THE PROTECTOR [6] : Piccolo vs Super Boo

protect copy

Author :: Rachi
Length :: Chapters

 

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Sandara POV

“Darling, be carefull with your pregnancy.”

Jiwaku seolah pergi meninggalkan tubuhku. Seandainya planet Pandora itu memang ada seperti di film Avatar, dengan senang hati aku akan kesana untuk memulihkan otakku. Sepertinya telingaku sedikit bermasalah ketika mendengar kata-kata, aku hamil.

Aku Hamil.

AKU HAMIL?!

HAMIL KEPALAMU!!

Setelah Jiyong mengatakan hal gila itu, aku segera menendang lututnya sampai ia menjerit kesakitan. Aku tak peduli jika seluruh orang di dalam restaurant mendengarnya. Aku berusaha mati-matian menjelaskan pada Daniel oppa bahwa aku tidak hamil namun setiap kali aku ingin berbicara pada Daniel oppa, si Piccolo ini selalu memotong pembicaraanku hingga aku menendang lutut sebelahnya lagi. Gaahhh, aku ingin sekali menutup mulutnya dengan isolasi. Sepertinya dia sudah terkontaminasi oleh kegilaan Seunghyun. Jika Jiyong adalah Si Dumb maka Seunghyun adalah Si Dumber.

“Daniel oppa, it’s not what you think. We’re just friend, right JIYONG?” aku menendang kakinya dibawah meja dan memelototinya berharap ia tak akan salah bicara.

“No, we’re more than just friends.” Kwon sialan.

“Darling please, you and our baby are my responsibility.” OMG, aku tidak dengar, aku tidak dengar! My soul, my soul, where are you???

“JIYONG, I’m not pregnant with your child!” Aku berharap ini pertama dan terakhir kalinya aku mengatakan hal itu.

“Ok.”

“Finally.” Thanks God. Pembahasan ini selesai sampai disini. The End. Fin.

“Are you sure you’re not pregnant with my child?”

Somebody pleaseeeee, pinjamkan tongkat Harry Potter padaku untuk menyihirnya menjadi katak!?@#%^&$

Jiyong POV

Sejak tadi Dara sudah memberikan tatapan horor padaku. Aku tak mau menjelaskan apapun pada si Super Boo ini. Yeah, panggilan yang kuberikan pada Daniel si pria blasteran ini. Kenapa ku bilang ia seperti Super Boo? Karena ia memakai dasi pink!. Aku teringat pada salah satu musuh Sun Goku di anime Dragon Ball dimana tokoh jahat ini seluruh tubuhnya berwarna pink. Bukannya aku tak suka dengan warna pink tapi kupikir pria yang memakai dasi pink cenderung homo, dan sudah cukup kelakuan absurd Seunghyun hyung bagiku.

“Daniel oppa, it’s not what you think. We’re just friend, right JIYONG?” Dara menendang kakiku di bawah meja dan kembali memelototiku.

Oppa

OPPA

OPPA!?!

LET’S THE BULLET FLY! Apa aku tidak salah dengar? Dia memanggilnya oppa? Bahkan aku yang lebih tua 4 bulan darinya tidak pernah dipanggil oppa!? Grandma, setelah aku buat perhitungan dengan para berandal Busan, aku akan buat perhitungan denganmu!

“No. we’re more than just friends.” Jawabku dengan mimik serius. Aku hanya ingin menggoda si nenek-nenek ini karena ia tidak mendengarkan peringatanku untuk tidak dekat-dekat dengan pria lain lagipula aku tidak suka jika orang yang berada dalam pengawasanku tidak mendengarkan perkataanku.

“Darling please, you and our baby are my responsibility.” Sepertinya aku berbakat untuk jadi aktor.

“JIYONG, i’m not pregnant with your child!” Wajah Dara sangat epik saat mengatakan hal itu, hahaha.

“Ok.”

“Finally.”

 “Are you sure you’re not pregnant with my child?”

 “Oh my God, KWON JI YONG!!”

“Fine-fine.”  He he he, ini menyenangkan.

“Please oppa, don’t mind him. He is crazy.” Grandma, jangan pegang-pegang tangannya!

 “I think he just jealous.”

