Finally, It’s You [Oneshoot]

10617451_778494475526356_8750996_n

Author : Dina Septavida

Main Casts : Kwon Jiyong, Park Sandara, Kim Jaejoong

Support Casts : Kiko Mizuhara (cameo), 2NEBANG’s members

Length  : Oneshoot

Yeorobun, jal jinesseo? Ini tulisan kedua ku setelah “Lost In Love” J castnya juga pake uri Jaejoongi lagi hehe karena dia kesayanganku setelah Kwon, tentu. Apalagi setelah skandal2ny dan shock news yg baru2 ini ada *nadomolla. Well, semoga kalian suka..ini Cuma kaya’ kilasan, alurnya aku bikin cepet dan ringkas. Karena apa? Karena para applers tau bagaimana kisah mereka J Dan mian, disini aku buat Dara move on dan over. Modelnya ini spt Dara’s diary dan anggap aja Future part itu memang terjadi suatu saat, yg terbaik buat Dara hehe. Sisanya do’a 👏 Ppyeong!

AUTHOR POV

PAST.

Halo, aku Sandara Park. Dan ini kisahku, kisah masa laluku dengannya. Kwon Jiyong. Namja yang dulu begitu berarti dan sangat aku cintai di dunia ini setelah eomma, appa dan keluargaku. Dulu.. sebelum pada akhirnya dia mencampakkanku demi yeoja lain dan sampai pada akhirnya.. aku bertemu dengan seseorang.. Yang kini, dan selamanya.. telah berjanji untuk selalu berada disisiku, mencintaiku, dan juga appa dari anakku, Kim Jaejoong.

Musim Semi, 2011

“…Kabar yang sangat mengejutkan untuk para penggemar Leader Bigbang, G-Dragon. Diketahui beberapa waktu lalu paparazzi mendapatkan kejutan dari beredarnya foto-foto dari G-Dragon dan Model cantik asal Jepang, Kiko Mizuhara. Keduanya nampak tengah menikmati suasana di sebuah taman hiburan di pusat kota Tokyo yang pada saat itu bertepatan dengan jadwal Leader tersebut untuk menghadiri sebuah Fan Meeting-“

*pip

Seorang yeoja bertubuh mungil dengan kulit putih pucat duduk bersandar di balik sofa apartemennya masih dengan pandangan kosong menatap layar televisi.. perlahan ia menurunkan tangannya, meletakkan remote di sampingnya dan butir-butir air matanya pun mulai mendesak keluar. Tanpa sadar ia meletakkan salah satu tangannya itu di dadanya dan menunduk dalam tangis.

“Jiyongi..” ucapnya pelan.

Di lain tempat..

Kwon Jiyong mulai bergetar menggenggam remote Televisi, duduk terpaku di dalam kamar sambil memijat pelan pelipisnya.

“Damn it. Dara.. ani.. ini bukan seperti itu..”

Masih dalam posisinya, tiba-tiba bell apartemennya berbunyi. Berkali-kali.

“YAAAH! NAPPEUN NOM-AAA! BUKA PINTUNYA,EOH?! BERANINYA KAU BERKENCAN DENGAN YEOJA LAIN DI NEGARA LAIN! YAAAA! BUKA PINTUNYA JIYONG ANIMYEON.. NEO CHUKGEOOOO!” seorang yeoja dengan wajah Barbie dan tubuh langsing seperti boneka itu pun mulai depresi tiada henti memencet bel, mengumpat, bahkan ia mulai ingin mendobrak pintu apartemen seorang Kwon Jiyong dengan penuh emosi yang nampak jelas di wajah cantikny. Namun ia gagal. Lagi. Kekasih tampannya menghentikannya, menggendongnya di pundak dan membawanya pergi.

“CHOI SEUNGHYUN! TURUNKAN AKUUUUUU! AKU INGIN MEMBUNUH LEADER SIALANMU ITU!”

Tanpa yeoja ini sadari, wajah seorang Choi Seunghyun tengah memelas setengah memohon agar nanti.. Ia tidak menjadi pelampiasan kemarahan kekasihnya itu.

