I’M SORRY BY BLUDOKI CHAPTER 11

FULL Credit : ACC AFF BLUDOKKI / Twitterwinglin 

Indo- Trans :@Kei280591 / wahyu shahidah

DON’T TAKE OUT   !! Ini sudah izin dengan penulisnya, oke!!

[Seunghyun POV]

“Ibu..Ayah.. akhirya aku menemukannya…”

aku mengunjungi orang tuaku karena sudah lama sekali aku tidak bertemu mereka..Sekarang Dara telah bekerja di perusahaan kami selama satu bulan dan aku menyadari jika perasaanku kepadanya bertambah dalam dan dalam setiap harinya…

“Siapa..? Gadis yang kau bicarakan waktu itu..? Siapa namanya .. ?” Ayah berkata saat kita makan malam.

“Namanya Sandara, iya kan Seunghyun..? Wow.. apa kau sudah mencarinya..?

“Dimana kau bertemu dengannya lagi..?” Tanya ibu dengan semangat.

“Tenang, Bu… hmm..aku tidak mencarinya.. semuanya hanya berjalan dengan alami, dan yang membuatku sangat senang adalah.. dia sekarang bekerja di Perusahaan kita..” aku berkata.. aku dapat melihat kebahagiaan di mata mereka.. khususnya di mata ibu.

 

“Waahh.. itu bagus sekali!! Lalu, kapan kau akan mengenalkannya pada kami, Seunghyun-ah??” ayah tertawa kecil melihat kehebohan ibu… Ibu terlihat senang sekali dibandingkan diriku..

“Bu.. ini tidak seperti yang ibu pikirkan… kita belum ‘bersama’…” aku berkata malu-malu sambil meminum segelas air.

“Oh.. kenapa,nak?? Aku pikir kau menyukainya?”Kata ayah.. Aku tidak tahu kenapa tapi aku tidak bisa mengatakan padanya apa yang kurasakan…

“Aku pikir ini belum saat yang tepat untuk mengutarakan padanya… aku masih menikmati apa yang ada di antara kita saat ini… aku tidak ingin mengejutkannya dengan menyatakan perasaanku secara tiba-tiba..” Kataku..

Mereka hanya mengangguk.. aku tertawa dalam hati karena sifat kekanakan ibu.. bibir ibu cemberut menunjukkan kekecewaannya…sedangkan ayah mengatakan kepadaku untuk memakluminya.

Setelah makan malam, ayah dan aku pergi ke balkon untuk minum teh.

“Seunghyun-ah.. aku akan mengunjungi perusahaan besok.. apa semuanya masih berjalan sebagaimana mestinya?” Kata ayah setelah meminum tehnya.

“Ya, yah.. beruntung sekali tidak ada masalah di perusahaan..” jawabku

“Baguslah kalau begitu.. mungkin ini benar-benar waktu yang tepat untuk memberikan seluruh penanganan Perusahaan kepadamu.. aku telah merencanakan rapat dengan seluruh Ketua dewan pengurus dan pemegang saham besok.. Aku yakin mereka pasti setuju jika kau menjadi Direkturnya.” kata ayah.

Aku sudah menduga jika ini akan terjadi… tapi untuk memegang tanggung jawab yang besar seperti ini membuatku khawatir… bagaimana jika aku tidak mampu melakukannya? bagaimana jika aku tidak bisa menjadi yang mereka harapkan? aku takut mengecewakan keluargaku..

“Seunghyun-ah.. aku tahu apa yang kau pikirkan saat ini.. Tapi,nak. Aku yakin kau pasti bisa melakukannya.. aku dan ibumu ada di sini untuk mendukungmu..” kata ayah sambil menepuk bahuku.. aku melihat ayahku tersenyum hangat membuat rasa percaya diriku bertambah.

“Terima kasih ,Yah..” Kataku.. beberapa saat setelah kita berbincang tentang  perusahaan, kemudian topik tentang Dara muncul kembali…

“Lalu…tentang gadismu.. bisakah aku bertemu dengannya besok? aku harap kau dapat mengutarakan perasaanmu pada dia secepatnya sebelum orang lain mencuri hatinya..” kata ayah… Aku tersenyum dan teringat Jiyong mengatakan hal itu sebelumnya…

“Tentu, Yah.. aku akan memperkenalkannya padamu… tapi, tolong jangan takuti dia..” kataku

“Jangan khawatir, nak… aku tidak akan menakuti calon menantuku..” kata ayah

menggodaku.. Aku merasa hatiku berbunga-bunga dengan kata ‘menantu’..Tentu mereka sangat mendukung apapun yang kuinginkan.

