SOMETHING CALLED LOVE – Misunderstanding [Chap. 4]

1478513266448

Author: astarinur/ @daragonintheair

 

 ~~~

Kakinya berjalan perlahan sambil menuntun sepeda yang kemarin dia pinjam, yang dibayar dengan harga rasa malu kepada 2 orang wanita manis di tokoitu.

Dan dia dengan tenang memamerkan bagian atas tubuhnya tanpa busana dengan beberapa tato yang memenuhinya. Ini tidak terlalu memalukan karena musim disini berbeda dengan Seoul yang sedang dingin itu,

Well, dia berdalih disini lebih hot.. walaupun  alasan yang sesungguhnya karena dia tidak memiliki baju lain lagi..

Jiyong memarkirkan sepeda itu didepan tokodan berjalan lebih mendekati tokoitu, pandangan matanya tak sengaja menemukan sarang yang sedang sibuk terhadap sesuatu disana.. tanpa pikir panjang jiyong berjalan menghampirinya.

“Anyeong… sarang..” sapa jiyong lalu berjongkok melihat apa yang sedang dia kerjakan.

“Anyeong samchon.. ” sapa sarang singkat masih memfocuskan matanya, tanpa menoleh ke arah jiyong.

“Apa itu.. kupu-kupu?.. dan tikus?” Tanya jiyong sambil menunjuk pada buku yang dipegang sarang, lalu entah mengapa membuat sarang tertawa.. lalu kali ini wajah bulat nan cute itu menatapnya.

“Hahaha… samchon.. masa ini kupu-kupu dan tikus sih..?” Suara gerutu sarang yang lucu membuat jiyong ikut tertawa.

“… lalu apa? Samchon pikir ini benar-benar kupu-kupu dan tikus loh…” balasnya masih tertawa kecil.

“Aigoo.. aniyoo, ini tu naga dan kelinci!! Hmm.. samchon ini!” Perkataannya lalu diiringi tawa kecil dari jiyong.

Lalu tiba-tiba tangan sarang menjatuhkan pencil gambarnya dan malah meraba-raba dada jiyong..  tingkahnya yang polos ini membuat jiyong kaget dan.. jujur saja membuatnya geli.

“Aigoo.. apa yang kamu lakukan?” Sarang tersenyum lebar dan menunjuk tato yang ada ditubuh jiyong.

“Samchon.. pasti anak nakal yah?” Jiyong menaikan alisnya dan meraih kepala sarang untuk dielusnya, “hmm.. kenapa sarang bisa berpikir seperti itu? Masa samchon orang yang paling menawan ini dibilang anak nakalsih?” Balas jiyong membuat sarang semakin tertawa kencang.

“Tapi samchon nakal gak ngedengerin ibu guru.. masa menggambar dibadan sih? Kan ada buku gambar!! Sini biar aku apus..” aigoo.. jiyong sedikit terkejut dan sedikit melotot mendengarnya.

“Aigoo.. kamu ini! Ini gak bisa dihapus.. “balas jiyong masih mengelus-elus rambutnya. Lalu jiyong pun menegakan tubuhnya.

“Samchon ke dalam dulu yah..” sarang mengangguk lalu melanjutkan gambarnya.

Teng.. tong..

 

Selamat datang…

“Hai..” sapa jiyong.

“Yeah?.. ada yang bisa dibantu?” Jiyong mengangguk-ngangguk, namun mengerutkan dahinya saat wanita didepannya itu menunduk dan menghindari tatapan dengannya.

“Gomawo.. sepedahnya sangat membantu dan oh.. aku sudah simpan didepan tokomu!! And mmm… aku butuh sesuatu..” Tak ada respon,? Pikirnya menunggu.

jiyong mengangkat bahunya merasa you know... “diabaikan”.. tapi yang lebih menyedihkannya dia sedang berada di dalam sebuah market dimana dia bisa saja bertingkah seperti seorang raja.. tapi dia malah merasa defeated. “Pembeli adalah raja, right?”

Jiyong mendercikan lidahnya dan akan berjalan keluar ketika sebuah suara menahannya,..

“Aku pikir kamu membutuhkan pakaian? You know you cant just walk naked in this area..” mata itu menatap mata Jiyong.

“Aaaahhh…. mian…” jiyong menggaruk-garuk lehernya lalu melirik dadanya yang telanjang itu ..  dengan canggung dia melanjutkan omongannya.. “Ini sebabnya aku kesini karena aku butuh beberapa pakaian.. dan mmm.. bukan hanya pakaian luar saja.. you know what i mean right?” Mendengar penjelasannya mata wanita didepannya lalu melembut dan sebuah senyuman tipis muncul dari sudut bibirnya.. dan itu cukup membuat jiyong salah tingkah..

