THE MAGIC OF LOVE [Chap. 26-End]

123456

 

Author : @astarinur
Main Cast: Sandara park , kwon jiyoung , Yg, IU.
Support Cast : 2ne1 , bigbang, Billy
Rate: T ( tapi dikit – dikit ada rate M nya)

 

 

“Jiyong!! Kamu dimana?”

Dara kebingungan ketika melihat hanya dirinya sendiri diatas ranjangnya. Biasanya jiyong selalu membangunkannya atau bahkan selalu mengganggunya. Tapi kali ini berbeda jiyong tidak ada. Mungkin dia sedang mandi atau berkumpul dengan yang lainnya. Dara tidak terlalu memikirkan hal lainnya dan segera melakukan aktifitas paginya. Dia berjalan ke arah kamar mandi dengan malas, matanya masih sendu dan tubuhnya terasa sangat kelelahan. Dara menguap lebar dan memutar – memutarkan tubuhnya namun terhenti ketika melihat ponselnya tergeletak dibawah.

“Loh bagaimana bisa ponselku disini? Aigooo.. mungkin aku menaruhnya sembarangan. Hmmm.. untung saja tidak rusak!”

Tidak mengecek ponselnya terlebih dahulu dan dara tidak mempunyai sedikit pemikiran aneh apapun dia kembali melanjutkan kegiatannya.

***

“Noona?” Seungri berjalan menghampirinya dengan tampang kusut dan dengan wajah heran sekaligus kesal.

“Aigoo.. seungri kenapa dengan wajahmu?”

“Noona, apa kalian sedang bertengkar?”

“Bertengkar? Maksudmu apa ?”

“Jiyong hyung tadi malam masuk ke dalam kamarku dan tidur bersamaku. Tapi dia selama disana terus menyiksaku layaknya guling yang sedang dihukum karena telah melakukan kesalahan! Lagipula aku bingung bukannya jiyong hyung bersikeras ingin tidur bersamamu lalu kenapa dia datang ke kamarku dan merusak tidur manisku!! Aisshh… noona sebaiknya kau tanyakan kepadanya? Aku tidak ingin menjadi korban penganiyayaan seperti ini!” Seungri meninggalkan dara tanpa menunggu balasannya. Dara mengerutkan keningnya bingung. Apa maksud dari perkataan seungri tadi? Dara tidak tahu jika jiyong telah berpindah kamar malam itu. Dara tidak ambil pusing dia segera menghampiri jiyong.

Dara menemukan jiyong yang sedang berkumpul dengan tae, dae dan seunghyun di depan sebuah taman sambil mengopi dan asyik mengobrol.

“Jiyong!” Panggil dara pelan, semua mata melihatnya namun jiyong tidak.

“Eh… noona ayo duduk disini!” Daesung mengajaknya dengan antusias. Namun belum beberapa langkah dara akan menghampirinya jiyong bangkit dan pergi meninggalkannya terkejut. Disaat itulah dara menyadari ada yang salah dengan jiyong. Dara tidak ambil diam, dia menghampiri jiyong berlari mengejarnya yang cukup jauh saat ini.

“Jiyong berhenti! Ada apa denganmu ini? Mengapa kau menghindariku?” Dara menahan jiyong dengan memegang lengannya. Namun orang didepannya itu tidak memberikan respon apapun. Dara mengerutkan keningnya bingung. Mengapa jiyong bertingkah seperti ini? Bukankah tadi malam mereka sudah rukun kembali? Dara bingung apa yang telah ia lakukan sehingga membuat jiyong menghindarinya seperti ini?

“Jiyong? Bicaralah!” Dara menggoyangkan tangannya berharap jiyong meresponnya dan berhasil kali ini jiyong mentap dara. Namun tatapannya membuat dara ketakutan, jiyong masih menatapnya dalam dan tajam kepada dara. Dara tidak membuka mulutnya menunggu jiyong untuk berbicara. Tiba – tiba jiyong menarik dara dan membawanya ke suatu tempat.

