24 Hour’s With You – [Chapter 17] : Truth Hurts

24h
Author : Truelies / neja
Link : Daragon Hideout
Indotrans : Chichan

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Dara POV

Tepat pukul 10:30 mobil penjemputku tiba. Aku cepat-cepat mengucapkan selamat tinggal kepada keluarga Dong dan berterima kasih atas keramahan mereka .

Aku meminta paman, sopirku untuk menghentikan mobil sementara saat aku melihat pantai lagi. Aku keluar dari mobil dan duduk di pasir sambil melihat burung-burung laut terbang.

Great job Dara. Kau baru saja melakukan pertunjukan terhebat dalam hidupmu. Semua pengalamanmu dalam berakting benar-benar terbayarkan.

You are such a great denial queen!

Mengatakan kalau itu bukan apa-apa?

Memberlihatkan kalau itu bukan masalah besar?

Prok prok prok! Tepuk tangan untuk dirimu sendiri Dara..

Aku hampir kehilangan kendaliku ketika Jiyong memelukku. Untung saja aku mendorongnya perlahan agar ia berhenti atau aku tidak akan bisa menahan air mataku lagi . Aku pembohong yang hebat.

Siapa yang bisa mengatakan kalau aku sangat cemburu setiap kali mereka berdekatan satu sama lain?

Siapa yang bisa mengatakan kalau aku merindukan sentuhannya?

Siapa yang bisa melihat kalau aku mati perlahan-lahan mengetahui kalau aku akan kehilangannya?

Tidak ada seorangpun!

Aku menerima semuanya, Karena aku sudah tahu sejak awal kalau ia bukan milikku. Hatinya milik orang lain. Ia milikku hanya untuk satu malam , dan hanya itu.

Tapi hatiku sakit menginginkan kehadirannya.

Mataku merindukan tawanya.

Tanganku lapar akan sentuhannya.

Aku memeluk diriku sendiri.

Merasakan kekosongan yang menyelimutiku.

Dan aktingku berakhir pada saat ini.

Air mataku jatuh seperti hujan.

Aku tidak bisa lagi menahannya.

Aku harus menangis.

Perutku akan meledak jika aku tidak membiarkan keluar perasaanku yang kutahan semampu mungkin selama ini..

“Mengapa aku harus jatuh cinta padamu?”

Kenapa harus Kau?

Hatiku sangat keras kepala!

“Karena Jiyong , hatiku masih memilihmu!”

Aku berteriak kepada burung-burung yang tidak bersalah ..

Aku membenamkan wajahku, berlutut dan menangis menumpahkan isi hatiku keluar. sekarang aku bebas untuk menangis kan?

“Dara … ?”

“H – huh?!” Aku segera menghapus air mataku saat aku mendengar suaranya atau hanya angin laut yang bermain trik padaku…

“Dara ..”

Bukan! itu bukan trik . Ini sangat nyata! I- ia hanya melihatku? Apa ia mendengar apa yang kukatakan? Oh tidak! Aku berbalik dan melihat ia berdiri hanya tiga meter dari tempatku duduk dengan kotak putih besar di tangannya . Omo! gaun pengantin??! Bomie lupa untuk memberikannya padaku..

“J – Jiyong ..”

Ia hanya berdiri di sana dan menatapku. Aku cepat-cepat berdiri, menunjukkan padanya senyum cerah .

“Aigo! Bomie lupa untuk menyerahkan ini padaku. Terima kasih sudah membawanya , Kau tidak perlu melakukan ini Jiyong , Bae bisa…..”

Kata selanjutnya lenyap di mulutku ketika ia melepaskan kotak besar itu dan meraihku, menarikku ke arahnya dan memelukku erat-erat .

“Dara! hentikan ini!”

“J – Jiyong apa yang kau lakukan?”

“berhenti berakting Dara! Aku mendengar semua yang kau katakan!”

“T-tidak .. itu ..”

Ia meraih wajahku dan ia menciumku . Oh Tuhan! Aku sangat merindukannya , padahal aku hanya pergi hampir selama 20 menit darinya .

“J – Jiyong berhenti! To- tolong hentikan ini!”

Aku mendorongnya . Aku ingin melarikan diri dari pelukannya . Karena jika tidak aku mungkin tidak akan berpikir dengan benar.

“Dara …”

Wajahnya memelas . Tidak! jangan melihatnya Dara!

“Tidak! Jiyong ini semua kesalahan besar. Apa yang kita lakukan sekarang akan menyakiti Bomie… Dan aku tidak ingin menyakitinya ..”

