[REPOST] I’M SORRY BY BLUDOKI CHAPTER 3

FULL Credit : acc AFF BLUDOKKI / Twitterwinglin 

Indo- Trans : Yasinta ana/ @ssintokki

DON’T TAKE OUT   !!

 

[Dara POV]

 

 

aku memutuskan untuk menginap dihotel terdekat, karena dikorea aku tidak memiliki saudara satupun. Semua keluargaku tinggal di amerika.aku masih belum memberi tahu teman-temanku akan kedatanganku kembali ke korea. Karena selama ini aku tidak ada berhubungan dengan mereka. Aku benar-benar sangat merindukan mereka.

 

 

ketika aku sampai di hotel, aku langsung menjatuhkan diri ke tempat tidur . aku merasa sangat lelah. Padahal ini masih sore dan aku ingin sekali pergi kerumah kami yang dulu. Tapi tubuhku tidak bisa diajak berbicara. Aku benar-benar benci menjadi lemah.

Tiba-tiba teleponku berdering

 

 

“Yoboseo?”

 

“apakah kau sudah sampai? Mengapa kau tidak segera menelepon kami? ”

 

“omma, maaf aku lupa karena aku begitu lelah sekarang”

 

“omma sudah katakan kau seharusnya membawa sanghyun bersamamu, sehingga tidak akan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

 

 

“omma, aku baik-baik saja sendirian”

 

“Dara, kau tahu bahwa kau tidak sekuat sebelumnya. Jangan terlalu lelah memikirkan apapun. Kami sangat mengkhawatirkanmu mengingat kau sendirian di korea sana.”

“Aku tahu omma , jangan khawatir … aku benar-benar bisa menjaga diri sendiri”

 

“Arasso … hubungi kami jika kau memerlukan sesuatu… berhati-hati disana dan jangan lupa untuk meminum obatmu”

 

“Ya omma, aku akan mengingatnya … terima kasih …” kemudian aku menutup telepon yang pertama.

 

Aku memiliki waktu yang sulit saat meyakinkan keluargaku tentang perjalananku kembali ke korea. Aku tahu mereka semua khawatir kepadaku.mereka telah menderita saat merawatku selama 3 tahun terakhir ini. Tapi aku benar-benar ingin kembali ke korea. Aku ingin mengingat orang-orang yang ada disini… terutama ji…aku benar-benar merindukannya. Aku ingin melihatnya segera.

 

 

“Tam-tam, bagaimana mungkin kita menemukan ayahmu? Apakah menurutmu dia masih tinggal di rumah yang lama? “aku memeluk boneka yang tidak bernyawa itu. Setelah beberapa saat akhirnya akupun tertidur.

 

[Seunghyun’s POV]

 

 

‘Sandara’ aku selalu merasa pusing hanya memikirkan namanya . aku tidak bisa lupa tentang dia .dia tampak begitu menggemaskan saat pertama kali aku melihatnya … dia tampak sangat cantik meskipun tampak begitu pucat dan matanya tampak sangat lelah… aku menyesal untuk tidak meminta nomor teleponnya tapi aku berharap kita akan bertemu lagi …

 

 

Ini pertama kalinya aku dekat dengan seorang gadis. aku sangat berharap aku akan melihatnya lagi.

 

 

“Mr Kim, apakah aku memiliki jadwal untuk hari ini “Aku berpaling ke sekretaris ku saat kami berada di dalam limusin? … Walau aku merasa lelah setelah penerbangan yang lama, aku tahu aku masih punya banyak tanggung jawab yang harus dilakukan.

 

 

“tuan, selain memiliki makan malam dengan orang tua Anda, tidak ada lagi” jawabnya

 

 

“Ah … baik … setidaknya aku masih akan punya waktu untuk beristirahat” kataku sambil memandang keluar mobil.

 

 

Aku tiba di rumah dan disambut oleh sekelompok pembantu … aku hanya tinggal sendirian di rumah yang besar karena orang tuaku mempunyai rumah sendiri dan aku adalah anak tunggal mereka … Rasanya hidupku begitu kesepian di sini sendirian dan hanya dikelilingi oleh pelayan, itu sebabnya pergi berbisnis adalah sebuah alasan untuk pergi ke luar negeri membantuku meringankan kesepian hidup sendirian.

