Oh, Dara! : Prolog

oh dara

Author :: Cyscha
Cast :: Sandara Park (Dara 2NE1), Kwon Jiyong (G Dragon Bigbang)
Support Cast :: 21BANGS, YG FAM
Genre :: comedy, romance

Annyeong readers..
Ini FF baruku.. Sengaja ngambil Genre comedy karna beberapa ff terakhirku terlalu serius dan membosankan.
Kali ini aku sengaja membawakan aktivitas keseharian mereka sebagai personel Bigbang dan 2NE1, cumaa jangan terlalu berharap akan kereal-an ff ini karna aku hanya menggunakan aktivitas mereka tapi seluruh alur dan ide ceritanya berdasarkan imajinasiku.
^Happy Reading^

~ Prolog ~ 

Dara Pov

‘Kumohon jangan ada penderitaan lebih dari ini’ Aku mengguman pelan sambil menatap sedih kearah tumpukan pakaian kotor dihadapanku.
Demi apapun aku membenci ini. Benci ketika tangan mulusku bercumbu dengan air dan sabun pencuci pakaian.

Kyaahh omma.. Lihatlah anakmu yang cantik ini disiksa oleh mereka. kalau sampai kulitku panas karna deterjen aku akan mencakar manusia-manusia itu dengan kukuku..

Oh No.. Kuku-ku akan lembut dan kemudian patah jika aku mencuci. Arggh.. Kuku-ku yang cantik jadi korban, tidak tahukah mereka berapa mahalnya perawatan! Aku ini seorang artis! Yeaahh itu sih sebelum aku resmi jadi trainee disini. Tapi dimana harga diriku sebagai artis ketika berhadapan dengan sibrengsek itu.

Aku menggeram. Mulai mencelupkan satu persatu pakaian kedalam mesin pencuci.
Bibirku mengerucut karena ini sangat tidak menyenangkan.

Aku dibully sunbaeku sendiri.. Dan mereka itu bukan wanita tapi PRIA! Benar-benar kurang ajar. Aku hanya menjadi trainee bukan sedang ospek mahasiswa.

Sial sial sial sial..

Aku menggerutu dalam hati. Meremas pakaian dengan gemas membentuknya menjadi buntelan lalu dengan membabi buta aku memukul-mukul buntelan itu seolah tengah memukul wajah mereka.

“Apa yang kau lakukan?” Suara cempreng seseorang mengagetkanku.

Eh..

Aku menoleh memasang senyum innocent dan nyengir seadanya. Meskipun hati tengah menjerit ingin memaki pria albino dihadapanku ini tapi aku tidak mau mengambil resiko lebih parah lagi menjadi sasaran bully-annya.

“Aniya.. Aku sedang memeras pakaian..” Jawabku dengan senyum manis dipaksakan. Cihh jika saja aku sudah debut dan terkenal akan kuhabisi pria ini.

“Oyah?” Dahinya berkerut. “Baguslah.. Kerjakan tugasmu dengan baik, ini pakaian dalamku tertinggal, tolong cucikan..” Dia mengangguk dan menyerahkan beberapa lembar boxer dan celana dalamnya kepadaku.

“Whattttt??” Jeritan kaget lolos dari bibirku. Aku mulai merasa panas. dengan sebelah tangan aku mengipasi wajahku. Tahan Dara.. Kutarik nafas dalam-dalam menenangkan gejolak amarah yang mulai naik keubun-ubunku. Sesungguh otakku sudah memerintah tanganku untuk menggampar pria ini. Aku gemas! Argghhh.. Kalau saja dia bukan sunbaeku mungkin pria ini sudah lama mati dalam keadaan tubuh terpotong-potong.

“kenapa?” Manusia tengik itu memandangku heran. “Apa kau belum pernah melihat celana dalam pria?” Tanyanya meremehkanku. “Oh gadis poloss..” Lanjutnya dengan tawa kecil. Sadis. Tidak sadarkah dia aku lebih tua darinya??

“YA! Tentu saja aku pernah.. Aku punya adik laki-laki.. Hanya saja adikku tampan dan tidak kurang ajar sepertimu..” Mataku menyipit saat mengatakan itu. Aku mendengus kesal. Sembari menyambar celana dalamnya dan mencelupnya dengan kasar kedalam bak cucian.

Aku mencibir. Dia jelek! Aneh dan rambut putihnya itu persis albino. Aku memutar bola mataku, kenapa bisa pria ini terkenal?

Tawa kecil pria albino itu terdengar. Aku geram mendengarnya. Awas saja kau akan terima balasannya nanti!! Dengan setengah aku melanjutkan pekerjaanku. Ohh apakah seberat ini cobaan menjadi trainee? Jika saja ini masih bisa dibatalkan. Aku sesungguhnya akan memilih kembali ke filipina dan meneruskan karirku disana.

“Dara-yah, aku lapar! Keempat member sudah pergi ke YG building, bisakah kau memasakkan makanan untukku?” Kepalanyo nongol dari balik pintu ketika aku tengah mengeringkan pakaian.