*****

…..tahun demi tahun pun berlalu.

Semenjak munculnya skandal itu, seorang Kwon Jiyong rupanya tidak berhenti sampai disana. Hubungannya dengan Dara telah dijalaninya kurang-lebih selama 5 tahun, sejak Dara baru memulai masa trainee dan saat mereka masih sama-sama belum sepopuler ini.. saat keduanya masih polos dan sepenuhnya saling menyukai. Jiyong mencintai Dara, tentuia sangat mencintai Dara. Kalian tau itu bukan?

Hingga datanglah Kiko ke dalam hidupnya, dan itu menghancurkan semuanya. Jiyong ingin mempertahankan Dara, namun betapa egoisnya dia membiarkan hati gadisnya menahan rasa sakit bertahun-tahun karena seorang Kiko Mizuhara yang mulai menarik perhatiannya.

2012..

Sandara Park baru saja keluar dari mobil van hitam yang kini telah terparkir di basement YG Entertaiment petang itu. Dia tidak sendiri, 3 member lainnya juga beriringan di sisinya berjalan menuju lift. Raut wajah mereka nampak sangat kelelahan pasca padatnya aktifitas 2NE1 baru-baru ini..

“Eonni.. gwechanha?” Suara Chaerin terdengar jelas memecah keheningan diantara mereka, mengerutkan alisnya dengan cemas di hadapannya.

Park Bom mendengus pelan, sedangkan Minzy mulai mengalihkan perhatian padahandphone-nya.

“Apa aku harus berbohong dengan mengatakan aku baik-baik saja, Chae..” Dan akhirnya suara lembut Dara terdengar, disertai dengan raut wajah lelah dan ada’luka’ di sana.

DARA POV

“Eonni.. gwenchanha?”

Saat itu.. Pertanyaan Chae membuatku sedih..

Geurae.. nan angwenchanha. Bagaimana mungkin aku masih baik-baik saja menghadapi segala macam skandal Jiyong dengan model itu?

***

Begitulah..

Dulu. Aku memang kekasihnya. Dulu sekali.. Jiyong adalah milikku. Tapi ternyata, namja yang sangat aku cintai itu mengkhianatiku. Setelah 5 tahun aku mencintainya dengan tulus, dia yang kupikir adalah namja yang akan mengobati luka di dalam hatiku karena ulah appa yang meninggalkanku, eomma, Sanghyun dan Durami demi wanita lain.. dia, namja yang dulu kupikir selalu bisa kuandalkan dan mencintaiku sepenuh hatinya. Justru pada akhirnya memberiku luka yang baru. Saat itu kami masih sangat muda.. dan mungkin kami terlalu polos untuk memikirkan hal-hal semacam itu.

***

Chaerin meringis, ia memindahkan boneka kuma besarnya ke tangan kiri lalu mengangkat tangan kanannya menyentuh dagu Dara dan mendongakkannya.

“Ibayo! Dara eonni. Kau adalah yeoja yang kuat yang pernah ku kenal –ani.. yang pernah kami kenal. Aku dan yangg lain akan selalu mendukung keputusanmu.” Ucap Chaerin tersenyum lembut padaku, begitu juga Bom, dan Minzy.

“Kajjaaa! Ijje, urineun AOMG Party e gaechi? Aku tau kalian pasti akan bertemu disana, Dara. Geuraedo gwenchanji? Kau harus meyakinkan dirimu seutuhnya. ‘Aku telah merelakannya dan aku adalah Sandara Park yang kuat.’ Benar? Jiyong adalah sosok yang besar yang dikagumi banyak orang, Dara.. itu hanya skandaal. Mereka berdua hanya sahabat dekat. Aku yakin tidak lebih dari itu. Cobalah untuk mempercayainya, ne?” Bom menyentuh kedua pundakku dan tersenyum lebar ,menunggu jawabanku.

Aku pun menghembuskan nafas pelan, lalu tersenyum, “Mm..geurae..Aku.. akan mencobanya.”

*ting

Dengan lelah, Dara melangkah keluar dari lift meninggalkan ketiga sahabatnya yang masih saling menatap satu sama lain dengan pikiran mereka masing-masing.

