[Series] Ice Cream : Part 2

 thursday

Tittle : Ice Cream
Author : Thursday
Casting : Kwon Jiyong, Sandara Park, Seungri, CL, Song Mino, Minzy, Kim Jin Woo, Lee Hi
Genre : Romance Comedy

Flashback..

“Tuan, nona, kita sudah sampai.” Supir taxi membuka percakapan.

Jiyong dan Dara yang sedari tadi hanya tidur, pun kemudian bangun dengan setengah sadar karna pengaruh minuman yang tadi mereka minum.

“Ahh, begitu.” Jiyong mengusap-usap tangan ke matanya kemudian keluar dari taksi

“Tuan, maaf bayaran dan kekasih anda!” teriak supir taxi yang memanggil Jiyong yang sudah beberapa langkah meninggalkan taxi itu.

“Ahhh, aku lupa ini.” Jiyong memberikan uang yang entah berapa jumlahnya ia hanya asal mengambil.

“Ambil saja kembaliannya” Jiyong berbalik untuk kembali pergi, tapi supir taxi itu memanggilnya lagi.

“Tapi tuan wanita di dalam sana yang tadi bersama Anda, bagaimana?” jelas supir taxi

“Wanita??” Jiyong mengerutkan alisnya.

“Ahhh, CL!! Mana dia?” Jiyong kembali ke mobil dengan sempoyongan dan membopong Dara pergi keluar mobil.

Jiyong dengan setengah kesadarannya membopong Dara dan masuk ke apartemen mahalnya.

“Wah … wanita baru tuan? Biasanya kau hanya membawa si rambut pirang saja.” teriak penjaga apartemen yang cukup mengenal Jiyong.

Jiyong hanya bisa mengangguk dan tersenyum sembari membopong Dara sekuat tenaga. Dara yang kemudian terbangun karena mereka hampir jatuh pun agak kaget karena sedang di bopong seorang pria.

“Ya!! Kau siapa?” Dara setengah sadar menunjukan jari kecilnya pada Jiyong.

“Aku? Aku pria tampanmu.” Jiyong asal menjawab

“Apa? Tampan dari mana tampangmu, tuan” dara berhenti dan menyingkirkan tangan Jiyong

“Aku memang tampan putri kecil, aku yang bersamamu dari tadi” Jiyong mendekat pada Dara yang sedang memainkan ponsel sambil sempoyongan

Dara mencoba menghubungi Lee hi untuk membantunya pulang, tapi dara mengurungkan niatnya karna dara fikir dia Jinwoo juniornya.

“Ahh kau Jinwoo yah, aku tau karna kau selalu tidak sopan memanggil noona mu ini putri kecil.” Dara menunjuk jiyong dengan masih sempoyongan

“Ia aku pangeranmu putri kecil!” Jiyong merampas ponsel Dara melemparnya dengan kasar dan menyeret dara ke apartemennya, entah apa yang di pikiran Jiyong sampai melempar ponsel dara.

“Sudah jangan banyak bercanda aku sudah lelah!” Jiyong berkata sambil terus menyeret Dara ke apartemennya, Dara yang tidak lagi berontak menuruti Jiyong ke apatemernya.

Mereka pun tiba di apartemen Jiyong, Jiyong melepaskan bopongannya pada Dara dan mendorong dara secara kasar kemudian pergi ke kamarnya dengan masih sempoyongan hingga menabrak pintu di depannya.

“Ya!! Kenapa kau di sini” Jiyong yang setengah sadar memarahi pintu kemudian masuk ke kamar dan tidur di kasur besarnya.

Dara yang jatuh di lantai karna di dorong oleh Jiyong bergumam kesal bagaimana bisa juniornya memperlakukannya seperti kucing.

“Aisss! Kim Jinwoo kenapa kau ini?! antarkan aku ke kamar ku cepat!!” Dara berteriak kencang tapi tidak ada jawaban sama sekali karna pria yang si anggapnya juniornya itu sudah tidur pulas.

Dengan terpaksa Dara bangun dan berjalan menuju kamar yang di anggapnya kamarnya sendiri padahal kamar orang yang tidak dia kenalnya sama sekali.

