The Couple Next Door [Chapter 2] : His Long Awaited Leave

 

author      : silentapathy
source      : TCND on AFF
indotrans : dillatiffa

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

 

 

“Aisht! Sudah kubilang, kita perlu mencari apartemen lain, jagiya.”

 

“Jiyong… Kamu tahu kan, Seungri masih belum benar-benar sembuh. Dia masih belum bisa menggerakkan lengan kirinya. Apa yang kamu pikirkan? Kita ini tetangganya, apalagi ini Seungri. Dia bukan orang lain lagi. Apa yang membuatmu terbebani, serius nih? Dia ini temanmu. Bahkan sudah seperti adikmu sendiri. Kenapa kamu tiba-tiba jadi seperti ini, Jiyong? Kalau kamu mau mencari apartemen lain, pergi saja sendiri. Aku tidak akan pernah mau meninggalkan apartemen ini. Sejak awal aku sudah tinggal disini.”

 

 

Jiyong langsung menolehkan kepala kearah kekasihnya. ‘Sial!’ pikirnya. Gadisnya marah sekarang.

“Jagiya, aku tidak bermaksud seperti ini! Ya—“ Jiyong memanggil, tapi Dara sudah terlanjur keluar dari mobil dan menutup – membanting – pintu.

“Jagiyaaaaaaaaa!!!”

 

 

 

 

 

“Jiyong…”

 

 

“Jiyong…”

 

 

“KWON JIYONG!!!”

 

 

Mata Jiyong terbuka lebar dan dia langsung jadi gelagapan. Beberapa pasang mata sedang menatap kearahnya.

[Krik… Krik…]

 

 

 

Mimpi… Itu tadi hanyalah sebuah mimpi.

Tunggu… Tidak…

Itu tadi adalah mimpi buruk!

“Jagiiyaaaaaaaaah— Hahahahahaha!” Daesung dan Yongbae saling tos setelah menirukan kepanikan Jiyong tadi.

“Aigoo, Jiyong-ah. Tidak bisa lepas dari Dara? Hahahaha! Aigoo.” TOP menertawakan sambil menepuk-nepuk bahu Jiyong.

Jiyong memejamkan mata dan mengacak rambut kesal, sementara mulutnya terus saja mengutuk. Barusan dia ketiduran di ruang introgasi – siapa yang tidak akan ketiduran jika semalam baru pulang dari misi dan sangat merindukan sang pacar dan berencana untuk saling berpeluk-peluk karena sangat merindukan sang pacar namun harus tidur lebih larut karena frustasi dan ‘kesakitan’ lalu esok harinya bangun dan langsung menemukan panda si tetangga menempel sejak pagi?

 

“Aisht!” Jiyong berdiri dan mengacak rambutnya. “Apa yang sedang kalian lakukan disini?” tanyanya pada mereka bertiga.

“Bro, kami mencarimu karena Tablo hyung membutuhkan kita di kantornya sekarang, jika kamu ingin tahu sih. Ayo.” Kata Yongbae sebelum kembali meringis dan berbalik menuju pintu.

“Ayo cepat, kita selesaikan ini. Aku perlu pulang cepat.” TOP berkata dan menggeleng-gelenggkan kepalanya mengikuti Yongbae.

“Aigoo… Pernikahan TOP hyung tinggal beberapa hari lagi.” Kata Daesung. “Bagaimana denganmu, man? Kamu belum merencanakannya?”

 

Jiyong bangkit berdiri lalu berjalan mendahului Daesung. “Dara baru saja memulai kehidupan barunya dan kupikir dia bahagia dengan pengalaman-pengalaman baru yang dia temukan. Kurasa sebagiknya aku membiarkannya menyesuaikan diri dengan semua perubahan ini lebih dulu.”

 

“Masuk akal…” Daesung menganggukkan kepala dan menutup pintu dibelakangnya. “Ngomong-ngomong, ini keajaiban Seungri tidak datang kemari. Dimana dia?”

 

 

==========

[MEOW…]

 

 

“Aisht! Aku mengerti! Kenapa aku harus selalu berurusan dengan kucing???” Seungri memukul kakinya sendiri sambil mendelik pada Dadoong yang berada disampingnya di sofa.

“Yah… Kupikir aku sudah berhenti jadi nanny-mu, tapi kamu disini lagi sekarang!” katanya menunjuk si kucing. “Sebaiknya kamu bersikap baik arasso? Jika bukan karena noona yang sudah bersikap sangat baik padaku, aku tidak akan pernah mau menjadi baby-sit… maksudku cat-sitter untukmu!”

