They Don’t Know About Us #3

PicsArt_06-02-07.29.50

Author : Reni Bintang

Aloha !! Reni balik lagi nih hehe jangan bosen please 😜😜.
Happy Reading readers-nim 😀😀

Sandara Pov

“kau punya hal menarik yang ingin kau ceritkan hari ini?” tanyaku kepada Jiyong yang terus saja tersenyum sejak dia tiba di kamar hotel tempatku menginap. “kenapa kau terus tersenyum? apa yang membuatmu sebahagia itu?” Dia melirik kepadaku setelah aku menyelesaikan pertanyaanku.

“kau.” Tunjuknya kepadaku dengan senyuman yang masih tersungging dibibirnya. Aku menautkan alisku karena tidak mengerti. “kau yang membuatku sebahagia ini.” sambungnya kini sambil memeluk tubuhku dari belakang dengan sangat erat.

“aku?” tanyaku sambil menunjuk diriku sendiri. “memangnya apa yang telah aku lakukan?” tanyaku sambil memutarkan kepalaku lalu melihatnya.

“sangat banyak.” ujarnya. “kehadiranmu disini saja sudah membuatku sangat bersyukur, aku bahagia kau ada denganku sekarang.” Sambungnya sambil mencium pipiku beberapa kali.

“dan?” tanyaku lagi saat dia berhenti menciumiku.

“kau mengupload photo kita. Dan aku sangat bahagia karena jarang sekali kau mau melakukan itu.” Ujarnya.

“aku tidak hanya mengupload photo kita, aku juga mengupload photo lainnya.” Kataku sambil menatapnya.

“dan kau melakukan itu untuk menyamarkan kebersamaan kita?” aku mengangguk.

“aku melakukannya karena ini hari terakhirku di Jepang. Lagipula teman-teman kita sudah banyak yang mengupload photo kita jadi aku melakukannya juga.” kataku yang membuatnya tersenyum.

“kau tahu?” tanyanya sambil mengusap kepalaku dengan sangat lembut.“hari ini saat fanmeeting berlangsung, kami disuruh untuk membuat sesuatu dari tanah liat. Salah satu yang harus kami gambar adalah kelinci.”

“dan?” tanyaku sambil melihatnya yang masih memelukku dengan erat. Dia tersenyum kemudian melepaskan pelukannya lalu mengambil ponselnya yang dia simpan diatas meja samping tempat tidur.

“aku memikirkanmu saat aku membuatnya jadi hasilnya seperti ini.” katanya sambil menunjukkan sebuah photo kepadaku. aku tersenyum saat melihat sebuah bulan yang dia tambahkan pada kelinci yang dia buat.

“apa kau ingin menunjukkan kepada dunia bahwa kau sedang memikirkanku?” tanyaku yang masih terus melihat photo itu.

“aku ingin menunjukkan kepada dunia bahwa aku mencintaimu.” Ujarnya. Aku tidak bisa menahan senyumanku saat dia mengatakan hal itu.

“tapi apa ini?” tanyaku sambil menunjuk sesuatu yang seperti bulu.

“rambut Seungri.” jawabnya sambil tertawa. “aku membuatnya sebagai hiasan tapi itu malah membuat kelincinya terlihat aneh.” Ucapku masih dengan tawanya.

“kau gila.” Kataku sambil tertawa jadi kami tertawa bersama. Dia memelukku lagi kemudian mencium pipiku.

“apa saja yang kau lakukan saat aku fanmeet?”

“kami main detektif-detektifan.” Kataku kini sambil merebahkan kepalaku pada dadanya. “aku jadi Dara’s Angels.” Kataku yang dia balas dengan tertawa.

“lalu soonho jadi apa?” tanyanya.

“jadi apa ya?” tanyaku bingung. “entahlah aku tidak tahu mungkin jadi Soonho’s Angels.”

“jadi kau memutuskan untuk menjadi menjadi Dara’s Angels tanpa bertanya dulu kepada yang lain?” tanyanya.