“Kim Jinwoo, pulang sana jangan tidur di rumah ku!!” Dara setengah berteriak memarahi Jinwoo yang sebenarnya Jiyong tapi tak ada jawaban dari Jiyong yang hanya membalas dengan menggaruk rambutnya, Dara yang sangat lelah mendorong badannya ke kasur dan tidur di sebelah Jiyong tanpa mempedulikannya lagi.

Malam pun semakin larut Dara dan Jiyong tidur sangat pulas, tapi karna kepanasan tanpa sadar mereka membuka baju mereka sendiri dan melemparnya ke sembarang tepat, sambil mengigau tidak jelas mereka berbalik membelakangi satu sama lain tapi tidak beberapa lama mereka kembali berbalik saling berhadapan, tanpa sadar Jiyong melingkarkan tangannya yang penuh dengan tatto ke tubuh Dara yang kecil mereka pun tidur sembari berpelukan hingga matahari menyapa mereka.

Flashback end..

Hari di mana mereka bangun….

Hari pun berganti matahari sudah lumayan tinggi menyapa dunia, burung yang hampir tidak terdengar suaranya karena suara kendaraan yang sudah banyak berlalu lalang di jalan raya. Orang-orang mulai sibuk dengan pekerjaan masing-masing, anak-anak yang akan pergi sekolah pun sudah siap dengan seragam sekolah kebanggaan mereka. Tapi berbeda dengan dua orang anak manusia yang sekarang masih tidur pulas di kasur yang sama, mereka saling berpelukan dengan sang pria tidak memakai baju dan yang wanita pun sama demikian.

Jiyong mulai bangun dia meregangkan tangannya, menggosokkan tangannya pada matanya yang begitu sulit dia buka, tapi begitu terkejutnya diame, saat di sebelahnya, dia lihat seorang wanita yang sama sekali dia tidak kenal!

“Aaaaa!! siapa kau? siapa?!!” Jiyong melompat turun dari kasur besarnya sambil membawa baju miliknya yang ada di lantai.

Dara yang kaget kemudian bangun setengah meloncat. “Kau yang siapa?!” dengan terbata-bata dara bicara dan menutupi seluruh tubuhnya dengan selimut putih milik Jiyong.

“Aaaa! kau bukannya kau CL aku membawamu kemari karna aku kira kau CL!” dengan tergesa-gesa Jiyong memakai bajunya sambil terus melihat wanita yang dia tidak kenal sama sekali.

“Apa?? CL?? Tuan, apa kau tidak melihat wajahku terlebih dahulu sebelum kau membawaku kemari?!” Bentak dara dengan teramat kesal.

“Nona, aku semalam mabuk berat mana mungkin aku bisa melihat jelas wajah mu!! Tapi kenapa kau juga mau saja aku bawa kemari?” Bentak Jiyong balik pada Dara

“Aku? Aku juga mabuk berat semalam,” Dara tertunduk sedikit malu karena menuduh orang lain,tapi kemudian dia angkat kepalanya lagi.

“Berarti ini hanya salah paham bukan? Jadi kita tidak melakukan apapun semalam bukan?” Dara bertanya dengan penuh penasaran pada Jiyong mungkin saja Jiyong mengingat sesuatu.

“Kurasa ada sesuatu? Tunggu kita kan berciuman semalam bahkan kau melumat bibir ku lama sekali, kau tidak ingat?” Jiyong menaik-turunkan alisnya sembari tersenyum nakal.

Dara yang polos buru-buru memegang bibir kecilnya, menggerakan-gerakan kepalanya kekanan dan ke kiri karena tak percaya dia melakukan itu semua,berjuta pertanyaan berada di kepalanya sekarang “benarkah dia melakukannya?” bibir yang Dara jaga kesuciannya ini apa benar seperti yang Jiyong katakan?

Jiyong yang memperhatikan Dara hanya tersenyum geli karena belum pernah dia bertemu wanita sepolos dara zaman sekarang ini.

“Aku hanya bercanda nona jangan memasang muka seperti itu lagi kau membuat ku geli.” Jiyong terus tertawa dan memegang perutnya

“Apa?!! Tuan, kau berani bercanda dengan ku? Kau belum tau siapa aku? Dara yang kesal berteriak sekeras mungkin untuk memarahi Jiyong.

