CHEONGDAMDONG HOST CLUB ~ Are You Okay? [Chapter 6]

cheongdamdong host club

Author :: Hanny G^dragon (twitter : @Hannytaukand)
Cast     :: Sandara Park (dara), Kwon Jiyong (Gdragon), All Member Big Bang
Genre  :: WARNING ~~Menjunjung tinggi kemewahan, kekonyolan, dan keromantisan,,,kekeke

 

Annyeong readers…adakah yang merindukanku?hoho, mian baru update lagi. Yang katanya suka uring-uringan karena ff ini jarang update, mian ne kekeke. Semoga ini bisa menyembuhkan kerinduan kalian dengan kekonyolan dan kebodahan  dalam ff ini. Baiklah tanpa ba bi bu lagi happy reading *wink ^_~

Jiyong Pov

            Kami mengendap-endap seperti militer yang sedang memata-matai tempat musuh. Yupz kami sedang berada di zona 2NE1 Quenny Club. Kami mengikuti Dara yang di paksa pergi, emm ah anni ku rasa si dada kerucut itu menyukai teman-teman barunya itu. Entah apa yang aku fikirkan, aku tak ingin si dada kerucut golongan rakyat jelata itu menghilang dari host club kami. Aku akui semenjak keberadaannya di host club kami, kami selalu bersama-sama. Makan bersama, melakukan hal bodoh pun bersama-sama yang sebelumnya kami hanya mementingkan diri kami masing-masing. Dan semenjak ada yeoja jadi-jadian itu, aku, Top hyung, Daesung, Taeyang dan Seungri semakin erat, walaupun si panda yadong sekarang lebih memihak si dada kerucut itu. Namun tetap aku akan mempertahankannya, lagi pula he to the lo, hello aku adalah G-dragon aku tak akan pernah akan kalah oleh host club yeoja-yeoja itu. Tidak akan pernah. Never!!!.

“Ji, haruskah seperti ini? Mengapa ini berbeda dari konsep yang kita rencanakan?” ucap Top sambil menarik-narik baju hitam putih ala wanita pelayan jepang yang sangat mini ditubuhnya plus rambut palsu berbentuk seperti tokoh kartun Jepang Chibi Maruko Chan namun berwarna biru elektrik menyala.

“Ne hyung, aku terlihat sangat tua”ucap Daesung yang memakai pakaian seorang ahjumma petugas kebersihan.

“Sudahlah, ini yang terbaik. Jika kita masuk dengan menggunakan ketampanan kita dan menjadi tamu mereka kita tidak akan tahu bagaimana konsep dan serangan mereka untuk menghasut Dara agar masuk di club mereka”bisik ku yang sama-sama memakai pelayan wanita jepang beserta wig pink yang panjang terurai sampai punggungku.

“Ini seperti cosplay party. Sangat bodoh”celetuk Taeyang yang menggulung-gulung rambut palsu kuningnya sebahu itu seperti yeoja berotot. Ia mulai risih dengan rambutnya yang seperti menggelitik bahunya.

“Hyuuuung,,”rengek Seungri dengan tatapan ibanya. Namun aku langsung menatapnya tajam tepatnya tatapan membunuh pada si panda itu. Aku tahu ia akan mengeluh dengan pakaiannya yang seperti ahjumma penjual ikan di pasar. Kekekeke itu sebagai pembalasan karena kau dan Daesung sering menjahiliku.

“Lalu apa yang kita akan lakukan dengan semua ini?”tanya Top hyung.

“Daesung dan Seungri masuk kedalam dan bawa ini sebagai alat komuikasi kita. Aku, Top hyung dan Taeyang berjaga di sini melihat keadaan yang lain. Mengerti?” Jelasku sambil membagikan sebuah alat komunikasi kecil seperti walkie talkie.

“Siap laksanakan. Demi Dara kita harus melakukan ini dengan baik” ucap Seungri semangat.

            Merekapun segera menempati tempat-tempat yang telah di tentukan. Aku, Top hyung, dan Taeyang berpencar untuk keamanan. Sedangkan Daesung dan Seungri masuk menyamar menjadi ahjumma petugas bersih-bersih.

“Cek cek. Kyopta 1 sudah berada di posisi” ucap Seungri bodoh. Mengapa ia menyebut dirinya Kyopta. Menjijikan.

