[Series] My Lost Memory – Chapter 5

my-lost-memory

Author : Bernadette
Genre : Fantasy, Horror, Romance

~~~

Chanyeol’s pov

Bagaimana kabarmu, jiyong hyung? apakah baik-baik saja? kuharap begitu.

Dara noona masih koma disini. Sudah 1 tahun lamanya, noona tidak mau membuka matanya, padahal aku sangat merindukannya. Jiyong hyung, apakah kau merindukan noona juga? Kuharap kau belum melupakan noona.

Setelah kejadian kecelakaan itu, dara noona hilang selama 1 hari. Pada saat ditemukan, dara noona seperti mayat, tetapi belum meninggal. Para polisipun pada awalnya mengira dara noona sudah meninggal. Aneh bukan? mungkin Tuhan masih ingin melihat noona hidup. Kami membawa noona ke rumah sakit, tetapi peralatan operasi rumah sakit di Seoul tidak memadai.

Pada waktu di periksa, banyak bagian organ tubuh noona yang rusak. Termasuk bagian jantung dan otak. Sungguh tragis. Dokter menyarankan agar dara noona di rawat di rumah sakit luar negeri dengan alasan rumah sakit diluar negeri memiliki alat medis paling lengkap dan yakin dara noona dapat sembuh disana.

Tanpa ba-bi-bu, eomma dan appa langsung mengurus beberapa urusan untuk memindahkan dara noona ke New York. Butuh beberapa hari untuk mengurusnya. Dan kami sengaja tidak memberitahu siapa-siapa bahwa kami akan pindah untuk sementara, sehingga banyak orang mengira bahwa dara noona telah meninggal karena menghilangnya keluarga kami tanpa jejak. Sungguh, aku sangat marah pada orang yang menyebarkan gosip tersebut, tetapi aku memendamnya. Setidaknya demi keselamatan noona.

Saat di New York, dara noona dioperasi dan operasinya sukses. Tetapi sampai sekarang dara noona belum bangun juga. Tidak ada kesalahan sewaktu operasi dan bagian organ tubuh yang rusak sudah stabil, tetapi detak jantungnya sangat lemah.

Tapi hal yang tidak disangka, sudah dua minggu ini, dara noona mengalami peningkatan. Detak jantungnya sudah stabil. Aku bisa merasakan dara noona akan bangun sebentar lagi.

Oh, Aku keluar dari sekolahku di Seoul dan melanjutkan sekolahku di New York. Aku berencana kembali ke Seoul lagi setelah kelulusan SMA disini.

Dan hari yang kutunggu-tunggu telah tiba. Hari ini aku sampai di Seoul. Sayangnya, aku harus sendirian disini. Eomma, appa, dan dara noona tetap di New York.

Aku diterima di Seoul university dan memulai semester pertamanya lusa. Dan akhirnya aku bisa menjalani aktivitasku di kota kelahiranku lagi, Seoul.

/still Chanyeol’s pov/

Aku berlari terburu-buru menuju ke kampus. Jika bukan karena bangun kesiangan, aku tidak akan berlari kencang seperti ini. Fiuhh.. dengusku sambil mengelap keringat yang sudah membanjiri keningku.

Tanpa sengaja aku menabrak sosok namja yang tampaknya juga terburu-buru.

deg.

Jiyong hyung.

“Ah mianhaeyo” ucapnya singkat dan membungkuk, mencoba membantuku berdiri dan mengambilkan kacamataku yang ikut terjatuh.

“Hyung” Nada bahagia tak bisa ku sembunyikan. Aku tersenyum melihatnya dan lega dapat bertemu di kampus ini.

“Nuguseyo? Bagaimana kau bisa mengetahuiku?” Tanyanya bingung.

Aku terdiam beberapa saat. Senyumku memudar.

“Aku duluan ya. Sampai jumpa” Jiyong hyung berjalan cepat kearah gedung Seni yang terletak disebelah gedung Fakultas Kedokteran, tempat yang akan mengajarkanku tentang dunia medis nanti.

Mwoya? apakah dia tak mengenaliku? Dengan pertemuan singkat ini, tak bisakah ia mengenaliku? Mataku mengikuti gerak gerik jiyong dan aku pun teringat akan keterlambatanku dan segera lanjut berlari ke arah kelasku yang terletak dilantai 2.