“untuk apa aku bertanya?” kataku. “bukankah aku memang seorang malaikat? Kau sendiri yang mengatakannya.” Ujarku lagi kemudian menyanyikan satu lirik dari lagu Bae Bae yang telah dia tulis, salah satu lagu yang dia ciptakan untukku.Saramiya cheonsaya Jesus Bae Bae. Dia tertawa setelah mendengarku menyanyikan bait itu.

“sejak kapan kau percaya diri seperti ini huh?” tanyanya.

“kan cuma ada kau saja disini jadi aku bisa percaya diri.” Kataku sambil tertawa. Dia kembali tertawa kemudian mencium puncak kepalaku. “aku bisa menjadi apa saja saat sedang bersamamu.” Kataku lalu kami berdua sama-sama diam, sesekali dia mencium puncak kepalaku.

“kau benar-benar harus pulang hari ini?” tanyanya setelah agak lama. “kau tidak ingin pulang bersamaku saja?”

“aku pulang bersama Hyoni saja.” Ujarku. “kita masih harus menyembunyikan hubungan kita Ji, jadi kita tidak boleh terlihat bersama.”

“padahal aku masih ingin menghabiskan waktuku denganmu disini.” Ujar Jiyong. “jam berapa pesawatmu berangkat?”

“masih ada beberapa jam lagi.” ujarku setelah melihat jam dinding. “kenapa?”

“kau mau pergi sebelum kau pulang?”

“kemana?” tanyaku.

“ke tempat yang menyenangkan.” Ujarnya. “aku ingin pergi berdua saja denganmu.”

“tapi kita tidak boleh terlihat bersama.”

“kau ajak Hyoni. Aku akan mengajak soonho.” Bujuknya. Aku lalu mengangguk tanda setuju dengan idenya.

GD Pov

Baru saja satu hari aku pulang ke Korea namun besoknya aku harus kembali lagi ke Jepang untuk menyelesaikan beberapa pekerjaanku. Selama aku di Korea aku tidak sempat bertemu dengan Dara karena dia sibuk dengan jadwalnya, belum lagi dia ada perayaan 7 tahun 2NE1 bersama Bom Nuna, Chaerin tidak ikut karena dia masih menyelesaikan pekerjaannya di London. Jadi selama beberapa hari di Korea aku hanya sempat beberapa kali berkirim pesan dengan Dara karena kami tidak punya kesempatan untuk bertemu.

“Hyung apa saja yang harus aku lakukan hari ini?” tanyaku kepada Soonho. Dia memberitahukan aku rentetan kegiatan yang harus aku lakukan pada hari ini yang langsung membuatku memijat pelipisku karena ternyata banyak sekali yang harus aku kerjakan. Tidak bisakah aku beristirahat sebentar saja?

“Dan kau jangan lupa nanti malam kau ada acara makan malam bersama staff majalah Nylon.” Ujarnya lagi.

“aku tidak akan lupa. Ingatkan saja lagi aku nanti jika kau takut aku lupa.” Ujarku kepada soonho yang dia balas dengan anggukan.

Aku mengambil ponselku lalu membuka aplikasi Instagram kemudian membuka akun Dara. aku ingin tahu apa yang sedang dia lakukan namun aku tidak menemukan apapun karena photo terakhir yang dia upload adalah photonya di studio sugarman dengan rambut pohon coklatnya. Aku tersenyum karena teringat masa-masa awal hubungan kami dan aku merindukan masa-masa itu.

Karena aku tidak menemukan apapun maka aku langsung menghubungi nomornya karena ingin tahu dengan keadaanya namun aku harus kecewa karena dia tidak mengangkat panggilanku setelah dua kali aku menghubunginya. Aku akan kembali menghubunginya saat tiba-tiba pesan darinya mundul.

Jiyong aku sedang sibuk, dan disini sedang banyak orang jadi aku tidak bisa mengangkat panggilanmu. Maafkan aku Jagiya

Aku mengetik untuk membalas pesannya

Baiklah kalau begitu, segera hubungi aku jika kau sudah punya waktu. Aku merindukanmu babe

Dara sepertinya benar-benar sibuk karena setelah aku mengirim pesan dia tidak langsung membalasnya dan pesanku baru dia balas setelah beberapa menit

Maafkan aku lagi karena baru membalas pesanmu. Nanti aku akan menghubungimu. Aku juga merindukanmu

“Ji ayo kita pergi, yang lain telah menunggumu.” Ujar Soonho yang membuatku langsung berdiri lalu mengikutinya keluar.

