Alphabet [Part. 1]

alphabet cover

Author : Defta

Cast  : Kwon Jiyong, Sandara Park

Genre   :School Life

“Sandara … Apa kau sudah mengerjakan tugs dari Mrs Jang ?” Tanya seorang yeoja bermata kucing begitu Dara memasuki kels.

“Tentu aku bisa mati jika tidak menegrjakannya”

“Baguslah, sekrang temani aku ke kantin sebenatr, aku belum sarapan” Yeoja bernama Chaerin itu mengelus perutnya yang sudah berteriak minta di isi.

“Baiklah, aku akan meletakkan tas dahulu OK”

“OK”

xXx

“Ketua kelas kumpulakan buku tugasnya” Perinta Mrs Jng begitu ia masuk, kemudian seorang namja berkacamata berdiri dn mulai berkeliling kelas.

“Chaerin-ah apa kau melihat buku tugasku ?” Dara bertanya sambl berbisik.

“Tidak, bukankah tadi kau bilang kau sudah membwanya ?”

“Iya, aku ingat aku sudha memasukkannya ke tas, tapi sekarang tidak ada” Dara mulai panic sambil mengobrak-abik isi tasnya.

“Coba cari lgi, mungkin terselip” Chaerin ikut panic.

“Tidak ada, bagaimana ini ?”

Saat Dara tengah sibuk mencri bukunya, jiyong berdiri dari kursinya dengan sebuah senyuman yang terkesan aneh.

“Jung Songsaenim, Dara tidak membwa buku tugasnya” Jiyong menunjuk Dara sambil tersenyum, membuat semua orang menatap dara engan belas kasihan.

“Benarkah itu Sandara ?” Suara Mrs Jung terdengar tajam.

“Saya yakin sudah memasukkannya dlaam tas tapi… itu…”

“Keliling lapangan 5x” Perintah Jung Songsaenim sambil meunjuk kapangan basket.

“Tapi songsaenim saya…”

“Setelah itu berdiri di luar kelas selama jam saya berlangsung”

Dengan pasrah dara melangkahkan kakinya keluar kelas dngan sebuah tatapn tajam kea rah Jiyong.

xXx

“Apa lelah sandara Park ?” Jiyong berdiri  kehadapan dara yang masih berdiri di ruang kelas sambil mengipasi wajahnya dengan sebuah buku.

“Buku Tugasku” Dara menarik buku dari tangan jiyong. Tapi. Gagal. “kembalikan” Bentak Dara.

“Tidak semudah itu!”

“Jadi kau yang mengambilnya ?”

“Tentu siapa lagi, lgi pula ini baru permainan pertama masih ada 19 point lagi Sandara Park.

POINT KE 2

“Ketua kelas, siapkan presentasinya” 3.A sedang berada di ruang multimedia untuk mempresentasikan pelajaran jewrganegaraan.

“Sudah siap Songsaenim” Ucap ketua kelas setelah mmeasangkan perangkat LCD degan sebuah laptop.

“Sandara Park, silahkan mulai pertama” Sandara maju kedepan dan mengambil sebuah remote control.

Yeoja itu membungkuk kemudian memulai bicara.

“Kali ini saya akan menyampaikan presentasi tentang bentuk Negara, seperti yang kita tau Negara kita berbentuk….” Dara berhenti sejenak untuk meunjukkan sebuah gambar gedung biru. Tapi yang muncul malah gambar seekor anjing kecil yang lucu #TendngGaho ?# yang keluar membuat semua sisw tertawa terbahak-bahak.

Dara beralih ke slide selanjutnya, dan munculkh gambar gedung biru.

“Maaf, saya ulangi, Negara kita berbentuk repubik selain itu ada beberpa bentuk Negara lainnya…. Seperti…” lgi-lagi Saat ara menunjukkan slide selanjutnya gambar anjing keil kembali muncul dan seisi kelas kembali tertawa.

Dara kemudian mengecek gambar-gambar selanjutnya yang ternyata beberapa slide berisi gambar anjing kecil terlilip di file Power Pointnya.

