Closet Bad Boy Chapter 27 : Missing…

Story by: DefineA

link: Asianfanfics

translate by : JJ_arba_TOP

Bom POV 

Ini jam 5:30 pagi dan disini aku dengan memakai piama, berlari seperti orang gila. Pacarku menelponku 30 menit yang lalu dan bilang bahwa dia menemukan Jiyong di club. Mabuk parah, dan Dara tidak ditemukan dimanapun. Aku mencoba menghubungi Ssantokki-ku beberapa kali tapi teleponnya tidak bisa dihubungi.

Pertanda buruk, aku buru-buru keluar dari apartement-ku untuk mencarinya tak peduli tentang pakaianku.

Aku baru sampai di rumahnya dan tidak ada tanda-tanda dia di rumah. Pheww! Memikirkan memasuki rumah ini tanpa pemberitahuan sangat menakutkan. Penjaga dimana-mana. Kamera. Anjing-anjing!!! Untung aku bisa menghindari semua itu saat menyelinap masuk ke tempat ini. *itulah hebatnya aku*Tapi Dara tidak ada disana. Aku berpikir yang terbaik adalah memberitahu keluarga Dara nanti dan menemukan dia dulu.

JIKA mereka tahu bahwa putri mereka yang berharga hilang, ALL HELL WILL BREAK LOOSE

Aku berlari sepanjang jalan yang kosong sambil menghubungi Minzy dan Chaerin. Kami mencoba melacak keberadaan Dara. Dan sepertinya dia menghilangkan ponselnya. Sungguh, aku akan membuatnya membayar ini semua, stress yang dia berikan padaku… Aigooo!!! aku bisa dapat keriput. Dimana sih dia?! Apa yang terjadi?! Dia seharusnya di pulau Jeju sekarang dengan Jiyong, so what in the name of **** is that guy doing at 5 am in a club wasted?! Aku punya banyak pertanyaan yang harus terjawab, tapi aku harus tenang dan berpikir lurus jadi aku akan bisa menemukan Dara.

Aku tidak tahu apa yang terjadi dan tidak punya kesempatan untuk mengintrogasi Jiyong….. belum… tapi jika aku menemukan Dara terluka… karena dia…..dalam cara APAPUN…aku tidak tahu apa yang bisa aku lakukan… Tapi aku yakin itu bukan hal yang bagus. Untuk sekarang, prioritasku adalah menemukan Ssantokki-ku.

 

Minzy POV 

Kami telah mencari berjam-jam tapi masih tidak bisa menemukan Dara. Bom menjadi histeris sekarang dan Chaerin sudah bersiap-siap menguliti kulit Jiyong dari tubuhnya *bergidik*

Walau aku khawatir, aku mencoba tetap tenang dan berpikir tentang semuanya secara rasional. Ini sudah tengah hari dan sepertinya hujan akan turun, jadi kami harus berusaha lebih keras untuk menemukannya. Bom mendapat informasi dengan paksa bahwa Dara mengambil penerbangan ke Seoul malam kemarin jadi kami yakin dia hanya di sekitar sini. Tapi tetap saja, mencari seseorang di sebuah kota dengan populasi hampir 10 juta orang, seperti mencari jarum di tumpukkan jerami. Kami bahkan tidak yakin Dara ingin ditemukan.

“Kita harus menemukannya… Kita harus tahu bahwa dia baik-baik saja.” Aku mendengar Bom mengulang-ulang ucapannya. Aku tahu dia sangat cemas sekarang begitu juga aku. Sangat jarang bagi Dara untuk menunjukkan perasaannya yang sebenarnya tapi ketika dia melakukannya, dia menjadi sangat rapuh dan melakukan hal-hal yang bisa menyakitinya.

 

 

Bom POV  

Aku sangat cemas sehingga aku tidak menyadari kemana aku berjalan. Aku memaksa diriku untuk berhenti berlari dan memeriksa daerah ini.”Huh? mengapa aku merasa pernah ke tempat ini sebelumnya?” aku melihat ke sekelilingku dan melihat bangunan kecil di belakangku yang bertuliskan ‘Seoul Elementary School’

Whoa! Sekolah lama kami! Sudah lama sekali sejak terakhir kali aku kesini. Aku merindukan tempat ini.

Untuk sesaat, aku hampir lupa masalah yang ada di tanganku dan hanya mengenang bagaimana kami dulu bermain disini dan mengerjai anak-anak lainnya. Kekekekke.. Tunggu….

Mungkinkah Dara disini?

Cukup lama aku berdiri, lalu memutuskan tidak ada salahnya memeriksa tempat ini. Jadi aku memeriksa seluruh tempat ini. Aku memanjat tembok yang mengarahkanku langsung ke tempat bermain dan melihat…..

Tidak ada siapa-siapa.

*sigh* Kupikir aku akan melihat Dara disini karena tempat bermain ini adalah tempat favoritnya saat kami masih kecil. Tempat ini tampak menyedihkan khususnya sekarang liburan musim panas jadi tidak ada stu anak pun yang bermain.

Aku hampir berbalik ketika aku mendengar suara seseorang mendengkur di bawah perosotan.

Omo!

“Dara?”Aku berbisik.

Dengan pelan aku mendekati perosotan dan melihat seorang perempuan dengan kepalanya di lutut, bahunya terguncang… Dia menangis? Tanpa memeriksa lagi apakah dia Dara atau bukan, aku berlutut di tanah dan dengan lembut memeluk gadi itu.

“Bommie… Jiyong memutuskanku…. Dia bilang aku pembohong.”

Suara Dara sangat menyedihkan sehingga aku juga mulai ikut menangis. “Shhh… Jangan menangis lagi. Please.”Aku membujuknya sambil membelai punggungnya.

“Bom,  ini sakit….Ini sangat menyakitkan.”

Aku tidak pernah melihat Dara menangis seperti ini sejak kami kecil. Aku tidak tahu apa yang harus ku lakukan. Dia selalu menjadi yang paling kuat. Aku tidak ingin melihatnya menangis. Aku harus… aku harus kuat untuknya sekarang.

“Aku mencintainya.”

“Dia meninggalkanku.”

Aku mengeratkan pelukanku padanya. “Jangan menangis lagi Sandara. Aku disini.”

Aku merasa kepalanya bersandar di bahuku dan nafasnya mulai tenang. Aku menutup mulutku dengan tangan yang lain untuk menahan air mataku. “Tidurlah sekarang Dara. Aku disini.”

___________________________________________

 

TBC

28 thoughts on “Closet Bad Boy Chapter 27 : Missing…

Leave a comment