Malamku berakhir dengan memikirkannya.. menghayalkan masa depan bersamanya bagaikan mimpi besar bagiku.. Aku hanya berharap ketika aku mengutarakan perasaanku dia akan menerimanya.. aku tidak bisa  membayangkan jika aku bersama dengan wanita lain selain dia.

[DARA POV]

Setelah satu bulan bekerja di Perusahaan milik Seunghyun,, aku sudah mulai  beradaptasi.. melihat Jiyong setiap hari sudah tidak masalah lagi bagiku, apalagi Seunghyun selalu datang untuk memecah suasana canggung diantara kita.. aku juga sudah mulai mencari apartemen karena aku telah mendapatkan gaji… dan beruntung sekali keluargaku akhirnya mengabulkan keinginanku ‘untuk sementara waktu’…

“Nona Dara… tuan muda tidak bisa makan siang bersamamu.. dia masih ada rapat sampai sekarang..” Kata Tuan Lee

Seunghyun sangat sibuk akhir-akhir ini tetapi dia tidak pernah lupa untuk makan siang bersamaku dan bahkan mengajakku untuk makan malam..Terkadang aku khawatir padanya, karena daripada beristirahat, dia lebih memilih menghabiskan waktunya bersamaku.. Itulah kenapa aku merasa seperti aku menjadi bergantung padanya. Dia sangat manis ,karena itu dia sangat sulit untuk ditolak.

“Oh.. Begitukah,Tuan Lee? Tidak apa-apa.. tapi bagaimana dengannya… dia

belum makan..” Kataku

“jangan khawatir, Nona Dara.. Kami sudah mengantarkan makanan untuk mereka yang ada di ruang konferensi..” kata Tuan Lee

“Baguslah..tapi bagaimana denganmu,Tuan Lee?” aku bertanya padanya..senyum tersungging di wajahnya.

“Saya sudah makan, Nona.. Terima kasih atas perhatian anda.. saya harus pergi sekarang ,Nona Dara.. Tuan Muda masih memerlukan saya di ruang konferensi.” Kata Tuan Lee. Kami berdua saling  membungkuk sebelum dia pergi. Aku menghela nafas.. tapi,Omoo.. bukankah itu berarti aku dan Jiyong akan makan siang bersama? dan hanya kita berdua??

Tiba-tiba aku merasa gugup…ini akan menjadi pertama kalinya..maksudku, setelah tiga tahun aku makan bersama dia sendirian… hatiku tidak berhenti berdegup kencang.

Aku sampai di elevator dan bahkan lututku mulai bergetar.. Aku mengambil napas dalam-dalam untuk menenangkan diri… Dia hanya Jiyong…tidak ada yang perlu dikhawatirkan dan.. ini hanya makan siang biasa…

Aku hanya bisa menyesal tidak meyempatkan diri untuk bersosialisasi dengan yang lain selama satu bulan berada di perusahaan… tapi bagaimana caranya aku bertemu dengan yang lain jika aku selalu bersama dengan Seunghyun tambah lagi aku pemalu terhadap orang lain.

Aku tiba di kafetaria dengan perasaan masih sedikit gugup.. Aku lihat dia menunggu di salah satu meja. Aku tahu dia terkejut melihatku sendirian  hingga matanya terbuka melebar. Aku hanya bisa menganggukkan kepalaku sedikit ketika mendatanginya.

“Umm.. Jiyong.. Seunghyun tidak bisa bergabung dengan kita sekarang karena dia masih ada rapat.. Aku baik-baik saja jika kau tidak mau bergabung bersamaku.. Aku tahu kau hanya melakukan ini karena Seunghyun…” Kataku…

Aku lihat matanya menjadi tenang saat dia berdiri dari tempat duduknya.

“Apa yang membuatmu berpikir aku melakukan ini karena Seunghyun?” Dia berkata… Aku sedikit terkejut dengan apa yang baru saja dia katakan… Apa yang dia maksud? Sebelum aku sempat menjawabnya, tiba-tiba meneruskan pembicaraannya.

“Ayolah.. aku sudah lapar.. Aku tahu kau masih belum kenal siapa-siapa di sini,jadi aku akan menemanimu…” Dia berkata sambil berjalan menuju kasir…

Tanpa sadar aku tersenyum dengan apa yang baru saja dia katakan…

Saat aku baru akan membayar makananku, tiba-tiba dia menyerobot dan memberikan uangnya pada kasir.

