Misteri Pohon Cinta [Chap. 9]

puter pohon copy

Author:@astarinur  

Jiyong pov

” dara mengapa kau menangis apa yang terjadi ?” teriakku yang saat ini sangat bingung dan khawatir dengan dara. “j.j.j.j.jiyong … !” jawabnya yang masih dalam isakan tangisnya. Aku tak menunggu jawabannya lagi aku hanya menariknya kedalam tubuhku mengeratkannya dalam pelukanku darapun tak menolak dan hanya menerima pelukanku. Aku sangat khawatir jantungku berdetak sangat cepat saat melihatnya menangis. Aku melepaskan pelukanku dan melihatnya . Dia hanya tetap menangis entah apa yang terjadi tapi saat ini aku harus membawanya ketempat yang lebih nyaman. Aku ingat di daerah ini aku mempunyai sebuah villa kosong.

Aku menyentuh kedua pipinya dan lalu menghapus air matanya. Dia hanya melihatku dengan mata yang ragu dan bingung. Aku melepaskan jaketku dan memasangkannya pada dara. Tak menunggu waktu lama aku menarik dara untuk menghampiri motorku.

“ayo naik dara !” pintaku namun dia hanya terdiam ditempat tanpa mengeluarkan suara apapun.

“dara aku mohon ayo naik!” kuulangi perkataanku kali ini aku memohon padanya. Lalu diapun melihatku dengan tatapan ragu.

“ji, sebaiknya aku pulang sendiri!” aku sontak membalasnya dengan penolakan “TIDAK! Aku tak mau kau kenapa kenapa ? Apa kau tak tahu didaerah ini jika malam tak ada kendaraan sama sekali dan sangat berbahaya jika kau berjalan sendiri!” bentakku , sontak dia terkejut mendengarku membentaknya. ” jiyong ! Lebih baik aku menghubungi jaejoong saja !” terasa sesuatu menusuk dadaku saat dara mengucapkan nama itu. ” tidak dara ! Aku mohon padamu aku sangat mengkhawatirkanmu ? Tidak bisakah kau lihat ? Mengapa sangat sulit bagimu untuk mengerti aku?” saat ini hatiku sudah tak peduli dengan apapun perkataannya aku hanya ingin melindunginya . Mengapa dia tak pernah bisa melihat itu?

Aku terkejut saat dara naik keatas motorku lalu memeluku dari belakang. Aku melihat tangannya yang saat ini memeluku sangat erat. ” Ji , bawa aku ketempat senyaman mungkin!” bisiknya ditelingaku. Aku tersenyum dan bersiap untuk menjalankan motorku ini.

===== ===

Saat ini aku sedang menjalankan motorku menuju villaku di apgujeong. Aku ingin menenangkan dara ditempat itu , aku yakin dia pasti akan tenang disana. Namun mengapa aku merasakan seperti ada isakan tangis mengapa aku merasakan sedikit basah pada baju belakangku. Apa dara menangis? ” dara ?” panggilku dan memperlambat laju motorku. ” ji, tetap pada kecepatan tadi aku ingin segera sampai tujuan!” balasnya . Aku tahu kau menangis dara ! Aku tahu kau dara !

Beberapa menit kemudian aku telah sampai dan segera memarkirkan motorku didalam. Dara hanya menutup wajahnya tak mau menampilkan wajahnya yang saat ini penuh dengan air mata. Aku membawa dara masuk kedalam dan segera membuatkannya minuman hangat. “dara minumlah ini agar kau bisa sedikit tenang!” pintaku. Dia menghapus air matanya dan melihatku , menatapku dengan kedua matanya yang sendu itu. Lalu dia berdiri dan berlari keluar . ” Ji , mian aku harus pulang!” aku sontak terkejut beronjak dan berlari mengejar untuk menahannya.

Aku memeluk dara dari belakang menahannya untuk pergi. ” mian dara ! Aku mohon tinggal sebentar disini aku sangat khawatir padamu!” akhirnya dara mengalah dan menurutiku.

