Half Tone – Part004

half tone
PERINGATAN : fanfiction ini mengandung muatan dewasa! Bagi pembaca yang belum cukup umur atau tidak nyaman dengan konten tersebut, dianjurkan untuk tidak membacanya.

Half Tone

Author : Defta

Cast     : Sandara Park and Kwon Jiyong

Genre   : Fantacy, Rate M

—–

“Peringatan… FF ini akan di diberi Pasword di part terakhir, jadi tinggalkan jejak minimal di 4 part terakhir. Terimakasih”

Sebuah tembok yang menjulang tinggi berada dihadapan mereka. Jiyong keluar dari mobil terlebih dahulu dengan sebuah ransel dipunggungnya disusul Dara, Seunghyun, Seungri dan Daesung secara berurutan. Mereka berenam membentuk satu garis lurus dan menghadap tembok berwarna putih itu.

Tepat didepan tembok itu berjejer puluhan mobil dan motor yang terparkir rapi. Beberapa kendaraan itu memiliki ban yang kempes dan berdebu yang menandakan bahwa kendaraan itu sudah berada disana untuk jangka waktu yang sudah cukup lama.

Jiyong yang berada ditengah menatap semua anggotanya dengan sebuah senyuman kecil. Dalam hatinya terbesit pikiran tentang Yongbae, dan dia berandai-andai kalau saja yongbae masih hidup,pria itu pasti akan berdiri disana bersama dengan dirinya. Ia keasyikan melamun hingga tangan dingin Dara menggenggam tangannya, Jiyong menoleh dan menemukan Dara yang tengah tersenyum padanya. “Kalian sudah siap ?” Jiyong berjalan beberapa langkah kedepan dan kemudian berbalik menatap Dara, Seunghyun, Daesung dan Seungri.

Keempat orang itu mengagguk. Jiyong lantas menatap Daesung “Daesung-ah… nanti kita akan melewati lorong masa lalu, aku tidak tau pasti yang akan terjadi di dalam sana, tapi yang aku tau dari buku petunjuk, lorong itu akan menampilkan masa lalu kita yang sangat penting.” Setelah Daesung, Jiyong menatap Seungri, Dara dan Seunghyun secara bergantian. “Setelah lorong masa lalu akan ada lorong masa depan, disana akan menampilkan sesuatu yang mungkin akan menjadi masa depan kita, jadi jangan terpengaruh”

“H..hyung… bisakah kita melewati tempat ini ?” Daesung bertanya dengan gugup.

“Kita pasti bisa, aku percaya pada kalian, jadi kalian harus percaya padaku” Jawab Jiyong dengan bijak.

“Hyung…” Seungri mengangkat tangannya. “Bisakah kita menggunakan sugesti ?”

“Sugesti ?”

“Neh… ketika aku masih berada di bagian terang aku pernah membaca sebuah buku, dalam buku itu kita bisa tetap fokus dengan sebuah sugesti, maksudku jika kita memikirkan sesuatu ketika masuk kedalam setiap lorong maka kita bisa fokus dan melewatinya. Bukankah begitu ?”

Jiyong mengagguk beberapa kali. “Baiklah, kita tanamkan sugesti ini”

Mereka sudah berada tepat di depan pintu gerbang menuju bagaian Half Tone. Jiyong mendorong pintu gerbang itu dengan pelan. Tepat ketika pintu itu terbuka terlihat sekali perbedaan yang mencolok. Warna putih dan abu-abu (Bukan putih abu-abu anak SMA lho ya, Lihat cover deh, ada 3 warna kan, nah bagian tengah itu Half tone, jadi abu-abu yang dimaksud disini adalah abu-abu pada cover itu) sangat mendominasi. Terbiasa dengan bagian gelap yang selalu remang-remang membuat mereka harus menyesuaikan pupil mata mereka dengan keadaan di Half tone. Jadi mereka semua menutup mata mereka.

Pada dasarnya itu adalah ujian pertama mereka, mereka harus bisa berhasil menyesuaikan pupil mereka dengan keadaan Half Tone, atau jika mereka gagal mereka akan kehilangan penglihatan mereka. (For info aja, gak dibaca gak papa, inilah sebabnya kenapa Gerhana matahari dapat membuat mata kita buta, selain karna sinar ultravioletnya, jika pupil mata kita tidak bisa menyesuaikan keadaan antara waktu gelap dan waktu terang kita bisa kehilangan penglihatan. Itulah kenapa kalau orang abis operasi mata mereka harus buka mata mereka perlahan, atau mereka bisa buta karna daya akomodasi pada pupil akan rusak….)

Sekali lagi Jiyong yang memulai pertama untuk membuka matanya, karna masih belum terbiasa ia mengerjabkan matanya beberapa kali dan akhirnya berhasil, ia melihat tempat itu, ia melihat bagian half tone, bagian dari dunia yang berwarna abu-abu. “Guys, buka mata kalian dengan perahan. Ingat perlahan atau kalian akan buta”

Dara menyusul dengan membuka matanya dan berhasil juga, diikuti dengan Seunghyun dan Daesung disaat bersamaan. Dan Seungri yang terakhir.

