Coincidence Or Destiny? [Part I] : Freeway

Daragon1

Author :: Hesty_
Length :: Chapters
Genre :: Fluffy

Annyeonghaseyo, jae ireumeun Hesty imnida. Jaega kalimantan selatan wasseumnida. Ini FF pertama saya, semoga dapat diterima dengan baik, Mian ne jika masih terdapat banyak kekurangan. Saya akan terus memperbaiknya dan saya menerima masukan-masukan yang membangun. Semuanya, selamat membaca FF saya. Semoga kalian terhibur dan dapat menikmati ceritanya^^

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Author POV

Seorang yeoja sedang mengemudikan mobil Lamborghini Reventon1 berwarna hitam miliknya melintasi sebuah jalan tol untuk segera kembali menuju apartemennya yang berada di kawasan Seoul Forest dan Sungai Hangang, akan tetapi tiba-tiba saja mobilnya terhenti.

“Cegiral2, kenapa mobil ini bisa terhenti secara tiba-tiba?” ucap yeoja itu dengan wajah bingung.

“Aku jadi ragu jika mobil ini berkisar seharga 1.610.000,00 US$. Sepertinya setelah ini aku akan memerintahkan Pengacara ku untuk  menuntut perusahaan yang telah memproduksi mobil bodoh ini” lanjut yeoja itu pada kalimatnya yang mulai kesal pada mobilnya.

Akhirnya, yeoja itu keluar dari dalam mobilnya dan memeriksa bagian mesin mobilnya untuk mengetahui penyebab yang membuat mobilnya terhenti secara tiba-tiba setelah beberapa kali mencoba menghidupkan mobilnya lagi dan gagal.

*

Disudut lain, tidak jauh dari yeoja itu berada seorang namja terus memperhatikannya dari dalam mobil Lamborghini Veneno3 berwarna hitam miliknya yang telah terhenti sejak beberapa jam lalu dijalan tol itu.

“Apa yang terjadi padaku? Kenapa tiba-tiba pandangan ku terarah pada yeoja itu?” batin namja itu dengan pandangan yang terarah pada yeoja yang berada tidak jauh dari arah pandangannya.

“Bahkan sekarang aku tidak bisa memalingkan pandangan ku yang seakan-akan telah terkunci padanya, dan apa ini? Kenapa tiba-tiba jantungku berdetak begitu sangat cepat dan tidak beraturan dan rasanya sekarang aku sangat sulit untuk bernafas” batin namja itu melanjutkan kalimatnya dengan pandangan yang masih saja terarah pada yeoja yang terus saja dipandanginya.

*

“Cham yebbeoyo4” bisik seorang namja secara tiba-tiba ditelinga kanan seorang yeoja yang sedang memeriksa bagian mesin mobilnya.

Yeoja itu hanya menatap dingin kearah namja itu dan berbalik kearah kiri ketika yeoja itu merasakan ada seseorang yang sedang mengelus-elus bagian rambutnya. “Kau memiliki rambut coklat yang sangat indah yang lebih lembut dari sutra dan aroma rambutmu ini membuatku bergairah” goda namja yang berada disisi kiri yeoja itu sambil terus mengelus dan memainkan bagian rambut yeoja itu dengan wajah dekilnya.

 “Singkirkan tangan kotormu itu dari rambutnya! Dia milikku!” bentak namja yang berada disisi kanan yeoja itu.

Tiba-tiba saja namja itu menyentuh dan menelusuri bagian wajah yeoja itu. “Kau memiliki wajah yang putih dan bersih. Memancarkan cahaya dan sangat lembut seperti kulit bayi dan kau sangat cantik,” ucap namja itu.

“Kenapa kau begitu sangat cantik? Matamu, hidungmu dan bibirmu. Sepertinya aku akan gila karena mu” lanjut namja itu pada kalimatnya dengan suara rendah yang dibuat serak kepada yeoja itu sambil terus menyentuh dan menulusuri wajah yeoja itu.