 

Seungri sedikit menggeser tubuhnya dan lalu menyilangkan tangan. “Seharusnya aku tahu. Hmp! Hyung tidak akan melepaskanku begitu saja karena aku sudah mengacaukan momennya bersama noona pagi ini. Aisht! Yang kumau hanyalah sarapan enak! Sekarang aku tidak bisa pergi ke markas, sial!”

 

Sejak terluka dalam misi dua bulan yang lalu, Seungri tidak bisa menggerakkan lengannya dengan baik. Dia masih harus menjelani terapi dan dia sudah membuat perjanjian dengan orang tuanya serta supervisornya Tablo, bahwa dia akan kembali ke Seoul PD begitu dia sembuh total. Tapi itu tidak berarti dia berhenti mengunjungi markas. Dia merindukan bisa beraksi melawan penjahat dan hanya duduk diam didalam aparteman berasa seperti neraka baginya karena semua orang sibuk sementara dia tidak. Untungnya, kekasihnya rutin mengunjunginya karena kalau tidak, dia bisa iri setengah mati pada hyung-nya yang sekarang tinggal di apartemen sebelah bersama Dara noona-nya.

Ya. Dia sekarang tinggal sendirian di apartemennya sementara ada sepasang kekasih di apartemen sebelah.

“Aisht, chincha!” dia menghentak kaki dan bangun sambil mengambil telepnnya dari dalam saku menggunakan tangan kanannya.

“Aigoo… Kenapa dia tidak mengangkat teleponnya?” dia menatap layar teleponnya penasaran.

==========

… Bandara Internasional Incheon, 15.30 KTS

 

“OPPA!!!” CL menghampiri seorang pria bermantel hitam yang menutupi kemeja polo kotak-kotak dan celana biru. Pria itu langsung melepas kacamata hitamnya begitu mengenali wajah gadis yang menghampirinya.

“Chaerin!!!” pria itu melepaskan kopernya dan merentangkan tangan lebar, menunggu gadis itu.

 

“Waaaah! Sudah kubilang, panggil aku CL!!!” kata CL sambil memukul ringan lengan pria itu. “Selamat datang kembali ke Seoul, oppa!” ucapnya berseri-seri.

“Aigoo… Aku lebih senang memanggilmu little baby Chaerin.” Pria itu mencubit pipi CL. “Yeah… Aku merindukan Seoul… Ini sudah cukup lama.” Katanya menatap kearah dinding kaca bandara sebelum kembali menatap CL dengan sebauh senyuman tersungging.

“Yeah! Aku hampir tidak mengenalimu… Jika bukan karena senyum tampanmu itu. God d*mn*t! gen kita benar-benar bagus!” kata CL bangga. “Yah, katakan padaku oppa, apa kamu sudah punya pacar sekarang? Apa sudah ada yang bisa menjinakkanmu sekarang? Aigoo…”

 

“Bodoh. Aku tidak sedang punya pacar sekarang. Kamu tahu kan, kalau kami ini bekerja keras di Amerika.. Lagi pula, aku tidak ingin mengecewakan ibu dan ayah.”

 

“Aigoo, jangan katakan kamu kembali kemari karena pekerjaan? Serius nih!!! Kamu perlu istirahat oppa.” CL mundur selangkah dan menyilangkan lengannya di dada.

Pria itu hanya tersenyum pada gadis dihadapannya. Berapa lama waktu sudah berlalu sejak terakhir kali dia menginjakkan kaki di tempat ini? Tapi tidak… Sekarang ini dia ingin memberikan kejutan pada sepupunya jika mereka akan bekerja sama.

“Kudengar DB & Co. berkembang pesat di dunia fashion? Bagaimana dengan teman-temanmu? Teddy hyung dan Dongwook hyung?” tanyanya sambil merangkulkan sebelah lengan ke CL sementara lengan yang satu lagi menarik kopernya dan mereka berjalan kearah pintu keluar.

CL meringis dan menoleh. “Oppa, aku melewatkan rapat siang ini.”

 

“Yah! Sudah kubilang kamu tidak perlu menjemputku!”

 

“Ayo kita beri kejutan pada mereka!” usul CL.

“Huh?”

 

“Ayo kita pergi malam ini!”