“Kyopta 2, siap berada di posisi. Aku dekat dengan Bom dan Minzy yang sedang berbincang dengan tamu mereka” ucap Daesung mengikuti sebutan bodoh dari si panda yadong itu.

“Kyopta 3, siap. Disini aman” ucap Top hyung.

“Kyopta 4 clear” ucap Taeyang. OMG mengapa semua menjadi seperti yeoja ABG yang sedang mengagumi sebuah boyband.

“Emmm. Ekehm kyopta 5 aman”ucapku ragu. “Apakah ada yang melihat posisi Dara?”tanyaku pada mereka dengan menggunakan walkie talkie.

“Aku hyung. Aku sedang berada dekat dengan Dara nuna. Omooooo ia mendapatkan tamu tampan hyung dan lebih tinggi darimu hyung” ucap Seungri yang secara tak langsung menghina tubuh ku yang sangat berharga. Tunggu kematian akan menjemputmu panda bodoh.

“Bisakah kau tahu siapa nama tamunya itu, lebih mendekatlah padanya” perintahku pada dongsaengku itu.

“Ahjumma, bisakah kau bersihkan ini, mengapa kau sibuk disana?”ucap seseorang yang terdengar oleh alat komunikasi kami.

“Ne, nona. Aku akan segera membersihkannya. Aku akan menyelesaikan yang ini terlebih dahulu”ucap Seungri berakting sangat bagus.

“Si mata kucing itu sangat galak sekali, tapi sangat menggoda”ucap Seungri pasti dengan mulut panuh liur.

“YA!!!! FOKUUUS PANDAAA!!!”teriakku pada walkie talkie kecil itu.

“Arasso hyung, mian. Baiklah aku mendekat” ucap Seungri

“Kyopta 2 lapor, Park Bom beranjak dari tempatnya ia menuju pintu keluar. Kalian yang di luar bersiaga lah”ucap Daesung.

“Kyopta 3. Aku melihat si makhluk jagung yang mencuri toples mahalku sedang berjalan menuju lift”ucap Top yang masih mengingat toplesnya yang diambil oleh Bom.

“Baiklah kau bersiaga hyung.jangan sampai kau terlihat olehnya. Panda apakah kau sudah mendapatkan info tentang pembicaraan Dara dengan tamunya itu?”ucapku penasaran

“Ne hyung, Nama nya Kim Woo Bin. Mereka sedang membicarakan hobby mereka yang sama yaitu minum kopi” jelas Seungri.

“Mwo???nugu???Woo bin??Kim Woo Bin??bisakah kau mengirimi kami fotonya Seungri-ah?”ucap Taeyang yang seakan tak percaya dengan perkataan Seungri.

“Baiklah hyung”Seungri menyetujui “Sudah aku kirim fotonya, wae hyung?”tanya Seungri

“Ji, ini benar Kim Woo Bin. Omoo apakah kau akan bersaing lagi dengannya?”ucap Taeyang mengingatkan ku pada persaingan tak logis yang pernah aku alami dengan namja yang bernama Kim Woo Bin. Cih namja itu mengapa masih hidup di peredaran duniaku.

“Ya!!ahjumma!!! mengapa kau sangat lamban” teriak suara yeoja yang sepertinya Cl si yeoja bermata kucing.

“Sepertinya aku tak asing dengan wajahmu ahjumma”ucap Cl lagi. Sepertinya si panda bodoh itu akan ketahuan.

“Kyopta 1, dan 2 pergi dari sana secepatnya”ucapku memerintah. Namun di sisi lain.

“Ya, mengapa ada banci jelek di sini?”pekik yeoja yang terdengar dari walkie talkie Top hyung.

“Ya!! Siapa yang kau bilang banci jelek?” ucap Top tak terima.

“Omo, kau tak pantas memakai itu, dan suaramu seperti ajussi yang sudah memakan karang kapal laut Titanic, sangat berat dan berbunyi blukbuk-blukbuk”ungkap Bom di sana. Omo ini semakin kacau. Dan kami yang sudah berkumpul menuju tempat Top hyung yang masih berdebat hebat dengan Bom.

“Ya!!! Apa maksudmu ikan mas koki?” teriak Top hyung sambil menjambak habis rambut palsunya dan melemparnya dengan keras ke lantai. Kami yang baru saja berpijak tak jauh dari tempat Top hyung yang melakukan kebodohan hanya bisa menutupi wajah kami dengan telapak kami masing-masing. Hyung mengapa kau melakukan itu. Kita akan  ketahuan.

