Half Tone – Part007

Half Tone cover 2
PERINGATAN : fanfiction ini mengandung muatan dewasa! Bagi pembaca yang belum cukup umur atau tidak nyaman dengan konten tersebut, dianjurkan untuk tidak membacanya.

Half Tone

Author : Defta

Cast     : Sandara Park and Kwon Jiyong

Genre   : Fantacy, Rate M

“Mian… ngilang tanpa kabar, biasa anak Jurnalis kalau tahun ajaran baru kan sibuk, ditambah sekarang Defta kelas 12, jadi kesendat… jeongmal mianhae… untuk semua Admin DGI, Defta bener-benar berterima kasih. Dan untuk yang baca FF ini, Defta ucapkan selamat membaca.

 

 

Tawa riang mereka terus melintas didalam mimpi jiyong. Matanya masih terpejam karna tak sadarkan diri. Dirinya tengah memukuli Seungri karna pria itu kembali pergi ke Mountain. Ketika ditanya alasannya pergi ketempat itu, dengan konyolnya seungri menjawab. “Disana ada banyak wanita telanjang” sontak hal itu membuat Jiyong, Yongbae dan Daesung tertawa terpingkal-pingkal.

Tapi kemudian Seungri merengut, dia memasang wajah super juteknya kepada semua orang. Dan dia berjalan menjauhi mereka untuk pergi ke kamarnya sendiri.#BLAM suara pintu yang tertutup dengan keras itu membuktikan tingkat kemarahan Seungri. (Jadi yang cetak miring itu adalah mimpi Jiyong)

Jiyong membuka matanya ketika mendengar suara pintu yang tertutup. Ia tidak bisa menggerakan kedua kaki dan tangannya. 2 pasang bagian tubuhnya itu terikat di sesuatu yang dirinya duduki. Dia melihat keseliling, dia dikelilingi dinding atap dan lantai yang terbuat dari kaca, hingga dirinya dapat melihat pantulan dirinya dari depan, belakang, samping kanan, samping kiri, atas dan bawah.

“Sudah bangun ?” dirinya mendongak untuk melihat siapa pemilik suara itu.

“Seunghyun Hyung ?” Ucapnya seakan tidak percaya dengan apa yang dilihat oleh retina matanya, jika dirinya diikat kenapa Seunghyun tidak diikat sama sepertinya. Lalu kemana perginya wanita itu. “Dimana Dara ? Apa yang sebenarnya terjadi ?”

“HAHAHAHAHA….” Seunghyun tertawa dengan keras. Dia kemudian duduk di kursi yang berada di depan Jiyong, mereka dibatasi dengan sebuah meja yang berada diantara mereka. “Aku tidak akan berlama-lama, kau harus menjadi Raja Half Tone atau…”

“Atau apa ?” Sahut Jiyong dengan cepat. Tubuhnya memberontak dari cengkraman tali yang melilit tubuhnya.

“Atau….” Seunghyun menjeda kalimatnya membuat Jiyong menggeram karna tidak sabar.  “kedua sahabatmu akan mati” salah satu sudut bibir Seunghyun naik keatas. “sama seperti Yong….Bae….”

Tubuh jiyong membeku seketika. Ia berhenti melakukan pemberontakan pada tali yang tak bernyawa itu. Ia menatap Seunghyun yang sedang tersenyum licik, dia tidak bisa melakukan apapun selain menatap wajah Seunghyun, wajah orang yang ia anggap sebagai kakaknya sendiri, wajah orang yang sangat ia hormati, tapi wajah itu juga yang sekarang tengah mentertawakannya. “Apa yang kau lakukan pada Yongbae ?”

“Ah…” Seunghyun mendesah. Ia kemudian mengeluarkan sesuatu dari balik jaket hitam yang ia kenakan. Itu adalah sebuah kantung plastik yang berisi benda seperti pasir berwarna putih, seunghyun menuangnya diatas meja. Kemudian ia menggigit ujung jari telunjuknya hingga mengeuarkan darah, dititeskanya darah itu keatas benda yang menyerupai pasir tadi dan tiba-tiba bagian yang terkena darah mulai bergerak dan terus bergerak seiring darah yang terus keluar dari jari Seunghyun, terus bergerak dan lama-lama menjadi besar dan semakin besar.

Jiyong terlonjak kebelakang saat ia mengingat hewan itu, hewan itu adalah hewan yang keluar dari tubuh Yongbae, hewan yang menggerogoti tubuh pria itu hingga nyawanya hilang dari sang raga.