 

 

Pria itu berpikir sejenak. Dua decade… Tidak. Dua puluh satu tahun sejak keluarga mereka pergi ke Amerika dan dia melanjutkan studinya disana. Dia memperoleh gelas di bidang bisnis karena itu sesuai dengan kehendak keluarga, namun kemudian dia akhirnya diijinkan untuk mengikuti kata hatinya… dan akhirnya sekarang dia sudah menjadi fotografer professional.

Ibunya adalah kakak dari ayah CL, jadi otomatis membuatnya bersepupu dengan gadis itu. Dia adalah teman sekolah Teddy dan Se7en, dua tahun dibawah mereka di sebuah sekolah khusus untuk pria. Keluarha Lee, Ging, dan Park… dan juga keluarga Kim sudah bertahun-tahun dikenal dekat. Selama masa kanak-kanak mereka, orang tuanya dan orang tua CL akan membawa mereka turut serta ke pesta yang diselenggarakan di kediaman Keluarga Park. Disanalah mereka bertemu dengan Bom dan Minzy… Dan seorang gadis kecil pemalu yang tidak akan pernah dia lupakan  meskipun dia hanya bertemu dengan gadis itu beberapa kali saja.

“Malam ini?”

 

“Neh, Malam ini.”

 

“Bagaimana kalau besok saja? Aku butuh istirahat juga, tahu?” pintanya.

“Arasso! Besok saja kalau begitu! Aku akan langsung memberi tahu teman-temanku juga Teddy oppa dan Se7en ippa.” Kata CL.

==========

“Terima kasih pak, sudah memilih kami sebagai partner dalam season Anda selanjutnya.” Kata Bom saat menjabat tangan dengan pegawai eksekutif acara Korea’s Next Top Model.

“Aisht, justru kamilah yang bangga bisa bekerja sama dengan kalian.” Pria itu kemudian ganti menjabat tangan Dara dan Minzy.

“Kami mohon maaf, CL tidak bisa ikut pertemuan hari ini.” Kata Dara lalu membungkukkan badan.

“Aigoo, itu tidak masalah, Dara-ssi. Kami sudah bertemu beberapa hari yang lalu karena kami ingin dia menjadi salah satu juri.” Kata pria itu senang, asistennya mengangguk membenarkan.

“Neh… Saya juga berharap selain menjadi official partner dalam busana yang akan dikenakan para kontestan, Anda bersedia menjadi salah satu juri, Dara-ssi.”

 

“Omo… Saya minta maaf tapi…” Dara menoleh saat merasakan Minzy menyenggolnya dan memberikan kode melalui matanya – tapi dia tidak mengerti apa yang coba gadis itu ucapkan. Dia beralih menatap Bom yang juga melakukan hal yang sama. Kedua alisnya bertaut.

 

“Ehem! Permisi sebentar pak, saya perlu bicara dengan sepupu saya terlebih dahulu, neh?” Bom meminta ijin dan begitu pegawai eksekutif itu mengangguk, dia langsung menarik Dara dan Minzy ke salah satu sudut dan membentuk lingkaran kecil.

“Ya! Kamu harus mengambil kesempatan itu, Darong! Itu juga berarti promosi bagi kita!” katanya.

“Bom unnie benar. Dan ini juga kesempatanmu untuk punya pengalaman baru unnie.”

 

“Tapi… Tapi kenapa aku?”

 

“Apa kamu tidak mendengar apa yang mereka katakan tadi? Aisht! Kamu ini salah satu desainer terbaik di penjuru Asia sejak kita mengumumkan kamulah desainer perusahaan ini! Dan semua orang sudah penasaran padamu dan mereka ingin kamu berada di acara mereka untuk menaikkan rating sementara kita membutuhkan mereka untuk bisnis kita.” Jelas Bom.

“A-a-pa kamu pikir aku bisa melakukannya?” dia masih merasa ragu dan tidak cocok.

“Tentu saja unnie!”  Minzy mencoba untuk menaikkan rasa percaya diri Dara. “Lagi pula, CL unnie juga aka nada disana!”

 

Ketiganya kemudian menegakkan badan dan kembali menemui perwakitan dari acara tersebut.

“Uhmm maaf untuk itu. Ehe…” Bom membungkukkan badan dihadapan mereka.

“Jadi… Kembali lagi membicarakan ten—“

 

“Saya akan memikirkan tawaran Anda, pak. Saya akan memikirkannya terlebih dahulu dan memberi tahu Anda keputusan saya sesegera mungkin.” Dara membungkukkan badan setelah mengatakan sesuatu yang membuat ketiga pria dihadapan mereka tersenyum dan bertepuk tangan.