Apa yang sudah kulewatkan selama 1 tahun ini? Mengapa ia seperti baru bertemu denganku hari ini?

Author’s pov

Seungri berjalan terburu-buru ke arah lorong kampus yang sangat sepi dan jarang dilalui oleh banyak mahasiswa di kampus tersebut. Seungri berbelok ke arah kanan dan memasuki ruangan. Gudang.

“Kau sudah datang?”

“Apa lagi maumu?” Tanya seungri gusar.

“Tenang lah aku hanya ingin meminta bantuanmu” jawab seseorang dengan nada biasa.

“Taeyeon, hentikan semua ini. Kau sudah membunuh dara dan membuat jiyong amnesia. Apa lagi yang kau inginkan? Kau mau menghilangkan nyawa orang lain lagi? dan untuk apa aku harus membantumu?” bentak seungri frustasi akan sikap orang yang dihadapannya itu.

“Kita harus membunuh jiyong dan bantulah aku. Kau tau aku tak bisa melakukannya sendiri jika menyangkut sahabatmu itu. Jiyong sangat susah untuk dibunuh. Buktinya saat kecelakaan itu, ia belum mati” taeyeon menyeringai.

“Kau benar benar gila, Kim Taeyeon”

“Lee Seungri. Jangan coba coba menghentikanku karena aku masih ingin membalaskan dendamku pada dara melalui jiyong”

“Dara tak pernah merebut jiyong darimu dan kamu sudah berhasil membunuhnya. Lalu kau akan membunuh orang yang kau cintai? kau sudah kelewatan gila!”

“Dan satu hal lagi. Jangan coba coba untuk mencelakakan jiyong lagi atau aku akan membunuhmu dengan tanganku sendiri. Aku datang kesini untuk memperingatkanmu.. untuk terakhir kalinya” ancam seungri tegas sebelum keluar dari gudang itu.

“Jinjja? Cobalah untuk menghentikanku jika kau bisa dan aku akan melakukan semuanya sendiri”

Seungri’s pov

Setelah pembicaraan yang cukup membuatku naik darah, aku pergi ke taman kampus tepat disebelah kantin. Aku duduk di salah satu tempat duduk yang disediakan. Tempat ini. Tempat favorit dara untuk mengerjakan tugas. Aku merindukannya. Apakah dia sudah tenang di surga? kuharap begitu.

Sebenarnya, Kim Taeyeon adalah sepupuku dengan nama keluarga yang berbeda. Ia sudah lama menyukai Jiyong, mungkin saat pertama kali kukenalkan dengan jiyong.

Sepupuku memang memiliki masalah psikis akibat orangtuanya. Saat Taeyeon masih berumur 6 tahun, ia harus menghadapi orangtuanya yang selalu bertengkar dihadapannya. Saling memukul, melempar barang, dan saling berteriak satu sama lain, itulah yang harus dilihat taeyeon saat masih berumur 6 tahun.

Ia anak pendiam, tidak mempunyai teman, dan selalu di bully oleh teman sekelasnya di SMP maupun SMA. Tentu aku tidak tinggal diam. Taeyeon sudah kuanggap adik kesayanganku.

Saat kuajak untuk bertemu dengan sahabat sahabatku, ia selalu menolak. Dan pernah kuajak lagi, ia menolak lagi dan aku menggunakan taktik licik untuk membuatnya mengiyakan ajakanku.

(Flashback)

Cafe, 20 Juni 2014

Aku mengajak Taeyeon ke sebuah cafe yang disepakati oleh sahabat sahabatku untuk tempat bertemu. Membutuhkan tenaga lebih untuk membujuk Taeyeon karena ia anak yang keras kepala. Sesampai di cafe, aku tak melihat mereka sama sekali. Jadi, mau tak mau kami berdua harus menunggu mereka datang. Tak membutuhkan beberapa lama untuk menunggu mereka, karena 10 menit kemudian, muncullah mereka di pintu masuk.

Kring.

‘Itu mereka’ batinku berucap senang dan segera melambaikan tanganku.

