Marked by A Dragon [12] : Locked and Marked?

marked-by-a-dragon

Author : Sparrow101 || Source : AFF ||  Translator : @azieziy

Sandara Pov

Aku berdeham untuk mengusir ketegangan yang aku rasakan saat memasuki ruangan ini. Aku sedikit khawatir karena dia tidak mengenali kehadiranku sekarang. Dia hanya membuang pandangannya ke sisi lain ruangan.

Apakah dia marah padaku? Mudah-mudahan tidak. Maksudku, aku hanya tidak ada didekatnya hanya satu hari lebih kan ? jadi apa yang dipermasalahkan? Selain itu, aku bukan susternya atau seseorang yang harus memeriksa dia setiap hari, kan ?

“Apakah kamu…” aku berjalan mendekatinya. “….apakah kamu sudah minum obatmu?” dia tidak menjawab dan mengernyitkan kening.

Aku menggigit bibirku. Ya aku rasa dia marah

“Hei, aku membawakan makanan untukmu.” Aku tersenyum saat aku teringat kue buah yang ada di keranjang. Aku menaruhnya di meja mini dan dengan semangat menaruh irisan kue di piring. “Pengasuhku membuat ini untukku dan-” aku berbalik menghadapnya tapi hanya mendapati kekecewaan karena ekspresi acuh tak acuhnya. Aku cemberut dan menaruh kembali piring ke meja mini. Ada apa dengan orang ini? Apakah dia akan menngacuhkanku seperti ini padaku setelah kita berciuman?

Ya ampun! Aku gemetaran sesaat. Aku disadarkan lagi dengan tujuan aku datang kesini. Itu adalah untuk mengklarifikasi tentang smoosh smooosh itu. Aku harus bertanya padanya SEKARANG.

Aku berdeham lagi. Kamu bayangkan, yang satu ini cukup sulit bagiku. Tapi aku harus bertanya!

Apakah aku sedepresi ini?

Pergilah bertanya padanya Dara! Inilah suara kecil yang menganggu dalam pikiranku.

“Aku punya satu pertanyaan…” kataku menggantung dan ternganga menatap GD tapi dia tidak memperhatikan sama sekali! Hidungku kembang kempis karena kemarahanku. “Hei, bicaralah padaku!” aku melangkah mendekati dia.

Tidak ada balasan ! Grrr !

“Apakah kucing menahan lidahmu, G?” Aku terdengar sarkatis sekarang. Masa bodoh ?

“Diam.”, jawabnya dengan bibir tertutup rapat.

“Kenapa kamu memperlakukan aku seperti ini, GD?” aku menyilangkan tanganku di dada.

“Bukankah kamu yang pertama kali memperlakukanku seperti ini?” bentaknya. “Kamu menolak untuk menyuapiku berkali-kali, kamu jelas menghindariku. Lalu…… lalu kamu meninggalkanku cukup lama!”

“Lama?!” teriakku. Orang ini benar-benar berlebihan. “Kamu melebih-lebihkan, G!”

“Terus kenapa kamu menghindariku!” aku mengerjab berkali-kali terkejut oleh kemarahannya.

“Aku punya alasan.” Gumamku menundukkan pandanganku. Tentu saja aku tidak akan mengakui alasan gemetaranku karena aku masih belum bisa menghilangkan pikiran tentang ciuman yang menggairahkan itu!

“Apa itu?”

Apakah dia benar-benar bertanya padaku?

Aku tidak menjawab.

“Jawab aku sekarang!”

“Aku tidak bisa!” Dia sangat menyadari atas perubahan wajahku yang memerah karena menatap bibirnyaa. Oh ma, bantu aku mengingat kata MENYEMBUNYIKAN.

Dia menghela napas dalam-dalam dan membuang pandangannya ke sisi lain ruangan (lagi).

“G….” aku sedikit menarik-narik lengannya karena ia berencana untuk tidak mengucapkan sepatah katapun padaku lagi.

“Kamu tidak mau memberitahuku, jadi pergilah.” Katanya dengan dingin.

Aku berhenti sebentar. Apakah dia baru saja mengusirku? Benarkah?

