Trauma! [Chap. 2]

trauma

Author : Cyscha
Cast : Sandara Park (24), Kwon Jiyong (25)
Support Cast : Park Bom (26), Choi Seunghyun (26), Park Sanghyun (19), 21BANGS dan YG Fam

“Bom, aku harus bisa memerangi traumaku. Dan memulai itu dari diriku sendiri,mungkin akan terasa sulit tapi aku yakin segala sesuatu yang dimulai dengan niat akan membuahkan hasil lebih baik.” aku berucap sangat pelan. Bom menatapku tak percaya. Tapi kemudai sudut bibirnya tertarik dan membentuk sebuah senyuman.

“Senang mendengarnya. Fighting!” Bom berbisik. “Apa ini nyata? Aku mungkin tidak percaya kau akhirnya memutuskan untuk seperti ini dan kau terlihat sangat yakin. Aku tidak meragukanmu hanya saja masih kurang yakin kau mencoba melawan trauma itu sendiri dan memulainya dengan cara yang cukup beresiko. Kau kembali ketempat itu? Sesungguhnya itu bayangan yang paling tidak ingin kulihat. nyatanya sekarang kau benar-benar kembali ketempat itu. Tapi aku mendukungmu D-ah. Bergaulah secara normal.” Lanjut Bom sambil tersenyum.

“Akupun tidak mengerti dengan apa yang kujalani. Aku menikmati ini meski masih terlalu sulit mengendalikan diri.” Aku menghela nafas lega. Aku harus keluar dari masa laluku. Figthing dara!otakku menyemangati diriku sendiri. Mencoba sesuatu dengan tekat. Aku rasa suatu saat aku sembuh. Aku bisa menikmati hari-hariku secara normal.

***

Bom Pov

Tunanganku memperhatikan dara. Aku bukannya cemburu tapi caranya memperhatikan sangat berbeda. Dara memiliki seluruh aspek sempurna untuk seorang wanita. Dia terlahir bagai bidadari. Kecantikan yang tak pernah memudar meski hidupnya tragis dan kejam. Aku kagum pada tekad Dara.

Aku tau Dara cantik! Tidak ada alasan untuk tidak tertarik pada gadis itu. Kecantikan mempesona tapi setidaknya Seunghyun bisa bersikap lebih sopan untuk menghargai aku sebagai tunangannya. Untunglah saat ini aku sudah bertunangan dengannya jika belum aku pastikan dia akan mengejar dara.

“Errr.. beraninya memperhatikan wanita lain disaat tunanganmu ada disebelahmu!!” Aku menggeram pelan ditelinganya. Bibirku membentuk sebuah kerucutan. Bukan cemburu pada Dara. Hanya saja aku benci ketika ada gadis lain yang mampu membuatnya terpesona.

Seunghyun melirikku lalu tersenyum.”Kau terlalu cemburu hon. Bahkan pada sahabatmu sendiri” Ledeknya berbisik. Aku mendelik. Oke kita teruskan nanti choi seunghyun!

“Sandara Park?” Seunghyun menatap dara. Aku melihat Dara tersenyum sebelum menjawab.

“Cukup panggil Dara saja.” Dara mengangguk dan menghindari tatapan Seunghyun.

“Baiklah Dara, Sudah bnyak hal yang diceritakan Bomie padaku, Aku bisa mengenalmu berjalan dengan waktu. Semoga kita bisa bekerja sama. selamat bergabung Dara!” Seunghyun mengulurkan tangannya. Dara agak ragu menyambut uluran tangan tunanganku tersebut. Dia bahkan menghindari tatapan Seunghyun.

Bisakah Dara melewati ini? Aku menatapnya cemas.

“Kau bisa mulai bekerja.” Seunghyun tersenyum hangat mencoba menenangkan sikap Dara yang mulai merasakan ketidaknyamanan berhadapan dengannya.

Aku sudah menceritakan banyak hal tentang Dara kepada tunanganku. Dan bisa kulihat dia tertarik pada sosok gadis yang kini berada dihadapannya. Entah apa yang ingin dia ketahui terkadang Seunghyun mengorek banyak informasi dariku hanya demi tahu siapa Dara.

“Dee, kau bisa kembali keruanganku tadi, temui Minzy disana ne?” Aku memberinya pentunjuk. Karena Minzy yang ditugaskan untuk mengajari Dara.
Dara menoleh kearahku dan mengangguk.