“Omo kau ternyata si Namja uang itu? Kau sedang menyamar?apa kau sedang memata-matai kami? Dan apa kau bilang aku ikan mas koki?”ucap Bom tak terima.

            Aku dan yang lain langsung menghambur pada Top hyung, menghentikan pertikaian yang akan terjadi. Kami berempat menahan tubuh besar Top hyung yang siap memaki yeoja di hadapannya itu.

“YA!!! Ternyata kalian semua berada di sini? Omo apakah ini karena kalian mengkhawatirkan Dara?”tanya Bom menatap sinis.

“Mian. Kami pergi dulu. Kajja” ucapku pamit sambil menyeret Top hyung yang masih dengan sumpah serapahnya dan masih mengungkit-ngungkit toples jagungnya. Dan kamipun pulang menuju apartemen kami. Dalam perjalanan tidak ada satupun yang bersuara, semua tenggelam dengan fikiran mereka masing-masing.

Author Pov

~ Apartemen 2NE1 Quenny Club ~

“Aku tak mengira jika mereka melakuakan penyamaran untuk memata-matai kita. Pantas aku seperti mengenali ahjumma yang berkantung mata itu dan itu ternyata namja yang bernama Seungri yang seperti bocah cengengesan tak jelas. Ingin sekali aku menyumpal mulutnya dengan bamboo” Cl berucap marah.

“Mereka menyamar dengan bodohnya. Aku hampir muntah melihat si namja bertubuh tinggi dan bersuara berat itu menyamar sebagai yeoja. Dia seperti waria bodoh”ungkap Bom masih kesal dengan pertengkarannya dengan Top.

“Mian, jika mereka mengganggu kalian”ucap Dara membungkukkan 90 derajat tubuh mungilnya pada teman-teman barunya itu.

“Anniyo Dara-ah, kau tak bersalah. Merekalah yang bodoh. Aku yakin mereka tak ingin kau bergabung dengan kami”ulas Minzy bergelayut pada Dara.

“Aku senang berteman dengan kalian. Berada disini akupun menikmatinya”ucap Dara.

“Jinjjayo Dara-aah?”ucap Cl tak percaya. Dan Dara hanya tersenyum lembut merespon kegembiraan mereka.

**

~ Apartemen Big Bang Host Club ~

“Hyung, bagaimana ini? Apakah Dara nuna akan meninggalkan kita?” tanya Seungri frustasi.

“Molla” ucap Jiyong malas.

“Ahh, Taeyang hyung ada apa tadi dengan tamu Dara nuna yang bernama Kim Woo Bin? Apakah kalian mengenal dia?”ucap Seungri penasaran.

“Aaah itu. Baiklah akan aku ceritakan”ucap Taeyang yang bersemangat memulai ceritanya “Zaman dahulu kala (*kaya_mau_cerita_sejarah,kekeke) aku dan Jiyong berada dalam satu sekolah saat kami SMA, saat itu Jiyong sangat popular. Dia namja yang sangat di idam-idamkan oleh seluruh siswi di sekolah kami bahkan guru kamipun sangat mengagumi Jiyong. Jiyong adalah murid yang berwajah tampan, selalu ranking 1 dan sangat berprestasi dalam bidang apapun, namun ia bersikap sangat dingin kepada siapapun yang akan mendekatinya. Hanya aku teman satu-satunya pada saat itu. Dan saat kami kelas 3, ada murid pindahan kelas 2 bernama Kim Woo Bin. Fans Jiyong menjadi terpecah. Banyak yang masih setia dengan mengagumi Jiyong dan banyak pula yang berpaling pada Woo Bin. Woo Bin seperti kw super seorang Kwon Jiyong. Woo Bin berprestasi ia pun mendapatkan nilai terbaik dikelasnya, dan lagi Jiyong kalah dalam hal sosial nya. Woo Bin sangat ramah terhadap siapun dan itu menjadi nilai plus untuk Kim Woo Bin”jelas Taeyang panjang lebar, dan yang mendengarkan kisah kasih di sekolah itu hanya menjadi pendengar setia mengangguk berusaha mengerti akan kisah yang diceritakan itu.

