I Love You [Oneshoot]

tumblr_mycpcc9tQ11shxsnwo1_400

I love you, just for now, I don’t want to hear any sad songs
I love you, I ran and ran, and found my way to this room
Because our love isn’t one that is completely forgiven
We are just like abandoned cats
This room is like an empty box buried in dead leaves
And that is why you cry out with a voice like a kitten’s

If we hold one another closely
Sharing our tenderness on this creaking bed
Then, from there, we’ll close our eyes again
So our love doesn’t dampen into a sad love song

I love you, because we are too young,
There are secrets about our love that must remain untouched
I love you, it’s something that we can’t reach in our lives right

now
We’d only get hurt as we dream of a love
Where we can live as one
You ask me again and again if I love you
Almost as if you can’t live without this love

I LOVE YOU (Daesung)

(silahkan pasang lagu “i love you” by daesung sebelum memulai membaca FF ini….terima kasih dan terima amplop)

jika suatu pagi aku terbangun tak dapat melihatmu lagi…tak dapat menikmati indahnya wajahmu yang selalu berseri itu…

akankah kau masih tetap mencintaiku? akankah kau masih mau menemaniku melalui kesedihan dan kesulitan?

atau akankah kau pergi?

akankah kau berpaling pada yang lain?

kau tahu kondisiku, dara…

memilih untuk tetap bersamaku adalah kesalahan terbesarmu…

 

 

Author’s POV

matanya sudah cukup sayu dan sembab, bahkan sebelum ia memutuskan untuk menangis semalaman tanpa henti. ia berjalan pelan dan gontai berusaha mengenali apa yang ada di dekatnya dengan sentuhan. ya sentuhan dari ujung-ujung jarinya. karena matanya yang sembab dan sayu itu sudah tak dapat ia andalkan lagi. sekarang baginya, dunia bukan hanya hitam dan putih melainkan gelap gulita dan tak berbentuk. ia bahkan mulai lupa dengan bagaimana bentuk wajahnya sendiri, wajah yang dulu ia bangga-banggakan. apakah dia sudah menjadi jelek sekarang? tentang itu pun sudah tak sanggup ia pedulikan lagi, karena sudah tak ada hal yang benar-benar berarti setelah ia kehilangan pengelihatannya.

sudah 2 tahun.

2 tahun ia hidup tanpa tujuan.

dan 2 tahun sejak kejadian yang telah merenggut semua yang ia miliki itu terjadi.

 

kwon jiyong adalah seorang mantan anggota polisi dan dia adalah salah satu yang sungguh bertanggung jawab dan mencintai pekerjaannya. ia juga dicintai oleh teman-teman dan masyarakat karena dedikasinya yang tinggi. tetapi semuanya tak bertahan begitu lama karena sebuah kejadian yang telah melukai tubuh dan hatinya. saat itu pukul 1 siang pada hari sabtu tahun 2014. sebuah kebakaran besar telah terjadi di sebuah apartemen tak jauh dari tempat jiyong mendapat giliran patroli. api melahap tempat itu bagaikan seekor monster yang menyeramkan, begitu panas dan menyeramkan. ia hanya berusaha melakukan apa yang ia anggap benar saat itu dan orang-orang mulai menganggapnya naif karena berusaha menerobos api untuk menyelamatkan seorang anak kecil yang terjebak dalam kamarnya. ia berharap saat itu andai ia sedikit saja mendengarkan perkataan mereka yang menganggapnya sok heroik dan membiarkan anak kecil itu mati. pada akhirnya ia berhasil menyelamatkan anak kecil itu namun membiarkan setengah dari tubuhnya terbakar bahkan sampai merenggut pengelihatannya. ia masih ingat saat api menyambar wajahnya dan membakar matanya.