“Bagaimana kau mengetahui ini ?” Dara bertanya.

“Ada dalam buku panduan” Jiyong menjawab seraya mengangkat buku bersampul coklat itu.

Disanalah mereka berdiri, mereka berada diatas bukit, dibawah sana terdapat jalan setapak yang sangat panjang, terdapat juga sebuah labirin yang berkelok-kelok juga 2 buah lorong yang sangat panjang. “Hyung apa itu ?” Seungri menunjuk sebuah bangunan yang sangat megah.

“Mungkinkah itu seperti Mountain ?” Tanya Daesung juga.

“Mungkin” Jawab Jiyong singkat.

Untuk kesekian kalinya Jiyong lagi yang memulainya, ia memimpin semua teman-temannya untuk kembali memulai perjalanan mereka. Perjalanan yang lebih pendek dari pada perjalanan menuju Half Tone, tapi perjalanan yang 100x lebih sulit dan berbahaya.

“Seungri-ah…. bagiamana bagian terang itu ?” Daesung bertanya pada Seungri yang berjalan beriringan dengan dirinya.

Seungri mendesah, seolah tengah berfikir dan merancang kata-kata yangtepat untuk menggambargan bagaiamana dunia terang itu. “Hem…” Ia mengambil jeda. “aku tidak tau pasti bagaimana menjelaskannya, tapi ada yang bisa dibanggakan dari bagian terang”

“Apa itu ?” tanya Daesung lagi tanpa sabar.

“Kita bisa melihat semua warna dengan jelas” Jawab Seungri dengan bangga. “Tidak seperti bagian gelap dimana kita hanya melihat dengan remang-remang, atau tempat ini yang hanya penuh dengan hitam, putih dan abu-abu. Di dunia terang kita bisa melihat jutaan jenis warna dengan sangat jelas”

“Woho… Benarkah ?” Suara excited Daesung terdengar sangat ceria. Seakan tidak peduli dengan halang rintang yang membentang di depan mereka.

Ya mereka tidak tau pasti akan apa yang menunggu mereka kedepannya. Walau dengan buku panduan ditangan mereka, mereka tidak akan tau bahaya dari Half Tone. Mungkin tempat itu hanya seluas sebuah kota (biar bayanginnya sama, bayangin aja Singapura, karna singapura itu adalah negara yang hanya memiliki 1 kota, dan wilayahnya juga hanya 1 kota kalau diperkirakan mungkin hanya seluas kota Jakarta, nah itulah Half Tone dalam bayangan Defta) tapi ketika mereka masuk kedalamnya, jalan yang akan mereka tempuh bisa bermil-mil jauhnya.

Teknologi yang berkembang sangat menonjok di Half Tone. Disana sama sekali tidak ada benda yang berwarna selain Hitam, putih dan Abu-abu. Disepanjang jalan setapak yang mereka lewati terdapat banyak sekali pohon buatan berdahan putih dan berdaun abu-abu,walau buatan fungsinya seperti pohon pada umumnya karna ketika kita berada dibawahnya, nuansa sejuk akan sangat terasa. Tapi mereka berlima sama sekali tidak memiliki waktu untuk menikmati atau sekedar mengagumi semua itu.

*

*

Detik demi detik, menit demi menit dan jam demi jam mereka lewati hingga akhirnya sebuah pintu lorong. Tapi tubuh mereka tidak mengijinkan mereka untuk langsung masuk kedalam lorong itu.

“Lebih baik kita tidur terlebih dahulu, dan lanjutkan perjalanan kita setelah bangun” Usul Jiyong yang mendapat anggukan dari keempat orang lainnya.

Entah memang dipersiapkan secara sejanga atau tidak, beberapa meter dari depan pintu lorong itu terdapat tiga buah tenda yang berdiri. Dara mengambil 1 tenda untuk dirinya sendiri, sedang 4 orang pria itu membagi dirinya menjadi 2 kelompok (GD,VI & TOP D-LITE).

Disana sama sekali tidak ada sebuah bintang, yang ada hanya awan putih yang penuh menutupi langit tanpa celah sedikitpun. Jiyong duduk bersila di depan tenda sambil menatap awan putih itu. “Apa yang kau lakukan Hyung” Suara Seungri terdengar, dan pria yang usianya terpaut 2 tahun dari dirinya itu bergabung duduk disampingnya.

