31 March (Oneshoot)

31 march

Author : Cyscha
Tittle : 31 march (oneshoot)
Cast : Sandara Park (2NE1’s Dara), Kwon Jiyong (Bigbang’s G-Dragon)
Support cast : 2NE1’s member, Bigbang’s member and YG.

Plot seluruhnya milik saya. Jadi jangan heran kalo cerita agak ngelantur 😀

^Happy Reading^

“Dara..” GD menggeram. Dia melirik yanggeng stylist 2NE1 berkali-kali meminta agar gadisnya diberikan pakaian sesuai keinginan hatinya.

“Berhenti! Stop! jangan melakukan apa-apa lagi untuk memperdayaku. Memperdaya stylistku dan seluruh orang-orang yang berada di sekitarku. Cukup sudah. cukup ji!” Bentak Dara saat menangkap isyarat dari kekasihnya itu kepada yanggeng.

“Dan kau.. Berhenti menuruti keinginannya.” Dara menggeram dan berlalu dari ruang make up. Dia benci tentang ini. Tentang pertengkarannya dengan GD.

“Aku marah padamu! Dan aku tidak bisa memaafkanmu tentang ini..” Dengan bergetar gadis itu menyeka airmatanya.

Dia menemukan beberapa hal yang mulai membuat celah dihubungan mereka. Salah 1 nya pertengkaran hebat yang terjadi beberapa saat yang lalu.

Flashback

Seseorang akan pernah berada dititik jenuh pada sebuah hubungan. Dimana akan menghilangnya sebuah keinginan, Dara tidak menemukan hasrat untuknya, untuk Kwon Jiyong sang kekasih. Sebulan penuh setelah perhelatan konser akbar All or nothing dimulai Dara merasakan sosoknya yang menghilang, sosoknya yang semakin menjauh dari Jiyong.

Mengenaskan saat membayangkan bahwa mereka harus memutuskan mengakhiri hal ini. Tapi bukan karena perasaan cinta memudar, hanya saja Dara ingin merasakan rasanya kehilangan untuk mengisi ful energi cintanya.

Dara merasa tidak pernah percaya bahwa rasa itu datang disaat dia memerlukan banyak waktu untuk bekerja. Karena perasaan itu sesungguhnya mengacaukan fokusnya.

“Dara..” Jiyong menarik tubuh Dara. Mengeratkan tangannya dipinggang gadis itu kemudian menenggelamkan wajahnya dileher Dara.

“Ku mohon chagi.. Pikirkan ini sekali lagi!” Bisiknya parau. Tangannya bergerak membalik badan Dara hingga mereka berhadap-hadapan.

Tatapan Dara kosong. Bibir tipisnya membeku menatap wajah Jiyong yang mulai basah oleh airmata.

“Dara-yah.. Aku mencintaimu! Sangat. Kumohon jangan memikir tentang perpisahan. Kau hanya jenuh dan kita bisa melewati tahun-tahun lalu dengan begitu baik. Ku mohon…” Jemari Jiyong menangkup wajah gadisnya. Mencoba meminta pada gadis itu bahwa cinta mereka tetap harus terjaga. Berat bagi Jiyong melepaskan gadisnya.

“Ku mohon chagi-yah..” Dengan gemetar Jiyong menarik pelan kepala gadisnya lalu mendaratkan sebuah kecupan dikening Dara.

Rintik bening turun perlahan diwajah Dara. Dengan pasti kepalanya kembali menggeleng.

“Ji.. Aku tidak bisa. Biarkan aku.. Ku mohon aku butuh waktu berdiri tanpamu. A-aku jenuh Ji..”

Mata merah Jiyong mengerjap. Sekali lagi gadisnya mempertegas bahwa mereka harus mengakhiri ini sekarang.

“Tidak Dara! Tidak. Aku tidak bisa putus darimu.” Degup jantung Jiyong semakin memburu. Nafasnya mulai tak beraturan.

“Kita hanya break. Beri aku waktu!”

Mata mereka bertemu. Jiyong melihat keseriusan dimata sang gadis. Dia tau Dara kali ini benar-benar lelah. Dan sekarang gadis itu mencoba menghukumnya.

“Aku sudah merenggut harta berhargamu. Dan aku memiliki dokumentasi tentang itu, kau ingat? Tinggalkan aku maka kita berdua akan hancur!” Ancam Jiyong putus asa.