“Ya… hewan inilah yang membunuh Yongbae” Ucap Seunghyun begitu melihat ekspresi keterkejutan Jiyong. “Mereka seperti vampir, mereka menghisap darah dan dengan begitu mereka bertumbuh besar” Seughyun kemudian mengambil salah satu hewan yang sudah sebesar ibu jari balita, menaruhnya diatas tangannya dan mengelusnya tigakali dan secara ajaib hewan itu kembali ke bentuk semula. “Hanya ada tiga cara membasmi hewan ini, Api, matahari dan sentuhan sebanyak tiga kali”

Jiyong menggertakkan giginya, menatap marah pada Seunghyun.

“Dan kedua temanmu ini akan merasakan kematian yang menyakitkan dengan hewan ini, seperti Yongbae jika kau tidak menuruti keinginan kami”

“Berhenti Hyun-ah…” suara halus seorang wanita menyambut indra pendengaran Jiyong. Suara seorang wanita yang sangat ia cintai, wanita yang hampir 1 tahun me. Yah itu adalah Dara, dia berdiri di ambang pintu yang juga terbuat dari kaca. “Keluarlah” pintanya pada Seunghyun. Dan anehnya adalah Seunghyun menuruti perintah wanita itu bahkan dia membungkuk hormat ketika melewati Dara. Tapi kemudian ia berbalik untuk mentap Jiyong. “Dan tentang Buku panduan itu, aku yang meletakkannya ditempat dimana Daesung bisa menemukannya”

Mata Jiyong tak bisa berhenti menatap marah pada Seunghyun, dan ketika pria itu pergi ia mulai menatap Dara, bahkan sampai Dara duduk didepannya, dia masih menatap wanita itu.

“A..Apa kau juga seperti Seunghyun ?”

Dara diam, dia menatap hewan-hewan yang masih menggeliat diatas meja, dielusnya 3x setiap hewan yang bergerak itu hingga mereka semua kembali kebentuk semula. Setelahnya ia baru menatap Jiyong, menatap langsung ke manik mata jiyong, “Iya” Jawabnya singkat. Terlihat jelas bahwa dimatanya terpasang raut rasa bersalah, tapi mata jiyong terlalu dibutakan oleh kemarahan hingga dia tidak bisa melihat raut wajah itu.

“Akan kujelaskan satu persatu” Ucap Dara dengan masih menatap mata Jiyong. “sebenarnya kami (Merujuk pada dirinya dan Seunghyun)  sudah lama mengawasimu, kami mengawasimu bahkan ketika Daesung datang. Kami sebenarnya juga tau bahwa Seungri bergabung 2 tahun kemudian, kami juga tau kalau seungri bergabung bersama kalian ketika usianya bahkan belum genap 17 tahun.” Dara tak sanggup lagi menatap wajah kecewa dari wajah Jiyong, jadi ia merunduk sebelum kemudian melanjutkan ceritanya. “kami hanya mengawasi kalian dari jauh sampi kami tau bahwa Seungri pergi ke Mountain untuk mencari seorang wanita yang memiliki dada pas di genggamannya, dia bahkan mendapatkan banyak pukulan dari pria yang menjadi patner wanita yang ia sentuh dadanya”

Jiyong merasakan matanya memanas, dan air matanya mulai terproduksi hingga menggrombol di pelupuk matanya. Tapi masih belum jatuh, dan dia masih terus menatap Dara.

“Aku tau semuanya Jiyong-ah”

“Kau tau semua ?” Jiyong bertanya dengan sarkastik. “Kau tau dan KAU MASIH MEMBUNUH YONGBAE ???” akhirnya Jiyongpun berteriak di beberapa kalimat terakhirnya. Jatuh sudah air mata yang menggenang itu, meluncur bebas menuruni wajah Jiyong. “KALIAN PEMBUNUH”

“ITU DEMI HALF TONE” Dara ikut berteriak menanggapi ucapan Jiyong, tariakan nafasnya memberat tanda dia menhan sebuah emosi di hatinya. “Aku harus menyelamatkan Half Tone”

“KENAPA KALIAN MEMBUNUH YONGBAE ? APA SALAHNYA ? DAN KENAPA KAMI ? KENAPA HARUS AKU ?”

“KARNA KAU ADALAH ANAK PRESIDEN BAGIAN GELAP”

Jiyong tertawa terbahak-bahak, tapi bukan tertawa karna senang, dia mentertawakan Dara. “Lalu kenapa kalau aku anaknya ? Toh dia sama sekali tidak menganggapku”

“Ani” Dara menggeleng, dia mulai berani menatap mata Jiyong yang masih menyiratkan kemarahan. “Kau mungkin tidak mengetahuinya, tapi ayahmu diam-diam mengirimkan mata-mata untuk mengawasimu semenjak kematian ibumu”

“Pembohong” Jiyong menarik salah satu sudut bibirnya. “Bagaimana aku bisa percaya padamu lagi ?” tanyanya dan dia menatap mata Dara tajam seolah meminta jawaban dari wanita itu. “JAWAB AKU !!!”