“Aku lebih baik darinya Bae”ucap Jiyong sambil menggembungkan pipinya seperti hamster yang menyembunyikan biji bunga matahari dimulutnya.

“Ne Ji, kau tetap yang terbaik”ucap Taeyang menghibur Jiyong yang mulai mengambek.

“Bae, kau memang sahabatku, Saranghae Yongbae-aaah”ucap Jiyong mesra pada sahabatnya itu, memeluknya dan mengecup pipi Taeyang.

“Huueeek, mataku sakit melihat adegan bodoh itu”protes Top yang melihat kelakuan Jiyong dan Bae.

“Lalu bagaimana dengan Dara? Apakah ia akan bergabung dengan mereka?” tanya Daesung menyadarkan yang lain akan masalah Dara.

“Molla, molla, mollaaaaaaa” teriak Jiyong frustasi.

“Sebaiknya kita hanya bisa menunggu keputusan dari Dara sendiri” Ucap Top bijaksana.

**

~ 2 jam kemudian ~

“apakah ini pemakaman? Mengapa sangat sepi sekali?” ucap Cl saat masuk di apartemen Big Bang.

“Untuk apa kau kesini? Apakah kau akan memamerkan bahwa kau berhasil menghasut Dara?” ucap Jiyong sinis.

“Omo, kau sangat kasar Mr. Jiyong” ucap Cl mengambil posisi duduk di sofa dan di ikuti oleh ke dua temannya.

“Si pencuri toples” ucap Top sambil mengambil cepat toples-toples antik yang sebelumnya berdiri indah di meja. Menjauhkan toples-toples itu dari Bom yang sudah menatap maniak isi dari toples itu. Yups popcorn.

“Kami kemari hanya untuk memberikan ini pada kalian. Ini kepunyaan Dara yang tak sengaja terbawa oleh kami. Ku harap Dara tidak mengambil keputusan yang salah”jelas Cl lalu beranjak pergi meninggalkan ke lima namja yang masih tak mengerti apa yang yeoja tadi katakan pada mereka. Yang kini mereka lihat hanya pakaian buluk yang Dara pakai sebelum make over yang di lakukan Cl dan kawan-kawan.

“Sebenarnya apa yang terjadi?”ucap Daesung memecah keheningan.

“Annyeoooong, kalian masih disini?”teriak seseorang dari pintu dan berjalan menghampiri ke lima namja yang memasang muka bodoh mereka. Tak percaya dengan yang mereka lihat. Rambut pendek dengan topi, baju besar, dan celana robek-robek yang dikenakan oleh seorang yeoja yang beberapa jam yang lalu seperti bidadari kini menjelma seperti sebelumnya yang tak asing lagi bagi mata ke lima namja itu. Itu Dara, Dara mendekati mereka.

“Omo, Nuna??benarkah ini kau? Apakah kau akan mengucapkan selamat tinggal pada kami?” ucap Seungri langsung menghambur pada Dara, menggelayut manja di lengan mungilnya. Dan yang lainpun turut mendekati Dara, kecuali Jiyong yang masih sok bersikap cool di sofa leopardnya walau dalam hatinya ia ingin sekali menanyakan langsung apa pilihan Dara.

“Anniyo, aku kemari untuk memberikan ini pada Top” ucap Dara sambil memberikan setumpuk uang.

“Hueee, kau benar-benar akan meninggalkan kami. Kau akan melunasi hutangmu dengan uang itu?” ungkap Seungri sudah ingin menangis dan semakin mempererat pelukannya pada lengan Dara. Kini Jiyong pun tak kuat menahan diri lagi, ia menghampiri Dara yang sudah di kelilingi teman-temannya itu. Kini Jiyong merasa khawatir.

“Kekekeke, bukan seperti itu, bisakah aku menyewa jasa detective dengan uang ini untuk menemukan appa ku Top-ssi? Ini uang dari hasil aku bersama 2NE1” jelas Dara sambil tersenyum dan itu membuat ke lima namja lagi-lagi diserang kebodohan luar biasa semua karean senyum Dara.

“Bisa, pasti bisa. Kau tenanglah” ucap Top sambil mengambil uang yang di berikan Dara. Top tak akan pernah menolak uang selama hidupnya.

