[SongFic] Scarecrow

https://mypopers.files.wordpress.com/2015/05/scarecrow.jpg

Author : QueenNda

Cast : Sandara Park, Kwon Jiyong, Park Bom, Lee Donghae.

Inspired : Scarecrow-Hayi

….

Seperti orang-orangan sawah..aku masih berdiri sendirian

Ini cerita udah rada lamaa,,mungkin dari jaman aku kuliah..hahaha..jadi muup kalo masih rada gaje XD.. no plagiarism!!

…………………………………………

Sandara masih terdiam, tangannya menggenggam erat selembar kertas berpita merah. ia memejamkan matanya tangan kanannya diletakkan di dadanya mencoba meredam sesak yang saat ini mulai ia rasakan, ia menggigit bibir bawahnya menahan berjuta kubik airmata yang siap meluncur dari kedua matanya. Ia teringat percakapannya dengan Bom -kakak perempuannya- beberapa menit yang lalu dan mulai terisak, suara tangisannya menyayat hati siapapun yang mendengarnya, sesekali tangannya memukul dadanya sendiri, yah, Dara hanya seorang gadis biasa yang rapuh saat ia kehilangan seseorang yang sangat berharga dalam hidupnya.

Flashback

“Dara, apa kau masih tidak mengetahui juga?Semua bisa berubah seiring berjalannya waktu!!Dan sekarang lihat apa yang Jiyong lakukan padamu!!Tidak peduli apa itu cinta yang selalu kau agungkan!!nyatanya dia lebih memilih menyakitimu!!!”Bom terlihat marah ia melempar selembar kertas berpita merah didepan Dara, Dara hanya bisa menunduk, menyembunyikan kesedihannya.

“Dara, kumohon berubahlah!!jangan menyakiti dirimu sendiri!Kau tahu bukan, aku selalu ada untukmu,Kau bukan orang-orangan sawah yang berdiri sendirian di tengah ladang luas saat semua orang meninggalkanmu”

Orang-orangan sawah, terkadang Dara memang menganggap dirinya sendiri seperti itu. Besarnya cinta yang dia punya untuk Jiyong yang menjadikan dirinya terlalu rapuh.

“Tapi Bommie, aku…aku tidak bisa melupakannya begitu saja. Aku masih mencintainya”bibir Dara mulai bergetar menahan sejuta rasa sesak yang dirasa.

“Cinta?!Dara, cinta tidak pernah menyakitimu, cinta juga tidak akan meninggalkanmu seperti sekarang ini!!”Bom terduduk disamping Dara, ia mengepalkan kedua tangannya menahan semua amarahnya. Ia menatap sedih kearah Dara yang masih menundukkan wajahnya, Bom sangat menyayangi Dara melebihi apapun, Bom tahu bagaimana perasaan Dara kepada Jiyong. Bom juga tidak menyalahkan Dara. Cinta tidak pernah salah, hanya waktu dan keadaannya yang tidak memihak. “Dara, kumohon lupakan Jiyong…”

……

Dara masih terisak sampai ia merasa sepasang tangan memegang bahunya yang bergetar, ia mendongak dan melihat seorang pria, yah seorang pria yang selalu ada buat Dara, seorang pria yang selalu sabar menanti Dara sekalipun ia tahu perasaan Dara tidak pernah berubah. Lee Donghae, pria itu menempatkan dirinya disebelah Dara yang daritadi hanya menatapnya dengan wajah basahnya. Donghae menyeka airmata Dara dengan kedua ibu jarinya dan tersenyum.

“Jangan menangis lagi, kumohon”Pinta Donghae menangkup wajah Dara.

“Hae…”Dara masih terisak dan memeluk Donghae, pria itu hanya terdiam, ia mengerti apa yang Dara rasakan saat ini, perlahan tangannya mengelus punggung Dara, mengeratkan Dara dalam pelukannya.