“Hahaha, sudahlah sudah nona kau tidak punya selera humor yang tinggi yah? Sebaiknya kau mandi, di sana kamar mandinya dan pergi dari rumahku!” Jiyong menunjukan kamar mandi dipojok ruangan dan kemudian pergi dengan masih tertawa meninggalkan kamarnya.

15 menit kemudian Dara yang sudah mandi terburu-buru untuk pulang dan meninggalkan rumah Jiyong, tapi dia kebingungan mencari sesuatu yang entah dimana dia simpan. Jiyong memperhatikan tingkah Dara di dapurnya, Jiyong fikir Dara terlihat seperti orang idiot dengan kacamata besarnya itu. Bulak-balik mencari sesuatu yang entah apa itu Dara mencari di sofa melempar bantal sofa milik Jiyong kemudian jongkok ke bawah mungkin barang yang dia cari ada di bawah.

“Kemana ponselku?” gumamnya sambil terus mencari Dara pun menyerah dan menggaruk kepalanya frustasi.

Jiyong yang melihat Dara aneh hingga melempar bantal sofanya pun kesal.

“Ya!! Apa yang kau lakukan? Kenapa kau melempar bantal sofa ku? Jiyong berteriak di dapurnya dengan kesal

“Sebaiknya kau kemari jangan seperti orang idiot terus makanlah sarapanmu, aku membuatkanmu Kimchi Bokkeum Bap (nasi goreng kimchi)” Jiyong berbalik menghadap kompor dan segera menuangkan masakannya ke dalam piring.

Dara yang lelah mencari ponselnya pun menurut pergi kemeja makan Jiyong. “Kau bisa memasak tuan porno? Dara melihat-lihat makanannya di atas meja

“Tuan porno?” Jiyong mengerutkan alisnya

“Ia, itu panggilan ku untukmu.” Dara asal menjawab

“Ya!!” Jiyong sedikit marah tapi tidak lama dia tidak menghiraukannya

“aku ini chef kau tau!” Jiyong berkata sembari meletakan segelas jus jeruk di hadapan Dara.

“Aku tidak percaya mana mungkin tuang porno sepertimu ini chef!” Dara melihat Jiyong yang ada di hadapannya memang benar dari tampilan Jiyong tidak kelihatan seperti chef.

“Sebaiknya kau berhenti bicara dan makan nona burung hantu!” Jiyong mendekatkan wajahnya hingga beberapa senti pada Dara dan menyuapi Dara satu sendok penuh tanpa berkedip melihat Dara tajam.

Dara membulatkan matanya tidak ada yang pernah melihatnya sedekat ini, entah sihir apa yang ada pada mata Jiyong, Dara pun membuka mulutnya tanpa sadar Jiyong menarik tubuhnya untuk duduk dan menikmati makanannya dengan sedikit senyum nakal. Dara yang tak habis pikir apa yang baru saja terjadi tetap membulatkan matanya dan terdiam terpaku.

“Nona burung hantu cepatlah makan atau tidak mau? Biar ku habiskan semua” Jiyong kembali menggoda Dara.

Dara yang kaget menutup mulutnya segera dan memasukan satu suap penuh lagi makannya.

“Nona burung hantu? Kenapa kau memanggilku seperti itu? Dara yang salah tingkah mengalihkan pembicaraan.

“Itu panggilan ku untukmu! Lagi pula kau memanggilku tidak wajar juga.” Jiyong menjawab santai dan segera minum jus di hadapannya

“Kau ini sudah porno peniru juga ternyata!! Ngomong-ngomong, aku tidak tahu nama aslimu siapa namamu?

“Jiyong, lebih tepatnya Kwon Jiyong” Jiyong berdiri dan mengambil sesuatu di kulkasnya.

Dara mengangguk dan melahap makannya sampai habis tanpa ada yang tersisa di piringnya. Dara akui masakan Jiyong memang enak seperti yang sudah biasa Jiyong memasak tapi dara masih tidak percaya Jiyong adalah chef.

