Beautiful Corpse [Chapter 2] : His guardian angel

10323100_1476037415959406_2140533732_n

10335673_1477536232476191_1115454568_n

Yuhuu Everybody … Kali ini saya bawa ff kece milik Saikounolady eonni. Mungkin kalian gak asing sama ff yang satu ini, karena memang pernah di post sebelumnya di salah satu blog 🙂
Saya sudah dapat izin dari authornya dan boleh di re-post ulang, dan nantinya kemungkinan saya akan lanjutkan untuk part ke-5, tapi kalau misalkan authornya bisa kembali menulis lagi, saya akan serahkan kembali.
Ngomong-ngomong kemarin ada kesalahan seharusnya teleportasi bukan transformasi, kkk~

Author: Saikounolady

Main Cast: Sandara Park, Kwon Jiyong

Support Cast: Dong Youngbae, Choi Dong Wook, and find out yourself 🙂

Genre: Romance, Mystery

Length: Series

Rating: General

.

.

.

.

I locked my faith with my own promise..

“I  wont change my love.. and comeback to you..”

For now.. there’s nothing i can do anymore for you..

But i will use the rest of my strength to guard you..

I know ‘they’ really ‘want’ you to save their.. prince..

I will fight all of them to protect you..

But. .

I meet him.. their prince.. their dark prince..

He makes me afraid.. i’m afraid the lock i made will be loosen by itself..

To let u break down for him.. and for my returning..

I have to choose between shining prince and dark prince.. huh?

.

.

.

.

A/N : Mulai dari chapter ini sudut pandang aka POV bakal berubah-ubah tanpa aku kasih tau.. kalian nikmati aja pergantiannya.. dijamin bakal langsung bisa nyesuaiin kok setelah baca beberapa kalimat..

oke langsung aja, ini lanjutan chapter kemaren saat Dara ngeliat sesuatu di kamar Jiyong.. check it out!^^

.

 .

 .

.

Chapter 2: His guardian angel

01.22 am

Aku terlalu lemah.. lemah.. membuatnya mengalami hal seperti ini.. yang paling aku khawatirkan.. Dara dibawa ke dunia itu oleh mereka.. untuk mengincar Prince.. tapi aku sudah memastikan tak ada satupun orang yang bisa aku curigai mampu melakukan itu, bahkan di saat-saat terakhir Dara. Aku harus percaya kalau Dara sudah tenang di surga..

Maafkan aku Dara, kali ini aku gagal melindungimu.. aku sama sekali tak bisa merasakan auramu saat itu.. aku tak menyangka kau bisa berada di sana.. sedalam itu.. auramu sama sekali tak terasa.. oleh-ku bahkan Seungri, Chaerin dan Prince.. sampai kami menemukanmu…. ahh aku menangis lagi..

“Youngbae hyung! kau tidak menjaga Prince Jiyong? dia butuh seseorang menjaganya… apalagi di saat seperti ini..”

Seungri tiba-tiba masuk ke kamar.. mengacaukan pikiranku.. aku buru-buru menghapus air mataku..

“Sudah ada Chaerin, jangan khawatir.. aku juga tak akan mengambil resiko meninggalkan prince sendiri dalam keadaan seperti itu..”

Jujur saja.. aku tak pernah membiarkan Prince Jiyong lepas dari pandanganku.. dimanapun.. kapanpun.. tapi kali ini.. sejak kemarin.. aku tak sanggup.. aku tak tega melihat luka di wajahnya.. benar-benar tak sanggup.. terlebih melihat dia tak berhenti menangis.. aku tak tahu bagaimana cara menenangkan prince Jiyong.. dia hanya diam.. dalam tangisannya.. aku tak bisa melihat kesedihan itu.. aku tak kuat melihat kerapuhannya.. meski aku sangat ingin menghiburnya.. aku percaya Chaerin bisa menggantikan aku sejenak..

“Oh, kalau begitu tidurlah, kau sudah dua hari tidak tidur.. nanti kau sakit hyung..”

Kali ini dia bersikap seolah aku anak kecil..

“Aku bahkan sanggup tak tidur satu tahun, sudahlah kau tidur sana! Lihat kantung matamu itu sudah seperti ban kempes..”

“Ban kempes? Ya ampun hyung, berapa nilai bahasamu.. istilah macam apa itu.. kau tak tahu panda? panda? Lebih baik kau menyebut kantung mataku seperti panda..”

Dia menyodorkan ah bukan.. dia mendorong-dorongkan boneka pandanya yang sangat besar itu ke wajahku.. membuat aku sesak nafas..