*********************

@AOMG PARTY; 2012..

Ini adalah party Jay Park, cukup meriah memang.. kulihat hampir seua sahabatku datang termasuk Ben disini. Aku berjalan menuju kerumunan dan aku melihat Minzy tengah menunjukkan keseksiannya dalam menari bersama yang lain.

“Aigoo, uri maknae.. kau sudah besar sekarang,eoh? Kekeke” ucapku ditengah dentuman keras musik di sekelilingku. Karena kurasa aku membutuhkan minuman, tanganku segera menyambar segelas cherry cocktail dari salah satu waitress dan melangkah menghampiri ketiga temanku..hingga si buas Bom menarikku menjauh.

“Dara!”

“Ah, kamjagiya! Mwohanengeoya Bommie-a..” Aku bergerak mundur menjaga keseimbangan tubuhku, tangan Bom masih berada di lengan kananku.

“Aniya..hanya saja.. ada Jiyong disana. Sebaiknya kau bersama Chaerin karena aku yakin dia akan menjadi penjagamu yang paling baik. Geurigo.. ingat ucapanku tadi, ne?” Ucap sahabatku ini menaikkan alisnya.

Aku mengerjap berkali-kali lalu tertawa kecil, “Ya! Bukankah kau penjagaku yang paling baik, Bommie? Hm, geurae. Arasseo, aku akan mencoba untuk mempercainya lagi.”Balasku tenang.

“Joha.. ah! NO, Dara. Mengenai penjagamu, sebaiknya itu adalah Chaerin karena setidaknya dia tidak akan mendobrak pintu apartemen kekasih sialanmu itu saat ia menimbulkan skandal besar atau bahkan memakinya keras-keras seperti yang kulakukukan. Aku istimewa, jagiyaa.”

Kini aku dan Bom tertawa bersamaan hingga Chaerin menyusulku dan membawaku di sisi panggung.

JIYONG POV

“Ah.. sikgureo..” Aku menutup telingaku sesaat dengan kedua tangan untuk menghambat masuknya dentuman musik keras di sampingku.

“Oppa. “

“Oh, Chaerin.. kau baru datang?” ucapku sambil memperhatikan sekitar mencari sosokyang kucari.

“Ne, kami baru tiba.” Kulihat Chaerin menatap ke tengah ruangan dan kulihat Dara dan Bom berbicara.

“Oppa, changkamman.” Ucapnya lagi dan berjalan menuju Dara berdiri.

Tak lama setelah itu kulihat Chaerin kembali di sampingku membawa.. yeoja yang aku cintai..dan mungkin sekaligus aku lukai karena keegoisanku selama ini. Karena ketidaktegasanku dalam mengatur perasaanku sendiri terhadapnya. Dan juga Kiko. Mengingat hal itu, aku hanya bisa tersenyum pahit menatap sosok Dara yang kian mendekat.

“Dara..”

Ia terkejut sesaat, namun segera tersenyum kecil dan mengalihkan perhatiannya pada minuman yanng dibawanya.

Cocktail?” Tanyaku, berusaha mencairkan suasana canggung.

Dia mengangguk. “Wae?”

“Aniya.. kau tidak boleh banyak minum alkohol, arra? Biar kucoba.”

Tanpa menunggu responnya aku langsung mengambil gelasyang dibawanya dan menyesapnya sedikit,

“Ah.. igeo gwenchanha.” Ucapku tersenyum seraya mengembalikan itu padanya. Kulihat Dara hanya mengangguk canggung dan.. menunduk. Oh sesange.. tatapan itu. Tatapan sedih dan terluka yang diberikannya. Aku tidak kuat lagi.

“Dara..”

Dia tetap diam.

“Dee?Babe?”

Kali ini akhirnya dia mendongak dan menatapku, dengan tatapan tajam,sedih, dan.. terluka. Aku menghela nafas pelan, lalu menggenggam jemari mungilnya.

“Tolong jangan menjauhiku seperti ini, hm? Jebal.. percayalah padaku. Aku dan dia hanya berteman. Jebal.. percayalah.”