Setetes air mata turun dari mata Dara, wanita itu sama sekali tidak menyadari bahwa sedari tadi air mata sudah menggenang di pelupuknya, bahkan turunnya air mata itu sama sekali tidak ia sadari. “Percaya padaku” katanya. “Aku akan mengirim Daesung dan Seungri ke bagian terang” Dara bangkit dari posisi duduknya, dan dia berjalan kebelakang Jiyong. Perlahan melepaskan ikatan demi ikatan tali yang melilit tangan dan kaki Jiyong. “Asalkan kau tetap tinggal disini” lanjutnya setelah berhasil melepaskan semua ikatan itu. “Dan menjadi suamiku” Tambahnya menutup akhir kalimatnya.

Baik Jiyong maupun Dara terdiam, tak ada yang bersuara. Bahkan suara gemersik anginpun tak berani mengganggu keheningan diantara mereka berdua. Mereka seolah tenggelam dalam dunia pikiran mereka sendiri. “Sebenarnya Daesung dan Seungri bisa melewati kedua lorong itu, hanya saja kami menangkapnya dengan paksa. Seungri benar tentang sugesti” (Lanjutan dari Part 4)

##FLASHBACK##

“Hyung…” Seungri mengangkat tangannya. “Bisakah kita menggunakan sugesti ?”

“Sugesti ?”

“Neh… ketika aku masih berada di bagian terang aku pernah membaca sebuah buku, dalam buku itu kita bisa tetap fokus dengan sebuah sugesti, maksudku jika kita memikirkan sesuatu ketika masuk kedalam setiap lorong maka kita bisa fokus dan melewatinya. Bukankah begitu ?”

Jiyong mengagguk beberapa kali. “Baiklah, kita tanamkan sugesti ini”

“Aku…Aku….” Seungri kembali mengangkat tangannya dan loncat-loncat kecil. “Aku akan mengatakan “Kalian semua bohong, aku lebih percaya pada Jiyong Hyung” bagaimana ?”  Tanyanya meminta pendapat dari semua orang.

Daesung mengagguk antusias. “Aku juga akan menggunakannya”

##FLASHBACK END##

Dara mulai beranjak, dan berjalan ke pintu. Tapi dia berbalik untuk menatap Jiyong. “Ingatlah satu hal Jiyong-ah… semua kertas memiliki ketebalan yang sama”

Walau dengan kedua tangan dan kedua kakinya telah bebas, jiyong tak bisa beranjak dari tempatnya.  dirinya hanya duduk dengan gelisah sambil mengepalkan kedua tangannya diatas meja. Perkataan Dara benar-benar membuatnya terpukul,  bagaimana mungkin wanita yang sangat ia cintai menusuknya dari belakang hanya demi menyelamatkan bagian terlupakan dari dunia itu.

Tapi semakin Jiyong memiikirkannya, maka semakin ia merasa bahwa Dara melakukan semua itu tanpa alasan yang salah. Bahkan Dara mungkin benar. Tapi bagaimana bisa ia kembali mempercayainya ?.

Dan kata-kata terakhir yang wanita itu katakan menimbukan tanda tanya besar dalam otaknya. Apa yang wanita itu maksud dengan setiap kertas memiliki ketebalan yang sama.

Tangannya mulai bertaut, masih di atas meja, menandakan kegugupannya.  Ditarik nafasnya dengan amat berat, tak lama kemudian ia berdiri dan merasakan ia tengah menanggung berat di kedua bahunya. Dia ingat dirinya tengah memakai tas yang berisi buku panduan.

BUKU PANDUAN. Otaknya berteriak meneriakkan 2 kata itu. Dengan cepat ia mengeluarkan buku itu dari dalam tasnya. Dia sudah membaca semua buku isi dari buku itu jadi dia hanya membolak-balikkan halaman demi halaman buku tebal itu.

Jiyong sudah hampir menyerah, dia membuka semua halaman, dan dia hanya merasa semua jertas penyusun buku itu memiliki ketebalan yang hampit sama. Jiyong benar-benar menyerah dan menutup buku itu dengan keras hingga menimbulkan suara gedebam yang nyaring. Tapi kemudian tangannya terhenti di atas buku itu, perlahan dia mengagkat tangannya dan dahinya berkerut.

==TBC==

Kira-kira kenapa ya Jiyong mengerutkan dahi ?????

31 thoughts on “Half Tone – Part007

  1. uhhh dara ternyata sekongkol am seunghyun kasian jiyong :/ :/
    dara tega bangett ehh btw dara tulus gg ya tentang perasaan ny dya ke jiyong ?!?!
    kasian jiyong harus nanggung semua nya sendirian 😥
    tapi kok seunghyun nurut am dara ya aneh aneh sangat ?!????
    yuhuuu makinnn seruuuu dan selalu ditunggu lanjutan nyaaaaa yaaaaaa

Leave a comment