[DGI FESTIVAL 2016_PARADE] Angel Without Wings #3

AWWWW

Author : QueeNda

Main Cast : Kwon Ji Yong, Park Sandara

[3] “on a rainy days”

Aku menatap keluar jendela, hari ini hujan turun dengan sangat lebat, beruntung hujan turun saat aku sudah sampai disekolah. Apa saat hujan, malaikat tidak bisa keluar? Sandara,,aku belum melihatnya seharian ini di sekolah. Padahal satu-satunya yang membuatku semangat untuk pergi ke sekolah adalah dirinya, entahlah tapi pikiranku tidak bisa lepas dari nama itu. Sandara sandaraa. Aahh , tanpa sadar aku menggeleng-gelengkan kepalaku, seolah dengan begitu namanya akan keluar dari otak kecilku.

“Kwon Jiyong, apa ada yang ingin kau tanyakan sebelum aku mengakhiri pelajaran kita hari ini?”aku membuka mataku dan melihat sosaengnim serta teman sekelasku menatapku bingung.

a-ania sosaengnim, tadi hanya ada lalat saja”aku mengibas-ibaskan tangannku seolah-olah sedang mengusir lalat.

“baiklah, kalau tidak ada yang ditanyakan lagi. Pertemuan hari ini, kita akhiri sampai disini”dan dengan begitu sosaengnim menutup pelajaran membosankan yang selalu membuat mengantuk dan ingin meninggalkan kelas.

Satu persatu teman-teman sekelasku keluar, dan sekarang yang tersisa hanya aku. Entah ada sesuatu yang menahanku untuk tidak segera pulang. Aku bersandar di bangku dan menutup mataku, hanya mendengar suara hujan yang masih setia membasahi bumi. Sampai akhirnya aku mendengar suara langkah kaki memasuki ruang kelasku, aku membuka mataku perlahan. Seulas senyum tertarik di bibirku.

“kau belum pulang??”tanyanya menghampiriku dan mengambil tempat duduk disampingku.

“hujannya masih terlalu besar”

“apa kau takut dengan hujan??”

“tidak, kau sendiri kenapa masih ada di sekolah??”

“engg,,karena masih ada kau disini, apa kau lupa aku ini siapa??”dia tersenyum.

“ya,karena kau malaikat penjagaku”

“huwaa,,kau pintar”gadis disampingku langsung mencubit pipiku.

“aigoo,lepaskan. Aku bukan anak kecil lagi Ssantoki!”Dara melepaskan cubitannya, berdiri dan membuka jendela didekatnya.

“umh,hujannya sudah tidak terlalu besar Ji, lagipula aku menyukai hujan”

“jadi,kau mau segera pulang??”

“ya, lagipula aku membawa ini. Taraa”Dara menunjukkan payung berwarna pink nya dan menggandengku keluar kelas.”kajja, kita pulang”Dara menatapku tersenyum, oh Dara, kumohon jangan tunjukkan senyuman itu padaku.

“apa kau yakin payung ini cukup untuk kita berdua??”aku memastikan kembali setelah Dara membuka payungnya yang mungkin hanya cukup untuk satu orang. Yaitu, dirinya sendiri.

“kurasa aku salah bawa, mianhae Ji”Dara tersenyum lemah, aku mengambil payungnya dan menariknya untuk merapatkan dirinya padaku.

“nah, jika seperti ini mungkin bisa”Aku menatap dara yang sekarang berada sangat dekat denganku. Dara tersenyum menatapku dan kemudian menunduk malu. Kami pun mulai berjalan.

Hening.

Hening..

[Dug Dug Dug]

“umhh,Ji kenapa jantungmu berdetak lebih kencang??”mwo?apa sekencang itu sampai Dara pun mendengar?

“a—ahhh itu karena aku lapar”aku mengalihkan pandanganku, bodoh, itu karena ada kau didekatku Dara.

Hening..

Hening…

Hening..

“umh,Ji..”Dara menghentikan langkahnya tiba-tiba.

“ya??”aku menatapnya bingung.

“Kurasa, rumahmu sudah terlewat 1 blok”

MWO??”aku terkejut saat kusadari aku dan Dara sudah berjalan terlalu jauh melewati rumahku, aigo Jiyong apa yang kau pikirkan sampai rumahmu saja terlewat!Dara terkikik melihat tampang bingungku, ya Tuhan kurasa wajahku seperti orang bodoh sekarang..-.-

“baiklah,,kita berpisah disini, neh?”Dara mengambil payungnya dari tanganku, ia masih tersenyum sedangkan aku sibuk dengan kebodohanku.