 

 

“Selamat datang kembali pak … perlukah kami mempersiapkan air untuk mandi Anda?” Tanya Pembantu

 

 

“terima kasih” Aku berjalan ke kamarku untuk mengganti pakaian dan setelah itu dengan santai aku menuju bak mandi.

 

Wajahnya terus berputar dalam pikiran ku … senyumnya juga membawa kebahagiaan kepada ku … memikirkannya membuat ku lebih santai. Malam itu, aku pergi ke restoran untuk bertemu dengan orang tuaku … Sudah lama sejak terakhir kali aku melihat mereka …

 

 

“Seunghyun … kami rindu padamu nak” kata omma sambil memelukku

 

 

“Aku merindukan kalian juga” aku memeluk mereka kembali … kami duduk dan memesan makanan, pelayan menuangkan anggur digelas kami.

 

 

“Jadi anakku, bagaimana semua perusahaan kita?” Tanya appa sambil menghirup anggurnya

 

 

“Baik-baik saja” aku menjawab

 

 

“Bagus …. Aku telah membuat keputusan yang tepat untuk membiarkan kau menangani perusahaan kita… sekarang aku tenang untuk memberikan perusahaanku padamu …” kata Ayah

 

 

“Tapi Ayah, aku berfikir aku belum siap untuk mengambil alih perusahaanmu” kataku cemas

 

 

“Oh, aku tahu kau bisa … aku percaya padamu. sekarang aku sudah semakin tua untuk mengurus perusahaan kita …” Pada akhirnya akupun setuju dengan pendapat ayahku … makanan datang dan kamipun mulai makan.

 

 

” Seunghyun-ah … kapan kau akan memperkenalkan kepada kami pacar Anda?” Tanya ommaku

 

 

“omma, kau tahu aku tidak punya waktu untuk memiliki pacar sekarang”

 

 

“Tapi kita semua sudah semakin tua … Aku ingin melihat seunghyun kecil akan mengunjungi kami saat kami tua … tidakkah kau berencana untuk menikah suatu hari nanti?” Katanya sambil memegang tanganku

 

 

“Tentu saja aku ingin omma… hanya saja aku masih menunggu waktu yang tepat … aku tidak ingin menikah cepat-cepat dengan seorang wanita … tapi aku berpikir aku sudah menemukan seseorang” aku berseru sengaja,dan  ibu melebar matanya

 

 

“Benarkah? Siapa dia? Apa yang dia lakukan? Apakah dia cantik? Kapan kami bisa bertemu dengannya? “tanyanya bersemangat … appa dan aku sama-sama tertawa pada reaksi dia?.

 

 

“Ibu jangan terlalu bersemangat begitu … ya, dia cantik tapi aku masih tidak tahu dia dengan baik … aku bahkan tidak tahu apakah aku akan bertemu dia lagi” aku melihat omma mengerutkan kening tanda dia kekecewa.

 

 

“Apa kau tidak tahu namanya?” Tanya appa

 

 

” Sandara Park” Itulah satu-satunya hal yang aku ketahui tentang dia dengan baik .

 

 

” nama yang cukup unik … apakah anakku sedang jatuh cinta pada pandangan pertama dengannya?” Tanya Mom menggoda

 

 

“Ya … aku kira begitu omma” jawabku malu-malu.

 

 

“Yah Nak, aku harap Anda beruntung untuk melihat dia lagi … ” kata Appa

 

 

“Ya …. aku berharap juga begitu “akhirnya kami melanjutkan makan.

 

 

aku beruntung memiliki orang tua yang memahamiku…membantu mereka di perusahaan kami adalah hal yang paling aku bisa lakukan untuk mereka saat ini … mungkin aku telah jatuh cinta kepada Dara untuk pertama kalinya dan aku melihat dia berbeda dengan gadis-gadis lain … aku senang ternyata orang tuaku mendukungku untuk apa yang akan kulakukan ….

 

 

aku tahu, aku memiliki koneksi untuk menemukannya, tetapi alangkah lebih bagus jika kami bertemu karena takdir yang menemukannya.

 

[Sohee’s POV]

 

 

Sudah tiga tahun, tetapi aku tahu ji oppa masih tidak bisa melupakan dara..

 

 

Selama dua tahun, hatiku sakit melihat dia menderita hanya karena dara … dia benar-benar mencintai dara.