“Apa?” tanyaku seolah-olah aku tak mendengarnya.

Tidak ada jawaban.

“Hei jawab aku!” menarik-narik lengannya.

Tidak ada jawaban.

Aku tidak sedang berurusan dengan patung, kan ?

Aku mendesah frustasi dan menghentak-hentakkan kakiku. Dengan kasar aku duduk di tempat tidur masih dengan menyilangkan tanganku ke dada. Aku menatap ke arahnya dengan tajam lalu menatap lantai. Mendesah dalam-dalam lagi.

“Dengar, aku benar-benar punya alasan kenapa aku melakukan itu dan aku serius mengatakan itu… setidaknya untuk saat ini.” Aku  menggigit bibirku kemudian berbalik ke arahnya.

“Satu setengah hari… kenapa kamu tidak datang kesini.” Tanyanya mengalihkan perhatiannya padaku.

Akhirnya!!

“Apakah itu penting?”

“Tentu saja itu penting! Aku akan mengenalkanmu dengan teman-temanku!” jeritnya.

“Teman?” mataku melebar. Apakah dia bercanda? Dia akan mengenalkanku dengan teman-temannya? Aku bisa menari kegirangan andai saja sekarang kita berada di tempat yang berbeda!

Diam-diam aku tersenyum. Oh aku sangat ingin mencium orang ini SEKARANG! Astagaa !!

“Yah, aku tidak datang karena aku berpapasan dengan mantan pacarku dan aku tidak bisa menghentikan diriku untuk tidak mengingat apa yang terjadi diantara kami. Kamu tidak bisa membayangkan bagaimana aku mengontrol emosiku untuk tidak menyerangnya.” Aku meringis saat mengingat kemarahanku pada Taeyang. Kamu tahu aku bahkan mempunyai ide merencanakan sebuah misi untuk membunuhnya. Tapi aku selalu gagal. “Tapi itu tidak pent-”

“Omong kosong!” GD tiba-tiba memanas. Aku berdiri secara tiba-tiba karena terkejut dengan reaksinya. Apa yang terjadi pada orang ini?

“Kamu bertemu dengan bajingan itu?! Ia menarik nafas dalam dan menghadapku. Aku cukup yakin dia memberikan tatapan mematikannya padaku. Tuhan!! Beruntungnya aku karena sekarang matanya masih di perban atau aku akan menjadi daging mati sekarang !

“Apa yang dipermasalahkan? aku hanya berpapasan dengan dia secara kebetulan!”

Dia membalikkan punggungnya ke arahku. Dan memijat pelipisnya. Aku bisa mendengar dia mengutuk dalam dirinya.

Saat aku hendak mendekatinya, aku berhenti di tempat saat aku disambut oleh ekspresi muramnya kemudian ia memegang kedua bahuku.

“Apakah kamu masih mencintainya?” tanyanya mengguncang-guncangkan tubuhku keras. Tuhan!!! Bagaimana mungkin aku bisa menjawab pertanyaannya jika dia mengguncang-guncangkan tubuhkuku seperti boneka tak bernyawa?

Dia meremas lenganku cukup keras yang mumbuatku meringis kesakitan. “G… kamu menyakitiku!”

Saat itulah ia melonggarkan cengkeramannya pada bahuku tapi dia tidak melepaskannya. Dia menghela napas dalam-dalam berusaha mengembalikan kesadarannya. Tapi kegagalan dalam dirinya terlalu bersar untuk ia tangani. Dia bahkan sedikitpun tidak bisa menenangkan kegelisahannya.

Jantungku berdebar dengan liar sekarang. Ini adalah salah satu situasi yang membuatku sangat ketakutan. Aku bisa merasakan deru napasnya yang berat melawanku sekarang!

“Apakah kamu masih mencintainya ? apakah kamu …. SIAL! TIDAK! KAMU TIDAK BISA!!!” ia frustasi dan mengacak-acak rambutnya sementara rahangnya mengeras, dia melepaskan genggamannya dan membelakangiku.

