I’m Not Broken Hearted Girl #5

ff daragon

Author :: Hanny G^dragon (twitter : @Hannytaukand  tlp: 085780753539)
Cast     :: Sandara Park (Dara), Kwon Jiyong (ji)
Support Cast :: Park Bom (Bom), Seunghyun(TOP), and  Tao EXO (maaf beda agensi hee)
Genre  :: Sad and romance

 Dara pov    

Pagi ini aku mulai bekerja. Entah aku harus merasa gembira atau tidak. Disatu sisi aku gembira karena aku mendapatkan pekerjaan yang aku sukai yaitu tentang berkebun,,menumbuhkan bunga-bunga yang indah,, namun disisi lain aku berkerja dengan seseorang yang semestinya aku lupakan, namun karena pekerjaan ini,, mungkin akan sangat sulit sekali melupakannya.

“kau hanya harus focus dengan pekerjaanmu dara,, jangan hiraukan dia,, fighting sandara“ ucapku menyemangati pantulan diriku di cermin. Ku ambil kunci mobilku,, waktunya berangkat bekerja,,, hp ku berdering,, tanpa ku lihat siapa yang menelepon aku akan langsung mengetahuinya,, ya pasti ini bom,,”ne,, bom aku akan berangkat,,aku sedang berjalan menuju parkiran” ucapku pada bom dan kemudian menutup telfonnya. Dia sunguh sangat cerewet dan berlebihan mengkhawatirkanku,,,

            Sesampainnya di parkiran,, aku melihat Tao sedang berbicara dengan seorang yeoja cantik,, aku melihat Tao dengan mata yang sangat tajam menatap yeoja itu,,itu sangat mengerikan bagiku,,,entah apa yang mereka bicarakan,, akupun menyalakan mesin mobil,, melaju kemudian melewati mereka,,aku pun melirik mereka,, Tao melihat kearah mobilku,,,tanpa sadar akupu langsung tancap gas,,,meninggalkan mereka,,sebenarnya aku lari dari tatapan Tao yang seperti pembunuh berdarah dingin… sudahlah,, aku harus bergegas menuju café,, “semoga hari ini bisa ku lewati Tuhan,,” gumamku pelan.

#sesampainya di café.

            Café nya mungkin masih belum beres,, karena masih sangat berantakan sekali disana sini,,dan memang ini adalah keahlian dari jiyong untuk menyulap café yang tak luas ini,, huft,,tapi ini tak semudah yang aku kira,, ketika melihat halamannya,, daebaaaak,,amat sangat tragis,,, tanahnya sangat tidak subur,, mungkin karena sudah tidak humus dan mungkin akan sulit sekali ditanami tanaman hias,, sepertinya aku harus kerja ekstra disini,,hiks eomma appa,, doakan anakmu ini,,aku berjuang demi selembar kimci,,(klo indo sesuap nasi klo korea mungkin selembar kimci,, kekeke *author menggila)

“Kau sudah datang?” ucap seseorang tiba-tiba. Aku pun refleks mengarahkan pandanganku pada sumber suara,,

“aah,, ne,,, Tao-ssi,,mungkin aku datang terlalu pagi,, karena bom selalu mengkhawatirkanku agar aku tidak telat sampai disini,,kekeke” jelasku padanya

“nuna,, apa kah pekerja yang lain belum datang?tanya Tao sambil memperhatikan kedalam café yang masih sepi tanpa makhluk satupun,,

“ahh,, ne,, sepertinya  hanya kita berdua yang sampai disini terlebih dulu” jawabku polos

“aaaahhhh,,,,nuna,,kita hanya berdua saat ini?” Tanya Tao dengan mendekatkan wajahnya padaku dan menurun menaikkan alisnya. Cih dia mulai menggodaku.

“yaa,,a-apa maksudmu,, kau mau mati hah???” ucapku sambil memukul lengannya.