Sudah beberapa hari aku berada di Jepang dan selama itu juga aku sama sekali tidak mendapat pesan dari Dara jadi aku tidak tahu keadaannya. aku masih berpikir dia sibuk karena ketika aku membuka akun instagramnya aku hanya menemukan photo terakhirnya yang di upload dua hari yang lalu. Aku juga tidak sempat menghubunginya karena aku benar-benar sibuk disini dan sekarang ketika aku ada waktu aku langsung mengirimkan pesan kepadanya namun tidak ada balasan jadi aku berniat menghubungi Dara namun nomornya ternyatasedang tidak aktif.

“Hyung.” Seruku kepada Soonho yang sedang bermain dengan ponselnya.

“apa?” tanyanya.

“tolong caritahu keadaan Dara. aku tidak bisa menghubunginya.” Kataku.

“baiklah.” Ujarny lalu mulai sibuk lagi dengan ponselnya. Aku menunggunya selama beberapa menit.

“bagaimana?” tanyaku dengan tidak sabar. Dara yang tidak bisa dihubungi membuatku sangat khawatir.

“katanya dia baik-baik saja.” Ujarnya kepadaku.

“kata siapa?” tanyaku.

“manajernya.” Jawabnya.

“kau yakin?” tanyaku kepada Soonho untuk lebih memastikan.

“aku yakin.” Jawabnya dengan cukup keras. “lagipula dia itu sudah dewasa jadi berhentilah untuk selalu protektif kepadanya. Dia bisa menjaga dirinya sendiri.”

“aku hanya khawatir karena dia tidak bisa dihubungi.”

“apa dia marah lagi karena berita itu?” tanya Soonho tiba-tiba. Aku bingung dengan berita yang dia maksud. Apa mungkin berita tentang aku dengan leader girlgroup itu? Tapi aku dan Dara sudah tidak mempermasalahkan lagu berita itu.

“berita apa?” tanyaku dengan raut wajah bingung.

“beritamu dengan Nana.”

“Nana?” aku semakin bingung. “Nana Komatsu maksudmu?” tanyaku lagi yang dia balas dengan anggukan kepala.“memangnya ada berita apa tentang aku dan dia?”

“kau tidak tahu?” Tanya Soonho dengan sedikit terkejut, aku menggelengkan kepalaku. “beritanya sudah ada sejak beberapa hari yang lalu Ji.” Ujar Soonho sambil berdiri lalu berjalan kearahku. Dia menyerahkan ponselnya setelah berdiri dihadapanku.

Aku menerima ponselnya lalu segera membaca berita yang dia maksud tadi. ada beberapa berita tentangku dengan Nana selama beberapa hari terakhir dan yang paling membuatku menjadi resah adalah berita tentang aku dan dia yang melakukan dinner bersama. aku berpikir mungkin inilah yang membuat Dara tidak mengaktifkan nomornya. Atau jangan-jangan Dara marah kepadaku karena berita ini.

“Hyung kenapa kau baru memberitahuku tentang berita ini?” kataku kepada Soonho dengan raut wajah sedikit kesal. “Dara pasti sangat marah sekarang.”

“aku pikir kau tahu.” ujarnya.

“aku sama sekali tidak membaca berita apapun karena aku terlalu sibuk.” Kataku. “pesankan aku tiket sekarang juga. aku akan pulang ke Korea.”

“tapi pekerjaanmu disini?”

“batalkan semuanya.” Ujarku. “aku harus menemui Dara.”

“kau bisa menjelaskannya dari sini Jiyong.”

“tidak bisa. Dara tidak bisa dihubungi.”

“tapi,-”

“aku yang akan bertanggungjawab.” Kataku dengan sedikit memaksa.

“baiklah tunggu sebentar.” Ujarnya lalu pergi keluar sambil menekan beberapa nomor di ponselnya lalu aku mendengarnya menelpon seseorang. “Ji kita berangkat dua jam lagi. bersiaplah.” Ujarnya setelah aku menunggu selama beberapa saat.