Yang sekarang ingin aku lakukan adalah menenangkan hatiku. Hatiku berdebar melebihi dari debaran normal. Dadaku terasa sesak saat melihat dia. Dia seakan mencari sesuatu yang tidak bisa ia capai. Tanpa sadar, aku memeluknya dari belakang. Aku ingin meringankan beban yang sedang ia pikul sekarang. Aku bisa merasakan sejenak ia diam terpaku saat aku mengistirahatkan kepalaku di punggungnya.

“GD.. apa yang terjadi padamu?” aku melangkah di depannya dan menangkupkan wajahnya. “Katakan padaku..”

Dia meletakkan tangannya di atas tanganku dan menciumnya. Aku tersentak, entah kenapa aku merasa aneh, kenapa ini terasa sangat benar saat bibirnya mencium telapak tanganku.

“Kamu tidak bisa mencintainya sekarang baby girl…:” lanjutnya dengan mencium tanganku dan melingkarkan lengannya ke pinggangku. Dia menarikku lebih dekat padanya. “Tolong lupakankah dia…”

Aku menatapnya membaca setiap kata yang keluar dari bibirnya. Aku tidak bisa mencerna setiap kata yang keluar dengan cepat. CPU ku sedang melambat sekarang! Dia menulariku dengan visurnya yang di sebut ‘EMOSI INTENS’!!!

Aku mengernyitkan kening memikirkan hal itu. Bagaimana aku bisa melupakan bajingan itu lagi? Maksudku, dia menandaiku !!! aku sangat ini menghapus tattoo yang ada di punggungku ini dan memulai kehidupanku lagi… aku mendesah.

“Aku tidak bisa…” gumamku dengan polos.

“Kamu…..” dia menarik napas dalam menahan kemarahan yang ada dalam dirinya.

“Kamu tidak bisa melupakannya?!” dia jadi balistik lagi. Aku menutup dan membuka mulutku. Ya Tuhan !!! ayolah otak burung, pikirkan beberapa kata SEKARANG!!

“G-GD… biar aku jelaskan-”

“Kamu sangat mencintai bajingan itu, huh !?!” dia mendorongku, menjauhkanku darinya. Aku berjalan ke arahnya. Dia salah memahami maksudku.

“Dia menandaiku G!! itulah kenapa aku tidak bisa melupakannya!”. Aku mencoba mencari alasan tapi malah membuat ia semakin marah. Aku terkejut tapi dengan tegas dia menarik pinggangku.

“Dia menandaimu?!?” tanyanya, aku mengangguk.“Sialan!! Aku akan membunuhnya!”

Dengan kasar dia melepaskanku.

“G…” aku mencoba meraihnya. Bagaimana caranya aku bisa menenangkan orang ini!?

“Aku akan membunuhnya..” katanya yang membuat tulang belakangku menggigil.

Dia duduk frustasi di pinggir tempat tidurnya kemudian menarik segenggam rambutnya.

“Girl, bagaimana bisa kamu membuatku gila seperti ini?”

Dia menatap ke arahku. Aku bisa membayangkan matanya memohon padaku sekarang. Aku menangkup wajahnya lagi dan memberikan ciuman singkat di bibirnya.

“Aku tidak mencintanya, G…” kataku dengan hati-hati memastikan bahwa dia akan menerima maksud dari setiap kata yang keluar dari mulutku secara jelas.

Sunyi.

“Kamu tidak mencintainya?”

Aku menganggukkan kepalaku.

Lalu dia menarikku kedalam dekapannya dan menekanku melawan tubuhnya. Aku sangat terkejut saat dia menggendongku dan menidurkanku di tempat tidur. Dia kemudian berada di atasku, menciumku tanpa peringatan.

Aku tidak bisa membalasnya tapi saat dia menggigit bibir bawahku, aku tidak bisa menahannya lagi. Aku membalas ciuamannya. Aku bahkan berinisiatif untuk memmperdalam ciumannya. DANG! INI SEPERTI BUKAN AKU!