“nuna appo,, kau ini bertubuh kecil tapi kekuatanmu sangat besar sekali,,”protes tao sambil masih memegang lengannya yang sakit.

“dan satu lagi,, disini aku adalah bos mu,,kekeke jadi kau harus,,” belum sempat dia menyempurnakan kalimatnya,, akupun memotong kalimat menyebalkan itu,,” ne,, ne,, aku mengerti bos” ucapku jengkel.

“ok,,nuna,, selamat bekerja,, mungkin sepertinya kau harus membuat rencana desain kebun yang nanti akan kau buat,, dan kau sudah lihat sendiri keadaan halaman ini,, mungkin akan sangat sulit,,so,, lakukan dengan baik nuna,,,buat halaman café ku indah dan cantik seperti dirimu” ujar Tao panjang kali lebar. Namja ini cerewet dan arogan sekali,, cih,,

“aku tunggu laporan desain kebunmu di kantorku,, dan sampaikan itu juga pada jiyong jika ia datang,,” ucap Tao sambil melangkah pergi masuk kedalam sebuah ruangan di dalam café.

            Omo..bagaimana ini??? Kenapa ia menyuruhku menyampaikan perintahnya itu pada jiyong??aiiisshtt,, namja menyebalkan,,dia sangat berbeda sekali saat di parkiran tadi pagi,,dia seperti namja yang sangat dingin,, tatapannya pada yeoja itu sangat tajam,, dan saat ini namja itu kembali menjadi sosok yang menyebalkan. Aiigo,, ottoke,,aku bingung cara menyampaikannya pada jiyong nanti,,aaahhh,, menyebalkan..mengapa ini terjadi padaku Tuhan,,,

            Ku buka laptopku,, aku pun mulai mendesain kebun yang akan aku buat,, dan mungkin aku akan memberikan zat kimia agar tanah ini kembali humus. Disaat aku sedang memikirkan desain kebun,, jiyong pun datang… dia mematung saat menatapku,, aku hanya membungkukkan badan padanya dan berkata “annyeong ji” ucapku ragu memulai pembicaraan.

“an- annyeong sandara,,”ucap jiyong terbata kemudian melangkah masuk menuju cafe.

“ ahh,, ji tunggu,,” cegahku menghentikan langkahnya.

“laporan detail desain interiormu ditunggu Tao-ssi di ruangannya” ucapku pada jiyong.

“ne,, gumawo” ucapnya singkat lalu bergegas pergi meninggalkan ku,,”terserahlah” gumamku acuh kemudian focus melanjutkan pekerjaanku.,,

Jiyong pov

Hari ini pertamaku berkerja dengan dara. Aku sangat gugup sekali,, aku selalu memikirkan hari ini,, hari dimana aku akan berkerja dengan dara,, dimana aku akan selalu melihat wajah dara lagi,,memikirkan ini sangat membuatku gila,, bahkan saat aku berkencan dengan Jessica kemarin,, aku tak menikmatinya,, fikiranku hanya tentang dara,, bahkan Jessica sangat marah karena aku mengacuhkannya di bar semalam,,,bagaimana ia tidak marah,, aku yang mengajaknya berkencan tapi aku yang mengacuhkannya. Ini semua karena dia(dara).

Aku berangkat sangat pagi sekali,, aku memarkirkan mobilku sedikit agak jauh dari café,,, aku sangat gugup,, aiissht ini bukan gaya ku sekali,, gugup karena akan berkerja dengan seorang yeoja,,, aaarrggghhh membuatku gila saja. Tak lama kemudian,, mobil Range Rover putih milik darapun terparkir tepat di depan café. Aku dari jauh memperhatikannya.. ia berjalan menuju café,, ia terlihat cantik pagi ini. Aku pun perlahan keluar dari persembunyianku itu,, melangkah satu arah yang sama dengan nya. Namun masih menjaga jarak agar ia tak menyadari keberadaanku.