“Dan kau siapa namamu?” Jiyong kembali sembari memberikan satu gelas ice cream coklat yang di atasnya di taburi kacang mede dan sedikit susu coklat untuk dara dan meletakannya di samping piring dara.

“Nama ku Sandara Park” Dara kemudian minum jus jeruk di hadapannya, dara kebingungan kenapa Jiyong memberikan dara ice cream sepagi ini.

“Kenapa kau memberikan ku ice cream sepagi ini?” Dara yang masih heran melihat ice cream di depannya terlihat sangat lembut dan sepertinya enak.

“Jika aku sudah mabuk dan kepala ku pusing ini adalah obatnya,ice cream juga membuat moodku bagus meski terkesan seperti anak kecil, jadi aku fikir menularkan kebiasaan ini bermanfaat” Jiyong bicara hampir tidak jelas karna di mulutnya terisi penuh ice cream.

“Benar juga kepala ku pusing akibat minum semalam,” Dara memegang kepalanya yang baru terasa pusing.

“Tapi bukannya akan tambah pusing jika makan ice cream yang dingin?” Dara mengerutkan alisnya.

“Mungkin memang benar begitu bagi sebagian orang tapi ice cream adalah penawar rasa sakit bagiku, teman di saat aku senang,sepi,sendiri dan sedih” Jiyong melahap 1 sendok ice cream nya dengan matanya yang terlihat sedikit berkaca-kaca.

“Jangan banyak protes dan bertanya cepat makan dan pergi dari sini” Jiyong bicara sambil tertunduk dan memakan ice creamnya tanpa berhenti.

Dara yang sedikit kesal dengan ucapan Jiyong memakan ice cream nya dengan cepat. Matanya sesekali melihat Jiyong yang sedang memakan ice cream nya, sesekali itupun tangan Dara mengepal sendiri dalam hatinya ingin rasanya memukul si porno di depannya,tapi Dara akui masakan Jiyong mulai dari Kimchi Bokkeum Bap dan ice cream yang dia makan saat ini memang benar-benar enak. Dara tidak pernah menyangka laki-laki yang porno dan cukup sedikit sombong ini bisa memasak makanan yang sungguh luar biasa seperti ini. Tapi kemudian Dara berhenti makan dia ingat sesuatu yang dari tadi dia cari ya ponselnya kemana ponselnya.

“Tunggu tuan porno kau melihat ponsel ku? Dari tadi aku mencarinya di kamarmu dan di sofa mu aku tidak menemukannya, kau melihatnya?” Dara melihat pada Jiyong yang aga sedikit terkejut.

Jiyong memakan satu suap ice cream terakhirnya dan mulai panik apa yang harus dia katakan seingatnya ponsel Dara kan Jiyong yang melemparnya semalam.

“Ponsel! Ahh, aku melemparnya semalam” tanpa rasa bersalah dan berpura-pura tenang Jiyong menjawab.

“Apa??” mata Dara membulat

“Aku akan menggantinya tenang saja kau mau berapa 1 2?” Jiyong masih bicara santai

“Tuan porno, kau tau ponsel itu ayahku yang membelikannya dan itu adalah harta berhargaku, bagaimana mungkin kau melemparnya!!” Dara memukul meja aga keras dan mengagetkan Jiyong.

“Akan ku ganti atau kau mau uangnya saja baik akan aku berikan tenang saja” Jiyong yang setengah kaget buru-buru menjawab dara.

“Bukan masalah uang yang aku maksud tuan porno, tapi masalah menghargai orang lain apa kau tidak belajar itu?” Dara bangkit dari kursi dan memarahi Jiyong seperti anak kecil

Jiyong terdiam mukanya berubah dingin kepalanya tertunduk,tangannya di kepal dan mukanya berubah menjadi sedikit merah.

“Kenapa kau diam saja tuan porno? Baik karna kau diam saja dan aku baik hati sebaik malaikat aku memaafkanmu,tapi dengan satu syarat, kau harus mengantarkan ice cream kepadaku seperti ini dimana pun dan kapan pun ketika aku menginginkannya!!” Dara berkata dengan tangan di pinggangnya.