“I’m not jealous Mr. Daniel.” Okay, ini mulai menyebalkan. Si Super Boo hanya tertawa pelan dan menyeruput wine di tangannya. Grrr, dia sangat tenang sekali.

“So, how do you knew each other?” Aku penasaran bagaimana mereka bertemu pertama kalinya.

“We met at airport.”

“And?”

“I helped her when she was going to fall.”

“And?”

“That’s all.”

“Really?”

“Are you sure you’re not her boyfriend?”

“What?”

“Because you act like her boyfriend.”

DAMN IT.

“Hey Jiyong, Dara, akhirnya aku menemukan kalian.” Terima kasih hyung, kau menyelamatkanku. Jika perbincangan ini dilanjutkan, kurasa aku akan mati dalam kekesalan. Seunghyun hyung datang menghampiri kami dan menepuk bahuku. Saat ia duduk di kursi sebelahku, aku melihat ada bercak darah di hidungnya.

“Omo Seunghyun, ada apa dengan hidungmu?” tanya Dara  terkejut. “Ada lalat hampir masuk ke dalam hidungku, lalu ku tepuk dengan keras. Mungkin ini sisa darahnya.” Jawabnya setelah berpikir sejenak. “Benar. Lalat nakal.” Celetukku pelan. Seunghyun hyung menyikut lenganku dan aku hanya terkekeh pelan. Jika Dara tahu apa yang sudah temannya perbuat pada Seunghyun hyung, mungkin Dara akan berguling-gulingan di lantai karena tertawa.

“Oh, siapa ini?” tanya Seunghyun hyung pura-pura innocent. Aku menceritakan pada Seunghyun hyung saat aku bertemu dengan si pria blasteran ini di tepi Sungai Han dan saat ia menolong aku dan Dara yang pernah dikejar oleh orang suruhan pria bercadar merah.

“Oh Seunghyun, ini Daniel oppa. Aku bertemu dengannya beberapa waktu yang lalu di Sungai Han.” Dara dengan senang hati memperkenalkannya dengan Seunghyun. “Daniel OPPA?” tanyanya sembari menoleh ke arahku. Damn you Hyung.

“Aku Choi Seunghyun. Senang bertemu Anda.” Seunghyun hyung membungkukkan badannya untuk memberi hormat namun si Super Boo ini terlihat kebingungan dan sudah mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan.

“Oppa, he told you that his name is Choi Seunghyun and he said that’s nice to meet you.” Dara menjadi penerjemah antara si Super Boo dan Seunghyun hyung. “Oh. Nice to meet you to Choi Seunghyun. Daniel Henney but just call me Daniel.” Super Boo balas membungkukkan badannya.

“Ji, sepertinya si pria bule ini tidak mengerti bahasa kita.” Seunghyun hyung berbisik ke telingaku dan menaik turunkan alisnya. “Hyung, kau mau merencanakan apa?” aku balik berbisik padanya. Dari tatapan matanya aku tahu ia sedang merencanakan sesuatu. Beware of Godzilla.

 

“Ehemm.. Ji, lihat tubuhnya, kekar dan berotot seperti Mike Tyson, huahahhaa.”

“Hyung..” Peringatan pertama.

“Wajahnya lumayan tampan tapi ia seperti orang dungu, bwuahahhaaa.”

“Seunghyun hyung..” Aku tarik kembali kata-kataku bahwa ia datang untuk menyelamatkanku.

“Dan rambutnya, kau lihat rambutnya Ji, seperti Rock Lee di anime Naruto, wohohohoo.”

Aku menutup sebagian wajah dengan telapak tangan kiriku. Ternyata efek Park Bom benar-benar membuatnya tambah gila. Aku melihat Dara yang mematung di tempatnya, sepertinya ia sangat syok mendengar perkataan Seunghyun hyung. Kemudian aku melirik Super Boo di sebelahnya yang sedari tadi hanya tersenyum simpul pada Seunghyun Hyung. Dara menendang kakiku, SEKALI LAGI. Dan aku membalasnya dengan mengerdikkan bahu. Walaupun sejak awal aku tidak menyukai pria ini tapi aku juga tidak ingin membuat masalah dengannya.