“Jiyong?” Dara menghembuskan nafas terengah – engah ketika jiyong menyimpannya dalam keadaan tersudut. Kedua tangan jiyong berada lurus masing – masing disamping wajahnya mengisaratkan dara telah terjebak dalam dekapan jiyong. Dara menatap mata jiyong takut.

“Jiyong apa yang kamu lakukan?”

“Beri aku waktu! Biarkan aku menghela nafasku terlebih dahulu sebelum aku bertanya kepadamu dara!”

“Aku tidak mengerti? Ada apa denganmu jiyong?” Dara menyentuh wajah jiyong yang saat ini sangat terlihat menegang, otot wajahnya mengencang dan keningnya mengerut. Jiyong membiarkannya melakukan itu, karena sesungguhnya itulah yang ia inginkan saat ini. Jiyong ingin merasakan kelembutan dara yang mampu menenangkannya. Jiyong menutup matanya, saat ini jiwanya sedang berkelahi. Apakah jiyong harus melupakan masalah minho itu demi keinginan hatinya memiliki dara ataukah jiyong harus marah dan membatalkan semuanya? Jiyong sangat kecewa dan merasa patah hati karena dara telah berbohong kepadanya! Tapi jiyong tidak ingin memperlamban ini semua, lebih baik dia bertanya kepada dara dan memastikan kebenarannya. Mungkin jiyong akan melupakan dan memaafkan dara jika dara berbicara jujur kepadanya.

“Dara?” Pelan jiyong membuka matanya menatap dara yang masih lembut menggenggam wajahnya.

“Hmmm…!”

“Apakah kau pernah berbohong kepadaku tentang minho?”

Mata dara terbuka lebar terkejut atas pertanyaan jiyong. Tangannya kali ini berpindah diam dibawah punggungnya mengepal takut dan gugup.

“Jawab aku dara!” Terdengar suara jiyong yang penuh dengan keseriusan dan dara pun kaku terdiam tak mampu menjawabnya.

“Apakah dengan diam seperti ini menunjukan jika benar kau telah membohongiku?”

“Tidak…. !”

“Tidak ?” Jiyong menatapnya ragu.

“Jiyong aku.. !” Dara terbata – bata masih ragu untuk berbicara.

“Dara.. aku tahu kau telah membohongiku! Jadi simpan saja alasanmu, aku tidak membutuhkannya! Lagipula aku bertanya hanya ingin mendengar jawabanmu saja tapi sepertinya aku telah kau kecewakan untuk kedua kalinya dara! Hatiku berharap kau akan menjawab dengan jujur dan meminta maaf kepadaku, tapi sepertinya aku terlalu percaya diri akan semua ini. Aku bodoh telah berpikir jika kau adalah orang itu, orang yang ada disini! Di hatiku! Seharusnya aku tahu dari awal jika kau hanya ingin bermain – main denganku dan pada akhirnya kau akan bersama dengan minho!”

Dara mengedipkan matanya berulang kali. Jiyong mengatakan sesuatu yang membuat jantungnya berdetak lebih kencang dari sebelumnya. Apa? Apakah dara tidak salah dengar? Benarkah jiyong mengatakan itu? Dara menatap jiyong ragu dan tangannya kembali menyentuh wajah jiyong.

“Jiyong.. apakah yang kamu katakan itu benar? Apakah aku ada dihatimu?”

Dara menatap jiyong tak percaya. Jiyong memalingkan wajahnya.

“Itu bukanlah yang terpenting saat ini dara! Kau telah membohongiku, itulah yang ada dalam benaku!”

Tiba – tiba dara memeluk jiyong erat, tangan dara melingkar erat dileher jiyong. Pada saat itu terjadi jiyong hanya terdiam menahan emosinya. Tangannya mengepal kencang, otaknya menginginkan dirinya untuk melepaskan pelukan dara namun hatinya menjerit menginginkan dirinya untuk membalas pelukan dara.

