Oneshoot : Guardian Angel

Presentation1

Judul          : Guardian Angel
Author        : G-ntan
Main Cast   : Kwon Jiyong and Sandara Park
Cameo       : Park Bom, Choi Seunghyun, Dong Young-Bae, Kang Daesung,
and Lee Seungri
Length        : One Shot

 

Annyeong ^^ G-ntan kembali dengan ff baru ne. entahlah ne cerita tiba-tiba keluar dari pikiran gue. Harap dimaklumi kalau ceritanya garing ato gj -_- dan mungkin juga banyak typo yang berkeliaran. Bagus gak bagus nikmati sajalah #maksa XD

Happy Reading *bow J

I’m so sorry but I love you da geojitmal
Iya mollasseo ijeya arasseo nega piryohae
I’m so sorry but I love you nalkaroun mal
Hwatgime nado moreuge neol tteonabonaetjiman
I’m so sorry but I love you da geojitmal
I’m so sorry (I’m sorry)
But I love you (I love you more more)

Semenjak putus dengan Wooyoung, Dara lebih banyak diam dan mengurung diri di kamar. Bahkan dia tidak masuk kuliah beberapa hari terakhir. Dia lebih memilih tinggal di apartemennya. Seperti biasa pagi ini dia duduk di kasur sambil mendengarkan lagu Lies BigBang. Lagu itu selalu mengingatkan Dara kepada namja yang telah memutuskan hubungan dengannya. Tak terasa air matanya jatuh. Pintu kamarnya terbuka dan seorang cewek cantik dengan rambut panjang coklatnya yang di biarkan tergerai indah masuk secara perlahan. Dia adalah Bom sahabat Dara. Dara yang tak menyadari kedatangan Bom tetap diam tak bergeming dari kasurnya.

Bom memberanikan diri bertanya ke sahabatnya yang dirasa tidak menyadari kehadirannya. Dia memberanikan maju mendekati sahabatnya.

BOM`s POV

Baru ingin ku buka pintu kamar sahabatku, aku sudah mendengar lagu Lies BigBang menggema di dalam kamar. Ku buka hati-hati ganggang pintu ini dan masuk dengan perlahan. Aku kira Dara tidak menyadari kedatanganku karena dia masi terdiam duduk di kasur nya dengan menatap lurus dengan pandangan yang kosong. Aku melihat cairan bening mengalir dari kedua sudut mata indahnya. Aku tak tegah melihat keadaan sahabatku sekarang. Semenjak dia putus dengan Wooyoung dia menjadi pendiam dan sering mengurung diri di kamar.

Sebenarnya kedatanganku ke sini untuk menanyakan alasan dia putus dengan Wooyoung tapi setelah melihat keadaannya aku mengurungkan niatanku.

“Dara~ah apa kau tak apa-apa?” tanyaku memberanikan diri mendekatinya.

“Haa..ne aku baik-baik saja” katanya kaget sambil mengusap air matanya. Ku lihat dia memaksakan tersenyum kepadaku.

Aku segera memeluk sahabatku ini dan mencoba menenangkannya.

DARA`s POV

Aku yang sadar mendengar namaku di panggil segera tergagap menjawab pertanyaan dari yeoja yang kini mendekat kearahku. Aku segera menghapus air mataku dan mencoba tersenyum ke arahnya.

Aku sedikit tenang karena ada Bom disisku. Aku kembali menangis. Kali ini aku tak menahan air mataku dan menangis dengan deras mungkin sederas aliran sungai Han.

“Dara~ah waeyo ?” tanya Boom sambil terus menatapku.

“Aniyo aku hanya ingin menangis” kataku sambil memeluk tam-tam boneka kelinci kesayanganku.

“Yaa! Santokki jangan bohong aku tau kau menangis gara-gara Wooyoung” tanya nya sambil menjitak kepalaku.

“Yaaa! Bomi~ah apa kau tidak kasian menjitak kepala sahabatmu yang sedang patah hati, eoh..” kataku melotot kearah sahabatku.

“Mian Dara aku hanya khawatir, cerita lah padaku” katanya sambil mengelus kepalaku yang baru saja di jitaknya.

Aku menceritakan kejadian 5 hari yang lalu saat Wooyoung namja yang paling aku cintai memutuskan hubungannya denganku. Aku masih mengingat jelas kejadian itu.

FLASHBACK

“Chagi~ah” sapaku kepada namjachinguku sambil mendekat kearahnya.

Dia hanya tersenyum dingin bahkan dia tidak meresponku. Dia terlihat berbedah malam ini.

“Dara~ah lebih baik kita akhiri hubungan kita” katanya mengagetkanku. Aku yang masih berdiri di depannya segera duduk di sebelahnya. Aku merasa badan ku lemas.

“Mwo ? haha..jangan bercanda chagi~ah, kau hampir membuat aku mati berdiri” kataku sambil tersenyum getir dan mencoba meyakinkan diriku kalau ini cuma candaan Wooyoung.

“Aku serius, mianhae Dara kita akhiri ini” dia melihatku tajam. Aku hanya terdiam dan aku merasakan air mataku tak dapat ku bendung lagi. Lidahku terasa keluh untuk mengatakan sesuatu. Aku hanya terdiam membisu dengan air mata yang mengalir bertambah deras.