Dara terkesiap. Dia mengerti kemana arah yang dimaksud. Tapi jika menghancurkan mereka adalah sebuah ancaman Dara merasa itu sangat licik.

“Aku tidak peduli karir. Yang kumau kau bersamaku, jika kau bersiap meninggalkanku, kupastikan rekaman itu akan beredar detik ini ju-“

PLAK

Jiyong menunduk merasakan pipinya panas. Dia membiarkan waktu berjalan hingga akhirnya langkah kecil Dara terdengar menjauh meninggalkannya.

Namja itu mengangkat wajahnya memandang kepergian Dara. Hatinya semakin sakit. Kini entah apa yang dipikirkan Dara tentangnya.

Babbo Jiyong!

Lirihnya perlahan dan membiarkan tubuh lemahnya melorot kelantai dingin studio, kemudian setengah tertunduk pria itu mengerang frustasi dan berakhir dengan sebuah jeritan.

Flashback End

“Shit!” Umpat gadis cantik itu kesal saat beberapa kali penata riasnya melakukan kesalahan. Maskaranya meluber dan mengacaukan eyeliner serta eyeshadow yang dikenakannya.

“Mi-mianhae..” Wanita itu berucap gugup dan hati-hati menghapus maskara yang mengotori wajah artis itu.

“Jika kau sudah bosan, bicara saja maka aku akan menggantimu!” Kata Dara pedas. Nafasnya memburu. Entah kenapa dia terlihat marah pada semua hal. Dara menghempaskan kemarahannya pada apa saja yang bisa dia maki.

“Dee..” Desis Bom melirik Dara dengan dahi berkerut.

Gadis penata rias itu dengan canggung meneruskan pekerjaannya. Bahkan dia mulai bergetar takut jemarinya menyentuh wajah mulus Dara.

“A-aku pikir ini sudah selesai.” Katanya mengakhiri sapuan spons diwajah Dara.

“Ne..” Dara bangkit dan berjalan menjauh.

“Bomie.. Aku akan menemui Dungie sebentar.” Serunya bahkan tanpa melirik Bom.

Dan gadis itu cuma memandang pasrah Dara yang sudah berjalan keluar pintu. Ada yang aneh. Beberapa hari ini banyak hal yang terjadi diluar kendali. Dara berubah 180˚ dari biasanya.

***

“Noona.. Kau baik-baik saja?” Cheondung merangkul noonanya setelah mereka melakukan selca.

“Ah ne..”

“Kau terlihat berbeda. Oh bagaimana kabar hyung?” Tanya Cheondung bersemangat. Karena memang namja tampan ini mengidolakan pacar noonanya tersebut.

“Baik.”

Dara menjawab singkat. Tidak seperti biasanya saat Cheondung bertanya tentang G Dragon. Dara akan senang dan bersemangat menceritakan apapun mengenai kekasihnya itu kepada Cheondung.

“Aku harap kalian tidak dalam masalah.” Cheondung tersenyum tipis saat mendapati foto noonanya dan Donghae super junior.

“Yeah.. Kami baik-baik saja! Oh aku harus mengupload ini di IG.” Seru Dara bersemangat. Dia berusaha mengalihkan topik tentang Jiyong. “Ini akan semakin mempertegas bahwa kita siblings yang sangat harmonis.”

Cheondung mengangkat bahunya. “Asal kau tidak berencana mengupload fotomu bersama Donghae hyung..”

“Ahh.. Kenapa tidak. Dia temanku bukan? Akan kulakukan nanti di twitter.”

Visual MBLAQ tersebut mengernyitkan keningnya tak percaya. “Kau cari mati? Atau kau mau membunuh hyung?”

“Dia tidak akan berpikiran apa-apa. Kurasa Donghae juga temannya.”

“Apa kalian bertengkar?” Tembak Cheondung akhirnya. Namja itu merasa noonanya sedang dalam masalah. Sesaat setelah dia mengintip tweet G-Dragon dia menemukan 2 kata mengganggu. “Glommy Sunday”. Pikirannya merasakan ada yang salah tentang ini ketika dia menemukan kalimat “Have a good sunday” ditwitter Donghae.

“Tidak. Kami baru saja bertemu sebelum aku pergi kesini.” Jawab Dara cepat. Dia tidak mau adiknya tau tentang apa yang sudah terjadi pada hubungan mereka.

“owh.. Aku hanya berharap kau tidak egois terhadap hyung. Dia cukup menderita karenamu noona.” Lirih Cheondung sebelum pamit kepada Dara.

