Ahjumma Next Door [Chapter 13] : Booyah?

Author        : silentapathy
link            : asianfanfics 
Indotrans   : dillatiffa

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

“Aku membencimu!!!”

 

“AKU LEBIH MEMBENCIMU!!!”

 

 

“Aku membencimu lebih lebih lebiiiiih benciiiiii!!!”

 

“AKU MEMBENCIMU SAMPAI KE DALAM-DALAMNYA!!!”

 

 

“KAMU B*TCH!”

 

“AAAACK!”

 

 

 

“Aku membencimu.. Kamu bilang padaku kita akan menemui mereka secara langsung..” kata gadis berambut pendek.

“T-T-api.. Mereka tidak keluar dari ruang ganti setelah tampil. Dan.. Para j*l*ng itu memonopoli mereka hampir sepanjang malam.. dan apa kamu lihat model Jepang itu? Saingan baru!!! Dan.. Yah! Apa kamu lihat gadis kecil yang bersama pria kurusmu tadi malam? Sepertinya dia sedang mengejar gadis itu…”

 

“HENTIKAAAAN!!! DIA TIDAK MENGEJAR GADIS ITU!”

 

“Dia cute dengan tubuh mungilnya itu.. Dia terlihat innocent dan cute dan waaah. Aku suka rambutnya! Tapi rasanya wajahnya familiar.. Aku pikir dia itu penyihir di apartemen seberang, tapi itu tidak mungkin kan?”

 

“KELUAR KRYSTAL! SEKARANG!”

 

“Ooooh… Sayang sekali.. Aku baru saja mendapat info..” Krystal berpura-pura memasang tampang sedih.

“Oh sweetie kemari.. Info tentang apa ehh?”

 

“Eherrrrm.. Aku pergi.. Kamu menyuruhku untuk keluar.”

 

“Yaaaaah!”

 

 

 ==========

 

“Selamat pagi , Dadoongie..” Dara tersenyum sambil mencium kepala kucingnya. “Kaja.. Waktunya kita sarapan!”

 

Dara pergi ke dapur untuk mengambil susu dan roti untuk Dadoong. Si kucing mengikutinya dengan malas.

“Ini untukmu!” katanya sambil meletakkan nampannya di bawah.

Dia pergi ke ruang tamu dan membereskan kekacauan yang ditinggalkan teman-temannya dan yang mereka sebut ‘tim’ semalam. Dia menyisir rambutnya dengan jari dan menyukai kelembutannya, yah meskipun hanya untuk sebentar.

Dia membuka gorden dan jendela. Dia berjalan ke pintu kaca yang terhubung ke balkon dan membukanya. Sudah lama dia tidak melakukan hal ini.

Dia bisa merasakan dinginnya hembusan angin sesaat setelah dia keluar. Dengan gym yang terletak di seberang unitnya, dia bisa melihat penghuni yang lain sedang latihan. Dia melihat ke sisi kanannya. Beberapa berjalan ke mobil untuk pergi bekerja. Beberapa mengendarai sepeda, mungkin untuk berolahraga.

Sebentuk senyuman tersungging di wajahnya.. Dunia luar ternyata tidak sejelek yang dipikirkan.

Selama dia tidak menyadarinya, begitulah.

Ekspresi wajahnya berubah. Tiba-tiba dia ingat hal-hal yang dibawakan Teddy oppa kemarin yang masih tersimpan di ruang kerjanya, untung saja dia punya kulkas untuk menyimpan minuman di sana. Meskipun tidak semuanya bisa muat di dalamnya. Dia takut beberapa kue dan coklat ada yang meleleh.

Dia tidak mau teman-temannya tahu jika dia disogok. Dia tertawa memikirkan betapa licik dan nakalnya dirinya. Dia baru akan kembali masuk ke dalam saat mendengar sebuah suara.

“Ahjumma! Ahjumma cantik!!” Dara mengerutkan alis mendengar suara itu.

Dia menoleh ke sebelah kiri dan melihat si bocah panda yang manis itu. Dia tersenyum. Dia benar-benar menganggapnya cute seperti Bom.

“Hai. Selamat pagi.” Katanya sambil tersenyum.

“Selamat pagi juga.. Bisakah aku memanggilmu noona? Aigooo.. Kamu tidak lagi menjadi ahjumma mengerikan semalam. Lihat rambutmu. Itu cocok untukmu— Ouuuuuucccch! Hyuuuuuung!!! Apa lagi sekarang?!”

 

Dara merinding mendengar kata hyung. Dia sedikit bergeser untuk mengintip dan dia bisa melihat seseorang berdiri di belakang si panda.