“Mian Dara aku mungkin jahat telah membohongimu selama ini sebenarnya..” dia mengambil jedah dan melanjutkan lagi kata-katanya. “sebenarnya aku sudah mempunyai kekasih bahkan aku sudah bertunangan dengannya seminggu yang lalu”

“Apa kau tidak mencintaiku ? APA KAU HANYA MEMPERMAINKAN AKU?” kataku sambil berteriak. Aku tidak bisa menahan emosiku. “siapa YEOJA itu?” belum sempat dia menjawab aku kembali bertanya.

“Awalnya aku memang hanya ingin bersenang-senang denganmu tapi setelah aku mengenalmu lebih dekat aku baru menyadari kalau aku mencintaimu, tapi aku tidak bisa menolak pertunangan ini karena ini keinginan appaku sebelum dia meninggal” jelasnya panjang lebar.

“Yeoja itu adalah Yuri, dia adalah putri tunggal dari sahabat appaku” lanjutnya.

“You are a jerk,” kataku lirih sambil menangis tersedu.

“I`m so sorry but I love you D” katanya sambil memeluk aku. Dia melepas pelukkannya dan pergi meninggalkan ku yang masih menangis.

FLASHBACK END

Setelah hampir 2jam Bom mendengar cerita dari sahabatnya itu dia mendapat telepon. Setelah mematikan telepon dia mengajak Dara ke Bang`s café. Dara menolak ajakan Bom. Tapi Bom terus memaksa sahabatnya itu. Dia ingin sahabatnya dapat sedikit mengurangi kesedihannya. Karena terus-terusan di paksa Dara mengiyakan ajakan sahabatnya. Dara berganti pakaian. Dia juga memoles wajahnya dengan make up ala Sandara Park. Setelah siap semuanya mereka berdua pergi naik mobil Bom. Setelah hampir 15 menit dia sampai juga di Bang`s café.

@BANG`s CAFÉ

Baru saja mereka berdua masuk, mereka dapat merasakan suasana hip-hop Rn`B dari ornament-ornament dan dentuman musik yang sedang bergema di hampir seluruh ruangan. Simple tapi elegant dan modis itulah kesan dari café ini. Dara yang baru pertama ke sini mengagumi café ini.

“Chagi” teriak Bom dengan suara khasnya. Dia melambaikan tangannya kepada seorang namja.

Namja tinggi bertubuh athletis itu membalas lambain Bom. Namja itu mempunyai wajah yang tampan dan berkarisma penampilannya juga keren tidak heran banyak yeoja-yeoja di café ini yang mencuri pandang kepadanya.

“Kenapa lama sekali” kata namja itu kepada Bom. Suara berat namja itu begitu indah di dengarkan.

“Mianhae aku tadi masi membujuk sahabatku untuk ku ajak ke sini” kata Bom meyakinkan namja itu.

“Perkenalkan ini Dara sahabatku” Bom memperkenalkan Dara kepada namja itu dan teman-teman namja itu.

“Annyeong Sandara Park imnida” kata Dara sambil tersenyum manis.

“Annyeong Seunghyun imnida” kata namja yang  tak lain dan tak bukan adalah namjachingu barunya Bom.

“Annyeong YoungBae imnida” kata namja yang memakai kaos tanpa lengan.

“Annyeong Daesung imnida” kata namja yang mempunyai mata paling sipit.

“Annyeong Seungri imnida” kata namja yang mempunyai tampang paling cute.

DARA`s POV

Aku sedikit melupakan kesedihanku. Aku bercanda dan tertawa bersama Bom dan teman-teman baruku. Aku dapat akrab dengan mereka semua dalam waktu yang singkat. Mereka semua sangat mengasyikkan.

“Yaa! Seungri~ah jangan kau makan kue pai apelku!!” teriakku kepada Seungri. Aku melotot ke arahnya.

“Haha..kalau aku makan, noona mau apa?” dia tertawa melihat aku melotot  kearahnya.

“Aku akan melemparmu ke kandang panda” jawabku kesal sambil memanyunkan bibirku.

“Hee..maknae jangan kau ganggu Dara lagi” kata YoungBae sambil memiting kepala maknaenya.

“Apa kau ingin membuat Dara kesal dan tidak mau maen ke café kita lagi” sambung Daesung sambil tertawa melihat expresi maknaenya yang kesakitan akibat di piting oleh YoungBae.

“Yaa hyung lepaskan aku, aku janji tidak menggoda Dara noona lagi” katanya memohon. YoungBae segera melepas pitingannya.

Aku dan yang lainnya hanya bisa tertawa. Bom dan Seunghyun yang dari tadi bermesraan juga ikutan tertawa. Tiba-tiba aku berhenti tertawa saat melihat seorang namja mendekat. Dia begitu tampan dan keren. Dia terlihat mempunyai selera fashion yang tinggi, mungkin dia type orang yang fashionable. Entah kenapa semakin dia mendekat hatiku berdetak dengan cepat. “Apa aku terserang penyakit hati” kataku dalam batin.

**

Saat mereka semua tertawa dan bercanda tiba-tiba ada seorang namja tampan mendekat. Saat dia berjalan banyak yeoja-yeoja yang ada di dalam café terpanah dan mencuri pandang kepada namja itu. Siapa yang tidak akan terhipnotis saat melihat namja tampan berambut blonde di tambah gaya berpakainnya yang keren yang menunjukkan seseorang yang sangat fashionable. Dia berjalan dengan cueknya dan memasang wajah yang cool.

“Annyeong, apa aku telat untuk bersenang-senang” katanya kepada Seunghyun dan teman-teman lainnya.