“Sandara apa itu” Bentak Im Songsaenim.

“MAaf tapi ini bukan presentasi saya” Dar membela diri.

“Ketua kelas apa yang terjdi ?”

“Saya juga tidak tau, sya sendiri tidak mengecek satu bersatu dan orang terakhir yang mengumpukan tugas adalah Jiyong”

Dara menggerm sambil menatap tajam Jiyong yang sedang tersenyum.

“Baiklah dara, kau masih punya file aslinya ?”

“Tentu” Jawab dara sambil terus menatap tajam jiyong.

“Lanjutkan presentasimu”

xXx

Setelah pelajaran kewrganegaraan selesai, dara menuju keatap, kepalanya sudah hampir meledak, dia tak lagi perduli dengan angin musim dingin yang menerpa tubuhnya.

“AGH KWON JIYONG DASAR KAU B*J*NG*N JELEK MANUSIA TERKUTUK KAU ITU NAGA JELEK AAAAGGGGHHHH” teriak dara sampai terbatuk-batuk.

“Sudah puas menumpat ?” sebuah suara yang sangat dara benci kini terdengar. “Tak ku sangka kau bisa menumpat juga” Namja itu bersandar pda daun pintu.

“Kau lagikan yang merubah presentasiku ?” Tanya dara dengan tatapan marah.

“Aku hanya bingung dimana harus menampilkan foto anjing kecilku gaho” Tanpa merasa berdosa sedikitpun jiyong tersenyum puas.

“Kpan kau akan berhenti mengerjaiku huh ?” suara dara terdengar pasrah.

“Sudah kubilang akan kutunjukkan 20 pint nona Park, dan sekarnag baru 3” dengan sebuah senyuman licik yang jiyong tujukkan “Dan akan menjadi 4 sekarang ini”

Jiyong kemudian berjalan mundur dan memegang gagang pintu “Bye Nona Park” lalu jiyong menutup pintunya dengan rapat dan selajutnya #CEKLEK suara pntu terkuncipun terdengar membuat Dar melebarkan matanya.

“KYA KWON JIYONG” panggil dara smbil berlari kearah pintu. “JIYONG KUMOHON BUKA PINTUNYA” dara menggeor-gedor pintu dengan keras.

“Seseorang tolong aku” lirih dara.

xXx

Sepulang sekolh.

“Dara kemana sih” Chaerin teman sebangku dara melirik arlojinya lagi, Dara sudah tidak ikut pelajaran terakhir dan itu membuat chaerin khawatir.

Yeoja itu menelfon ponsel dara berkali-kali tapi ternyata ponsel dara berada di tas, dan tas dara berada di tannnya sekarang. Itulah yang membuatnya yakin klau dara belum pulang.

“Kemna dia bersembunyi ?” desis Chaerin. BERSEMBUNYI. Chaerin melebarkan matanya bgitu ingat sesuatu, yeoja  itu kemudian berlari dengan cepat, tak memperdulikn rok pendeknya yang terangkat tinggi karena saking kencangnya ia berlari.

“DARA APA KAU DISANA ?” Chaerin menggedor sebuah pintu.

“Chaerin apa itu kau ? tolong aku terkunci” dengan samar chaerin mendengar jawaban dari dara.

Chaerin kemudian melihat kunci yang tertancap di luangnya, ia kemudian memutarnya kekanan untuk membuka pintu itu.

“DARA !” serunya saat melihat dara duduk d\sambil memeluk lututnya.

“Ch…chae..chaerin” Suara dara menggigil.

“ya tuhan dara,siapa yang melakukan ini ? ayo kita pulang…” Chaerin dengan tertatih tatih memapah dara untuk membantu yeoja itu berjalan.

=TBC=

next >>

29 thoughts on “Alphabet [Part. 1]

  1. Ow…ow…Jiyong mulai balas dendam nih…
    Mana bales dendamnya sesuai point lagi…
    Kasian Dara juga sih masa pake dikunciin diatap segala
    Sabar ya Dee

Leave a comment