Saat ini keadaan dara sudah agak tenang. Aku duduk mendekatinya dia melihatku . Aigoo … Wajahnya selalu cute jika habis menangis . Aku tersenyum padanya , menarik kepalanya untuk bersandar pada pundaku. Dara hanya menurutiku dan tak melakukan penolakan apapun. “apa sekarang kau bisa jelaskan padaku apa yang terjadi!” dia memegang tanganku seolah berkata ” please jangan tanyakan itu padaku” . Aku sangat memahaminya mungkin bahkan hanya aku yang sangat memahaminya . Namun sayangnya egoku saat ini yang menang dan tetap ingin mendapatkan jawaban darinya. “aku mohon dara ceritakan padaku apa yang terjadi?” dia hanya menghembuskan nafasnya seolah mengerti saat ini aku ingin jawaban darinya dan aku memang sangat pemaksa . ” tadi aku hanya menangis karena lamaran kerjaku ditolak!” balasnya singkat namun aku masih belum puas dengan jawabannya itu. ” lalu mengapa saat diperjalanan tadi kau menangis dara ? Aku kira jika hanya itu mungkin kau tak akan menangis seperti itu!” balasku ” Ji , aku hanya..” dia tak dapat melanjutkan perkataanya.

Dia menatapku lalu membuka mulutnya untuk melanjutkan perkataan tadi yang tertunda olehnya . “aku hanya bingung saat ini. Tadi aku hanya menangis karena kesal saat lamaran kerjaku ditolak namun saat melihatmu mengapa hatiku sakit mengapa air mataku jatuh tak beraturan ? Aku takut saat melihatmu ! Aku takut rasa itu muncul kembi! Aku takut tak bisa melupakanmu!” jelasnya , aku menghampirinya lalu menyentuh kedua pipinya dengan jemariku menghapus sisa sisa air mata dipipinya. ” kalau begitu jangan lupakan aku dara !” balasku tersenyum padanya namun dia hanya menunduk tak mau melihatku. Aku menarik dagunya agar wajahnya dapat melihat wajahku. “lihat aku dara ! Mengapa sulit bagimu untuk kembali padaku? Apa salahku ?” tanyaku menahan rasa sakit . “kau tak mempunyai salah apapun ji! Aku hanya tak bisa lagi bersamamu!” balasnya denga lirih. ” mengapa ? Apa karena jaejoong memaksamu ? Atau… Karena kau sudah tak mencintaiku lagi dara ?” tanyaku yang saat ini sungguh ingin menangis didepannya memperlihatkan rasa sakit yang kurasakan selama ini. Dan akhirnya aku tak dapat menahan rasa ini aku meraih tubuh dara, kusandarkan tubuhku padanya. Aku menangis dalam pelukannya dia hanya terdiam tak merespon dan tak membalas pelukanku. Namun pada akhirnya dia mengalah dan kedua tangannya kini erat memelukku diapun menangis dalam pelukanku. “ji mianhae ! Aku mohon jangan seperti ini ! Aku tak mampu melihatmu menangis seperti ini !” ucapnya dalam pelukanku. ” Sakit !! Tak bisakah kau lihat hatiku sangat sakit . Mengapa dengan mudahnya kau meggantikanku ? Apa salahku ? Mengapa begitu sulit bagiku untuk menghapus bayanganmu ? Mengapa ? Berikan alasan padaku dara ?” tanyaku masih dalam keadaan menangis melepas pelukanku lalu menatap wajahnya yang saat ini sama sepertiku penuh dengan air mata. ” Mian ! Mian aku tak tahu jika kau menderita seperti ini ! Aku hanya ingin kau bahagia tapi bukan denganku Ji!” balasnya membalas tatapanku. ” kau tahu satu hal didunia ini yang dapat membuatku bahagia dara ? ..” aku menyentuh kedua pipinya menghampus air matanya dan mengecup bibirnya lembut.

” Kau ! Satu satunya yang mampu membuatku bahagia !” dia hanya terdiam dan terkejut atas perlakuanku. Aku tersenyum padanya menghapus air mataku ini lalu menariknya dalam pelukanku lagi . Aku membisikan kata kata pada telinganya. ” I miss you and I Love you my baby girl, peri kecilku !” dia tetap pada posisinya lalu tiba tiba dia menarik tubuhku melepaskan pelukanku. Aku sontak terkejut apa ini benar benar akan berakhir apa dia akan pergi dariku ? Dia menatapku untuk sekian detik sampai saatnya dia membuka mulutnya untuk berkata. ” Ji, apa kau yakin sangat mencintaiku” dia bertanya padaku aku hanya tersenyum dan mengangguk yakin padanya. ” Apa kau akan sabar menantiku Ji ? Jika kau bisa melakukan itu aku akan memberikan harapan padamu dan aku akan mempertimbangkan hatiku apakah aku akan kembali padamu atau tetap bersama jae!” jelasnya. ” aku selalu sabar menantimu dara ! Sampai kapanpun karena aku yakin itu takkan lama lagi terjadi! ” balasku memberikan wajah ceriaku padanya. ” baiklah ji , tapi aku mohon padamu saat aku bersama jaejoong dan saat kau berasama sohee bertingkahlah seperti hari ini kita tak pernah bertemu dan membicarakan ini! Tunggu aku hingga saatnya aku datang padamu tanpa paksaan apapun atau tunggu sampai aku mengatakan padamu jika aku tak memilihmu lagi !” jelasnya padaku walaupun berat tapi aku harus mengikuti permintaannya karena aku sangat bersyukur aku bisa dekat dengannya lagi walaupun secara diam diam.