Dara menunduk. Sakit ketika membayangkan berapa banyak orang justru mengkhawatirkan Jiyong. Bahkan mereka tidak pernah berpikir bahwa dirinya juga menderita, setidaknya tentang kasus dan skandal-skandal wanita Jiyong.

***

@IBGDRGN : Ah begitu memalukan. Aku berbicara omong kosong kemarin. Ini tidak berarti apa-apa jadi lupakan saja. Aigo bagaimana ini.. Sangat memalukan

@IBGDRGN : Gloomy Sunday

Cr : twitter @ibgdrgn

Dara mendesah. Dia melempar ponselnya dengan malas di sofa. Dara benci ketika mereka sedang bertengkar Jiyong melakukan sesuatu pada twitter dan akun sosial media lainnya untuk menunjukkan situasi yang sedang terjadi sekarang.

Badannya merasa pegal karena aktifitasnya. Gadis mungil itu berbaring disofa sementara para staff dan yang lain sibuk mengemasi perlengkapan mereka untuk segera kembali ke YG building.

“Dara-yah.. Kostummu?” Teddy bertanya sembari menunju outfit lengkap Dara yang belum terlepas satupun dari tubuhnya.

“Aku malas menggantinya.” Jawab Dara dengan senyum tipis. Dia bahkan malas melakukan semuanya.

“Aku akan melepasnya untukmu unnie..” Geram CL melirik kearah Dara. Dia tau apapun yang mengganggu unnienya sekarang tak lain tak bukan adalah tentang Kwon Leadeh.

Apalagi setelah Bomie menceritakan apa yang baru saja mereka lihat di twitter si naga posesif itu. Mereka yakin sesuatu telah terjadi.

“Dara unnie.. Oppa menjemputmu.” Minzy berteriak berlari ke backstage.

Dara menatap ketiga temannya dengan nanar. Dia sesungguhnya butuh waktu untuk memperjelas apa yang sudah terjadi sekarang. Tapi kenapa memulai kalimat yang baik dengan Jiyong tidak akan menghasilkan apapun.

“kajja unnie..” CL menarik Bom dan Minzy pergi meninggalkan Dara.

Tatapan Dara mengabur menatap orang-orang yang berlalu-lalang dihadapannya perlahan bergerak meninggalkan ruangan yang kini sepi tinggal dirinya sendiri. dengan sudut tergenang airmata Dara mencoba pergi.

Langkah kecil gadis itu tertahan ketika retina matanya menangkap bayangan Jiyong diambang pintu. Mereka terus berada dengan posisi ini beberapa waktu sampai akhirnya Jiyong mengalah. Melangkah kecil meraih pinggang gadisnya untuk membenamkan tubuh kecil itu dipelukannya.

Keheningan menyelimuti semakin menghanyutkan pikiran keduanya. Dara terisak tapi hatinya hampa. Jiyong merasakan tubuh gadisnya bergetar tak terkendali membuat pikirannya menyadari betapa tertekannya Dara sekarang. Betapa rapuhnya gadis ini untuk terus berdiri dengan keadaan yang semakin menyudutkannya.

“Dee kumohon jangan menangis.” Jiyong membelai halus rambutnya dengan sayang pria itu mengecup puncak kepala Dara.

“A-aku.. Aku lelah.” Lirih Dara mengeratkan pelukannya. Tangannya menggenggam kuat baju Jiyong.

“Sstt tenanglah.. Maafkan aku tentang pertengkaran tadi?” Jiyong tersenyum. Memberi jarak pada kedua untuk sekedar menatap wajah Dara. Wajah sang gadis.

“Mianhae Ji..” Dara menatap manik mata kekasihnya.

Jiyong mengangguk, sekali lagi menenggelamkan tubuh gadisnya kedalam dekapan. Dia mencintai gadis ini lebih dan tidak pernah berkurang setiap detiknya. Bukan tentang kecantikan. Tapi tentang rasa yang Jiyong sendiri tidak pernah mengerti kenapa hanya pada Dara dia merasakan hal itu. Merasa bahagia dan hancur disaat bersamaan.

Tidak pernah bisa dia menjauh. Dan tidak pernah mampu kehilangan. Dara adalah hidupnya.

