[Oneshoot] CreepyPasta : That Woman is Counting Still

 

Poster: dillatiffa

.

.

©2014, vapanda

That Woman is Counting Still

adapted from urband legend ’21 and still counting’
inspired from movie ‘The woman in Black’

KWON JIYONG | PARK SANDARA | HARU
DRABBLE  |  Creepy, Horror, Supernatural| G

.

.

Jika kalian mendengar seseorang menghitung angka, maka lari lah secepat yang kalian bisa

.

.

---

---

“Jangan pernah menanggapi seseorang yang sedang berhitung?”

Suara Sandara disambungan telpon terdengar berbisik. Ini bukan seperti suara sambutan yang baik. Dimana nada cerianya saat mendengar suaminya akan menjemputnya di stasiun untuk memeluknya dengan hangat?

Satu lagi. Tidakkah ia tahu ada yang spesial, berbeda seperti sebelumnya?

Aku membuang nafas untuk sekali lagi mendengar tegurnnya yang mulai mistis. Jadi … inikah akibat Dara berteman dengan gadis peramal yang berada di seberang rumah kami?

“Jiyong … jauhi siapapun yang membuatmu penasaran. Hanya tolong untuk tetap menunggu keretaku datang atau mungkin malam ini temanilah Haru tidur, jangan menjemputku seperti biasa.”

Yah. Jadi disinilah letak kesalahan karena Aku membiarkan Dara memperbanyak teman dilingkungan baru kami. Peramal itu … Aku rasa banyak hal negatif yang berhasil meracuni otak Dara.

“Jiyong! Kau dengar?”

“Ya. Aku dengar, tapi sekarang, Aku sudah menunggumu di stasiun bersama Haru.”

“Jangan bawa….”

Triiitt ..

Kereta Dara sudah datang, lantas Aku bergegas menarik Haru untuk berjalan ke tempat pemberhentian kareta.

Tapi … ada yang mengganjal. Kakiku sulit digerakan dan Aku mendengar gumaman wanita tua.

“21 … 21 … 21 …”

“Appa … apakah wanita ini tidak bisa berhitung dengan benar?”

Berhitung?

Nafasku seolah tersenggal batu krikil.

“Apa yang-?”

Aku belum sempat mengatakan apapun saat wanita dengan pakaian hitam di seberang sana tiba-tiba langsung tepat berada di depan kedua mataku dengan memperlihatkan mata semerah darah, kuku tangannya yang hitam panjang berusaha menggapaiku. Seketika wajahku pucat pasi.

Kebingungan kian bertambah dengan adanya kabut tebal yang tiba-tiba hadir dan seketika telingaku tuli–pikiranku kacau, lantas Aku mencari Haru–menautkan jemari kami.

Tapi …

Jemariku hanya memegang payung, lalu Haru? Dimana? Mataku membulat ketika melihat Haru lepas dari genggaman ku.

Aku berteriak namun tenggelam dari suara pluit kereta yang mendominasi.

Aku mulai melangkah tapi nyatanya itu adalah kesalahan.

Jangan melangkah, harusnya Aku segera berlari sebisaku, tapi Haru?

Haru? Dimana dia?

“Anakmu aman dengan yang lainnya,”

Secepat kilat wanita itu berbisik parau di telingaku kiriku dan saat Aku berbalik kearahnya, semua terlambat.

Sepasang lengan mendorongku dan hal terakhir yang Aku lihat … Haru menatapku kosong menengok ke bawah–kearahku, lalu wanita tua dengan gaun hitam berenda menariknya pada kerumunan anak-anak yang belum Aku lihat sebelumnya–tepatnya tidak jelas karena mata menghitam mereka bersatu dengan pekatnya malam.

“22 … 22 … 22 ….”

~fin~

 

 

credit

---

---

Hohoho .. itung-itung gambar bonus yaaaw~
Ah iya, kemarin itu saya lagi jatuh cinta baca FF model creepypasta sama riddle jadi-jadilah begini.
Diharap gak bingung dan kalo bingung harap jangan komen hanya ‘gak ngerti maksudnya’ sakitnya itu di jidat! LOL
Ayooo~ yang gak ngerti nanti saya jelasin, oh iya ikut promosi boleh? Kalo kalian tertarik baca riddle coba cek [x]

Berikan reaksi maka saya akan memberikan aksi /eeeceileh bahasa lu Pin/

Bye~

LEAVEYOURCOMMENT