Seoul Lovers #1

SL copy

Author : Rachi

***

Seorang gadis terlihat berlari-lari kecil di sebuah jalanan kota Seoul yang cukup ramai sambil sesekali melirik layar ponselnya yang dianggap seperti cermin. Ia ingin memastikan makeupnya tidak berlebihan ketika bertemu dengan adiknya. Dengan kemeja bermotif floral dan celana panjang hitam yang menurutnya cukup pantas dikenakan, gadis itu tersenyum puas.

Setelah berjalan kurang lebih 200 meter, akhirnya ia sampai di kantor polisi. Salah satu petugas disana langsung menyambutnya dengan ramah dan menuntunnya ke sebuah ruangan kecil. Itu karena para polisi disana sudah mengenal gadis itu sejak lama. Hampir setiap minggu ia selalu membagikan makanan gratis pada mereka yang dengan senang hati menerimanya dengan tangan terbuka.

“Sanghyun-ah, aku membawakanmu makanan.” panggil gadis itu sambil mengangkat kotak makanan ke udara.

“MAKANAN???” teriak Sanghyun gembira setengah mati. Wajahnya yang sempat seperti zombie hidup kini berubah menjadi spesies langka dengan cengirannya yang super lebar ketika mendengar kata makanan. “SANDARA PARK, AKU TIDAK SALAH MEMILIHMU SEBAGAI KAKAKKU!” jeritnya kencang seraya ingin memeluk gadis itu, namun Dara dengan secepat kilat memblokir usahanya.

“Yah Park Sanghyun! Pelankan suaramu!” balas Dara. Suara adik laki-lakinya itu benar-benar mengerikan, terkadang bisa mengalahkan suara orang yang sedang berdemo dengan alat pengeras suara.

“Noonaaa, kenapa kau lama sekali, aku sudah sangat kelaparan tahu.” Sanghyun langsung menyambar kotak makanan yang dipegang Dara tanpa menghiraukan Dara yang masih berdiri di pintu.

“Aisht, kau ini!” gerutu Dara kesal sambil berjalan mengikuti Sanghyun dari belakang dan duduk di sofa empuk yang sudah biasa ia duduki.

Dara mengedarkan pandangan ke seluruh penjuru ruangan dan menyadari bahwa suasana ruang kantor adiknya kali ini terasa lebih manusiawi dibanding sebelumnya. Biasanya ia akan menemukan kertas berserakan dimana-mana, buku-buku berantakan di lantai dan potongan baju dan celana boxer milik Sanghyun yang tergeletak di sembarang tempat. Ruangan itu jauh dari kata rapi, bahkan cenderung mirip gudang yang tidak terpakai bertahun-tahun. Adiknya luar biasa jorok, berbeda dengan dirinya yang sangat mengidolakan kebersihan.

Tanpa sengaja matanya melihat kartu pengenal seorang pria yang tergeletak di samping sofa yang ia duduki. Refleks tangan mungilnya mengambil tanda pengenal itu.

Dan detik itu juga, Dara merasakan nafasnya sedikit tercekat. Matanya terkunci pada sosok pria di foto itu, nyaris tak berkedip selama hampir 30 detik, sebuah rekor baru buatnya. Pria itu, memiliki bentuk wajah kecil dan mata yang sayu. Dahi yang cukup lebar karena tatanan rambutnya yang dibuat sedikit cepak. Kulit wajahnya nyaris sempurna, mulus tak ada jerawat, dan bibirnya tipis seperti wanita.

“Jiyong. Namanya Kwon Jiyong noona, jika kau ingin tahu.” kata Sanghyun tiba-tiba, yang sudah memperhatikan kelakukan kakak perempuannya sejak tadi.

Gadis itu selalu punya kebiasaan unik ketika memandang segala sesuatu yang ia anggap menarik. Tak peduli benda ataupun makhluk hidup, jika Dara sudah sekali melihatnya, ia akan tahan berlama-lama memandang dan mengaguminya. Dan kali ini sesuatu yang berhasil menarik perhatiannya adalah, seorang pria bernama Kwon Jiyong.

“Dia, siapa?” tanya Dara yang akhirnya berhasil mengeluarkan suara, setelah tadi terlalu asyik memandangi sosok pria itu.

”Polisi baru dari Incheon yang katanya hari ini akan seruangan denganku,” Sanghyun menghampiri Dara dan duduk di sebelahnya ketika nafsu makannya yang sangat besar sudah terpenuhi. “Aku yakin noona, kau pasti tidak akan tahan berlama-lama dengannya.” lanjutnya.

“Wae?”

“Ayolah noona, apa kau tahan dengan seseorang yang mampu bertahan 2-3 jam membaca dengan posisi yang sama dan tidak mengeluarkan suara sama sekali?”