“Nunaaaa, apakah ini berarti kau tidak akan meninggalkan kami?” Ucap Seungri antusias sampai-sampai ludahnya menyembur kemana-mana. Plak *Jiyong jitak kepala Seungri

“Itu menjijikan panda” ucap Jiyong.

“Ne, aku memilih bersama kalian. Aku terbiasa dengan kebodohan kalian kekekeke”ulas Dara terkikik cute.

 Krik…krik..krik *lagi-lagi kebodohan terjadi dan menyerang saraf mereka kini gara-gara tawa Dara yang sangat lucu.

“Horeeee” teriak Taeyang sambil menari-nari heboh ala MV Ringa Linga.

“Ayeeey” ucap Daesung memamerkan otot lengannya ala Agung Hercules *Astuti.com kekeke

“Baiklah, untuk penghormatan kau memilih kami. Besok kita adakan pesta dan pesta ini akan ditanggung oleh kami jadi tidak masuk perhitungan hutangmu, kekeke. Dan satu lagi hadiah untukmu, hari ini kau akan di antar pulang oleh ketua kita. King Jiyong. Tepuk tangan” jelas Top bertepuk tangan sendirian namun tak lama di ikuti yang lain kecuali Jiyong.

“Ya!! Mengapa harus aku yang mengantarnya pulang?” Protes Jiyong.

“Ayolah Ji, jangan terlalu angkuh. Bukankah kau yang sangat khawatir jika  Dara bergabung dengan club si ikan mas koki?” ucap Top, matanya membara jika mengingat si pencuri toplesnya itu.

“Baiklah. Hei kau rakyat jelata. Kajja kita pulang” ucap Jiyong menyeret kerah baju Dara.

“Ya!!! Lepaskan dasar kemoceng sialan”teriak Dara melepaskan kerah bajunya.

“Aiissshhht, kajja” ketus Jiyong meninggalkan langkah Dara yang kecil. Ke empat namja yang lain hanya menggelengkan kepala mereka melihat kedua makhluk itu tak pernah akur.

**

~ di mobil Jiyong ~

“Hei, kau sudah makan?” tanya Jiyong basa-basi memecah kecanggungan.

“Sudah, Cl dan yang lain sangat baik padaku” jawab Dara yang wajahnya menatap ke arah jendela mobil.

“Bagaimana dengan Kim Woo Bin? Bukankah kau dengannya saat itu?” tanya Jiyong seperti sangat penasaran tentang itu.

“Mwo? Woo Bin-aah?” tanya Dara yang kini menatap Jiyong.

“n-ne Woo-Bin?” jawab Jiyong kaku karena tatapan Dara padanya.

“Dia baik, kamipun sama-sama pencinta kopi” ucap Dara kembali menatap keluar jendela mobil.

“Oh begitu” ucap Jiyong singkat dan Bruuuuum tiba-tiba Jiyong menaikkan kecepatan mobilnya. Entah mengapa ia merasa seperti ada yang terbakar di dirinya namun entah di mana membuat dirinya melampiaskan pada kecepatan mobil yang ia kendarai.

“Ya!!! Aku tidak ingin mati bersamamu” protes Dara. Dan seketika itu Jiyong memperlambat kembali mobil yang ia kendarai.

“Appa..?” gumam Dara

“Mwo?” tanya Jiyong tak mendengar jelas perkataan Dara. Namun Dara berlari keluar dari mobil. Jiyong yang kaget dengan itu buru-buru menepikan mobilnya. Dan segera berlari mengejar yeoja yang basah kuyup berlari di tengah hujan lebat.

Dara Pov

            Aku melihat sosok appa, dan aku tak dapat berfikir panjang aku berlari mengejar sosok yang aku rindukan selama ini. Aku terus berlari mencari sosok itu. Aku tak peduli hujan membasahi tubuh mungilku. Yang ku inginkan hanya menemukan appa saat ini juga. Aku sangat merindukannya. Aku sangat ingin memeluknya.

“Appa kau dimana??” gumamku saat aku tepat berada di tempat appa yang tadi ku lihat. Aku masih terus mencari-cari. Berlari kesana kemari. Brugh, aku terjatuh dan aku tak bisa menahan ini lagi. Air mataku tumpah.

“Appaaaa, berhenti menyiksaku seperti ini, ini menyakitkan”teriakku di tengah jalan. Aku yakin sorot mata orang-orang yang melihatku mengartikan aku seperti orang yang tidak waras.