“Itu bagus Dara-darling!” salah seorang perwakitan – dia gay – menatapnya senang.

“Aigoo… Saya menunggu jawaban yang positif, Dara-ssi. Sampai jumpa lain waktu… Kami perlu pergi sekarang. Senang bekerja sama dengan gadis-gadis seperti Anda sekalian.”

 

“Sama, pak. Kami juga sangat menantikan proyek ini. Kami akan melakukan yang terbaik.” Minzy menjamin sebelum memanggil staf untuk mengantar mereka keluar.

==========

“Satu misi selesai dan masih banyak yang lain lagi, aigoo!” kata Yongbae lalu mengunyah sandwichnya. Tapi Tablo menyelamati mereka karena berhasil memecahkan kasus yang diserahkan kepada mereka beberapa minggu yang lalu dan berkata bahwa dia bangga atas kemajuan mereka. TOP, karena pernikahannya sudah semakin dekat diberi cuti selama satu minggu sementara yang lain hanya diberi dua hari.

“Bom pasti akan membunuhku! Sebenarnya aku berharap bisa dapat cuti selama satu bulan! D*mn. Bagaimana aku bisa yakin bisa memproduksi Seunghyun junior dalam waktu satu minggu? Itu tidak cukup! Aisht!” TOP menggaruk kepalanya karena kesal.

“Berhentilah merajuk dan pikirkan cara terbaik untuk menghabiskan waktu bulan madumu.” Kata Daesung. “Atau paling tidak, berkonsltasilah pada Seungri tentang cara terbaik untuk membuat seorang gadis hami— OUCH!!!” teriaknya kesakitan saat buku-buku jari TOP mendarat di kepalanya.

“Dasar idiot, kalian sama sekali tidak membantu.” Katanya mendelik kesal sebelum melirik kearah Jiyong yang tengah meringis sambil menopang kepala dengan kedua tangan – persis seperti remaja usia 16 tahun sedang berangan.

TOP mencolek Daesung dan memberi tanda pada Yongbae dengan matanya untuk melihat Jiyong yang sekarang pasti pikirannya sedang melamun lagi. Yongbae terkekeh dan memikirkan sebuah ide. Dia berdehem sebelum mengatakan sesuatu yang pasti bisa menggugah Jiyong ke alam sadar.


“Omo!!! Bukankah itu Dara-noona?”

 

“DIMANA??!!” Jiyong langsung berdiri dari duduknya dan melihat kearah yang ditunjuk Yongbae. Matanya menjelajah namun tidak ada tanda-tanda Dara disana. Sadar bahwa teman-temannya menggerjainya lagi, dia hanya bisa menyumpah dalam hari dan beralih menatap mereka yang memasang ekspresi super puas di wajah mereka.

“AISSSHHHHT!!!”

 

“PWAHAHAHAHAHAHA!”

 

 

Jiyong menyeringai dan tidak mau mempedulikan para idiot di hadapannya sekarang. Akhirnya, dia akan bisa menghabiskan dua hari dengan baby girl-nya setelah sibuk selama beberapa hari terakhir. Dia sangat yakin Dara akan menyetujui rencananya… Mungkin sebuah kunjungan ke kampung halamannya di Busan atau pergi ke Jeju.

Jiyong mendesah lega… Akhirnya… dua hari tanpa Seungri yang pada dasarnya serasa anak angkat karena dia hanya tinggal di apartemen sebelah dan si tikus itu punya kebiasaan jadi sangat berisik dan lebih suka mengganggu mereka dibanding Yongbae dan Daesung.

==========

“Bye… Kalian berharti-hatilah!” kata Dara melambaikan tangan pada teman-temannya begitu dia turun didepan gedung apartemen.

Setelah mobil yang mengantarnya berlalu, dia berbalik lalu menyapa para penjaga sebelum berjalan ke masuk. Dia mendesah saat mengambil kunci dari dalam tasnya.

“Jadi, dia tidak akan pulang lagi…” katanya putus asa saat meniti tangga naik… Tidak masalah apakah dia akan lebih lama atau justru lebih cepat sampai ke apartemen. Toh tidak ada yang sedang menunggunya. Dia sangat senang semalam Jiyong akhirnya bisa pulang dan dirinya tidak bisa menyembunyikan kenyataan betapa rindunya dia pada pria itu membuat mereka akhirnya bergumul namun kemudian dia kembali mengecewakan pria itu.

