[Drabble] Illusion

illusion

Illusion

DRABBLE (<1000 words) | PSYCHOLOGYROMANCE | PG-15

Another Drabble :
Illusion | Obsession | Phobia | Fiction

Starring :
KWON JIYONG | PARK SANDARA | PARK SANGHYUN

Disclaimer :
THIS IS MINE!

R/R [Read and Review]
HAPPY READING
©2014, vapanda



“Dara! Apa Kau akan lakukan?”

Air kolam yang beriak membalas pertanyaan Jiyong, tapi tidak dengan Dara. Gadis itu berjalan semakin mendekat kearah Jiyong –menjadikan Jiyong terhimpit pada pagar nan tinggi menjulang. Dara tersenyum simpul untuk berusaha menenangkan Jiyong namun tubuh pria itu justru bergetar.

“Dara! Berhenti disitu!”

Jiyong terlalu panik untuk menaiki pagar besi. Dia berusaha, namun usahanya gagal, Jiyong terjatuh dan Dara menggulung rambutnya menampilkan lehernya yang jenjang nan mulus.

“BERHENTI”

Jiyong mungkin tidak menyadari inilah hari terakhir dimana dia bisa berdiri menjadi seorang Kwon Jiyong yang dikenal oleh seorang Park Sandara selama tujuh tahun, tapi ada yang ganjal seperti sebuah penyakit yang menggerogoti kesadarannya akan sebuah permulaan yang berawal dari keinginan yang melewati batas sejak Jiyong duduk dibangku SMA sedangkan Sandara dibangku kuliah semester empat.

Mata yang dilihat sendu dan ketakutan. Mimik wajahnya tegang menahan nafas didetik yang sama. Kwon Jiyong tampak memudar tapi itu hanyalah Kwon Jiyong yang sudah menghilang sepenuhnya karena sekarang dia sudah tidak dapat membedakan. Kewarasannya menyurut.

Tapi …

Dimana letak kebenaran yang ada jika disini Sandara benar-benar jelas seperti akan menikamnya dengan bangga tanpa sedikit keraguan.

.

.

Love is Punishment

.

.

ILLUSION

 

Jiyong kembali tersungkur setelah Sanghyun membuang sedikit tenaganya untuk pipi tirus Jiyong dengan melewati garis kuning yang mengelilingi. Setelahnya Jiyong hanya merasakan semua yang dia lihat buram. Menghitam setengah kelabu. Indera perabanya masih bisa merasakan ruangan lepas yang panas. Indera pendengarannya masih bisa merasakan kerumunan orang yang mengelilinginya. Indera penciumnya masih bisa menghirup aroma piluh dan tanah lembab di tempat yang sengaja dibuat sama. Tapi Jiyong tidak membenarkan semuanya. Jiyong berusaha keras untuk berdiri dengan menumpukan kedua lengannya pada lututnya.

Benarkan apa yang dia lihat?

Jiyong menyipitkan mata untuk meneliti dengan baik. Dia mulai melangkah lemah tapi orang-orang justru menahannya –khawatir hal yang tidak diinginkan datang –lalu Jiyong memberontak –seperti pertama kali yang dilakukan dan berangsur-angsur hingga orang-orang ini tidak asing dengan sikap Jiyong.

“Reka-ulang berhenti sampai disini.”

.

.

And Now, Begin

.

.

ILLUSION

 

Ruangan gelap menyambut matanya setelah terbuka. Setelahnya Jiyong tersadar dengan kedua tangan yang melindungi wajahnya –rasa takutnya menjalar. Mimpi yang sama dan berakhir sama tapi selalu membuat sekujur tubuhnya penuh piluh.

Mimpi itu seolah membawanya untuk mempercayai kedustaan yang mencuat, bukan untuk mempercayai sebuah kebenaran yang mengimpis. Lambat laun Jiyong akan menemukan dimana dia menempatkan diri dengan benar tapi bahkan hingga detik ini Jiyong masih belum bisa mempercayai gadisnya enggan datang setelah gadisnya itu merusak hubungan mereka. Jiyong mendecakkan lidah sembari menatap langit ruangan.

Kini kata setia sudah tidak dapat Sandara –gadisnya itu pertahankan.

“Dimana letak kebenaran sesungguhnya jika Aku berada di tempat hina karena orang yang lebih nista adalah kunci Aku masuk ke tempat seperti ini.”

Jiyong bersuara. Benar, dia masih seorang Kwon Jiyong –menurutnya dengan lantang. Park Sandara adalah kunci yang membuatnya mendekam dalam tempat ini. Jiyong membayangkan, mungkin kini gadisnya … tidak, bukan lagi, Sandara adalah pengkhianat yang nyata dengan pria yang bercinta di rumah mereka sendiri –rumah yang mulanya kelak akan ditempati mereka setelah ikatan suci itu ada.

.

.

Because, I’m so blind

.

.

ILLUSION

“Dia adalah pelaku pelecehan seksual yang marak saat ini. Mengendap kedalam rumah orang dengan berpura sebagai tamu, memberikan obat tidur lalu mulai bercinta dengan sasarannya.”

Jaksa penuntut menjelaskan dengan mengarah pada seorang pria muda yang hanya tersenyum bangga pada orang yang menangis histeris di ruang pengadilan.