“T-tapi aku tidak bisa menahan diriku untuk tidak senang mendengar kalau Kau memiliki perasaan seperti itu padaku.. Aku hanya tidak bisa menahan diriku untuk melakukan hal itu …”

“Lupakan semua yang kau dengar Jiyong. itu hanya sementara. Aku tidak punya niat untuk membiarkanmu mengetahui itu ….”

“Jadi , Kau hanya akan meninggalkanku seperti itu ?”

“Meninggalkanmu? Mengapa? Bukankah itu hal yang benar untuk dilakukan?”

“Tapi , aku menyakitimu Dara ..”

“Tidak, itu hanya hati nuranimu Jiyong. Membuatmu merasa bersalah karena apa yang…… terjadi… tapi semuanya sudah berakhir. Ini hampir 24 jam bersama denganmu berakhir… Kita harus menghadapi dunia nyata kita masing-masing.. dan duniamu bersama dengan Bomie ..”

Aku berbalik darinya untuk menyembunyikan air mataku. Aku tidak ingin melihatnya mengetahui bahwa setiap kata yang keluar dari mulutku menyiksa hatiku.

“Dara , tidak! Kita bisa bicarakan ini. Kita harus memikirkan sesuatu ….”

Aku merasakan lengannya memelukku dari belakang . Aku memaksa diri untuk tidak memegang tangannya yang mengunci didepan perutku. Sebaliknya aku mengepalkan tanganku.

“Satu-satunya cara Jiyong yaitu meninggalkan semua kenangan ini di sini dan melanjutkan kehidupan kita masing-masing..”

Lengannya memelukku erat-erat .

“Apa karena aku hanya orang biasa? Dan Kau adalah seorang bintang Dara? Apakah karena itu?”

Tidak ada Jiyong! Oh Tuhan tidak! aku tidak pantas bersamamu, itulah alasannya mengapa. Aku tidak bisa menjadi perusak hubungan yang sangat indah. Aku tidak bisa menghancurkan impianmu… Aku tidak bisa melakukan itu Jiyong. Tapi bukan itu yang kukatakan kepadanya….

“Ya. Aku tidak ingin reputasiku turun karena hal ini . Aku harap Kau mengerti Jiyong ..”

Ia semakin mengencangkan pelukannya kepadaku .

“Tidak! Aku tidak percaya padamu Dara! Kau hanya membuat alasan untuk menghindariku! Apa itu karena Bomie ? Aku bisa….”

“Stop! Ini hanya tentang karirku Jiyong. Aku sangat mencintai duniaku, bahwa aku bisa melupakan apa pun di dunia ini , termasuk kau….”

Lengannya sedikit mengendur. Hatiku menjerit. Tapi aku memilih untuk tidak mendengarnya.

“Aku harus pergi Jiyong …”

“Dara … Jika Kau meninggalkanku sekarang , Kau tidak akan melihatku lagi ..”

Aku hampir berhenti dan berbalik untuk menceritakan segala sesuatu yang sebenarnya tapi aku tetap menjaga sikapku.

“Kalau begitu lakukan apapun yang Kau mau Jiyong …. itu adalah kehidupanmu..”

Aku perlahan-lahan berjalan kembali ke mobil yang sudah menunggu .

“Dara !”

Ia memanggilku dan aku berhenti.

“Please.. jangan tinggalkan aku..”

Aku bisa merasakan emosi dalam suaranya. Butuh segenap kemampuanku untuk memaksakan diri berjalan dan menutup mataku , seolah-olah aku bisu dan tuli..

To be continued…

<<back   next>>

37 thoughts on “24 Hour’s With You – [Chapter 17] : Truth Hurts

  1. oh come on…dara!!!
    knpa kamu yg skrg terkesan menyakiti jiyong???
    dear…look!!!dia memohon..bahkan tanpa solusi terbaik buat menyatukan perasaan kalian!tp setidaknya jiyong mau mencoba??knpa dara malah terkesan jd pengecut gtu ya…oh mgkin karna boomie???
    it’s complicated conflic…!!!
    moga ada solusi terbaik buat daragon couple!!
    nice…author!!thanks..
    keep fightinh dear

  2. ayolah dara jangan tinggalkan jiyong. berbaliklah!
    jangan menyakiti hatimu lagi. bommie akan menemukan pengganti jiyong.
    seunghyun pasti dengan tangan terbuka menerima bommie

Leave a comment