“Dara, gwencana?” ucap seseorang di belakangku sambil memayungiku dan memakaikan aku coatnya. Aku menatapnya dengan mataku yang dipenuhi air mataku dan air hujan.

“Woo Bin-aah??” ucapku heran melihat namja bertubuh tinggi yang kini merjongkok meraih tubuhku yang masih terjerembab di jalan.

“Aku melihat kau berlarian seperti sedang mencari sesuatu dan kau basah kuyup lalu aku mengikutimu dan” jelas Woo Bin namun seseorang telah memotong penjelasannya.

“Mav dia temanku, aku tadi yang bersamanya so kau harus menyingkir dari hadapannya karena aku akan menganatarnya pulang” ucap sinis dari seorang Kwon Jiyong melangkah menujuku dan omooo dia mennggendongku seperti anak kecil. Dan aku hanya bisa terdiam karena wajah Jiyong sangat menyeramkan saat ini. Aku baru melihatnya berwajah seperti itu. Dan aku hanya menatap pada Woo Bin yang terpaku melihat kepergian kami.

**

“Ada apa sebenarnya Dara?? Mengapa kau tiba-tiba berlari seperti itu?” tanya Jiyong yang tatapannya terfokuz untuk jalanan yang masih di guyur hujan.

“Emm aku tadi melihat appa ku Ji”gumamku pelan namun masih bisa terdengar oleh jiyong.

“Mwoooooo? Jinjja??” ucap Jiyong kaget dan hampir menabrak kendaraan di depannya namun ia bisa menghindari tabrakan itu.

“Ne, aku menemukan sosok yang aku yakini bahwa itu adalah appa. Namun saat aku mengejarnya aku kehilangan jejaknya Ji. Dan saat aku berusaha mengejrnya lagi aku tersandung dan Woo Bin oppa…”

“MWORAGO?? OPPA?? KAU MEMANGGILNYA OPPA?” potong si rambut kemoceng itu suara teriakannya lebih kencang dari klakson mobil di jalan ini.

“Sudahlah, aku lelah” ucapku malas dan menatap ke luar jendela. Dan tubuhku mulai bergetar kedinginan.

Jiyong Pov

            Aku menghentikan lamborginiku tepat di gang sempit yang di apit oleh rumah-rumah kumuh rakyat jelata. Ku lihat makhluk mungil di sampingku yang ternyata dia sedang tertidur. Ia menekuk tubuhnya seperti udang, sepertinya ia kedinginan dan mulutnya mulai mengeluarkan gertakan giginya. Yeoja ini benar-benar kedinginan. Ku beranikan diriku untuk menyentuh keningnya. Omo itu sangat panas. Apakah ia demam? Ottoke??? Dan aku pun menggendongnya lagi untuk menuju ke kost kumuhnya. Membaringkan ia di kasur lantainya yang tipis dan sudah pudar warna nya. Bagaimana seseorang bisa tidur dengan benda semacam itu??? Yeoja ini benar-benar tangguh kah??

“Dara-aah, gwencana? Kau sepertinya demam” ucapku pada Dara yang menutup matanya lalu ia menatap mataku sayu. Tuhan  itu pemandangan yang memilukan.

“Ji, gumawo. Pulanglah aku akan membaik besok. Berhati-hatilah ne”ucap Dara dengan senyum dipaksakan lalu menutup matanya lagi. Bagaimana bisa aku pulang jika dia seperti itu, dasar yeoja bodoh.

“Tunggulah sebentar ne, aku akan mengompres panasmu”ucapku sambil berlari kedapur. What the hell aku tak menemukan kulkas disini. Ottoke??? Aahh aku tahu

“Sekertaris Kim kirimkan lemari pendingin model terbaru ke alamat yang akan aku kirimkan padamu. SECEPATNYA” ucapku memerintah pada sambungan telefon. Untuk sementara aku akan mengompres Dara dengan air biasa saja.

“Mian aku hanya bisa melakukan ini. Kau beristirahatlah Dara” ucapku sambil menyelimutinya dengan selimut yang ada di sini. Tak ada respon dari Dara. Ia hanya menutup matanya. Wajahnya sangat pucat namun ia terlihat cantik saat tidur dan diam seperti ini. WHAT??? Anni-anni sadarlah Kwon Jiyong. Dan tiba-tiba handphone ku berdering segera ku angkat dan itu dari sekertaris Kim.