“Yah! Seungri kau tak punya kerjaan hah?! Hentikan aku tak bisa bernafas! Bodoh!”

Aku memukul kepalanya.. dia hanya tersenyum puas..

“Anak  laki-laki macam apa yang mengoleksi boneka.. aku benar-benar heran dengan tingkah lakumu Seungri.. aku curiga.. jangan-jangan kau ini…”

Aku mencoba membuka paksa bajunya dan dia langsung menepis tanganku..

“Hyung! Aku tak menyangka… kau.. kau.. menyukaiku? ahh.. hyung gay!?”

Dia bertanya dengan ekspresi tak percaya yang dibuat-buat.. mengolokku.. sial malah aku yang kena!

“Kau malam ini benar-benar menjengkelkan Seungri.. berhentilah! Aku sedang ingin sendiri! Tinggalkan aku..!”

Aku setengah membentaknya.. meski sekarang sedikit menyesal..

“Maaf hyung.. aku hanya ingin menghiburmu.. sejak kemarin kau terlihat sangat sedih.. kurang istirahat.. aku hanya khawatir..”

Seungri terlihat menyesal.. kemudian berjalan keluar kamarku..

“Terima kasih, seungri-ah.. tak usah mengkhawatirkanku.. aku baik-baik saja..”

Dia berbalik kemudian membalas senyumku.. dan kembali dengan ocehannya.. oh tuhan..

“Ah hyung! masalah boneka.. bukan aku satu-satunya laki-laki yang mengoleksi benda itu.. satu temanku.. dan tentunya laki-laki, seniorku.. yah meski sedikit berbeda.. dia mengoleksi semacam figure.. tapi kau tahu hyung figure apa yang dia koleksi?”

“Apa..?”

Aku bertanya malas.. anak ini seperti tak tahu cara berhenti bicara.. selalu berkicau tanpa menghiraukan mood orang..

“BERUANG! Hahaha.. bahkan dia punya yang sebesar manusia di depan pintu kamarnya..”

Seungri melebarkan tangannya.. dan memperlihatkan ketakjubannya dengan hal itu.. baiklah.. aku akui dia selalu berhasil menghiburku.. tapi untuk tertawa.. belum saatnya..

“Terima kasih Seungri..” aku tersenyum tulus..

“Untuk apa hyung? Hehe..” Dia bertanya polos..

“Untuk.. hmm.. selalu berada disampingku.. membantuku melewati semua ini.. menghiburku.. dan menjadi orang yang paling mengkhawatirkanku..”

Tak kusangka kata-kataku itu membuatnya menangis kemudian berlari ke arahku dengan ekspresi itu.. membuat aku ingin tertawa.. dan sekarang dia sudah memelukku..

“Hyuuung.. kau membuatku terharu~~”

“iya.. iya Seungri.. uh, aku tak… bi-sa.. ber-na-pas..”

“Ah maaf hyung.. baiklah aku pamit dulu keluar… huhu.. huhu”

Dia pamit ke luar di sela-sela tangisannya..

“Yah.. selamat tidur Seungri..”

“Ummm.. aku pikir aku tak akan tidur, aku ingin melihat Prince Jiyong sekarang.. aku tak yakin Chaerin bisa menjaga dia sendiri.. perasaanku sedikit tak tenang.. entah kenapa hyung.. bolehkah aku kesana?”

Kali ini wajahnya begitu serius sambil menghapus air matanya..

“Boleh, tapi hati-hati Seungri..”

Seungri mengangguk dan tersenyum.. mengubah wujudnya.. dan melompat ke jendela..

“Seungri! Bahaya terbang malam-malam seperti ini.. kau bertransformasi saja..”

“Ah.. hyung, aku ingin menikmati pemandangan di malam hari.. biarkan aku terbang, jangan khawatir..”

“Terserah kau.. jangan salahkan aku, aku sudah mengingatkan..”

Tanpa menjawab dia melompat jauh ke luar.. menembus kepekatan malam..

Perasaanku masih sangat kacau.. aku sedih.. kecewa.. aku terpukul.. aku baru saja kehilangan seorang sahabat.. dan satu hal yang sangat menggangguku.. aku sangat takut bila hal itu terjadi.. aku benar-benar berharap kekhawatiranku itu tak akan pernah terjadi..

***

01.22 am

Aku berdiri.. di sini.. di kamar Jiyong.. ‘nafasku’ memburu melihat.. sesuatu yang tak bisa aku ungkapkan dengan kata-kata.. yang jelas aku panik! aku terkejut! Berbagai prasangka buruk melintas.. apa mau dia?