ia tak sadarkan diri selama sebulan dan saat ia bangun yang ia lihat hanyalah kegelapan. kwon jiyong telah kehilangan pengelihatannya secara permanen dan luka bakar pada setengah wajahnya tak dapat disembuhkan. ia hanya bisa mengamuk dan menangis saat mengetahui fakta tersebut. ia menjerit dan menangis hingga ia tertidur dan akan berulang kembali saat ia bangun dari tidurnya. ia merasakan sebuah ketidak adilan dari tuhan, ia berusaha melakukan hal-hal baik dalam kehidupannya dan menghindari hal-hal buruk namun ia tak pernah benar-benar tahu apa rencana tuhan hingga membiarkannya hidup seperti ini. ia berusaha untuk mengakhiri hidupnya namun ia tak punya keberanian untuk melakukan hal terkutuk itu.

karena seseorang.

seseorang yang selalu ada di sisinya selama ini. sebelum ia memasuki dunia kepolisian hingga ia berakhir menyedihkan seperti ini, ia selalu ada di sisi jiyong. setiap pagi dia berdoa untuk ketenangan jiwa jiyong dan akan memberikannya semangat setelah itu. dia yang sangat berharga untuk jiyong saat pria itu sudah merasa tak mempunyai apa-apa di dunia ini.

 

“kau masih ingat saat kita SMA dulu?” ia bertanya dengan suara yang lembut sambil membelai tangan jiyong yang masih terbungkus perban.

“hmmm? bagian mana? saat kita pertama kali berciuman di kamar mandi anak perempuan?”jiyong membalas sambil tersenyum.

“kau yang memaksaku, pabo! hahaha…saat itu aku ingat rambutmu masih pirang dan kau punya banyak sekali tindik di telingamu…aku merasa terhormat bisa berkencan dengan preman sekolah saat itu…”

jiyong tertawa dan menarik lengannya hingga tubuh mungilnya dapat jiyong peluk dengan erat.

“aku sangat mencintaimu, kau tahu itu kan?” ia berbisik lembut lagi membuat jiyong tersenyum.

“tidakkah kau pikir kau tengah membuat sebuah kesalahan dengan selalu berada disisiku selama ini?”

“apa maksudmu?” ia bertanya sambil membelai rambut jiyong yang sudah mulai memanjang.

“kau lihat aku sekarang? aku menyedihkan….aku tak punya masa depan lagi…semua sudah selesai bagiku…aku hanya tinggal menunggu ajal menjemputku…”

tiba-tiba ia mencium bibir jiyong lembut menghentikan kalimat menyeramkan itu untuk terus keluar.

“apapun itu…aku ingin bersamamu….aku akan menemanimu…aku akan mencintaimu…”

“ke-kenapa?” air mata jiyong mulai menetes lagi. ia sungguh merasa kesal pada dirinya ia ingin melihat wajahnya yang cantik itu dan menatapnya selama berjam-jam seperti yang selalu ia lakukan saat sekolah dulu, dimana ia tak pernah sekalipun melepaskan pandangannya dari wanita mungil pendiam yang selalu duduk di pojok kelas. “ke-kenapa kau mau melakukannya? kenapa kau tak tinggalkan saja aku? kenapa!?”

jiyong kini terisak pedih. air matanya deras mengalir ke pipinya yang kering. hatinya sakit sungguh sakit hingga ia berpikir untuk mencengkramnya keluar dari dalam dadanya.

“apakah aku butuh alasan untuk mencintaimu? apakah aku butuh alasan khusus untuk ingin selalu berada bersama orang yang aku cintai? apa aku perlu?”

ia pun ikut menangis. suaranya bergetar dan isakannya sungguh pedih untuk di dengar.

“memilih untuk terus bersamaku adalah kesalahan terbesarmu…” jiyong bergumam di bawah isakan tangisnya yang kini mulai mereda.

ia langsung menggenggam tangan jiyong kuat-kuat dan menciumnya dalam-dalam.

“karena itu…diamlah…dan biarkan aku membuat kesalahan terbesar ini terus menerus…aku akan kembali setiap hari…menemanimu…menyemangatimu…karena aku percaya aku tak butuh alasan apapun untuk mencintaimu…”

jiyong hanya diam dan memalingkan wajah terlukanya dari wanita itu.