“Tuan benda yanga anda pinta telah sampai. Kami sudah sampai di alamat yang anda sebutkan”ucap sekertaris Kim disebrang sana.

“Baiklah, kau kembali ke rumah tinggalkan barang-barang itu tepat di pintu”perintahku dan segera aku bergegas ke pintu.

            Aku melihat sebuah lemari pendingin yang menjulang tinggi dan sangat besar berwarna biru pekat telah terpampang nyata di hadapanku. Dan saat aku hendak ingin mengangkatnya. Omo sial pintu kost Dara lebih pendek dari lemari pendingin ini. Segala cara telah ku kerahkan hingga tubuhku berkeringat, aku benci berkeringat. Namun tak ada satu carapun yang berhasil memasukan lemari pendingin sialan ini masuk ke kostan Dara.

“Ya!!! Kau sangat menyebalkan, siapa yang membuat kau sebesar ini hah?? Tak berguna” umpatku kesal berbicara pada sebuah lemari pendingin dan aku kembali masuk kedalam tanpa si bodoh besar itu.

            Aku melihat Dara masih tertidur. Ku harap ia akan membaik. Wajahnya begitu polos dan sangat tenang. Aku tak tahu perasaannya saat ia mengejar ayah yang ia rindukan selama ini, namun hanya melihatnya seperti ini membuatku merasakan sakitnya pula.

“Dara-aah don’t give up, aku akan membantumu” bisikku sambil ikut berbaring tepat menatap wajahnya. Namun tak lama dan tak di duga Dara menggeser kepalanya dan mendekat kearahku dan saat itu aku yang terkaget hanya terpaku dan saat itu pula bibir kami saling menyentuh ~chuu~ aku hanya melotot hingga ingin mengeluarkan mataku. Dag Dig Dag Dig jantungku berirama sangat kencang. Dan segera aku melepaskan kontak yang seharusnya tidak terjadi itu. Syuuuuurr. Sial mimisanku kumat. Ya!!!author bisakah kau menghilangkan penyakit sialan ini, ini mengurangi ketampananku.

“Ji??? Kau masih disini?” suara parau Dara terdengar olehku yang masih sibuk menyumpal hidungku dengan sapu tanganku.

“Dara?? Kau sudah bangun?? Apakah masih terasa demam?” tanyaku khawatir.

“Gwencana Ji, gumawo telah merawatku. Kau mimisan lagi? Wae? Kau kelalahan?” tanya Dara sambil memegang lembut wajahku. Syuuuurr mimisanku semakin mengalir deras, aku benar-bnar bisa kehabisan darah jika seperti ini terus.

“A-aku baik-baik saja, baiklah jika kau sudah membaik aku pulang dulu ne” ucapku gugup berpamitan dengannya lalu bergegas menuju pintu.

“Jii” teriak Dara memanggilku. Dan refleks aku berbalik menghadapnya lagi.

“Gumawo King Jiyong, berhati-hatilah diperjalananmu” ucapnya manis sambil tersenyum dan itu membuat panas wajahku. Readers apakah wajaku memerah?? Memalukan, dan aku pun berlari menuju pintu dan BGRUUUGH aku terpental sampai tergeletak di lantai, samar-samar aku melihat benda besar berwarna biru yang telah aku tabrak.

“Ji?? Gwencana? Mengapa ini ada di sini?” terdengar suara Dara samar-samar oleh pendengaranku. Pendingin sialan itu kan aku hancurkan, aku bersumpah. Lalu penglihatanku buyar, gelap.

TBC….

Hoooaaaaah banyak juga chap ini. Mudah-mudahan banyak juga yah yang comentarnya. ^^ hengsho *bow

 

<<back next>>

47 thoughts on “CHEONGDAMDONG HOST CLUB ~ Are You Okay? [Chapter 6]

  1. Saingan jiyong si woo bin
    Cyee yang cemburu sama dara
    Sungguh lucu sama tingkah mereka yang menggemaskan
    Dara memutuskan untuk kembali ke bigbang
    Jiyong ada2 aja sih
    Masa kulkas diajak berantem???
    Jiyong pingsan karena tubrukan sama kulkas atau karena kebanyakan mimisan???
    Hahaha

Leave a comment