“Jiyong, aku bisa membayar untuk ini…” Kataku

“Traktiranku..” dia berkata dengan  normal.. dia berjalan duluan dan aku mengikuti di belakangnya…Kami duduk berhadapan di satu meja..walaupun disekitar kita sangat ramai…Tetapi keheningan diantara kita lebih membuat tuli.

“Bagaimana denganmu..?Apa kau tidak mempunyai teman disini?” Aku memberanikan diri untuk memecah keheningan…Dia melihat kepadaku setelah menelan makanannya.

“Seunghyun adalah temanku..” Dia berkata.. aku hampir tersedak setelah mendengar jawabannya.

“Bukan..maksudku tentu saja  selain Seunghyun…”Kataku.. menjelaskan pertanyaanku.

“Aku tidak ada waktu untuk bergaul dengan orang lain..” Katanya dengan dingin.. Sejak kapan dia berhenti menjadi peramah? aku tidak sengaja menghela nafas sehingga membuatnya menatapku lagi.

“Kenapa kau bertanya?” Katanya

“Tidak apa-apa..” aku berkata dengan lemah sambil melanjutkan memakan makananku.

[JIYONG POV]

Dadaku terasa sesak saat ini…melihatnya di depanku sekarang… dengan hanya kita berdua makan bersama membuatku tidak bisa mengontrol perasaanku…Aku tidak punya teman selain Seunghyun di perusahaan karena selain dia dan teman dekatku, aku tidak berpikir jika itu hal yang penting untuk menambah banyak orang dalam hidupku… Tambah lagi, sangat sulit untuk mempercayai seseorang terutama jika yang paling dekat denganmu tiba-tiba meninggalkanmu tanpa alasan…hanya semudah itu..

Ketika aku melihat kesedihan di matanya, aku merasakan sakit di dalam dadaku.. Sampai sekarang, aku benci melihatnya sedih…Dan aku teringat bagaimana Seunghyun dapat membuatnya bahagia menambah rasa sakit di dadaku.

“Dara…” Tiba-tiba aku berucap.. dia menatapku dan menungguku untuk berbicara.

“Apa?” Katanya.. aku tidak dapat berpikir apa-apa hingga aku melihat makanannya yang hampir tidak tersentuh sama sekali.

“Kenapa kau tidak banyak makan.. dulu kau suka makan seperti tidak ada hari esok tapi sekarang lihat dirimu…Kau kurus sekali..” Aku berkata sambil tanpa sadar mengiriskan makanan untuknya.. Aku tersadar dengan yang kulakukan ketika melihat wajahnya, aku tahu dia juga terkejut.

Aku langsung melepaskan makanannya dan kembali ke makananku… Aku memaksakan suara batuk untuk menghilangkan rasa canggung… lalu aku mendengar ketawa kecil darinya.

“Aku pikir kau telah berubah sama sekali… aku pikir aku salah…” Dia berkata dengan menatap mataku.. Aku merasakan pipiku terbakar saat melihat matanya… Secepatnya aku menghapus pikiranku dan melihat ke arah lain sebelum aku melupakan diriku di dalam mata itu..

“Hanya saja.. kau terlihat sangat kurus sekarang… kau terlihat seperti kau mempunyai penyakit atau semacamnya…” Aku berkata tanpa arah.. lalu aku merasa dia menjadi tegang.

“Uh..umm..tentu saja aku tidak punya penyakit.. Aku hanya tidak mempunyai nafsu makan yang sama seperti dulu…”dia berkata sambil bermain dengan makanannya.

“Aku hanya berkata kau terlihat seperti … Kau masih harus makan banyak karena kau akan menjadi lemah jika kau tidak mendapat banyak nutrisi dalam tubuhmu..” Dia menatapku sambil bibirnya cemberut… Sekali lagi jantungku berdegup hanya dengan sedikit ekspresi darinya.

“Kau terdengar seperti ayah..” katanya…

“A-apa?? Seorang ayah?? Aku di sini menghawatirkan dirimu dan kau menganggapku seorang ayah??” kataku.. lalu cibirannya berubah menjadi senyuman yang lebar.

“Aku hanya bercanda.. Terima kasih untuk perhatianmu..” dia berkata dengan lembut.

Tiba-tiba aku berharap jika waktu akan berhenti… Aku seperti ingin mempunyai waktu bersama dia menjadi selamanya… tapi, tidak…ini salah… aku harusnya tidak merasa seperti ini…hanya dengan memikirkan Seunghyun dan Sohee membuat segala yang terjadi saat ini adalah salah.

