[Series] I’m Just Different – 4

image

I’m Just Different [chap 4]
Author :: Hanny G^dragon (twitter : @Hannytaukand)
Cast :: Sandara Park (dara), Kwon Jiyong (Gdragon), YG (appa Jiyong)

A/N :

“Annyeong, gumawo untuk semua komentarnya,,, dan seseorang bilang dia single pas di tipi (tau deh tipi mane hehe), entah itu benar atau tidak (walau dalam hati berharap itu benar,kekeke) itu membuat author sedikit mengeluarkan smirk kekeke. Mari appelers kita berdoa menurut ajaran masing-masing semoga mereka tidak berdekatan lagi, buhahahaha *evil_laugh. Selamat membaca *nyalain kembang api”.

“Inikah rumahmu? Kau tinggal sendirian?” tanyaku saat mengantar Dara pulang setelah ia puas menjitak kepalaku dengan sepatu heelsnya karena ciumanku dan hp nya yang ku lempar ke sungai Han. Dia yeoja bar-bar, tapi aku suka. Aku lihat sebuah rumah yang cukup besar walaupun tak sebesar rumahku namun desainnya yang indah dengan taman di depan rumah membuat rumah itu terlihat nyaman.

“Ne, ini rumahku. Terimakasih sudah mengantarku, pulanglah jangan sampai ibuku melihatmu?” ucap Dara menatapku intens seakan ia mengatakannya dengan serius.

“Ne” ucapku singkat dan  akupun menghidupkan kembali mesin motorku namun saat beranjak pergi, suara lembut mengusik niatku.

“Dee, kau pulang? Dia siapa? Dia yang mengantarmu pulang? Tanya ahjumma yang bersuara lembut itu.

“Ne eomma, wae? “ ucap Dara singkat dan acuh.

“Aiggoo, ya kau namja siapapun namamu, palli kau harus makan malam bersama kami” ucap ahjumma itu mengarah padaku.

“Ah, kamsahamida tapi aku akan segera pulang. Mungkin..” belum sempat aku menyempurnakan kalimatku sebuah jitakan kembali mendarat di kepalaku namun ini bukan dari Dara melainkan dari ahjumma di hadapanku.

“Ya!! Kau tidak sopan menolak ajakan orang tua. Palii “ ucapnya sambil menyeretku ke dalam rumahnya, aku menatap Dara, namun ia hanya tersenyum lembut namun mematikan bagiku seakan berbicara “turutilah perkataannya jika kau tak ingin mati”.

**

“Ya Sanghyun-ah kau seperti babi melihat makanan langsung melahapnya, berdoa lah terlebih dahulu” ucap eomma Dara pada seorang namja yang ku pastikan adalah adik laki-laki Dara.

“Aish kau cerewet sekali eomma, baiklah mari kita berdoa, hyung kau berdoa juga” ucap namja di sebelahku tersenyum polos dan aku merespon dengan senyum kaku.

“Terimakasih untuk nikmat hari ini, Appa lihatlah kami berbahagia dan kau tenang di sana.ammin. mari makan” doa Sanghyun kemudian ia kembali melahap makanannya.

“Aiishht, kau ini memalukan saja Sanghyun-ah. Dan kau nak siapa namamu?” tanya eomma Dara sambil memberikanku semangkuk nasi.

“Kamsahamida, namaku Jiyong” ucapku masih tersenyum kaku. Aku akui aku baru pertama kali makan bersama dengan sebuah keluarga. Walaupun yang baru aku ketahui appa Dara telah tiada namun mereka masih keluarga yang menyenangkan dan sangat baik.

“Baiklah, Ji makan yang banyak, kau terlihat kurus. Ini makanlah” ucap eomma Dara sambil memberiku daging pada mangkuk nasiku.

“Kamsahamida” ucapku berterimakasih lalu aku melahap habis makanan yang berada di meja makan, entah aku baru merasakan masakan senikmat ini dan suasana indah seperti ini.