“Ah..jiyong dari mana saja kau?” tanya Seunghyun yang masih tak bergeser satu inchi pun dari Bom.

“Aku baru saja bangun, hehe~. Waa noona aku suka warna rambutmu yang baru lebih terlihat yepo” dia menjawab santai dan di lanjutkan menggoda Bom.

“Hey boy  jangan kau rayu yeojaku atau kau akan menjadi santapan Charlie” kata Seunghyun sambil menampakan wajah seramnya.

Jiyong hanya bisa tertawa melihat Seunghyun marah. Bom juga ikutan tertawa melihat tingkah namjanya.

“Hyung kenalin gadisku yang manis” kata Seungri sambil mencolek dagu Dara. Dara reflek mendelik kepada Seungri.

“Yaa! Apa-apan kau panda bilang dia gadismu emang Dara mau jadi gadismu” kata Bom dan di ikuti tawa oleh semuanya.

Dara segera memperkenalkan diri kepada Jiyong. “Annyeong, Sandara Park imnida”

Jiyong segera melihat ke arah Dara. Dia terlihat seperti mencoba mengingat sesuatu. Dara dan lainnya menatap heran Jiyong.

JIYONG`s POV

“Aku seperti pernah melihat gadis ini tapi dimana” batinku

Aku  yang menyadari tatapn aneh dari teman-temanku langsung bertanya dengan polosnya.

“Waeyo ?”aku bertanya jengkel kepada mereka semua.

“Seharusnya kami yang tanya kenapa kau menatap Dara seperti itu?” kata YoungBae dengan wajah penasaran

“Emm..sepertinya aku pernah melihat gadis ini” pikirku ragu

“Yaa kau kan gadis yang menangis malam itu di taman, haha~”ingatku sambil tertawa mengingat expresinya malam itu.

“Haa ?” Dara hanya terlihat bingung.

“Kau terlihat jelek saat menangis haha~”lanjutku masih tertawa.

“Yaa ! kenapa kau tertawa? Bahkan kita belum pernah bertemu” katanya kesal  sambil menatapku tajam.

“Apa kau tak ingat saat kau menangis di depan bangku yang kau tempati ada seorang namja yang tampan yang sedang mengajak anjingnya jalan-jalan” kataku sambil berdiri pede di depannya. Menunjukkan smirk evilku.

DARA`s POV

Aku mencoba mengingat apa yang namja itu katakan. Saat ini mungkin wajahku seperti tomat raksasa karena menahan malu. Dan sepertinya aku mengubah pandanganku kepada namja ini. Ku rasa dia adalah namja menyebalkan yang tampan. “oh..tidak dia adalah namja yang sangat sangat menyebalkan tapi tak dapat ku pungkiri kalau dia sangat tampan” saat aku berkalut dengan pikiranku tiba-tiba aku tersadar dengan perkataan namja itu. Aku kini mengingat seseorang dengan anjing buldognya.

“Yaa! Kau kan yang bersama anjing menyeramkan itu” kataku sambil bergidik ngeri membayangkan anjing buldognya itu.

“Akhirnya kau ingat juga, dia itu tidak seram dia sangat lucu” dia mencoba mengelak kata-kataku barusan.

“Haa..anjing seperti itu di bilang lucu” kataku sambil membulatkan mataku.

“Gaho lebih cute dari pada kau” katanya dengan menunjuk aku dengan jari telunjuknya.

“Ahh..jelas-jelas aku lebih lucu dan manis” kataku menggoda dia sambil memasang wajah aegyoku.

“Sudah kalian ini baru juga bertemu sudah berantem” kata Daesung yang tiba-tba sudah berada diantara kami.

Aku tertawa penuh kemenangan saat aku lihat wajahnya yang cemberut. Saat cemberut saja dia masih terlihat tampan.

**

AUTHOR`s POV

Semenjak saat itu Dara sudah mulai melupakan kesedihannya. Kini dia kembali menjadi Dara yang ceriah dengan tingkah-tingkahnya yang konyol. Dia juga sering bermain ke Bang`s café. Dan setiap bertemu dengan Jiyong dia selalu berantem saling mengejek dan tak pernah akur. Tapi itulah yang membuat mereka menjadi semakin dekat. Bahkan Dara merasa nyaman saat di dekat Jiyong meskipun dia sering di buat kesal karenanya.

Malam ini Dara sedang menonton Running Man tiba-tiba dia mendengar hpnya berbunyi.

LollyLolly ooh Lollypop brtt brtt..

Dia segera mengangkat telponnya.

“Yeoboseyo?” kata Dara agak kesal karena acara menonton realshow kesayangannya harus terganggu.

“Hee..gadis cengeng ayo ikut aku, aku akan sampai apartementmu 5menit lagi” kata suara di seberang sana.

“Yaa ! Jiyong~ah ak..” belum sempat Dara menyelesaikan kalimatnya telpon sudah di matikan oleh Jiyong.

DARA`s POV

“Sialan tuh anak enak saja main tutup” gumamku saat sambungan telepon terputus.

Aku penasaran kenapa tumben-tumbennya Jiyong mengajak aku. Dia selalu membuat aku bingung dengan sikapnya. Saat aku masih melayang-layang dengan pikiran ku aku mendengar bell apartementku berbunyi. Aku berjalan malas ke arah pintu. Saat aku membuka pintu aku terkesima melihat senyumnya yang manis.

“Kenapa bengong? Belum pernah melihat cowok setampan aku” dia membuyarkan lamunanku dan seperti biasa dia mengeluarkan smirknya.

