Broken – chapter 12

brokenFULL Credit : acc AFF BLUDOKKI / Twitterwinglin 

Indo- Trans : Cindy/ @Cinddoyy 

sorry telat pake banget ngepostnya,hehehe… soalnya sin baru aja kelar UASnya, jadi baru bisa ngepost sekarang. karena udah gak post lama, sin postnya marathon dari chapter 12-15. happy reading. tp di komen satu2 ya.. LOL

————————————————

Dara menoleh ke tempat duduknya … matanya bergetar dalam kesedihan dan dia mendesah dan memalingkan tatapannya….

Alisnya berkerut dalam kekhawatiran … sekarang pandangannya tertuju pada pintu, menanti si ‘dia’ yang akan datang …

Ini sudah seminggu semenjak Dara terakhir melihat Jiyong … dan terakhir kali Ia melihatnya, Jiyong tampak sangat kehilangan … Dara jujur pada dirinya sendiri bahwa sampai saat ini, dirinya masih sangat memperhatikan Jiyong … bahwa alih-alih Ia melupakan segala sesuatu yang telah terjadi di antara mereka, Ia tidak bisa mengelak, kalau selama ini Ia masih mengawasi Jiyong dari jauh … Ia akan menyempatkan diri untuk mencuri pandang setiap kali Ia memiliki kesempatan … dan setelah melihat Jiyong … dia tidak suka dengan apa yang sudah dilihatnya seminggu terakhir … Dara hanya melihat dari jauh dari jarak Jiyong sebenarnya …

Dan bahkan, jika hal itu terlalu menyakitkan baginya untuk melihat Jiyong dalam keadaan seperti itu … Dara tidak bisa melakukan apa-apa, Ia hanya bisa diam ditempat … karena Ia sadar, dirinya bukanlah seseorang yang harus mengurus Jiyong lagi … bahkan, Dirinya bukanlah seseorang yang harus mengawasi Jiyong …

Mulutnya setengah terbuka, ketika Dara berpikir Jiyong adalah orang yang akhirnya akan datang… tapi Dara kecewa, ternyata yang datang adalah Profesor mereka yang akan mengajar… dan menyadari bahwa Jiyong tidak akan masuk kelas lagi hari ini…

Dara sudah menanyakan ke teman-teman Jiyong tentang keberadaannya… tapi tidak ada satu pun dari mereka yang mengetahui kabar tentang Jiyong… Jiyong selalu tidak ada setiap kali teman-temannya mengunjunginya ditempatnya… Ia bahkan tidak berada di tempat yang  biasanya Ia kunjungi.

Dara semakin penasaran setelah Dirinya memeriksa daftar panggilan tak terjawab di ponselnya… dan menemukan kenyataan bahwa nomor Jiyong ada didalam daftar  …terpikirkan dalam hatinya, bahwa panggilan itu masuk saat baterai ponselnya mendadak habis … kenapa Ia mencoba meneleponku malam itu …? pikir Dara …

Waktu sangat cepat berlalu … Dara masih merasa cemas memikirkan Jiyong …

Dara mendesah dalam kepasrahan … bagaimanapun caranya Ia terus memikirkan tentang Jiyong  … semuanya hanya sia-sia … hanya akan membuat dirinya sendiri tersiksa … dan menyakiti dirinya lebih banyak lagi …

“Yo …”

Dara melirik kearah sampingnya, menyadari kehadiran Jaejoong dengan seringai khasnya… dan Dara membalas dengan senyuman hangat yang terbentuk oleh bibirnya …

Mereka hamper selalu bersama-sama selama seminggu terakhir … sibuk utnuk mempersiapkan school’s fair… bercanda bersama … dan akhirnya Dara menjadi akrab dengannya … ada masa-masa dimana Jaejoong akan menjadi seperti anak nakal yang selalu mengganggu ketenangan … tapi akan ada kalanya juga, Jaejoong akan menjadi sosok kakak bagi Dara, menawarkan bahunya saat Dara merasa terpuruk… mengingatkannya pada malam saat Ia dan Jiyong bertemu…

“Aku menemukan sebuah toko mainan yang menjual barang-barangnya dengan harga lebih murah kalau kita membelinya dalam jumlah banyak …”

Jaejoong memegang sebuah brosur … Dara menatap Jaejoong … Dara hampir menertawakan ekspresi Jaejoong yang terlihat sangat serius dengan perkataannya… alisnya merangkak naik … ini pertama kalinya Dara melihat Jaejoong tampak sangat bersemangat saat membicarakan tentang projek yang sedang mereka kerjakan…

Jaejoong menghentikan langkahnya … dan menjentikkan pandangannya pada Dara …

“Apa …?” Tanya Jaejoong dengan suara datar …

“Tidak …” jawab Dara kembali sambil tersenyum dan melanjutkan langkahnya …

Jaejoong mengangkat alisnya sebelum Ia menghampiri Dara …

“Tssk … Kau kadang-kadang membuatku tidak menyukaimu tahu! …”

Seru Jaejoong yang membuat Dara tak percaya mendengarnya… rahangnya turun … Hey?! Sekarang siapa yang bicara tentang hal tidak menyukai sekarang …? pikirnya …

“Whatever Jae …”

Dara memutar bola matanya, sebelum dirinya mulai merasa kesal dengan Jaejoong…

Dara mendengar Jaejoong tertawa keras, tepat sebelum mereka berdua masuk kedalam kelas … menarik perhatian  dari teman-teman sekelas mereka yang lain …

“Apa kalian berdua go public sekarang …?”