Dara Pov

Sudah dua hari ini aku diam saja di dalam apartemenku dan sama sekali tidak berniat untuk pergi keluar. Aku bahkan membatalkan janjiku dengan beberapa teman karena aku benar-benar sedang ingin mengasingkan diriku dari dunia luar. Aku sedang kalut karena berita Jiyong dengan satu model Jepang lagi, aku frustasi karena hal ini selalu terjadi setelah aku dan dia menghabiskan waktu bersama. Aku tidak tahu apa yang terjadi, apakah semua ini hanya kebetulan atau memang sudah ada orang yang mengatur ini semua untuk menutupi hubunganku dengan Jiyong.

Aku menghembuskan nafas berat saat pertama kali aku membaca berita itu. Ini menyakitkan untukku karena sekali lagi harus mendengar hubungannya dengan wanita lain yang bukan aku padahal baru beberapa hari yang lalu aku sangat bahagia bisa menghabiskan banyak waktu dengannya selama kami di Jepang. Aku berpikir mungkin semesta tidak rela berlama-lama melihatku bahagia karena selalu saja setelah aku menghabiskan waktuku dengannya pasti rumor dia dengan wanita lain akan kembali muncul.

Aku menghidupkan ponselku yang sejak dari kemarin aku matikan dan setelah beberapa saat aku mendapatkan pesan dari Jiyong yang menyatakan dia merindukanku, aku melihat pesannya yang ternyata baru dia kirim satu jam yang lalu. Sebenarnya pesan ini adalah pesan pertama yang dia kirim kepadaku setelah terakhir kali aku mengirimnya pesan empat hari yang lalu. Aku heran dengan Jiyong, karena dia tidak mencoba untuk menjelaskan apa yang telah terjadi hingga rumor itu bisa muncul, dia tidak pernah memberitahuku bahwa dia akan pergi lagi ke Jepang.

Aku menepuk bantalku lalu menaruh kepalaku diatasnya sambil menarik selimbut untuk menutup tubuhku. Aku memejamkan mataku setelah sebelumnya mematikan ponselku kembali karena yang aku butuhkan saat ini adalah ketenangan untuk memikirkan hubunganku dengan Jiyong. Aku terus menutup mata hingga akhirnya aku jatuh tertidur.

Aku terjaga dari tidurku setelah aku merasakan sebuah sentuhan hangat dan lembut pada pipiku, aku membuka mataku dengan susah payah dan setelah aku benar-benar bisa mengumpulkan kesadaranku aku baru tahu bahwa sentuhan hangat dan lembut itu berasal dari kecupan yang Jiyong berikan. Aku menatapnya yang kini sedang duduk dipinggir tempat tidurku,aku mengedipkan mataku selama beberapa kali karena aku bingung dengan apa yang terjadi namun setelah beberapa saat aku baru sadar bahwa Jiyong datang ke apartemenku. Aku langsung bangun dari posisiku sebelumnya lalu duduk tegak.

“apa yang kau lakukan disini?” tanyaku.

“menemuimu.” Ujarnya dengan lembut. “aku merindukanmu tapi kau sama sekali tidak bisa dihubungi.”

“untuk apa kau menemuiku?” tanyaku lagi dengan raut wajah sedikit sebal.

“sudah aku bilang bahwa aku merindukanmu. Dan aku kesini untuk minta maaf.”

“sampai kapan kau akan mengatakan maaf kepadaku?” tanyaku setelah tahu kemana arah pembicaraan kami.

“Dara aku juga tidak ingin itu terjadi.” Ujarnya sambil memegang tanganku tapi aku menepisnya.

“bisakah sekali saja kau menjaga perasaanku Ji?” kataku dengan sedikit mengiba. Aku ingin menangis namun aku masih mencoba untuk menahan air mataku.

“Dee.” Ujarnya lembut sambil mencoba menyentuh wajahku namun aku menepisnya dengan cepat.“aku tidak tahu kenapa berita itu bisa muncul. Aku juga sudah bilang bukan bahwa netizen itu selalu berlebihan.”

