Memory and Destiny [Oneshoot]

H2g

Author             : G-ntan
Genre              : Paranormal-Romance
Main Cast        : Sandara Park and Kwon Jiyong
Cameo             : Park Bom, Choi Seunghyun, Kim Woo Bin

Annyeong applers ^^

Sebelum baca ff ini lebih baik baca yang serie pertama (Half-Blood Prince). Karena ini serie kedua dari Half-Blood Prince. Thisfanfiction is totally mine! Don’t copas! Don’t plagiat!

Read >>> Enjoy >>> Comment

Angin musim semi berhembus semilir menerbangkan beberapa helai rambut Dara. Aroma bunga mawar merah yang baru bermekaran memenuhi seluruh halaman rumah tua yang menjadi kediamannya dengan pasangan setengah vampirenya. Setelah kejadian 2 tahun yang lalu Jiyong memutuskan untuk tinggal dirumah tua Dara.

“morning ma princess” sapa Jiyong dengan memberi kiss morning untuk Dara.

“morning ma prince” balas Dara disela ciumannya.

“apakah aku sedang disurga?” tanya Jiyong dengan mengedarkan pandangannya kearah sekelilingnya. Matanya memandang rumput hijau yang terhampar di halaman rumahnya yang dihiasi bunga mawar merah yang baru saja bermekaran. “dan bertemu malaikat cantik” lanjut Jiyong dengan memandang Dara dengan pandangan penuh cinta.

“biar aku ralat, kau tak bertemu dengan malaikat cantik tapi kau bertemu dengan iblis cantik” ucap Dara mencoba membenarkan ucapan pasangannya.

“aku rasa iblis cantik lebih menarik dan memuaskan” Jiyong memandang Dara dengan tatapan menggoda. Dara tertawa mendengar ucapan Jiyong. Dia mengerti apa maksut dari tatapan Jiyong.

“ini terlalu pagi untuk melakukannya, bukankah semalam kita bermain banyak ronde” tersirat semburat merah dipipi pucat Dara.

“anggap ini sebagai olahraga pagi babe” Jiyong menggendong tubuh Dara menuju kamarnya.

            Jiyong kini bekerja di sebuah perusahaan konstruksi sebagai ketua design arsitektur. Setelah lulus dari Universitas Avelon dan meraih gelar sarjananya dia memutuskan untuk berhenti bekerja sebagai DJ dan memulai bekerja di perusahaan ternama.

“selamat pagi tuan Kwon” sambut bawahan-bawahan Jiyong saat Jiyong memasuki kantor.

“pagi” Jiyong menyapa balik dengan senyum yang terkembang dibibirnya membuat dia terlihat sangat menawan.

“tuan ada proyek baru untuk anda. Taeyang sajangnim meminta anda untuk melihat berkas proyek yang akan anda tangani” kata HyunA. Dia adalah sekertaris pribadi Jiyong. Parasnya yang cantik dan penampilannya yang sexy membuat wanita ini menjadi incaran banyak lelaki di kantornya.

“bawakan berkas itu kemari” jawab Jiyong tanpa melihat kearah HyunA. “dan apa kau kekurangan kain untuk menjahit baju?” tanya Jiyong yang membuat HyunA bingung.

“bajumu terlalu minim, lain kali belilah baju yang lebih sopan atau beli kain yang panjang agar tak kekurangan saat menjahitnya” Jiyong menjawab kebingungan HyunA.

“ini mode tuan bukankah seharusnya tuan suka jika mempunyai sekertaris sexy seperti saya” HyunA menggigit bibir bawahnya. Jiyong hanya meliriknya sekilas dengan malas.

“terserah kau saja. Sekarang pergilah keruangan Taeyang sajangnim dan ambilkan berkas tersebut” perintah Jiyong. HyunA merasa jengkel karena selalu diabaikan oleh bosnya. Dia telah menggunakan berbagai cara untuk merayu Jiyong.

            HyunA pergi menuju keruangan CEO Taeyang untuk mengambil berkas yang diminta Jiyong. Jiyong kembali focus kepada monitor laptop didepannya. Pikirannya masih terusik akan jati dirinya sebagai pangeran berdarah campuran. Dia tidak mengerti bagaimana ini terjadi dengannya dan mengapa selama ini dia tidak merasakan tanda-tanda kalau dia adalah turunan raja vampire.

“bos kau sudah membaca proyek baru kita?” tanya lelaki tampan bernama Seungri.

“kita? Apa maksutmu dengan proyek kita?” tanya Jiyong bingung. Dia merasa firasat buruk ketika melihat senyum tiga jari seorang Lee Seungri.

“proyek yang akan kita tangani bersama. Bukankah Taeyang sajangnim telah memberitahumu untuk membaca berkasnya” jawab Seungri yang kini terlihat kebingungan sendiri.

“ohhh gadddd jadi ini akhir dari hidupku. Harus satu proyek dengan panda troublemaker” gumam Jiyong dengan frustasi. Sedangkan Seungri hanya melihat Jiyong dengan heran.

“tuan Kwon ini berkas yang anda minta” kata HyunA saat memasuki ruangan Jiyong. Seungri membelalakan matanya saat melihat tubuh sexy HyunA. Dia tak bisa berhenti menatap dada ranum HyunA.

“hentikan tatapan mesummu itu bodoh” HyunA berkata dengan gigi yang terkatup dan tangannya menjitak kepala Seungri.

“aww bos lihat kelakuan sekertaris sexymu, dia sungguh tak sopan” Seungri mengadu kepada Jyong. Jiyong hanya membuang nafas dan mengusir dua mahluk tak penting dari ruangannya.

            Jiyong pulang dengan keadaan yang lelah karena selama seharian dia harus mengerjakan proyek dengan Seungri. Dia berjalan dari subway menuju rumah Dara yang kini telah menjadi rumahnya juga.

“sudah pulang babe, kau terlihat begitu kelelahan” sambut Dara ketika mencium kehadiran Jiyong memasuki rumah.

“ahh hari ini sungguh membuatku frustasi” jawab Jiyong dengan merebahkan tubuhnya di sofa.

“apa sekertaris sexy itu menggodamu lagi?”terdengar suara tawa Dara dari dalam dapur.

“lebih parah dari itu. aku harus bekerja sama dengan si panda troublemaker, kepalaku seperti bom waktu yang siap meledak kapan saja jika didekatnya” geram Jiyong dengan mengacak rambutnya frustasi.

“bersikap baiklah kepadanya bukankah Seungri lelaki yang lucu” ucap Dara yang kini telah bergabung dengan Jiyong.

“jangan memuji lelaki lain jika kau tidak ingin dihukum untuk seratus ronde” Jiyong mengancam Dara. meskipun Jiyong menutup matanya tapi Dara dapat melihat jika ini bukanlah gertakan semata.

            Dara menyesap cairan merah kental digelas krystal yang dia bawah. Sedangkan Jiyong memejamkan matanya untuk mengusir rasa lelahnya.

“apa kau mengetahui tentang pangeran berdarah campuran?” tanya Jiyong yang berhasil membuat Dara menghentikan aktivitas minumnya.

“tentu saja. Bukankah aku sekarang sedang bersama sang pangeran” goda Dara.

“bukan itu yang kumaksut tapi bagaimana mereka dapat terlahir sebagai pangeran berdarah campuran” kini Jiyong menegakkan tubuhnya memandang lurus kemata Dara.

“jika kau memang benar-benar ingin mengetahui biar aku panggilkan Bom. akan lebih baik jika dia yang menjelaskan” ucap Dara. Jiyong mengangguk dan menyuruh Dara untuk menghubungi saudaranya.