Namun saat aku hendak mendekati dara yang telah masuk café ,,aku melihat mobil Ferrari merah Tao datang,,aku pun spontan menyembunyikan diriku,,”sial,, namja itu lagi” gerutuku kesal. Tao pun melangkah menuju café,, dan secepat kilat akupun langsung menuju arah yang sama,, tapi aku terlambat,,ketika dipintu café,, aku melihat tao yang sudah menemukan dara dihalaman,, mereka berbicara sangat akrab,,cih aku muak dengan pemandangan itu.. entahlah,, aku tidak mengerti mengapa aku bisa menjadi sangat kesal jika tao dan dara sedang bersama. Aku pun mendengarkan pembicaraan mereka,, dan aku pun membeku saat aku mendengar Tao memerintahkan dara agar menyampaikan padaku bahwa dia (tao) menunggu desain interiorku..aku menatap dara,, diapun sepertinya terpaku,, dan seperti kebingungan…mungkin dia (dara) sedang memikirkan cara yang tepat untuk menyampaikannya padaku,, dan Tao pun masuk ke ruangannya,,meninggalkan dara,, yang sekarang kulihat dia sedang menatap laptop pink nya. Aku pun mengambil nafas panjang kemudian melangkahkan kakiku memasuki halaman,,

Aku kembali mematung,,saat mata kami (aku dan dara) saling menatap,, dan aku pun melihat ia pun kaku,,”annyeong ji” ucapnya seperti suara bisikan sambil membungkukkan badannya. Aku sedikit kaget,, ia memulai percakapan lagi,,setelah percakapan perkenalan di kantor kemarin. “an-anyeong sandara” balasku sedikit tergagap,,aiiissshht sejak kapan Kwon Jiyong tergagap berbicara dengan yeoja,,aaarrgghh aku kesal pada situasi ini. Aku pun melangkah pergi namun ia (dara) memanggilku kembali,, dan ia pun dengan santai berhasil mengatakan amanat yang Tao berikan padanya untuk disampaikan padaku,,walaupun aku sebenarnya mendengar sendiri tao menunggu laporanku,, namun aku cukup senang dara berbicara banyak padaku hari ini,,namun,,lagi-lagi aku bersikap acuh padanya,,akupun hanya mengiyakan dan berterimaksih padanya kemudian melanjutkan langkahku yang terhenti,, aku pun memasuki café,,

Dari dalam café aku memperhatikan dara yang sedang sibuk dengan pekerjaannya,, kadang ia memungut tanah halaman yang ia sangat perhatikan, kemudian ia ambil sedit tanah itu memasukkannya kedalam tabung,, hemm,, seperti saat kuliah dulu,, kau selalu serius saat berhadapan dengan tabung-tabung reaksi,, zat-zat kimia,,kau yeoja yang cerdas,, pantas saja,,, banyak teman-teman ku yang mendambakan ia (dara) menjadi kekasih mereka, mereka berkata,, dara itu yeoja cantik,, cerdas,,dan sangat baik,,pada saat itu,,aku hanya tersenyum saat mereka mengatakan itu didepanku,,namun dengan angkuh aku mematahkan hati wanita yang didambakan banyak pria itu. Aiigooo,,, berhetilah memikirkannya,, diluar sana banyak sekali yeoja yang lebih cantik dari dara,, lebih cerdas dari dara,,dan mereka sangat menginginkanku menjadi kekasih mereka,, So untuk apa aku memikirkan dara…aku harus focus pada pekerjaanku,, aku tidak ingin kalah dengan dara,,, aku harus lebih baik darinya. Tapiiii,,,, aku belum pernah menemukan yeoja yang baik sebaik dara,,aiiisshht lagi-lagi dara,, dara,, dara,, dan terus dara,,,”Tuhaaaan aku menginginkan ia kembali padakuuuu,,,,”jeritku dalam hati.

