DESTINY FOR THE KING [Part. 4]

destiny for the king part 4

Author : Defta

Cast     : Sandara Park, Kwon Jiyong, Jung il Woo

Genre   : Drama, action (maybe), Kolosal

***

Aaauuu… ada yang kangen sama defta ? Pada nyariin defta kemana gak ? #Reader: Enggak…..
Maaf defta ngilang gak pake kabar, jadi hari kamis tgl 3 maret 2016 defta itu kecelakaan, nyerempet anak kecil yang mau nyebarang jalan, jadinya tangan kanan defta yang pinter banget ngetik ini gak bisa nulis maupun ngetik.

Yah jadinya defta baru bisa ngetik lagi hari minggunya, defta nahan sakit biar bisa lanjutin ff ini. Gak tau nih banyak banget halangan kalau defta mau ngelanjutin nih ff. Sorry for typo, maklumi keterbatasan Defta ini OK….

Zhie eonnie… mian defta lama banget gak nongol. Tengkiyu masih mau post ff defta ini ua J

For reader… jangan lupa Comennya, gak kasihan sama defta yang berjuang mati-matian buat next ff ini kah ??? L LL

^^^

Butiran-butiran putih nan bersih mendinginkan seluruh isi joseon, kecuali 2 orang yang tengah memadu kasih dalam kehangatan.

 “Maaf tak bisa mengajakmu jalan-jalan seperti ini setiap hari” Jiyong mengeratkan genggamannya di tangan Dara.

“Gwenchanayo Jeonha, hamba tau anda sangat sibuk” Dara tersenyum simpul “jeonha bolehkah saya bertanya ?”

“Tentu apapun itu…”

“Mungkin… adakah orang lain yang menjadi takdir anda selain saya ?” Jiyong menghentikan langkahnya, lalu menatap Dara.

“Takdirku ? emm… memang ada,namnya Ahn Sohee, dia seorang putri dari mentri pertahanan, kalian berdua adalah kandidat utama untuk menjadi Wangbi”

“Lalu apa yang terjadi ?”

“Mentri Ahn dituduh melakukan pemberontakan di di hukum mati, tak lama berselang Ahn Agassi ditemukan tewas gantung diri, dan Istri Mentri ahn menjadi gila setelahya” Jiyong menjelaskan “Tapi sekarang, kaulah satu-satunya takdirku Dara-ah”

Keduanya saling bertatapan dengan perasaan saling mencintai satu sama lain. Jiyong mendekatkan wajahnya dan meraih bibir Dara, mengulumnya beberapa kali.

“Ayo masuk” Ucap jiyong setelah melepaskan tautan bibirnya dan menempelkan keningnya di kening Dara. “Bibirmu sudah hampir membeku”

Dara tersenyum kecil “Anda bisa mencairkannya untuk hamba”

Jiyong balas tertawa “Kau menggodaku eoh ?” Ia menatap Dara tepat pada manik mata. “Ayo..” Jiyong meraih tangan Dara dan menyeret yeoja itu untuk kembali ke kamarnya.

*

*

Masih dengan tawa kecil kedua insan itu menyisir jalan yang penuh akan salju, sampai keduanya tiba di kamarDara.

“Daebi Mama…” Panggil Dara sambil membungkukkan badannya.

“Eomma Mama, sedang apa anda kemari ? dan kenapa ada tabib istana di sini ?” Jiyong menunjuk beberapa orang berpakaian putih dibelakang Daebi Mama.

“Sebenarnya….”

Mereka bertiga berada di dalm kamar Dara untuk membicarakn sesuatu yang terlihat besar.

“Saya merasakan adanya kehidupan baru di istana ini, saya berfikir saya salah menduganya karna saya masih sakit, tapi ini sudah 2 bulan semenjak saya sakit, dan saya tetap merasakan hal yang sama, jadi saya mengira bahwa Mama tengah mengandung”

Jiyong dan Dara saling bertatapan dengan perasaan bingung.