Errr.. Dia lagi? Kenapa Tuhan selalu membiarkanku menderita?
Kenapa dia selalu menyusahkanku? Aku ingin mengabaikannya tapi sekarang aku tidak bisa melakukan hal itu.

“Kau selalu menyusahkanku.. Tapi tunggu dulu.. Kau memanggilku Dara? YA!! Aku noonamu.. Jangan pernah memanggilku tanpa embel-embel noona ne?” Geramku melemparnya tatapan membunuh. Yang benar saja. Kenapa aku seperti tak berharga ketika berhadapan dengan pria ini? Bahkan YG sajangnimpun memintaku dengan halus ketika menawarkan kontrak. Pria paruh baya ini juga sempat mendatangi orangtuaku. Tapi bajingan tengik ini? Izinkan aku membunuhnya Tuhaan…

“Ah ne.. Aku tau kau tua, tapi badanmu seperti anak SMP, agak canggung aku memanggilmu noona dengan ukuran tubuhmu yang seperti kurcaci..” Jawabnya dengan alis berkerut. Ada bayangan cengiran diwajahnya yang menunjukkan ekspresi datar. Aku tau dia menahan tawanya.

Aku melongo kaget. Kurcaci?? Sial.. Aku memang kecil tapi tidak sekecil kurcaci juga kan?

Aku baru akan bersiap melemparnya dengan pakaian ditanganku tapi dengan sigap dia menahan tanganku. Aku mengendalikan kemarahan dengan menarik nafas panjang. Aku merasakan ada yang ingin meledak.

“Dara.. Emm kau masih trainee disini, kurasa cukup aman jika kau tidak berusaha melawanku..” Dia tersenyum setelah mengatakan itu. Oke sekarang sibrengsek sedang menggunakan ancaman untuk menutup mulut comelku. Karena dia sunbaeku lantas aku tidak boleh melawannya? Aku harus pasrah dengan perlakuannya? Peraturan macam apa ini? Peraturan yang dia buat sendiri!

Aku menggeram dan mengacuhkannya. Dasar brengsek! Aku selalu kalah darinya.
Tapi kupastikan suatu saat akulah yang mengenyahkannya.

“Dan 1 lagi.. Kau harus memanggilku oppa mulai sekarang..”

“Mwo???” Mataku membulat sempurna.

“Kau-?” Aku mengerjapkan mataku berkali-kali. Oke tahan Dara tahan.. Aku sudah hampir meledak sekarang.

“Tidak ada yang salahkan? Aku sunbaemu dan bukan hal yang aneh kau memanggil oppa pada sunbaemu..” Senyumnya merekah melihat wajah marahku yang sudah seperti tomat.

“Mana bisa begitu? Sudah cukup mengenaskan mendengarmu memanggilku Dara dan sekarang kau memintaku memanggil dirimu oppa.. Arrgghh.. Lupakan tentang itu Jiyong! Dan jangan membuat aku gila karena permintaan konyolmu itu..” Desisku kesal. Serius aku jengkel mendengar tawanya ketika berhasil mengerjaiku.

“Bisa saja.. toh aku tidak sedang mengajukan kesepakatan denganmu. Aku hanya memberitahumu bukan meminta pendapatmu..” Tawanya kembali membuatku mendidih.

Aku dengan kesal melampiaskan kemarahanku pada cucian. Ini benar-benar tidak menyenangkan. Sial!!

***

Aku meluruskan pinggangku. Ini melelahkan! Setelah mencuci pakaiannya aku masih harus memasak dan membereskan dorm mereka. Apa-apaan ini? aku kan bukan pembantu. Haisshh pria itu pastikan ketika aku terkenal aku akan membalas perlakuannya.

“Unnie.. Malam ini Bigbang akan konser, Top oppa memberi kita 4 tiket. Kau mau ikut?” CL menghempaskan tubuhnya disebelahku.

“Aniya.. Aku lelah sekali, manusia albino itu benar-benar menyiksaku.. Hiks hiks hiks..” Suaraku terdengar seperti rengekan anak kecil. Memang aku kesal sekarang.

“Tapi unnie.. Mereka menginginkan kita nonton.. Toh dikonsernya kau tidak akan dibully..” CL mencoba merayuku. Aku memikirkan sesuatu sekarang. Memang sebaiknya aku ikut. daripada di dorm ini sendirian.. Aku akan mati karena bosan.

“Baiklah.. Kita pergi!” Teriakku histeris melepaskan rasa kesal melalui lengkingan suaraku.

“YEEEE…” CL meloncat-loncat girang. Dan aku segera bergabung bersamanya.

***

Ya Tuhan pria itu.. Aku menarik nafas kesal dan meniup poniku yang menjuntai. Dia menyebalkan dari yang terlihat ditelevisi. Mengherankan jika mereka oh bukan mereka tapi DIA! Yaa dia.. Pria berambut putih dengan seluruh aksesoris anehnya itu -sebenarnya mereka semua terlihat aneh- sangat terkenal, digilai banyak yeoja lalu mereka dipuja-puja.