***

31 march 2014

@krungy21 : Ini merupakan waktu yang sangat lama sejak saya bertemu teman baik saya dari 10 tahun yang lalu Donghae ~! Aku benar-benar senang bertemu dengan Anda ~ Aku tak sabar untuk pertunjukkan yg keren! semangat ^. ^
*pict*

Cr : twitter @krungy21

“Ige mwoya? Dara-yah? Apa yang kau lakukan pada twittermu?” Teriak Bom dengan rasa penasaran. Donghae dan Dara? Akan ada perang setelah ini.

Gadis yang dimaksud datang dan duduk dengan membawa segela cokelat panas.

“Aku hanya merasa senang telah bertemu dengannya.” Gadis berambut apel itu meniup gelasnya.

“Cihh.. Aku tidak pernah menyangka kau seberani ini.” Bom menatap sinis kearah saudara parknya itu.

“Just friend Bomie. Apa ada yang salah?” Dahi Dara berkerut tak berdosa seolah foto itu tidak akan berefek pada apapun.

“Kalian bertengkar?” Tembak Bom gemas. Dia memang merasakan perbedaan yang mencolok pada pasangan Daragon.

“Ani..” Geleng Dara cepat.

“Pembohong payah.” Bom mencibir. Dara mengangkat bahunya cuek. “Apa yang kau pikirkan tentang kami? Aku dan dia baik-baik saja sekarang.”

“Ya..ya..ya.. Whatever!” Bom berjalan meninggalkan Dara yang kembali gamang dengan keadaan. Di ceknya akun twitternya belum ada perubahan. Jiyong mungkin belum membuka ponselnya. Ada kesempatan untuk menghapus postingannya tapi Dara terlalu takut memunculkan spekulasi lain dikalangan nitizen dan fans mereka.

Gadis itu menghela nafas berat sebelum akhirnya memutuskan untuk bersiap kegedung YG.

***

Jiyong mengerang dengan tangan terkepal melihat apa yang kini terpampang di ponselnya. Dara dan Donghae.

Dia melemparkan benda tersebut kemudian mengacak-acak rambutnya frustasi.

“Aku akan gila karena ini.” Kesalnya meraih ponselnya dengan kasar.

“Yeoboseyo?” Suara merdu Dara membelai telinganya. Jiyong sempat merasa damai mendengar desah perlahan suara kekasihnya.

“Ji..” Panggil Dara pelan saat tak mendapat jawaban dari Jiyong.

Jiyong mendesah. “Dee.. Apa maksudnya?”

“Apa?”

“Tweet-mu?” Jiyong galau.

Tawa kecil Dara terdengar. “Apa yang salah?”

“Dia fanboymu!” Geram Jiyong saat gadisnya terlihat santai bahkan ketika dirinya nyaris terbakar karena cemburu.

“Lalu?”

Desisan kesal lolos dari bibir namja itu. Gadisnya benar-benar ingin membuatnya mati perlahan dengan cara menyakitkan.
“Dee, kau tau bagaimana aku membenci fanboymu? Dan kau menggunakan mereka untuk membunuhku sekarang!”

“Ji..”

“Dia pasti sekarang tengah merasa senang berhasil menggeserku. Dan aku pastikan pria itu melakukan hal-hal menjijikan show off untuk memanasiku. Kenapa kau tidak berpikir tentang aku? Apakah tanggapan mereka yang tau sesuatu tentang kita ketika melihatmu dan Donghae? Aku-“

“JIYONG!” Bentak Dara diujung telpon karena telah diacuhkan oleh pria itu.

Nafas Jiyong memburu. Dara mendengarnya dengan keadaan sama kacaunya.

“Aku menuliskan dengan jelas kami berteman! Apakah itu masih kurang bagimu?” Tanya Dara datar. Emosinya kembali ingin meledak melihat bagaimana tingkah posesif Jiyong.

“Aku tidak peduli. Karena aku tidak bisa melihat apapun yang kau bagikan kepada penggemarmu jika itu tentang fanboymu! Aku tidak suka!” Nada suara Jiyong mulai terdengar meninggi.

“Lalu bagaimana dengan skandalmu? Foto-fotomu dengan wanita-wanita jalang itu?’ Dara merasa darahnya mendidih.

“Dee itu beda.”

“Beda?” Desis Dara sinis. “Kau boleh sementara aku tidak? Sudahlah.. Aku lelah! Berhenti membahas apapun denganku tentang ini.” Dara memutuskan sambungannya. Dia senang Jiyong posesif tapi ego pria itu tidak bisa ditawar.