“Jiyong aku mohon dengarkan aku terlebih dahulu! Aku mohon maafkan aku karena telah membohongimu namun ketika itu keadaan sangat tidak mendukung sehingga aku terpaksa harus berbohong kepadamu tapi itu untuk kebaikan kita. Aku mohon maafkan aku, jangan marah apalagi membenciku jiyong! Aku …..

Dara mengatur nafasnya karena saat ini emosinya sudah memuncak dia tidak dapat menahan air matanya untuk keluar. Jiyong sendiri hanya terdiam menunggunya menyelesaikan perkataannya. Mendengar dara yang menangis membuat jiyong ingin sekali menghentikannya dan memeluk dara erat.

…. aku sangat … menyayangimu jiyong!”

Tangan jiyong bergerak cepat melepaskan pelukan dara, menatap wajah dara! Terkejut atas perkataanya. Dara masih menangis didepannya, menatapnya dengan berat. Pikiran jiyong kusut mendengar perkataan dara. Namun setelah beberapa menit jiyong sadar jika apa yang telah ia lakukan adalah salah, bagaimana bisa dia hanya diam dan melihat wanita pujaannya menangis didepannya.

Jiyong menatap dara, wajahnya berubah, semuanya lepas, senyum lebar terpampang manis diwajahnya. Menghapus air mata dara jiyong segera memeluknya erat.

“Dara berhentilah menangis!”

“Tapi kau belum memaafkanku jiyong dan aku telah berbohong kepadamu!”

“Aku sudah melupakan hal itu! Yang terpenting saat ini adalah kau Sandara Park mengakui telah menyayangiku!”

“Lalu bagaimana denganmu jiyong? Apakah kamu mempunyai perasaan yang sama denganku? Apakah kamu menyayangiku ?”

“Hmmm… biar aku pikirkan terlebih dahulu!” Wajah jiyong mulai menampakan kejailannya dan dara melihat itu.

“Aisjhhh.. Kwon Jiyong!!!! Menyebalkan!”

“Aigooo dara… bukankah jawabannya sangat jelas. Tentu aku menyayangimu dan itu semua lebih dari yang kau bayangkan!”

“Jadi kita resmi berpacaran?”

“Hmmm.. terserah!! Apapun itu namanya yang kutahu sekarang adalah kau milikku! Satu hal lagi jangan pernah menemui si tiang minho itu lagi oke!”

“Hmmm.. araseo jiyong!”

“Aigoo dara mengapa tubuhmu sangat kecil seperti ini! Aku pastikan kau akan makan banyak mulai dari sekarang!”

“Aishhhh… !”

=====

 

Cieeeee… cwuitwiwiw!!

Suara sorakan terdengar keras ketika sepasang kekasih yang tak terduga berjalan saling berpegangan tangan. Dara dan jiyong menghampiri tae, dae, senghyun dan seungri yang sedang asyik mengobrol di ruang tengah. Setelah pertengkaran tadi mereka sefakat untuk mencoba menjalin satu hubungan yang sesungguhnya.

“Lihat uri leader sekarang benar – benar mempunyai pacar!” Ledek youngbae kencang yang membuat wajah dara dan jiyong memerah bersamaan.

“Aigoo… lihat wajah mereka memerah!” Goda Daesung.

“Hyung apakah ini artinya aku tidak bisa bermain lagi dengan dara noona?” Seungri dengan wajah polos dan sedih melihat dara. Namun seketika menjerit kesakitan saat seunghyun memukul kepalanya keras.

“Awwww …… hyung!! Mengapa kau memukulku?”

“Itu untuk kelakuanmu! Tidak bisakah kau senang sebentar melihat mereka, dasar perusak suasana!!”

“Aku hanya bertanya saja hyung!! Huhuhuh …… tentu aku senang tapi .. “

“Tapi apa seungrat? Sudah diam saja!! Bersenanglah sebentar lagi kita akan benar – benar come back tahun ini, jika jiyong mempunyai mood bagus secara tidak langsung dia akan membuat banyak lagu yang bagus apalagi dia mempunyai seseorang penginspirasi baru untuk setiap lagunya! Bukan begitu jiyong?” Jiyong tersenyum mendengar hyung nya itu dan segera menganggukan kepalanya mengiyakan seunghyun.