“Jiyong..bagaimana keadaanmu dan Sohee..?” iba-tiba dia bertanya…Aku tidak tahu, tapi aku merasa sedih dengan pertanyaanya.

“Semuanya baik-baik saja…” Aku tidak menyangka jika menjawab pertanyaanya akan menjadi sulit seperti ini… Aku melihatnya tersenyum kecil kepadaku dengan matanya yang tiba-tiba terlihat sedih.

“Itu berita bagus…Aku ikut berbahagia dengan kalian berdua…” Dia berkata dengan suara kecil… Aku menatapnya… rasa sakit di hatiku makin bertambah saat mendengarnya berkata bahwa dia bahagia untuk kami…Aku harusnya merasa bahagia tapi mendengar kata-kata itu dari gadis yang pernah kucintai seperti pedang yang menusuk ke jantungku…

“Terima kasih..” hany itu yang bisa kukatakan…sisa waktu yang ada hanya keheningan di antara kita berdua. Akhirnya kami selesai makan dan memutuskan untuk kembali ke kantor kami… kami berjalan memasuki elevator masih tanpa ada yang berani membuka pembicaraan.

Aku tidak menyadari jika hanya kami berdua yang ada di dalam. Aku melirik pantulan dirinya dan melihat kesedihan terlukis di wajahnya…. aku ingin mengusir kesedihan itu,tapi aku tidak bisa… aku tidak boleh..lalu akhirnya aku dapat mengontrol perasaanku…Aku menghadap ke arahnya dan memegang bahunya untuk menghadapkannya kearahku…dia melihatku dengan terheran.

“Apa kau benar-benar bahagia untukku, dara..?”Aku bertanya padanya.. tetapi sebelum dia sempat menjawabnya, pintu elevator tiba-tiba terbuka dan para karyawan mulai masuk ke dalam… Aku melepaskannya secepatnya… Apa yang kupikirkan..?Tentu saja dia bahagia seperti yang dia katakan sebelumnya…tapi,tetap saja mata itu dan ekspresinya mengatakan sebaliknya…

Beberapa saat kemudian aku sampai di lantaiku.. aku melirik lagi ke arahnya dan melihat ekspresi itu lagi… aku menghela nafas karena aku tidak dapat berbuat apa-apa.

[DARA POV]

Aku tidak dapat mengerti dia.. dia bertingkah aneh sangat hari ini.. terutama dengan apa yang dia lakukan di elevator tadi..Apa yang dia pikirkan…?Apa dia masih memiliki perasaan kepadaku..?Tapi,itu pasti tidak mungkin…Bodohnya aku berpikir seperti itu…Dia hanya khawatir padaku…dan dengan hanya berpikir dia memiliki kekhawatiran terhadapku untukku sudah cukup.

Aku bertanya-tanya apakah Seunghyun sudah selesai dengan rapatnya…Aku khawatir padanya.. Dia masih muda tetapi sudah memiliki tanggung jawab sebesar ini…Memang berbeda sekali jika kau dari keluarga yang kaya.

Aku telah mengecek di kantornya tetapi dia tidak ada di sana…Mungkin mereka masih belum selesai…Aku kembali ke mejaku dan melanjutkan pekerjaanku, tiba-tiba seorang lelaki tua menuju mejaku.. Aku cepat-cepat berdiri dan membungkuk

“Maaf,Tuan, tapi Tuan Choi masih ada rapat..” sebelum aku menyelesaikan kalimatku tiba-tiba dia berbicara.

“Apa kau Sandara…?” Dia bertanya memberikan senyum lebar kepadaku.

8 thoughts on “I’M SORRY BY BLUDOKI CHAPTER 11

  1. Ya Allah,g bisa bayangin perasaan mereka berdua,,,
    Mreka harus menekan perasaan mereka karna ada ‘orang lain’,
    sakit banget bacanya… TT

    Tolong cepet d post ya lanjutannya,un,jadi galau nih,, XP

  2. Aissh~ knpa yah hr ene FF Daragon yg aku baca bikin aku jd sedih+galau =.=
    Huhu

    engga susah apa mrka nyembunyiin perasaan 1 sma lain!?? Ckckck
    tanyakan pd rumput yg bergoyang 😀

    okaay dech~ lanjuuuutttt … Fighting!!! ^^

  3. ko jd ribet y… mendadak kasian ma seung hyuntp gmb jiyong…

    bner”pusing…
    lanjut. dong ….. penasaran nich..
    moga ja g lm part 12 ny kluar..

Leave a comment