“Bommie bilang, setelah 1 tahun semua akan berubah dan tidak akan ada hal yang menyakitkan lagi, tapi nyatanya tidak ada yang berubah dalam diriku, aku…aku masih mencintainya Hae”Dara terisak dalam pelukan Donghae, sedangkan tanpa gadis itu ketahui dia sendiri sedang menahan rasa sedih yang berbeda, saat ia mendengar Dara masih mencintai Jiyong, hatinya seperti tertusuk ribuan jarum. Tapi sekali lagi, pria berambut coklat itu masih mampu menahan rasa sakitnya, ia memaksakan senyumnya terukir untuk Dara.

“Aku tahu…Kumohon, jangan menangis lagi”Hanya itu yang bisa Donghae katakan pada Dara berulang kali saat berulang kali juga Dara mengatakan perasaannya yang tidak pernah berubah untuk Jiyong.

***

Dara povs

“Apa kau baik-baik saja?”

Aku mengangguk kearah Bom yang duduk dihadapanku, kami berdua sedang makan malam di restaurant dekat apartementku. Tapi sepertinya nafsu makanku masih belum kembali sejak 2 hari yang lalu, entahlah semuanya terasa hilang.

“Habiskan makanmu Dara”

“Aku sudah kenyang, Bommie. Habiskan saja makanmu, aku tidak mau calon keponakanku terlihat kurus nanti”Aku tersenyum mencoba memperlihatkan pada Bom kalau aku baik-baik saja.

“Aigoo, tanpa kau beritahu aku selalu makan banyak demi baby Choi”Bom terkekeh sambil mengelus perutnya yang belum membuncit, seminggu yang lalu Bom dinyatakan hamil 5 minggu oleh dokter, aku ikut bahagia. Aku tidak menyangka kalau Seunghyun si alien pisang bisa membuahi monster jagung seperti Bommie. Hehehehe..

“Dara, sepertinya aku pulang duluan. Seunghyun sudah berada di depan..”Bom merapikan tasnya. Aku hanya mengangguk, sebelumnya Bom juga bilang Seunghyun tidak bisa bergabung dengan kami karena urusan pekerjaannya dan mereka akan berangkat ke Gwangju untuk menemui orangtua Seunghyun, memberitahu kabar kehamilan Bommie.

“Aku akan menghubungimu setelah sampai di Gwangju, baik-baik dengan Donghae neh?”

Aku hanya mengangguk –lagi-, Bom menghampiriku, dia memelukku dan mencium kedua pipiku lalu bergegas menuju pintu keluar. Aku menatap dari kaca, diluar Seunghyun menunggu Bom didekat mobil audy-nya, Seunghyun memeluk Bom lalu mengecup bibirnya sekilas. Aku tersenyum memandang kemesraan Bom dengan suaminya. Seandainya saja aku dan Jiyong menikah, aku pasti bisa lebih mesra dari mereka.

Aku tersenyum kecut, jariku mengusap kedua mataku, menghapus air yang tergenang disudut mata. Terkadang kenyataan tidak berjalan sesuai dengan yang diimpikan. Tidak, aku tidak boleh menangis lagi. Aku sudah berjanji pada diriku sendiri dan…Donghae.

Donghae, pria itu selalu berada disisiku selama 10 tahun tidak peduli dengan semua perubahan sikapku terhadap dirinya. Bagiku, dia seperti saudara laki-laki yang selalu menjagaku ketika Bommie tidak bersamaku. Aku tahu bagaimana perasaannya kepadaku, tapi aku tahu hatiku dengan baik. Aku tahu itu tidak akan pernah berubah, yah tidak akan pernah ada yang berubah. Hatiku tetap memilih Jiyong, aku tidak akan pernah bisa melupakan Jiyong, seperti perkataan Bom..Aku seperti orang-orangan sawah, yang tetap berdiri sendirian di tengah ladang luas saat semua orang perlahan meninggalkanku setelah matahari tenggelam dan aku mulai tertutup gelap..tapi aku tetap berdiri sendirian…like a scarecrow…