Dan dia adalah orang terakhir yang ingin Dara lihat saat ini.

Dia memegang secangkir.. teh, coklat, kopi, atau apapun itu – dia tidak bisa menebaknya.

Dia berdiri di sana, dengan kepala tertunduk, entah bagaimana menunggunya membuka suara. Tapi dia tidak mendengar apapun. Saat dia mengangkat kepalanya, kedua orang itu telah menghilang.

Dia mendesah lega. Tapi kemudian, sesuatu mencubit hatinya. Cepat-cepat dia memukul kepalanya.

Apa yang dia harapkan darinya setelah apa yang dirinya lakukan semalam?

Dia melihat ke halaman di bawah sekali lagi sebelum akhirnya masuk ke dalam.

==========

“Omma!” Bom beranjak ke sisi Mina dan mencium pipi ibunya.

“Kamu berpesta semalaman..”

 

“Naaaah. Salahkan oppa. Tapi ada baiknya juga, dia bisa meyakinkan Dara untuk datang dengan kami. Oh ngomong-ngomong, dia bilang dia merindukanmu.”

 

“Benarkah? Aigoo. Oppamu benar-benar mirip appamu. Dia selalu berusaha untuk mendapatkan apa yang dia mau.” Wanita itu tersenyum tapi siapapun bisa melihat kepahitan yang dirasakannya. Ditutupnya matanya dan mencoba menolak air mata yang akan menetes.

“Omma? Apa kamu baik-baik saja?” Tanya Bom sambil memegang kedua pipi ibunya.

“Aku hanya merindukan appamu.. Kuharap dia menuntun kita, Bom-yah. Aku juga merindukan Ssantokki kita. Kalau saja tubuhku menginjinkanku pergi kesana kemari setiap saat..” dia menatap kakinya.

“Aisssht. Berhenti bicara seperti itu omma.” Kata Bom sambil mendorong kursi roda ke taman. “Hmm… omma, apa yang ingin kamu bicarakan?”

 

“Dear, berjanjilah padaku kamu tidak akan menceritakan apapun pada Dara, kecuali itu memang perlu, oke?” Mina berkata sambil menggenggam tangan putrinya. Bom mengitari ibunya agar bisa menatapnya dan berlutut dihadapannya.

“Omma.. Aku janji..”

 

“Aku.. Ak-..”

 

“Releks omma..”

 

“Aku.. Aku.. Aku bicara dengan..”

 

Bom menaikkan alisnya, menunggu ibunya melanjutkan perkataannya.

“Eunju.. Dia akan segera kembali… Ibu Dara. Bibimu.. Dia kembali.”

 

Bom terkesiap.

“Harabeoji.. Apakah harabeoji tahu tentang hal ini? Bagaimana dengan oppa?”

 

“Aku sudah memberi tahu oppamu. Tapi tentu saja aku tidak mau mengambil resiko untuk bercerita pada harabeoji-mu.”

 

 

“Apa yang bibi bilang?”

 

“Yang dia katakan kepadaku hanyalah bahwa dia akan kembali. Dan dia ingin bekerja denganmu.. Aku menceritakan tentang DB & Co.. Tapi aku belum mengatakan apapun tentang Dara..”

 

“Kamu harus memberitahunya, omma! Dia berhak untuk tahu!”

 

“Aku tidak bisa.. Aku takut pada harabeojimu.. Aku takut dia akan melakukan sesuatu pada Dara.. Aku takut Eunju akan membeciku..”

 

“Omma..”

 

 

 ==========

 

“Yoboseyo?”

 

“Seunghyun.”

 

“Ya hyung.. Ada apa?”

 

“Aku hanya ingin memperingatkanmu, oke?”

 

“Apa??? Untuk apa??? Apa yang telah kulakukan kali ini?”

 

“Itu.. Argggghhhh.. Bisakah kamu tidak menatap Park Bom dengan tatapan tajammu itu seolah kamu ingin membunuhnya, saat ada Teddy di sekitarnya? Pada dasarnya kamu sedang menggali kuburanmu sendiri! Ada apa dengan kalian berdua? Kupikir semuanya baik-baik saja?”

 

“Apaaa? Kamu meneleponku hanya untuk mengatakan tentang hal itu? Hyung ini sama sekali tidak penting dan aku tidak pernah merasa ada masalah di antara kami..”

 

“Sikap kalian.. Dengar, Teddy adalah pria yang sangat sensitif dan dia bisa menilaimu hanya dengan melihat bagaimana kamu bersikap dengan gadis yang lain dan caramu mencibirkan bibir saat kamu mendengar Bom bicara dan..”