Diara mendengar salah satu teman sekelasnya bertanya … membuat matanya terbelalak … Dara mendengar Jaejoong yang berada dibelakangnya tersedak karena tertawaannya sendiri…

“Apa ..! Tentu saja tidak ..! “

Dara langsung melambaikan tangannya di depannya … melihat kearah Jaejoong untuk mencari bantuan, tapi orang yang diminta hanya mengangkat bahunya, karena diam-diam Jaejoong pergi ke tempat duduknya.

“Oh … kami kira benar … soalnya kalian berdua selalu bersama … dan ditambah lagi, apa yang salah Dara-sshi …? Kalian berdua terlihat cocok… “

Dara hanya bisa melihatmenatap teman-temannya tak percaya … tentu saja Ia dan Jaejoong harus selalu  bersama karena project mereka … Dara bergegas pergi menjauh dari teman-teman sekelasnya saat Ia merinding memikirkan tentang kemungkinan jika dirinya dan Jaejoong benar-benar bersama-sama sebagai pasangan … Ia tidak bisa melihat kesamaan diantara mereka …

Dara menggerutu saat pergi ke tempat duduknya … melemparkan tatapan mematikannya pada Jaejoong, saat Ia melewatinya … dan hal itu hanya untuk mendapatkan tawa dari Jaejoong…

Tapi sebelum Dara bisa membalas perlakuan Jaejoong padanya, Profesor mereka datang … dan Dara hanya bisa mendesis di tempat duduknya … mendengar hal itu semua orang menggodanya sepanjang waktu, Ia hampir tenggelam dalam kemarahan … Aishh betapa inginnya Dara melempari Jaejoong dengan kursinya saat ini …

“Aisht … Kau menyukainya … kan …?”

Dara mengertakkan giginya saat Ia bertanya pada Jaejoong setelah kelas mereka selesai … matanya menyipit ketika menatap Jaejoong …

“Tidak sebanyak kau menyukainya …” jawab Jaejoong sambil tertawa, Ia menggantung tasnya di bahu dan bersiap untuk pergi …

“Oh God Jaejoong …! Sadarlah… oh please … “

Dara mengeratkan kedua tangannya seolah-olah Ia menggigil mendengar apa yang Jaejoong katakan … Jaejoong menyeringai dan Ia meletakkan tangannya di bahu Dara sebelum Ia berbicara …

“Maaf Dara … tapi kau bukan tipeku …”

Jaejoong mengamati Dara dari kepala sampai kaki, sebelum Ia tertawa sekali lagi …dengan tawa yang masih keluar dari mulutny,  Jaejoong melangkah pergi keluar ruangan meninggalkan Dara … mata Dara membelalak karena kenyataan hidup yang akhirnya mnghantamnya … Dara masih terdiam untuk sementara waktu, sebelum akhirnya apa Jaejoong baru saja katakana membuatnya  tenggelam dalam dirinya …

“Yah …! Kim Jaejoong …! Kembali Kau …! “

Dara berlari mengejar Jaejoong … dengan wajah penuh amarah, pipinya merona merah seolah-olah sewaktu-waktu Ia akan meledak …

Dan segera setelah Dara mencapai pintu … Ia menabrak seseorang yang sedang berjalan di depan pintu kelasnya…

Dara berusaha bangkit berdiri, namun Ia hampir terjatuh lagi jika tidak ada sebuah tangan dengan cepat menyambar lengannya dan menariknya kembali … membuat Dara terdorong kedepan dan memeluk orang yang baru saja Ia tabrak …

Seolah-olah segala sesuatu di sekelilingnya tiba-tiba berhenti seketika … merasakan kehangatan yang familiar dengan dirinya, yang lama-lama mulai  menyelimuti tubuhnya … dan kemudian tiba-tiba Dara mulai merasakan jantungnya berpacu amat cepat … dan napasnya mulai tertahan saat Ia merasakan suatu perasaan aneh yang merayap dalam tubuhnya …

“Apa Kau baik-baik saja …?”

Dan setelah mendengar suara familiar itu, mata Dara melebar dan mulut terbuka karena terkejut … tubuhnya mendadak kaku… Dara tidak mampu bereaksi karena suara itu … saat Ia tiba-tiba kehilangan kemampuannya untuk berbicara …

“Apa yang terjadi …? “

Kebingungan tiba-tiba memenuhi pikiran Dara … apakah Ia mampu mendengar sesuatu sekarang … atau hanya karena Ia terlalu khawatir dan Ia merindukannya…? Hanya dapat terjawab ketika Dara merasakan pria itu melepaskan pelukannya dari dirinya …

Itu DIA… menatap dengan senyum yang terpampang di bibirnya … melihat kearah Dara lagi dengan tatapan yang penuh kasih … jauh sangat berbeda dari yang Ia lihat di 2 minggu terakhir …

Dara hanya bisa melenguh … tak bisa mengucapkan kata-kata, bahkan Ia tidak bisa mengedipkan matanya, Ia takut kalau-kalau semua ini hanya mimpi, yang mungkin bisa  menghilang dari pandangannya.

“Apa kau terluka ..? Kau seharusnya tidak berlari-lari disekitar sini … Kau bisa melukai dirimu sendiri … “

Dan ini suaranya lagi …  suara hangat yang familiar itu, ironis karena hal itu masih bisa membuat Dara menggigil sampai ke tulang punggungnya…

Dan menuju hatinya sekali lagi … seperti genderang, yang suaranya lebih keras dari suara bisa  terdengar …

<<back  next>>

9 thoughts on “Broken – chapter 12

  1. jiyong sudah kembali dari “bertapa”nya…..kekekekkekee
    wow…mereka tabrakan……dara ampe nggak bisa apa2 tuh pas tau yg dia tabrak itu jiyong.

Leave a comment