“Jadi.. mama maukan anda memeriksakan diri ?” Kali ini Daebi Mama berbicara pada Dara.

Dara mentap Jiyong meminta jawaban, dan Jiyong hanya mengangguk sambil tersenyum.

“Saya akan melakukannya Daebi Mama” Dara meraih tangan Ibu suri dan menggenggamnya. “Tapi mohon jangan terlalu berharap banyak, takutnya perasaan anda salah”

“Anda Benar Mama” Ibu suri tersenyum lembut. “Saya tak akan kecewa dengan hasil pemeriksaan tabib nantinya.

“TABIB… KAU BOLEH MASUK SEKARANG” Teriak Jiyong membuat seorang wanita paruh baya membungkukkan badannya. “Kau boleh memeriksa Wangbi sekarang”

Wanita yang terlihat seumuran dengan Ibu suri itupun memeriksa keadaan Dara, mengecek denyut nadi Dara dan meraba perut datar Dara, setelah beberapa saat ia menunduk tanda selesai.

“Jadi bagaimana ?” Tanya Daebi Mama antusias.

“Maaf Daebi Mama, tapi Wangbi tidak sedang mengandung”

Kesunyian menghampiri kamar itu, raut kecewa tergambar jelas di wajah Daebi Mama, Jiyong dan juga Dara.

“Aku seharusnya tak terlalu berharap, aku hanya ingin segera melihat Wangseja (Pangeran, penerus tahta kerajaan)” Daebi Mama menunduk.

“Saya menyesal Daebi Mama” Dara ikut menundukkan kepalanya.

“Apa yang terjadi  dengan kalian berdua tak ada yang salah disini” Jiyong menengahi. “Eomma Mama sebaiknya anda kembali ke kamar anda, dan Wangbi sebaiknya anda beristirrahat.”

Hati Dara terasa tertohok, Jiyong tak pernah memaggilnya dengan panggilan formal, dan sekarang, Jiyong memanggilnya “Wangbi”. Dara tau ada yang salah disini.

Jiyong dan Daebi mama sudah meninggalkan kamar Dara beberapa menit yang lalu, Dara sudah memikirkannya berulang kali, dan akhirnya ia membulatkan tekatnya, ia ingin bertemu dengan Jiyong mereka harus berbicara sekarang juga.

Dara menerobos masuk ke kamar jiyong walau eunuch kang menghalangnya dengan mengatakan bahwa Jiyong tengah sibuk.

“jadi iniyang anda sebut sibuk Jeonha ?” Tanya Dara ketika dilihatnya jiyong sedang duduk dan memijat pelipisnya.

“Aku lelah Dara-ah”

“Apa ini karna hal tadi ? tentang yang dikatakan tabib ?”

“Kita bicarakan ini besok” suara jiyong terdengar melemah.

“JEONHA…” Dara berteriak.

“AKU BILANG KITA BICARAKAN BESOK” Jiyong balas berteriak kepada Dara.

Kedua bola mata Dara mulai memanas, dengan perasaan campur aduk yeoja tu berlari keluar dan kembali kekamarnya.

Begitu sampai ia langsung jatuh berlutut dan menangis dengan keras.

“Mama…” Lady gong memaggil Dara, tapi ia tetap tak bergeming dan terus menangis, lalu tiba-tiba Lady Gong bersujud di hadapan Dara sambil menangis juga.

“Hamba bersalah Mama…” Lady gong terus mengatakan kata kata itu berulang ulang.

Dara mulai bergeming “Kau kenapa Minji-ah ?”

“Daebi mama memang benar tentang keberadaan orang hamil di istana, dan itu adalah saya” Dara menghapus air mata di matanya dengan cepat.

“Apa maksudmu… ? Kau hamil ? Bagaimana bisa ?”

— Sementara di tempat lain

“Jadi sebenarnya, ketika anda tiba-tiba menghilang, beberapa mentri datang untuk melaporkan sesuatu, saat itu saya dan Lady Gong bingung harus bagaimana, dayang yang berada di luar sudah mengatakan bahwa anda sedang bersama Wangbi, tapi mereka tidak percaya. Jadi…” Eunuch kang menggantungkan kalimatnya.