“Hyung, kau makan seperti predator. Itu sangat keren. Makanlah ini, ini bagus untuk otot mu hyung. Aku mengagumi cara berpakaian dan gayamu. Bolehkah aku mengikutinya?” tanya Sanghyun padaku di sela-sela aku makan.

“Uhuk-uhuk, mwo? Kau sudah keren Sanghyun-ssi tidak usah meniruku” ucapku yang mulai akrab dengan keluarga kecil ini.

“Jinnja?? Si cempreng itu selalu mengataiku norak hyung” adu Sanghyun padaku sambil menunjuk Dara.

“Ya memang kau norak. Ji kau tidak boleh berbohong pada si babi itu, babi tetap babi, tidak ada yang keren”ucap Dara tak mau kalah.

“Ya!ya! sudah cukup, kalian sedang makan” ucap eomma Dara dengan memukulkan sendok pada kepala kedua anaknya yang bertengkar dan aku tertawa melihat itu. Tawaku yang pertama di hadapan keluarga lain.

**

“Jiyong-aah, seringlah datang arraseo” ucap eomma Dara saat aku pamit untuk pulang.

“Hyung, ajari aku sekeren dirimu dan jadikan aku muridmu hyung” ucap ngawur adik Dara sambil membungkuk 90 derajat padaku.

“Ya! Kau tak pernah membungkuk seperti itu padaku, eomma urus babi ini dia sangat menyebalkan. Ayo Ji” ucap Dara sambil menarik tanganku.

“Kamsahamida ajumma, Sanghyun-ssi aku pamit” ucapku berpamitan.

            Aku menaiki motor besarku, ku nyalakan mesin dan memakai helmku. Pluk, sebuah tubuh mungil memelukku dari samping.

“Gumawo telah bersikap baik pada keluargaku, walau aku yakin kau sulit menyesuaikan diri dengan mereka” ucap Dara masih memelukku, ingin aku membalas pelukannnya namun lagi-lagi ego membunuh hati kecilku, tanganku tak mampu membungkus tubuh Dara yang masih melekat padaku.

“Dara-ssi, jangan terlalu jatuh padaku. Kau harus menjaga jarak denganku”ucapku angkuh dan sedetik kemudian Dara melepaskan pelukannya. Hati kecilku sedang memaki egoku saat ini, dan kini keegoisanku merayakan kemenangannya.

“Gumawo untuk hari ini”ucapku tanpa melihat matanya dan aku langsung melajukan motorku, ku lihat dari spion motorku Dara masih menundukkan kepalanya, ku rasa aku sudah menyakitinya, entahlah.

**

Author Pov

“Dee, kemarin ada apa dengan telfonmu? Mengapa aku coba menghubungi tapi selalu gagal?” ucap Donghae yang duduk di hadapan Dara yang sedang beristirahat di ruangannya.

“Ah, itu. Mianhae oppa orang gila melemparkan handphone ku ke sungai Han”ucap Dara tanpa ekspresi.

“Mwo? Kau kenal orang itu?”tanya Donghae seperti sedang mengintrogasi Dara.

“Molla, dia seseorang yang misterius. Mungkin dia mempunyai kepribadian ganda seperti drama-drama yang sedang booming saat ini?” ucap Dara menerka-nerka.

“Aiigoo, sepertinya luka di kepalamu cukup parah Dee, palli kita makan siang. Aku yang bayar” ucap Donghae sambil mengacak-acak rambut Dara.

“Setuju”ucap Dara semangat.

~ Cafe Rumah Sakit ~

“Dee kau harus makan yang banyak, lihatlah badanmu itu sangat kurus huh, makan ini” ucap Donghae memberikan steak di hot plate nya pada Dara.

“Berhenti mengejek badanku, walau aku kurus aku yeoja yang kuat oppa” ucap Dara tak mau kalah.

“Ah, arraso. Aku tak ingin berdebat dengan kepala batu sepertimu. Habiskan makananmu, jika tidak habis kau yang bayar semua” ucap Donghae menggoda.

“Neeeeee. Jangan khawatir, aku akan menghabiskan semuanya. Kekeke “tawa Dara.