“Apa? Apa katamu yang benar saja! Nona aku ini orang sibuk aku ini chef” Jiyong ikut bangkit dari kursinya dan memukul meja dengan sedikit keras.

“Aku tidak peduli, apapun alasanmu atau kau mau ku laporkan ke polisi atas perbuatan tidak menyenangkan?” Dara bicara dengan nada sedikit tinggi.

“Apa? Baiklah baiklah nona burung hantu tapi hanya untuk 3 kali pengantaran ice cream saja ok” Jiyong menyetujui apa yang di bilang Dara dan kembali duduk.

“Siapa bilang kau yang menentukan di sini aku yang jadi korban,jadi 5 kali kau jadi tukang ice cream ku!! tidak ada pembicaraan lebih lanjut dan tidak ada protes lagi,aku pergi!!” Dara merapihkan bajuna karna hendak pergi tapi sebelum pergi dia baru ingat belum meminta nomor telfon Jiyong.

“Ohh yah mana nomor mu tuliskan di sini?” Dara memberikan jiyong sehelai tisu yang ia dapatkan di meja makan Jiyong. Jiyong dengan wajah terpaksanya memberikan nomor telfonnya pada Dara.

Dara kemudian berpamitan pada Jiyong untuk pergi dari apartemen mewah Jiyong, karna tidak terasa ini sudah menunjukan pukul 9 pagi dan Dara harus masuk kerja dengan buru – buru dia keluar dari rumah Jiyong sampai dia hampir menabrak meja yang di atasnya ada vas bunga yang hampir jatuh milik Jiyong “dasar bodoh” Dara merapihkan vas bunga Jiyong dan pergi.

Jiyong yang tidak menyangka dia bisa di perbudak oleh wanita idiot yang bahkan baru saja dia kenal secara tidak sengaja semalam masih terdiam terpaku apa yang baru saja terjadi dalam hidupnya adalah bencana besar baginya bagaimana mungkin chef restoran ternama bisa di perbudak oleh wanita seperti Dara.

Dara yang bahagia karena rencana balas dendamnya pada Jiyong berhasil, memang Dara sengaja melakukan hal seperti itu pada Jiyong supaya Jiyong dapat menghargai orang lain tidak seperti saat ini yang seenaknya dan sombong. Dara berjalan sangat cepat hampir setengah berlari karna dia sadar dia sudah terlambat masuk bekerja tapi tanpa sadar Dara menabrak seseorang.

Brukk

Dara dan seorang wanita bertubrukan.

“Maaf,” kata Dara membungkukkan badannya dan pergi.

Wanita yang berdandan sangat modis dengan baju dari brand terkenal, rambutnya yang di cat pirang dan polesan make up yang merias wajahnya serta kacamata dan tas dari brand terkenal heran kenapa ada seorang wanita yang keluar dari apartemen Jiyong. Dia kemudian membungkuk tanda, memaafkan Dara yang menabraknya tapi mata di balik kacamatanya itu tidak pernah berkedip melihat Dara dari ujung rambut sampai kaki meski hanya terlihat dari belakang karena Dara sudah berjalan beberapa langkah darinya.

 

to be continue

next>>


Author Note :
Hallo semua maaf aga lama nunggu part 2 seneng banget rasanya di part 1 banyanyak respon positif, makasih banyak buat kalian semua 😍😍
nah di part 2 ini aku hampir ngeluarin semua isi otak ku buat ini ff 😂😂 aku sengaja gk bikin rated soalnya otak ku gk nyampe ke sana “mungkin” 😉😉
Aku harap kalian suka yah!! Jangan lupa tinggalkan jejak dan kasih saran ok. Sampai ketemu di part 3 ‪#‎Thursday‬

30 thoughts on “[Series] Ice Cream : Part 2

  1. CL siapanya Jiyong?
    Dara emang bisa aja deh masa Jiyong disuruh anter ice cream buat dia
    Gmn ya kalo Ji tau ternyata Dee yg kritik masakan dia?

  2. ehh kirain ngapa”in ternyata cuan pelukan aja , kkkkkk
    ehm cL pacar nya jiyong ya ???!
    ohh jdi itu alesan nya kenapa nih judul ice cream ,

Leave a comment