24 Hour’s With You – [Chapter 15] : WEDDING DRESS

24h
Author : Truelies / neja
Link : Daragon Hideout
Indotrans : Chichan

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

mianhe buat para readers yang udah lama menunggu 24h.. m(_v_)m.. 
kekeke..jgn lupa komentnya yah.. ^^
~~happy reading~~

Dara POV

“Duduklah di sana… “ kata Bomie sambil tersenyum manis padaku. Aku hanya mengangguk dan melihatnya ke lemari.

“Dara?“ Ia memanggilku.

“Ya”

“Bagaimana menurutmu?“ Ia muncul dengan sesuatu yang putih cantik…. errr.. gaun pengantin correctiona . Mulutku ternganga.

“B-bomie….. itu benar-benar cantik…. “ Aku membantunya memegang gaun itu dan meletakkannya di atas tempat tidur.

“Kau pikir begitu?“ Ia menatapku dan kemudian melirik ke gaun itu.

“Ya…. “ Aku mengangguk tanpa ragu-ragu.

“Jiyong memilihkan ini untuku.. “ katanya sambil melamun.

“I-ia melakukannya?“ Aku menelan ludah dan memaksakan diri untuk tenang.

“Ia memaksa….. keke… itulah bagaimana randomnya dia. Aku kira kami hanya kencan biasa, tapi ia tiba-tiba menarikku ke butik ini dan mengatakan kepada desainer di sana untuk menunjukkan padaku gaun yang ia pilih… “

“i- ia melakukan itu?“ Hatiku mengerut perlahan. Mataku menjadi mati rasa karena aktingku. Suaraku terdengar monoton kurasa.

“Bisakah Kau bayangkan betapa terkejutnya aku ?”

“Aa… Aku tidak bisa membayangkannya…“ Aku menjilat bibirku karena tiba-tiba jadi kering.

“Aku hampir pingsan Dara….. dan tentu saja menangis. Aku mudah menangis….. keke…“ Aku melihat Bomie menelusuri manik-manik dengan jari-jarinya.

“K- Kau sangat beruntung Bomie… J – Jiyong benar-benar sangat mencintaimu Bommie..”

“Ia selalu mengatakan itu padaku Dara.” Aku menatapnya dan melihat wajahnya kesepian.

“Bomie ? ada apa?” Aku memegang tangannya , dan ia melihat padaku.

“Oh , tidak ada Dara.. Ha – hanya gugup kurasa.” Ia tersenyum padaku.

“Ya , mungkin Kau gugup.”

“Dara… ?”

“Ya?”

“Bisakah aku meminta tolong padamu?”

“Ya, tentu..” Aku tersenyum padanya.

“Bi- bisa Kau menjadi pengiring kehormatan?”

“A-apa? Uhmm. Bomie tidakkah kau pikir Kau harus memilih seseorang yang dekat denganmu?” Oh Tuhan! Mengapa aku harus menderita seperti ini? Apakah karena apa yang kulakukan? Apa Jiyong dan aku lakukan!?

“Aku tahu. Tapi aku ingin kau. Bisa please?”

“Uhm.”

“pleaseee?”

“O -ok..” Aku memaksakan diri untuk tersenyum.

“Wahhhh!! sungguh!??? Dara! Terima kasih!!” Ia bertepuk tangan dan memelukku.. Sementara hatiku sedang sekarat.

“Ti- tidak masalah Bomie.” Aku tersenyum padanya.

“Jiyong pasti akan senang jika ia tahu ini..”

“Aku – Aku harap begitu.” Aku berpaling dari mata Bomie.

“Tentu saja ia akan senang… terima kasih Dara!” Ia memelukku lagi.

“Ahaha…” Aku berhasil tertawa.

“Baiklah! karena kau pengiring kehormatanku, aku ingin Kau menyimpan gaun pengantin ini untukku.”

“Hah?” Aku tidak mengharapkan itu.

“Kau bisa membawanya ketika kau pergi..”

“T-tunggu Bomie.. Aku tak mengerti. Ke – kenapa?”

“Aku harus menjaga gaun itu dariku Dara atau aku akan tergoda untuk memakainya..”

“Oh, kepercayaan untuk tidak mengenakan gaun pengantinmu sebelum hari pernikahan?” Aku menggeleng.

“Ya..” Ia mengangguk dan tersenyum.

“Aku mengerti sekarang Bomie..”

“Dan aku masih harus kehilangan berat badan sedikit karena Jiyong memesan gaun itu sebelum aku diukur.. Ini agak kecil untuk ukuranku.”

“Oh Bomie , aku pikir itu akan pas padamu.”

“kuharap.. Haha… jadi aku akan meminta ibu untuk memasukkannya ke dalam tas. Tapi sebelum itu ayo kita beritahu Jiyong tentang berita besar ini.. Bagaimana menurutmu?” Ia sangat tertarik.

“T-tentu..” Aku mengangguk.

“Ok , kalau begitu. ayo kita luar sebelum mereka menyadari kita menghilang. keke..” Dan ia meraih tanganku dan jalan kembali ke ruang tamu.

CL POV

“Roo.. Kau sudah selesai? ini sudah hampir tiga puluh menit.. Aku masih memiliki beberapa pertemuan untuk dihadiri..”