“pergilah…” jiyong berkata dengan dingin.

“aku akan kembali lagi besok…”

ia meraih tangan jiyong lagi dan menciumnya sebelum langkah kakinya terdengar menjauh dan lama kelamaan tak terdengar lagi.

***

ia kembali berjalan gontai di dalam rumahnya yang kecil itu. semua dalam rumah itu sudah bukan hal baru lagi bagi dirinya sehingga perlahan ia mulai terbiasa dengan keadaan.

sudah 2 tahun berlalu.

jiyong lalu memasuki sebuah ruangan dengan beberapa tangkai bunga ditangannya. ruangan itu khusus ia sisakan untuk sesuatu yang amat sangat berharga.

sudah 2 tahun sejak terakhir kali ia merasakan sentuhan dari tangannya yang lembut.

perlahan ia meletakkan bunga itu pada sebuah botol keramik dan tangannya dengan hati-hati bergerak untuk menyentuh sebuah frame foto berukuran sedang. saat tangannya menyentuh frame foto itu, ia tersenyum dan air mata mengaliri pipinya yang masih lembab karena air mata bekas semalam.

“selamat pagi, dara…”

dengan ibu jarinya ia menyusuri sebuah foto seorang gadis cantik yang tersenyum dengan bahagia. rambut wanita itu berwarna coklat terang dan di kepang dengan cantik. jiyong menghapus air matanya dengan lengannya dan menarik nafas dalam-dalam.

“maafkan aku…aku lupa….kau tak suka melihatku menangis…maka dari itu….di hadapanmu aku akan selalu tersenyum…”

jiyong tersenyum lebar bahkan ia tertawa kecil walaupun air matanya terus saja mengalir.

“kau bohong…kau bilang akan terus bersamaku…akan menemaniku….akan mencintaiku…kau bilang akan kembali setiap hari…tapi….tapi…kau tak pernah kembali…kau tak kembali, dara…kau tak kembali!”

jiyong menjatuhkan kepalanya pada lantai dan menangis sekuat yang ia bisa lakukan, ia memukul-mukul lantai dengan sangat kuat di hadapan foto wanita yang sangat ia cintai dan juga mencintainya itu.

sudah 2 tahun, dara…

sudah 2 tahun sejak kau membuatku menangis seperti ini…

***

NOTES :

selesai nulis gue nangis sendiri sumpah…

hahaha sialan…#tabokdirisendiri

kebetulan lagi muterin lagunya daesung yang i love you dan iseng-iseng bikin FF ini deh hahahah

posternya juga merupakan poster asal pilih di drive hasil karya @kynemphz

maafkan saya ya pagi-pagi bikin sakit hati hahaha sekali-sekali laahh

okay thank you for reading this guys!

salam mayones

-habibanono-

 

 

20 thoughts on “I Love You [Oneshoot]

  1. Aigooo kenapa temany syedihh smua . Aku lagi galau ketemu ff yg buat lebih galau kelar hidupku hahahaha . Kereen tpi thor , nyesekny dapat critany ringan dan seruuuu . Kekeke

  2. Aku nangisss bca ny thor..ga tega liat jg kyk gtu..knapa dara mnggal..apkah buat donorin mata ny utk jiyong..kerrn lah pokokny thor

  3. Gila ni ff sedih amat sih thor… nyesek bgt sampai aku menitikkan air mata thor gila… keren bgt thor. Kasihan Ji… Dara udah gk ada lg.. hiks hiks hiks.. yg sabar ya Ji… Dara pasti lihat kamu kok dari surga…

  4. Sad ending..lagi😭 dara unnie kok meninggal sihh?? kan seharusnya udah nikah ma jiyong oppa😭😢 jiyong oppa fighting😣

  5. Malam minggu galau karena ff I love you wkwkw…aku pikir happy ending gitu eh malah mewek-mewekkk. Overall is Good thor 😃😃😃 banyakin buat sad endingnyaa…aku suka eh 😃

Leave a comment