SEOULITE [Chap. 9]

up all night

Author : DeeXXI

Genre : romance

Cast : Kwon Jiyong and Sandara Park

Inpiration from lee hi’s album seoulite

This fiction dedicated for all readerdeul XD comment juseyoooo ^^

Oke, this fanfic tercipta karena lagu BLUES dari hayi eonni. Lagunya mellow dan bikin nangis tapi aku gak jamin bener bikin nangis. Kalau pas bikinnya sih aku nangis karena sambil menghayati lagunya juga. Tapi entahlah apakah aku berhasil bawain ff ini sesuai dengan lagunya atau ngga hehe, soooooo check this out.

 

><><Up All Night><><

Sandara POV

Ini bulan kedua setelah aku pergi dari rumah. Aku berhenti bekerja di perusahaan sohee dan menetap di apartement bom. Dia adalah sahabatku sejak kami duduk di bangku SMA. Ia memberiku pekerjaan di perusahaannya.

Aku sangat beruntung memiliki bom. Ia berada di paris dan 2 bulan yang lalu aku bertemu dengannya saat aku berada di halte menunggu bus yang entah akan membawaku kemana. Ia mendekatiku dan menemaniku, “ikutlah denganku, dan tinggalah di tempatku. Kami memiliki satu apartement yang akan kami tinggalkan” ucapnya, aku menatapnya. “tidak apa-apa darong, aku hanya bisa membantu itu. aku akan memberi pelajaran padanya jika aku bertemu dengannya nanti” aku tersenyum mengingatnya.

Ia begitu melindungiku. Ia kembali ke paris bersama suaminya seunghyun. Mereka sebenarnya tinggal di paris dan kembali karena ibu seunghyun sakit. Mereka telah memiliki 2 anak. Dan aku tidak bisa tidak iri padanya.

Selama dua bulan ini, aku merasa tidak baik. dan sangat tidak baik. aku pergi ke rumah sakit dan yang mereka katakan hanya “kau hanya kurang istirahat nona park” ucapnya, aku benar-benar seperti mayat hidup.

Aku memang membutuhkan tidur. Aku membutuhkan istirahat yang cukup. Aku menutup mataku, mencoba untuk tidur yang akhirnya berhasil. Tetapi saat aku baru menutup mataku dan hadir di alam mimpi, aku hanya akan menggigit bibir bawahku. Menangis saat melihat wajahnya. Aku membuka mataku dan menangis.

Aku beranjak dari tidurku dan berjalan ke mini bar yang berada di pojok ruangan. Bom dan seunghyun memiliki sebuah mini bar dan mereka mengatakan aku boleh menggunakannya kapanpun.

Aku mengambil satu minuman dan menuangkannya di dalam gelas kaca. Meminumnya langsung dan merasakan pahitnya rasa beer dilidahku. Aku menutup mataku dan melihat kenangan bersamanya. Kenangan indah bersamanya. Aku kembali membuka mata dan menuangkan satu gelas lagi. Meminumnya lagi dan merasakan cairan itu menusuk tenggorokanku. Aku rasa aku telah hilang tanpanya.

Sebenarnya ada banyak hal yang bisa aku lakukan, tapi aku kembali melambat hari ini. Aku hanya bisa berbaring di tempat tidur. Dan bahkan aku tidak masuk kerja semenjak aku masuk. Sakit kepala ini menyusahkanku. Aku berjalan ke kamar mandi dan membasuh wajahku. Menatap pantulan cermin dihadapanku. “siapa kau?” tanyaku pada diriku. “itu bukan kau Dara”

Aku mendengar dering panggilan. Aku yakin itu chaerin. Dia mengetahui sesuatu tentangku dan Jiyong. bom yang memberi tahunya dan itu adalah sebuah panggilan yang rutin setelah 2 minggu yang lalu. Aku beranjak dan mengangkat panggilan chaerin. “yeobseo” sapaku. “eoh, kau sudah bangun?” tanyanya, “ehm.. ya, seperti itulah” ucapku, “kau belum tidur? Dan jangan katakan kau mabuk lagi!” ucapnya, “selamat pagi dan selamat beraktifitas chaecat” ucapku dengan tawa diakhir.

Aku mendengar desahannya. “aku akan kesana sebentar lagi” ucapnya, “tidak chae, kau tidak perlu” ucapku panik. “berjanjilah untuk baik-baik saja” ucapnya. “aku berjanji” ia kembali mendesah sebelum menutup sambungan.

Aku mendesah pelan, melirik jam yang menggantung di sisi ruangan. Ini masih pukul 9 dan aku belum tidur sejak kemarin. Ani, sejak sekitar dua bulan yang lalu. Aku tidak bercanda dan ini benar-benar terjadi padaku. Aku tidak bisa tidur dengan nyenyak sejak aku tinggal disini. Aku selalu memimpikan Jiyong saat aku menutup mataku. dan aku membenci itu.