===== ==

Dara pov

Aku bohong jika aku tak mempunyai perasaan lagi pada jiyong. Aku tak tahu apakah keputusanku untuk memberikannya harapan adalah keputusan yang terbaik tapi aku tak sanggup saat melihatnya menangis seperti itu hatiku luluh seketika melihatnya mejadi seperti ini dan itu semua ulahku. Lalu bagaimana dengan jaejoong dan sohee ? Apa aku terlalu serakah dan egois ? Ahhhhh ….

Sesaat setelah kejadian tadi jiyong mengantarkanku pulang dan saat ini aku sangat bingung karena tiba tiba ommaku tak ada dirumah dan tragisnya mengapa harus ada hujan selebat ini ? Akupun tak tega membiarkan jiyong pulang dalam keadaan seperti ini apalagi dia mengendarai motor. Walaupun aku terpaksa membawanya masuk kerumahku namun hatiku sangat senang melihatnya duduk disofa sana sambil memperhatikan sekeliling rumahku yang tak sebesar rumahnya bahkan sangat kecil dibandingkan rumahnya.

Aku bisa gila sedari tadi jaejoong menghubungiku kira kira sudah 20 misscall dan 50 sms ya walaupun agak mendramatisir tapi memang itulah yang aku terima dan kulihat pada ponselku. Aku hanya tak sedang dalam mood berbicara pada jaejoong apalagi saat ini ada jiyong. Tapi aku juga harus menjaga perasaan jaejoong dia masih pacarku bukan? Aku tak mau berbohong padanya tak mau menutupi jika saat ini aku bersama jiyong tapi itu akan lebih bahaya. Aku tak mau jaejoong dan jiyong bertengkar karenaku mereka sudah lama bermusuhan.

Mungkin sebentar. Aku harus menghubungi jaejoong agar dia tak khawatir dan menghubungiku terus menerus seperti ini.

“hallo ?”

” ohmaigat dara ! Akhirnya kau menguhubungiku. Aku hampir gila karenamu. Aku takut kau kenapa kenapa ? Sekarang kau dimana aku akan menjemputmu?”

“jae..?”

“iya!”

” pelan pelan. Aku ada dirumah kok, mian aku tak membalas dan mengangkat telponmu tadi aku sedang terburu buru jadi lupa mengecek ponselku”

” baguslah ! Aku lega mendengarmu baik baik saja dara! Aku akan kerumahmu sekarang dara!”

“jangan jae , maksudku aku lelah dan hanya ingin beristirahat kau tahu besok aku akan berkemah jadi aku harus mengumpulkan banyak stamina!”

” emhh sebenarnya aku sangat ingin menemuimu tapi jika kau ingin beristirahat , ya sudahlah tidur yang nyenyak ya ! Besok aku akan menjemputmu walaupun aku tak rela membiarkanmu pergi berkemah tanpa aku , tapi ingat jangan nakal ya ingat jangan main main dengan laki laki lain atau dia akan menerima hukuman dariku, arasseo!”

“arasseo , ya sudah aku matikan telponku ! Anyeong”

” Anyeong, saranghae dara!”

“ne!”

Hahhhh leganya jaejoong takkan kerumahku untung saja dia menerima alasanku jika tidak pasti akan rumit. Mian jae aku bohong padamu!

