[Ficlet] Don’t Flirt!

.

.

Don‘t  Flirt

PARK SANDARA | KWON JIYONG |
472 words  |   Fluff, Comedy | Teen

©2014,
vapanda present

.

.

Apa Mataku Buta?!

.

.

a stand alone from 4 1 18 1

“Hyung, Kau bertengkar dengan Dara Noona lagi?”

“Seperti itulah. Tapi kali ini, Aku akan membuatnya memohon maaf padaku!”

Salah satu sudut bibir Jiyong terangkat dengan bangga. Tawanya hampir pecah namun sebisa mungkin Jiyong bersikap normal kala Seungri hanya mampu mengerutkan kening dengan pandagan bosannya.

Jiyong berakhir dengan pasti di balik punggung seorang berambut panjang, saat ia melihat kerumunan Dara, Chaerin, Bom dan Minzy mulai berjalan kearahnya. Tanpa perlu pikir panjang lagi; Jiyong merogoh sisir di saku celananya untuk membuat rambut indahnya bisa memukau, memasang kacamata hitam untuk membuatnya terasa percaya diri, menambahkan parfum menyengat agar orang yang sudah ia incar langsung menoleh padanya.

“Unnie! Bukankah itu Jiyong oppa?”

Hitungan ketiga saat Dara menatap Jiyong dengan pandangan tak percaya, Jiyong justru membuang muka dengan angkuh. Amarah Dara mendidih disekitar ubun-ubunnya dan akan memastikan kalau Dara tidak akan menerima permohonan maaf Jiyong atau … memutuskan Jiyong?

“Lihat saja! Sial, Kau Ji!”

Gigi Dara terkantup dengan murka. Dara menebalkan memori dengan pasti dan tidak akan melupakan hal yang ia lihat. Layaknya diare, Dara tidak dapat menahan tawanya begitu pula dengan ketiga temannya.

“Tenang, kita harus bersikap normal,” dengan suara bercampur tawa, Dara mengintruksi.

*

“Apa Kau tahu alasan bunga di musim semi mudah menghilang?”

Jiyong sudah menempatkan dirinya disampai seorang yang berambut panjang. Ekor matanya sekilas melirik kearah wanita ini dan sedikit terpukau akan kecantikannya namun tidak lantas membuat hatinya bergetar seperti kali pertama Jiyong bertemu dengan Dara.

Jiyong masih menunggu jawaban, jadi agar suasana tidak tegang di halte bis ini Jiyong bersiul dengan mata yang fokus kearah jalan.

“Tidak,”

Akhirnya wanita itu bersuara. Senyum kemenangan lantas timbul di wajah Jiyong. Ia mulai menggeser tempat duduknya untuk lebih mendekat kearah wanita tadi lalu menatap wanita itu.

“Itu karena, bunga lain akan layu saat melihat Kau berjalan.”

Hening.

Hening.

Hening.

Lantas iris mata Jiyong menyipit dan semakin penasaran hingga ia memajukan tubuh untuk melihat reaksi yang didapat.

Rambut tebal kecoklatan itu cukup sangat menghalangi tapi dari jarak yang dekat seperti ini, Jiyong samar-samar mendengar suara tawa yang sudah tidak asing, tapi Jiyong lupa!

“Kau lucu!”

Alis tebal Jiyong bersatu dengan beberapa kerutan di keningnya. Jiyong membuka kacamata hitamnya dengan kepercayaan diri yang masih melewati normal, Jiyong mengulas senyum yang mulai menampilkan sederet gigi putihnya.

“Ji,”

Seseorang menepuk bahunya dan saat Jiyong berbalik, ia langsung disuguhkan dengan wajah memerahan kelima orang itu –termasuk Seungri di dalamnya.

“Aku mohon, jangan merayu!”

Wajah Sandara terlihat serius, jadi Jiyong justru semakin bangga bahwa rencananya sukses! Jadi … untuk membuat Dara semakin terbakar sampai keujung mata kakinya, Jiyong merangkul wanita disampingnya dengan menampilkan senyum mencemooh.

“Hyung … bisa kita hentikan ini!”

Jiyong membulatkan mata dan terlonjak beberapa sentimeter dari seorang yang ia anggap wanita. Perutnya terasa mual saat orang yang ia anggap wanita tadi melilit-lilitkan rambutnya lalu mengedipkan mata dengan lidah yang centil!

“Jin Woo! Bagaimana rasanya dirayu oleh seorang G-Dragon?”

-fin-

 

 

 

 

 

 

 

.

SELAMAT PAGI! AWALIN DENGAN TAWA

Buahaha … ini cerita kepikir pas malam setelah buat semi-riddle pagi kebangun karena gedoran dan suara Om yang bagaikan TOAK, kwkwkw! Tapi akhirnya bisa juga buat ini ‘kaaann~~~?
Riddle semalem ada yang berhasil hampir benar banget itu entisza dan yang berhasil nebak maksud angkanya itu kiky!
Horaaaiiii….ini FF berarti tercipta buat kalian berdua, girls!
Yang belum tau penjelasannya, silakan cek >>> [x]

 

 

 

 

---

---

 

 

Masih dalam rangka hari spesial buat saya, ehehe

LEAVEYOURCOMMENT