“jika kau tahu mereka selalu berlebihan seharusnya kau lebih bisa menjaga sikapmu.” Kataku dengan sedikit keras. “berita itu tidak akan muncul dengan sendirinya Jiyong.”

“Dara aku mohon jangan seperti ini. aku tidak ingin bertengkar denganmu hanya karena berita yang mereka buat.”

“apa kau pikir aku marah hanya karena berita yang mereka buat?” tanyaku dengan tegas kepada Jiyong.

“lalu apa yang membuatmu semarah ini?”

“demi Tuhan Jiyong. aku tahu kau pasti tahu alasan aku seperti ini?”

“Dara aku tidak hanya berdua dengan gadis itu. Kami makan dengan semua staff majalah Nylon yang terlibat pemotretan kami. aku tidak bisa menolak ajakan mereka jadi aku mohon mengertilah.”

“kenapa kau tidak memberitahuku bahwa kau pergi ke Jepang?” tanyaku sambil menatap matanya dengan dalam. “kenapa kau tidak memberitahuku bahwa kau akan makan malam bersama mereka?” tanyaku lagi kini dengan air mata yang mulai berair.

“aku tidak semapt memberitahumu karena aku sibuk Dara, aku sama sekali tidak memegang ponselku selama aku di Jepang jadi aku tidak ada kesempatan untuk menghubungimu.” Katanya dengan sungguh-sungguh. “aku bahkan tidak tahu bahwa berita itu muncul, itulah kenapa aku baru menemui malam ini.”

“bisakah sekali saja kau membuat kebahagianku bertahan lama? Aku baru saja bahagia karena kebersamaan kita di Jepang. Tapi kenapa kau harus merusak segalanya tiba-tiba sepert ini?” ujarku dengan airmata yang tidak bisa lagi aku tahan.

“Dee aku benar-benar minta maaf.” Katanya saat dia melihat aku yang menutup wajahku dengan kedua telapak tangan untuk sedikit meredam isakanku.

“menurutmu sampai kapan aku bisa bertahan dengan hubungan kita?” tanyaku tiba-tiba saat aku kembali menatapnya, dia mengerutkan keningnya, mungkin heran dengan pertanyaan yang aku lontarkan.

“selamanya?” katanya dengan lembut.

“kenapa kau bisa berpikir aku akan bertahan selamanya untukmu?”

“karena kau mencintaiku.”

“lalu apakah kau mencintaiku?” tanyaku dengan lirih.

“ada apa?” tanyanya sambil memegang wajahku lalu mengusap wajahku dengan jempolnya. “kenapa tiba-tiba kau bertanya hal itu? Apa kau meragukan hubungan kita lagi?” aku menggelengkan kepalaku dengan putus asa. “lalu kenapa?”

“aku lelah.” Ujarku pelan sambil melepaskan tangan Jiyong dari wajahku. Air mata kembali membasahi pipiku.

“Dara bertahanlah sebentar lagi.” katanya dengan frustasi.

“terkadang aku berpikir apa kau benar-benar mencintaiku?” Kataku tanpa melihatnya. “selama ini kau selalu saja melakukan apapun yang kau ingin lakukan dan kau tahu terkadang apa yang kau lakukan itu menyakiti perasaanku. Bahkan hal kecil saja yang kau lakukan bisa membuatku menangis.” Ujarku masih tanpa memandangnya. “aku berpikir kenapa kemarin kau sama sekali tidak mengupload gambarku saat kita di Jepang. Padahal banyak photo yang kau upload tapi tidak ada satupun photo tentang kebersamaan kita. aku berpikir apa mungkin kau benar-benar tidak ingin semua orang tahu tentang kita?” ujarku lagi lalu menutup mataku yang membuat air mataku turun lagi.

“Dara maafkan aku.” aku kecewa karena hanya itu yang sanggup Jiyong ucapkan sekarang. Aku ingin dia menenangkan aku dan meyakinkan aku tapi yang bisa dia katakan hanya kata maaf.

“Ji bisakah kau pulang saja?” kataku kini sambil melihatnya.

“aku tidak bisa meninggalkanmu saat kau kacau seperti ini.”

“aku kacau Jiyong dan aku butuh waktu sendirian untuk menenangkan diriku.”