Aku berjalan kedapur mengambil segelas air minum untuk menghilangkan rasa hausku. Sekian menit aku termenung disana , aku merasa telah berdosa pada jaejoong. Namun tiba tiba aku tersiap saat sebuah tangan merangkul pinggangku dan mengeratkannya menarikku kedalam sebuah pelukan. Jiyong , dia memeluku dari belakang dan menyimpan wajahnya pada pundaku seraya mencium wangi tubuhku . Aku hampir saja menjatuhkan gelasku karena terkejut. ” Ji lepaskan apa yang kau lakukan?” aku mencoba melepaskan pelukannya namun dia semakin mengeratkan pelukannya. ” kenapa ? Apa aku tak boleh memelukmu ? Terserah tapi mulai dari sekarang aku akan sering melakukan hal seperti ini!” ungkapnya aku hanya tetap berusaha beronjak dari pelukannya namun akhirnya aku mengalah dan membiarkannya memeluku. ” Ji aku hanya memberimu harapan bukan berarti kau bisa melakukan hal seperti ini dengan seenaknya!” balasku kesal ” kau harus adil dara , aku akan menahan hatiku saat kau bersama dengan jaejoong melakukan ini. Walaupun selalu sakit yang tersisa dihatiku tapi jika aku bisa melakukan ini denganmu wlaupun secara diam diam itu sudah mengobati hatiku!” balasnya, aku merasa berdosa membuatnya seperti ini aku tak tahu jika dia akan merasakan sakit saat melihatku dengan jaejoong. Aku hanya terdiam tak mampu berkata apapun. Lalu jiyong melepaskan pelukannya dan memutar tubuhku untuk berhadapan dengannya dia menarik daguku agar aku bisa melihat wajahnya dengan jelas. Lalu tiba tiba dia mengecup bibirku. Satu kali , dua kali , tiga kali lalu dia menciumku dalam aku hanya tak bisa melawannya karena sungguh dalam hatiku aku menginginkan ini. Jiyong memperdalam ciumannya mengajakku untuk membalas ciumannya itu namun aku terlalu kaku untuk membalasnya, jiyong tersenyum dalam ciumannya saat aku mulai merespon ciumannya itu. Aku menutup mataku mengalungkan kedua tanganku pada lehernya sebagai pegangan karena jika tidak mungkin aku sudah terjatuh.

Ciuman jiyong mulai semakin bergairah namun tetap lembut aku semakin kehabisan nafas dan melepaskan ciuman itu menarik nafas panjangku. Dia melihatku dan tersenyum. Namun saat dia akan menciumku lagi aku menahannya . ” Ji…!” dia melihatku seolah memintaku untuk lebih namun aku tak sanggup ini salah aku harus sadar sebelum terlambat. ” dara?” ucapnya pelan membelai kedua pipiku. ” Mian Ji , kita tak seharusnya melakukan ini !” aku melihat wajahnya yang saat ini kecewa. ” iya dara aku mengerti. Terimakasih hari ini kau sangat membuatku senang!” balasnya mengecup keningku.

Dia melepaskanku seutuhnya saat ini dan beranjak pergi mencari tas dan jaketnya yang tergeletak disofa ruang tamuku. ” Dara aku pulang , hujannya sudah reda dan lagian kau harus beristirahat untuk besok bukan? Apa aku boleh menjemputmu ?” tanyanya sambil memasang jaketnya. ” mian tapi aku sudah janji pada jaejoong dia akan menjemputku!” dia hanya mengangguk seperti sangat kecewa lalu dia melambaikan tangannya padaku dan beranjak keluar. Aku mengantarnya kedepan pintu , air hujan sudah berhenti saat ini. Sebesar apapun rasa hatiku ingin menahannya untuk pulang tapi otakku melarangnya .

===== ==

Dara pov

” baik baik disana jangan lupa telpon aku ya ! Ahhh aku pasti akan sangat merindukanmu ! ” peluk jaejoong dengan erat mengucapkan salam perpisahan sebelum aku berangkat berkemah . Dia melihatku lalu mengecup keningku lembut. ” Ingat selalu jaga hatimu disini!” dia menarik tanganku lalu menaruhnya didadanya yang gagah itu. Namun aku hanya tersenyum kepadanya. Diapun beranjak pergi dan sekali lagi mengecup keningku . Aku hanya terdiam termenung atas perkataannya tadi seperti ada yang salah. Perkataannya tadi seolah mengetahui apa yang telah aku lakukan bersama jiyong , seperti memperingatkanku tentang sesuatu yang akan terjadi setelah ini. Lalu lamunanku terbangunkan oleh suara teman temanku.