***

@IBGDRGN: #nowplaying Adam Lambert – Whataya Want from Me

@IBGDRGN : I Hate This Spring” (Aku Benci Musim Semi Ini)

@IBGDRGN : Can’t Sleep (Tidak Bisa Tidur)

Cr : twitter @ibgdrgn

Dia menggila. Dara menghela nafasnya galau. Pagi ini dia hanya termangu menatap layar ponselnya melihat apa yang sudah dilakukan kekasih tercintanya itu.

“Oppa gila! Dan itu karenamu unnie.” CL menunjuk tepat wajah Dara. Dara diam dia fokus pada sarapan dihadapannya tapi sesungguhnya pikiran gadis itu melayang entah kemana.

Cinta selalu membuat hidup lebih berharga dan menyenangkan. Tapi adakalanya cinta merampas habis miliknya dan meninggalkan segores luka. Dara membuang segala hal buruk dari pikirannya dan mencoba membiarkan kenangan manis mendominasi. Tapi menyakiti kekasihnya hal yang sangat disesali Dara.

“Roo.. A-aku ingin berhenti.” Dara terbata-bata sembari menyeka rintik bening yang mengalir perlahan menuruni permukaan pipinya.

“Mwo?” CL setengah berteriak. Dia tidak pernah menyangka bahwa unnie nya akan menyelesaikan perjalanan mereka yang nyaris berjalan 9 tahun lamanya. “Pikirkan sekali lagi. Jiyong oppa sangat mencintaimu unnie.” Senyum hangat CL mencoba menenangkan Dara. Dara berada di titik dimana dia sudah merasa lelah bertahan dengan kondisi yang menyulitkan. Dia mencintai Jiyong begitu besar tapi entah kenapa hatinya sudah letih berdiri disamping pria itu meskipun dia menyukai secret relationship yang mereka jalani.

Dara menggeleng. Seseorang tidak bisa memaksa orang lain bertahan jika memang keadaan sudah membuatnya tak nyaman. Begitu juga dengan Dara.

***

“Dara! Sandara!” Jiyong mengejar langkah Dara. Menarik paksa tubuh gadisnya untuk mendekat.

“Jiyong.. Lepas!” Dara berteriak. Memperhatikan sekeliling mereka. Dan ini sangat buruk. Mereka berada disalah 1 parkiran club.

“Dara.. Dengarkan aku!” Bentak Jiyong saat gadisnya berontak melepaskan diri.

“Tidak aku tidak mau! Dan kumohon berhenti menggangguku Kwon Jiyong.” Airmata Dara sudah meleleh. Tadi mereka baru mendapatkan kesepakatan untuk break. Untuk berhenti sementara waktu. Karena Dara butuh mengisi energi cintanya bukan dengan cara saling melengkapi, tapi Dara ingin berpisah dan mencoba menyiksa dirinya dengan rindu. Dara hanya ingin seperti itu. Ingin berhenti berada disamping Jiyong.

“Dara.. Aku tidak bisa!” Jiyong mengeratkan pegangannya. dengan marah namja itu menarik kasar tubuh Dara kepelukannya.

“Jiyong.. Lepas! Ini tempat umum.” Tubuh Dara bergerak liar mencoba melepaskan kontak fisik mereka. Tapi Jiyong tidak peduli. Gadis ini adalah hartanya. Dia memerlukan gadisnya bukan hanya untuk sebuah pekerjaan dan rasa mencintai tapi dia butuh gadis ini untuk kelangsungan hidupnya.

“Ji..” Dara berucap lirih. Tubuhnya diam tak bergerak, dia letih dan berkali-kali meminta hal ini pada Jiyong.

“Tidak Dara! Jangan.. Kumohon jangan. Aku mencintaimu..” Suara Jiyong bergetar. Tangannya mengeratkan pelukan, betapa takutnya dia kehilangan gadisnya ini.

“Tidak bisa Ji.. Mengertilah aku sekali ini saja..” Dara menangis. Entah kenapa dia berusaha tetap pada pendiriannya berhenti disini. Mengakhiri semua ini.

Dengan pelan Jiyong melepaskan gadisnya. Memperpanjang jarak mereka. Matanya berlinang dan merah. Dara iba! Tapi gadis itu butuh menikmati semua hidupnya tanpa Jiyong sekarang dan beberapa waktu kedepan.

