Someone like HER #13

hhhhhh

Author :: xxxredyaxxx
Source :: AFF
Indotrans :: Brigita

She changes him.. No one has ever seen this side of him.. There is new hope for him.. All he needs is Someone like Her..

~ Regret ~


warning : This chapter is contented with sexual, harassment, foul language, and other inappropriate scenes to underage. Mature rated.

Dara mencoba membebaskan diri dan GD menampar wajahnya.

Dia kemudian melempar Dara ke kasur.

Dara mencoba untuk merangkak pergi tetapi GD menyeret punggungnya dan merobek gaun malamnya.

Dara merasa celana dalamnya ditarik lepas dan sebuah lidah menjilat bagian manisnya sampai Dara merasakan sesuatu meledak dalam dirinya.

GD kemudian menarik celananya ke bawah dan berdiri untuk melepaskan bajunya.

Dara menarik seprai untuk menutupi tubuhnya.

Mulut GD kemudian datang dengan brutal keras pada bibirnya.

 Dara mencoba menendangnya tetapi seprai menjerat kakinya dan dia hampir tidak bisa bergerak.

GD kemudian merobek seprai dan menyingkirkannya.

Dara berbaring telanjang di hadapannya.

GD menatapnya heran; payudara penuh, pinggang kecil, pinggul bulat.

GD lalu melihat ke arahnya.

Bibir Dara memerah akibat ciuman mereka, dan tiba-tiba tidak ada kekuatan di bumi yang bisa menghentikan GD untuk mengambilnya.

Saat GD menarik rambut Dara dengan satu tangan dan tangan lain di lehernya, dia mulai meremas lebih tegas.

GD menciumi dekat telinganya dan mengerang, “F*ck. Istri kecilku telah mendapatkan suaminya begitu sangat aktif.

Tangan GD meraih pinggangnya dan meremasnya.

Dia kemudian mendorong kejantanannya masuk.

Ketika GD merasa selaput tipis yang menghentikannya, sejenak ia bingung.

Tetapi dia memasukkan lagi, tidak menyadari rasa sakit yang ia sebabkan pada Dara.

Ketika Dara berteriak, GD menghentikannya dengan menciumnya dan melanjutkannya.

Dara tidak bisa berpikir. GD menidurinya dengan begitu kasar.

Dara merasa sangat patah hati. Dia datang berkali-kali dan dia dapat merasakan dirinya basah di sprei.

GD membalikkan Dara lewat perutnya dan memasukkannya lagi.

GD mendengus keras dan menciumi leher Dara.

GD mencium; Dara merintih.

GD menggigit bahunya dan Dara berteriak. “Ji tolong… Maaf… Hentikan… ini sakit…..”

Setelah Dara selesai, GD berguling darinya, lengannya di payudaranya.

Ini telah menjadi sebuah pelepasan bagi GD, tapi bagi Dara, tidak ada apapun yang berupa kenikmatan.

Berperang dalam pikirannya, ia berbaring di tempat tidur dengan seorang pria yang dia tahu.

Suaminya.

Air mata jatuh dari matanya dan apa yang telah terjadi itu menyakitkan.

Dia telah diperkosa.

Dia mengerang pelan, hanya dipisahkan sebuah bantal yaitu mangsa dan predatornya.

Dia mangsa, menepi pada tepi tempat tidur, bingung, sakit, dan patah hati.

Dia merasa murah. Jutaan pertanyaan mengisi pikirannya.

GD menanggalkan pakaiannya; air mata turun di pipinya.

Dara memohon padanya untuk menghentikannya tetapi dia membuat GD semakin menemukan kesenangannya.

Dara berusaha keras mendorongnya tetapi GD terlalu kuat untuknya, GD melanjutkan sementara dia berbaring di sana seperti wanita mati.

Terlalu lemah untuk membalas.

Dara menengok ke arah kanan dan melihat GD tidur.

Dia berbalik untuk melihatnya.

Dara kemudian dengan lembut membelai wajahnya dan berbisik, “Ji… Aku bersumpah aku tidak mengkhianatimu… Aku telah menemukan keluargaku. Aku mencintai keluarga ini dan aku pikir bahwa aku jatuh cinta padamu…tolong percaya padaku…”

Dia menangis sendiri sampai tertidur.