” cie cieee eoni so sweet sekali dengan jaejoong oppa ? ” goda minzy ” ekhem sepertinya kita ketinggalan banyak cerita , eoni kau harus menjelaskan padaku secara detail kejadian yang sesungguhnya antara kau dan jaejoong oppa?” timbal CL Aku hanya tersenyum saat mereka yang terus menerus menggodaku namun ada sesuatu yang aneh dengan Bom, dia hanya terdiam menatapku seolah kecewa dan kesal namun entah apa alasannya. ” lihat tuh wanita itu!” tiba tiba minzy berkata dan menunjuk kesebuah arah . Aku menoleh dan terlihat disana jiyong dan tentunya sohee berjalan bergandeng tangan dan dengan kepala bersandar pada tangan jiyong. Jiyong melihatku ragu lalu membuang wajahnya berusaha untuk tak mentapku dan berjalan dengan cepat menghindari tatapanku.

” aku tak suka dengan wanita itu eoni, lihat dia sangat menjijikan menempel seperti itu pada jiyong oppa. Youngbae oppa juga tak menyukai wanita itu dia bilang wanita itu selalu mengganggu jiyong oppa!” omel minzy aku hanya diam bingung kata apa yang harus aku keluarkan membalas pernyataan minzy tadi. Tiba tiba Bom menarikku minzy dan CL. ” ya sudah mengobrolnya lihat mereka sudah berkumpul disana ayo !” dengan segera kami menghampiri kumpulan orang disana.

” ok anak anak bapa akan membagi teman sekursi kalian jadi jangan ribut !” terdengar pak Anang ketua acara ini berkata, anak anakpun hening dalam sekejap.

Satu persatu anak anak dipanggil beserta teman satu tempat duduknya dan berjalan masuk kedalam bus yang sudah disiapkan sesuai nomor masing masing. “….., ….., ……, minzy – daesung , Lee Chaelin – seungri , Bom – TOP , youngbae – sohee!” terdengar pak Anang membacakan dengan pasangan masing masing walaupun banyak terdapat protes namun tak sedikit yang senang karena pasangan duduk mereka adalah wanita dan laki laki. Terdengar juga protes dari youngbae dan sohee saat mereka dipasangkan untuk duduk bersama. Namun pada akhirnya mereka menurut karena pak Anang tak dapat dirayu dengan apapun . Dan pada saat pengumuman terakhir aku sangat bingung karena sudah tak tersisa siapapun melainkan hanya aku dan jiyong. Aku dan jiyong saling mencuri pandang. ” ok karena hanya tersisa kalian berdua maka dari itu kalian duduk bersama dikursi terakhir!” jelas pak Anang lalu meninggalkan kami dalam keadaan canggung. Tak lama jiyong menariku kedalam bus dan saat ini kami terduduk tak mau melihat kearah lain tak mau bertatapan secara langsung. ” dara ?” jiyong mematahkan kecanggungan dan berusaha mengalihkanku padanya. “iya ?” jawabku pelan mencoba melihatnya. Dia tersenyum padaku dan menunjuk satu jarinya pada bibirku seolah berkata ” jangan berisik dara ” . Dia mengambil tanganku menjalin jemari dengannya, lalu dia memasukan tangan kami pada saku jaketnya menyembunyikan keterkaitan tanganku dengannya. ” dara ” panggilnya pelan. ” hmmm!” aku tetap pada posisiku tak menatapnya. ” cantik ! Hari ini kau sangat manis dan cantik ! Aku suka kau memakai syal itu!” aku menoleh kearahnya mungkin aku sangat malu atas perkataanya tadi bukan karena dia mengatakanku cantik tapi karena aku lupa jika saat ini aku sedang menggunakan syal pemberian jiyong. Ahhh , mengapa aku tak menyadarinya seharusnya aku tak menggunakan syal ini jika ini akan membuat jiyong melayang seperti ini. Lalu Jaejoong mengapa perkataannya saat ini datang apa karena aku telah melanggarnya atau karena perasaan bersalahku? Aku tak tahu aku harap aku bisa menikmati acara berkemah ini tanpa drama atau apapun seperti yang kualami akhir akhir ini.

Tbc.

Gahhh , mian acara campingnya ditunda nanti dilanjut dichapter selanjutnya ya! Iya mian juga karena tak dapat membalas setiap pertanyaan yang reader tanyakan padaku. Pyong!!

Hengshoo..

<<back  next>>

41 thoughts on “Misteri Pohon Cinta [Chap. 9]

Leave a comment