“Ah, aku lupa. Dee bisakah nanti malam kau menemaniku pergi. Aku di undang salah satu dokter kenalanku. Dia mengadakan pesta, dan aku malas pergi sendirian bisakah kau menemaniku kesana? Ayoolaaah, jaebaaaaal” rengek Donghae pada Dara. Mereka sudah akrab semenjak mereka satu sekolah dasar.

“Pesta? Baiklah. Aku tidak bisa menolak ajakan sahabat terbaikku ini” ucap Dara sambil tersenyum. Dan Donghae pun membalas senyum Dara, namun di dalam hati namja itu terbesit rasa perih yang selama ini ia pendam, dan tak bisa ia ungkapkan.

**

~ Club *malam hari ~

“Hyung, kau baik-bak saja?” ucap Seungri khawatir pada wajah Jiyong yang sedikit memar.

“Emm, gwencana. Rat, mana yang lain? Mereka tak ke sini malam ini?” tanya Jiyong tanpa menatap Seungri yang ia tatap hanya gelas wine yang ia genggam. Fikirannya masih tentang perkelahian hari ini bersama appa nya sendiri, Tuan Yang.

Flash back

Jiyong mendapati seseorang telah melaporkan kepada tuan Yang tentang dia dan Dara. Jiyong murka dengan itu, dan langsung menorobos ruangan tuan Yang walaupun ia harus berkelahi dengan penjaga ruangan itu.

“Apakah sekarang kau berubah menjadi seorang ahjumma yang suka mencampuri urusan orang lain?” sindir Jiyng saat berhadapan dengan tuan Yang.

“Apa yang kau bicarakan? Aku tak mengerti. Jika itu tidak penting pergilah, aku sedang mengurusi perusahaan” ucap acuh tuan Yang tanpa menatap wajah anaknya.

“Ghah, Ini!! Kau menyuruh anjing bodohmu mengikutiku dan mencari tahu tentang orang ini?” ucap Jiyong sambil melempar foto-foto dirinya dan Dara serta berkas-berkas tentang Dara ke meja kerja tuan Yang.

“Jadi kau marah karena ini? Ayolah Ji, kau ku biarkan bermain dengan yeoja manapun. Kau pakai mereka dan kau tinggalkan begitu saja. Dan yeoja ini? Sepertinya kau memperlakukannya dengan baik. Dan itu mengusikku, kau ingat aku sudah memutuskan kau harus menikahi putri dari teman bisnisku. Dan dengan yeoja ini, jangan pernah sekali-kali kau menjalin yang serius dengannya. Atau kehidupannya akan aku hancurkan” ucap tuan Yang sambil menatap foto Dara.

            Mendengar itu Jiyong menarik kerah kemeja tuan Yang, menatapnya dengan sinis dan marah.

“Aku bisa saja membunuhmu jika kau memang bukan appa ku, jangan pernah menyentuh kehidupan yeoja ini atau ku buat kau menyesal seumur hidupmu karena melakukan itu” ancam Jiyong sambil melepas kerah kemaeja tuan Yang lalu melangkah pergi.

Flash back end

“Top dan Daesung hyung sedang mengadakan pertemuan yang diadakan oleh orang tua mereka, sedangkan Yongbae hyung sedang di Paris pertemuan bisnis karena menggantikan appanya yang sedang sakit, mereka sudah berusaha menghubungimu hyung namun hari ini kau tak mengaktifkan handphonemu hyung”jelas Seungri.

“Dan kau mengapa di sini? Apakah kau tak melakukan sesuatu dengan orang tuamu?” tanya Jiyong.

“Hyung aku mendirikan cafe, namun pengawaiku yang mengurusi itu semua, dan orang tuaku hanya sibuk dengan urusan mereka masing-masing dan aku cukup terbantu karena itu” jawab Seungri enteng.