Dara dan jiyong pun segera duduk bersama mereka, saling membicarakan satu sama lain akan perasaan dan bagaimana kehidupan kedepannya. Member Bigbang lainnya pun mendengarkan dengan senang hati dan sesekali memberikan masukan kepada mereka. Berkumpul bersama ini membuat mereka melupakan waktu, tak diduga hari telah siang semua perut sudah berisik bernyanyi kelaparan. Dara yang mendengar itu segera bangkit dan pergi ke dapur untuk menyiapkan masakannya. Jiyong yang saat ini sedang berbunga – bunga tidak ingin sedikitpun kehilangan sosok dara disampingnya, dia mengikuti dara kemanapun dia berada. Tak sedikit dara kesal dan memarahi jiyong untuk meninggalkannya sendiri untuk focus dengan masakannya namun jiyong bersikeras ingin bersamanya.

***

“Aigoo jiyong berhenti menguntitku!”

“Tapi dara … “

(” jiyong~ah ada seseorang yang mencarimu!”) Terdengar suara youngbae yang memanggilnya.

“Jiyong, youngbae memanggilmu! Kau hampiri dulu sana!”

“Baiklah dengan terpaksa aku harus meninggalkan putri cantik nan indahku ini sebentar, tunggu aku oke !!!”

“Aishhh.. sangat kekanak – kanakan!”

“Hehehe… !!! Sebentar aku akan menghampirinya dulu ok!”

“Emp.”

***

“Youngbae ada apa ? Aku dengar kau memanggilku barusan?”

“Jiyong kakakmu mencarimu!”

“Dami noona?”

“Emp, sepertinya ada hal serius. Dia bahkan tidak mau menunggumu didalam, dia masih berada diluar!”

“Araseo, sepertinya aku akan pergi keluar sebentar! Jika dalam waktu lumayan lama aku tidak kembali bisakah kau katakan kepada dara jika aku pergi keluar bersama noonaku?”

“Araseo, cepatlah! Dami noona menunggumu didepan!”

“Baiklah!”

=====

At a restaurant •••

“Jiyong, noona mohon akhiri hubunganmu dengan dara!”

“Noona!! Aku tidak mengerti dengan sikapmu ini! Sejak kapan noona ikut campur akan kehidupanku ini apalagi menyangkut percintaan hidupku! Dengarkan aku noona, aku tidak akan dan tidak akan pernah melakukan apapun yang telah kau katakan!”

“Jiyong aku mohon ini demi kebaikanmu!”

“Kebaikan apa ? Apa yang sebenarnya terjadi? Mengapa kau melarang keras hubunganku dengan dara? Apakah noona tidak bisa lihat seberapa bahagianya aku saat bersamanya? Apakah noona tidak bisa lihat aku saat ini bisa berubah, aku sudah bisa melupakan jin-ah!”

“Jiyong, apa kamu melupakan seseorang?”

“Noona maksudmu apa ? Mengapa ini semua sangat membingungkan bagiku? Apa yang terjadi? Siapa yang telah aku lupakan? Jelaskan padaku!”

Dami menatap jiyong menghela nafasnya dan tiba – tiba menangis dihadapan jiyong. Jiyong yang melihatnya menangis semakin kebingungan. Ada apa dengan noonanya ini? Apa yang membuatnya menangis? Tapi jiyong tidak bisa sanggup melihat noonanya menangis seperti itu.

“Noona, berhentilah jangan menangis!” Jiyong memegang pundaknya dan menepuknya pelan mencoba menenangkan noonanya itu dan memang pada akhirnya dami bisa menenangkan dirinya dan menghentikan tangisannya.

“Apakah noona sudah tenang?” Dami mengangguk kecil.