Jiyong hyung berjalan lebih dulu dari para hyung lainnya. Aku menoleh, ingin melihat bagaimana reaksinya melihat sahabatku yang cukup cool itu, yang kulihat Taeyeon terus memandangnya dari awal jiyong hyung masuk ke cafe. Aku hanya bisa tersenyum simpul atas perubahan sikapnya itu. Ia jarang sekali memperlihatkan ketertarikannya kepada namja dengan terang-terangan.

“Apakah kau Taeyeon?” tanya jiyong hyung setelah duduk di sebelah kiriku sementara Taeyeon duduk di sebelah kananku.

“Bagaimana kau mengetahuiku?” Taeyeon balik bertanya.

“Seungri pernah menunjukan fotomu dan menceritakan banyak hal tentangmu pada kami” saut Seunghyun hyung yang sudah duduk didepanku bersama youngbae dan daesung hyung.

“Ah ternyata begitu” ujar taeyeon menyesap minuman yang sudah dipesannya tadi dan mencuri pandang ke arah Jiyong. Taeyeon tak sadar, bahwa dari tadi aku mengawasinya. Ada apa dengan situasi ini? Apakah Taeyeon menyukai- tunggu dulu. Mengapa ini terlalu cepat? tapi aku tidak bisa menghentikan rasa penasaranku ini.

“kau menyukai jiyong?” bisikku tepat di telinganya yang cukup membuatnya terkejut.

“Siapa jiyong?”

“Tentu yang disebelahku ini”

“Aniyo. Aku hanya memandangnya saja. Lalu siapa orang orang yang didepanku ini. Aku tak pernah mengenalnya”

Kurasa taeyeon mencoba mengalihkan perhatian, aku semakin ingin menggodanya.

“Bukankah ia sangat keren?” bisikku lagi.

“Jiyong? Ten- aniyo” ucapnya yang menurutku cukup membuat semua orang melihat ke arah kami.

“Ada apa denganku, Taeyeon?” Jiyong yang dari tadi fokus memandang ke arah hpnya pun mendongak dan bertanya kebingungan.

“Bu..bukan a..apa-apa” Taeyeon tergagap.

“Dia menilai dirimu keren, hyung” ungkapku dengan senyum jahil yang terpampang diwajahku.

“jinjja? gomawo taeyeon-ah” gumamnya lembut.

“Tapi dari tadi kulihat, kenapa kah selalu tersenyum?” youngbae menunjuk jiyong dengan telunjuknya.

“Aku hanya senang hari ini.”

“Wae? karena Sandara?” Kali ini daesung yang bertanya.

Huh? Ada apa ini? apa hanya aku yang tidak tau tentang sesuatu? batinku.

 

“Siapa sandara, oppa?” tanya taeyeon dengan nada.. cemburu?

“Teman kampus kami dan sudah menjadi yeojachingu nya jiyong” seunghyun hyung menyela.

Mworago? kenapa hanya aku yang tidak mengetahuinya?

 

“Mengapa aku tak diberitahu?” Tanyaku dengan wajah masam.

“Karena kau tidak menemui kami kemarin lusa. Mereka berdua jadian di tengah hujan, cukup gila bukan?” daesung menggelengkan kepala.

Aku menoleh ke arah jiyong.

“jinjja?” aku menahan tawa.

“Apa kau mau mengejek kami berdua? setidaknya itu hal yang unik dan romantis” ujar jiyong tak mau kalah.

“Romantis apanya? adanya hanya kalian berdua sakit” cibirku yang sukses mendapatkan pukulan dikepalaku.

Aku melirik ke arah taeyeon. Dia menjadi diam lagi dan seperti biasanya menundukan kepala. Aku mendesah panjang. Ingin sekali aku mengubah sikap pendiamnya itu dengan mengajaknya ke cafe ini untuk bertemu sahabat-sahabatku, berharap ia menjadi ceria. Tapi hanya sia sia saja. Ia tak berusaha masuk ke dalam pembicaraan kami.

(Flashback end)

Kejadian itu tepat 2 hari setelah jiyong dan dara pacaran.

Saat taeyeon dan aku sudah sampai dirumah, ia bercerita kepadaku bahwa ia akan merebut jiyong dari dara bagaimanapun caranya. Ia menyukainya. Dan apapun yang ia sukai, ia harus mendapatkannya. Tekadnya sudah bulat. Aku hanya bisa menasehatinya bahwa jiyong sudah memilih dara dan jangan menganggu hubungan mereka. Tapi untuk sekarang, semuanya sia sia. Taeyeon telah menghancurkan mereka berdua. Aku pun hanya bisa meminta maaf kepada mereka meski dalam hati. Aku masih belum bisa menceritakan semuanya kepada mereka.