            Dara mulai memencet tombol-tombol angka ditelepon kuno rumahnya. Dia menelepon saudaranya untuk datang kerumahnya. Tak lama setelah telepon dimatikan, Dara mendengar ketukan suara dari pintu rumahnya.

“masuklah Bom tak perlu mengetuk pintu” teriak Dara dari dalam rumahnya. Pintu terbuka dan sesosok iblis menawan berjalan kedalam rumah.

“omo~ kau mengagetkanku” pekik Jiyong saat tiba-tiba Bom sudah duduk disebelahnya.

“hentikan pekikanmu yang seperti anak babi” Bom hanya menjawabnya dengan dingin sedang Jiyong mencibir menirukan ucapan Bom.

“apa kau sudah didepan rumah kami saat Dara meneleponmu?” Jiyong tak pernah berhenti menanyakan sesuatu hal yang dianggapnya ganjil.

“YAA!! Dara aku meragukannya sebagai keturunan raja vampire dia terlalu bodoh” pekik Bom dengan suara khasnya. “vampire adalah iblis yang sangat istimewa mereka mempunyai banyak kelebihan salah satunya dengan berteleportase. Jangan bilang kau tak mengerti apa itu teleportase”.

“sudahlah Bom meskipun terkadang dia bodoh tapi dia sangat hebat” Dara tertawa mendengar pekikan Bom. sudah lama dia tidak pernah mendengar suara pekikan wanita itu.

“hebat dalam bergulat diatas ranjang maksutmu” Bom berkata sinis.

“YAA!! aku tidak bodoh hanya saja aku tak mengerti masalah lika-liku vampire. sekarang ceritakan kepadaku bagaimana seorang darah campuran bisa terlahir” Jiyong mencoba membelah dirinya. Bom menatap Jiyong dan Dara dengan serius. Dia mulai menceritakannya.

“Sir Arthur Salvatore adalah seorang bangsawan Inggris. Dia adalah raja vampire pertama. Dia adalah vampire pertama yang mengalahkan raja kegelapan. Dia hidup selama beribu-ribu tahun hingga suatu ketika dia sedang menyelesaikan konflik antara vampire dan para warewolf yang ada di negara yang kita tempati sekarang-“

“apa kalian sudah ada semenjak pemerintahan vampire pertama” Jiyong memotong cerita Bom.

“tentu saja belum kita terlahir menjadi vampire ketika masa kepemimpinan raja Edward Christoper, dia adalah raja ketiga vampire. namun Sir Arthur masih hidup walaupun dia sudah tidak menjadi seorang raja. Dan beruntungnya kami pernah bertemu dengannya saat perang antara pemburu dan vampire lima ratus tahun yang lalu. Dia merupakan sosok vampire yang tegas, berwibawa dan berani, jangan lupakan kalau dia sangatlah tampan-“ Bom mengambil jedah sebelum dia melanjutkan ceritanya.

“dan menurut cerita yang beredar dikalangan kaum kami, 27 tahun yang lalu Sir Arthur melakukan hubungan intim dengan seorang manusia saat dia sedang bertugas menyelesaikan konflik tersebut dan tanpa dia ketahui, wanita tersebut hamil dan lahirlah kau sang pangeran berdarah campuran. Namun sayang Sir Arthur harus meninggal beberapa tahun lalu saat berperang melawan raja warewolf di Seatle” Bom mengakhiri ceritanya dengan menenggak minuman darahnya yang disiapkan saudaranya.

“tapi anehnya aku tak pernah merasakan tanda-tanda seorang vampire?” Jiyong menanyakan pertanyaan yang selama dua tahun belakangan ini mengganggu pikirannya.

“sebenarnya kau sudah merasakannya hanya saja kau tak menyadarinya. Salah satunya kau memiliki nafsu yang diatas rata-rata manusia, karena itu sifat asli seorang vampire dan kau memancarkan aura sensual yang sebenarnya hanya dimiliki oleh vampire dan nanti pada saatnya kau akan berhenti menua dan kau akan memiliki dorongan untuk meminum darah jadi belajarlah mengendalikan dirimu mulai dari sekarang” jelas Bom layaknya seorang professor.

“apa kau siap bertransformasi kebentuk vampiremu babe?” tanya Dara kepada Jiyong. Jiyong hanya menganggukkan kepalanya.

“apa masih ada yang perlu ditanyakan lagi uri prince” kata Bom dengan nada dibuat-buat.

“aku rasa cukup terima kasih atas informasinya” jawab Jiyong yang kini tersenyum manis kepada Bom.

            Setelah kepulangan Bom. Jiyong dan Dara memutuskan untuk tidur. Apalagi Jiyong yang terlihat sangat kelelahan.

**

            Kicauan burung menjadi alarm terindah yang ada didunia ini. Dara membuka jendela kamarnya. Dia merenggangkan badannya dengan menikmati kicauan burung dan aroma embun berpadu aroma mawar merah. Terukir senyuman indah dibibir cherrynya. Dara merangkak ke atas tempat tidur dan membangunkan pasangannya dengan ciuman lembut dan hangat.

“jangan memulai babe” erang Jiyong dengan mata yang masih tertutup.

“ayo bangun dan bersiaplah pergi bekerja” Dara kini menarik selimut Jiyong.

Dengan malas Jiyong bangun dan berjalan kearah kamar mandi. Setelah beberapa menit didalam kamar mandi akhirnya Jiyong keluar dengan menggunakan handuk kimono dengan rambut yang lembab. Dia segera memakai pakaian yang telah disiapkan Dara.

“babe hari ini aku akan pergi menemui Bom” ijin Dara saat Jiyong turun dari tangga.

“sendirian? Kenapa tidak menyuruh Bom saja yang datang kesini” selidik Jiyong. Dia merasa khawatir jika pasangannya harus pergi tanpa pengawasan.

“aku tak ingin merepotkannya lagi pula aku ingin menikmati musim semi di taman bersama Bom” Dara mengerti kenapa Jiyong tidak mengijinkannya keluar sendiri. Dia sangat mengerti betapa possessivenya Jiyong.

            Jiyong menatap Dara dengan tatapan yang tajam. Dara menunjukkan puppy eyes dan aegyonya. Dia percaya jika Jiyong tidak akan bisa menolak aegyonya.

“what the hell! Apa vampire juga bisa memiliki aegyo selucu itu” Jiyong terlihat frustasi sedangkan Dara tertawa melihatnya.

“ne ne kau boleh pergi tapi ingat jangan mencoba menggoda lelaki lain atau kau ingin-“ belum juga Jiyong menyelesaikan perkataannya sudah dipotong oleh Dara.

“ne arraso” Dara tersenyum dan mengecup lembut bibir pasangannya.

“aku berangkat kerja dulu, bye” Jiyong mencium kening, pipi, mata dan bibir Dara dengan lembut dan penuh kasih sayang.

            Setelahnya kepergian Jiyong, Dara mengganti pakainnya. Dia memilih memakai baju merah selutut dengan lengan panjang. Dia tak perlu repot-repot memakai make up karena tanpa make up dia sudah sangat cantik. Rambutnya yang berwarna coklat bergelombang dibiarkan tergerai dengan indahnya.

            Dara pergi menuju rumah Bom yang jaraknya lumayan jauh dari rumahnya. Setelah menempuh perjalanan 60 menit menggunakan bus akhirnya dia sampai disebuah rumah yang tak terlalu besar namun elegant. Meskipun Bom selalu menggunakan pakaian vintage pertengahan namun dia mempunyai selera mode yang tinggi. Dara membuka pintu rumah saudaranya. Terlihat Bom sudah siap untuk berangkat.

“astaga apa kau yakin akan keluar dengan pakaian seperti itu?” Dara membulatkan matanya saat melihat perubahan Bom.