Kini kening kami saling menempel satu sama lain, suasana terasa begitu hening secara tiba-tiba. Seolah hanya ada kami berdua di dalam sini, di dunia kami sendiri. Mata Dara terpejam, lalu kulihat butir-butir air mata mengalir turun dalam diam.

DARA POV

Aku menangis. Lagi.

Segera aku menghapusnya dan berusaha untuk lebih berani mendongak dan menatapnya. Menatap kedua manik mata coklat Jiyong yang telah lama menemani hari-hariku. Dan aku hanya bisa berharap, dengan mata itu.. ia tidak akan mengkhianatiku.

Aku pun tersenyum, dan menggenggam erat tangannya, “Mianhae.. mian karena aku telah meragukan perasaanmu.”

Jiyong tersenyum , senyuman itu.. adalah segalanya bagiku.

“Jaa.. sekarang kita harus menikmati pesta ini, babe.. tidak ada air mata lagi, arasseo? Kau tidak akan menjauhiku lagi kan? Kumohon?” Ia meremas jemariku dengan raut wajah cemas.

“Aniya..”

Kami pun tersenyum dan saling menatap dalam, kurasakan tangannya menyentuk kepalaku dan mengusap rambutku pelan sebelum akhirnya Jiyong mencium bibirku dengan lembut.Kami pun mulai menikmati pesta malam itu.

2013..

JIYONG POV

“Babe.. apa kau sudah bangun? Pastikan kau tidak akan terlambat ke bandara. Bukankah kau sudah harus berada disana..err, setengah jam yang lalu?” Suara Dara yang lembbut terdengar di ujung sana tepat setelah aku mengangkat telepon darinya pagi itu.

“Eh? OH! Damn, babe.. jam berapa sekarang?”

Shit. Aku baru saja terlambat bangun dan ini telah menunjukkan pukul 10. Hari ini aku harus berangkat ke Jepang untuk World Tour Concert yang tengah kujalani. Dan aku baru saja akan bergegas untuk mandi namun tiba-tiba ponselku kembali berdering nyaring.

Nam Gook

“Yeoboseyo?! Ah, Hyung.. geurae.. mianhae, aku akan segera bersiap. Eoh? Jinjja mian…arrasseo! mm..” Hollyshit.. semua orang nampaknya telah gelisah menungguku tidak kunjung datang. Lagi-lagi sebelum aku mencapai kamar mandi, ponselku kembali berdering.

“Aah.. arass-“

Kiko.

Aku menatap layar ini cukup lama hingga kusadari bibirku tersenyum tipis. Aku mengangkat panggilannya dan segera menutup pintu di belakangku,

“Hei..dear.”

“Hi.. so, you’ll gonna be here soon, right?”

“Yeah, we’ll meet up soon, dear.”

Kudengar Kiko terdiam sesaat lalu kembal berbicara di ujung sana, “I miss you, Ji.. And i hope we could go vacation together after your concert here is done.. can we?”

Aku tersenyum, “Well.. okay. Where will we go then?”

“Thailand? I wanna go there with you. Ne? Ne?”

Aku pun tertawa mendengar suaranya, “Okay, i think we’ll go separate. I will go there first with Harry, i’ll wait you there baby.”

DARA POV

Masih tahun yang sama..

Beberapa luka dan pengkhianatan yang dulu diberikannya memang membutakan nalar dan juga hatiku. Karena keyakinanku, karena aku mencintai Jiyong. Karena itu semua lah aku masih memaafkannya. Selalu memaafkannya hingga aku lelah, hingga semua sahabat-sahabatku pun tau bagaimana buruknya dia, hingga aku lelah.. karena aku tau, dia telah lama menyukai Kiko sejak pertemuan pertama mereka, dia mendekatinya dan menjalin hubungan dengannya sejak pertemuan pertama mereka. Dan aku disini, menahan semua luka yang kupikir hanya sekedar skandal murahan bodoh yang dibuat oleh paparazzi. Dia.. memilih Kiko. Dan sejak itulah, aku memutuskan untuk pergi. Berusaha melupakannya dan memperbaiki hidupku sekali lagi.