 

“Apa kalian memata-mataiku?”

 

“TIDAK! Bukannya aku mau ikut campur.. Man.. Tapi jangan sampai kamu membuat masalah dengan anggota keluarga Park lagi, bisa kan? Apa kamu menyimpan dendam pada Bom?”

 

“Tidak.. Tapi kamu tidak bisa memaksaku untuk bersikap baik-baik saja dengan gadis amazon itu hanya karena ancaman dari oppa-nya. Aku tidak melakukan apapun padanya, disamping itu, dia duluan yang bersikap dingin.”

 

“Ini tidak mungkin. Jangan katakan padaku aku tidak memperingatkanmu, Serunghyun.”

 

 

 ==========

 

“Ahjussi..” gadis itu mengedip-ngedipkan bulu matanya.

“Neh?” si penjaga membuka jendelanya.

“Bisakah aku mengganggumu sebentar?”

 

“Oh tentu agassi.. Apa yang bisa kubantu?” si penjaga keluar dari pos jaganya.

“Hmmm.. Aku hanya ingin meminta tolong untuk memberikan ini pada Kwon Jiyong.. Dia temanku dan sekarang aku sedang buru-buru.. Anda tahu, pria yang berambut pirang tapi sekarang dia sudah mengecatnya jadi hitam lagi dan..”

 

“Maksudmu pria yang tinggal di apartemen nomor 12? Yang baru saja pindah?”

 

“Nomor 12?”

 

Gadis itu berbalik dan berbisik ke dirinya sendiri..

“Ohhhh… Jadi dia tinggal di apartemen nomor 12…”

“Kyaaaaah!”

 

 

“Agassi?”

 

“Neh!” Dia berkata pelan. “Itu pasti Jiyong!”

 

 

“Arasso. Aku akan menyerahkan ini padanya.. Uhh.. Siapa namamu Agassi? Ini tidak tertulis di sini.”

 

“Tidak perlu.. Dia sudah tahu.” Dia tersenyum lalu mengedipkan sebelah matanya. “Annyeong! Kamsahamnida!” lalu dia berlari ke mobil berwarna pink.

==========

“Ppallli!!!!” Sully menarik Krystal untuk duduk.. “Apa yang terjadi?”

“Kekekeke! Kamu tidak akan percaya!” Krystal melepaskan kacamata hitamnya. 

“Aku tahu dia tinggal dimana!!!”

 

“Ahhh chincha? OMOOOO!!! KYAAAAAAH!” Sully memegang tangan Krystal dan mengguncangnya seperti tidak ada hari esok.

“Kamu benar-benar daebak!”

 

“Aku tahu!”

 

“Yah b*tch!” Sully mendekatkan diri ke Krystal.

“Aku sednag berpikir..”

 

“Oh tidak! Penuhi dulu janjimu kepadaku….!”

 

 

==========

Dara berjinjit dan melihat ke kiri… lalu ke kanan…

“CLEAR!”

 

Dia kemudian berjalan cepat ke tempat sampah dan membuang bungkusan plastik sampah ke dalamnya. Dia kemudian melihat sekeliling lagi dan cepat-cepat kembali.

“Dara-ssi!!!” penjaga berlari mengejarnya sambil terengah-engah.. Dia menunduk saat akhirnya bisa mencegatnya. Dara menatapnya dan membungkuk sopan.

“Bom-ssi menyerahkan ini kepada saya beberapa saat yang lalu. Dia bilang dia sedang buru-buru dan aku harus menyerahkan ini padamu secepatnya.”

 

Dara menerima tas dari penjada dan melihat isinya. Itu kimchi dan manisan yang dia janjikan.

“Oh, kamsahamnida.” Dara membungkuk dan berbalik untuk pergi.

“Ahm.. Dara-ssi?”

 

“Neh?” dia kembali berbalik menatap penjaga dan melihat dia masih memegang kotak lain.

“Apakah saya juga bisa minta tolong untuk menyerahkan ini ke apartemen nomor 12?” penjaga mengulurkan kotak itu untuk ditunjukkan padanya.

Mata Dara melebar. “A-a-apartemen nomor 12?”

 

“Neh.. Itu untuk Kwon Jiyong.”

 

“KWON JIYONG???”

 

“Neh. Ini karena aku harus segera pulang ke rumah karena anakku sakit. Ssabunim memberitahuku kalau penjaga selanjutnya akan segera datang jadi…”

 

“Ah, k-k-ureyo?” Dara merasa ikut prihatin dan mengambil kotak itu dari penjaga. “Arasso ahjussi. Aku akan menyerahkannya ke apartemen 12. Anda boleh pergi sekarang.” Dia tersenyum manis dan membungkuk sebelum kembali.