Aku melihat.. Jiyong melayang tak sadarkan diri dan siap dijatuhkan di atas sepetak besar besi dengan pedang-pedang yang siap menghunus tajam tubuhnya.. hanya dua orang disini tentu saja selain aku.. hanya ada Jiyong dan dia… sahabatku.. berdiri tak jauh dari Jiyong.. dengan pakaian dan aura yang sangat berbeda.. menyeramkan.. aku mencoba membuang pikiran itu.. tak mungkin dia berniat seburuk itu pada sahabatnya sendiri..

“Cha.. chaerin..?”

Aku refleks memanggil namanya.. tak kusangka dia menoleh ke arahku.. dia bisa melihat dan mendengarku.. Apa dia sama sepertiku?

“Ah, kau datang Dara? Kau tak tahu, wilayah ini sangat berbahaya untuk EVIL.. Hahaha..”

“Apa maksudmu dengan evil? a..apa kau juga sama sepertiku, Chaerin?

Aku bertanya tak percaya padanya.. dia hanya membisu dan kembali menatap Jiyong penuh kebencian..

“Apa yang kau lakukan? Ke..kenapa Jiyong dalam posisi seperti itu?”

Aku bertanya panik.. dan sedikit perasaan takut menyelimutiku.. tidak, aku harus percaya pada Chaerin.. dia sahabatku dan Jiyong..

“Kau buta, eh? Sudah jelas aku akan menghabisinya! hahaha..”

“Jangan bercanda! kau.. kau sahabatku Chaerin.. Aku mohon jangan lukai Jiyong.. lepaskan dia, aku percaya padamu, Chaerin..”

Aku menangis.. dan terus meyakinkan diriku untuk percaya padanya.. tapi, kepercayaan itu seketika menghilang saat Chaerin mengayunkan tangannya membuat Jiyong terhentak jatuh…

Tidak…!!!

Aku menutup mataku..

Aku mohon.. jangan.. jangan..

Dengan rasa takut yang luar biasa aku membuka mata kemudian melihat.. Jiyong.. sedikit lagi, hanya dengan satu gerakan.. Jiyong akan menyentuh mata pedang itu.. Sepertinya Chaerin menghentikan hentakannya..

“CHAERIN!! CUKUP!!!!” aku berteriak histeris..

“Psstt.. Sandara.. pelankan suaramu, Jiyong tersayangmu ini bisa terbangun.. tenang saja aku tak akan membunuhnya.. hanya sedikit melukainya..”

Chaerin meletakkan jari telunjuk di bibirnya.. berbicara dengan nada mengejek.. dan mengangkat kembali tubuh Jiyong jauh lebih tinggi..

“Tadi belum cukup tinggi untuk menyaksikan tubuh pacar tersayangmu ini hancur terbelah-belah.. terkoyak-koyak.. Nah.. sekarang dengan jarak setinggi ini.. aku pastikan kita bisa melihat pemandangan luar biasa itu.. hahaha..”

“Sebenarnya kau ini apa, Chaerin?! Aku pikir kau sahabat aku juga Jiyong.. apa maksudmu melakukan hal seperti ini?! lepaskan dia!!!”

Aku tak habis pikir dengan pemandangan yang aku lihat, dengan semua yang baru saja aku alami ini.. aku berharap semua ini hanya mimpi.. dan saat aku membuka mata semua kembali seperti semula.. yah ini hanya mimpi.. aku harus bangun sekarang! Aku mencoba terus membuka dan menutup mataku.. tapi percuma.. ini tetap terlihat nyata..

“Kau tahu Dara, tangisannya.. isakannya.. menyebut-nyebut nama mu sangaaat memuakkan! Aku lelah terus berpura-pura simpati padanya.. sekarang sudah waktunya..”

Dia terus melanjutkan kalimatnya..

“Kau bertanya aku apa? Haha.. aku.. sedikit sama denganmu, Dara.. tapi aku jauh lebih hebaat.. aku bahkan bisa mengelabui tunanganmu ini dan dua cecunguk itu.. hahahahaa..”

“Dara, bukankah seharusnya kau bahagia? Aku akan mengirim dia ke dunia-mu, ke dunia kita.. dan kau bisa bersamanya.. bukankah itu akhir yang sangat indah?”

Chaerin menyeringai lagi dan kali ini terlihat sangat senang..

“Benar kan, Dara?”