“Ji, kau di sini? Ingin aku temani?” ucap yeoja yang kini merapatkan tubuhnya pada Jiyong. Jiyong masih mengacuhkan yeoja itu, namun yeoja itu masih saja menciumi dan menempelkan dadanya pada Jiyong. Dan itu membuat Jiyong mengaktifkan hormon lelakinya.

“Kau memang wanita penggoda” ucap Jiyong sambil mencium yeoja itu. Terbesit senyum licik dari yeoja itu di sela-sela ciuman mereka. Dan merekapun menuju kamar club yang biasa dipakai untuk bercumbu.

            Sementara itu, di sudut yang berbeda sebuah perayaan sederhana yang di hadiri oleh Dara dan Donghae.

“Oppa, kau tak bilang padaku bahwa pesta ini di sebuah club?” protes Dara pada namja di sebelahnya.

“Wae? Apakah kau terganggu dengan itu? Kajja kita pulang jika kau merasa tidak nyaman disini” ucap Donghae khawatir.

“Anni, aku hanya mempunyai kenangan buruk dengan club ini” senyum Dara. Dara seakan kembali teringat namja yang mengubah hidupnya, namja yang masih misteri untuknya, namja yang entah bagaimana membuat hati Dara tertarik seperti magnet. Dan hari ini namja itu tidak menampakkan dirinya di hadapan Dara. Dan itu mengusik fikirannya.

“Kemana dia? apakah ia menghilang begitu saja setelah apa yang ia perbuat? Heol Dara sadarlah bukankah ciuman itu sesuatu yang biasa baginya? Mungkin untukmu itu yang pertama tapi baginya???Aiishhtt” gerutu Dara dalam hati.

“Dee, kau baik-baik saja? Sepertinya ada sesuatu yang mengganggu fikiranmu?” tanya Donghae yang sudah terlalu hafal dengan sikap Dara.

“Anni, oppa aku ke toilet sebentar” ucap Dara lalu meninggalkan Donghae yang terdiam. Donghae mengerti sesuatu telah Dara sembunyikan darinya.

**

“Sudahlah” ucap Jiyong menolak ciuman bertubi-tubi dari yeoja yang masih melekat padanya. Jiyong sudah keluar dari kamar club namun yeoja itu masih menempel pada Jiyong seakan ia tak ingin melepaskan Jiyong.

“Ji, ayo kita main sekali lagi. Kau sangat mempesona bagiku” ucap yeoja itu berusaha merangsang Jiyong lagi dengan terus menciumi leher Jiyong.

            Tap, tap, tap langkah kaki seorang berjalan mendekati mereka yang sedang asik bercumbu di lorong club. Dan langkah itu terhenti tepat di hadapan mereka. Menyadari bahwa ada seseorang yang sedang memperhatikan mereka, Jiyong mengedarkan pandangannya.

“Dara-ssi?” bisik Jiyong. Jiyong melihat bulir air jatuh di pipi cantik yeoja yang menatapnya.

Kesalahpahaman sangat berbahaya

Bahkan jika kau kesepian karena aku

Cobalah mengerti baby

Aku ingin mengungkapkan tapi itu tidak mudah

Aku menmbak pistol dihatimu

Benar, aku memang orang yang jahat

Ketika kau dan aku berciuman, itu aku.

Aku memberi tahumu untuk menjaga jarak

Bahkan ketika kau datang ke dalam pelukanku.

Aku tidak memelukmu kembali

Tolong tinggal

Jangan tinggalkan aku

Perasaanku sama sepertimu (lirik Different-Winner)

TBC

<< Back  Next >>

36 thoughts on “[Series] I’m Just Different – 4

  1. Ih jiyong gimana sih ? Kalo beneran udah suka dara ya jngan nurutin cewek nakal gituan dong, kesel deh
    Kasihan kan dara ngerasa dimainin ;(

  2. Wah kasihan sm daranya….. knp jiyong masih suka main sm cewek nakal sih….. padahal dara sudah mulai suka sm jiyong semoga jiyong sadar klu dara terluka sm apa yg dilakukan jiyong dengan yeoja itu…. itu knp appa Yg jahat bgt ya????

Leave a comment