Dia lalu berhenti saat dia akan masuk ke elevator dan memandangi kotak yang dia bawa.

“Kamu pabo.. Sekarang bagaimana caramu memberikannya ke orang itu? Aisht…” dia berkata kepada dirinya sendiri.

 

==========

“Kerja bagus girls! Kita sudahi sampai disini!”

 

CL keluar dari foto set diikuti oleh Kiko. Asisten pribadi mereka langsung menyerahkan handuk dan botol minum.

Itu adalah pekerjaan terakhir CL dengan Park Malls dan kali pertama untuk Kiko.

“Ini benar-benar pengalaman yang menyenangkan bekerja denganmu, CL.” Kata Kiko berseri-seri.

“Sama denganku. Jadi apa jadualmu selanjutnya? Teddy oppa bilang kamu akanmenetap di sini untuk beberapa waktu.” CL bertanya sambil membuka tutup botol minumnya.

 

“Ah, itu.. Ya, aku masih harus melakukan banyak pengambilan foto dan syuting iklan untuk perusahaan.. Dan pesta-pesta dan interview.. Kamu tahu haraboj… Park sajangnim maksudku.” Kiko entah kenapa merasa malu dengan caranya memanggil orang tua itu.

“Yah, tidak perlu bersikap begitu formal! Dia memberitahumu agar memanggilnya harabeoji.” CL menyenggol Kiko yang hanya bisa tersenyum.

“CL.. Aku hanya merasa penasaran.. Bisakan aku menanyakan sesuatu padamu?” tanya Kiko.

“Aku sama sekali tidak keberatan. Tentu saja. Katakanlah..” Kata CL sebelum meneguk air minumnya.

“Dara dan Jiyong.. Apakah mereka itu pasangan atau sesuatu?”

 

CL tersedak mendengar pertanyaannya. Dia berkali-kali batuk dan Kiko menepuk punggunggunya untuk meringankan batuknya.

Saat dia sudah baikan, dia memandang Kiko dengan seksama.

“Pwahahahahahaha!”

 

“Kenapa kamu tertawa?” Kiko bingung. CL tertawa seolah pertanyaannya adalah hal yang paling tidak mungkin terjadi.

“Kamu benar-benar tidak tahu tentang Dara-unnie. Tapi kamu akan segera tahu… Aiyoooo… Haha..” Kata CL sambil tertawa.

‘Aku memang tidak tahu tentangnya… Tapi aku ingin tahu.’ Pikirnya.

==========

Dara langsung masuk ke apatemennya begitu dia sampai di lantai dua. Masih berdebat dengan dirinya sendiri tentang bagaimana caranya dia menyerahkan kotak itu ke JIyong, dia berjalan bolak-balik sambil membuat tanda favoritnya – tanda E.T.

“Ottoke??? Ottoke??? Dadoongie-yah! Jawab Darong-omma! Waaaaah!” DIa menjatuhkan diri di lantai dan mencoba meraih kucingnya.

Dia kemudian memandangi kotak itu dan mendesah putus asa.

“Aku hanya perlu kabur secepatnya.. Ya begitu. Tekan bel lalu saat pintu terbuka, aku langsung lari!” dia berdiri dan bergerak menuju ke pintunya sambil membawa si kotak.

“Ssantokki! Fighting!” katanya sambil mengernyitkan hidung dan mengepalkan tangannya.

==========

“Hyuuuuuuuung! Ppalli!!!” Seungri menggedor pintu kamar mandi tanpa henti. “Perutku sakit! Aaaaarrrghhhh!!!”

 

“Yah! Kamu menjijikkan!” kata Jiyong sambil keluar dari kamar mandi setelah mandi.

Jiyong melihat jam. ‘Ini masih pagi.’ Pikirnya.

“Mungkin mereka terlalu bersemangat.” Dia menggeleng-gelengkan kepalanya dan segera berjalan menuju pintu, berpikir mungkin itu hanya salah satu temannya.

“Sebentar…” katanya saat mendengar suara bel pintu lagi.

Segera setelah dia membuka pintu, sebuah kotak tiba-tiba saja muncul entah dari mana.

Dia melihat orang yang memegang benda itu.

Dia mengambil kotak itu dan melihat orang terakhir yang dia sangka akan dilihatnya.

Tangannya membeku di udara.

Matanya melebar..

Dia memandangnya dan menelusuri pandangan mata gadis itu.

Dan matanya memandang tubuhnya.

Dia melihat ke arah dirinya.

Setengah telanjang..

Bagian bawah tubuhnya hanya tertutupi oleh selembar handuk.