Author pov

     Setiap hari jiyong,, dara,, dan Tao bekerja di tempat yang sama ,,bertemu setiap harinya,, Tao dan dara yang sering bertengkar karena kejahilan Tao pada dara,, jiyong yang terdiam memperhatikan dara dan Tao,, dan tao yang sering memergoki jiyong sedang memperhatikan dara dengan tatapan yang sangat intens,,namun tao tak mengerti arti tatapan jiyong itu,, dan tao pun berpura-pura tak pernah melihat itu. Jiyong seseorang yang sangat dingin bagi Tao.

     Seminggu telah berlalu,, mereka bertiga berkerja dengan sangat baik,, hari ini dara mulai menyirami tanah halaman dengan campuran air dan zat kimia penyubur tanah,,berharap tanahnya bisa kembali subur agar dapat ditanami tanaman hias kesukaan dara,, mawar merah,,dengan sangat riang dara menyirami setiap hari tanah halaman itu,, di sudut lain ke dua namja yang berkerja di dalam ruangan yang berbeda menatap dara dengan penuh ketertarikan,, jiyong dengan mata yang menginginkan dara kembali,, dan tao dengan mata yang terpesona pada sosok dara  yeoja yang baru dikenalnya,,dan jika mereka berdua melihat dara sedang dalam kesulitan di halaman,, jiyong dan Tao saling adu cepat membantu dara,, dan dara hanya terbengong dengan sikap ke dua namja itu.

“ aigooo,, aku lupa membeli kotak untuk membenihan nanti”ucap dara

“waeyo nuna?” Tanya tao

“aku melupakan sesuatu yang harus ku beli,,tao-ssi aku akan pergi sebentar ne,,” ucap dara kemudian bergegas pergi.

“ya! Nuna,, kau butuh bantuan??kajja,, aku akan mengantarmu” seru tao pada dara yang terhenti langkahnya. “anni,, gwencana,, aku bisa sendiri,, jika ingin membantuku,, tolong siramkan air yang dibak itu ke permukaan tanah disini,, tadi aku belum menyiram keseluruhan secara merata,, mian bos menyuruhmu,, kekeke” jelas dara sambil nyengir pada Tao. “ne,, ne,,akan ku lakukan,,berhati-hatilah nuna,, jika kau butuh sesuatu kau bisa menelefonku,,aku sudah memasukan nomorku dihp mu saat kau tertidur di mobilku waktu kita pergi ke sungai han,,” ucap tao dengan wajah tanpa dosa,,

“mwo???kau ini sangat tidak sopan,, sudahlah,, aku pergi”protes dara lalu meninggalkan dara. Dari kejauhan jiyong hanya menatap iri kedekatan Tao dan dara.  Seminggu ini dara dan dia masih sedikit canggung. Namun jika jiyong membantu dara,, jiyong mendapat senyum manis dan ucapan terimakasih dari dara. Hal sesederhana itu saat ini membahagiakan sekali bagi jiyong,,,entah kemana saja dia (jiyong) selama 3 tahun ini,, hal yang lebih dari itu telah dara lakukan selama ia menjalain kasih dengan dara,, namun ia hanya memikir dirinya sendiri,, memikirkan kesenangannya sendiri,, tanpa peduli yeoja yang sangat mencintainya itu,, dan menyakitinya tanpa meminta maaf hingga saat ini,, jiyong tak pernah sanggup memulai pembicaraan tentang masa lalunya dengan dara.

     Setelah 1 jam berlalu kepergian dara membeli keperluan untuk kebunnya,,Tao pergi meninggalkan cafe karena Top menyuruhnya untuk ke kantor.  Sekembalinya dara,, ia dengan sangat tertatih membawa kotak besar dari papan,,jiyong yang melihatnya langsung mendekati dara bermaksud membantu dara,, namun belum sempat ia (jiyong) mendekati dara,, kotak itu terlalu besar dibandingkan dengan tubuh dara yang mungil,, sehingga dara yang semula kuat mengangkatnya akhirnya menyerah dan kotak itu jatuh tepat di kaki dara.

