[FESTIVAL_PARADE] DRABBLE: THE DAY AFTER WE BROKE UP

drabble

Kumpulan drabble yang sengaja ditulis untuk meramaikan DGI FESTIVAL 2016_PARADE. 😀

Ini bukan sebatas rasa yang biasa orang samakan dengan 'cinta'

.

.

Tidak ada lagi hujan yang mengisahkan tentang keajaiban dimana semua bermuara darimu. Kau mengutarakan berbagai cerita yang bisa mendatangkan tawa. Suasana kala itu tak pernah menjemukan bahkan tiap detiknya mataku tak pernah beralih menatap lekat bola matamu.

Namun … tanpa aku sadari, hal yang semula tak berarti justru mengantarkan kita akan hal pahit yang juga menyakitkan. Mengapa kita? Karena pada akhirnya kau menatapku dengan kecanggungan yang tersirat akan rasa bersalah.

“Kau tidak berniat menembus hujan lebat ini, Dara?”

“Tidak.”

Saat itu aku hanya membalas apa yang kau tanyakan. Bagaimanapun aku harus bersikap normal seperti manusia pada umumnya walau fakta telah memperjelas bahwa kita pernah bersama.

“Dulu kau sangat menyukai hujan, apalagi jika itu menjadi latar cerita saat aku bercerita.”

Kwon Jiyong. Kini aku menatapnya, kita lalu memakan waktu untuk saling memandang bola mata yang bahkan sudah saling merindu.

“Aku tahu, keadaan kita sekarang adalah kesalahanku.”

Ya, aku yang terlebih dahulu memutuskan untuk tak berlanjut menatapnya karena yang telah aku rasakan bahwa air mataku sudah membendung untuk siap dilepaskan.

Akupun menyadari bahwa kisah kita sedikit rumit sekalipun Jiyong sudah mencampakan wanita yang dulu sempat menjadi tokoh figuran dalam cerita kita, namun hal itu tak jelas membuatku untuk percaya kembali dalam dekapannya dalam waktu dekat.

“Kau tahu, aku merindukan setiap kali tawa yang terngiang dalam waktu istirahatku.”

Entah mengapa ungkapan Jiyong membuat sudut bibirku sedikit terangkat. Ini memang bukan kata-kata gombal pertama yang ia katakan, bahkan sudah tidak bisa dihitung berapa banyak jumlahnya setelah kami berdua memutuskan untuk tidak memiliki hubungan masing-masing.

“Ini tidak lucu, Dara. Aku bahkan tidak bisa tidur sebelum aku memeluk figure fotomu.”

“Kau membuatku mual, Jiyong.”

“Dan kau bahkan membuatku hilang kendali untuk berhenti mencari wanita sepertimu.”

“Jika kau tidak dapat menemukan sosok sepertiku dalam pencarianmu, lalu apa yang kau dapatkan?”

“Kau akan tahu nanti,”

Aku membenci ini. Kwon Jiyong yang masih saja berkata santai seolah hal itu tidak membuat perkara dalam hatiku.
Aku membenci Jiyong teramat sangat namun hal itu berbanding lebih kecil dibandingkan menyukainya dengan sebab yang mungkin bisa diutarakan sampai ribuan purnama.

Dan aku ….

“Ayo pulang ke rumah kita.”

Aku terperanjat saat kepalaku tersentuh oleh jaket hitam miliknya. Menggantikan kegunaan payung dengan jaketnya di tengah derasnya guyuran hujan, sangat mampu membuat senyumku merekah.

“Jangan berpikir macam-macam, kau seharusnya tahu bahwa Park Sandara adalah satu-satunya wanita yang aku inginkan di dunia ini.”

Ah, aku lupa dengan janjinya. Baiklah, sekalipun hubungan kami berada pada kurva yang tidak menentu namun yang jelas baik aku maupun Jiyong sudah menemukan rumah tetap dan setidaknya hidup western dalam lingkup Asia sangat nyaman bagi kami.

https://lh3.googleusercontent.com/-MMeMzI5xebQ/VnQUREFxMqI/AAAAAAAABJY/_AQKVR148Ng/s640/blogger-image--938741098.jpg

 

END

Note :

Selamat membaca dan berparade ria :p

13 thoughts on “[FESTIVAL_PARADE] DRABBLE: THE DAY AFTER WE BROKE UP

  1. Pinda unnie mah seneng banget bikin readers nebak nebak jalan cerita dan ending seperti apa tapi aku salah melulu dari tadi. Gara gara salfok sama judul jadi ngira sad ending padahal aslinya happy ending lahh. Good job lah buat author keren iniii😂😂😄

Leave a comment