Pagi setelahnya

GD telah selesai mandi.

Melihat Dara yang masih tidur, dia mengambil ponselnya dan menghubungi CL.

“yeoboseyo.. GD oppa.. Selamat pagi” salam CL dengan ceria.

“Pagi Chaerin-ah… Bisakah kau membantuku?” tanya GD, tanpa ekspresi.

“Wae oppa? Apa yang bisa kulakukan untukmu?” tanya CL, kebal terhadap sikap dingin GD.

“Beritahu dosenmu bahwa Dara tidak akan masuk kuliah selama beberapa hari.” Kata GD.

“Oo..Ookkk.. Op..oppa.. apa Dara unnie baik-baik saja oppa?” tanya CL tergagap.

“Dia tidak enak badan Chae…” jawab GD sambil melihat Dara tidur.

“Oh benarkah? Dia baik-baik saja kemarin.. Ok kalau begitu.. aku akan memberitahu profesor” kata CL.

“ERRrr.. Chae.. apakah sesuatu yang menarik terjadi kemarin?” tanya GD.

“Menarik? Tidak.. tapi kau harus melihat Dara unnie bertarung dengan mantan pacarnya. Dia sangat keren. Laki-laki itu benar-benar genit oppa. Aku yakin dia telah menghamili separuh gadis-gadis di Uni. Seperti brengsek. Dia menjadi sangat kasar pada Dara unnie kemarin. Bangga bahwa Dara unnie tahu bagaimana membela dirinya. Btw oppa, jam berapa kemarin kau menjemputnya?”

“Aku tidak yakin….”

“Aku berharap bahwa kau tidak membiarkannya menunggu selama itu sendirian kemarin. Aku merasa bersalah meninggalkannya sendirian tetapi Minzy dan aku ada sesuatu untuk dilakukan sehingga kami pergi.”

“Tunggu…. Dia sendirian kemarin?”

“Yup oppa… Wae?”

“Ketika aku hendak menjemputnya, aku melihatnya dengan mantannya..”

“OMO OPPA! Tolong jangan berasumsi.. Dara unnie membenci si brengsek itu… si brengsek itu selalu mengambil keuntungan dari gadis-gadis.”

“Terima kasih Chae.. Aku harus pergi…Aku akan menghubungimu lagi..”

GD dengan cepat mengakhiri sambungan dan mendekati Dara.

GD membelai pipinya dan mengetahui bahwa Dara panas.

“SHIT!” GD bergegas ke toilet untuk mendapatkan handuk bersih dan semangkuk air.

GD kemudian meletakkan handuk basah di atas keningnya.

Dara merintih.

Dia membuka matanya perlahan-lahan.

Ketika dia melihat GD, dia mulai panik.

“Tolong… Maafkan aku… Aku tidak mengkhianatimu… Maafkan aku…” kata Dara mencoba menjauh tetapi tangan GD di bahunya mencegahnya untuk membuat gerakan apapun.

Mata GD mulai berkaca-kaca.

“Shhhhhhh…relax… aku tidak akan menyakitimu lagi…aku sangat menyesal… “ Dara tertegun.

“Aku bersumpah aku tidak Ji… Kau bisa tanya CL dan Minzy… aku sendirian menunggumu… Dia tiba-tiba datang dan menyerangku… Aku….”

“Shhhhhhhh…………….Tolong maafkan aku…” kata GD sambil memeluknya.

Dara menangis begitu keras. Dia melekat pada lengan GD.

GD mengutuk dirinya sendiri karena menjadi seperti itu.

“Aku berjanji bahwa aku akan menjagamu dengan baik. Tolong maafkan aku sayang.” Kata GD membelai punggungnya.

GD terus mengelus punggungnya sampai dia melihat Dara benar-benar tertidur.

Dia meletakkannya kembali ke tempat tidur mereka dan mengambil ponselnya untuk menghubungi kantornya.

“Miss Im, aku akan pergi selama 1 minggu. Jika ada hal-hal yang mendesak, hubungi aku… jika tidak jangan ganggu aku.”


~ to be continue ~

<< Back  Next >>

56 thoughts on “Someone like HER #13

Leave a comment