“Haa..enn-gak aa-ku..” aku seperti orang bodoh. Lidahku terasa keluh sampai-sampai susah di buat bicara. Aku memandang bibir tipisnya.

“Kenapa gugup? Kenapa kau memandangi bibirku?” dia kembali bertanya sambil tersenyum evil.

“Apa kau mengharapkan aku menciummu” dia kembali menggodaku.

“Yaa! Aku gak berharap di cium olehmu” aku menjawabnya sambil menunduk malu. Mungkin wajahku sekarang sudah memerah. “bodoh kenapa aku bisa seperti ini” batinku.

“Aku kan cuma bercanda tapi kalu kau menginginkannya aku dengan senang hati menciummu” dia kembali menggodaku sambil mendekatkan wajahnya kepada wajahku.

Aku yang tersadar refleks mendorong badannya. “DASAR PERVERT” teriakku sambil membalikan badan.

Dia hanya tersenyum sambil mengekor di belakangku.

JIYONG`s POV

Saat aku tiba di apertementnya aku segera memencet bell apartementnya. Saat aku melihat sosok gadis mungil cantik membuka pintu, dadaku seperti bergemuruh entah kenapa tiba-tiba udara begitu terasa panas dan menyesakkan. Aku melihat mata coklat indahnya hidung mancungnya dan bibir tipis yang mampu membuat semua badanku panas hanya dengan melihatnya saja.

Aku melihat dia melihat ke arah bibirku yang sexy. Aku segera menggodanya untuk mencairkan rasa aneh yang sedang ku alami. Jika dia mengijinkan aku untuk menciumnya dengan senang hati pasti ku lakukan. “hey girl you are mine” batinku sambil mengekor di belakangnya.

“Cepat ganti pakainmu” kataku sambil duduk di kursi tamunya.

“Mau kemana?” tanyanya sambil menatapku dengan tatapan curiga.

“Temani aku jalan-jalan aku bosan” kataku sambil berjalan ke arahnya.

“Enggak mau, pergi saja sendiri” dia memalingkan wajahnya dari hadapanku.

“Kalau begitu aku akan..” aku sengaja menggantungkan kalimatku.

“Akan apa?” tanyanya penasaran.

“Menciummu” aku mendekatkan wajahku ke wajahnya sambil memonyongkan bibirku.

“Yaa ! apa-apaan kau pervert” sambil mendorongku menjauh.

“Maka dari itu ikut aku” kataku sambil tersenyum.

“Oke aku akan ganti pakaianku, awas sampai kau mengintip PERVERT” dia mengancamku sambil memicingkan mata indahnya.

**

Setelah Dara mengganti bajunya dia menemui Jiyong di ruang tamu. Mereka segera menuju ke mobil Jiyong.

“Kkaja” ajak Jiyong sambil membukakan pintu.

Dara hanya menurut dan masuk ke dalam mobil. Setelah hampir 15menit perjalanan sampailah mereka ke chocho Fest. Mereka segera turun dari mobil dan menuju ke stan-stan yang ada di sana. Jiyong menggandeng tangan Dara dengan erat. Dara yang merasa tangannya ada yang menggenggam langsung menoleh ke tangannya. Dia membisu untuk sementara waktu. Mereka berjalan dengan canggung dan saling diam tidak seperti biasanya yang bertengkar dan membuat keributan.

“Kau suka lollypop coklat?” tanya Jiyong mencoba mencairkan suasana.

Dara hanya menganggukan kepala. Tanpa membuang waktu Jiyong segera menghampiri stan lollypop di dekatnya. Tangannya masih tetap menggenggam tangan Dara. Setelah itu Jiyong mengajak Dara ke choco café di dekat situ. Disana menjual berbagai makanan dan minuman berbahan dasar coklat. Dara sangat senang sekali karena dia sangat menyukai coklat.

@CHOCO CAFÉ

Jiyong mencari tempat duduk di dekat air mancur buatan. Café ini di desain seperti taman coklat lengkap dengan ornament-ornament pohon coklat dan ornament-ornament yang mendukung lainnya. Tempat ini sungguh romantis.

“Tuan dan nona, mau pesan apa?” tanya pelayan tersebut ramah sambil bersiap mencatat pesanan mereka.

Jiyong dan Dara melihat-lihat menunya. “Choco cheese cake 1 dan choco orange hangat 1” kata Jiyong kepada pelayan tersebut.

“Ehm aku..” Dara sepertinya masih bingung mau pesan apa.

“Blackforest apple plus cream strawberry dan choco hangat 1” Jiyong memotong ucapan Dara. Dia memesankan Dara menu dan langsung di catatat oleh pelayan.

“Mian aku memesankanmu kulihat kau masih bingung” ucap Jiyong lembut sambil memegang tangan Dara yang berada diatas meja.

“Aku tau kau menyukai coklat dan apel jadi aku pesankan saja blackforest apple kau juga menyukai warna pink jadi ku suruh tambah cream strawberry dan..” belum sempat Jiyong melanjutkan kalimatnya sudah di potong oleh Dara.

“Dan aku suka coklat hangat, gomawo” lanjut Dara memotong ucapan Jiyong.

Jiyong hanya menganggukan kepalanya sambil tersenyum manis. Dara tersenyum manis kepada Jiyong.

Setelah selesai makan mereka pulang. Di perjalanan pulang Dara sangat penasaran dengan Jiyong karena mengetahui semua yang ia sukai.