Dia melepaskan bibirku kemudian munghujani ku dengan ciuman-ciuman kecil di seluruh wajahku. Dia mencium rahangku kemudian mencium leherku, menghirupnya dalam-dalam kemudian dia menutup mataku dengan tangan kirinya lalu dia menggigit leherku.

Aku bisa membayangkan mataku dalam lingkaran yang sempurna sama seperti aku bisa merasakan apa yang sedang ia coba lakukan dengan leher berhargaku. Dia tidak tahu bagaimana sensasi yang ia berikan sekarang.

“G…Jangan!” aku mencoba mendorongnya tapi ia tidak mau mengalah. Dia tidak berhenti disitu dan dia terus mencumbu leherku dengan mataku tertutup oleh tangan kirinya.

“GD! Kamu tidak bisa hanya berpe- aaahh!” aku membungkam mulutku dengan tanganku karena aku baru saja mendengar diriku mendesah. Sial! Kenapa aku terdengar sangat seksi?

Aku pikir aku akan mati seketika saat merasakan bibirnya di leherku! Saat aku hampir saja tidak bisa menahannya lagi, dia membuka mataku dan mengangkat tanganku yang menutupi mulutku. Dia menciumku lagi dengan sangat bergairah saat ini. Begitu lembut, menikmati kesempatannya menikmati mulutku. Lalu aku merasakan dia mengangkat tanganku ke atas kepalaku kemudian menyelipkan sesuatu di jariku.

“Kamu adalah milikku…” katanya dengan suara serak masih mengenggam tanganku.

Dia beristirahat di sampingku kemudian menarikku lebih dekat padanya. Aku masih menatap cincin yang ada di jariku.

Aku menggeser posisiku dan menghadap ke arahnya, menatapnya dengan penuh Tanya.

“Kamu adalah milikku sejak saat pertama kamu melangkahkan kaki di ruangan ini. Aku tidak akan berbagi kepada siapapun apa yang telah menjadi milikku,” katanya seolah membaca pikiranku. Aku menatap cincin itu. Tentu saja aku tidak bodoh, tidak bisa memahami makna dari cincin cartier ini.

Dia mengunciku dengan tubuhnya!

Mari berteriak bersemaku semuanya!!!!

Ya Tuhaaaan !!!

Aku melihat dia juga memakai cincin di jarinya dan aku meraih tangannya mencoba untuk melihat dengan seksama. Desain yang sama!! Ini adalah cincin couple! Yang dibuat khusus untuk kita !!!

“Ini adalah cincin di jariku ?!” seruku tak percaya. “Dan di jarimu, G!” Dia tertawa kecil.

“Untuk saat ini aku menandaimu dengan ini… lalu aku akan sepenuhnya menandaimu setelah aku bisa melepas perban sialan ini”. Katanya dengan lembut membelai leherku dan kemudian menciumnya.

“Menandai? tanda apa?” tanyaku tercengang lalu aku ternganga saat aku mengingat apa yang dia lakukan beberapa saat lalu. Aku segera berlari dari tempat tidur menuju kamar mandi. Aku sangat ketakutan saat aku melihat kiss mark yang sangat jelas di leherku dari cermin!

“Kamu membuat leherku cedera!” aku keluar dari kamar mandi dan menyalahkannya. Dia tersenyum menggigit bibir bawahnya. Dia sangat menggoda…. Hmm~

“Apa masalahnya? Aku hanya menandai milikku. Senyum itu lagi. Grrrr!

“Sekarang bagaimana aku bisa menyembunyikan hickey ini !?” tanyaku menghentakkan kaki lalu duduk di tempat tidur cemberut. Bagaimana aku bisa menyembunyikan ini dari Bommie ku? Dia selalu bisa menebak dengan baik jika ada sesuatu yang mencurigakan padaku. Matilah aku sekarang.

**

Moon  Geun Young Pov

Aku mulai berjalan menuju kamar master Jiyong ketika aku mendengar dia bersumpah serapah. Kami semua berhenti dan saling bertukar pandang. Kami agak ketakutan setelah mendengar teriakan si Dragon yang membuat seluruh lantai bergetar.

“Apa itu?” Minzy mengguncangkan bahuku. CL dan Geun Suk berkumpul menuju ke arahku dengan pertanyaan yang sama di wajah mereka.