*brak

Aku hempaskan keras-keras koran yang tadinya kugenggam dengan penuh amarah, air mataku pun mengalir keluar. Lagi.

“Jiyong. Apa ini?”

Namja di hadapanku ini hanya dapat memandangku shock, ia punn mulai membaca judul artikel yang tertera dengan sangat jelas disana.

G-DRAGON DAN KIKO MIZUHARA DIKETAHUI TENGAH BERLIBUR BERSAMA DI PHUKET, THAILAND BEBERAPA WAKTU LALU.

Kulihat Jiyong berdiri mendekatiku, menangkup pipiku dengan pandangan sayu dan bergetar, “Dara..tidak ini-“

*plak

Suasana seketika menjadi hening, beberapa pasang mata yang ada diruangan itu nampak tegang. Tanpa mereka berdua sadari, seorang Park Bom tengah mengepalkan tangannya dengan marah di salah satu sofa. Memandang seorang Kwon Jiyong dengan tatapan jijik, kesal, dan betapa inginnya ia menguliti kekasih sahabatnya yang sangat sialan itu. Namun lagi-lagi sebuah tangan lembut menyentuhnya, Bom menoleh dan mendapati sorot mata tajam Seunghyun menenangkannya.

“Jagi.. aku ingin membunuhnya.”

“Ssshh.. biarkan mereka menyelesaikan masalah mereka sendiri. Percayalah aku juga sangat ingin memberikan pukulan keras di rahangnya saat ini juga, Jagiya.”

Keduanya pun menghela nafas berat dan berdiri, keluar dari ruangan itu meninggalkan Jiyong dan Dara yang masih menangis dengan terluka.

“Aku sangat mencintaimu, Ji.. aku selalu berusaha untuk berpikir positif tentang semua skandalmu dengan wanita-wanita diluar sana! Aku selalu menaha cacian fansmu yang mulai membenciku karena munculnya pairing kita! Aku berusaha kuat untuk setiap berita buruk yang kuterima, kudengar dari wartawan dan paparazzi tentang kedekatanmu dengan banyak yeoja.. dan belum lama ini aku juga banyak menahan perasaanku untuk berhenti mempercayaimu tentang Kiko. Tapi.. itu semua benar?!” Kini amarahku pun meluap, aku hanya bisa membiarkan air mataku mengalir, mengatakan semua yang terpendam selama ini tentangnya hanya karena kepolosanku untuk percaya pada janjinya.

“Dara, ani.. dengarkan aku, aku ti-“

“Geumanhae.. Jiyong-a.”

Jiyong mulai menangis, masih menahan tubuhku didekapannya kali ini.

“Ani.. mian. MAAFKAN AKU! Dara, SHIT MAAFKAN AKU… maafkan aku, aku bodoh. Aku terlalu bodoh untuk membiarkan keegoisanku ini melukaimu. Maafkan aku..maafkan aku..kumohon, jal mottaesseoyo..mianhaeyo, Dara-ya..mianhaeyo..”

Jiyong berlutut, dia berlutut di hadapanku dan menangis keras. Begitu juga denganku, yang masih terpaku berdiri dengan tangis dan rasa sakit yang luar biasa menusuk perasaanku begitu mendengar kata ‘maaf’ darinya.

Ya.. kali ini aku mengerti. Jiyong menyukai Kiko. Dan apa yang bisa aku lakukan? Ini sudah kesekian kalinya dan aku telah terluka begitu banyak.

**

AUTHOR POV FOCUS (UNTIL END)

Keduanya kini saling duduk berjauhan di sofa salah satu ruangan di YG Building pagi itu. Masih diam satu sama lain dalam pikiran mereka masing-masing. Bahkan masih pula terlihat keduanya menangis dalam diam.. sebelum pada akhirnya Dara memutuskan untuk berbicara.

Ia menghapus jejak air mata di pipinya, menghembuskan nafasnya panjang , menenangkan dirinya sesaat dari rasa sakit,

“Aku harap kalian bahagia.”

Itulah kalimat pertama yang diucapkannya dengan segenap tenaga dan sepenuh hatinya. Ya, setidaknya Dara tengah berusaha untuk kuat.