“Unnie.. Mereka Keren..” Chaerin berbisik dan tangannya menunjuk-nunjuk kearah Bigbang. Keren? Manusia aneh itu dibilang keren? Bibirku menekuk membentuk cemberutan. Keren ketika aku menatapnya dengan mata terpejam!

“Apanya yang keren? Lihat.. Mereka yang disana seperti sekumpulan penghuni RSJ yang lepas..” Kata-kataku terdengar kejam. Chaerin mengerutkan dahinya lalu menggeleng tak percaya seburuk itu penilaianku terhadap Bigbang.

“Aigoo unnie.. Mereka sunbae kita, dan kau menghina mereka seperti kehidupanmu akan damai saja. Aku bisa membayangkan, Top oppa dan Jiyong oppa mencekikmu sampai mati jika mereka tau..” Protes Chaerin dengan cemberutan.

“Siapa Top? G Dragon? Ahh oke namanya Jiyong.. Dan mereka tidak memiliki wibawa sebagai sunbae.. Aku tidak takut..” Bahuku terangkat seolah apa yang dikhawatirkan Chaerin tidak menakutkan sama sekali.

“YA! Unnie.. Kumohon jaga bicaramu, kau baru beberapa hari disini jadi kau tidak mengenal mereka..” Chaerin berteriak sambil menepuk dahinya.

Aku menatapnya tajam. Apa-apaan sih? Seperti Bigbang itu menyeramkan saja. Memang sih manusia bernama Top itu seperti alien. Pertama kali melihatnya aku berpikir dia bukan manusia, lebih mirip pinguin kutub utara. Lalu G Dragon,oh Tuhan manusia itu benar-benar tidak mirip manusia. Sikapnya sengak dan menyebalkan. Kupikir lebih baik tidak mengenalnya sama sekali. Tapi terlambat albino itu sudah menjadi sunbaeku..

“Justru itu.. Baru beberapa hari saja aku merasakan kesan yang tidak nyaman berada disekitar mereka.. Oh Tuhan dan sekarang aku akan menghabiskan sisa hidup dengan mereka disini? Haruskah seperti ini? Bisakah mereka dikirim kedunia mereka sebenarnya. Dunia gaib lebih pantas untuk mereka tempati.. Aku akan gila..” Suaraku sudah terdengar seperti tangisan. Chaerin menepuk lenganku.

“Unnie-ah.. Pastikan kau tidak memikirkan untuk membuat masalah dengan mereka. Jika tidak tamatlah kau..”

“Kajja pulang..” Aku mengabaikan peringatan Chaerin.

“YA unnie.. Aku mau menonton mereka..” Chaerin berusaha melepaskan cengkeraman tangannya dariku. Aigo.. Bocah ini, dia membuatku mati Bosan duduk dibawah panggung ini. Seharusnya aku setuju saran Bomie untuk menunggu YG fam perform di backstage saja.

“Nontonlah sendiri kalau kau mau..” Kakiku melangkah meninggalkan Chaerin.

***

Author Pov

Jiyong duduk santai bersama gadis-gadis trainee lainnya. Tapi matanya tidak menemukan gadis yang ia cari. Dara park. Trainee baru yang menarik minatnya, karena itulah mereka berlima akhirnya sepakat mengerjai gadis itu.

Tubuhnya mungil, wajahnya kecil bagai boneka, cantik, lucu dan menggemaskan. Bukan karena itu Jiyong tertarik. Tapi karena pertemuan pertama mereka yang berakhir dengan sebuah gamparan.

***

~ To be Continue ~

Bagaimana? Hahaha.. Sudah kuduga bahwa FF ini benar-benar akan ngawur -_- prolog aja udah gak jelas gitu >.< _ cyscha

*ngumpet di balik pintu, lambai2 sapu tangan putih /peace~/ >.<*
Yerobeoun, mianhe~ baru bisa postingin cerita ini sekarang.. >.< padahal neng author udah ms saya dari tanggal 4 maret kemaren.. >.< maaf~ lagi nggak bisa mikir cover nya mau dikasih apa dan kebetulan lagi punya mind-war.. belum lagi saya juga buat kesalahan waktu posting Revenge yang chapter ending.. sepertinya pas saya ngopi, tulisannya corrupt, dan nggak semuanya ke copy.. nah buat yang udah baca cuman ngerasa janggal sama endingnya, monggo dibaca lagi yaa~ biar nggak miss sama ending yang neng cyscha harapkan dari ceritanya itu.. :3
jadi, sekali lagi.. neng cyscha, mianhe~ >.< _dillatiffa

Next >>

55 thoughts on “Oh, Dara! : Prolog

  1. Ooo daebak kereen. Kasian dara unnie dibully sama jiyong. Iyaa dara unnie kan kayak barbie tapi lebih miripan bom kalo barbie itu yaa(?)

Leave a comment