“kenapa? Apa aku tak pantas?” tanya Bom dengan memeriksa pakaiannya.

            Dara meneliti dari atas sampai bawah. Dia kaget akan perubahan saudaranya. Bagaiman mungkin secara tiba-tiba Bom memakai pakaian yang sexy dan modern seperti sekarang. Bom yang biasanya memakai pakaian yang kuno sekarang berubah memakai hotpants dan kemeja bermotif bunga yang sedikit kebesaran. Tak dapat dipungkiri kalau Dara mengagumi tubuh ideal Bom yang dapat membuat manusia iri dan wajah cantiknya yang seperti Barbie. Dara yakin semua wanita yang melihatnya akan pergi ke dokter untuk melakukan plastic surgery.

“aniya hanya saja kau membuat perubahan yang sangat mengagumkan, kau sangat cantik” Dara mengacungkan kedua jempolnya dan tersenyum. Bom sangat senang mendengar pujian dari Dara.

            Mereka berdua pergi ke taman bunga untuk melihat bunga-bunga yang sedang bermekaran dengan indahnya.

“yeoppo” seru Bom dan Dara saat sampai di taman. Mereka menatap takjub taman yang dipenuhi dengan bunga warna-warni yang sedang bermekaran.

            Mereka duduk dibawah pohon oaks yang besar. Mereka saling mengobrol dan bernostalgia tentang masa lalu mereka.

“kau membuatku hampir mati untuk kedua kalinya saat melihatmu berani tampil sexy” Dara masih tidak percaya akan perubahan saudaranya. Bom memang susah untuk ditebak, dia mempunyai kepribadian 8D.

“aku bisa membuatmu mati untuk keseratus kalinya” ucap Bom. Dia terlihat sangat cantik ketika tertawa. Dia mempunyai eyes smile yang mampu membuat senyumannya terlihat begitu menawan.

“sebenarnya aku hanya ingin sepertimu. Kau begitu pandai bergaul dan mengikuti zaman. Apa aku tak terlihat aneh dengan perubahanku?” Bom terlihat masih ragu dengan perubahan yang dia lakukan.

“tentu saja tidak, aku suka dengan perubahanmu kau terlihat sangat cantik. Aku yakin kim Tae Hae saja kalah dengan kecantikanmu” Dara tertawa ketika melihat semburat merah dipipi chubby Bom.

“sialan, jangan membuat kepalaku membesar” mereka berdua tertawa bersama.

“annyeong” tiba-tiba terdengar suara berat yang tak asing bagi mereka berdua. Mereka menatap kearah pemilik suara. Mereka terlihat terkejut terlebih Dara. wajah pucatnya kini semakin pucat bahkan mendekati transparan.

“lama tak bertemu, aku sangat merindukanmu” namja itu memeluk tubuh Dara dengan erat. Dara melepas paksa lengan namja itu dari pinggangnya.

*PLAKKK

“jangan pernah berani menyentuhku dengan tangan kotormu itu KIM WOO BIN” terlihat sekali amarah dimata Dara. lensa matanya kini berubah merah dan taring tajamnya memanjang seiring dengan amarahnya yang semakin membara.

“Dara kendalikan dirimu, disini terlalu banyak manusia” Bom mencoba menenangkan saudaranya. Dia menarik tubuh Dara menjauh dari Woo Bin.

“pergilah sebelum Dara kehilangan kendalinya” Bom mencoba mengusir Woo Bin.

“aku tak akan meninggalkan Dara begitu saja” Woo Bin masih tak bergeming dari tempatnya.

“SHUT UP YOUR F*CKING MOUTH!” Dara berteriak kearah Woo Bin.

“bukankah kau meninggalkanku begitu saja waktu itu! kau meninggalkanku setelah meniduriku dan merubahku menjadi vampire” Dara mencoba menyerang namja jakung didepannya namun ditahan oleh Bom.

“aku tak berniat meninggalkanmu. Ijinkan aku menebus semua kesalahanku” Woo Bin mendekat kearah Dara. dia mencoba menangkup pipi Dara namun dengan kasar ditepis oleh Dara.

“AKU SUDAH BILANG JANGAN MENYENTUHKU! APA KAU TULI!” Dara benar-benar sudah kehilangan kendalinya.

“aku ingin memperbaiki hubungan kita. Aku mencintaimu Dara” nada suara Woo Bin melemah. Suaranya seperti tercekat didalam kerongkongannya.

“HAH? CINTA? PERSETAN DENGAN KATA CINTA! CINTAKU HANYA SATU YAITU KWON JIYONG HANYA DIA YANG BENAR-BENAR MENCINTAIKU. BUKAN B*STARD SEPERTIMU!” Dara tersenyum sinis saat melihat kearah wajah Woo Bin.

“jadi benar berita yang beredar kalau kau sudah berpasangan dengan sang pangeran berdarah campuran. Tapi aku tak akan menyerah begitu saja. Aku akan mendapatkanmu lagi” terdengar nada kekecewaan namun ambisi yang kuat didalam suara berat Woo Bin.

“kau tak akan bisa memisahkanku dengan Jiyong karena kita telah berpasangan” ucap Dara dengan yakin.

“apa kalian berdua telah saling terikat? Bukankah hanya Jiyong yang terikat denganmu” Woo Bin berhasil membuat Dara terdiam dan kebingungan.

“apa maksutmu?” tanya Dara yang hanya ditanggapi oleh senyuman khas Woo Bin.

“tanyakan kepada saudaramu. Aku yakin dia mengerti apa yang aku maksut, bukankah begitu Park Bom-ssi?” kata Woo Bin dengan menatap Bom. Bom hanya diam saat Woo Bin menatapnya.

“Bom?” Dara memandang Bom dengan tatapan meminta penjelasan.

“oke aku harus kembali kelokasi syuting karena aku sekarang telah menjadi actor pendatang baru jadi kalian akan melihatku setiap hari di televise kalian” Woo Bin melambaikan tangannya dan pergi secepat bayangan.

“cih percaya diri sekali dia” Bom mencibir perkataan Woo Bin.

“kau baik-baik saja Dara?” tanya Bom saat melihat Dara terduduk lemas ditanah.

“lebih baik aku membawamu ke rumahku” Bom memapah tubuh saudaranya dan pergi dengan cepat secepat cahaya.

            Tak perlu waktu lama untuk sampai kerumah Bom. Bom segera membuka pintu rumahnya dan menidurkan tubuh Dara di sofa ruang tamu.

“Bom bisa kau jelaskan apa maksut dari perkataan Woo Bin” pinta Dara. suaranya begitu lemah.

            Bom berdiri dan pergi meninggalkan Dara. dia masuk kedalam ruangan sakralnya. Ruangan yang dipenuhi oleh ribuan buku.

“lebih baik kau baca buku ini” Bom menyerahkan buku yang dia ambil dari perpustakaan rumahnya. Dara menegakkan tubuhnya dan mulai membuka buku tersebut.

“setetes darah yang tercampur dengan setetes darah lain akan terikat satu sam lain. Seorang vampire dapat dikatakan terikat sempurna jika mereka saling berbagi darah satu sama lainnya.”

“apa itu berarti aku dan Jiyong belum terikat sempurna?” Dara mencoba memahami maksut dari tulisan di buku tua yang sedang dia baca.

“benar. Kau dan Jiyong belum terikat sepenuhnya. Hanya Jiyong yang terikat denganmu karena darahnya telah tercampur dengan darah yang ada didalm tubuhmu. Dia dengan tulus memberikan darahnya untukmu” ucap Bom.

“bagaimana caranya agar aku saling terikat dengan Jiyong?” tanya Dara.