Aku mengarahkan pandanganku ke pintu. “Si Dragon marah.” Kataku hampir seperti berbisik. Aku melihat Geun Suk menelan ludah berkali-kali. Ya pastinya, dia bukanlah satu-satunya orang yang tahu tentang konsekuensi membuat GD marah.

“Mungkin itu karena migrainnya ?” CL beralasan dengan ragu.

Aku menggeleng. Aku meragukan itu. Aku mengenal Jiyong sebagaimana gadis 2NE1 mengenal dia. Dia tidak akan meraung atau bahkan berteriak seperti itu jika dia sakit. Kami mengenalnya dengan baik.

Aku hendak membalas ketika terdengar suara dari kamar GD sedang melawan master kami tercinta.

Itu suara seorang gadis!

Kami sangat bersemangat mendekat ke arah pintu dan menempelkan telinga kami di kusen pintu. Itu sangat jelas, kami sedang menguping sekarang.

Selama itu, kami ternganga, membuka mulut kami. Itulah reaksi kami seolah-olah itu adalah koreografi yang tidak pernah gagal yang memiliki koordinasi yang sempurna. Kami menutup mulut dengan mata melebar sementara pacarku yang bodoh – bolehkah aku mengenalkannya padamu, Geun Suk, berdiri membeku kemudian santai sebentar dan akan diam membeku lagi. Aku tidak bisa menyalahkannya, benarkan ?

Apa yang kita dengar sekarang sangat tidak mungkin. Kami bisa mendengar master kami memohon pada gadis itu dengan kalimat ‘Kamu tidak bisa mencintainya sekarang’ yang membuat dua gadis disampingku mengeluarkan belati mematikannnya.

Satu kalimat salah darimu, baby girl, dan kamu akan mati!

Kami masih menguping saat seorang suster, mungkin sekitar umur 30 tahun, tiba-tiba datang entah dari mana.

“Menguping itu tidak sopan, para gadis…” dia menatap Geun Suk. “… dan para pria.

Geun Suk berdeham dan berdiri tegak, merasa malu dengan apa yang telah ia lakukan.

Kami merapikan diri di depannya dan mencoba untuk tenang. Dia tersenyum pada kami. Aku menegakkan daguku berharap bisa mengembalikan kehormatanku.

“Kenapa kamu tidak masuk ke dalam?” katanya kemudian menggapai knop pintu untuk membukanya.

Kami tiba-tiba menghalangi jalannya yang membuat dia mundur.

“Mereka masih berkelahi.” Kataku.

“Mereka sedang perang” tambah Minzy tanpa sadar melambaikan belatinya.

“Mereka saling membunuh.” Sela CL.

Geun Suk terbatuk. “Mereka hanya bertengkar masalah cinta.” Kami, para gadis 2NE1 dan aku menatapnya dengan tatapan kosong. Bagaimana bisa aku mempunyai kekasih yang bodoh seperti itu? Dia melihat sesuatu dengan sudut pandang yang berbeda. Kamu tidak bisa menyebutnya itu pertengkaran cinta !!!

“Aku rasa kamu benar, anak muda.” Aku mendengar suster setuju dengannya.

Mungkin kita terlalu sibuk berbicara sehingga kita tidak melihat jika ternyata sudah ada perdamaian diantara mereka. aku melihat Minzy kembali menguping beberapa waktu yang lalu.

Setelah beberapa saat….

“Dia telah memberikan cincin itu!” Minzy bertepuk tangan dengan semangat.

“Dia sudah memberikannya?” mata CL bersinar sekarang.

“Cincin apa?” tanyaku bingung pada kedua gadis yang ada di depanku.

“Cincin! Cincin couple yang ia minta dariku!” CL tersenyum geli.

“Cincin cartier? tanyaku melebarkan mata.

“Cincin couple…. Aku mendesainnya”. Katanya dengan menambahkan rasa bangga dalam suaranya.