 “Ya, kau akan gila karena ku. Bukan hanya kau, tapi kalian berdua!” jawab yeoja itu dengan seringai diwajahnya sambil menyingkirkan tangan namja yang terus berusaha untuk menyentuh dan menelusuri bagian wajahnya dengan penekanan pada bagian akhir kalimatnya.

Dan pada detik berikutnya.

“BUGH BUGH BUGH – – – BUGH“ hanya dengan sedikit pukulan, yeoja itu berhasil membuat kedua namja itu terjatuh dengan memar dan luka disudut bibirnya.

“Pecundang, ternyata kalian sangat lemah dan tidak sehebat yang aku pikirkan. Benar-benar tidak sesuai dengan mulut kotor kalian,” bisik yeoja itu kepada kedua namja yang kini sedang menahan rasa sakit dan juga perih akibat dari pukulan yeoja itu sambil mengamati keduanya dengan seringainya.

“Pergi sekarang atau aku akan mengantarkan kalian ke neraka lebih cepat! CEPAT PERGI!“  bentak yeoja itu melanjutkan kalimatnya, dan akhirnya kedua namja itu dengan cepat berdiri dan belari dengan memegangi wajahnya yang masih terasa sakit dan perih meninggalkan yeoja itu sendiri.

Tiba-tiba sebuah mobil Lamborghini Veneno berwarna hitam berhenti didepan seorang yeoja, seorang namja yang mengemudikan mobil itu kemudian menurunkan kaca mobilnya.

“Kau butuh tumpangan?” tanya namja itu kepada seorang yeoja yang hanya diam dan berdiri didekat mobil Lamborghini Reventon berwarna hitam miliknya yang terhenti sambil memainkan handphone ditangannya.

“Aku bukan orang jahat, aku akan mengantarkanmu pulang. Kau hanya perlu mempercayaiku, maka semuanya akan baik-baik saja” lanjut namja itu ketika dia tidak mendapatkan jawaban dari yeoja yang diberikannya tawaran bantuan dengan memberikan penekanan pada setiap katanya untuk meyakinkan yeoja itu menerima bantuannya.

“Apa aku tidak akan merepotkanmu?” tanya yeoja itu sambil memiringkan kepalanya kepada namja yang memberikannya tawaran bantuan.

 “Masuklah” jawab singkat oleh namja itu.

Yeoja itu akhirnya masuk kedalam mobil namja itu setelah mengambil tasnya dari dalam mobilnya dan menguci mobilnya sebelum meninggalkan mobilnya dijalan tol dan dengan segera setelah yeoja itu berada didalam mobil namja itu mengemudikan mobilnya.

“Aku tinggal di sebuah Apartemen Galleria Foret5, di kawasan Seoul Forest dan Sungai Hangang. Kau bisa mengantarkan ku kesana” ucap yeoja itu kepada namja yang sedang mengemudikan mobilnya dengan tatapan lurus kedepan memecahkan keheningan yang ada diantara mereka.

Namja itu hanya diam dan beberapa saat kemudian namja itu berbalik kearah yeoja yang berada di bangku penumpang disebelahnya. “Aku juga tinggal di sana, bukankah ini sebuah kebetulan?” tanya namja itu kepada yeoja yang kini menatapnya.

“Aku tidak percaya akan sebuah kebetulan, jadi aku rasa ini bukan sebuah kebetulan. Tapi ini adalah sebuah takdir” jawab yeoja itu yang kini menatap lurus kedepan tanpa memperdulikan tatapan yang ditujukan namja disebelahnya untuknya.

Akhirnya mereka sampai pada tujuan mereka dan berhenti di halaman parkir Apartemen Galleria Foret.

 “Kau tinggal dilantai berapa?” tanya namja itu kepada yeoja disebelahnya.

 “21” jawab singkat yeoja itu.

Namja itu tertawa dan membuat yeoja itu bingung, menyadari kebingungan yeoja itu akhirnya namja itu berhenti tertawa.

“Kau tau? Aku juga tinggal di lantai 21. Jadi, apa yang harus aku katakan? Apa aku harus mengatakannya sebagai sebuah kebetulan atau mungkin sebuah takdir? Bukankah ini sangat lucu?” tanya namja itu dengan sedikit tawa kepada yeoja yang hanya melihat kearahnya dengan diam.