Aku merapikan tempat tidurku, membuka jendela dan membiarkan udara bersih masuk. Aku membutuhkan sesuatu yang bisa membuatku lebih segar. Aku mengikat rambutku dan merapikan bekas minumku semalam. Aku mabuk berat dan rasa pusingnya masih berada dikepala.

Aku merebahkan tubuhku di sofa, mengistirahatkan tubuhku setelah merapikan apartement bommie. Ponselku berdering dan nama chaerin terpampang jelas disana “yeobseo” ucapku “ahh eonni, aku akan makan malam bersamamu disana. Aku juga akan datang bersama jennie dan minzy” aku mendesah “apa yang ingin kalian makan? Aku akan menyiapkannya” ucapku, “tidak perlu. Aku akan membawa makanan bersama kami. Hanya tunggulah kami” aku mengangguk, “arraseo” chaerin mengucapkan salam sebelum menutup panggilannya. Aku mendesah, menatap ruangan yang cukup besar. Aku beranjak ke meja makan untuk menyiapkan peralatan makan yang akan kami pakai nanti.

Tidak berapa lama, seseorang mengetuk pintu utama. aku berlari mendekat dan membukakannya. Itu chaerin bersama anak berumur 3 tahun bersamanya. Dan minzy disampingnya “hallo sayang, apa kabarmu?” tanyaku menyapa jennie. Ia tersenyum manis dan sedikit membungkuk walau digendongan ibunya. “aku selalu sehat imo, bagaimana denganmu?”ucapnya, “akupun sama sepertimu. Ayo kita masuk” ucapku, mereka masuk dan melepas mantel mereka.

Aku membawa mereka ke ruang makan setelah menutup dan mengunci pintu. Mereka akan datang kemari secara berkala. Untuk memastikan bahwa aku baik-baik saja. Dan aku akan memakai masker untuk menyegarkan wajahku. Memakai make up untuk menutupi lingkar mata panda dan memakai kontaklensa ya walaupun aku tidak begitu yakin mereka tidak akan mengetahui mata lelahku.

Jennie menjadi pusat perhatian diantara kita. Dan aku sedikit melupakan Jiyong karena mereka. Mereka adalah harta berharga untukku. Teman dan sahabat yang ada sejak kami berada di bangku SMA. Aku dan bom masuk ke universitas yang sama tapi berbeda fakultas. Sedangkan minzy dan chaerin berbeda universitas denganku.

Hari semakin gelap dan jennie sudah tertidur dipangkuan chaerin. Seungri akan menjemput chaerin beberapa waktu yang akan datang dan begitupun dengan daesung. Ia akan menjemput minzy. Aku berdoa yang terbaik untuk teman-temanku. Aku harap kejadian seperti ini hanya terjadi padaku. Daesung menjemput minzy lebih dahulu. Dan kini hanya tersisa aku dan chaerin.

Ia menatapku dengan senyum dan wajah kasihan. Aku tidak butuh itu. “Jiyong sangat mencintaimu dulu eonni” gumamnya, aku tertawa “itu dulu sayang. Berbeda dengan sekarang” ia mendesah pelan “aku tidak percaya Jiyong oppa melakukan ini padamu” ucapnya. Aku mengangkat bahu “tidak ada yang tidak mungkin. Mungkin saja mereka memang ditakdirkan untuk bersama” ucapku. Ia tersenyum hangat dan mengusap pundakku.

Ponsel chaerin berdering, “Yeobseo” panggilnya, ia menunggu beberapa detik untuk mendengar suara suaminya. “YA! Tidak tahukah kau bahwa jennie tertidur? Kau memintaku untuk membawanya? Ayah macam apa kau itu hah?” tanyanya, aku menggeleng menatapnya. Seperti inilah mereka bertengkar, aku bahkan tidak percaya mereka dapat bersama hingga memiliki gadis cantik seperti jennie.

Chaerin menutup panggilannya, ia menyimpan ponselnya di tas dan mengangkat jennie bersamanya. “seungri akan kemari, dia adalah tikus yang menyusahkan” gerutunya, aku kembali tersenyum. “tapi kau mencintainya” chaerin memerah, seseorang mengetuk pintu utama “itu pasti seungri” ucapnya, kami beranjak ke pintu utama dan menemukan seungri disana “noonaaa” ucapnya dengan semangat, ia memelukku dan melepaskannya setelah ingat ada chaerin disana “aku begitu merindukanmu” ucapnya, “aku juga” mereka pergi setelah seungri mengambil alih jennie dari gendongan chaerin.

Aku menatap kepergian mereka. Kembali pada kenyataan. Aku sendiri. Aku masuk ke dalam lalu mengunci pintu apartement. Duduk di sofa, menatap ke langit langit ruangan. Ini sudah pukul 9 malam. Apakah aku bisa tidur? Aku memiliki masalah pada tidur.