“bertukarlah darah dengan Jiyong saat melakukan hubungan intim. Lakukan dengan tulus dan dengan rasa cinta bukan karena nafsu namun kau harus menunggu Jiyong dapat berubah kebentuk vampirenya” jelas Bom.

“itu sangat sulit. Aku harus menunggunya bertransformasi kebentuk vampirenya sedangkan sekarang Woobin telah hadir kembali” ucap Dara lemah.

“Dara apa kau masih mencintai Woo Bin?” tanya Bom yang membuat Dara menatapnya.

“molla. Dulu aku sangat mencintainya namun sekarang aku rasa perasaanku telah hilang untuknya. Sekarang yang kucintai hanya Jiyong” Dara mencoba meyakinkan dirinya sendiri.

“karena aku melihat dari matamu kau masih menyimpan perasaan itu dan Woo Bin juga masih sangat mencintaimu. Aku hanya takut ini semua akan merusak hubunganmu dengan Jiyong” Bom jelas sekali mengkhawatirkan keadaan saudaranya yang berada diposisi yang sulit.

            Dara masih terlihat lemah. Dia memijat lembut keningnya yang terasa pusing. Dia meminum darah yang telah disiapkan oleh Bom. terdengar suara bel rumah Bom berbunyi. Mereka berdua dapat mengetahui kalau yang bertamu adalah Jiyong.

“dia pasti datang menjemputmu” ucap Bom dengan melangkahkan kakinya kearah pintu masuk.

“masuklah” Bom mempersilahkan Jiyong masuk. Jiyong segera berjalan kearah Dara. Dia memeluk tubuh Dara.

“kenapa sampai selarut ini kau tidak pulang eoh?” Jiyong mengintrogasi Dara.

“kau terlihat sangat pucat. Apa kau sakit?” tanya Jiyong saat melihat wajah Dara.

“aniya mana mungkin vampire sakit” Dara tertawa menjawab pertanyaan Jiyong. Jiyong mencubit pipi Dara. Dia mencium bibir Dara dengan lembut.

“ehm, lebih baik kalian pulang, disini bukan area bercinta” Bom berdehem membuat Dara dan Jiyong tertawa.

“sebaiknya kau cepat mencari pasangan noona” Bom melotot kearah Jiyong. Dia kesal dengan godaan Jiyong.

            Dara tertawa melihat kelakuan mereka berdua. Bom dan Jiyong memang sulit untuk akur. Jiyong sangat suka menggoda Bom.

“hari ini aku merasa aneh. Gigi taringku seakan bertumbuh dan memanjang beberapa inchi dari sebelumnya” Jiyong berhasil merebut perhatian Dara dan Bom.

“buka mulutmu” Bom memerintahkan Jiyong untuk membuka mulutnya. Jiyong menuruti perintah Bom.

“gigi taringmu memanjang” ucap Dara kaget ketika melihat gigi Jiyong.

“apa kau merasakan hal aneh lainnya?” tanya Bom. Jiyong menggeleng dengan cepat. Bom memberitahu Jiyong agar dia lebih berhati-hati karena dia sudah mulai bertransformasi ke bentuk vampirenya.

            Setelah cukup lama mendengar nasihat dan saran-saran dari Bom, Dara dan Jiyong pamit pulang.

**

            Dua hari sudah Jiyong merasa tersiksa akan tumbuhnya gigi taringnya. Dia merasa kesakitan dan gatal pada gigi taringnya. Dia menggigit apa saja demi meringankan rasa sakit dan gatalnya. Dia mengoyak semua bantal yang ada di kamarnya. Dara merasa khawatir akan keadaan Jiyong. Dia takut akan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Kejadian ini mengingatkannya kepada malam dimana dia mulai menjadi vampire. Dara menghubungi Bom untuk meminta pertolongan. Tak lama kemudian Bom datang.

“Dara bagaimana keadaan Jiyong?” tanyanya. Dia nampak begitu cemas.

“keadaannya memburuk Bom. Dia mulai mengoyak semua yang ada didekatnya” Dara menjawab dengan bibir yang bergetar. Dia nampak sangat kacau.

“dimana dia sekarang?” tanya Bom.

“aku mengurungnya di kamar. Aku takut kalau dia berhasil keluar dia akan mengoyak leher-leher manusia yang tak berdosa” kini air mata Dara meluncur dengan deras.

“lebih baik kita panggilkan Seunghyun. Bukankah dia ahli dalam menangani masalah seperti ini” Bom memberi saran kepada Dara. Dara menyutujuinya. Bom menelepon Seunghyun.

            Bom ingin sekali melihat keadaan Jiyong namun ditahan oleh Dara. Dia takut kalau salah langkah Jiyong akan kabur. Akhirnya Bom mengurungkan niatannya. Mereka berdua menunggu Seunghyun diruang tamu. Setelah hampir lima menit menunggu akhirnya terdengar suara bel. Dara membukakan pintunya.

“masuklah” sambut Dara. Seunghyun masuk kedalam rumah Dara.

“omo! Apa yang merasukimu Bomie-ah” seru Seunghyun ketika melihat Bom dengan balutan mini dress yang sexy. Dia menatap Bom dari bawah hingga keatas. Dia mengagumi tubuh sexy Bom terlebih lagi karena kaki jenjangnya yang begitu indah terekspose dengan begitu jelas.

“YAA! dasar vampire alien. Ini bukan saatnya kau menggodaku” Bom mengerucutkan bibirnya membuatnya semakin terlihat lucu.

“ne ne araso. Apa sebenarnya yang terjadi Dara-ah?” tanya Seunghyun yang kini berubah serius.

“sepertinya dia memasuki masa transisi untuk menjadi vampire. gigi taringnya mulai tumbuh dan sekarang dia mulai mengoyak semua yang ada demi meringankan rasa sakit dan gatal di taringnya” Dara menjelaskan dengan suara yang parau.

“kita semua mengerti ini adalah masa sulit bagi Jiyong. Kau harus menenangkannya. Jangan kau hindari dia bisa-bisa keadaannya semakin memburuk. Lebih baik kita lihat keadaannya sekarang” Seunghyun mengajak Dara dan Bom untuk melihat keadaan Jiyong. Mereka semua menuju kekamar dimana Jiyong dikurung.

            Mereka bertiga terlihat kaget saat memasuki kamar tersebut. Dara ambruk kelantai matanya memerah dan air matanya lagi-lagi lolos dari pelupuk mata indahnya. Keadaan Jiyong begitu memprihatinkan. Badannya menjadi kurus dari sebelumnya, pipinya dan matanya terlihat cekung, lensa matanya berubah menjadi merah menyala, gigi taringnya terlihat tajam dan berkilau.

“dia sudah melewati masa transisi sekarang dia telah menjadi wujud vampirenya. Ini akan menjadi masa-masa sulit dan menyakitkan bagi Jiyong. Dia akan mulai merasa terbakar jika tidak meminum darah segar” Seunghyun menelisik keadaan Jiyong.

“dia tidak dapat dikendalikan dia akan memberontak dan menyakiti siapa saja yang berani menghalanginya. Kau harus bertahan selama sebulan kedepan Dara-ah” Bom mencoba membuat saudaranya kuat.

            Terdengar suara raungan Jiyong. Dia berlari kearah pintu namun dnegan cepat dihalangi oleh Seunghyun. Dara mencoba menenangkan Jiyong dengan memeluknya namun Jiyong melempar tubuh mungil Dara hingga terpental kedinding. Mata Jiyong megkilatkan amarah. Dia mencoba menyerang Seunghyun yang berada didepan pintu. Bom dengan cepat mengunci pintu kamar. Seunghyun menghindari setiap serangan Jiyong. Tak diragukan lagi kalau kemampuan Seunghyun berkelahi sangatlah hebat. Dara kembali menangkap tubuh Jiyong dia mengunci tubuh Jiyong kedinding. Jiyong menyerang Dara. Dia mencakar dan menrobek pergelangan Dara dengan taringnya. Bom segera menarik tubuh Dara menjauh dari Jiyong.