Aku tahu dia telah menjadi Desainer perhiasan terkenal di negaranya. Dia adalah desainer khusus cincin cartier yang mendapat pesanan dari berbagai selebriti di sini, Korea dan Hollywood.

Kami menempelkan kembali telinga kami di kusen pintu dan suster hanya bisa menggelengkan kepala karena sikap keras kepala kami.

“Apa masalahnya? Aku hanya menandai milikku.” Kami mendengar master kami berkata.

Kami bingung untuk apa master kami mengatakan ‘menandai milikku’.

Sampai kita mendengar gadis itu merengek.

“Sekarang, bagaimana aku bisa meyembunyikan hickey ini!?”.

Kami ternganga. Kami melihat satu sama lain dan menutup mulut kami untuk mengontrol jeritan yang akan kami keluarkan.

Kami hampir saja akan menjerit!

Kami buru-buru menjauh dari tempat itu dengan masih menutup mulut kami. Ketika kami sudah lumayan jauh. Kami tidak bisa menahannnya lagi dan berteriak seperti gadis-gadis SMA, spazzing tentang  cowok idamannya.

Geun Suk di belakang, menarik nafas setelah lari mengejar kami. Aku memelukknya dengan tiba-tiba. lalu Dua gadis itu mendekat dan memeluk kami berdua. Kami melompat-lomppat seolah-olah kami habis memenangkan sebuah lomba.

Kami sangat bahagia untuk master kami! Aku akan memeluk baby girl karena dia telah menepati janjinya untuk DIA. Aku akan memelukknya dengan pelukan yang sangat erat!

**

Ps:

~~~ ppabam ~ mian kalo lama postingnya,, kkkk ~ sebenernya udah lama selesai translate cuman males banget mau posting,, hehheh ~

masih pada mau cerita ini di lanjutin transnya kan ?? so, jangan lupa tinggalkan jejak kalian ^^, yang mau berteman dengan aku buat spazzing tentang DG atau mau tanya” monggo follow acct @azieziy *promosi* ~ see you on next chapie ^^

 

<< Back  Next >>

29 thoughts on “Marked by A Dragon [12] : Locked and Marked?

  1. akhirnya gd mengikat dara kekeke…
    authornim kapan jiyong bisa ngeliat lg?
    taeyang kan temennya gd, ntar kalo dara tau gimana dong?
    kapan dara di kenalin ke temen2nya gd? terus dara masih di rawat di RS? belum sembuh ya?
    terus nanti kalo dara boleh pulang tapi gdnya blm bisa ngeliat gimana? terus keluarganya jiyong sama dara gimana?
    ayo semangat transletnya authornim, di tunggu lanjutannya… Fightiiingggg…..!!! ^^

  2. sebelum baca aku komen dulu ya…….kekekekke
    wakyunya mepet…kekekekk
    penasaran apa yg bakalan terjadi?
    berharap banyak moment DG yg romantis.
    next cap semangaaaattttttt… 😀

  3. ciie jealous dragon .. kkekeke
    envy banget sama dara unnie ..
    gag ketemu 1 setengah hari aja jiyong oppa udah kalang kabut ..
    behh …diiketnya sama cincin
    ditandai nya pakai hickey ..
    kkekekkee

  4. Manja bgt sih master dragon, ga ketemu satu setengah hari aja marahnya kaya apaaaa. Cemburuan lagi cuma papasan doang mah bukan berarti msh sayang wkwkw
    Tapi lucu sih merekaaaa, senyum2 sendiri bacanya. Jiyong sampe gamau kalah bgt bikin tanda di leher dara 😀

  5. Akhirnya gd ‘mengikat’ dara~~
    Yuhuuuu~~~
    Tapi, kalo dara mantannya taeyang, berarti kemungkinan mereka bakal sering ketemu. Terus gimana reaksi gd kalo tau mantannya dara itu taeyang. Terus gimana reaksi taeyang kalo tau dara udah sama gd. Ouuu~~ penasaran … .
    Oh iya, kapan gd bisa liat lagi? Dia belum pernah liat mukaknya dara kan ??

    Oyyyy~~ makin penasaran ..

    Semangat terus author !!!!!!!

Leave a comment