“aaaaakh” jerit dara kesakitan. Jiyong pun berlari secepatnya melihat dara kesakitan seperti itu,, jiyong meningkirkan kotak besar yang menyakiti dara itu.

“gwencana??” Tanya jiyong,, dara tidak menjawabnya. Jiyongpun membantu dara berjalan lalu jiyong mendudukkan dara di kursi halaman yang sering dara pakai untuk meneliti tanah dan tanamannya.

“aku baik-baik saja ji,,gumawo” ucap dara meyakinkan jiyong. Jiyong mengambil posisi duduk berhadapan dengan dara.

“bisakah kau tak berakting seperti wonder women,,kau tau kotak itu lebih besar dari ukuran tubuhmu,,,kau seharusnya memanggilku atau jika kau tak ingin berbicara padaku hanya untuk meminta pertolongan,, kau bisa memanggil tukang yang sedang bekerja disini untuk membawakan kotak besar sialan itu..” ucap jiyong menatap marah pada dara.

“mwo? Kau marah ji? Mian,, aku tidak ingin merepotkan siapapun,,”ucap dara pelan sambil menunduk menghindari tatapan jiyong. Namun tiba-tiba jiyong mengangkat kaki dara yang terluka,, membuka sepatu dara,,dan jiyong melihat ada pembengkakan di punggung kaki dara,,

“mian,, aku berbicara terlalu keras padamu,,aku hanya khawatir dara,,kau tunggu disini,, aku akan mengambil P3K didalam” ucap jiyong lalu berlari kedalam café dan dengan waktu 2 menit ia pun kembali,,dan lagi-lagi jiyong mengangkat kaki dara yang lebam ,,menempatkannya di kedua paha jiyong yang duduk berhadapan dengan dara.

“aah,, ji,, aku bisa melakukannya sendiri” ucap dara sambil menarik kakinya namun jiyong menahan kaki dara dan menatap tajam pada dara,, seketika dara terdiam,,

“jangan seperti ini dara,, kau jangan terluka lagi,, kau jangan pernah tersakiti lagi oleh apapun atau siapapun,,” bisik jiyong pelan sambil dengan lembut mengobati lebam kaki dara.

“mwo?” Tanya dara heran.

“ahh,, anni,, kau harus bisa menjaga dirimu,, jangan sungkan meminta bantuanku ataupun orang yang bekerja disini” ucap jiyong mengalihkan pembicaraan.

“ne,, gumawo jiyong,, maaf merepotkanmu” ucap dara sambil tersenyum lembut pada jiyong. “dara,,,apakah aku layak mendapatkan senyum tulusmu itu setelah apa yang telah ku lakuakan padamu” bisik hati jiyong perih.

“dara,, emm tentang waktu itu,,,,” jiyong memberanikan diri memulai membahas masa lalu namun dengan cepat dara memotong kalimat jiyong.

“mian ji,,, aku tidak ingin membicarakan yang kau bicarakan,, aku sudah melupakkannya,, jadi ku harap kau pun bisa menjalani hidupmu seperti yang kau mau,, tanpa harus memperdulikan aku,, bahkan tentang yang kau bicarakan itu,, aku menganggapnya tidak pernah terjadi” ucap dara tegas sambil memalingkan wajahnya. Jiyong menatap wajah dara,, wajah itu sangat kesakitan,, namun tetap bukan kemarahan,, hanya kekecewaan yang terukir jelas diwajah dara.

“oppa,, apa yang kau lakukan?” teriak seseorang. Dara dan jiyong pun spontan melihat ke sumber suara itu. Dan ternyata seorang yeoja cantik yang bernama Jessica.

“Jessica,, sedang apa kau disini?” Tanya jiyong sambil berdiri dari duduknya.