DARA`s POV

Ke esokan harinya aku pergi ke apartement sahabatku. Aku segera memacu mobil putihku ke apartement Bom. Karena jarak apartement kami berdekatan dalam waktu 10menit saja sudah sampai. Aku ingin segera menceritakan kejadian tadi malam kepada Bom.

“Bomi~ah Bom~ah” teriakku yang segera disambut dengan omelan Bom.

“Yaa ! kenapa kau teriak- teriak” teriaknya dengan kesal.

Aku hanya tersenyum melihat sahabatku cemberut. Aku tak bisa menyembunyikan rasa bahagiaku.

“Waeyo?” tanya Bom penasaran.

Mungkin aku harus cerita sebelum kena bominatornya.

“Semalam Jiyong mengajak aku keluar” kataku bahagia.

“Jinjja?” tanya Bom tak percaya.

“Kau meragukanku? Kau pikir aku bohong?” jawabku judes karena merasa semua perkataanku tidak di percaya. Bisa-bisanya dia tidak mempercayaiku.

“Mian Dara~ah, cepat ceritakan” kata Bom sambil menggandeng aku ke kamarnya.

Setelah sejam aku cerita secara detail kepada Bom tiba-tiba aku dikagetkan dengan pernyataan sahabatku.

“Mungkin dia mencintaimu” kata Bom antusias.

“Aah..aku tidak tahu, aku merasa aneh kalau di dekatnya jantungku berdetak dengan cepat dan seperti ada kupu-kupu yang menggelitik perutku” kataku ragu sambil tersenyum membayangkan kejadian tadi malam.

“Yaa santokkie kau jatuh cinta kepadanya” pekik Bom yang hampir memecahkan gendang telingaku.

Bhom shakalaka brrt.. bhom shakalaka brtt..

Aku melihat nama Jiyong di layar Hpku segera aku dan Boom membuka sms darinya.

From : Jiyongie pabo

Aku akan menjemputmu nanti sore jam 4

Jangan menolak, arra ?

Kita akan dinner di apartementku

Aku dan sahabatku langsung berteriak histeris. Aku dan Bom tertawa bahagia.

**

Aku tak dapat menyembunyikan betapa bahagianya aku sekarang. Aku segera pulang untuk bersiap-siap.

“Bomi~ah aku pulang dulu” kataku sambil memeluk Bom

“Dara~ah fighting” kata Bom sambil mengepalkan tangan sebelum aku menutup pintu apartementnya.

Sesampainya di apartementku aku melihat jam dindingku sudah menunjukkan pukul 3 aku segera menuju kamar mandi. Setelah hampir 30 menit aku mandi aku memilih pakain yang akan aku gunakan. Aku bingung harus memakai pakain seperti biasa atau gaun. Aku mengirim sms ke Bom untuk memintah saran.

To : princess corn

Bomi~ah aku bingung harus memakai apa

Memakai pakaian seperti biasa atau gaun ?

Semenit kemudian Bom membalas pesanku.

From : princess corn

Pakai saja gaun bermake up la yang cantik buat Jiyong kagum

Dara~ah fighting ^^9

Love Bom

Aku segera memilih gaun. Aku memilih gaun pink mudah selutut tanpa lengan dan dipadu dengan cardigan warna gading dan ditambah dengan sedikit accecoris dan heels warna senada dengan gaunku. Aku segera memoleskan wajahku dengan make up. Setelah selesai aku menyemprotkan parfum ke tubuhku. Tiba-tiba terdengar suara bell berbunyi. Aku segera membuka pintu dengan semangat.

“Annyeong Jiyong ayo masuk” kataku mengajak Jiyong masuk.

Aku melihat Jiyong masih bengong di depan pintu. “Kaja” ajakku.

“Emm apa sudah siap? Kalo sudah kita langsung berangkat” katanya datar.

“Sudah ayo kita berangkat” kataku agak kecewa karena sepertinya dia tidak mengaggumi penampilanku.

JIYONG`s POV

Aku terdiam saat melihat gadis itu mengenakan gaun. Dia terlihat feminim dan sangat cantik. Aku hanya bisa terkagum melihatnya. Akhirnya dia membuyarkan lamunanku dan aku mencoba bicara sedatar mungkin walaupun pada kenyataannya dadaku berdetak sangat cepat rasanya jantung ini akan keluar dari tubuhku. Aku harap dia tidak mendengar detak jantungku yang tidak karuan. Entah kenapa setiap di hadapan Dara aku seperti orang bodoh.

Kami menuju ke mobilku dan aku mempersilahkan Dara masuk. Kami berkeliling sambil menunggu malam tiba.

“Kau cantik sekali, apa kau mempersiapkan ini semua hanya untukku” kataku menggodanya mencoba mencairkan suasana yang canggung.

“Aniyo, mana mungkin aku kan memang cantik dari dulu weggk” katanya sambil menjulurkan lidahnya.

“Stop Dara jangan lakukan itu lagi kau begitu menggodaku” batinku saat melihat dia menjulurkan lidahnya.

Aku mencuri pandang ke arahnya. Melihat mata hidung bibirnya. Yaa ingin sekali aku memeluk dan menciumnya. Apa mungkin aku menyukainya? Harum tubuhnya yang selalu membuat aku ingin memeluknya dan berada di dekatnya terus.

“Dara~ah “ panggilku sambil mencoba mengatur nafasku yang mulai tak beraturan.

“Hemm..” dia hanya berdehem.