 

 

Dara adalah sahabatku dalam jangka waktu yang lama dan ketika dia dan Ji pacaran, aku tidak dapat untuk menahan perasaan cintaku kepada pacarnya, karena jiyong adalah seorang yang benar-benar baik dan semua gadis berharap untuk menjadi kekasihnya.. mereka adalah pasangan yang sangat serasi.

 

 

ketika kesempatan datang kepadaku saat dara pergi pergi meninggalkan jiyong, aku cepat-cepat meraih kesempatan untuk mencuri hatinya … tapi sangat sulit … tidak peduli apa yang aku lakukan, jiyong masih tidak dapat melupakannya.

 

 

aku sangat senang ketika Ji akhirnya menerima cintaku … aku tahu bahwa dia tidak sepenuhnya menerima cintaku. Namun ketika dia bersamaku, aku sudah sangat gembira. Aku yakin dalam waktu singkat, jiyong dapat melupakan dara selamanya.

 

 

Ketika ia masih di sini .Aku selalu merasa iri dengannya … Aku hanya dikenal sebagai sahabatnya tetapi ketika dia pergi, segalanya telah berubah … akhirnya setiap cinta yang dia dapat, berpindah kepadaku, kecuali cinta jiyong

 

 

Saat aku dan ji bersama-sama, ia tidak pernah mengatakan bahwa dia mencintaku… meskipun aku sudah terbiasa dengan hal itu, hatiku masih merasakan sakit mengetahui dia belum membalas cintaku …. aku akan menjadi gadis paling bahagia sekali ketika ia mengatakan aku cinta padamu…

 

aku percaya waktu akan menyembuhkan rasa sakit itu. Oleh karena itu aku rela menunggunya. Aku tahu dalam waktu yang tidak lama lagi, dia akan benar-benar melupakan tentang dara dan akan menerima cintaku.

 

 

[Jiyong’s POV]

 

 

Aku mengemudi kembali ke apartemenku.tiba-tiba dalam hatiku terdorong untuk kembali kerumah lama kami dulu…. ketika dara pergi, keluargaku juga memutuskan untuk pindah karena perkerjaan appa … aku sebenarnya tidak ingin meninggalkan tempat itu dan berharap dara akan kembali, aku akan selalu kembali ke rumah lama kami hanya untuk memeriksa apakah dara telah kembali … selama setahun penuh yang aku lakukan adalah kembali mengunjungi rumah lama kami hanya untuk memastikan apakah dia telah dating kembali. Tapi pada akhirnya aku memutuskan dia tidak akan pernah kembali.

 

Tapi malam ini, aku tidak tahu mengapa aku ingin kembali … ada sesuatu yang mendorong diriku untuk mengunjungi daerah itu sekali lagi … saat aku tiba, aku melihat beberapa perubahan … ada banyak rumah-rumah sekarang dan lingkungannya menjadi padat tidak seperti dulu… ini sudah malam sehingga tidak ada orang yang berada luar.

 

 

Aku turun dari mobil untuk berjalan sepanjang jalan … kenangan kami mulai datang kembali keingatanku … aku berjalan menyusuri disekitar lingkungan tersebut … aku mengingat setiap tempat dimana aku mengajarinya cara naik sepeda dan banyak kenangan mulai menumpuk lagi di ingatanku… mungkin itulah sebabnya aku tidak ingin kembali ke sini lagi … karena hanya mengingatkan ku pada dia …

 

 

Aku tenggelam dalam pikiranku sehingga aku tidak tahu kemana kakiku menyeretku.. ternyata aku telah berdiri didepan rumah dara..

 

 

semuanya tidak ada yang berubah … sama seperti dulu … aku melirik pada jendela kamarnya di lantai dua … aku ingat dia selalu mengucapan selamat pagi/ ‘selamat malam’ kepadaku melalui jendela setiap kali aku mengantarnya pulang atau menjemput dia dipagi hari …

 

 

Setelah beberapa saat … lampu dalam kamar dala menyala … hal itu membuatku terkejut

 

 

“Apakah dia akhirnya kembali?” pikirku … hati ku mulai berdebar tak karuan dan tanganku mulai berkeringat… aku akan memencet bel rumahnya ketika seseorang memanggilku dari belakang

 

 

“Jiyong?”

 

 

13 thoughts on “[REPOST] I’M SORRY BY BLUDOKI CHAPTER 3

Leave a comment