“Lebih baik kita bicarakan lain kali saja sampai noona bisa dengan pikiran tenang membicarakannya?”

“Tidak! Ini semua harus segera aku jelaskan kepadamu! Noona harap kau bisa mengerti ini semua demi kebaikanmu! Noona tidak ingin melihatmu terpuruk seperti waktu itu!”

“Baiklah! Aku akan mendengarkannya dengan baik!”

“Ini tentang kecelakaan yang terjadi pada jin-ah jiyong! Noona tidak mengerti bagaimana kau bisa melupakan kejadian itu sedangkan pada waktu itu kau bersama jin-ah mengalami tabrakan besar yang mengakibatkan jin-ah dan seseorang yang kau tabrak meninggal!” Wajah jiyong mulai teringat sesuatu dan dami mulai cemas untuk melanjutkan ceritanya namun tetap dia meneruskan ceritanya itu .

“Orang yang kau tabrak adalah ayahnya dara jiyong!”

DEG

 

Wajah jiyong mengencang matanya terbuka lebar. Dami menatapnya khawatir sesungguhnya saat dami mendapatkan informasi bahwa jiyong dan dara mempunyai suatu hubungan dami kebingungan. Apa mereka berdua melupakan kejadian itu? Sedangkan seingat dami jiyong dan dara bertemu saat kejadian itu terjadi. Dami semakin khawatir ketika mendengar hubungan mereka itu sangat dekat lebih dari sekedar teman. Dami takut jika jiyong terpuruk kembali mengingat jin-ah kekasihnya dulu, dami juga takut dara akan membenci dan menyalahkan jiyong atas kejadian yang merenggut nyawa ayahnya itu. Dami ingat dara, sangat mengingatnya! Dia ingat satu gadis kecil dengan wajah kecil menangis sendirian memangil – manggil ayahnya. Dami sangat mengingatnya, dara yang hanya tinggal berdua dengan ayahnya itu menangis menyayat hatinya. Bukan jin-ah yang dia hampiri tapi gadis kecil itu, dami tidak tahu umurnya ketika itu namun karena tubuhnya yang kecil dami mengira jika dara masih sangat kecil.

Flashback on •••

 

“Ayah, bangun!!! Jangan tinggalkan aku! Ayah janji akan selalu menemaniku, ayah janji akan selalu bersamaku! Jangan tinggalkan dara ayah!! Jangan tinggalkan dara sendiri!”

Dami berlari kencang untuk menghampiri jiyong dia sangat terkejut mendapatkan kabar jika adiknya itu mengalami kecelakaan besar yang mengakibatkan 2orang meninggal dunia. Dia berhampuran mencari jiyong, dia harus segera sampai disana untuk bisa menenangkan jiyong. Keadaannya pasti sedang tidak stabil saat ini. Satu blok lagi dan dia akan sampai di tempat mereka berada.

Dia bernafas lega setelah menemukan tempat mereka berada, dami pun melangkahkan kakinya untuk menghampiri jiyong namun langkahnya terhenti ketika mendengar satu rintihan tangisan keras dari samping ruangan jiyong berada. Tanpa dia ketahui kakinya melangkah kearah itu, satu dorongan dalam jiwanya untuk menghampiri tempat itu. Disitu dia melihat seorang gadis bertubuh mungil dengan wajah sangat kecil menangis tersedu – sedu dihadapan seorang laki – laki yang dia kira adalah ayah dari gadis itu. Dami tak sadar jika dirinya telah meneteskan air mata kala melihat dia menangis tak henti dihadapan ayahnya. Dami bertanya kepada salah seorang perawat yang berjalan melewati tempatnya berada.

 

“Permisi suster, boleh saya tahu mengapa orang yang berada di ruangan ini meninggal?”

“Oh, dia mengalami satu tabrakan dengan mobil. Pengendara mobil selamat namun laki – laki ini dan satu orang wanita tewas ditempat!”

“Kalau boleh tahu siapa penabraknya?”