Jiyong tidak menjawab, dia tetap diam dan menekan bibirnya hingga menjadi segaris lurus. “Seungri-ah…” Panggilnya, dan Seungri menjawab dengan sebuah gumaman. “Jangan pernah katakan hal yang tidak-tidak lagi”

“Apa maksudmu Hyung”

“Jangan pernah katakan kalau kita akan berpisah, aku sudah kehilangan Yongbae, aku tidak akan kehilangan Kau, Daesung, SeungHyun Hyung ataupun Dara. Tidak akan”

“H..Hyung…” Nada Seungri terdengan tergagap. “Jadi kau tidak benar-benar tidur saat itu ?” Tanyanya dengan ragu. Pertanyaannya itu mengacu pada saat perjalan mereka, dimana Seungri menceritakan semua yang ia tau tentang Jiyong kepada Dara. (inilah penjelasan dari Part 3)

“Kau memang benar” Jiyong mendesah. “Aku tidak pernah bisa tertidur setelah kematian Yongbae, aku mungkin memejamkan mataku, tapi aku tidak tertidur walau berada dalam pelukan Dara sekalipun”

“Hyung.. aku minta maaf…aku…”

“Apa yang harus dimaafkan ?” Sahut Jiyong menyela ucapan Seungri. “Kau tidak melakukan hal yang salah Seungri-ah”

*

*

8 jam cukup untuk membuat tenaga mereka kembali pulih. Dara keluar dari tenda dan menemukan jiyong sudah ada berdiri di depan pintu lorong itu sambil mengikat kedua tangannya di belakang. “Pagi Jiyong” sapanya dengan riang membuat Jiyong menoleh padanya. Pria itu menjawab sapaannya dengan sebuah senyuman, dengan langkah kecil namun cepat Dara melesat untuk berada disisi Jiyong. Tanpa basa-basi lagi ia langsung menyambar bibir Jiyong dengan penuh, ia sama sekali tidak keberatan jika harus berjinjit untuk mencapai bibir pria itu.

Awalnya jiyong mengira dara hanya akan mengecup bibirnya. Tapi ketika wanita itu melingkarkan tangannya dilehernya ia tau bahwa itu bukan sekedar kecupan saja, tapi ciuman, dan ciuman yang panjang.

Dara menjilat bibir Jiyong karna dia tak mendapatkan respon dari Jiyong, setelahnya Jiyong membuka mulutnya dan membalas ciuman dara, ia juga meletakkan kedua tangannya untuk melingkari pinggang Dara dan menarik wanita itu untuk semakin mendekat kepadanya. Dan sedetik kemudian Jiyong mengambil alih permainan dengan memimpin untuk melumat bibir Dara, menjelajar seluruh rongga mulut wanita itu dengan gerakan sangat pelan dan menggoda.

Tapi sekali lagi Jiyong juga yang memutus aktivitas sensual mereka.

“Berhenti sebelum aku hilang kendali”

“Kenapa ? Aku sengaja melakukannya untuk mengodamu” Ucap Dara sambil menyeka bibir dan dagunya yang basah.

“Dara-ah..”

“Baiklah aku tau… aku tidak akan melakukannya lagi” Tungkas Dara membuat perdebatan kecil mereka terhenti seketika.

Suara deheman dari seorang ah.. bukan satu tapi tiga pria terdengar. Ya tanpa harus disebutkan kalian tau siapa ketiga pria idiot itu, “Sekarang apa ?” Tanya Daesung dengan ambigu.

“Apa yang kau katakan Dae…?” Seunghyun bertanya dengan wajah datar, wajah datar sedatar tembok.

“Kau kurang tidur Hyung ?” Kali ini Seungri yang juga bertanya pada Daesung.

“Bukan… maksudku… sekarang apa yang harus kita lakukan ?”

“Apa maksudmu Dae ?” / “Apa maksudmu Hyung ?” kali ini duo ‘S’ Bertanya dengan serentak.

Dara dan Jiyong hanya bisa tertawa melihat kelakuan konyol ketiga orang itu. “Berhenti mengoceh dan ayo kita lanjutkan perjalanan kita”

==TBC==

Note : semua kebingungan nantinya bakal terselesaikan satu persatu, tentang Dara yang masuk ke bagian gelap sampai pertemuan dara dan jiyong pertama kali, semuanya akan muncul ke permukaan, Cuma bertahap.. OK… ❤

 

40 thoughts on “Half Tone – Part004

  1. Kasihan jiyong, dia sangat frustasi ditinggal youngbae
    Pintu itu bakalan apaa ya isinya ?
    Pokoknya mereka harus selamat ;(
    Khususnya dara Dan jiyong, mereka jangan dipisahin Thor ;(
    Sweet banget mereka, lebih tepatnya *hot*
    Wkwkwk

  2. dara agresif banget disini , kkkkkk
    tapi suka deh lucu bayangin nya >.<
    nah nah jadi jiyong gg pernah bisa bener" tidur gtu uhh daebakkkk
    dara nya terus"an ditolak noh am jiyong tapi kok jiyong gg pernah ngebls kl dara bilang cinta ya ?!??????

Leave a comment