“lebih baik kau bawakan seorang manusia kesini. Kalau tidak Jiyong tidak akan berhenti mengamuk” Dara menolak perintah Bom. dia tidak ingin mengorbankan seorang manusia.

“tidak Bom itu tidak mungkin” Dara menentang keras ide Bom.

“tapi kita tahu sendiri Dara itu adalah cara satu-satunya. Kita mengerti ini sangatlah menyakitkan mengingat kita dulu manusia” Bom terus meyakinkan Dara.

“kau bawa saja masyarakat yang tak berguna. Para sampah masyarakat. Namun kau harus tetap memilih yang darahnya bersih dari obat-obatan. Kau tahu sendirikan akibatnya kalau sampai obat-obatan sialan itu masuk ketubuh Jiyong melalui darah yang dia minum” tanpa pilihan lain Dara menerima saran dari Seunghyun. Dia tidak ingin melihat Jiyong tersiksa lebih lama.

“berhati-hatilah aku dan Seunghyun akan menjaga Jiyong disini” kata Bom sebelum Dara menghilang diantara kegelapan.

**

            Dara berjalan menelusuri gang-gang sempit. Dia mempertajam pendengaran dan pengelihatannya. Dia mendengus jijik ketika mendengar sekelompok remaja sedang berpesta liar. Dara dapat merasakan ada delapan orang. Dua pasangan remaja yang sedang bercumbu dan yang lainnya sedang menikmati minuman keras dan obat-obatan terlarang.

“cih dasar perusak bangsa” Dara mendecakkan lidahnya dan melanjutkan menembus kegelapan malam.

            Dara terus berjalan mencari seorang manusia penuh dosa dengan darah yang masih murni. Jelas terlihat keputus asaan diwajah cantik Dara. ini sangatlah sulit mengingat semua yang berlumur dosa darahnya pasti kotor.

“sedang mencari makan malam cantik” seorang namja tampan menghadang didepan Dara.

“Kim Woo Bin” gumam Dara pelan hampir seperti bisikan.

“menyingkirlah dari hadapanku” suara Dara begitu dingin sedingin malam yang gelap ini.

“aku bisa membantumu mencari mangsa jika kau tak keberatan. Suatu kehormatan bisa membantumu” Woo Bin mendekat kearah Dara yang membuat Dara mundur beberapa langkah kebelakang.

“aku tak perlu bantuan dari tangan kotormu” Dara membalikkan badannya dan menghilang dibalik kabut tebal yang menyelimuti dirinya.

“sampai sejauh mana kau bisa menghindariku Dara” Woo Bin mengeluarkan smirknya.

            Setelah Dara berhasil melarikan diri dari Woo Bin dia kembali mencari mangsa. Dia melewati kompleks pertokoan yang sudah tutup. Hingga telinganya menangkap sebuah suara langkah berisik tak jauh darinya. Dara mengikuti arah sumber suara hingga sampailah dia didepan toko perhiasaan. Terlihat seorang berpakaian serba hitam dengan menggunakan masker mencoba membobol pintu. Dara melangakah lebih dekat sehingga dia dapat mencium lebih jelas darah pencuri itu.

“bersih” gumam Dara. Dengan dibalut kabut hitam pekat dia mendekat kearah pencuri itu dan menarik pencuri itu kedalam kabut hitamnya. Secepat cahaya kabut tersebut menghilang.

            Tak lama kemudian dia sampai dirumahnya. Dia menemui Bom dan Seunghyun yang berjaga didepan pintu kamar.

“siapa kalian?” tanya pencuri itu takut ketika melihat Dara, Bom dan Seunghyun. Mereka tak perlu repot-repot menjawab pertanyaan pencuri itu.

“apa perlu kita kasihkan hidup-hidup atau kita buat dia pingsan?” Bom bertanya kepada kedua vampire disebelahnya.

“aku harap dia dibuat pingsan saja. Kau bisakan membuatnya ping-“

*BRUKK

            Tanpa perlu menunggu Dara menyelesaikan kalimatnya, Seunghyun telah memukul tengkuk pencuri itu menggunakan tangannya. Seunghyun membawa lelaki itu kedalam kamar dan menggeletakkan lelaki pencuri itu dilantai dekat Jiyong. Mata Jiyong memerah dengan terang dan taringnya berkilau ketika dia mencium bau darah yang keluar dari pergelangan tangan lelaki itu. memang Seunghyun sengaja mengoyak sedikit pergelangan tangan lelaki itu untuk memancing Jiyong. Bom dan Dara tak berani masuk kedalam. Mereka tak sanggup harus menyaksikan peristiwa sadis tersebut.

“hisaplah darahnya hingga kau puas” kata Seunghyun ketika melihat Jiyong tengah memposisikan taringnya didenyut nadi lelaki itu. Tanpa menunggu lama Jiyong telah menghisap darah lelaki itu hingga kering. Tubuh Jiyong melemah dan matanya kembali kewarna aslinya, hitam kecokelatan. Tidak terlihat taring tajamnya.

“masuklah Jiyong telah kembali normal” perintah Seunghyun kepada Dara.Dia menyeret tubuh tak bernyawa pencuri itu keluar dari kamar. Dara dan Bom hendak masuk namun Seunghyun menangkap pergelangan tangan Bom. Bom menatap Seunghyun tajam.

“apa?” tanya Seunghyun tanpa dosa.

“seharusnya aku yang bertanya seperti itu pabo” Bom terlihat benar-benar kesal.

“kau tak perlu ikutan masuk kedalam biarkan saudaramu saja. Mereka memerlukan waktu untuk berdua” kata Seunghyun dengan melepas cengkraman tangannya. Bom menghentakkan kakinya dan pergi meninggalkan rumah Dara. Seunghyun membawa mayat lelaki itu keluar dari rumah Dara.

            Dara memeluk tubuh dingin Jiyong. Dia mengerti kalau tubuhnya tak akan pernah bisa menghangatkan tubuh Jiyong namun paling tidak dia dapat membuat Jiyong nyaman. Jiyong menyenderkan kepalanya didada Dara. Dia meringkuk bagaikan anak kecil yang kedinginan.

“apa kau sudah lebih baik?” tanya Dara dengan menyisir rambut Jiyong.

“apa yang telah aku lakukan? Kenapa ini begitu menyiksa?” Jiyong memandang mata Dara.

“aku tahu ini sangat sulit dan menyakitkan namun kau harus bisa melewatinya” terlihat jelas rasa sakit dimata Dara.

“aww” Dara meringis kesakitan ketika tanpa sengaja Jiyong memegang pergelangan tangan Darah yang terkoyak olehnya. Jiyong melihat kearah pergelangan Dara. Dilihatnya pergelangan Dara yang terobek akibat ulahnya tadi.

“apa ini karena aku?” tanya Jiyong dengan membelai lembut pergelangan tangan Dara. Dara menggeleng dan tersenyum dengan manis meskipun tangannya terasa sakit.

“mianhae Dara. aku telah berubah menjadi monster” Jiyong tertunduk dengan air mata yang mulai jatuh kepipinya.

“kau bukan monster. Kau adalah pangeranku. Kau harus bertahan dan melewati semua ini” Dara mengangkat dagu Jiyong dan menghapus air mata Jiyong. Dia mengecup lembut kedua kelopak mata dan bibir Jiyong. Dara memapah tubuh Jiyong keatas kasur. Dara membelai rambut Jiyong hingga Jiyong tertidur dipelukannya.