Dada Jiyong naik-turun dengan nafas memburu. Beberapa kali Dara menangkap mata prianya terpejam untuk menahan desakan airmata.

“Ji.. Mi-mianhae..” Ucapan Dara terputus saat bagai kilat Jiyong menarik tubuhnya menekankan bibirnya kebibir Dara.

Mata Dara membulat sempurna. Ada bermacam perasaan bercampur, tapi gadis itu memejamkan matanya pelan dan membiarkan Jiyong melampiaskan kemarahannya. Karena Dara merasakan dengan kasar kekasihnya melumat dan menggigit bibirnya.

Ciuman itu terasa asin karena lelehan airmata Dara, hanya saja Jiyong tidak peduli. Dia terlalu rakus akan bibir Dara seolah dia tak pernah punya kesempatan lagi untuk merasakan milik kekasihnya.

Jiyong melepaskan ciumannya. Nafasnya memburu. Dara tersengal-sengal memejamkan matanya. Selalu saja seperti ini, bertahun-tahun mereka menikmati masa pacaran, selalu ciuman Jiyong mampu membuat jantungnya berdebar. Dara tak pernah mengerti bahkan mereka terlalu melakukan hal lebih dari itu.

Tapi Jiyong seakan tidak bosan pada gadisnya. Mencicipi, merasakan dan menikmati setiap inci kulit kekasihnya itu adalah hal yang selalu membuatnya gila. Hasratnya tak pernah surut.

“Sampai kapan kau akan menjauh dariku?” Jiyong bersuara. Jempolnya mengelus pelan bibir Dara yang bengkak karena gigitannya.

“Apa kau bisa menungguku?” Tanya Dara balik. Senyum manis menghiasi wajahnya.

“Sampai kapanpun aku akan menunggumu Dee.. Tapi pastikan kau akan kembali padaku..” Kata Jiyong menjilat bibir Dara pelan sebelum memisahkan tubuh mereka.

“Selamat tinggal.. Jaga dirimu Dee..” Jiyong mengecup kening Dara dan bergerak perlahan meninggalkan gadisnya.

Dara menangis! Dia kembali merasakan beratnya perpisahan ini. Tapi dia bersyukur akhirnya Jiyong mengalah untuk kali ini.

Mereka berpisah disini. Meninggalkan kisah lalu dan berharap akan segera berganti kisah yang lebih manis dimasa mendatang.

senyum tulus Dara mencoba mengenyahkan perasaan bersalahnya. Meninggalkan tempat terakhir mereka.

***

Daraxxi : Banyak yang mengatakan bahwa cowok-cowok mengajak cewek keluar (ngedate, jalan-jalan naik mobil/motor) selama musim semi. Aku salah satu cewek yang nggak bisa melakukannya. Musim semi selanjutnya musim semi yang lain deh.”

Sumber : IG

Jiyong mendesah melihat selintas update foto Dara. Mereka benar-benar tidak bisa keluar sekarang. Apalagi dengan kondisi sekarang, dia dan Dara sudah sepakat mengakhiri hubungan mereka sementara.

Seandainya mereka masih bersama memutuskan untuk pergi berdua akan menyenangkan meskipun pergi diam-diam.

@IBGDRGN : I hate this spring

Cr : @ibgdgrn

Jiyong tersenyum ringan. Dia berharap Dara bisa mengerti bahwa musim semi tahun ini mereka benar-benar tidak memiliki moment dan itu membuatnya tersiksa.

“Rasanya aku mengerti kau menginginkan hubungan nyata. Tapi aku belum bisa memberikan itu Dee.. Maafkan aku!” Jiyong menyandarkan badannya dengan lemas ke sandaran sofa.

“Hyung.. Noona sepertinya galau. Kalian terlihat kacau! Kenapa?” Seungri bergabung disebelah Jiyong.

“Kami hanya mulai lelah dengan hubungan ini.” Jawab Jiyong tanpa ragu. Sudah terlalu lama dia menyimpannya sendiri.

“Bersabarlah.. Ada waktunya kalian akan mempublish ini, tapi jangan sekarang, 2NE1 sedang dipuncak, dan kita tengah menyiapkan album Bigbang mendatang, jangan merusaknya dengan skandal cinta kalian, kau takut banyak fans meninggalkan kita dan 2NE1.” Top menyela. Berusaha memberikan semangat pada leader mereka bahwa ini hanya masalah waktu.