“Dara..” Jiyong sontak menoleh dengan kaget. “Apa yang kau bicarakan?”

Dara mendapati dirinya tersenyum, dengan sisa kekuatannya.

“Aku juga manusia, Jiyong.. Aku bukan Tuhan yang bisa mengontrol perasaan dan hatimu untuk tetap mencintaiku seperti yang kuinginkan.”

“A-apa maksud-“

“Pergilah.” “Aku merelakanmu, Ji.. pergilah. Aku sadar, mungkin selama ini hanya aku yang terlalu mencintaimu.” Dara berhenti sejenak, menarik nafas dalam dan menghembuskannya lagi, dan tersenyum ke arah Jiyong yang masih tidak mempercayai apa yang baru saja ia katakan.

“Kurasa Kiko gadis yang baik. Pergilah.. sungguh. Sungguh..sungguh. Pergilah. Cintai dia. Nan gwenchanha.”

Jiyong berdiri, berjongkok di hadapan Dara dan menangis keras, membenamkan wajahnya di paha gadis itu.

“Maafkan aku..”

Kalimat itu.. memang sangat menyakitinya. Namun apa yang dapat ia lakukan? Bahkan fans seorang G-Dragon pun tidak dapat melakukann apa-apa bila hatinya telah berubah.. mencintai orang lain.

*****

Beberapa bulan kemudian.

Di sebuah acara penghargaan yang diseelenggarakan di Seoul nampak ramai dipadati oleh para Actor, Actrees, dan juga penyanyi-penyanyi terkenal malam itu. Sebuah limousine hitam telah bertengger manis tepat di halaman depan gedung mewah tersebut dengan red carpet terbentang panjang disana. Beberapa public figuresternama di Korea mulai hadir satu demi satu di depan banyaknya sorot dan flash camera para wartawan yang mengiringi mereka, termasuk 2NE1, BIGBANG, SNSD, KARA, JYJ, F(X), dan masih banyak lagi.

“Eonni.. Kau sangat cantik malam ini.” Chaerin berbisik pada Dara seraya tersenyum melambaikan tangannya ke arah kamera-kamera dan fans yang hadir di sekeliling mereka. Dara tersenyum pada Chaerin dan berkata, “Gomawo.. neodo yeppo. My boo is always been pretty! Ppyeong!”

Mereka tertawa, berpose di tengah red carpet lalu berjalan menaiki tangga memasuki gedung bersama Bom dan Minzy di belakangnya. Begitu mereka berempat masuk, mereka segera duduk di tempat khusus yang disiapkan..

“Chae.. aku akan ke toilet sebentar.”

“Ah, nado! Aku ingin memperbaiki gaunku.” Ucap Bom.

“Kajja. Kau sudah selesai, Dara?”

“Ne.”

Mereka berdua keluar dari toilet, sepanjang jalan mereka membungkukkan badan menyapa para artis dan sahabat mereka di kalangan yang sama sebelum kembali ke dalam.

“Ah, Jagiya. Kau disini?” Seunghyun a.k.a TOP tiba-tiba datang dengann Seungri dan Jiyong di hadapan mereka. Diikuti dengan tatapan Dara yang tiba-tiba berubah.

“Ah, Bommie aku akan kembali duluan ne?”

Sebelum Bom sempat menjawab, Dara terlebih dulu pergi. Dan Jiyong mengikutinya.

“Dara!”

Dara berbelok di koridor pertama dan berusaha berlari kecil menghindari Jiyong, hingga tak menyadari seseorang tiba-tiba keluar dari ruang rias dan..

*bruk

“Ah, jwisunghamnida.” Dara segera membungkukkan badan meminta maaf dengan raut wajah yang cukup kacau.

“..Sandara? ssi? Gwenchansimnikka?”

“Ah.. Jaejoong-ssi.” Dara mendongak dan tanpa sadar ia nampak gelisah dan sedih.

“Dara!”

Dara menoleh ke belakang dan mulai melihat Jiyong mencarinya, ia sungguh tidak ingin berbicara apapun dan membahas apapun.