“jadi…” Jiyong mengulangi perkataan Eunuch kang.

“Jadi saya dan Lady Gong berpura-pura menjadi anda, awalnya kami hanya tidur sambil berpelukan, tapi lalu saya hilang kendali”

— Kembali ke Kamar Dara.

“Setelah itu kami diam-diam menjalin hubungan, hubungan kami semakin dekat seiring anda yang dekat dengan jusang Jeonha” Lady Gong menunduk malu.

“Lalu sekarang apa yang ingin kau lakukan”

*

*

Sang mentari masih enggan menghangatkan joseon, termasuk menghangatkan hati Pasangan Wang dan Wangbi.Hati mereka seolah tertutup kabut dan salju yang sangat tebal dan dingin.

Jiyong sedang berada di Aula pertemuan, beberapa saat yang lalu ada sebuah rapat, dan Dara tak mau menunggu jiyong hingga namja itu kembali ke kamarnya.

“Jeonha….Anda yang ingin hamba katakan” Dara menunduk tak berani menatap manik mata Jiyong.

“Katakanlah” Jiyongpun hanya fokus pada gulungan-gulungan petisi di hadapannya.

“Mohon untuk melepaskan Eunuch Kang”

“Bagaimana kalau aku tidak mau”

“JEONHA… Apa anda sudah tau apa yang sudah Eunuch Kang lakukan !” Dara berteriak.

“KAU PIKIR KAU BERTERIAK DENGAN SIAPA !!” Jiyong balas berteriak, emosinya sudah tak bisa di bendung lagi. “Aku sudah tau semuanya  EUNUCH KANG…JIKA KAU DENGAN AKU MASUKLAH”

Tak lama berselang eunuch kang masuk dan berdiri di hadapan Jiyong.

“Saya datang menghadap Jeonha” Ucap Eunuch Kang.

“Wangbi menginginkan agar aku melepasmu. Apa yang sebaiknya aku lakukan ? Eunuch Kang”

“MOHON JANGAN LEPASKAN SAYA JEONHA..” Eunuch kang memohon sambil bersujud.

“EUNUCH KANG APA MAKSUDMU !!! Kau  ingin menelantarkan Minji begitu ?”

Euncuh kang menghadap Dara dengan air mata yang menganak sungai di pipinya. “Saya tak akan melepaskan tanggung jawab saya Mama, itu sebabnya saya ingin tetap berada di sini”

Dara membuang mukanya.

“Akan sangat sulit mencari pekerjaan di luar istana,  Kami sudah merencanakannya, Lady gong akan kembali kekeluarganya dan saya akan memberikan nafkah lahir setiap minggunya”

“Lalu kau pikir itu saja sudah cukup ?” Ucap Dara sambil berusaha mereda emosinya.

Euncuh kang semakin bersujud. “Saya tidak akan melepaskan pekerjaan saya ini saya akan terus menjaga dan melayani Jeonha, setidaknya sampai Daegun (Pangeran Istana. Pangeran yang lahir secara resmi dari  raja dan Ratu)  lahir dan diangkat menjadi Wangseja (Putra Mahkota. Pangeran penerus tahta)”

Merasa kalah dengan semua ucapan Eunuch kang, Dara berniat meninggalkan ruangan itu dengan langkah cepatnya.

“Dara-ah… Dara-ah…” Panggil Jiyong yang sama sekali tidak di gubris-nya. “Wangbi..” Dara behenti seketika dengan panggilan itu. Tapi hal itu hanya sesaat karna Dara kembali melanjutkan perjalanannya.

*

*

“Aboji…aboji…. lepaskan dia…dia bukan penghianat lepaskan dia….” seorang yeoja menangis dengan sangat keras sambil berusaha menembus pertahaan para prajurit dihadapannya. “Dia adalah calon buwongun lepaskan dia !!!”