“oppa, aku mencarimu,, aku rindu padamu,, seminggu ini kau tak membalas pesanku,, dan tak pernah mau mengangkat telefon dari ku? Apa kau masih marah karna aku kesal padamu saat di bar itu?” ucap Jessica manja sambil menggelayut di lengan jiyong. Jiyong merasa risih dengan perlakuan Jessica,, sebenarnya jiyong bukan risih karna Jessica yang merangkul lengannya,,itu sering sekali mereka lakukan,, namun jiyong merasa risih Jessica melakukan itu karena dara melihatnya.. dara memperhatikannya.

“oppa,, siapa dia?apa dia orang yang berkerja disini??”Tanya Jessica pada jiyong sambil menatap jijik pada dara. “aahh,, aku tau pasti dia pesuruh disini,, hei kau,, bisa kau membuatkan aku minuman,,aku haus” teriak Jessica pada dara,,

“mian,, aku bukan pesuruh,, jiyong,, sepertinya aku pulang lebih awal hari ini,,bye,, aku akan mengirimi pesan pada Tao,, jadi kau tak usah bersusah payah berbicara pada tao tentang kepulanganku ini” ucap dara sinis sambil berlalu melangkah dengan kaki yang berjinjit menahan sakit di kakinya. Namun sepertinya ada yang lebih sakit dari luka kakinya itu.. ya luka hatinya kembali terbuka,, melihat jiyong bersama yeoja lain. Melihat itu,, dara seakan kembali saat jiyong berkata jenuh padanya dan mencintai yeoja lain. Dan darapun mengingat itu semua,,,sangat mengingatnya,,,namun ia sangat tak ingin membicarakan hal itu.. karena membicarakan itu dengan jiyong seperti mengulang adegan saat-saat menyakitkan itu…darapun menancap gas mobilnya,, semakin cepat meninggalkan mereka berdua disana,,semakin baik untuk dara. Dan di mobilpun dara tak bisa menahan air matanya,, ia kembali menangis,, luka itu kembali terbuka,, “Tuhan,, aku ingin melupakkannya,, aku ingin melupakan sakit ini,, aku tersiksa jika selalu seperti ini,, aku harus bagaimana?apakah aku terlalu mencintainya sehingga rasa sakit yang kurasakan seakan akan sama besar dengan cinta itu sendiri..aku tak ingin membencinya,, aku hanya ingin melupakan sakitnya,,” tangis dara sambil tangannya menggenggam erat stir mobil.

Bom Pov

     Seminggu ini aku sangat senang melihat dara sangat bersemangat sekali bekerja,, ternyata dugaanku tidak salah,, dia sangat menyukai pekerjaan ini,, aku harap dia bisa melupakan namja yang tega menyakiti yeoja selembut dara.

“nuna,, dara tertimpa kotak papan besar saat dia sedang bekerja” ucap Tao panic sambil menunjukkan pesan dari jiyong.

“omo,,, jinjja??aiissshht yeoja itu,, mengapa ia tidak memberitahuku” ucapku sebal lalu bergegas pergi meninggalkan kantor dan sepertinya tao mengikuti langkahku yang tergesa-gesa menuju mobil pergi ke apartemen dara.

Setibanya diapartemen,, benar saja Tao ingin melihat keadaan dara juga..dan aku pun memasuki apartemen dara bersamanya. Dan ketika aku masuk,, dara sedang tertidur disofa,,namun melihat wajahnya,, aku melihat air matanya tergenang di ujung matanya,,sepertinya ia menangis lalu tertidur,,,”kenapa lagi dengan nya” desisku pelan. Tao dengan wajah khawatir menghampiri dara yang tertidur,,

“bom nuna,, sepertinya ia sangat lelah,, biarkan saja ia istirahat seperti ini,, kau tak usah khawatir,, aku akan melihatnya jika ia sudah terbangun,,serahkan pada tetangga yang baik hati ini” bisik Tao meyakinkan ku,,,mungkin apa yang dikatakan Tao ada benarnya,, mungkin saat ini dara sangat lelah,, bosok aku akan kembali melihatnya lagi.