“Oh f*ck!!! Oh f*ck!!!” Jiyong mengumpat sambil bersembunyi di balik pintu – memblokir mata Dara dari pemandangan tubuhnya.

“Jangan berani-berani pingsan! Jangan berani-berani!!!” Jiyong berlari masuk ke dalam, meletakkan kotaknya di meja dan mengambil kaos, dan saat dia keluar lagi, Dara sudah tidak berada di sana.

Dia melongok ke sebelah kiri, dan dia melihat Dara berjalan pelan.. agak terhuyung.. Dia mengacak rambutnya karena frustasi, berdebat dalam pikirannya haruskah dia menyusulnya.

Dia tidak mau menakut-nakutinya lagi.

Dan Dara tidak mau berada di dekatnya.

Akhirnya Jiyong memutuskan untuk masuk lagi ke dalam apartemennya.. Dan saat dia mengunci pintunya..

“KYAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA!!!”

 

 

“Hyuuuuuuuuuuuuung!!!”

 

Seungri memanggilnya dari dalam kamar mandi.

“Apa itu tadi??? Itu menakutkan!!!”

 

 

Jiyong terbengong-bengong heran.

“Apa orang aneh itu baru saja menjerit seperti bansheee???”

 

==========

“Unnie, ayo pergi lagi ke bar milik Se7en oppa malam ini!” CL mengajak Bom.

“Aigoo, mianhe CL-roo.. Aku tidak merasa sehat mala mini. Aku ingin langsung pulang dan beristirahat.” Bom menjawab lemah.

“Omo, apa kamu sakit?” Minzy memeriksa leher dan kening Bom dengan tangannya.

“Nah.. Mungkin aku hanya terlalu kecapekan.. Aku hanya butuh istirahat.. Aku yakin aku akan segera baikan besok.” Dia menepuk kepala Minzy.

“Jadi kita sudah selesai malam ini?” tanya CL..

“Ohhh aku ingin minum malam ini!” maknae keceplosan.

“Yah, kamu pikir aku akan mengizinkanmu? Kamu bahkan tidak biasa minum.” CL menegur Minzy.

“Jadi kamu masih mau pergi? Yah, hati-hati, kalian berdua. Aku akan menelepon supir ahjussi untuk mengantarmu ke sana.”

 

“Ani.. Tidak perlu unnie. Kami akan mengemudi dengan hari-hati.” CL mengedipkan sebelah matanya.

“Kamu yakin? Arasso. Aku pergo duluan. Titip salamku untuk mereka.”

 

“No problemo!” CL dan Minzy menyahut serentak.

==========

“Hyung ayo pergi.” Seungri berkata ke Jiyong saat menunggunya di pintu.

 

Jiyong mengambil mantel dan gitanya. Dia baru akan berjalan keluar ketika dia melihat kotak di atas meja.

Siang tadi, ketika mereka mendengar Dara berteriak ketakutan, secara otomatis Seungri mengunci dirinya di kamar mandi dan Jiyong memastikan dulu bahwa dia memakai pakaian yang pantas sebelum pergi keluar.

Dia ingin menekan bel pintu gadis itu tapi sebagian dari dirinya melarangnya melakukannya. Pikirannya sangat bermasalah dan dia harus membeli sebungkus rokok untuk menenangkan pikiran. Dia baru saja kembali ke apartemen saat sudah waktunya mereka untuk bersiap-siap untuk bekerja.

 

“Tunggu dulu.” Dia memberi tahu Seungri sambil berjalan ke meja.. Seungri mengekor di belakang hyung-nya, merasa penasaran dengan kotak yang dia terima..

“Aku penasaran apa isinya dan untuk apa. Dia selalu saja penuh kejutan.” Seungri melihatnya dengan bersemangat.

Jiyong meletakkan mantelnya di kursi dan mengambil kotak dari atas meja. Dia membuka ikatan pita yang menghiasi kotak.. Perlahan, dia membuka tutupnya dan saat mereka melihat apa yang ada di dalam kotak itu..

Jiyong terlonjak kaget.

“IGO BOOYAH???!!!”

……………………………………………………….

~TBC~

<<back   next>>

41 thoughts on “Ahjumma Next Door [Chapter 13] : Booyah?

  1. igo boyah itu apa maksudnya??
    ya iyalah ji, dara treak…dia kan pemalu abis n liat kamu cma pake anduk…g cma dara kali yang bakal treak

  2. Ohh tidaakk pasti jiyong oppa sama dara unnie bakalan canggung deh kalo ketemu lagi #masih_memprediksi. Apaan tuh isinya?? penasaraann

Leave a comment