            Satu bulan sudah Jiyong melewati masa-masa sulit dihidupnya. Dan selama satu bulan itu pula Dara dengan setia menemani Jiyong meskipun dia terkadang mendapat perlakuan keras Jiyong saat Jiyong berubah ketubuh vampirenya. Dia tidak pernah meninggalkan Jiyong kecuali keluar untuk mencari mangsa buat Jiyong. Kini Jiyong dapat mengendalikan dirinya. Dia juga dapat berubah kebentuk vampirenya kapanpun dia ingin. Hari ini Dara dan Jiyong pergi berlibur ke pulau Jeju. Mereka berencana akan berlibur selama tiga hari saja karena Jiyong harus bekerja lagi secepatnya. Dia telah meninggalkan pekerjaannya selama satu bulan lebih untung saja bosnya begitu baik hingga tidak memecat Jiyong.

“ahh akhirnya kita sampai juga di Jeju” Jiyong merenggangkan kedua tangannya keudara. Dara melingkarkan tangannya ke pinggang Jiyong. Dia juga menyenderkan kepalanya didada bidang Jiyong.

“kkaja kita menuju penginapan. Aku telah menyewa sebuah rumah yang begitu indah” Jiyong menggenggam tangan Dara.

            Mereka berdua menaiki taxi menuju rumah sewaannya. Dara terkagum ketika sampai dirumah yang akan dia tempati selama tiga hari bersama Jiyong.

“aku suka rumah ini” gumam Dara saat melihat pemandangan pantai yang tersaji tepat dibelakang halaman rumah ini.

“aku akan membuatkanmu rumah yang lebih bagus dari pada ini babe” Jiyong merengkuh tubuh pasangannya kedalm pelukannya.

“yakso” Dara mengacungkan jari kelingkingnya. Jiyong menyambutnya dengan mengkaitkan jari kelingkingnya ke kelingking Dara.

“yakso”

            Mereka berdua menata barang bawaan mereka dan setelah itu mereka berdua pergi berjalan-jalan menikmati hembusan angin pantai dan lembutnya pasir putih. Dara dan Jiyong terlihat begitu bahagia. Mereka terlihat begitu sempurna. Hingga kebahagiaan Dara terusik dengan munculnya sosok yang sangat dia tidak inginkan kehadirannya.

“annyeong, kita bertemu lagi Dara-ah. Apa kau menikmati harimu ditaman waktu itu?” namja bersuara berat itu menyapa Dara dan Jiyong. Dara merasa tubuhnya kaku dan lidahnya terasa piluh saat mendengar pertanyaan Woo Bin.

“kau siapa?” tanya Jiyong dengan tatapan yang tajam. Tangannya tak melepas rangkulannya dipinggang Dara.

“d-di-dia h-h-h-“ Dara mencoba mengeluarkan suaranya namun hanya gumaman yang tak jelas yang keluar dari mulutnya.

“aku Kim Woo Bin kekasih Dara-“ Woo Bin sengaja mengambil jedah. Dilihatnya wajah Jiyong yang mengeras. Sedangkan Dara membelalakkan matanya kaget.

“dahulu” lanjut Woo Bin dengan senyum puas yang terkembang dibibir sexynya. Woo Bin memandang Dara dan Jiyong dengan pandangan kemenangan.

“OH JUST HER EX-BOYFRIEND” Jiyong mengatakannya dengan jelas. Namun mimic wajahnya tetap tenang. Dia mengeluarkan poker facenya. Woo Bin yang tadinya tersenyum kini dia diam melihat wajah Jiyong yang biasa saja.

“senang bisa bertemu denganmu. Dara lebih serasi denganku. Bukankah begitu Woo Bin-ssi?” Jiyong berhasil membuat Woo Bin kehabisan kata-kata.

            Woo Bin pergi meninggalkan Dara dan Jiyong dengan muka yang ditekuk. Jiyong mengeluarkan smirknya ketika melihat Woo Bin pergi dengan kekalahan. Sedetik kemudian Jiyong menatap Dara tajam dan dingin. Dia menyeret Dara kembali kerumah sewaannya.

“mulai sekarang jangan pergi kemana-mana tanpa ditemani olehku” suara Jiyong yang dingin membuat Dara merasakan sakit.

“kau marah? “ tanya Dara hati-hati. Jiyong hanya diam tak menjawab pertanyaan Dara. dia pergi menuju kamar. Dara mengikuti Jiyong pergi kedalam kamar.

“kenapa kau diam? Aku mohon jangan diamkan aku seperti ini” Dara memeluk tubuh Jiyong dari belakang. Jiyong melepas tangan Dara dan pergi merebahkan tubuhnya ditempat tidur.

“bukankah semua organku telah berhenti berfungsi? Namun kenapa ini terasa menyakitkan. Apa vampire juga bisa sakit hati” batin Dara saat melihat punggung pasangannya.

“Ji kenapa kau marah? Jawab aku jangan diam saja” Dara merengek dibelakang punggung Jiyong. Jiyong menegakkan tubuhnya dan menatap mata hazzle Dara.

“kau tanya kenapa aku marah? Kau bodoh atau bagaiman huh?” Jiyong masih mengeluarkan suara dinginnya.

“Ji-“ Suara Dara bergetar ketika mendengar suara Jiyong yang sedingin es.

“BAGAIMANA AKU TIDAK MARAH KALAU TERNYATA DIA MANTAN KEKASIHMU! DAN APA WAKTU ITU KAU HANYA ALASAN PERGI BERSAMA BOM? APA WAKTU ITU KAU BERKENCAN DENGAN B*STARD ITU?” Jiyong membentak Dara dengan sangat keras. Matanya berubah merah karena amarah.

“w-waktu itu a-aku dan Bom t-tidak s-se-“

“CUKUP!! KAU TIDAK PERLU MENJELASKAN APA-APA” Jiyong memotong ucapan Dara. air mata Dara kini mengalir kepipinya.

“apa dia yang telah menidurimu dan merubahmu menjadi vampire? beruntung sekali dia bisa merebut keperawannamu” terdengar sindiran dinada bicara Jiyong.

*PLAKK

            Tanpa sadar Dara menampar pipi Jiyong dengan keras hingga menyebabkan sudut bibir Jiyong robek. Dara kaget akan ulahnya sendiri dia tak menyangka akan melakukan hal ini kepada lelaki yang dia cintai. Namun perkataan Jiyong membuatnya sakit. Tangan kiri Dara memegang tangan kananya yang telah menampar Jiyong. Dia menangis dengan begitu deras.

“mianhae Ji. Mianhae” Dara melangkah mundur turun dari tempat tidur dan berlari keluar kamar. Jiyong tercengang melihat Dara yang berlari keluar. Dia merasa menyesal telah membuat wanita vampirenya ketakutan dan tersakiti seperti itu.

“maafkan aku Dara. maaf tak seharusnya aku berbicara seperti itu” Jiyong berlari mengejar Dara. dia mencari kesetiap penjuru rumah namun tidak dia temukan jejak Dara. Jiyong berlari keluar rumah. Menelusuri setiap jalan. Dia berhasil mencium aroma buah ara dan madu.

“hanya Dara yang memiliki aroma membaukkan seperti ini” gumamnya dengan mengikuti aroma yang tercium samar-samar itu. hingga akhirnya dia menemukan Dara sedang menangis meringkuk diatas pasir . Jiyong berlari kearah Dara dan langsung memeluk tubuh mungil Dara.

“maafkan aku. Aku begitu jahat kepadamu” tubuh Jiyong bergetar dan setetes air mata meluncur dengan indahnya dari mata Jiyong.