“Terimakasih.” Dara bangkit dari duduknya dan melangkah keluar ruangan. Ekor mataku mengikuti punggungnya hingga menghilang dibalik pintu.

“Kau jangan mencoba untuk menggodanya. Dia bukan gadis biasa,aku tidak mau dia semakin ketakutan gara-gara kegenitanmu!” Aku berkacak pinggang disebelah Seunghyun. Dan hanya tawa pelan yang kudengar sebagai respon ucapanku.

“Dia tidak terlihat sakit. Fisiknya segar dan mengesankan. Sekedar menjadi teman curhat apa tidak boleh?” Seunghyun memutar kursinya hingga menghadapku. Sementara aku sudah menyiapkan jurusku untuk melumpuhkan kebiasaan genitnya.

“Bagus! Lakukan saja dan akan kupenggal kepalamu. Bukan karena aku cemburu tapi kau akan membuatnya semakin terpuruk. Harap mendekatinya pelan-pelan. Dara tidak sakit fisik tapi jiwanya!” Semprotku kesal. Seunghyun seperti terobsesi kepada gadis cantik padahal aku sudah lebih dari cukup untuk menjadi pasangannya. Dasar gatal!

Seunghyun terkekeh mendengar ucapanku dan itu membuatku lebih baik keluar dari ruangan itu menyusul Dara daripada terjadi perang dunai ke-3. Saat aku hendak melangkah tangan seunghyun menahanku. Aku memutar bola mataku. Apa lagi sekarang?

“Hon, Ceritakan lebih banyak tentang dia.” Seunghyun memohon. Aku menyipitkan mataku heran. Apa benar-benar dia tertarik pada dara? Kupikir tidak.

Aku menghela nafas kesal.”Tidak sekarang tuan Choi, aku ada pekerjaan” aku meninggalkannya. Sebenarnya begitu banyak rasa ingin tahuku saat melihat Seunghyun tertarik pada Dara. Aku tidak yakin dia menyukai gadis itu tapi sesuatu yang lain yang disembunyikannya.

***

Jiyong pov

Dinginnya malam tak kuhiraukan. Aku bahkan tak sempat meraih jaketku. Berlari secepat mungkin mencapai parkiran apartemen. Tidak. aku bukan berlari tapi terbang lebih tepatnya.

Aku mengendarai mobilku dengan kecepatan penuh agar sampai ke apartemen Seunghyun hyung lebih cepat. Dadaku bergemuruh seolah berpacu dengan waktu.

‘aku bertemu dengannya ji’

Jantungku berdebar-debar setiap mengingat kata-kata Seunghyun hyung.

Dia

Dia

Ya dia! Kata-kata itu menggema ditelingaku. Meskipun otakku mensugesti diriku sendiri untuk tenang tapi kenyataannya aku semakin gugup setiap mengingatnya. Seunghyun hyung bertemu dia?
Wanita 1 tahun yang lalu. Wanita yang entah bagaimana aku bisa melakukankan perbuatan keji itu kepadanya?
Membuatnya ketakutan dan menangis. Dia wanita tercantik yang pernah kulihat. Matanya teduh dan tenang meskipun dia ketakutan. Wajahnya sendu menggetarkan. Aku semakin tak kuasa mengingatnya.

Aku menjambak rambutku frustasi. Apa yang aku pikirkan? Setahun berlalu aku mencari tahu tentang wanita itu namun sejak kejadian itu dia menghilang. Apartemennya kosong. Aku kehilangan akal sehatku. Setiap hari aku mencarinya. Dan tak kutemukan jejaknya. Gadis itu benar-benar hilang bagai ditelan bumi. Aku merasa berdosa. Sangat berdosa.

Aku tidak pernah menyangka mereka menyuruhku melakukan perbuatan nista kepada seorang malaikat? Gadis polos yang tidak tau apa-apa. Hanya karena sebuah persaingan bisnis. Ini menyakitkan. Putri pertama Teddy park yang dijadikan tumbal. Sebuah agen rahasia dari suatu perusahaan memaksaku membunuh gadis itu. Jika bukan karena sebuah paksaan aku tidak akan pernah mau!

