She’s The One – [Chapter 22] : Dara and GD Home Alone Part 1

 she's the one daragon

Jiyong Pov

Ketika Dara selesai mandi, aku langsung mengambil bajuku dan memberikannya catatan dari Presiden.Yang yang ditinggalkan untuk kami. Aku tidak memberinya kesempatan untuk menghadapiku tentang catatan itu dan aku menggunakan waktu yang ada…. di kamar mandi karena aku takut kalau Dara akan menyalahkanku.

Setelah 30 menit. Semua segar dan tidak berbau mengerikan lagi. Aku melihat Dara duduk di sofa, catatan kuning itu masih di tangannya. Ia mengenakan hoodie Bigbangku dan celana longgar yang nyaman… ia benar-benar tampak lucu dengan pakaianku.

“Yah Apa Ini!?” Ia bertanya padaku. Yay! konfrontasi dimulai …

“catatan dari YG …”

“Aku tahu, mengapa Kau membiarkan mereka pergi?” Ia melotot padaku.

“Aku tidak membiarkan mereka pergi, ketika aku kembali setelah memberikanmu sesuatu untuk dipakai, aku menemukan catatan itu diatas meja”

“Sungguh?”

“itu benar, ok?”

Ia menjadi diam. melihatku dan kemudian melihat lagi catatan di tangannya.

“Uhm, Dara?”

“Ya ..” Ia menanggapi datar.

“aku….” Aku ragu bagaimana aku akan memulai percakapan ini.

“Apa?”

“Te-tentang Dami ..”

“Apanya yang tentang ia?” Alisnya melengkung.

“I-ia putriku kan?” Ia hanya menatap dan mengamati ekspresiku.

“Kemana arah pembicaraan ini GD?”

“Yah, ka-karena aku ayahnya….kupikir aku punya hak untuk tahu ia lebih banyak..”

“Apa? Ia tidak membutuhkanmu! dan aku tidak mewajibkanmu untuk melakukan itu. Jika Kau berpikir bahwa kami di sini untuk meminta sesuatu darimu…Kau salah! Aku bisa membesarkannya sendiri..”

“Aku tahu… apa yang aku coba katakan adalah….. Aku ingin menjadi seorang ayah untuk Dami..”

“Kau….. apa?” Ekspresinya penuh keraguan.

“Aku ingin menjadi poppa Dami..”

“B-baik, Kau ayahnya.. Aku tidak bisa menyangkal itu..” Ia tiba-tiba menjadi tenang.

“Tapi bukan hanya seorang ayah, aku ingin menjadi bagian dari dirinya…”

“A.. Aku tidak berpikir itu mungkin….” Ia berdiri dan berbalik dariku.

“Dara dengar….” Aku berdiri juga dan meraihnya agar menghadap kearahku.

“A-apa?”

“Aku ingin membantu, bukan karena alasan apapun, tetapi hanya karena Dami adalah putriku dan jauh di dalam diriku meskipun kami baru saja bertemu, aku tahu bahwa aku mencintainya ..”

“Aku…. ka-kami tidak ingin merepotkanmu GD, Kau memiliki imej yang harus kau lindungi. Kami tidak mau merusak itu dengan membiarkan fansmu tahu bahwa Kau sudah memiliki anak berusia tiga tahun…. karirmu akan hancur jika itu terjadi .. “

“Yah, aku tidak peduli …”

“Aisht Kau berusaha sangat keras untuk bisa berada di tempatmu sekarang, ini sudah hampir sepuluh tahun GD…. dan Kau hanya ingin menyia-nyiakan itu semua?”

Eh? Dara bilang ia bukan fans Bigbang, kenapa ia tahu sejarahku? Kenapa ia begitu peduli padaku? Apakah ia hanya menggertak ketika ia bilang di saat pertama kali kami bertemu kalau ia bukan fans? Hmmmm, mencurigakan…

“Apa?” Ia membuatku tersadar dari pikiranku.

“Aku hanya ingin tahu?”

“Apa?”

“Bagaimana kau tahu begitu banyak tentangku padahal sebelumnya Kau bilang padaku Kau bukan fans Bigbang?”

“Eh?” Ia berpaling … “Aku tidak mengatakan itu..”

“Oh Kau katakan itu, Kau sombong ternyata..”

“Yah! a-aku tidak Ingat mengatakan itu ok? Dan mengapa Kau mengubah topik?”

“Baik jika Kau bilang begitu, tapi ini terakhir, aku akan menjadi ayah Dami mulai sekarang.. ok?”

“Jangan bilang aku tidak memperingatkanmu GD ..”

“Jangan khawatir, aku akan ingat itu..”

Keheningan tiba-tiba mengambil alih.

“Uhm, Dara Kau lapar?”

“Ti-tidak…Aku…..*krucukan*” Perutnya mengatakan yang sebaliknya… keke… wanita keras kepala!

“Aku rasa Kau lapar, biar aku lihat apa yang bisa aku buatkan untukmu ok?” Aku berbalik darinya ketika aku mendengar ia memanggilku.

“Uhm … G-GD ..?”

“Ya ..”

“Apa Kau tahu cara memasak?”

“Ehrm…akan kucoba …” Aku menjawab dengan jujur.

“Aisht… Baik…aku akan masak, aku tidak ingin diracuni olehmu….. hmp!!”

“Whoa!Apa…? Haha…” humor nya aneh tapi aku menyukainya .. Dan ia berjalan melewatiku. Ugh! wanginya sangat harum! Sifat liarnya di malam itu datang kembali kedalam ingatanku. Aku tidak percaya setelah hampir empat tahun kami bertemu lagi satu sama lain. Dara yang aku temui pertama kali sangat berbeda dari Dara yang sekarang. Omo! Berhenti memikirkan tentang masa lalu GD! itu mulai mempengaruhi kesadaranmu sekarang.

“Yah! bisakah Kau setidaknya menunjukkan dapurnya padaku? Dan jangan hanya melamun berdiri di sana”

“Oh! Mianhe, aku datang..” Dan aku membawanya ke dapur. Aisht! dara seandainya Kau tahu bagaimana kau membuat ini menjadi sangat tidak nyaman bagiku.

<<back  next>>

Story by : Truelies

credit : asianfanatics

dara sensi amat ma GD…pdhal udh jls notenya…, jadi cangung-canggung….kekekeke….. ^_^

tanggapannya yah… gomawo~~

26 thoughts on “She’s The One – [Chapter 22] : Dara and GD Home Alone Part 1

  1. Dara unnie bisa masak kan? Iyaa bisaa laahh pastiii. Ehhmm disini nggak ada dami, di capt selanjutnya bakal ada kann? #faktor kangen dami#

Leave a comment