“Jiyong, Seunghyun, kalian disini.” Inspektur Han mendekati meja kami dan datang bersama seorang kenalannya serta Youngbae di sampingnya. “Dara. Oh Daniel, kau disini juga?” tanyanya lagi. Sekilas aku melihat Inspektur Han terkejut melihat Dara dan Daniel saling mengenal. Tapi kupikir itu hanya khayalanku saja.

“Kebetulan sekali kalian disini, aku ingin mengenalkan kalian pada seseorang. Ini adalah temanku, Lee Byunghun, Kepala Biro NIS dan satu dari beberapa agen terbaik yang dimiliki NIS.” Ucap Inspektur Han.

“Lee Byunghyun imnida.” Ujarnya sembari membungkuk memberi hormat. Mataku mengamati kenalan Inspektur Han yang berdiri di sampingnya. Badan tegap dan berotot. Potongan rambut klimis. Pistol Beretta 92 di pinggangnya yang sering digunakan oleh pasukan khusus dalam kegiatan intelijen di luar negeri. Tipikal tim intelejen.

“Byunghun, mereka adalah para anak buahku. Kwon Jiyong, Choi Seunghyun dan Dong Youngbae yang ada disampingmu.” Inspektur Han memperkenalkan kami pada Kepala biro Lee yang menatap aku dan Seunghyun bergantian.

“Aku sudah berbicara banyak dengan Youngbae-shi tadi mengenai kalian berdua.” Katanya lagi.

“Aku berharap yang anda dengar bukan hal-hal yang buruk, Pak.” Aku berdiri dan membalas hormatnya.

“Jangan khawatir, aku banyak mendengar tentang keberhasilan tim kalian dalam menangani kasus.”

“Kamsahamnida Kepala biro Lee.”

Kepala biro Lee lalu menatap Super Boo dan tersenyum. Okay, aku mulai merasakan perasaan aneh saat ini. Kenapa dia tersenyum?

“Kepala biro Lee, this is Daniel, our friend.” Seunghyun hyung dengan percaya diri berbahasa Inggris dan menarik Daniel, menggantungkan lengannya ke bahu pria itu dan mengenalkannya pada Kepala biro Lee. Friend?? Terima kasih hyung, tapi maaf aku tidak mau berteman dengan si Super Boo ini.

“Hmm, hyung, sebenarnya Daniel adalah an-…” sepertinya Youngbae ingin mengatakan sesuatu.

“I know him.” Jawabnya singkat.

“Oh?” Seunghyun hyung hanya bisa mengucapkan kata itu. Perasaanku semakin tidak enak, jangan-jangan…

“Daniel, ayo kita kembali ke markas. Inspektur Han, terima kasih sudah mengundang kami ke pestamu. Lain kali aku yang akan traktir, Ok? Sampai bertemu lagi lain waktu.” Kepala biro Lee membungkukkan badan pada Inspektur Han dan kami semua lalu ia pergi meninggalkan kami.

Hyung, bersiaplah menuju dunia kegelapan.

Perlahan Seunghyun hyung melepaskan tangannya yang tergantung dari bahu Daniel. Ia hanya bisa membelalakkan matanya dan menganga lebar. Jika mulut Seunghyun hyung selebar itu, mungkin lalat bisa masuk ke dalamnya, hahaha.. Tapi tawa dalam hatiku berhenti saat tindakan si Super Boo berhasil membuat jantungku mau copot.

“Dara, I hope I will see you again.” Dengan perkataan itu si Super Boo membungkuk dan mengecup telapak atas tangan kanan Dara hingga membuat Dara mengedipkan matanya berkali-kali.

“Oh okay op-oppa…”

KAMEHAMEHA ATTACK!!!

“Oh Seunghyun-shi..” ujar si Super Boo. Seunghyun hyung hanya bisa mendesah berat mendengar namanya dipanggil.

“Y-y-yes?” jawabnya tergagap.

“Aku memang menyukai anime Naruto.” Tuturnya dalam bahasa korea.

Seseorang tolong panggilkan ambulance!

“Ah, satu hal lagi. Ibuku adalah orang Korea jadi sejak awal aku mengerti bahasa kalian, hanya saja aku lebih nyaman menggunakan bahasa Inggris.”

You’re dead hyung!

 

***

Jiyong menutup telinganya erat-erat mendengar pertengkaran Dara dan Seunghyun yang belum berhenti sejak Daniel meninggalkan mereka.