Sejak mereka tinggal bersama, Dara merasa semakin bergantung pada Jiyong. Setiap kali dia dalam misi dan memberi tahu tidak bisa bisa pulang atau hanya tidak bisa makan malam bersama, secara otomatis dia akan merasa kosong – meskipun dia sudah mencoba untuk tidak seperti itu. Kenyataannya dia sudah biasa tinggal sendirian di apartemennya… tapi itu sebelum pria itu masuk dalam kehidupannya.

Dengan malas dia memasukkan kunci kedalam lubangnya, memutar kenop, lalu mendorong pintu terbuka dengan perlahan. Dia melangkah masuk, melepas stiletto, kemudian sedikit melemaskan kakinya sebelum berhanti ke sandal rumah yang nyaman. Berjalan masuk, dia meletakkan barang bawaannya diatas meja, dan matanya menangkap cahaya suram dari balkon. Dia mengerutkan alis dan menyipitkan mata saat melihat sebuah siluet dari jendela. Jantungnya bertalu didalam dada.

“J-j-iyong?” panggilnya, melangkah perlahan kearah balkon.

“Jiyong? Apa i-i-tu kamu?” dia merasakan dirinya panic saat tidak mendengar jawaban. Merasa tidak yakin dan takut, dengan perlahan dia membuka pintu kaca.

“BOOOO!!!”

 

“KYAAAAH!!!”

 

 

“HAHAHAHAHAHAHAHA!!!” Jiyong berguling di lantai, tertawa puas melihat ekspresi gadisnya.

“Jiyong!” wajah Dara memerah karena kahet dan marah. Pria ini sungguh sangat perlu untuk dimarahi. “Kenapa kamu melakukannya lagi?”

 

Sejak pertama kali Jiyong melihat ekspresi kaget Dara, dia sungguh sangat menyukainya. Hal itu selalu mengingatkannya pada kali pertama pertemuan mereka, kali pertama mata mereka bertatapan, kali pertama mereka berciuman… semua kali pertama. Ya… Itu selalu membuat merinding… wajah terperangah gadisnya tidak pernah membosankan untuk dipandang. Dara terlihat sangat cute namun lemah namun innocent dan itu sangat membuatnya ketagihan.

“Jagiya, hahahaha!”  Jiyong masih menertawakannya sebelum berdiri. “Aigoo. Ekspresimu itu benar-benar tak ternilai.”

 

Dara hanya bisa mengerutkan alis dan mengerucutkan bibir, mengalihkan wajahnya kearah lain. “Kamu bilang kamu tidak akan pulang… Tapi apa? Kamu pulang hanya untuk menakutiku seperti itu.” Katanya sebelum kembali masuk.

“Hei… baby…” Jiyong mengikuti Dara masuk dan memeluknya dari belakang. “Maafkan aku… Aku tidak bisa menahannya… kamu terlihat sangat mengagumkan. Aku ingin melihat ekspresimu itu. Maafkan aku… aku tidak akan melakukannya lagi…”

 

Dara semakin mengerucutkan bibir. “K-k-amu selalu saja seperti itu… Kamu suka sekali mengerjaiku.”

 

“Ani! Bagaimana mungkin aku mengerjaimu? Aku sangat minta maaf, aku tidak akan melakukan itu lagi, janji, baby girl…´katanya mengeratkan pelukannya dan mengecup pipi gadisnya, membuat gadis itu kian tersipu. “Kaget?”

 

“Kamu merencanakan hal ini?” tanyanya mencoba melepaskan diri, namun Jiyong malah memeluknya semakin erat.

“Hmmm… Iya. Dan sekarang aku tahu kamu sudah lapar dan pasti lelah. Aku sudah menyiapkan makan malam untuk kita.” Ungkapnya bangga sambil mendorong gadisnya ke dapur, lengannya masih memeluk pinggang ramping gadisnya.

“Aku sangat yakin kamu memesan semua ini…” Dara terkekeh malihat makanan yang tersedia di meja dapur. Mengenal kekasihnya, yang pria itu bisa produksi di dapur hanyalah telur orak-arik.

“Hmmm, aku tidak ingin meracunimu dengan masakanku jadi karena itu inilah solusi terbaik… Tapi bukan berarti aku menyerah untuk berusaha. Tentu saja aku ingin memasakkan sesuatu untukmu.”