Menyakitkan mengingat semuanya. Hidupku berada dalam kuasa orang-orang jahat. Jika bukan karena kesembuhan eomma aku tidak akan menuruti perintah manusia keji yang seharusnya kupanggil dengan sebutan ‘Appa’. Tapi nyatanya aku masih harus kehilangan eomma. Kesalahan yang tidak akan pernah berhenti kusesali. Aku bukan pembunuh! Dan mereka menjadikan eomma sebagai jaminan untuk memaksaku melakukan perbuatan itu. Aku bersyukur aku tidak berhasil melakukan hal itu tapi kenyataan yang harus kuterima kepergian eomma untuk selamanya. Aku menghembuskan nafas kasar Dan ‘dia’ tetap mengendalikanku sekarang.

Aku mengerang menahan desakan krystal bening disudut mataku. Aku tidak akan pernah tau jika semuanya akan seperti ini.

Kini wanita itu kembali. Dia kembali! Tapi aku tidak tau harus berbuat apa? Meminta maaf? Dia pasti membenciku.
Apakah dia ingat wajahku? Atau dia bahkan sudah mencuci otaknya.

Ban mobilku berdecit. Aku sudah sampai di depan apartemen Seunghyun hyung. Jantungku masih berdebar tak menentu. Aku masih belum beranjak dari kursi kemudi. Nafasku tersengal-sengal.

Kupejamkan mataku sekali lagi. Aku kembali lagi ketempat ini? Tempat dimana 1 tahun yang lalu aku melakukan kejahatan.

‘Turun Ji..’ aku membatin. Degup jantungku semakin tak karuan. Tanganku bergetar saat membuka pintu mobil. Aku menelan ludah mencoba tetap tenang. Ini akan baik-baik saja.

***

Aku tidak bisa mengingat bagaimana aku melangkah. Saat kesadaranku mulai sempurna aku telah berada dilantai 4. Aku menggigit bibirku melangkah dikoridor. Apartemen Seunghyun hyung hanya berjarak 6 kamar dari tempat itu. Tempat terkutuk yang membuatku menjadi manusia paling berdosa.

Aku melangkahkan gemetar. Bahkan saat melintas didepan pintu dengan nomor 21 aku merasakan kakiku berat. Ini tempat itu? Tempat setahun yg lalu aku hampir membunuh seorang gadis.

Aku hampir ambruk kelantai saat terdengar suara pintu terbuka. Leherku bergerak perlahan menoleh kearah pintu.

Dan..

Nafasku tertahan. Mataku membulat sempurna.
Seorang gadis dengan gaun tidur yang sama berdiri didepan pintu itu. Aku mengerjapkan mataku. Ini hanya ilusi! Berharap gadis itu menghilang.
Tapi dia tetap berdiri disana. Gadis yang sama dengan penghuni 1 tahun silam. Aku menatapnya. Dia melakukan hal yang sama.

“Si-siapa kau?” gadis itu bertanya gugup. Mulutku tidak bisa bergerak. Tubuhku membeku. Ini benar-benar dia. Satu-satunya yang bisa kulakukan menatap lekat kewajahnya yang mulai menggambarkan ekspresi ketakutan.

Wajahnya putih pucat. Aku melihat gurat-gurat ketakutan semakin diwajah mulus itu. Kami sama-sama tidak bereaksi. Aku terdiam ditempat sampai akhirnya mataku merekam dengan jelas pertahanan gadis itu melemah, tubuhnya oleng lalu ambruk! Dia pingsan!

Persendianku seolah lolos. Aku terduduk lemas didepannya. Kepala lututku sudah tak kuat menahan tubuhku. Aku terpekur dengan tubuh bergetar didepan tubuhnya.

“Ji, Sedang apa kau?” suara Seunghyun hyung menggema ditelingaku. Aku menoleh dengan wajah tegang kusumber suara.

“Astaga Dara!” Seunghyun hyung berteriak kaget. Dengan sigap dia bergerak menghampiri tubuh Dara yang tergeletak dilantai tak jauh dariku. Aku masih mematung pada posisiku saat ekor mataku bergerak mengikuti langkahnya membawa tubuh Dara kedalam.

Tbc…

<<back next>>

54 thoughts on “Trauma! [Chap. 2]

  1. omo…..berarti jiying yg melakukan perbuatan keji itu kepada dara. tpi dia di suruh? hhmmzz..ini akan semakin rumit.
    akan kah dara memaafkan jiyong..?

Leave a comment