Sedetik kemudian yeoja itu membuka pintu mobilnya dan sebelum dia keluar, dia kembali melihat kearah namja itu. “Pan gawoyo6, kamsahamnida7,” ucap yeoja itu sambil membungkukan sedikit badannya kepada namja asing yang menurutnya telah begitu sangat baik padanya.

“Ireumi mwoimnikka8?” lanjut yeoja itu sambil mengulurkan tangan kanannya kepada namja didepannya.

“Jae ireumeun Kwon Jiyong imnida, dangsineunyo?9 Dan kau bisa memanggilku Jiyong.” jawab dan tanya namja bernama Kwon Jiyong itu bersamaan sambil meraih uluran tangan yeoja itu.

 “Jae ireumeun Park Sandara imnida, kau bisa memanggilku Dara,” jawab yeoja bernama Park Sandara itu sambil melepaskan secara perlahan tangan mereka yang bertautan karena perkenalan mereka dengan senyum ramah yang menghiasi wajah cantiknya.

“To mannayo10, mannaseo bangapseummnida11” lanjut Dara dengan senyum ramah yang masih saja menghiasi wajah cantiknya yang akhirnya keluar dari dalam mobil Jiyong dan meninggalkan Jiyong sendiri di dalam mobilnya.

*

Jiyong Pov

Akhirnya aku berada di dalam apartemenku, aku sangat lelah dan aku rasa aku hanya harus merebahkan tubuhku dengan segera di tempat tidurku.

“Park Sandara” tanpa sadar bibirku mengucapkan namanya, yeoja yang dari jauh mampu membuat pandanganku terarah padanya dan tidak bisa memalingkan pandanganku darinya dan satu-satunya yeoja yang untuk pertama kalinya mampu membuat jantungku berdetak begitu sangat cepat dan tidak beraturan bahkan membuatku rasanya begitu sangat sulit untuk bernafas.

“Park Sandara, apa yang telah kau lakukan padaku?” bisikku bertanya pada diriku sendiri sambil menerawang pada langit-langit kamarku.

 “Dari dekat, kenapa kau begitu sangat cantik? Kau seperti malaikat tanpa sayap, matamu, hidungmu, bibirmu. Semuanya membuatku gila” lanjutku dengan suara lirih yang tertahan sambil membayangkan wajahnya dengan menutup perlahan kedua mataku hingga akhirnya aku tertidur.

 

~ To be Continue ~


NOTE :

1 : Mobil sport berkapasitas 6,5 L yang mampu menghasilkan  hingga 650 tenaga kuda dengan mesin bertipe V12 dan hanya membutuhkan waktu sekitar 4,3 detik untuk melesat dengan kecepatan 96,5 km/jam dan hanya diproduksi sebanyak 20 unit.

2 : Sialan.

3 : Mobil sport berkapasitas 6,5 L yang mampu menghasilkan  hingga 750 tenaga kuda dengan mesin bertipe V12 dan hanya membutuhkan waktu sekitar 2,8 detik untuk melesat dengan kecepatan 96,5 km/jam dan menjadi mobil termahal didunia dengan kirsaran harga 4.000.000.000,00 US$.

4 :  Sangat cantik.

5 : Apartemen termahal di korea selatan, dibuat oleh arsitektur Perancis yang memiliki 52 lantai termasuk 7 lantai dibawah tanah.

6 : Senang berjumpa dengan mu.

7 : Terima kasih.

8 : Siapa namamu?

9 : Nama ku kwon Jiyong, kamu?

10 : Sampai juga lagi.

11 : Senang bertemu dengan mu.


Next >>

44 thoughts on “Coincidence Or Destiny? [Part I] : Freeway

  1. Sepertinya jiyong udah mulai tertarik sama dara
    Bagaimana sama dara???
    Alamat apartement sama lantainya sama, jangan2 mereka bersebelahan lagi
    Hahaha

Leave a comment