“Selama itu?”

“Ya, dan menurut desas desus kabar, orang itu sangat pendiam, bicara kalau ada perlunya, dan wajahnya, Nyaris. Tanpa. Ekpresi.” kata Sanghyun sambil mendramatisir kata-katanya. “Aku saja tidak mau dekat-dekat dengannya kalau ia sudah ada disini. Sepertinya dia pria yang sangat mengerikan.”

“Benarkah?” tanya Dara dengan nada penasaran yang sangat kentara sambil mencondongkan tubuhnya ke arah Sanghyun.

Oh sial. Sepertinya ia sudah membuat gadis itu penasaran dengan pernyataannya sendiri. Ia lupa kalau kakak perempuannya ini adalah tipe orang yang sangat ingin tahu.

“Tapi kurasa dia cukup tampan Sanghyun-ah. Aku suka.” ujar Dara secara terang-terangan dan kembali memundurkan tubuhnya.

“MWO???” pekik Sanghyun. Kali ini suaranya benar-benar terdengar seperti pakai speaker.

“Kalau dia jadi kekasihku, bagaimana?” tanya Dara sambil sedikit melirik Sanghyun yang matanya seketika membulat sempurna begitu ia mengatakan hal itu.

“Mwoya?! Otakmu benar-benar tidak waras noona.” pekik Sanghyun lagi, tak percaya dengan pendengarannya. Bagaimana mungkin, kakaknya bisa langsung jatuh hati pada pandangan pertama!

“Biar saja.” sahut Dara santai.

“Yah! Sandara Park!”

“Yah! Sopanlah sedikit pada kakakmu ini!” rengutnya kesal sambil berdiri dan mengambil kotak makanan yang didalamnya sudah ludes tak bersisa. Siapa lagi kalau bukan si pemangsa itu yang menghabiskannya. “Baiklah, aku pulang saja, kupingku bisa sakit mendengar kau teriak-teriak.” ujarnya lagi.

Bukan namanya Sandara park kalau ia tidak ceroboh, seakan-akan sifat itu sudah menempel di ubun-ubunnya. Baru saja ia akan melangkahi pintu, tiba-tiba Sanghyun berteriak,

“Noona, awas!”

BRUGG

Terlambat. Tubuh mungil Dara sudah ditubruk sesuatu yang cukup kekar dari depan. Ia nyaris saja jatuh terjengkang ke lantai karena terserempet kakinya sendiri, kalau saja tidak ada tangan seseorang yang memegang kedua siku tangannya dan membantunya hingga Dara bisa berdiri kembali dengan tegak. “Ah, kamsahamnida.” ujarnya.

Ketika Dara sudah bisa berdiri lagi dengan benar, ia hampir tak bisa mengatupkan mulutnya rapat-rapat karena saking terkejutnya menatap pria yang tadi menolongnya. Sebut saja ia membeku di tempatnya. Pria itu mengenakan topi baseball hitam bertuliskan badboy dan memakai kacamata hitam yang entah kenapa terasa sangat pas di matanya. Pria itu tidak terlalu tinggi, tidak juga terlalu pendek. Tubuhnya tidak terlalu kurus, tidak juga terlalu atletis.

Mendadak seluruh tubuhnya serasa terhipnotis ketika pria itu melepas kacamatanya dan gantian menatapnya dengan tatapan yang tidak bisa diartikan. Ekpresi wajahnya tidak terbaca. Bohong kalau pria itu tidak menarik, justru saking menariknya pria itu, membuat Dara nyaris tidak mampu memompa oksigennya dengan benar. Dara melirik pria itu dengan sedikit gelisah. Sedangkan pria itu berdiri dengan sangat tenang, hampir tak ada reaksi.

“Kau, mau aku jadi kekasihmu?” ucap pria itu pelan sambil memiringkan sedikit kepalanya. Sekilas ucapannya terdengar seperti pernyataan daripada pertanyaan.

Benar kata Sanghyun, pria itu benar-benar mengerikan. Dara mengumpat dalam hati kenapa ia tidak bisa mengontrol kata-katanya. Mungkin pria itu sudah mendengar semua ucapannya. Sekali lagi, Dara kembali menatap wajah itu dan sialnya, pria itu… Nyaris sempurna di mata Dara.

 fin? next>>

Maju mundur cantik, maju mundur cantik, XD LOL, lirik ini pas banget sama kegalauan saya, soalnya sya mau cerita ini langsung habis kyk oneshot tapi tetap bisa nyambung ke cerita selanjutnya kyk series, jadi mianhae yah jika nanti pada bingung, hehe. Okelah, kalau begitu selamat menikmati cerita ini dulu, ^_~

37 thoughts on “Seoul Lovers #1

Leave a comment