“Lalu pergilah!” Aku berteriak kembali.

“Kau masih emosi?”

“Bukankah sudah jelas? Duh?!”

“Aku heran apa yang membuatmu merasa seperti itu..?”

“Kalau begitu jangan heran! Ok?!”

“Ck. Roo kau tahu aku tidak bisa melakukan itu?”

“Whatever!” Sebenarnya aku selesai mandi. Aku hanya duduk di toilet dan hanya menghabiskan waktuku di sana.

“Apakah itu sesuatu yang aku lakukan?”

“Mengapa itu penting bagiku jika Kau melakukan sesuatu?”

“Apakah itu sesuatu yang aku katakan?”

“Aku tidak peduli apa yang Kau katakan!”

“Apakah tadi malam?”

“Eh ? Bagaimana itu?”

“Apa kau cemburu?” Telingaku berdering ketika aku mendengar kata Ce.. Apa? aku? Cemburu? Kenapa??? Aku berdiri ke pintu dan membukanya, hanya untuk terkejut melihat Seungie berdiri di depan pintu dengan tangan di dalam kantong celana abu-abunya. Tapi aku dengan cepat menenangkan diri. Untung aku selalu menaruh jubah mandi didalam kamar mandi.

“Itu tidak masuk akal!” Aku mendesis kepadanya saat aku berjalan melewatinya.

“Aigo! Kau memang cemburu!”

“Tidak, aku tidak cemburu!”

“Ya Kau cemburu! Aku tahu ketika kau cemburu dan Kau begitu sekarang.ahaha!”

“Aish! hanya anganmu!” Aku melemparkannya bantal yang dengan mudah ia tangkap.

“Jadi, apa yang aku katakan tadi malam yang membuatmu merasa cemburu?”

“Gaaaahh! bisakah kau keluar? Aku mau ganti baju!” Aku menunjuk pintu.

“Ok. tapi kepalaku harus mengingat kembali apa yang kita bicarakan tadi malam.” Ia tersenyum sambil menutup pintu di belakangnya.

Jiyong POV

Aku melihat Dara dan Bomie keduanya keluar dari kamar Bomie. Apa yang mereka bicarakan? Tapi aku melihat ekspresi Bomie, ia senang.

“Hei dari mana kau?” Bae berdiri dan menawarkan Dara duduk dikursinya sementara Bomie duduk di sampingku.

“Kami hanya mengobrol Bae.. keke” Bomie menjawabnya.

“Sungguh Dara?” Bae bertanya pada Dara. Sekali lagi wajahnya tidak dapat dibaca.

“Yeah..” Ia tersenyum. Aku bisa ingat pertama kali aku melihat senyumnya, kami berada di pantai dan ia bermain dengan ombak sendiri.

“Jiyong.”

“H -huh?” Aku berbalik untuk melihat Bomie.

“Aku punya sesuatu untuk diberitahukan padamu… keke”

“Ha ? Apa itu ?” Aku melirik Dara yang tersenyum saat ia melihat Bomie.

“Dara , setuju untuk menjadi pendamping kehormatan kita.”

“Ha?” Tiba-tiba sebuah benjolan besar memblokir tenggorokanku.

“Kau benar-benar setuju Dara?” Bae sangat antusias karena ia adalah lelaki yang baik.

“Ya.” Ia mengangguk dan tersenyum pada Bae.

“Wow ! Aku suka itu! Hahaha !”  bae tidak bisa menyembunyikan kegembiraannya.

“Hei Jiyong , bagaimana menurutmu?” Bomie menekan siku padaku ketika aku tidak bereaksi.

“Err.well. itu be – berita bagus!” Aku tersenyum padanya.

“Yey! Lihat Dara, sudah ku bilang Jiyong pasti akan menyukai ide ini keke..” Dan Bomie meletakkan kepalanya di bahuku.

“Aku senang kalau ia menyukainya.. Keke” kata Dara.

“Ta – tapi bukankah ia orang yang sibuk?” Kataku.

“Jangan khawatir Jiyong, Aku akan memeriksa jadwalku terlebih dahulu.. Hanya untuk.. membuat.. Kalian.. berdua bahagia pada saat.. Hari pernikahan..kalian”

“Aww ! Dara kau sangat manis!” Bomie lari ke Dara dan memeluknya. Lalu tiba-tiba aku melihat sesuatu yang berbeda di mata Dara ketika ia melirik padaku , itu begitu singkat dan aku tidak bisa mencari tahu apakah itu hanya imajinasiku.

“Omoo ! Dara ini pukul 10:30 , Kau akan pergi dalam waktu sekitar 30 menit dari sekarang , aku akan menyiapkan sesuatu untukmu saat pergi ok?” Bae mengatakan itu saat ia pergi ke dapur, tidak peduli dengan dara yang protes.

“Omona! Aku juga aku harus menyiapkan sesuatu. temani Dara untuk sementara Jiyong, ok?”

“O -ok.” Aku mengangguk.

Dan untuk kedua kalinya Dara dan aku ditinggalkan sendirian.. Lagi.

To be continued…

<<back   next>>

33 thoughts on “24 Hour’s With You – [Chapter 15] : WEDDING DRESS

Leave a comment