Jaejoong yang memperhatikan hal itu pun langsung dengan sigap menarik pergelangan tangan Dara dan membawanya masuk ke dalam hall melalui pintu samping dan menyembunyikan Dara dari sorot kamera dengan jas yang dipakainya.

“Gomapsimnida, Jaejoong-ssi.” Ucap Dara setelah ia berhasil sampai di tempatnya semula , Jaejoong mengangguk dan tersenyum mengerti. Sedangkan di belakangnya, ketiga sahabatnya tengah memandangi keduanya bergantian dengan tatapan curiga, terlebih lagi Bom.

“Apa yang ia lakukan dengan Jaejoong?”

“Kupikir mereka tidak pernah saling mengenal?” ucap Chaerin.

“Apa Seunghyun oppa yang mengenalkan keduanya?” ucap Maknae.

***

“Dara-ssi..” Jaejoong memandangnya dan tersenyum lembut.

“Kau yeoja yang sangat hebat dan kuat. Jo arrayo..”

Kalimat itu membuat Dara yang tadinya masih menunduk memikirkan Jiyong akhirnya mendongak menatap namja tampan di hadapannya.

“Aku memang tidak mengenalmu, tapi aku juga tidak buta terhadap berita yang ada. Aku yakin kau tau maksud ucapanku. Kau adalah gadis yang luar biasa. Geureom..” Dara masih melihat senyumnya, Jaejoong membungkukkan badan dan bersiap pergi.

“Ah, cham.. pakai saja jasku. Ruangan ini cukup dingin. Lagipula kau terlihat baik dengan itu. Kau bisa mengembalikannya nanti.” Ucapnya sebelum benar-benar pergi.

Dara terpaku menatap punggungnya menjauh. Lalu ia tersenyum dan segera menghampiri ketiga sahabatnya. Dan di satu sisi, sepasang manik mata coklat tengah mengamati mereka dengan pandangan sedih, dan tersirat penyesalan didalam sana.

******

…2 jam berlalu dan tiba saatnya MC mengumumkan awards pada para kandidat artis dan penyanyi yang hadir malam itu. Hingga akhirnya 2NE1 terpilih untuk naik ke atas panggung dan menerima penghargaan ‘The Best Female Girl Group’bersama beberapa Grup lainnya.

Setelah Dara menyampaikan pidato ucapan terima kasihnya, ia pun tersenyum haru bersama yang lain hingga tiba giliran salah satu Boygrup yang juga terpilih memberikan pidato singkatnya. Dara menoleh, dan mendapati manik mata coklat hazel milik namja yang tadi menolongnya, Kim Jaejoong. Keduanya pun saling menatap dan tersenyum satu sama lain.

Chaerin memperhatikan, ia tersenyum mengerti dan hanya bertepuk tangan seiringan dengan riuh ramai penonton yang hadir disana.

“Bommie eonni..”

“Hm?”

“Kurasa Dara eonni akan segera sembuh dari lukanya tidak lama lagi.”

*********

“…Dara, neo..haengbokkhaesseo?” Jiyong bertanya dengan suara yang nyaris terdengar seperti bisikan. Ia nampak tengah memaksakan senyumnya.

Dara kini mendongak, berhasil menatap kedua manik mata mantan kekasihnya itu. Kedua manik mata yang tidak lagi sama menyinarinya hatinya, “Neodo haengbokkhaeji, Jiyong-a? Na.. neomu haengbokkhaesseoyo.”

Dara tersenyum. Tersenyum dengan sangat cantik.
“Aku harus pergi. Jaga dirimu.”

Jiyong hanya dapat melihat Dara berbalik pergi..
“Dara!”

Yeoja itu sontak menoleh, menunggu Jiyong berbicara.
“Apa dia.. benar-benar membuatmu bahagia?”

Dara diam cukup lama, namun reaksi berikutnya sukses membuat Jiyong terpaku. Ia tersenyum dan mengangguk, “Hm, kami bahagia. Aku mencintainya, Jiyong.”

Jiyong tertegun.

“Kau, juga harus bahagia.. arasseo? Berjanjilah. Kalian, harus bahagia.”