“Mm.. oke tapi sepertinya untuk pakaian itu dan itu.. (mereka tersenyum geli) .. paling cepat besok datangnya.. jadi.. mmm.. tunggu sebentar!” Jiyong melihat dia berjalan pergi melewatinya entah kemana, lalu tak lama wanita itu muncul lagi dengan beberapa kantung plastik hitam dan juga dengan seseorang,

“This is Minzy.. pekerja pembantu disini.” Seorang wanita dengan rambut pendek yang jatuh sampai tengkuk lehernya menyapanya dan jiyong mengangguk kecil kepadanya.

“Yap.. apa yang bisa kubantu eonni?” Tanyanya sambil melirik-lirik jiyong.

“Tunggu sebentar… — ok tolong rapihkan pakaian ini untuknya!”

“Mmm. Oke.” Balas minzy dengan suara sedikit menggoda.

jiyong belum paham apa maksudnya itu jadi dia hanya diam memperhatikan apa yang sedang wanita itu lakukan.

“Oke.. kau bisa memakai ini dulu untuk sementara!” Wanita itu memberikan satu buah kantong plastik cukup besar kepada jiyong yang sudah dirapihkan oleh minzy barusan.

and.. oh by the way, aku butuh nama dan nomer telpon yang bisa dihubungi.. jadi saat pakaianmu datang aku bisa langsung memberitahumu!!”

“Jiyong, Kwon jiyong kamu bisa memanggilku jiyong… dan aku tidak mempunyai ponsel. besok sore atau menjelang malam aku akan datang kemari saja!” Balas jiyong.. lalu menghampiri wanita itu dengan sedikit senyuman lalu perlahan menjulurkan tangannya..

So..? What can i call you?” Tanya jiyong lalu matanya menangkap sebuah senyuman manis keluar bersinar dari dalam matanya.

“Dara..”

Mereka pun berjabat tangan.

“Oke da..ra.. aku ambil pakaianku besok!” Dara mengangguk dan Jiyong pun lalu berjalan keluar.

Setelah jiyong keluar..

Minzy tak mampu menyembunyikan senyuman jailnya kepada dara …

“Awww… apakah ada sesuatu disini?” Tanya minzy sambil mencubit pelan pipi dara.. dan dara hanya melambaikan tangannya berulang kali.

“Aigoo.. mulai nih dramanya!” Balas dara malas.

By the way Miss. Dara sejak kapan disini menjual pakaian?” “Sejak saat ini! Puas?” Dara memotongnya, yang dibalas dengan tawa renyah dari minzy.

” Dan.. mm.. apa tidak apa-apa memberikannya pakaian itu?” Dara menatapnya namun tak ada suara yang keluar darinya.

Sedangkan diluar pintu toko itu jiyong dan sarang sedang bercakap-cakap kecil.

“Samcheon sudah selesai..?” Tanya sarangkepada jiyong yang baru keluar.

“Sudah.. nih…?” jawab jiyong sambil menunjukan kantong hitam besar ditangannya.

“samcheon ini untuk samcheon…!” jiyong menatapnya bingung, “untuk samcheon?” tanya jiyong.

“ndeh..” sarang mengangguk. “ini apa sarang?” tanya jiyong melihat benda kecil yang diberikan sarang kepadanya yang berbentuk seperti boneka salju.

“itu semacam jimat keselamatan, nih aku juga ada..” sarang menunjukan miliknya, jiyong menggeleng-geleng dan tertawa,”aigoo.. kamu tahu dari mana hal-hal seperti ini?”

“dari teman sekolah sarang.. temen-temen juga punya semuanya samcheon..!” sahut sarang dengan lucu.

“lalu kenapa sarang memberikannya kepada samcheon?”

Sarang lalu menatap jiyong dengan manyun,”soalnya.. sarang lihat samcheon rumahnya kearah hutan jadi sarang takut ada apa-apa disana..” jiyong termenung menatap sarang, lalu dua sudut bibirnya melengkung membentuk senyuman lebar yang hangat.

“kesini.. beri samcheon pelukan!” kata jiyong, lalu sarang memeluknya.

“gomawo ne, sarang baik sekali aigoo.. manisnya!!” seru jiyong sambil mengelus-elus kepala sarang.

Mereka pun berpamitan.

Sekitar pukul 12 siang jiyong berjalan menuju rumah makan halmoni Soomin. Dan saat diperjalanan juga dia tak sengaja bertemu dengan donghae, pria yang kemarin mengintip rumahnya.

“Hei.. jiyong!” Donghae berlari menghampiri jiyong yang tengah berjalan.

“Hei..!” Balas jiyong singkat tidak menghentikan atau memperlambat laju jalannya.