“Ne hyung kau benar.” Senyum tulus terukir dibibir Jiyong. Setidaknya dia masih memiliki Bigbang saat ini.

***

@krungy21 : Perubahan tahun dan perubahan musim, tetapi aku tinggal disini saja.. Kyaa~ Feat Cherry Blossom, See Saw

@krungy21 : Musim Semi Datang

Cr : @krungy21

“Uwaw.. Kau terlihat sangat baik sekarang. Apa kalian sudah berdamai?” Bom bertanya dengan cibiran.

Dara tersenyum tipis dan mengangkat bahunya. “Kami break. Karena kami butuh waktu sendiri. Aku harap Jiyong akan tetap bahagia.”

“Mwo? Break?” Jerit Bom tertahan. Mereka sedang berada di studio sekarang.

“Pelankan suaramu!” Geram Dara melotot kearah alien itu. Dia menghembuskan nafas panik takut akan ada yang mendengar Bom teriak.

“Dara.. Katakan apa masalah kalian?” Bom menggucang bahu Dara tanpa peduli gadis itu sedang mengomelinya.

“Ya! Lepaskan aku. Kami tidak bermasalah tapi kami butuh waktu untuk sendiri sekarang. Mengingat Bigbang akan comeback aku hanya memberinya waktu untuk fokus.” Dara memberi alasan. Berat memang untuk menerima kenyataan mereka sudah tak bersama lagi. Tapi Dara tetap merasa bahwa itu terbaik saat ini.

“Unnie.. YG appa memanggilmu.” CL berseru didepan pintu. Wajahnya panik dan nafasnya tersengal.

Dara mengerutkan dahinya. Dia berjalan keluar meninggalkan Bom.

“kenapa tiba-tiba?” Tanya Dara seolah pada dirinya sendiri.

“Kajja.. Kita semua harus kesana, Minzy dan Bigbang sunbae sudah menunggu.” Ajak CL mendahului Unnie-unnienya.

***

Hyun Suk melempar tabloit hari ini dihadapan Bigbang dan 2NE1. Nampak jelas halaman depan tabloit itu menampilkan foto Dara dan Jiyong tengah berciuman disebuah parkiran.

Semuanya membuka mulut tak percaya. Bahkan Bomie mendesis pelan meragukan foto itu.

“Jelaskan ini Dara, Jiyong!” Ujar YG datar. Dia menatap kedua anak asuhnya itu galau.

“I-ini.. Ka-kami.. Sajangnim kami minta maaf..” Kata Dara akhirnya. Dia memejamkan matanya menahan airmata yang menggenang dipelupuk matanya. Karir mereka hancur sudah!

“Jadi ini bukan editan. Ini benar kalian?” Hyun Suk menatap tajam Dara.

Dara menunduk. Terlalu takut menghadapi kenyataan tentang ini.

“Dara, aku sudah memperingatkanmu untuk hati-hati. Kau yang kutugaskan untuk mengontrol Jiyong karena cuma kau yang punya kendali. Apa yang membuatmu seceroboh ini? Aku bosan menutupi kencan kalian.” Hyun suk memijat pelipisnya. Bertahun-tahun lamanya nitizen mengendus kencan DaraGon tapi Hyun Suk selalu punya cara mematahkan spekulasi yang berkembang dengan beragam skandal.

“Aku yang salah.” Potong Jiyong cepat. Dia tidak mau gadisnya terintimidasi dengan keadaan.

“YA! Memang kau yang salah. Dan kau tau apa akibat dari semua ini?” Hyun Suk berbalik menyerang Jiyong.

“Karir kami hancur.” Jawab Jiyong dingin. Peduli apa dengan karir jika merampas hak bahagianya?

“Aku tidak peduli tentang kalian. Tapi 2NE1 dan Bigbang korbannya. Apa kau tidak berpikir tentang itu? Jangan hanya mementingkan Egomu! Semua berhak bahagia bukan kau saja!” Bentak Hyun Suk marah.

Semuanya terdiam. Dara meremas jemarinya takut. Mereka sudah hancur sekarang.

Jiyong memejamkan matanya. Benar ini bukan tentang Dara dan dia. Tapi tentang 2NE1 dan Bigbang.

“Mi-mianhae sajangnim..” Dara mengangkat wajahnya membiarkan sajangnim melihat betapa dia merasa bersalah dan hancur sekarang. Airmatanya merembes pelan.