Aku beranjak ke kamar mandi, membersihkan diri sebelum naik ke atas kasur. Aku menutup mataku, kembali mencoba untuk tidur. Aku berada di sebuah tempat yang kosong. Telingaku menangkap sebuah suara yang tak asing bagiku. Itu suara Jiyong “ayolah dee kau pengecut. Ayo ambil ini ditanganku” aku melihatnya, itu aku dan dia saat kami masih berkencan dulu.

Aku menutup mulutku “Dara lihatlah, bukankah itu bagus?” aku menoleh ke lain arah, aku bersamanya yang sedang menatap sebuah pemandangan. “Dara, maukah kau menikah denganku?” aku beralih ke arah lainnya, itu saat ia melamarku di london eye. Ia memancarkan sinar dimatanya. “aku kwon Jiyong, menjadikanmu Sandara park sebagai istri yang kunikahi-“ aku menutup mulutku. Aku ingin pergi. Aku lelah. Aku benar benar sakit dan lelah.

Aku menutup telinga dan mataku. menggigit bibir bawahku. Aku tidak bisa lebih menderita dari ini! Aku membuka mataku dan kembali pada dunia nyata. Aku terengah, bahkan bantalku basah oleh keringat. Aku akan terjaga semalaman, dan itu bukan hal yang baru untukku. Aku benar-benar lelah tuhan, aku hanya ingin menutup mataku dengan tenang. Tapi hanya karena mimpi burukku tentangnya, malamku berubah menjadi siang. Dan pagipun masih terlihat gelap bagiku.

Aku mendesah, menatap sisi samping yang kosong. Bahkan ini sudah sangat lama aku tidak melihatnya berada disampingku. Aku merindukannya, aku tidak bisa tidur tanpanya. Aku melirik ponsel disampingku, apakah aku harus menghubunginya? Memberinya pesan suara? Akan kucoba.

Aku merain ponsel dan menghubunginya, maksudku menghubungi telepon rumah. Itu tersambung ke pesan suara. “yeobseo… eum ji, ini aku… Dara… aku tidak tahu apa yang harus aku lakukan. Aku… tahu ini terdengar gila. Tapi… aku tidak bisa tidur tanpamu. Ya… malamku terasa siang dan bahkan pagi terlihat seperti malam. Aku akan sakit jika terus seperti ini… apakah kau masih sama seperti yang dulu? Maafkan aku telah mengganggumu. Selamat malam” aku menutup sambungan.

Aku menutup mataku, lalu membukanya. Aku dapat melihat wajahnya, wajah tampannya. Ia mendekat dan memelukku. Air mataku menggenang, ini hanya khayalan. Aku hanya terlalu memikirkannya dan membuatku merasa ia berada disampingku. Aku mencoba untuk menutup mata dan tertidur.

_to be continue_

a/n : aneh dan sebagainya? Masa bodo. Aku benar-benar harus istirahat seperti dara eonni. Jiyong oppa mengkhianatiku dengan menikahi dara eonni. Dimana hati nuraninya? Oh tuhan aku tidak bisa lebih dari ini. Aku membutuhkan jinwoo oppa atau taehyun oppa. aigooo apa ini????? Kekeke
halohaaa penunggu setia seoulite kekeke, bagaimana dengan up all night nya? Apakah semakin membuat kalian prihatin? Duhduhduh aku jahat banget ya bikin mereka kaya gini. Salahkan lee hi eonni, kenapa lagunya dalem dan bikin galau aku Cuma ngikutin lagu doang suer. Setelah ini dara eonni akan bangkit dari keterpurukan. Apakah dara eonni dapat melupakan jiyong oppa? merelakan jiyong oppa untukku? Kita lihat saja teman-teman.
Aku lagi proses bikin sequel dari fanfic ini, yang rencananya bakal aku kasih judul “The Mistake” itu udah 75% lah udah hampir selesai. Sequel itu menjadi twooshot insya allah hehe karena aku bikin fanfic itu dari seoulite versinya jiyong oppa dari chapter “Blues” sampai “missing U” di akhir. Dan ini chapter 3 sebelum akhir. Wahhhh aku gapercaya ff ini bakal selesai minggu ini. Dan karena minggu depan akhir dari batas kirim ff untuk author sepertiku jadi aku ada niatan lanjut kirim ff buatanku pada bulan november awal. Tentang kisahnya, aku ngangkat cerita bergenre family. Jadi bakal ada little kwon dan little park disana. Tapi tunggu sampai bulan november yaaa. Tenang aja karena ff itu udah selesai jadi aku Cuma tinggal ngedit sama kirim ke DGI doang hehe
Jangan lupa! KOMEN JUSEYOOOOOOO

 

36 thoughts on “SEOULITE [Chap. 9]

  1. Bagus aja sih Dara pergi dulu dari kehidupan Jiyong, buat nenangin pikiran terlebih dahulu,, Jiyong ini gak nyesel apa sudah ninggalin Dara.. Poor Dara.. 😥

  2. Dara kuatlah…jangan kebayang2 gd terus…aku tau kamu bisa…tapi dara itu kyk mudah rapuh sih…rasa cintanya ke GD basar bgt yaa 😯😯😯

Leave a comment