“aku yang jahat. Maaf telah membuatmu terluka” suara Dara masih bergetar akibat tangisannya.

“Tidak Dara aku yang jahat. Aku terlalu egois. Aku terlalu dibutakan oleh cemburu” Jiyong membalikkan tubuh Dara hingga menghadap kearahnya. Jiyong menghapus air mata Dara.

“berjanjilah kepadaku kau tidak akan menemui lelaki itu lagi” Dara menganggukkan kepalanya dengan lemah.

            Jiyong menggendong tubuh Dara kembali kepenginapannya. Dara tertidur dalam gendongan Jiyong. Terukir sebuah senyuman dibibir cherrynya. Jiyong tersenyum melihat wajah cantik Dara ketika tidur. Wajah yang begitu damai. Jiyong mengecup bibir Dara singkat.

**

            Sudah dua hari Jiyong dan Dara berlibur di pulau Jeju. Mereka melewati dua hari itu dengan menjelajah keindahan pulu Jeju. Pagi ini seperti biasa Jiyong pergi keluar untuk mencari makanan. Meskipun dia telah mampu bertransformasi menjadi vampire namun dia tetap membutuhkan makanan manusia. Selagi Jiyong pergi Dara menikmati pemandangan pantai dibalcon belakang. Tiba-tiba saja Dara membalikan tubuhnya.

“kenapa kau kesini? Bagaimana kau bisa masuk?” tanya Dara dengan ketakutan. Dia takut kalau tiba-tiba saja Jiyong datang.

“aku hanya merindukanmu Dara. kau lupa kalau vampire itu mahluk istimewa. Mungkin otakmu telah terkontaminasi dengan otak bodoh namja itu” jawab Woo Bin.

“tutup mulutmu Kim Woo Bin” Dara mengatupkan kedua giginya.

“jangan mendekat” Dara mencegah Woo Bin yang terus mendekat. Namun Woobin telah lebih cepat sampai didepan Dara. dia memeluk tubuh Dara. Dara memberontak namun tenaga Woo Bin lebih kuat. Woo Bin mencium bibir Dara dengan paksa. Lidahnya memaksa masuk kedalam rongga mulut Dara. mencoba mencicipi rasa manis Dara.

“THE F*CKING BASTARD!! I WILL SEND YOU TO THE HELL!!” Jiyong mencengkeram kemeja Woo Bin. Dia meninju wajah tampan Woo Bin.

            Dara nampak kaget akan kehadiran Jiyong yang tiba-tiba. Jiyong dan Woo Bin kini telah sama-sama mengeluarkan taring mereka. Mata mereka sama-sama memancarakan amarah. Mereka berdua saling beradu kekuatan, saling mengoyak satu sama lain.

“BERANINYA KAU MENYENTUH PASANGANKU” teriak Jiyong dengan meninju wajah Woo Bin.

“PASANGAN? DIA BUKAN PASANGANMU. KALIAN BELUM TERIKAT. HANYA KAU YANG TERIKAT NAMUN TIDAK UNTUK DARA” Woo Bin tak mau kalah dia berteriak tak kalah keras dari Jiyong. Taringnya mengoyak lengan Jiyong.

“apa maksutmu?” kini Jiyong tidak lagi menyerang Woo Bin suaranya melemah.

“kau terlalu bodoh untuk mengetahui masalah ini. kau memang tidak ditakdirkan menjadi pasangan Dara” Woo Bin terlihat meremehkan Jiyong. Jiyong hendak menyerang Woo Bin namun ditahan oleh Dara.

“PERGILAH, KKA” Dara membentak Woo Bin.

“aku tak akan pergi sebelum kau menjadi milikku” Woo Bin tetap tidak mau meninggalkan Dara. itu membuat Jiyong kembali marah.

“F*CK!! YOU WILL GET HER WHEN HELL FREEZES OVER” Jiyong kembali menyerang kali ini Dara tidak lagi dapat menahan Jiyong.

Mereka berdua saling menyerang. Mereka sama-sama kuat. Mereka berdua saling mengoyak. Tak jarang mereka meraung kesakitan. Woo Bin menancapkan sebuah pisau lipat yang ada disakunya ke jantung Jiyong. Dara menjerit melihat Jiyong yang terjatuh dengan memegang jantungnya. Dara kehilangan kendalinya. Dia menyerang Woo Bin mengoyaknya tanpa ampun. Dia membenturkan kepala Woo Bin kedinding dengan keras hingga menyebabkan dindingnya retak. Dara mencoba memenggal kepala Woo Bin dengan menggunakan tangannya. Dia mencabut kepala Woo Bin dengan keras namun usahanya tidak begitu memberikan hasil. Hanya terdengar suara patahan tulang leher Woo Bin. Woo Bin menghepaskan tubuh Dara hingga terpental menatap pembatas balcon. Jiyong kembali bangkit. Kini dia mengunci kepala Woo Bin. Dia mengoyak leher Woo Bin dan memotong urat-urat leher Woo Bin menggunakan pisau lipat yang tadi tertancap dijantungnya. Woo Bin meraung kesakitan. Namun Jiyong tidak memperdulikan raungan kesakitan Woo Bin. Dia terus memotongnya dan mencabut kapala Woo Bin. Kapala Woo Bin terlepas dan menggelinding disamping tubuhnya. Jiyong berjalan kedapur dengan sempoyongan. Dia mengambil korek. Dia membakar tubuh dan kepala Woo Bin hingga menjadi abu.

Dara berjalan kearah Jiyong. Dia memeluk Jiyong. Dengan sigap dia memanggil ambulance. Jiyong meraung kesakitan nafasnya tersengal dan jantungnya melambat. Dara begitu khawatir.

“bertahanlah Ji” Dara menenangkan Jiyong.

“Dara apa kau mencintaiku” tanya Jiyong yang membuat Dara menatap lelaki itu dengan heran.

“orang sekarat pun juga mengerti kalau aku mencintaimu” jawaban Dara membuat Jiyong tertawa.

“apa kau menyindirku nyonya Kwon” Dara memukul pelan lengan Jiyong.

“Dara apa kau masih mencintai Kim Woo Bin?” tanya Jiyong.

“a-aku aku dulu memang mencintainya namun itu dulu. Dia hanya memori bagiku. Dan sekarang hanya kau yang aku cintai. Kau adalah takdirku Mr.Kwon. jadi jangan lagi bertanya tentang perasaanku” jawab Dara yang membuat Jiyong tersenyum senang.

“tapi kata Woo Bin kita belum terikat” Dara meletakkan telunjuknya dibibir Jiyong.

“kita mungkin belum terikat dengan sempurna namun cinta kita telah mengikat kita berdua menjadi satu” Dara kembali mengeluarkan kata-kata mutiaranya.

“tapi aku ingin kita terikat secara sah Dara. a-aku—“

*hukks

Jiyong terbatuk dengan keras dan darah segar mengalir melalui mulutnya. Dara menjerit, dia nampak sangat cemas. Tanpa menunggu ambulance lagi dia membawa tubuh Jiyong kerumah sakit. Dengan berteleportase Dara dan Jiyong telah sampai di rumah sakit

Jiyong dimasukan keruang operasi. Dara menelepon Bom dan Seunghyun. Dia menangis tanpa henti. Dia berjalan mondar-mandir didepan pintu operasi.

“Dara” Bom berlari kearah Dara ditemani Seunghyun. Dia memeluk tubuh dingin Dara.

“apa yang sebenarnya terjadi?” tanya Seunghyun. Dara menceritakan kejadian yang menyebabkan Jiyong sampai sekarat.

“Kim Woo Bin. Dia benar-benar bodoh. Dia hanya menuruti nafsunya tanpa memikirkan akibatnya” ucap Bom diantara kesal dan kasihan.