Permintaan yeoja itu sama sekali tidak di gubris oleh para prajurit dan agojlo yang kan mengeksekusi ayahnya.

Setets air mata mengiringi kematiannya, butir-butir Darah menetes dimana-mana termasuk di gaun yang yeojaitu kenakan.

Kerumunan orang mulai memudar seiring dengan selesainya pengeksekusian pemberontak itu.

Lemparan benda-benda berbau busuk mulai bersahutan menghampiri tubuh yeoja itu, ia menangis sambil menyisiri jalan-jalan yang terus menggunjingkan dirinya dan ayahnya. Ia juga dianggap gila karna terus mengatakan bahwa dirinya adalah takdir Wangja.

Ia sampai di hutan yang lebat, dia berdiri di tepi jurang, ia akan bunuh diri tapi beberapa suara di otaknya menghentikan dirinya.

“Kau harus menjadi wangbi dan membalaskan dendam ayahmu”

Dengan itu ia berbalik dan memutuskan untuk kembali ke rumahnya.

“Keputusan yng salah Agassi..” Suara seorang pria kembali menghentikan langkahnya, dilihatnya 2 orang pria memakai cadar dan memegang pedang berdiri di hadapannya.

Yeoja itu berlari sekuat tenaga menghindari 2 namja itu, ia ketakutan. Sebuah akar ohon menghalangi langkahnya, dia terjatuh dan  tersungkur di tanah.

“Siapa kalian ?”

“Kami…?” kedua orang itu tertawa “Kami adalah malaikat kematianmu nona manis” ucap salah satu orang dengan nada yang sangat menjijikkan.

“Kumohon jangan bunuh aku…aku ingin hidup” Yeoja itu memohon.

“Ah hyung.. dia memohon… bagaimana itu ?” tanya namja yang satunya.

“Baiklah kita bersenang-senang dulu saja”

Kedua namja itu langsung melucuti pakaian yang di pakai oleh si wanita, walau ia terus memberontak dan berteriak, tapi semuanya berakhir dengan sia-sia. Namja dihadapannya memperkosanya dengan sangat kejam.

Sambil kembali mengikatkan baji mreka masing-masing kedua namja itu meninggalkannya begitu saja. Mereka tidak membunuhnya tapi cukup untuk membuat ia sangat syok.

 “Jangan berharap untuk menjadi seornag wangbi, tubuhmu saja sudah kotor mana mungkin kau lolos menjadi seorang wangbi” Salah satu namja melempar seutas tali ke samping tubuh yeoja itu. “Gunkan itu jika kau ingin bunuh diri.”

Air mata seolah telah kering sudah, dengan langkah terseok-seok ia menyusuri hutan dan berhenti di sebuah pohon besar.

Namja itu benar, hanya seorang perawanlah yang boleh menjadi istri raja, dan dia…dia hanyalah yeoja yang sudah kotor.

“Mianhae Aboji..Mianhae Eomma”

Dara terbangun dari mimpi buruknya, mimpi itu datang lagi,ini sudah 2 bulan dan ia masih bermimpi yang sama. Ia menyeka keringat dingin yang ada di dahinya, ia melihat ke sekeliling, dia tertidur di tengah kamarnya, dan langit di luar sana masih senja.

Minji berjalan dengan cepat, berusaha sangat cepat tapi masih tak ingin berlari, dia sampai di istana barat dimana Jiyong berada.

“Eunuch Kang…!!!” Panggil Minji begitu ia melihat siluet tubuh Daesung.

“Lady Gong apa yang terjadi kenapa kau berlari ? bagaimana jika terjadi sesuatu denganmu ?”

“Itu tidak penting sekarang” Ucapnya dengan nafas terengah-engah.