 

“K-kenapa tiba-tiba? Kenapa kamu pulang cepat dan ada apa dengan—“

 

“Aku punya kejutan untukmu…” katanya dengan suaranya yang serak berbisik ke telinga Dara.

“A-a-pa itu J-j-iyong?” dalam hati Dara merutuk saat mendengar suaranya jadi seperti itu.

“Busan atau Jeju? Aku berharap kamu libur… Atau ada tempat lain yang ingin kamu datangi?”

 

“Huh?” Dara hanya bisa menebak-nebak apa yang sebenarnya terjadi saat Jiyong memutar tubuhnya dan sekarang mereka saling bertatapan.

“Aku dapat cuti dua hari!” katanya sambil menaik-turunkan alisnya. “Hari bebas yang sudah lama kutunggu…”

 

Mata Dara membulat lebar. “Ch-ch-incha?”

 

“Neh… Jadi… kemana kamu ingin pergi?” tanya Jiyong sambil menyelipkan beberapa helai rambut Dara kebalik telinga gadis itu.

Dara meringis dan berpikir sejenak… Dia sudah menyelesaikan semua pertemuan dengan pegawai eksekutif show… dan dia butuh waktu istirahat karena sudah bekerja nonstop sejak launching DB & Co. Selain itu, dia perlu berkonsultasi pada Jiyong tentang proposal untuk menjadi salah satu juru.

“Aku akan menelepon harabeoji… juga appa dan omma… dan juga Teddy oppa… Bommie dan yang lainnya…” katanya.

“Jadi itu artinya iya?” tatap Jiyong penuh harap.

Dara mengangguk dengan penuh semangat dan tersenyum. “Bagaimana dengan Jeju… kudengar banyak yang bilang tempat itu menyenangkan. Aku cuma pernah melihatnya di TV dan…—“

 

“Kalau begitu kita pergi ke Jeju.” Kata Jiyong sebelum menangkup kedua pipi Dara sehingga membuat gadis itu sekarang menatapnya. “Aku akan mengganti waktu saat aku tidak bisa berada bersamamu dan tidak bisa menjagamu dengan baik.”

 

“AIsht, itu tidak masalah Jiyong-yah… Aku tahu pekerjaanmu itu sulit dan aku sangat memahami—“

 

“Jadi kamu tidak merindukanku saat aku tidak ada disampingmu?”

 

“T-t-tentu saja aku merindukanmu… Kamu tahu itu…” katanya tidak enak saat merasakan tatapan mata Jiyong seolah menembus kedalam dirinya.

“Dan aku juga merindukanmu… sangat… selalu…” katanya sebelum mencondongkan kepala untuk mengklaim bibir Dara ketika…

[DING DONG! DING DONG!]

 

 

“Oh jangan pikirkan itu.” Kata Jiyong masih mencondongkan tubuhnya namun sebelum dia berhasil merasakan bibir Dara, muncul suara yang paling menyebalkan yang pernah dia dengar.

“HYUUUUNG!!! NOONAAA!!!”

 

[DING DONG! DING DONG!]

 

“APA KALIAN SUDAH DI RUMAH? KUPIKIR AKU MENDENGAR SUARA TERIAKAN SESEORANG TADI! PPALLI, INI DADOONG! YAH HYUUNG!”

 

 

Jiyong hanya bisa terperangah lebar. Apa maksudnya ini?

Dia masih menyusun ratusan dan ribuan cara untuk membunuh Seungri dalam pikirannya saat dia merasakan jemari lentik Dara mendorong dagunya – menutup mulutnya lebih tepat.

“Kamu tidak boleh memarahinya… Kita berhutang padanya karena sudah menjaga Dadoongie.” Dara memperingatkannya sambil terkekeh senang melihat wajah Jiyong menampakkan ekspresi frustasi sebelum berbalik.

“Neh, … Sebentar Seungri-yah…” katanya saat berjalan di koridor.

 

“AISHT DASAR TIKUS!!!”

 

 

==========

……………………………………………………………..

Tbc…

<< Back  Next >>

67 thoughts on “The Couple Next Door [Chapter 2] : His Long Awaited Leave

  1. Yah yah yahh, diganggu lagi sama seungri oppa lagi nih ceritanye?😆 poor jiyong oppa. Wihh jeju island, kira kira mereka bakalan ke tempat mana yaa?? apakah cuma berdua aja??

Leave a comment