“tapi Dara aku ing-”

“aku mohon berikan aku waktu sendiri. Aku berjanji akan menghubungimu jika aku sudah lebih tenang.” Kataku memotong ucapannya.

“aku khawatir kepadamu.” Katanya sambil mengusap lembut air mata yang mengalir di pipiku.

“aku akan baik-baik saja. Aku janji.”

“baiklah. Aku pergi.” Katanya kemudian mencium keningku lalu berdiri dan pergi dari kamarku. Aku menangis lagi saat aku yakin Jiyong sudah keluar dari apartemenku.

GD Pov

Ini sudah empat hari sejak Dara memintaku pergi dari apartemennya, dia berjanji akan menghubungiku jika dia sudah lebih tenang namun hingga saat ini Dara belum sekalipun menghubungi aku, aku tahu Dara mungkin saja masih marah kepadaku namun aku tidak lagi menghubunginya dan memberinya waktu untuk menenangkan diri. Aku membuka aplikasi instagram dan kembali membuka akun Dara namun dia masih belum mengupload apapun. Dara pasti benar-benar terluka karena rumor itu hingga dia mengasingkan diri dari dunia sosial dan membiarkanku tidak mengetahui keadaannya.

Beberapa orang terdekat yang tahu hubungan kami sepertinya sudah tahu bahwa aku dan Dara sedang ada masalah apalagi setelah aku mengupload lagu John Legend di akun instagramku dan sebagian orang yang tahu tentang kami menganggap bahwa aku menguploadnya untuk menenangkan Dara. Diantara mereka ada yang bertanya tentang apa yang terjadi dengan kami namun aku sama sekali tidak bisa memberitahu masalahku dengan Dara kepada mereka karena ini masalah kami dan kami yang akan menyelesaikannya.

Selama beberapa hari ini aku hanya bisa mendapatkan informasi tentang keadaan Dara dari soonho yang aku suruh untuk selalu mencaritahu kondisi Dara sehingga aku tahu bahwa dia baik-baik saja. Saat aku sedang merenungi nasib hubunganku dengannya tiba-tiba aku mendengar dering dari ponselku. Aku mengambil ponselku dengan sedikit malas namun setelah aku melihat siapa yang menelpon aku langsung menegakkan tubuhku yang tadinya sedang berbaring di tempat tidur.

“yeoboseyo.” Ujarku setelah mengangkat panggilan dari Dara.

Ji aku sedang di gedung YG.” Ujarnya dengan lembut. “aku pikir cuma disini tempat yang aman untuk kita bertemu.” sambungnya.

aku akan kesana secepatnya. Tunggulah.” Ujarku kemudian langsung menutup panggilanku setelah mendengar jawaban Dara.

Aku langsung mengambil mantel yang ada lalu mengambil kunci mobil yang aku simpan di meja lalu segera berlari untuk mencapai parkiran. Aku ingin segera menemui Dara karena aku sudah sangat merindukannya. Aku sampai di gedung YG dalam waktu kurang dari setengah jam. Setelah turun dari mobil aku langsung segera menuju ruangan dimana Dara sedang menungguku. Dara menungguku di studio rekaman yang sedang kosong. Studio yang menjadi saksi kebersamaanku dengan Dara sejak dulu. Aku langsung membuka pintunya setelah sampai di studio itu dan langsung mendekati Dara yang sedang mendengarkan lagu dari ponselnya. Dia melepaskan headset yang terpasang pada telinganya saat melihatku datang.

“kau sudah datang?” tanyanya sambil berdiri. Aku tidak menjawab pertanyaannya dan langsung memeluk tubuhnya dengan sangat erat. Aku sangat merindukannya jadi yang aku butuhkan sekarang hanyalah memeluk Dara dan merasakan kehadirannya.

“aku merindukanmu Dee. Aku sangat merindukanmu.”

“aku juga sangat merindukanmu Jiyong.” balasnya dengan lembut dan kini aku rasakan tangannya melingkar pada tubuhku untuk membalas pelukanku. kami berpelukan hingga beberapa saat. “Jiyong lepaskan dulu, aku ingin mengatakan sesuatu.” Aku melepaskan pelukanku lalu menatapnya dengan dalam.