Aku memejamkan mataku dan pergi meninggalkan taman. Bagaimana cara menata semuanya menjadi lebih baik?

Author’s pov

Seorang yeoja bertudung hitam berjalan sambil membawa pisau ditangannya. Ia menarik kursi dan langsung memulai kegiatannya, mengasah pisau yang dibawanya itu.

Ruang bawah tanah menjadi tempat rahasianya. Banyak senjata terpampang jelas di setiap penjuru ruangan. Pistol pun juga termasuk. Rantai dan tali sudah tergeletak di samping tangga.

Yeoja itu membuka jaketnya dan mengambil foto. Ia tersenyum miring.

“Jiyong, kau masih mencampakkanku, ya? apakah kau tak mengenalku sama seperti kau tak mengenal dara?” Tanyanya lemah.

“Kau sudah cukup menghancurkan hatiku dulu dan sekarang kau mau menghancurkannya lagi?!” kali ini ia berucap dengan teriakan histeris.

“Baiklah. Permainan baru akan dimulai sebentar lagi” ujarnya seraya meremas foto yang memuat wajah seorang namja.

Ia yeoja pembunuh. Yeoja yang sudah merusakkan kebahagiaan orang lain. Ia Kim Taeyeon.

TBC

next>>>

Kenapa jariku nulis nama Taeyeon sebagai pho disini?! Salah satu idolaku jadi korban dah buat cast di ff ini. Nggak nyangka juga kalo Taeyeon jadi jahat.. Mianhae unnie deul. Dan untuk chapter selanjutnya aku nggak punya ide, wkwkwkwk. Hengsho^^

20 thoughts on “[Series] My Lost Memory – Chapter 5

  1. Chanyeol itu dongsaeng dara ya.
    Untunglah dara koma dan gk meninggal.
    Ya ampun, jdi si psiko gila itu taeyeon.
    Dan dia saudaanya seungri? Apa seungri udh cerita klo taeyeon yg nyebabin kecelakaan wktu itu? Dan dia malah mau ngebunuh ji. Andwae.
    Next chap thor.. semangaaaattt

  2. jdi tayeong yg ngelakuin semuanya,ih serem,mau ngebunuh jiyong lagi duh jangan sampedan jara buruan sadar dari komanya!! next thorr!!

  3. syukurlah dara cuma koma dan gak meninggal,
    kasian ya dara dan jiyong harus menderita
    semua ini gara2 si psiko taeyeon
    dan kenapa harus seungri yang jadi saudaranya psiko itu ???
    dan kenapa seungri gak nyeritain semuanya ke jiyong dkk
    jadi adiknya dara chanyeol ???

  4. Ceye jjadi adiknya dara unni dsini?
    Aahhh snengnya akhirnya unni cma koma.
    Seungri slm ini udah tau klo dalangnya it Taeyon. Aku pngen seungrat jujur ke jiyong biar ingatan jiyong bs kmbli

  5. oh may god demi teripang aku gabisa bayangin taeyeon jadi pembunuh. selalu ada antagonis. kenapa harus di bunuh sih daranya? disini chanyeol jadi adiknya dara? kenapa ngga sanghyun? baiklah lupakan pertanyaan ini. tegang sendiri bacanya haha. oke deh satu chap lagi sebelum chapnya abis. lanjutin yang cepet eonn

  6. Ternyata semua ini ulah taeyon?dan seungri gak mau crta apa2 sama sahabatnya?klo mreka udh tau suanya entar kebenaran nya apa mreka bakal benci sama seungri juga?pasti chanyeol ngrsa aneh ngliat prubaan sikap ji ke dia huhhh smga ji cpet inget dahhh

  7. kenapa si taeyon egois ??? dan kenapa dia jahat sma dara,dan si seungri juga jangan karena adik sepupu dia biarin aja dia nyelakain orang jangan cuma di bilangin tpi cegah dia dengan gerakan jangan cuma dengan kata2,,, maaf baper bacanya

Leave a comment