“tapi ini bukan seperti sifat Kim Woo Bin. Dia adalah vampire yang cerdas dia tidak mungkin melakukan hal ceroboh dan bodoh seperti ini” kata Seunghyun yang terheran dengan sikap Woo Bin.

“sok tau sekali kau tuan Choi” sindir Bom.

“karena aku pernah satu tim dengannya saat perang lima ratus tahun yang lalu dan dia tipe orang yang tenang yang tak gegabah dalam bertindak” jelas Seunghyun.

“namun dia lebih baik mati daripada hidup. Jika dia hidup dia akan disiksa oleh dewan tertinggi vampire karena mencoba membunuh seorang turunan raja” sahut Seunghyun.

            Setelah 10 jam akhirnya seorang dokter keluar dari dalam ruang operasi. Raut muka dokter paruh baya itu sulit sekali dibaca. Dara berlari kearah dokter itu.

“bagaimana keadaan Jiyong?” Dara sama sekali tak menyembunyikan rasa khawatirnya.

“untung saja pisaunya hanya menggores dinding jantungnya. Dia sungguh hebat metabolis tubuhnya begitu kuat meskipun dia banyak kehilangan darah namun dia masih mampu bertahan. Tapi yang aneh dari tuan Kwon adalah darahnya, tipe darahnya begitu aneh. Tidak pernah tim medis menemukan tipe darah seperti milik tuan Kwon” dokter itu menjelaskan kepada Dara keadaan Jiyong. Dara tak mampu menyanggah ucapan dokter itu. dia hanya tersenyum dan mengucapkan terima kasih.

            Kini Jiyong telah dipindahkan keruang VIP. Dara, Bom dan Seunghyun menunggu Jiyong hingga siuman. Dara terus memegang telapak tangan Jiyong. Jari Jiyong bergerak lemah.

“Dara” ucap Jiyong lemah.

“Ji aku disini” sahut Dara. Jiyong membuka matanya perlahan. Matanya terasa berkunang-kunang. Dia mengerang kesakitan saat mencoba menegakkan tubuhnya.

“kau terluka parah Ji” Dara membantu Jiyong untuk memposisikan tubuhnya.

“kau begitu ceroboh. kau bisa saja terbunuh. Kau begitu rentan Ji. Ingatlah bagaimanpun darah manusia masih mengalir ditubuhmu. Semua organmu masih berfungsi. Jantungmu masih berdetak” Dara mencoba memberikan peringatan kepada Jiyong dengan tangannya membelai rambut Jiyong.

            Jiyong mencium bibir Dara dengan ciuman yang dalam. Dara tak dapat mengimbangi serangan bibir Jiyong yang tiba-tiba itu. Jiyong menggigit bibir bawah Dara membuat sang pemilik bibir membuka sedikit mulutnya. Tanpa membuang kesempatan Jiyong menyusupkan lidahnya dirongga mulut Dara. lidah mereka saling bertaut, saliva mereka saling tertukar. Tubuh mereka berdua mulai terbakar akan nafsu namun Jiyong menghentikan ciumannya karena merasakan sakit dijantungnya.

“kau tak boleh melihatnya. Kau masih polos kau masih dibawah umur” Seunghyun menutup mata Bom dengan telapak tangannya. sontak perlakuan Seunghyun membuat Dara dan Jiyong tertawa.

“sialan kau Choi Seunghyun aku akan memusnahkanmu” Bom memukul dada bidang Seunghyun dengan keras.

*Chu

“sekarang kau boleh melihat orang berciuman” ucap Seunghyun. Bom memegang bibirnya. Matanya membulat. Bom menoleh kearah Seunghyun. Bom mulai memukuli Seunghyun. Seunghyun kabur dari ruangan Jiyong dan Bom mengejar Seunghyun.

“dasar vampire alien” cibir Dara.

“tapi kenapa kau menciumku seperti itu didepan mereka” Dara terlihat malu. Pipinya memerah.

“aku hanya ingin membersihkan bibirmu dari bibir b*stard itu” ucap Jiyong dengan menyekah saliva Dara yang menetes diujung bibirnya.

“Dara apa maksut dari ucapan lelaki itu?” tanya Jiyong dengan serius. Dara memandang Jiyong serius. Dara mulai menceritakan maksut dari ucapan Woo Bin.

“mari kita lakukan malam ini juga. kita harus mempersatukan diri kita. Aku tak ingin ada b*stard lain yang mengganggumu lagi” kata Jiyong. Dia benar-benar berniat ingin melakukannya. Dara melihat kemanik mata Jiyong terlihat ketulusan dan cinta di mata Jiyong, bukan nafsu semata.

“tunggu sampai lukamu sembuh baru kita lakukan itu babe” Jiyong mengerucutkan bibibrnya kecewa.

“jangan cemberut seperti itu. kau akan terlihat tua” goda Dara namun Jiyong tetap menekuk mukanya.

*Chu

*Chu

*Chu

“apa ini sudah membuatmu baikan” tanya Dara setelah mencium bibir Jiyong tiga kali.

“sedikit” jawab Jiyong. Jiyong menarik tubuh Dara hingga terduduk ditepian kasur. Jiyong menepuk dadanya. Dara mengerti maksut dari Jiyong. Dia tersenyum dan menyenderkan kepalanya didada Jiyong. Jiyong dapat merasakan aroma buah ara dan madu saat menghirup aroma tubuh Dara. Mereka berdua terlihat begitu bahagia. Sehingga membuat seorang malaikat iri melihatnya.

“Kim Woo Bin, dia hanya masa laluku. Dia hanya sebuah memori bagiku. Dan Kwon Jiyong adalah takdirku. Kau adalah masa depanku. You are my destiny” batin Dara dengan memeluk erat tubuh Jiyong.

~END~

Terima kasih atas saran yang telah diberikan. Sarannya sangat membantu. Typo di ff ini jauh lebih berkurang (mungkin). Dan di ff ini adegan NC saya tiadakan ^^ sorry postingnya rada lama karena author lagi sibuk belajar buat UAS (ga nanya).

39 thoughts on “Memory and Destiny [Oneshoot]

  1. kepala woo bin dicabut dan tubuhnya dibakar oleh jiyong, wow bisa dibayangkan gimana ekstrimnya ?!?!?

    tapi masih kurang thor, proses mengikatan mereka secara sempurna harus diceritakan 😀 jd next epilog nya thor ^,^

  2. serem banget waktu jiyong sama woobin berantem, terbayang-bayang sama kepala woobin di robek’n, alamat ga bisa tidur ni ntar 😦
    thor, ini butuh epilog 🙂
    haha~ ga bersyukur banget yak, udh bagus dibuat sequelnya -_-
    ea ea ea, seunghyun sama bom lucu abis, dsar pasangan alien!!!
    ditunggu karya selanjutnya 😀

  3. Udah end padahal mereka belum terikat sempurna? Thooor gimana niiih??? Butuh another sequel kayanya XD /plak. Btw, woobin kasian yaa._. Ya salah sendiri sih udah jadi vampire nakal, berani nyium pasangan vampir(setengah manusia) lain

  4. Aaaaaaa kerennnnnn….
    Daebak! Jiyong nya udh jd vampir. Dara setia nemenin jiyong disaat masa sulit buat jiyong.
    Oh jd kim woo bin yg rebut keperawanan dara dan rubah dara jd vampir 😮
    ow Seunghyun sama Bom Lucu..kkkkk
    Next serie author… Buat Dara Hamil… (emg vampir bisa hamil?)
    ohhh berharap. Bikin serie nya lagi author… Kalo bisa Dara nya hamil..kkkk…. Fighting!

Leave a comment