“apa yang ingin kau katakan?” tanyaku. “kau tidak akan minta putus kan?” tanyaku dengan raut wajah sedikit takut. Aku takut Dara memintaku untuk meninggalkannya. Dia tertawa renyah kemudian meyuruhku untuk duduk.

“aku ingin meminta maaf.” Katanya setelah agak lama.

“untuk apa?”

“untuk sikapku malam itu.” Katanya lagi sambil melihat kebawah dan memilin ujung kaos yang dia pakai. “aku sangat kacau Jiyong jadi semua yang aku katakan saat itu semuanya diluar kendaliku.” Katanya kini sambil mengalihkan perhatiannya kepadaku.

“tapi setidaknya malam itu aku tahu apa yang kau rasakan selama ini.” kataku.

“aku tidak pernah meragukanmu Ji, maafkan aku untuk semua kata-kataku. Maafkan aku karena sempat berpikir untuk menyerah pada hubungan kita.” katanya dengan lembut. “aku sudah menenangkan pikiranku selama beberapa hari terakhir ini aku juga sudah berbicara dengan beberapa teman baik kita. mereka semua membelamu dan bilang bahwa semua yang terjadi bukan atas keinginanmu.” Katanya kini sambil tersenyum. “kau beruntung karena banyak orang yang mendukungmu Ji.”

“mereka mengatakan itu?” tanyaku yang Dara balas dengan anggukan.

“mereka semua meyakinkan aku bahwa kau sangat mencintaiku.” Katanya lagi kini sambil mengambil tanganku lalu menggenggamnya. “aku juga tahu Ji kau sangat mencintaiku dan mendengarnya langsung dari orang lain membuatku semakin yakin.” Ujarnya. “jadi aku mencoba meyakinkan diriku sendiri untuk lebih mengerti dengan semua hal yang telah terjadi dan kembali bertahan disisimu karena seperti yang kau katakan saat itu bahwa aku sangat mencintaimu.” Dia mengeratkan genggamannya saat mengatakan bahwa dia mencintaiku. “aku juga mengingat lagi semua hal yang telah kita lalui untuk mempertahankan hubungan kita hingga bisa sampai sejauh ini dan ketika aku memikirkannya aku tahu bahwa aku ingin terus menciptakan moment lainnya denganmu. Aku hanya ingin menghabiskan hariku bersamamu bukan dengan orang lain.” katanya sambil tersenyum. “jadi disinilah aku sekarang untuk memaafkanmu dan untuk kembali menjadi Sandara yang selalu kuat hanya untukmu.” Aku tersenyum dn tersentuh dengan semua yang telah dia katakan. aku menarik tubuhnya lalu memeluknya lagi.

“Dee, ketakutan terbesarku adalah kehilanganmu, aku pernah mengalaminya sekali dan aku tidak pernah ingin mengulang itu lagi karena hariku tanpa kehadiranmu adalah neraka. Aku akan melakukan apapun untukmu dan aku juga akan melakukan apapun untuk mempertahankan hubungan kita. aku akan melepaskan popularitasku jika itu yang kau mau.” Ujarku ditengah pelukan kami. aku merasakan dia menggelengkan kepalanya dengan kuat.

“jangan pernah melakukan itu Ji, jangan pernah hancur bahkan jika itu kau lakukan untukku karena jika itu terjadi maka aku akan sangat merasa bersalah dan tidak akan sanggup untuk menghadapi dunia lagi.”

“aku mencintaimu Dee. Sangat mencintaimu.” Ujarku sambil mengeratkan dekapanku pada tubuhnya.

“aku tahu dan aku juga sangat sangat sangat mencintaimu.”

Dara Pov

“aku baru bangun.” aku menguap lebar sambil melihat kearah ponselku yang sedang melakukan video call dengan Jiyong. “aku masih mengantuk jadi kenapa kau melakukan video call sepagi ini.” kataku lagi sambil mengerucutkan bibir.

kau menggemaskan sekali setiap bangun tidur seperti ini.” ujarnya sambil tertawa, aku tersenyum setelah mendengarnya.