“ok,,aku titip dia padamu tetangga yang baik hati” ucapku sambil mengerlingkan mata pada Tao.

“okey” ucapnya mantap dengan acungan ibu jarinya.

     Aku pun beranjak pergi,, keluar dari apartemen dara,,masuk ke mobilku,, dan melaju menuju apartemenku,,“Aku berharap kau baik-baik saja dara.. ku mohon jangan menyakiti dirimu lagi”gumamku ditengah-tengah perjalanan pulang.

Tao Pov

Saat bom nuna pergi,, aku mengambil posisi duduk di sofa disamping dara yang tertidur,, aku menatapnya,, aku menikmati wajah tinkerbell-ku saat ia tidur,, ini kedua kalinya aku melihat dia tertidur. Wajahnya sangat teduh,, namun wajah itu seperti menyimpan banyak yang disembunyikan..”nuna,,sebenarnya apa masalahmu?” ucapku pelan berbicara pada dia yang sedang tertidur. Melihatnya tertidur seperti ini,,aku seperti ingin sekali menjaganya,,agar ia tidak terluka atau dilukai oleh siapapun,,

Sebaiknya aku membiarkan ia sendiri disini,, membiarkannya tidur dengan nyaman,,“take a rest tinkerbell,,,” bisikku ketelinga dara yang tertidur sambil ku selimuti tubuh mungilnya.

Author pov

“oppa kau marah padaku?” Tanya Jessica pada jiyong yang terus mendiamkannya sedari tadi.

“aku tak menyukai kau berkata seperti itu pada yeoja tadi,, kau sangat kasar sekali untuk seukuran yeoja cantik sepertimu” jawab jiyong sinis.

“mwo?? Ya!! Memangnya siapa yeoja itu???dia hanya yeoja biasa,, tak usah kau besar-besarkan masalah tadi,,aku tidak melakukan kesalahan apapun” protes Jessica

“terserah,, saranku kau sepertinya harus mengikuti les kepribadian,,,dan satu hal yang perlu kau tau,, yeoja yang kau bilang biasa itu,, bagiku dia jauh lebih baik seribu kali dibanding dirimu” ucap jiyong sambil terus memandang kejalan focus pada kemudinya.

“cih,, apa-apaan ini??apa yang yeoja itu berikan sampai kau membelanya seperti ini? Aaahh,, aku tau pasti dia telah menyerahkan tubuhnya hingga kau merasa terpuaskan dan kau tidak ingin kehilangan kepuasan itu oppa??” ucap Jessica yang membuat jiyong membanting stir mobilnya ketepi jalan.

“keluar” ucap jiyong singkat.

what?” Tanya Jessica tak percaya dengan apa yang baru saja dikatakan jiyong.

“KELUAR DARI MOBILKU SEKARANG” teriak jiyong mengagetkan Jessica dan dengan berat hati bercampur malu dan kesal Jessica pun turun dari mobil jiyong,, dan jiyongpun langsung melaju cepat meninggalkan Jessica mengumpat kesal pada jiyong.

“yeoja itu yang menyebabkan ini semua,, kau akan menerima akibatnya yeoja bodoh…cih,,” bisik Jessica.

TBC….

Gumawo readers,,,comentarnya lucu2 dan bikin author jadi semangat ni,,mian klo jalan ceritanya masih ada yang berbelit-belit sampe readers gak bisa ngebayanginnya,,kekeke,,semua coment author baca,,buat perbaikan diri ,,hubungan simbiosis mutualisme,,kekeke,, gumawo ne,, love you full readers *kecup_manja..coment yang banyak lagi yaa,,, *bow

  <<back  next>>

49 thoughts on “I’m Not Broken Hearted Girl #5

Leave a comment