“Jelaskan apa yang terjadi, pelan-pelan saja”

Minji menarik nafas panjang dan menghembuskannya perlahan. “Dara-ssi dia tidak ada di kamarnya”

*

*

Jiyong langsung panik begitu mendengar bahwa Dara menghilang, dia sekarang berada di desa, berlari untuk mencari keberadaan Dara. Namja itu ke Sekolah yang ia dirikan tapi Dara tidak berada di sana, ia berlari sekuat tenaga untuk mengelilingi desa, bahkan dia bertekat akan mengelilingi seluruh joseon untuk mencari keberadaan Dara.

“Oraboni…”

“Disini Rumah mentri Ahn, Eonnie”

“Gwomawo Jenny-ah, Eonnie akan membalas kebaikanmu nanti”

Dara berdiri di depan sebuah rumah yang terlihat sangat terbengkalai dan tak terurus, dengan meyakinka dirinya sendiri dia memasuki rumah itu.

Aura mencekam menyambutnya begitu ia membuka pintu utama rumah itu. Sekelebat bayangan muncul di hadapannya, dan bayangan itu menuju ke salah satu ruangan.

Ia mengikuti kemana perginya bayangan itu, ternyata ruangan yang ia tuju adalah kamar dari Ahn Sohee, terlihat dari tulisan di dinding sebagai peringatan kematiannya.

Ruangan itu masih tertata dengan rapi seakan masih ada yang menghuninya, walaupun berdebu, kesan rapi masih tergambar jelas di kamar itu.

“Kau mengenalku Sohee-ssi ?” Ucap Dara sambil berlurut di depan sebuah meja kecil tempat pemujaan. “Aku SanDara Park, istri dari Kwon Jiyong raja negara ini”

Angin berhembus kuat, menerbangkan beberapa benda yang ada disana.

“Aku tau kau akan sangat marah kepada ku, terlebih aku dalah putri Perdana Mentri Park, orang yang telah menuduh ayahmu sebagai pemberontak”

Angin kencang semakin tidak terbendung. Beberapa barang yang terbuat dari porselen mulai jatuh dan pecah berkeping-keping.

“Tapi aku mohon kepadamu Sohee-ssi, lepaskan kami berdua, biarkan kami menjalani hidup kami sebagai mana mestinya. Aku mohon” Dara memohon dengan tangis yang mulai berjatuhan dari mata cantiknya.

Angin semakin kencang menderu, kamar itu benar-benar hancur sekarang, menerbangkan segala hal yang ada disana, termasuk pecahan porselen yang mengenai tubuh Dara dan menyebabkan luka sayatan di tangan dan juga pelipis-nya

“DARA-AH…” Suara teriakan Jiyong tak menghentikan kegiatan Dara untuk memohon pada sohee.

Ya, Jiyong berada disana sekarang,ia langsung memeluk tubuh dar yag sudah begetar hebat. “HENTIKAN INI PERINTAH RAJA” Teriaknya yang berhasil membuat deru angin berkurang drastis.

“Gwenchana ?” tanya jiyong sambil mengecek keadaan Dara. Sedang Dara hanya menuup matanya sambil terus berkata “Aku mohon maafkan aku”

“BERHENTI !!” Teriakan jiyong berhasil menginterupsi Dara untuk menghentikan aktivitasnya.

“Kenapa ? Kenapa anda menyuruh saya berhenti jeonha ?” Dara bertanya dengan sendu.

Jiyong diam tak berkutik sambil menatap dalam mata Dara.

“Bahkan jika saya meminta maaf sampai matipun saya belum tentu dimaafkan, dan jika saya tidak dimaafkan maka…”

“Maka apa ? Kita tak akan memiliki keturunan ? dan aku akan terancam lengser ?” Jiyong menyerobot ucapan Dara. “Aku tak peduli, selama kau baik-baik saja, aku rela kehilangan semuanya”

Ia meraih Dara dalam pelukannya. Keduanya mulai menangis bersama.

“Aku mencintaimu Dara-ah, sangat mencintaimu berhenti membahayakan dirimu sendiri”Dara melepaskan pelukannya dan menatap Jiyong.

“Jeonha..”