*

Dara menepikan mobilnya di sebuah taman, ia menyandarkan kepalanya lalu menatap keluar jendela. Ia melihat beberapa pasang kekasih yang sedang berada di taman tersebut, Dara tersenyum. Ia kembali mengingat kenangannya saat bersama dengan Jiyong…

“Dee,,aku mencintaimu…”bisik Jiyong memeluk pinggang Dara, meletakkan dagunya di bahu Dara.Dara sedikit terkejut. Mereka berjanji untuk saling bertemu setelah pulang dari kantor masing-masing, Dara sudah menunggu Jiyong lebih dari 10 menit tapi tiba-tiba Jiyong mengagetkannya dengan memeluk Dara dari belakang.

“Aku juga mencintaimu..hmm, bahkan cintaku lebih besar darimu, tapi…”Dara menggenggam tangan Jiyong dan membalikkan badannya menghadap Jiyong.”Kenapa kau telat?”Tanya Dara mempoutkan bibirnya.

“mianhe Baby…”Jiyong mengecup kilat bibir Dara.

“Aisht, aku tidak mau memaafkanmu…”Dara melipat kedua tangannya di dada.

“Sekalipun aku memberikanmu bertubi-tubi ciuman dari bibirku yang sangat seksi ini?”Jiyong menggoda Dara, menaikkan kedua alisnya.

“Yaa!!Kau pervert!”Dara mencubit hidung Jiyong.

“bodoh, kenapa aku masih menangis?”gumamnya, bibirnya mulai bergetar, hatinya kembali terasa sakit, rasa sesak menjalar di seluruh tubuhnya, tangannya bergerak memukul dadanya sendiri. “Jiyong,,kau tahu? Ini benar-benar terasa menyakitkan”Airmata mulai deras mengalir dari kedua matanya. Gadis itu benar-benar tidak sanggup menahan semuanya lagi, ia mengeluarkan kembali semua yang tertahan di dasar sudut hatinya. Sebuah perasaan yang sebenarnya tidak benar-benar ia lupakan. Sebuah perasaan kehilangan yang teramat besar.

***

“Dara,apa kau baik-baik saja?”tanya Donghae setelah melihat Dara yang baru saja pulang dengan mata sembabnya. Dara hanya menggangguk.

“aku baik-baik saja, Hae”Dara memaksakan senyumannya tapi pria itu tahu Dara tidak benar-benar tersenyum. Sorot kesedihan yang terpancar dari mata Dara tidak pernah bisa berbohong, gadis itu kembali menangis. Yah, Donghae tahu kalau Dara kembali menangis malam itu. Dia hanya menatap Dara khawatir.

“Hae, besok aku akan datang…”

“apa kau yakin?”

Dara kembali mengangguk.”aku yakin, bukankah sudah kubilang aku baik-baik saja?”

“baiklah, aku akan menemanimu besok. Beristirahatlah”Donghae tersenyum hangat kearah Dara, Dara membalas senyumnya dan berjalan menuju kamarnya. Donghae hanya terdiam menatap Dara sampai gadis itu menutup pintunya.

“Benar-benar gadis keras kepala…”Gumamnya.

……

Dara dan Donghae baru saja tiba di depan sebuah gedung, Dara menatap lirih beberapa ucapan selamat terpajang di sekitar gedung, Donghae menatap Dara yang terlihat tidak begitu yakin untuk melangkah masuk.

“Apa kau ingin pulang?”

“Tidak, aku akan masuk”Jawab Dara lalu menghela nafasnya.

Mereka mulai masuk kedalam, Dara mengeratkan genggamannya di lengan Donghae. Nuansa mewah sangat terasa ketika berada didalam gedung tersebut, alunan music klasik terdengar, beberapa bongkah batu es yang terpajang terukir inisial dari sebuah nama yang sangat dikenal Dara. –KJ-..