“Apa kau sudah punya kekasih” entah kenapa pertanyaan itu meluncur begitu saja dari mulutku.

Aku melihat dia hanya terdiam dan tak menjawab pertanyaanku. Setelah beberapa menit dia tidak juga menjawab pertanyaanku aku kembali mencoba membuka mulut.

“Mianhae, aku sudah lancang” kataku sambil menatap Dara.

DARA`s POV

“Apa kau sudah punya kekasih” Jiyong menanyakan hal itu padaku. Entah apa yang ada di pikirannya sekarang tiba-tiba dia bertanya seperti itu.

Aku kaget mendengar dia bertanya seperti itu. Apa dia menyukaiku? Apa dia akan menyatakan perasaannya. Aku terdiam sesaat karena aku masih asyik dengan pikiranku. Tiba-tiba dia menatap aku sambil meminta maaf. Tatapan matanya yang teduh membut aku merasa nyaman.

“Aku tak punya kekasih” jawabku tersenyum.

Dia kembali menatap ke depan dan memakirkan mobilnya. Kita sudah sampai di apartementnya.

**

Mereka akhirnya sampai di apartement Jiyong. Jiyong membukakan pintu mobil Dara dan menggandeng tangannya. Kali ini Dara tak dapat menolak genggaman Jiyong. Setelah sampai di depan pintu apartementnya Jiyong membuka pintu dan mempersilahkan Dara masuk.

Jiyong mempersilahkan Dara duduk di kursi yang sudah di siapkan oleh Jiyong. Jiyong memadamkan lampu di ruangan tersebut dan menyalakan lilin yang ada di meja. Mereka mulai makan hidangan yang sudah disiapkan oleh Jiyong.

Setelah selesai dinner Jiyong mengajak Dara menonton tv. Dara duduk di pinggiran kasur Jiyong sambil menonton tv plasma sedangkan Jiyong melihat keadaan gaho. Apartement Jiyong memang terdiri dari ruang tamu, dapur, kamar mandi dan kamar yang dilengkapi oleh peralatan gadget.

Dara merasa Jiyong telah duduk di sampingnya.

“Gomawo ji” kata Dara sambil tersenyum manis.

Jiyong hanya mengangguk dan balik tersenyum kepada Dara.

“Ji bagaimana waktu itu kau bisa mengetahui semua yang aku sukai?” kata Dara menanyakan semua rasa penasarannya.

“Hemm sebenarnya aku sudah memperhatikanmu semenjak kau datang ke café waktu itu” kata Jiyong menatap Dara tajam.

Belum sempat Dara menjawab Jiyong menyatakan perasaannya. “saranghae Dara” katanya.

DARA`s POV

Ha..Jiyong menyatakan perasaannya. Apa aku mimpi? Apa dia hanya bercanda. Aku menatap matanya aku melihat tidak ada kebohongan di matanya.

“Tapi Ji aku masih takut kalau kau akan..” belum sempat aku menyelesaikan kalimatku sudah di potong olehnya.

“Kau takut aku menyakitimu?” katanya sambil menyentuh pipku dengan lembut.

Aku hanya bisa mengangguk lemah.

“Percaya aku tak akan menyakitimu aku akan menjagamu Dara aku akan menjadi guardian angelmu” katanya penuh dengan keyakinan.

Aku melihat ke manik matanya aku melihat keseriusan di matanya.

“Nado saranghae Ji” kataku sambil memeluknya.

“Gomawo D, saranghae” katanya sambil mengecup puncak kepalaku.

JIYONG`s POV

Aku tak percaya Dara juga mencintaiku. Aku berjanji tak akan menyakitinya. Aku melepas pelukannya dan mengangkat dagunya aku mendekatkan wajahku ke arah wajahnya dan melumat bibirnya dengan lembut. aku kembali memeluk Dara.

“Aku bahagia memilikimu” kataku sambil merengkuh tubuh Dara agar semakin dekat.

“Me too, jangan tinggalkan aku Ji” kata Dara menyenderkan kepalanya ke bahuku.

“Tak akn D, I`m yours” kataku megelus rambut indahnya.

Aku mengantar pulang Dara. Kami sampai di depan apartementnya. Tiba-tiba..

Chu~

Dia mengecup bibirku dan turun dari mobil.

Saat Dara masih tidur tiba-tiba kamar apartementnya terbuka. Bom memang sudah hafal kode apartement sahabatnya itu. Bom yang penasaran dengan apa yang terjadi dengan sahabatnya itu segera mengguncang tubuh Dara. Dengan malas Dara membuka matanya.

“Bom~ah aku ngantuk” gumam Dara sambil menarik selimutnya lagi.

“Yaa ! cepat bangun santokkie” Bom berteriak dengan suaranya yang melengking.

Tapi tak ada respon dari Dara. Bom mencoba semua cara agar sahabatnya bangun tapi tetap saja gak di hiraukan oleh Dara. Akhirnya Bom mendapat ide.

“Dara~ah Jji-jiyong..” Bom mencoba mengucapkan dengan suara yang di buat-buat.

Dara yang mendengar nama Jiyong segera bangun.

“Ada apa dengan Jiyong?” tanya Dara khawatir.

Alhasil Bom tertawa melihat expresi Dara yang khawatir. Dan Dara yang merasa dirinya di permainkan menatap Bom marah sambil melempar Bom dengan bantal.

“Haha~mian Dara” Bom meminta maaf sambil menangkap bantal yang di lempar oleh Dara.