“umh,,Dara..”

“ya??”

“apa..apa besok kita masih bisa bertemu??”

“tentu saja,,apa kau lupa siapa aku??”

“ya ya,aku tahu kau adalah malaikat pelindungku”aku meniru perkataannya dan Dara hanya tersenyum..

“anak pintar”Dara mengelus rambutku!siapapun Tolong hentikan waktu sekarang juga!!aku tersenyum gugup..

“Dara,,”aku menahan tangan kanannya yang dipakainya untuk mengelus rambutku..

waeyo Ji??”

Aku mendekatkan wajahku ke wajah Dara perlahan, Dara menutup matanya. Ji, apa yang kau pikirkan, aigo tidak boleh Ji. Aku menggelengkan kepalaku.

Mianhae Dara”maaf karena kurasa aku menyukaimu..

“eoh??”Dara membuka matanya dan tersenyum. Dara, tolong jangan tunjukkan senyuman itu padaku atau aku akan mati dengan bahagia saat ini juga.

“ah anio,,baiklah hati-hati dijalan ne”aku sedikit membungkukkan kepalaku.

“ne”

Kami saling memberi senyuman satu sama lain, dan tak lama aku berbalik dan sedikit berlari kembali kerumahku yang sudah kami lewati tadi. Aku kembali menoleh ke arah tempat Dara berdiri tadi. Huh?? Secepat itukah Dara pergi?? Dara, kau masih terlalu misterius untukku.

*

*

“hujannya terlalu besar bagaimana bisa kita pulang??”

“ahh jiyong,, apa kau takut dengan hujan??aku malah sangat menyukai hujan..”

“YA! Apa kau meledekku??”

“iishh,,siapa yang meledekmu?lagipula lihat aku bawa payung”

“aigoo,,payungmu terlihat kecil apa itu sanggup menutupiku juga?”

Aku terbangun dan mengerjapkan mataku. Mimpi. Hanya mimpi. Siapa gadis dalam mimpiku? Aku mendesah pelan dan kembali memejamkan mataku lagi.

“KWON JIYOOOONNGGGG!!!”

Aishh,,apa ibu sudah pulang??aku masih mengantuk..

“ibu, bangunkan aku 5 menit lagi neh?aku masih mengantuk”aku mengibaskan tanganku tak tentu arah..

“Ibu?hey, bangunlah..ayo cepat bangun”seseorang menggoyang-goyangkan tubuhku memaksaku untuk segera bangun.

Baiklah, dengan terpaksa aku mendudukkan diriku, menyandarkan punggungku dan mengusap mataku.

“bu,,sudah kubilang bangunkan aku 5 menit lag____”

Kedip.

Kedip.

Kedip. Kedip. Kedip.

Terkejut.

Shock.

Tanda kehidupan NOL.

Mati dengan tenang di usia 18 tahun.

TIDAK! aku belum mati sekarang, tapi tunggu kurasa aku memang mau mati jika melihat senyuman itu lagi. Sampai aku benar-benar sadar bagaimana keadaanku sekarang..

Shirtless!!

“YAH!!!MENGAPA KAU ADA DIKAMARKU?!”

Aku menarik selimut hingga menutupi tubuhku sepenuhnya, bagus dia benar-benar membuat  rasa kantukku hilang sekaligus membawa rasa malu datang padaku. Aku terbiasa tidur melepaskan pakaianku, sekali lagi kuulang AKU TIDAK MEMAKAI KAOS DAN HANYA MEMAKAI BOXER!

“pelankan suaramu, Jiyong” dia hanya terkikik melihatku, aku mengambil kaos yang kuletakkan dikasur dan memakainya. Aku masih tidak habis pikir bagaimana gadis ini tiba-tiba bisa berada di dalam kamarku. KAMARKU!

“kenapa kau ada dikamarku?”