“jangan merayuku karena aku tidak bisa menciummu.” Dia tertawa lagi.

sebentar lagi aku akan berangkat ke Jepang.” Ujarnya lagi. “fanmeet terakhir di Jepang.” Sambungnya yang aku balas dengan anggukan.

“hati-hati.” Kataku sambil kembali menguap.

hanya itu saja?” tanyanya dengan sedikit cemberut.

“lalu kau mau apa lagi?” tanyaku sambil tertawa. “aku juga ingin memelukmu tapi kan kau sedang tidak bersamaku.”

“setidaknya kau bisa mengucapkan I LOVE YOU.” Katanya. Dia  melapalkan kata I love you dengan sangat lucu membuatku langsung tertawa lalu aku ingat sesuatu yang dia upload kemarin di akun weibonya.

“Ji aku sudah melihatnya?” kataku.

melihat apa?”

“photo kita yang kau upload di weibo.” Ujarku sambil tersenyum.

oh itu.” Katanya sambil membalas senyumanku.

“terimakasih.” Ujarku. “aku sangat ingin menciummu dan memelukmu saat ini tapi kau sedang tidak bersamaku.” Kataku sambil merenggut.

kau bisa memelukku setelah aku pulang dari Jepang.” Ujarnya. “kau bisa memelukku sepuasnya saat itu.”

“saat kau pulang aku mungkin sedang di London.”

kau mau ke London?” tanyanya yang aku balas dengan anggukan kepala. “untuk apa?”

“liburan bersama Chaerin.”

kenapa kau liburan terus sih?” tanyanya. “aku iri sekali kepadamu.” Katanya kini sambil kembali cemberut.

“aku banyak waktu luang karena jadwalku tidak terlalu padat makanya aku bisa jalan-jalan.”

kapan kau kembali ke Korea?”

“tidak tahu.”

aku akan kesana jika aku sempat.” Ujarnya.

“kemana?”

“ke London.”

“serius?” tanyaku yang dia balas dengan anggukan. “asik.” Seruku dengan senang.

kau bahagia sekali sepertinya.”

“tentu saja aku bahagia. Karena bisa menghabiskan waktu berdua denganmu. karena jika di Korea kita hampir tidak punya kesempatan bertemu.” ujarku dan Jiyong hanya tertawa.

babe aku harus pergi. Aku belum mandi dan sebentar lagi pesawatku akan berangkat.” Katanya yang aku balas dengan anggukan.

“jaga dirimu baik-baik.” Kataku. “Saranghae.” Sambungku sambil melambaikan tangan kearah ponselku.

Saranghae baby girl.” Balasnya kemudian dia memanyunkan bibirnya dan sepertinya mencium ponselnya yang malah membuatku tertawa karena hal itu sangat konyol. “bye.” Katanya sambil melambai kemudian mematikan video callnya.

Aku menyimpan ponselku dengan wajah berseri-seri. Aku tidak akan menyesal karena memilih untuk bertahan dengan Jiyong karena aku sadar hidupku tanpa Jiyong seperti laut tanpa pantai. Jiyong melengkapi hidupku dan hanya dengan kehadirannya diriku akan menjadi utuh. Aku tidak akan pernah melepaskan Jiyong sampai kapanpun karena aku harus membuktikan kepada dunia bahwa hanya aku yang pantas untuk Jiyong. Aku akan tetap bersama Jiyong tidak peduli bahkan jika semesta tidak merestui kami.

TBC

p.s : untuk part selanjutnya diberi password, harap komentar dibawah dan hubungi author yg bersangkutan lebih lanjut ^^

next >>

Maaf ya aku lama update FF ini soalnya aku emang mood-mood an kalau bikin FF hehe. Aku suka males apalagi kalau komentarnya dikit tapi waktu itu ada yang ngechatt di FB dan nanya kapan aku mau update lagi. aku seneng setengah mati kalau ada yang nanya gitu jadi aku tahu ada yang nungguin FF aku jadi moodku naik lagi akhir-akhir ini. oh iya skripsi aku tinggal revisi jadi mungkin aku bakal sedikit sering update ff nantinya. Jangan bosen ya !!

Hengshoo ^.^

79 thoughts on “They Don’t Know About Us #3

Leave a comment