Dara hanya diam dan memalingkan wajahnya ke arah berlainan. Dara terlihat kesal dengan ulah sahabatnya.

“Jangan marah jeball”  kini Bom tapat berada di depan Dara sambil memasang aegyonya.

Dara yang tak tahan melihat aegyo Bom akhirnya tersenyum. “Kenapa kau pagi-pagi kesini?” tanya Dara.

“Aku hanya ingin mendengarkan kencanmu tadi malam” tanya Bom antusias.

Dara mengingat kejadian tadi malam yang sangat indah. Kini dia malah tersenyum sendiri. Dara memulai cerita. Mereka berdua saling berteriak histeris saat bercerita.

Entah kenapa Bom ikut berteriak mendengar cerita sahabatnya. Mungkin dia merasa bahagia karena mulai sekarang dia akan melihat sahabatnya terus tersenyum. Bom percaya Jiyong akan menjaga sahabatnya.

Hari ini adalah awal musim dingin cuaca di luar sangat dingin bahkan mungkin dapat membuat orang membeku. Pagi ini Jiyong pergi ke rumah Dara gadis yang sangat ia cintai. Dia sangat khawatir karena tadi malam Dara tiba-tiba terserang flu.

JIYONG’S POV

Aku segera membuka pintu apartement yeojaku aku sudah hafal dengan kode apartementnya. Segera aku menuju ke kamarnya. Kulihat dia terbaring lemah di atas kasur dengan selimut tebal yang menyelimuti tubuh mungilnya. Aku mendekatinya dan memeriksa tubuhnya. Dia sedikit demam. Aku segera pergi ke dapur membuatkannya semangkuk sup hangat dan segelas coklat panas. saat aku kembali ke kamarnya kulihat dia sudah membuka matanya.

“Morning babe” sapaku sambil meletakkan nampan yang berisi sup dan coklat panas di atas meja di dekat tempat tidur Dara.

“Morning too babe” katanya lirih.

Aku mencium bibirnya. Aku menyuapinya dengan sup buatanku. Setelah selesai aku merengkuhnya dipelukanku dia menyandarkan kepalanya di dadaku dan tertidur, aku  pun memejamkan mataku menemaninya tidur.

Setelah 4 hari Dara meringkuk di tempat tidur karena sakit flunya kini dia sudah baikan dan dapat melakukan aktivitas seperti biasa. Dara berencana memberikan sesuatu yang special untuk Jiyong sebagai tanda terima kasih karena dia sudah menjaga dan merawatnya selama sakit.

Saat  Dara melewati sebuah toko dia melihat sebuah syal pink yang bagus dia masuk ke toko tersebut dan membeli syal itu dan membungkusnya dengan kertas pembungkus yang indah.

DARA’S POV

Saat aku melewati sebuah toko tak sengaja ada sebuah syal yang menarik perhatianku. Aku segera membelinya untuk Jiyong apalagi sekarang musim dingin dia pasti akan selalu memakainya. Aku sudah tak sabar memberikan kado ini untuk Jiyong.

“Ku harap dia menyukainya” kataku sambil tersenyum membayangkan expresi Jiyong saat menerima kado ini.

Aku berjalan menuju apartement Jiyong

**

Dara mempercepat langkahnya dan tak menghiraukan dinginnya cuaca saat itu walaupun bibirnya telah membiru tapi dia tetap berjalan ke apartement Jiyong.

Saat Dara sampai di sana dia sedikit heran melihat pintu apartement Jiyong terbuka sedikit.

“Kenapa pintunya terbuka? Apa dia lupa menutup pintunya” gumam Dara heran.

Dara langsung masuk ke apartement Jiyong tapi dia sangat shock ketika melihat Jiyong sedang berpelukan dengan seorang yeoja. Bahkan yeoja itu dengan berani mencium kening Jiyong. Dara hanya diam tanpa bisa berkata apa-apa. Dia merasa matanya mulai buram karena air matanya. Kado yang di bawah Dara terjatuh dari tangannya.

/brukk/

Saat Jiyong menoleh kearah sumber suara dia sangat kaget melihat Dara telah berdiri mematung dengan air mata yang mengalir deras.

“Dara..” kata Jiyong bergetar.

Dara hanya diam dan terus menangis.

JIYONG’S POV

Aku menoleh ke belakang ketika aku mendengar suara barang terjatuh. Aku sangat terkejut saat aku melihat Dara telah berdiri kaku dan menangis sangat deras. Aku dapat melihat ke dalam manic matanya tersirat kekecewaan di dalam sana.

Aku memanggil namanya tapi dia tetap diam. Aku mencoba menjelaskan ini semua.

“Dara ini tak seperti yang kau pikir kau pasti salah paham sebenarnya dia ini..” belum sempat aku berbicara dia sudah memotongnya.

“CUKUP! aku melihatnya, aku melihat kau berpelukan dengannya dan aku juga melihat dia menciummu, apa kau lupa dengan janjimu? dengan semua perkataan yang kau ucapkan waktu itu!!” teriak Dara dengan menahan air matanya.

Dia langsung berbalik meninggalkanku. Aku segera mengejarnya aku memanggil-manggil namanya tapi dia tetap berlari tak menghiraukanku. Tapi tiba-tiba..

/brakkk!!/

“DARA…!!”aku berteriak ketika melihat tubuh Dara terpental ke sisi jalan dengan keras akibat tertabrak sebuah mobil.

Kepala Dara penuh dengan darah yang mengalir. Aku segera berlari kearah Dara dan memeluknya. Kulihat dia membuka matanya tapi dengan cepat matanya kembali tertutup. Aku segera membawanya ke rumah sakit.