“Orang itu berada disamping ruangan ini! Jika ingin mendapatkan informasi lebih lanjut bisa tanyakam kepada orangnya langsung!”

“Iya, terimakasih!”

 

Mata dami membesar melihat jika jiyonglah yang menyebabkan ini semua. Dami khawatir memikirkan bagaimana kelanjutan hidup gadis itu. Dami tidak terlalu memikirkan jiyong karena dia yakin jiyong masih bisa tegar melanjutkan hidupnya. Tapi gadis ini?

 

Tanpa pikir panjang dami menghampiri gadis itu. Dia menyentuh pundaknya dan secara langsung gadis itu berbalik melihatnya. Dara masih tersedu – sedu menangis dan air matanya pun masih mengalir deras. Dara menatap bingung dami yang berdiri dihadapannya tanpa berkata apapun. Namun tiba – tiba dami memeluk dara dan menangis. Dara yang bingung segera melepaskan pelukannya dan bangkit menghadap dami.

 

“Siapa kamu? Apa yang kamu lakukan terhadapaku? Aku tidak mengenalmu!”

“Kamu tidak perlu tahu siapa aku! Aku disini ingin mewakili seseoramg untuk meminta maaf yang sedalam – dalamnya atas kejadian yang menimpa ayahmu!”

“Kamu tidak perlu melakukan itu. Dia sudah meminta maaf kepadaku!”

“Jadi kamu sudah bertemu dengannya?” Dara mengangguk pelan seraya menghapus air matanya.

“Siapa namamu? Dimana rumahmu?”

“Dara, rumahku tidak diam aku selalu berpindah – pindah tempat!”

“Baiklah dara dengarkan aku baik – baik! Aku akan membiyayai kehidupanmu sampai kamu mampu hidup sendiri tapi aku mohon, kamu harus melupakan masalah ini dan menutup rapat tentang kejadian ini. Hanya kamu dan aku yang tahu akan masalah ini! Dia baru memulai karirnya sebagai penyanyi dan karirnya baru memuncak jadi masalah sedikitpun harus dihindari olehnya. Jadi tidak mengurangi rasa hormatku terhadap ayahmu yang telah wafat aku harap kamu bisa menutup mulut akan kejadian ini. Aku akan bertanggung jawab penuh tentang semua ini!”

“Tidak usah melakukan hal itu! Aku pun tidak ingin berurusan dengannya ataupun dirimu ! Lebih baik kau tinggalkan aku sekarang juga!”

“Aku mohon aku tidak sanggup membiarkanmu hidup luntang – lantung sendiri seperti ini!”

“Itu bukan urusanmu!”

“Dengarkan aku, ini semua demi kebaikanmu!”

“Aku tidak membutuhkan belas kasihanmu! Aku mohon tinggalkan aku sendiri sebelum aku membencimu seperti aku membenci orang itu!”

 

Dami menundukan wajahnya, dengan berat hati dia meninggalkan dara sendiri.

 

 

Flashback off•••

“Kamu ingat itu jiyong?”

Hahahaha….

Suara tawa dari mulut jiyong. Dami melihatnya bingung.

“Noona, aku tidak ingin membicarakan ini lagi! Aku sudah melupakan itu semua dan jika benar dara mengalami itu dia pasti sudah melupakan hal itu juga, terbukti dengan keadaan kita yang baik – baik saja saat ini! Dara tidak pernah membahas masalah ini dan akupun sudah lupa hal itu noona! Jadi kumohon lupakanlah masalah ini dan biarkan aku bahagia dengan dara!”

“Apakah kamu yakin ini semua akan baik – baik saja? Bagaimana jika satu saat dara ingat tentang masalah ini?”

“Aku tidak peduli itu, yang terpenting saat ini aku dan dia bahagia! Aku juga yakin jika memang dia mengingat ini semua aku akan mati – matian meminta maaf dan memperbaiki semuanya!”