“Tidak Dara.. Tidak cukup dengan kata maaf.” CEO Yang menggeleng. Membuat gadis itu kembali menundukkan wajahnya.

“Sajangnim.. Kami tidak peduli jika kami hancur. Tapi jangan terus menyalahkan Dara.” Bom menyela. Matanya merah menahan tangis melihat saudara parknya sehancur ini.

“Bom.. Kau tidak mengerti.” Hyun suk berucap lemah.

“Kami mengerti, dan kami tidak peduli sajangnim, bukan cuma kami tapi mereka juga korban.” Bom bersikeras. Dia merasa mati-matian menahan tangisnya. Benar karir 2NE1 taruhannya tapi merampas hak Dara juga keegoisan.

CL dan Minzy merangkul Dara. Kedua gadis itu mencoba menguatkan Dara bahwa mereka tidak pernah takut akan hancur. Mereka hanya takut melihat Dara terluka.

“Hyung kami tidak peduli jika itu menyakiti kami tapi mereka memiliki hak. Mereka tidak egois, ini kesalahan. Ini hanya masalah dimana dunia tau tentang mereka. 9 tahun mereka menutupi itu dan itu bukan waktu yang sebentar, tentu mereka merasakan sakit lebih dari sekarang yang kami rasa. Jika fans mencintai kami maka mereka harus siap menerima Dara.” Top akhirnya memutuskan membela Jiyong. Dia tau karir segalanya tapi jika harus menyakiti Dara dan Jiyong justru mereka sangat tidak adil.

Hyun menghela nafas. Dia menatap Dara yang tertunduk. Dan Jiyong yang menerawang entah kemana.

“Lakukan konferensi pers besok. Siapkan diri kalian!” Kata Hyun Suk akhirnya. Saatnya dunia tau bahwa benar DaraGon sudah berjalan 9 tahun lamanya. Bahkan sebelum Bigbang melakukan debut. Ini skandal kedua yang terbongkar setelah se7en – Han byul. Hubungan mereka tersembunyi 7 tahun akhirnya terbongkar.

***

Dara tersenyum manis meraih mengeratkan pelukannya saat sambaran blitz kamera menyorot mereka. Tidak peduli seberapa banyak kamera mengabadikan moment ini. Dara hanya puas dengan konferensi yang barus saja mereka lakukan. Bukan agensi, bukan Hyun suk, bukan manager bukan pula member 2NE1 dan Bigbang. Tapi pernyataan langsung itu terucap dari bibir Jiyong. G Dragon leader Bigbang kekasihnya. Kekasih Sandara Park.

“Akulah wanita itu. Akulah yang dia pilih!” Batinnya bangga. bertahun-tahun mereka bersembunyi dengan segudang wanita di skandal Jiyong tapi Dara pemenangnya.

“Kau bahagia?” Jiyong bertanya setelah mereka berada dimobil.

Dara tak menjawab. Hanya tersipu malu dan Jiyong bergerak perlahan menarik wajah gadisnya.

Chu~

Jiyong mengecup bibir manis Dara. Tak hanya sebuah kecupan. Jiyong melumat gadisnya dengan lembut. Menjilat bibirnya dan mendesak meminta lebih, dan Dara memberikan itu.

Jiyong menyesap lidah gadisnya membuat Dara mendesah dalam ciuman. Jemari Dara bergerak keleher belakang Jiyong dan menekannya. Tidak puas dengan hanya sebuah ciuman tangan Jiyong bergerak nakal menyingkap dress mini Dara.

“Ji..” Lirih Dara merasakan tangan kekar bersentuhan langsung dengan tubuh bagian bawahnya.

“Heem..” Sahut Jiyong menurunkan ciumannya keleher Dara. Menjilat kulit leher sensitifnya.

“Ji.. Ahh.. Hemmm..” Desah kecil lolos dari bibirnya. “Tidak. Jangan disini.” Dara tersadar. Dia mendorong tubuh Jiyong menjauh.
Nafasnya tersengal dan pipinya merona.

“Baiklah.. Kita lakukan diapartemenku.” Goda Jiyong dengan smirk evilnya.

“Andwae Jiyong-ah.. Aku harus pulang ke dorm 2NE1. Kami akan latihan besok.” Jerit Dara ketika Jiyong mulai menekan pedal gas dan mobilnya dan pergi dengan kecepatan penuh.

END

Translate tweet and IG by : indah

47 thoughts on “31 March (Oneshoot)

Leave a comment