Setelah itu.. dilihatnya Dara benar-benar pergi ditengah kerumunan orang menuju dunianya yang baru. Dunianya dengan Jaejoong.
******

 

FUTURE.

5 Tahun Kemudian..

Seorang namja dengan kulit putih pucat dan sangat tampan tengah tertidur pulas dibalik selimut putih tebalnya. Beberapa kali ia mengernyitkan dahi dan menutupi wajahnya untuk menghalangi cahaya yang masuk dari cela-cela jendela.

“Yeobo.. ireona..”
Suara yeoja yang sangat lembut perlahan membangunkannya. Ia pun menyingkirkan lengannya dan melihat yeoja itu kini tepat berada di depan wajahnya, menindihnya.

“Dara..gosh. Haha jangan menggodaku di pagi hari. Hm?” Jaejoong menangkup pipi yeoja itu dan membawa wajahnya bergerak maju, mencium bibirnya penuh cinta.

“Kau akan terlambat untuk syuting dramamu. Ayolah, aku akan menyiapkan sarapan dan perlengkapanmu.”

Dilihatnya Jaejoong tersenyum dan mengangguk, “Arasseo. Gomawo..”

Dara tersenyum dan mencium bibir suaminya lagi. Sebelum mereka beranjak dari posisinya, seorang namja kecil kini tengah berlari ke arah mereka dan menghempaskan dirinya disamping Jaejoong. “Aigoo, uri appa,uri eomma. Setiap hari selalu berbuat adegan seperti ini didepanku.” Ucapnya seraya menutupi kedua matanya dengan tangan-tangannya yang mungil.

Jaejoong dan Dara saling menatap, lalu tertawa. “Aigoo, uri Maejun-i neomu gwiyeowoyo”

“Yeobo..”
“Em?” Jaejoong menoleh menatap mata istrinya.
“Maejun.. mewarisi kedua matamu. Dan itu sangat indah.”

Jaejong tersenyum.

“Dia juga mewarisi hidungmu.. bibirmu.. sifatmu. Dia namja tapi sikapnya sangat lembut. Gechi?”

“Appaaa!”

Jaejoong tertawa sambil mengacak pelan rambut anak laki-lakinya yang masih berusia 4 tahun.

“Yeobo..” Kini Jaejoong melingkarkan kedua lengannya di pinggang Dara.

“Hm?”

“..Gomawo.. karena akhirnya kau datang padaku. Dan..” Jaejoong berhenti sesaat.

“Dan apa?” Istrinya bertanya lembut, membaringkan kepalanya di dada namja itu.

“Dan.. mencintaiku.”
Dara diam, lalu ia mengelus pipi Jae dengan sayang,

“Apa kau.. tidak pernah menyesali ini?” Jae bertanya lagi.

Dara mendongak, menatap wajah tampan suaminya dan menyentuh setiap sisinya dengan begitu lembut. Ia menggeleng. “Saranghae.. aku tidak pernah menyesal memilihmu. Kau namja yang sangat luar biasa. Aku tau itu.”
“Yaa.. kau! Copycat..”

Dara tertawa kecil. “Kau datang di saat yang tak terduga. Kau datang dan selalu menghiburku tanpa bertanya apapun tentang luka itu..” Ia berhenti sejenak, “Kau selalu memahami tanpa harus bertanya padaku. Karena kau tau.. itu hanya akan melukaiku. Gechi?”

Jaejoong tersenyum, menempelkan hidungnya pada hidung Dara.

“Kau menenangkanku kapanpun itu. Kau memberiku kebahagiaan.. Kau selalu melindungiku. Kau sangat luar biasa, Jae. Aku tidak akan pernah menyesalinya.. Gomawo.. jinjja gomawo.. Gomawo karena kau pun juga datang padaku. Saranghae..”

Dara menyentuh mata Jae, mengelusnya pelan dan mengecupnya.

“Nado Saranghae, Dara-ya..Nado gomawo..”

 

 

 

~~~END~~~

Tinggalkan jejak seperti biasa, guys. Hengsho. ^^

35 thoughts on “Finally, It’s You [Oneshoot]

Leave a comment