“Baiklah! Noona sudah lega menceritakan ini. Jika kamu benar – benar sangat yakin dengan hubunganmu itu, noona tidak bisa melarangmu lagi. Aku harap kalian bisa bahagia bersama!”

“Gomawo noona!”

“Emp!”

“Lihat wajahmu jadi jelek karena sudah menangis!” Tiba – tiba jiyong menggoda kakaknya itu yang membuat wajah dami memerah karena malu. Keadaanpun kembali seperti semula senyum dan tawa terpampang di wajah mereka.

“Aissshhhhh kwon jiyong ….. !!!!”

“Hehe.”

====

  • •• Peri mahkota •••

“Horeeeeee … aku tidak menyangka masalah ini bisa dengan mudahnya jiyong tuntaskan! Lihat cincin di jari mereka terpasang kembali!”

“Iya, berakhirlah tugas kita sampai disini!”

“Iya, semoga dara mendapatkan kehidupan yang bahagia. Kita sudah tidak bisa membantumu lagi dara!”

“Berbahagialah dengan jiyong! Ayahmu selalu menyayangimu di surga!”

====

“Dara, dimana kamu? Im home!” Jiyong berteriak keras mencari dara.

“Yaaaaa…. jiyong jangan berteriak – teriak dara ada dikamarnya!” Seunghyun menyautnya dari dalam kamarnya. Jiyong hanya tertawa kecil sambil berjalan kearah kamar dara.

“Dara??”

“Hmmm?” Dara menjawabnya singkat, dirinya sedang membaringkan tubuhnya diatas ranjang sambil membaca satu buku novel. Jiyong yang mendengar itu langsung memasang wajah cemburut menghampirinya.

“Dara aku sedih sepertinya aku tidak diharapkan datang kesini!” Dara langsung tersenyum mendengar jiyong yang bertingkah kekanak – kanakan itu. Menyimpan novelnya dara menghampiri jiyong dan memeluknya.

“Aigoooo… !”

“Hmmm… ini lebih baik! Apa kamu merindukanku hmmm?” Jiyong memeluk dara erat seraya menghirup aroma tubuh dara.

“Emp. Tadi pergi kemana? Aku kecewa melihatmu tidak ada di meja makan!”

“Tadi aku harus membicarakan sesuatu hal yang penting jadi aku terpaksa melewatkan makan denganmu!”

“Lupakan saja yang penting sekarang kamu ada disini!”

“Emp. Dara?”

“Iya?”

“Berbahagialah bersamaku! Aku akan membuat hari – harimu menjadi indah! Janji jangan pernah berpikir untuk meninggalkanku ok! Apapun yang terjadi kamu harus mempertahankan hubungan ini!” Dara tersenyum dalam pelukannya dan mengangguk kecil didadanya.

Jiyong menyentuh wajahnya dan mengecup bibir dara lembut.

“I DO LOVE YOU DARA!” Bisiknya, dara tersenyum manis dan membalasnya sama.

I DO LOVE YOU TOO JIYONG!”

 

 

 

END

 <<back

 

 

Halllllooo huhuhuhuu….. 😭😭😭😭😭😭

Ceritanya udahan. Terimakasih buat para admin yang selalu sabar ngepost.in cerita aku terimakasih juga pada applers atau reader yang setia menunggu, membaca dan memberi komen buat cerita berantakan ini. Maaf endingnya terkesan maksa nyahahah.

Jangan lupa aku punya FF baru nyahahahahahh…. dibaca juga yaaaaa 😝😝😝👉👈🙏🙏

“New story from @astarinur 😝✌👇👇❤💗🍏🍎🔜🔜🆕🆕”

                                               {CHROME HEART}

Teaser:

 

“Ya kwon bagaimana bisa aku menemukan orang itu dalam waktu 3 hari. Are you out of your mind? Bahkan FBI saja memerlukan banyak data untuk menemukan targetnya, nah ini! Inisial S.P juara puisi di salah satu festival yang bahkan entah apa namanya, jika itu saja mana bisa aku menemukannya dengan cepat. Kau bahkan tidak mempunyai foto orang itu kwon !”