Sanghyun terpuruk tapi sebagai seorang lelaki dikeluarganya dia harus bersikap sebagai lelaki. Sanghyun ingat saat kakaknya sering berusaha menghabisi nyawanya sendiri. Menyayat nadi, meminum obat peneng berlebihan, dan berbagai cara lain karena terlalu frustasi terlebih Jiyong meninggalkannya seperti sampah tanpa mendengar alasan yang sesungguhnya.

Jika ditanya bagaimana perasaan Sanghyun sebenarnya. Sesungguhnya dia ingin menangis dan berlari memukul pria bajingan yang menodai kakaknya. Sanghyun sebenarnya bisa melakukannya terlebih saat ini juga pria itu melihat Jiyong di atap yang sama sepertinya kali ini.

Disinilah bagaimana rasanya sulit menciptakan sebuah cerita bila kondisi seseorang memanas. Sandara pernah menciptakan hal itu kepada Jiyong namun tidak bisa mengubah sebuah garis yang sudah diciptakan. Hingga akhirnya Sandara terpuruk saat merasakan dirinya hanyalah barang pecah dimata Jiyong. Sandara rela kembali untuk Jiyong dan saat Jiyong akhirnya memenuhi keinginan Sandara untuk bertemu terakhir kali, Sandara bahagia dan melupakan semua keterpurukannya dengan mudah.

“Sanghyun-ah, hari ini Aku akan menemui Jiyongie. Ingat! Jangan ganggu Aku dan jangan hubungi Aku!”

Suara Noona nya masih mengalun diotak Sanghyun. Andai Sanghyun tidak menuruti Noona nya. Andai Sanghyun tidak membiarkan Noona nya pergi. Andai Sanghyun menghubungi Noona nya setiap waktu. Dan Andai Sanghyun menduga dari awal kalau kewarasan Kwon Jiyong mulai menyurut.

.

.

I’m Sorry, Dara. I’m Sorry

.

.

ILLUSION

“Dara-ah … mianhae.”

Bisakah Sandara mendengar permohonan maaf Jiyong? Bisakah Jiyong seharusnya kembali kepada kewarasan seorang Kwon Jiyong.

Terkadang apa yang tidak diinginkan bisa terjadi karena sebuah keinginan yang melewati batas.

Inilah yang Jiyong terima.

Jiyong tidak menginginkan hal ini terjadi.

Dan Jiyong juga hilang kendali.

Hingga akhirnya keinginannya untuk memiliki Sandara sepenuhnya menghantarkan pada kematian.

Sandara mati dengan tangannya, namun tidak dengan kesadaran Jiyong.

Bisakan Jiyong disebut dengan … gila?

Jadi inilah kebenaran dan mimpinya benar namun juga menipu. Dimimpinya Sandara seolah mencoba membunuhnya tapi Jiyong sendirilah yang ada diposisi Sandara. Jiyong baru meminta. Berharap Tuhan saat Sandara memohon bertemu dengannya ada kecelakaan besar hingga Jiyong tidak bertemu dengan Sandara.

Pertemuan itu. Adalah pertemuan dimana Sandara menyerahkan nyawanya untuk menghilang di dunia selamanya.

“Tuan Kwon harus melakukan terapi dan ditempatkan ditempat khusus,”

 

 

 

 

 

 

 

 

 

-The End-

 



 

Cerita ini gak ada niatan sama sekali buat ada sequel (kalo ada yang pikir ending cerita gantung, Saya pikir sih enggak).

Nah iya, Saya jelasin intinya takut ada yang kurang ngerti bisikan hati Saya lewat jarak super jauh.
Jadi Dara ini diperkosa dan Jiyong punya penyakit kewarasan begitu (apa tuh namanya, pokoknya kayak di film uninvited gitu) Jidi ngerasa apa yang dilihatnya kayak dia yang mau dibunuh, padahal Dara yang mau Jidi bunuh (ini diawal cerita jelas banget diceritain).

Oke kayaknya jelas deh, tapi kalau gak jelas juga coba baca ulang dan kalau belum jelas juga berarti Saya yang gak jelas, gagal.

 

 

Yeorobun … Selamat Idul Fitri bagi yang merayakan dan Mohon maaf lahir batin. Maaf jika kata-kata Saya ada yang nyakitin kalian dan untuk author disini juga Saya minta maaf kalau ada komentar Saya yang pedas (gak maksud menjatuhkan).

Bye~

LEAVEYOURCOMMENT

14 thoughts on “[Drabble] Illusion

  1. awalnya masih kurang ngerti, wkwk..maklumlah otakku emg sering lemot nerima sesuatu kkkk
    eh jd dara mati dibunuh jiyong gitu? tp sepertinya krg afdol deh Va klo g ada sequelnya hhaha
    Minal aidzin wal faidzin juga ya Va 😀 maaf jika selama ini aku ada salah2 ^^

  2. Awalnya binging ini mksudnya gmna? Tpi makin kesini makin ngerti kok…tpi knp ya aku suka bgt cerita yg kaya gini penuh teka teki hehehe…
    gOod job thor 🙂

  3. Yah intinya cinta bisa membutakan yg bisa melihat, dan membuat orang yg buta jadi bisa melihat. Agak horor sama penyakitñya jiyong. Efek terlalu cinta sama dara sampe ngebunuh dara karena saking pengennya milikan dara sepenuhnya o_O

Leave a comment