**

Di rumah sakit Jiyong segera menghubungi semua teman-temannya memberi tahu kalau Dara kecelakaan. Beberapa menit kemudian semua teman-temannya datang. Mereka semua mencoba menenangkan Jiyong.

“Pabo kenapa bisa kau membuat sahabatku celaka eum”

Jiyong melihat Bom sangat marah kepadanya. Dia tahu dia memang pantas untuk di salahkan.

“Mianhae aku tak bermaksut membuat dia seperti ini, aku tak akan memaafkan diriku sendiri jika terjadi sesuatu pada Dara” kata Jiyong dengan penuh penyesalan.

Seunghyun mencoba menenangkan Bom sedangkan YoungBae, Daesung dan Seungri mencoba menenangkan Jiyong.

Saat dokter keluar dari ruangan Dara, Jiyong segera mengahampiri dokter tersebut dan menanyakan keadaanya.

“Dok bagaimana keadaan Dara, dia baik-baik saja kan” tanya Jiyong dengan air mata yang mengalir dari pelupuk matanya.

“Dia kehilangan banyak sekali darah tapi untung saja dia cepat di bawah kesini tapi dia mengalami kebutaan dikarenakan benturan yang cukup keras yang membuat syaraf matanya rusak” jelas dokter dengan menepuk pundak Jiyong mencoba membuat dia lebih tenang.

Jiyong hanya terdiam mendengar penjelasan dokter lututnya mulai lemas dan dia terjatuh kelantai. Bahunya juga bergetar dengan keras.

Setiap hari Jiyong menemani Dara di rumah sakit menunggu Dara siuman.

Jari Dara bergerak pelan membuat Jiyong terlonjak dari duduknya dan berdiri di samping Dara.

“Dara..” seru Jiyong.

“Dara kau sudah sadar” tanya Jiyong penuh harap.

Dara hanya diam tapi jari-jarinya tetap bergerak.

DARA’S POV

Aku mendengar suara itu, suara yang sangat kurindukan, suara yang dengan indah memanggil namaku.

Aku perlahan membuka mataku tapi tiba-tiba kepalaku sakit dan aku tak bisa melihat apa-apa selain bayang-bayangan gelap.

“Jiyong.. Jiyong kenapa di sini sangat gelap aku tak dapat melihat apa-apa” kataku panic.

“Tenang babe aku disni” kata Jiyong mencoba menenangkanku.

“Ada apa denganku ? Apa yang terjadi padaku?” kini aku mulai menangis.

“Ma..maaf babe kata dokter kau..” aku mendengar suara Jiyong bergetar.

“AKU KENAPA JI?” tanyaku yang mulai tak sabar.

“Kk..kau tidak bisa melihat lagi ada kerusakan di syaraf matamu”

Kata-kata Jiyong sungguh membuatku shock aku hanya bisa meneteskan air mata tanpa bisa mengucapkan sepatah katapun.

“Mianhae Dara aku tidak bisa menjagamu dengan baik andai saja waktu itu aku bisa menahanmu pasti tak akan seperti ini dan..” ada jedah saat dia berbicara.

“Dan sebenarnya yeoja waktu itu adalah noonaku dia mengunjungiku maaf aku tidak cerita kepadamu terlebih dahulu aku juga tak tahu kalau dia tiba-tiba datang, tunggu disni sebentar babe aku akan menemui dokter untuk mengurus operasimu biarkan aku yang menggantikan penderitaanmu” jelas Jiyong dan diikiuti isakan tangis olehnya.

Aku merasa bersalah karena telah mencurigai Jiyong. Aku juga bodoh karena tak mendengar penjelasannya.

“Tak perlu mungkin ini hukumanku karena telah mencurigaimu, jadilah mataku mata yang selalu menuntun dan menunjukanku arah” kataku dengan merabah wajahnya dan menghapus air mata yang ada di pipinya.

“Maksutmu bagaiman aku tak mengerti?” tanya Jiyong bingung.

“Pabo maksudku teruslah bersamaku dan jangan pernah mencoba meninggalkanku” kataku cemberut.

Kudengar dia tertawa ringan dan mengacak rambutku.

“Itu pasti babe aku akan selalu bersamamu dan menjagamu, saranghae” katanya dengan lembut.

“Dan terima kasih untuk syalnya aku sangat menyukainya” lanjutnya yang membuat aku tersenyum bahagia

*Chu~

Dia menciumku dan memelukku dengan erat.

Aku senang mempunyai namja yang mencintaiku bahkan dengan keadaanku yang tak sempurna ini. Meskipun sekarang aku tak sesempurna dulu tapi Jiyong dapat membuatku merasa sempurna. Dia melengkapi kekuranganku dengan cinta yang dia punya untukku, terima kasih Tuhan kau telah berikan aku seorang guardian angel seperti dia, gomawo and sarangahae my guardian angel..

~ End ~

15 thoughts on “Oneshoot : Guardian Angel

  1. Yeay untung happy ending klo engga siap2 aja thor…kekeke
    di kira itu siapa?
    tpi kasian dara ga bsa liat…

    Gomawo thor ffnya, ditunggu karya selanjutnya, fighting;-)

  2. keren ff nya thor
    kasian dara buta tapi untungnya jiyong masih tetap setia sama dara
    jarang ada namja yang akan bertahan saat yeojanya buta kaya dara disini

Leave a comment