“Shut up choi. Ya.. kau bodoh atau sedang eror jika aku punya banyak data informasi tentangnya aku tidak akan repot – repot meminta bantuanmu. At least i give you 3 days! It should be done by tomorrow! Tapi karena ceramahmu yang tak ada henti itu aku undur jadi 3 hari!”

“Yaa… give me one weeks! Ini masalahnya terlalu sulit menemukannya!”

“Aishhh… daripada terlalu banyak protes lebih baik kerjakan dari sekarang!! Sudahlah aku sibuk. See ya choi!!”

“Ya… Kwonnn !!!”

~~~~ S.P = Sandara Park ~~~~

 

 

Ps: visit my wattpad @astarinurINDO disitu juga ada cerita daragon dan lain – lainnya juga. Thanks ✌✌🙌🙌💞💘

 

 

PYONGGGG HENGSHO !!!!!

9 thoughts on “THE MAGIC OF LOVE [Chap. 26-End]

  1. Waahhh,,,akhir’a happy ending, 😀
    tp t’lalu pendek crta’a,,
    Dara z blm ingt klo jiyong yg nambrak ayah’a smpe mninggal,,
    Trs minho jg blm dpt pasangan
    Hmm,,,
    Bakal kangen deh sm k’jailan nd romantis’a jiyong, 😥
    Squel dong thoooooorrrrr,!!!!
    Pleaseeeeee 😥

    D’tunggu ff slanjut’a ya thor :*

  2. sebener nya gg enak mau coment nya , takut nya jd kek ngajarin gtu , tapi gpp deh ya aq mau minta maaf dlu sebelum coment ^^v
    dipart awal” itu rada gaje seh , alur nya acak”an , klimaks konflik nya seh aq liat gg ada , sorry ya , hehehe
    tapi dipertengahan uda mulai bagus seh cara penulisan nya trus bahasa nya , dan alur nya jelas mau di bwa ke mana , tapi begitu baca ending nya , ehh kok gini ya , ngebut bangett seh ya , dan ada kata yng kurang tepat deh , kayak , jiyong menyimpan nya di sudut apa gtu lupa ,jatoh nya seh jd kek nyimpen barang gtu , dan menurut aq seh ending nya gantung , padahal ya masalah kecelakaan itu masih bisa diungkapin gtu , jd semua masalah clear buat mereka , bukan selesai di sisi jiyong aja seh , dan masalah magic nya seh , kayak kurang ya , fantasy nya gg dapet , peran cii peri nya kayak nya gg terlalu bermanfaat juga seh , aduh maaf ya Astarinur coment nya jdi sok” ngajarain , maaf bangett ya , aq cuman mau kasih saran dan kritikan nya aja seh selama baca ff ini di part awal sampe ending , semoga di terima dengan baik ya , biar ff berikut nya lebih lebih bagus dri ini ,aq yakin seh kamu pasti bisa , FIGHTING AND KEEP WRITING astarinur !!!!!!!!
    sekali lagy maaf yaaaaaa 🙂

  3. beneran nih End…?
    padahal masih pengen dilanjut kak ceritanya…menurut aku sih belum selesai semua permasalahannya. but…karena udah end dan mereka jga bahagia no problem lah…hehhehe
    ditunggu ff2 yg lainnya…semangaaattt…

  4. Whatttt…. Tamat… Cpat bgt. Haha 😀 harusny di lanjutin dikitttt sj. Romantisny mreka. Hahahaha 😀 daragon ♥ gomawoooo ya hehe 😀

  5. Seriusan udh tamat sampai di situ terus maaf author kok ga ada sudut pandang dara tentang kecelakaan itu?
    Apa dara udh bener2 lupa apa emng blm tau?
    Atau mungkin ada special part kah atau sequel 😀😀😀

    Gomawo author buat ff nya…
    Hengso… Fighting buat karya2 selanjutnya

Leave a comment