“Kau mungkin tidak perlu teman untuk jalan tapi.. aku perlu.. so we can walks together, right!? Just dont mind about me!” Jiyong menoleh kearahnya.. dan hanya bisa mengangkat bahu, “yeah.. why not?”

Yeah? Sincha? Oke.. ini lebih baik jadi aku setidaknya punya teman untukberjalan,is it alright for you? So,are we a friend .. now?” Tanya donghaeragu, jiyongmengangkatbahunya. “Yeah..why not?”

Donghaetersenyumkepadanya..

“Wow… sincha? Iniartinya aku tidak akan lagi mengintip jendela rumah orang asing.. yap, membantuku menghilangkan kebiasaan burukku itu!!” Jiyong lagi-lagi menoleh.. namun kali ini dia tersenyum mendengarnya.

Maybe he’s not that bad.

.. dan disitulah jiyong mulai menjadi pendengar yang baik. Tetangga baru yang rumahnya katanya lumayan jauh dan lumayan dekat dari rumah jiyong itu suka sekali berbicara, bercerita.. sharing is caring, he told jiyong over and over..

***

“Anyeong.. kwon.. guys sapa teman kita yang baru!” Soomin meneriaki pekerja yang lainnya saat jiyong tiba di rumah makan tempatnya bekerja.

Yap, hari pertama bekerja. Sapaan dari pekerja yang lain begitu ramah untuknya dan dia membalas mereka dengan senyuman yang sebisa dia berikan.

“Ok.. kwon.. pekerjaannya tidak terlalu sulit.. kau hanya harus membiasakan diri disini, jika kau mendengar suara ding..(halmoni menekan sebuah bel).. itu artinya pesanan sudah siap dan kau harus cepat datang kesini.. (dapur) dan membawakannya sesuai nomer yang tertera disini.. aku suka kebersihan.. jadi.. jangan lupa jika melihat sesuatu yang berantakan aku harap kamu paham apa yang harus kau lakukan.. dan jangan sampai kehabisan minuman.. kau harus bisa melihat gelas minuman mana yang hampir kosong dan menuangkannya lagi.. araseoo..?” Soomin halmoni melirik wajah jiyong… dan menemukan mata jiyong yang termenung dan dia mendesah keras..

“Araseo kwon?” Tanya ulang halmoni soomin. Jiyong terkejut lalu mengangguk.. “ndeh..”

Dia pun bekerja semaksimal mungkin dan tak menyangka jika pekerjaan barunya ini jauh lebih menyenangkan daripada yang ia bayangkan.

Ding..

Suara pesanan sudah siap..

Jiyong dengan sigap mengambil pesanan itu dan akan berjalan menghampiri meja pesanan itu, namun langkahnya tertahan ketika dia menemukan dua buah pria berbadan besar berpakaian dinas kepolisian masuk kedalam rumah makan.. dengan refleks kakinya menghindar dan berjalan mundur. Pikirannya mendadak buyar.. dan detak jantungnya mendadak berdetak lebih cepat..

Anyeohaseyoo.. halmoni..”

 

“Oh hai.. “

 

“Pesananku sudah siap?”

 

“Tentu, sebentar!”

“Kwon.. kamu sudah mengambil pesanannya pak polisi?” Jiyong kaget lalu dia berbalik dengan cepat hampir menabrak sebuah meja.. lalu berjalan menghampiri halmoni dan dua pria polisi itu.

“Mian.. sedikit membuang-buang waktumu!” Dia menyerahkan pesanannya dengan perasaan yang masih belum stabil.

“Oh.. kwenchana anak muda! Telat 5 menit untuk mengambil makan siang bukanlah membuang-buang waktuku! Ini yang terpenting dari hidupku.. menunggu 5 menit tidaklah penting.. tanpa makanan ini aku tidak akan bisa kerja iya kan hahahah…” mereka bertiga tertawa namun jiyong hanya mengeluarkan suara canggung yang dipaksakan.

Oh shit.. calm down. Calm the fuck down!!!

Jiyong mengingatkan dirinya dan mencoba mengatur napasnya.

Dia pun kembali bekerja seperti biasanya.. sampai dia tak sadar waktu kerjanya pun hampir selesai.

“Hei.. kwon.. ini untukmu!” Soomin halmoni memberinya kantong makanan dan memintanya untuk duduk bersamanya sebentar.

“Makanlah. Kau pasti cape..! Kerjamu bagus anak muda!!” Seru halmoni soomin sambil menepuk-nepuk pundak jiyong.

“Kamsahamnida halmoni!” Balas jiyong singkat sambil melenguh lalu meregangkan ototnya.

“Ngomong-ngomong..mm.. ini mungkin terdengar aneh.. tapi aku ingin menanyakannya dari tadi.. dimana kamu mendapatkan baju ini?” Jiyong meliriknya dengan bingung.