Ucapannya seakan menamparku.. apa aku rela Jiyong menderita dan meninggal dengan cara seperti ini? Aku hanya bisa terdiam.. aku kecewa dengan keraguanku.. aku seharusnya melindungi dia bukan mementingkan kepentinganku sendiri.. aku kecewa dengan keraguan ini!

“A..apa yang kau bicarakan..” aku membuka suara lemah..

“Ikuti perkataanku saja.. Jiyong tidak akan merasa sakit.. dan kau akan selalu bersamanya.. itu maumu kan, Dara?”

“…..”

“Haha.. aku anggap kau setuju.. baiklah aku mulai saja..”

Aku terus berpikir.. mencari-cari jawaban dari dasar hatiku.. dan akhirnya aku mengambil satu keputusan..

Yah, aku harus membuang jauh keraguan itu.. aku harus melindungi Jiyong! tak akan membiarkan siapapun menyentuhnya.. bagaimanapun caranya aku harus bisa melindungi Jiyong.. aku harus melepaskan Jiyong dari sihir Chaerin ini? Jurus Chaerin ini? Apapun itu!

“Bersiap-siaplah! Aku sungguh tak sabar melihat ekspresi Prince G saat aku membawa pulang Jiyong ini ke hadapannya tak bernyawa.. hahahaha.. tapi aku yakin dia lebih suka aku membawanya hidup-hidup.. dia pasti marah padaku.. tapi wajah tampannya saat marah yang membuat aku melakukan semua ini.. aku rasa aku terobsesi padanya.. hahaha..”

Siapa itu G? Aku tak peduli dengan bualannya itu.. tanpa pikir panjang aku berlari menabrakkan diriku ke Chaerin sekuat tenaga.. tapi dia tak bergeming sedikitpun..

“Haha.. kau membuat aku geli.. apa yang kau lakukan? Aku pikir kau menyetujui rencanaku Dara-ah.. tapi sayang sekali.. ini pilihanmu.. enyah kau!!”

Dia berbicara meremehkanku kemudian mendorong aku ke dinding.. hanya dengan mengayunkan satu tangannya bahkan tangannya sama sekali tak menyentuhku.. aku menembus semua dinding itu dengan kecepatan yang luar biasa.. terlempar jauh ke luar rumah Jiyong.. tak berdaya.. aku sungguh tak berguna.. bagaimana bisa aku melindunginya..

Tanpa buang waktu aku mencoba berteleportasi kembali ke kamar Jiyong..

Gagal..

Aku coba lagi..

Gagal..

Gagal..

Gagal..

AARRGGGHH! SIAAALL!!

Aku berlari sekuat tenaga menerobos rumahnya.. menangis.. dan terus menangis.. tapi rumah ini seakan terkunci.. aku tak bisa masuk.. tolong hentikan semua ini..

*SPLAASSSHH*

Cahaya yang sangat menyilaukan secara tiba-tiba memenuhi pandanganku.. berasal dari atas sana.. cahaya ini seakan mampu melenyapkan aku.. apa ini.. cahaya apa ini.. aku tak sanggup………… cahaya yang sungguh luar biasa aku merasakan sakit di sekujur tubuhku.. hentikan! aku harus menyelamatkan Jiyong..

“HENTIKAN ULAHMU INI CHAERIN!!”

Aku berteriak putus asa di tengah rasa sakit ini..

***

To be continued ..

 

 

A/N :

Maaf kalo ada yang ga suka CL jadi jahat gitu.. hoho ampuun~ u,u Komen yang banyak yah bisa saran ataupun kritik. komen banyak otomatis cepet dilanjutin. Gomawooo~ yang udah baca entah itu good readers atau silent readers. ^^

Prolog | Chapter 1

35 thoughts on “Beautiful Corpse [Chapter 2] : His guardian angel

  1. Wah penasaran lagi nih siapakah sok sok caerin itu? Knp dia mau nyakitin jiyong ya.. Ffnya bener-bener penuh dgn rahasia kkk~ di setiap chap buat penasaran, dan itu ngebuat udh ga sabar untuk nunggu chap selanjutnya 😀

  2. Makin penasaran sama semuanyaaa….
    Siapa chaerin?siapa prince G?siapa seungri dan youngbae??penuh tanda tanya~~~
    Daebak ffnya…lain dr yg lain ^^
    Fighting author 🙂

  3. Karakternya chaerin unnie jahat. Chaerin unnie itu apaan sih? semacam malaikat pencabut nyawa gitu? ato manusia yang bisa liat setan dan punya semacam kekuatan? bingung sama penasaraann

Leave a comment