“Sohee-ssi dengarkan aku jika kau mendengarku, Aku berjanji akan membersihkan nama ayahmu dan membuktikan kalau dia tidak bersalah” Jiyong mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru kamar.

“Aku yang akan menggantikan tugasmu itu. Biar bagaimanapun dunia kita berbeda sekarang sohee-ssi, jadi lepaskan Dara, Raja joseon memohon kepadamu”

*

*

“Aku tak ingin kembali ke istana” ucap Dara datar

Hari sudah semkin malam, mereka berada dalam perjalananan pulang kembali ke ibu kota. Jiyong mendesah, ia tau Dara masih marah kepadanya.

“Minji sudah menceritakan semuanya padaku tentang mimpi burukmu, kau seharusnya bercerita padaku, kenapa kau menyimpannya sendirian ?”

Dara masih diam tak bersuara.

“Kita ke Sekolah dan obati lukamu ini” Jiyong meraih tangan Dara dan berjalan dengan cepat menuju Sekolah

Dengan telaten Jiyong membersihkan dan mengobati luka di pelipis dan tangan kanan Dara. Ia meniupnya sesekali ketika Dara meringis kesakitan.

“Masih tak mau berbicara padaku ?” Jiyong bertanya ketika selesai mengobati luka Dara.

“Anda yang tak ingin berbicara kepada saya bukan”

“Baiklah aku meminta maaf, Aku terbawa perasaan, aku mengingat bagaimana dulu seorang peramal bilang bahwa aku akan sulit mendapatkan keturunan, bodohnya aku percaya padaya padahal dia hanyalah seorang peramal amatir”

“Anda datang keperamal ?” Dara mulai antusias.

“Hem, ketika pertama kali aku keluar istana, aku mendatangi seluruh tempat di desa termasuk ke peramal, aku menghabiskan 30nyang disana” Ucap Jiyong sambi menunjukkan 3 buah jarinya, melambangkan 30 nyangnya.

“Anda beanr-benar tertipu, peramal biasanya hanya mematok harga 10-15 nyang saja” tanpa sadar Dara tertawa geli.

Jiyong yang melihatnya ikut tersenyum. “Jadi kau memaafkanku ?”

Dara berhenti dari tawanya dan mennduk. “Kapan hamba marah kepada anda”

“Lihat kau masih pakai bahasa formal padaku, bahkan sekarang kita di luar istana” Jiyong berpura-pura merajuk.

“Hamba hanya kesal, seharusnya anda bilang kalau Daesung sendiri yang tak ingin keluar dari istana, anda membuat saya salah paham”

Jiyong tertawa dengan keras. “Masih membahas Minji dan Daesung ?”

“Tentu… Minji sudah seperti adik bagi saya”

“Kalu begitu ayo buat Daesung keluar istana dengan cepat”

Mengerti akan maksud Jiong,Dara tersenyum dengan semburat merah di pipinya, dia benar-benar malu sekarang.

Jiyong yang mengerti itupun meraih tengkuk Dara, membuat yeoja itu manatapnya. Dengan cepat ia meraih bibir Dara dan mendorong Dara hingga jatuh terlentang dengan jiyong berada di atas.

“Aku mencintaimu”

“Aku juga”

###

TBC

Next>>

sudah tau kan siapa yang manggil Jiyong saat cari Dara ? Kalau masih gak tau orang itu adalah Jenny.

Terus buat yang bingung dengan istilah Wangja dan Wangseja, jadi kalau di korea itu mereka lebih suka dengan istilah yang menggunakan 3 suku kata saja. Makanya Wangseja di singkat menjadi Wangja.

Kayak lagu Big Bang yg Uri saranghaji malayo (Lets not fall in Love) disingkat jadi Usamal, kayak githu deh… tau maksud defta kan…

33 thoughts on “DESTINY FOR THE KING [Part. 4]

  1. cieeee yg dh jatuh cintaa… wkssss
    hantu sohe,.penasran cpa yg mmprkosa_x, dgn ada kta hyung lgii, pmikran gua seungri.. hahahaha

Leave a comment