“Baju ini?” Jiyong menyentuh baju yang ia kenakan.

“Yap.. aku hanya mengingat seseorang jika melihat bajumu itu!” Sahut halmoni soomin.

“Mm… sebenarnya aku mendapatkan ini dari wanita pemilik toko dipinggir danau itu!” Dahi Halmoni mengerut..

“Maksudmu dara?” “Iya.. yah.. dara!” Sahut jiyong. Lalu tak sadar tersenyum saat mengingat beberapa kejadian lucu saat bersamanya.

“Pantas saja. Kalau begitu ini baju suaminya. Halmoniingatsekalikarenasuaminyaduluseringkesini.” Mata jiyong melotot, “suaminya?” Serunya sedikit bernada tinggi.

“Oh.. maksudku suaminya yang sudah lama meninggal! Mm.. mungkin tidak terlalu lama juga.. tepatnya baru 1 tahun setengah yang lalu …” jiyong termenung..

“Meninggal?” Kali ini suaranya keluar seperti bisikan tapi cukup terdenger ditelinga halmoni.

“Yap.. kecelakaan mobil!”

Jiyong bergegas, langkahnya begitu cepat. Tangannya membawa katung hitam besar. Dia menatap tujuannya yang hanya berjarak kurang dari 1 meter itu.

Teng tong..

 

Selamat datang..

“Ada yang bisa diban–.. oh hei.. ” sapa dara saat melihat siapa orang yang baru masuk itu.

Dara menaikan alisnya menatap penampilannya dan juga ekspresi diwajah pria yang kini sudah didepannya.

“Hei.. sudah aku katakan jangan bertelanjang dada seperti itu disini!” Seru dara sedikit bernada menggoda namun jiyong mendesah .. dia lalu memberikan kantung hitam besar yang diberikannya tadi pagi kepadanya..

Dara menatapnya bingung,

“Apa ini? Mengapa kau kembalikan lagi?”

“Aku berubah pikiran.. aku seharusnya tidak menerima dengan mudah pemberianmu.. dan aku pikir ini tidak seharusnya kamu berikan kepada orang lain.. baju ini..” jiyong menahan omongannya.

“Maksudmu apa? Aku tidak paham?”

“Aku tahu kamu hanya berniat baik tapi ini tidak sepantasnya kamu lakukan!”

“Aku tidak paham? Apanya yang tidak pantas? Ini bukan sesuatu yang besar.. aku hanya kebetulan tidak tahu harus melakukan apa dengan baju yang menumpuk dirumahku saja.. lalu datang kau yang kebetulan membutuhkan pakaian!”

“Ok..tapi ini baju suamimu..  jadi aku tidak bisa menerimanya.. aku hanya akan menunggu pesananku saja besok! So.. ” jiyong lalu berjalan keluar tokodan dara mengikutinya dari belakang karena belum bisa menerima apa yang dilakukan jiyong kepadanya..

Look.. iam sorry Mr. Kwon..

Yap betul itu milik suamiku.. Tapi setahuku.. apapun itu jika ada seseorang memberimu bantuan atau memberi sesuatu setidaknya katakan.. “thank you! Is it really hard?”

Jiyong menoleh kearah dara dan menatapnya dengan tajam, lalu mendesah.

“kau tahu bukan itu yang menjadi bahan permasalahan disini ‘kan? Aku tidak ingin membuat kesalahpahaman dan yang menderita disini nantinya bukan aku tapi kamu, dan aku tidak menginginkan hal itu!”

Dara hanya menatapnya dengan sedikit kesal dan tidak percaya bahwa niatan baiknya disalah artikan, dia sendiri tahu apa dan punya siapa itu pakaian tapi menurut dia tidak ada yang salah jika diberikan kepada orang lain, mengapa pria didepannya ini begitu rumit dan overacting.

♡TBC♡

AWAL YANG TIDAK BEGITU BAGUS?MENURUT KALIAN BAGAIMANA GUYS?

16 thoughts on “SOMETHING CALLED LOVE – Misunderstanding [Chap. 4]

  1. Ahh Jiyong gitu aja dipermasalahin. Kan Dara cuman mau ngebantu dengan kasi baju tapi dikembalikan. Pantesan Dara nya kesel. Penasaran kelanjutannya. Langsung Next aja deh hehehe….

  2. Lah itu aja kok dipermasalahin sama jiyong kan nggak ada salahnya
    Tapi mungkin ada sesuatu tapi tau ahhh hahaha aku jadi penasaran sendiri sama ceritanya dan aku nggak bisa nebak

  3. cuman bju aja ampe d.prmsalhin gtu sich .
    ji oppa ma sarang lucu kya ayah ma ank .
    sbner.a sarang ttu ank dara unie ma sapa ??

Leave a comment