“Nooooonaa, noonnaaaa”

Dara berbalik dan tersenyum saat melihat seseorang yang memanggilnya.”Seungri-yah”

“Apa kau mau menemuinya?”tanya Donghae.

“Neh, dia temanku…”

“kalau begitu, aku akan mengambil minum dulu”

Dara mengangguk, tak lama setelah Donghae menjauh, Seungri datang menghampiri Dara dan memeluknya.

“Aku kira noona tidak akan datang”

“aku pasti datang…”

“Noona,,maafkan aku”Seungri menunduk sedih.

“aigoo, kenapa kau minta maaf? Hari ini, hari bahagia hyung-mu bukan?”Dara menepuk bahu Seungri, Seungri menatapnya sendu tapi Dara tersenyum.”Hey, wajahmu tidak cocok untuk bersedih”ledek Dara.

“aisht, noona..tapi aku tetap tampan bukan?”

Dara tertawa.”yaa kau tetap tampan.”

“Noona, mianhe tapi aku harus menemui seseorang lagi. Kau jangan pergi, aku akan menemuimu lagi, neh”Seungri sedikit membungkuk, ia terlihat terburu-buru, Dara hanya menggangguk.

“apa kau mau minum?”tanya Donghae kembali menghampiri Dara dengan segelas air ditangannya. Dara hanya menggeleng.

“Aku akan keluar sebentar, aku butuh udara”Dara mengipasi wajahnya, Donghae mengerti dan membiarkan Dara keluar.

Dara berjalan menuju sebuah taman yang terletak dibelakang gedung tersebut dan duduk dibangku taman. Dara meremas ujung gaunnya, memejamkan matanya. Perasaannya kembali berkecamuk. Ia kembali menangis, pertahanannya hancur. Ia menyesali keputusannya untuk datang, ia pikir ia bisa bertahan sampai akhir tapi nyatanya ia kembali rapuh.

“Dee…”

Sebuah suara lembut memanggilnya dari belakang, Dara menegakkan tubuhnya. Ia masih hafal siapa yang selalu memanggilnya selembut itu. Ia menggigit bibir bawahnya.

“Aku tahu dari Seungri kalau kau datang…maafkan aku”

“Ji…”gumamnya pelan, airmata mulai merembes di pipinya.

“Maafkan aku karena tidak bisa mempertahankanmu, Dee. Kau tahu bukan ini semua bukan keinginanku…aku masih mencintaimu, Dee”

Dara terdiam, begitu pun dengan Jiyong yang terdengar hanya isakan kecil Dara. Jiyong bergerak maju menghampiri Dara tapi Dara melarangnya.

“Tidak Jiyong, kumohon jangan mendekatiku.”

“Tapi Dee…”

“Jiyong,,kumohon tetaplah seperti ini”

“Maafkan aku…maafkan aku”

“Jiyong,,kau tahu? Rasanya setiap saat aku ingin mati setelah menerima undangan itu”Dara memejamkan matanya, Dara ingin berlari menuju Jiyong dan memeluk pria itu dengan erat,menumpahkan semua perasaan rindunya tapi kaki Dara terasa seperti terpaku dan tidak bisa bergerak. Dara memaksakan kakinya untuk berdiri, dia masih membelakangi Jiyong.

“Jiyong, selamat atas pernikahanmu. Masuklah Kiko menunggumu bukan…”Dara mengepalkan kedua tangannya, menahan segala emosinya. Dara mulai melangkah menjauhi Jiyong tapi tiba-tiba tangan Jiyong menahannya dan membawa Dara dalam pelukan Jiyong.

“maafkan aku, Dee”Jiyong, memeluk erat Dara, ia mencium puncak kepala Dara, sedangkan Dara…gadis itu semakin tenggelam dalam tangisannya membenamkan wajahnya kedada Jiyong.