“pintu rumahmu tidak dikunci, saat aku memanggilmu tidak ada sahutan jadi aku masuk”jawabnya ringan, dan berkeliling melihat kamarku.

aigoo,,,ini foto dirimu saat masih bayi??”Dara mengambil fotoku yang sangat menggemaskan saat aku bayi dan bertelanjang..apa?bertelanjang?aku membulatkan mataku dan mengambil foto itu dari tangannya, memajang senyuman manisku. Oohh baiklah kali ini salahi ibuku karena memfoto diriku dengan keadaan yang sangat errr yah seperti itulah..

Dara masih menjelajahi kamarku, memperhatikan setiap sudut foto yang terpajang di kamarku..

“Ji,,Lihatlah..”Dara tertawa sambil menunjukkan foto diriku yang lebih memalukan melebihi foto tadi..Segera aku menarik tangannya dan membawanya keluar dari kamarku atau kalau tidak, aku akan mati dalam rasa maluku..

“jadi,ada apa??”aku bertanya padanya dan memberikannya segelas jus jeruk untuknya. Ini sudah hampir jam 9 malam dan tiba-tiba gadis ini dengan santainya masuk kedalam kamarku, menjelajahi setiap sudut kamarku dan sekarang dia memberikan senyuman terindahnya setiap saat padaku.

“gomawo..aku hanya ingin memberitahu sesuatu padamu Ji”

Aku mengerutkan keningku, suasana seketika menjadi canggung.

“apa?”aku duduk dihadapannya.

Dara menundukkan kepalanya, tangannya menggenggam erat ujung bajunya..

“ber-berkencanlah denganku Ji”

WHAT??apa yang baru saja kudengar??dia ingin apa?berkencan??ya Tuhan,,apa aku tidak tuli?

“Da-Dara..apa yang kau bicarakan?”kyah!Jiyong bodoh!harusnya kau bilang iya!

“ahh ani,,lupakan saja”Dara berdiri, aku tahu dia kecewa. Ayolah Jiyong, bukankah kau menginginkan ini?bukankah kau selalu merindukannya?bukankah kau ingin berkencan dengannya?jujurlah kalau kau selalu terbius dengan senyumannya.

“aku-aku pulang Ji, maaf sudah menganggu malammu”Dara sedikit membungkuk dan hendak beranjak pergi, ya Kwon Jiyong tahan gadismu!!

“tu-tunggu”aku bangkit dan menahan tangan Dara, gadis itu menghentikan langkahnya yang seinchi lagi mungkin sudah akan benar-benar meninggalkan rumahku.

waeyo?”dia berbalik dan menatapku.

“bodoh, kenapa kau langsung pergi tanpa mendengar jawaban dariku?”aku masih memegang tangannya sedangkan dia menundukkan kepalanya.

[dug dug dug dug]

“kutunggu kau besok di taman sakura jam 10”

Dara menatapku dan tersenyum..

“mak-maksudmu?”

“besok kita akan berkencan, jadi dandanlah yang cantik”aku membungkukkan tubuhku mensejajarkan dengan tingginya. Matanya berbinar, bibirnya mengulas senyum keceriaan, tiba-tiba dia memelukku, mengalungkan kedua tangannya dileherku.

“terima kasih Jiyong-ah”bisikknya lembut dan aku hanya tersenyum.

Ya, Kurasa tidurku akan tambah nyenyak malam ini.

*

*

.Continued.

 

19 thoughts on “[DGI FESTIVAL 2016_PARADE] Angel Without Wings #3

  1. ya ammmppuuunnnn…..maaattiiii.
    dara sama ji bener2 gemesin….hihihi
    dara berani bgt ngajak ji kencan….jinya sih malu2 meong……hahhahaah
    ditunggu bgt next chapnya kak dee…. kira2 gimana acara kencan mereka ya?
    Hwaiting.

  2. so sweeeeeeet..ngebayangin ji ma dara lagi pelukan gt..awww…
    tapi dara koq kayak udah biasa liat ji shirtless ya? hahaha..malaikat biasa x ya..
    dindaaa..kereeen

  3. jadi dara am jiyong semacem flasback lagy jdi dara coba ingetib sesuatu lewat mimpi gtt ahhh susah ungkapin yg ada diotak gw ny nih :p
    padahal diotak banyak yang dipikirin ahh mungkin ini itu and nla bla , kkkkk
    lanjooottt

  4. sweet…sweet..lone this part hehehe. ..my 2nd time reading ur beautiful dg story…thx so much dear writer. ..😍😍😍💕💕💕👍👍👍👏👏👏

Leave a comment