Karena setiap orang mempunyai jodoh di dunia ini dan cinta semacam ini tidak akan pernah bisa dilupakan…

Dara melepaskan pelukan Jiyong, mereka saling terdiam. Dara hanya menundukkan kepalanya.

“Aku akan pergi…”ucap Dara.

“Kalau begitu, aku juga akan pergi bersamamu”

“tidak. Kau mempunyai seseorang yang menunggumu saat ini”Dara menatap Jiyong, mata mereka saling bertemu.”Aku…aku akan pergi bersama Donghae.”

“Donghae?”Tanya Jiyong membulatkan kedua matanya. Dara mengangguk.”Jadi, apa kau bahagia bersama Donghae?”

Dara memejamkan matanya sesaat lalu mengangguk –lagi. Jiyong mengacak rambutnya sendiri, terlihat frustasi.

“Kau bohong…”

“Aku tidak bohong, Ji!!Aku bahagia bersama dengan Donghae!!dan kau juga akan bahagia dengan Kiko!!”Suara Dara meninggi, ia mengalihkan pandangannya. Dara tidak bisa menatap Jiyong. Dia tidak bisa menatap mata yang mampu membaca semua isi hatinya…

Maafkan aku, Jiyong..

Kau mungkin berpikir aku bahagia bersama dengan orang lain. Tapi, aku masih tidak bisa melupakanmu..seperti orang-orangan sawah yang berdiri sendirian setelah semua orang meninggalkanku..

“Jiyong, kembalilah..Kiko menantimu”Ucap Dara pada akhirnya setelah menahan semua yang ia rasakan.

Baby, please…”

“Jiyong,,aku akan pergi dan selamat atas pernikahanmu”Dara membungkukkan kepalanya dan meninggalkan Jiyong. Ia semakin mempercepat langkahnya sampai ia melihat Donghae yang menunggunya didekat mobil.

“kita pergi sekarang”seru Dara langsung membuka pintu mobil.

“Apa kau baik-baik saja?”Donghae langsung masuk kedalam mobil dan memakai seatbelt.

“aku baik-baik saja, jalankan saja mobilnya”Dara mengalihkan pandangannya, matanya memandang keluar jendela, tangannya menutupi mulutnya menahan isak tangisnya sendiri, tubuh mungilnya mulai bergetar, Donghae meliriknya, ia hendak menyentuh gadis itu, meringankan rasa sakit yang sedang dirasakannya tapi ia mengurungkannya dan memutuskan untuk menjalankan mobilnya menjauh.

Aku masih tidak bisa melupakanmu saat ini,,bahkan jika kau tinggalkan aku. Aku seperti orang-orangan sawah yang berdiri sendirian..tetap berdoa, semoga kau kembali…

………………………………………[end]……………………………………………………

Tuhh kaann tuuuhhh kan…~~

17 thoughts on “[SongFic] Scarecrow

  1. waaah..baguz. nda..jadiiii ji terpaksa nikah ma makhluk tak jelaz itu? tp alasannya apa nda?? apa?? ga relaaa aqu..huhu..maaf jadi esmosi..hihi..
    baguz nda..semangat..

  2. hahaaiii~~ tangkyuu buat komennya :-*
    eheemm..udah berapa lama yaa q nulis..kira2 dr Sd/smp lah..brp taun yaa ?? :v tp br nulis cast daragon sekitaran 4 taun yg lalu daann yg dipost br bbrp gegara lepi diinstal dan hilaang semua hidayahku..*LoL* ..hihihi..

  3. bales komennya mulai error deh..bales kemana kekirimnya kemana..hahahaaa..
    deareesstt all..thanks a loott buat komennyaa ^^ ..mooaahh mooaahh..
    kenapa Kiko?karna cm kiko yg bisa bkin qt nguras emosi..*LoL dan hrs Sad?krna pengen aja..hahaha..
    yg happy end??hemm..insyaAllah.. :-* hengshooo~~~

Leave a comment