“Kenapa kau tidak bilang kalau ia bisa bahasa Korea!?”

“Aku juga tidak tahu. Aku bicara dengannya menggunakan bahasa Inggris!?”

“Dan kau Youngbae, kenapa tidak bilang padaku!?”

“Aku ingin bilang tapi Kepala biro Lee sudah bicara lebih dulu hyung.”

“Aisht! Sejak tadi kau hanya menatap gadis bartender itu kan!?”

“Yah, hyung!”

“Dan kau Sandara, kau ingin mempermalukanku kan?”

“Apa?”

“Bilang saja kau ingin menjelek-jelekkanku didepan Jiyong dan mengambilnya dariku kan?”

“Oh my goodness, aku tidak percaya ini!”

“Sandara Park, aku baru tahu kalau kau kejam sekali.”

“Choi Seunghyun!”

“Jangan harap aku akan memaafkanmu, aku akan me-…”

“Dara?” suara itu. SUARA ITU. Seunghyun bagai tersambar petir mendengar suara dari belakangnya. Oh tidak! Jangan lagi, jangan lagi, sudah cukup hari ini darah segarnya habis karena dekat-dekat dengan Bom. Seunghyun tidak punya pasokan darah jika ia harus mimisan lagi.

“Kenapa kau bertengkar dengan Seunghyun? Dan Seunghyun, kau kemana saja, aku mencarimu kemana-mana.” Seunghyun tidak berani menengok ke belakang, punggungnya masih membelakangi Bom, sampai akhirnya Bom menepuk lengan Seunghyun.

Poke

Diam mematung.

Poke poke

Masih tidak bergeming.

Poke poke poke

Bom memunculkan kepalanya dari arah kiri, dan tubuh Seunghyun bergerak ke kanan. Lalu kepala Bom muncul dari arah kanan, tubuh Seunghyun refleks menghindar ke kiri. Mereka terus-terusan melakukan hal itu hingga membuat Jiyong, Youngbae dan Dara kebingungan. Seunghyun mulai mengambil ancang-ancang untuk segera angkat kaki dari situ. Ia mulai mundur selangkah demi langkah dan hal itu tak luput dari pandangan mata Bom.

“Yah! Seunghyun, ada apa denganmu, kenapa kau menghindariku?” tanya Bom kesal. Seunghyun tidak menjawab, kakinya sudah bergerak mundur, “Sandara, kita akan lanjutkan kembali nanti.” Setelah mengatakan hal itu, Seunghyun langsung lari terbirit-birit meninggalkan mereka bertiga.

“Choi Seunghyun, kembali kesini!” Bom segera mengikuti Seunghyun yang berlari ke arah pintu darurat dengan tergesa-gesa.

***

“Hey.” Jiyong beberapa kali memanggil Dara namun panggilannya sama sekali tidak digubris karena sepertinya ia masih kesal dengan Jiyong. Mereka berjalan dalam diam menuju parkiran mobil seusai pesta. Youngbae dan Seunghyun sudah lebih dulu pulang bersama para berandal dari Busan karena hidung Seunghyun tak henti-hentinya mimisan. Sedangkan Bom diantar pulang oleh tunangannya.

“Hey, kau masih marah?” tanya Jiyong sekali lagi sambil menarik-narik ujung baju Dara namun masih tak mendapat tanggapan. Dara terus berjalan tanpa mempedulikan tangan Jiyong yang masih memegang erat ujung bajunya. Terpikir ide gila yang sebenarnya tak ingin ia lakukan, tapi ia juga tak mau berlarut-larut bertengkar dengan Dara.

“Aku akan menyesali ini.” Jiyong menghela napas panjang. Dia bergerak mendahului Dara dan berdiri di hadapannya, sontak langkah Dara terhenti. “APA?” tanyanya dengan nada kejengkelan.

“Gom se-mari-ga     

 Han ji-be isseo

Appa gom, omma gom, ae-gi gom

Appa go-meun tung tung hae

Omma go-meun nal-shin-hae

Ae-gi go-meun neo-moo ki-yeo-wo

Eu-sseuk, eu-sseuk, jal-han-da…..

 

Piccolo bernyanyi.

Piccolo menggoyangkan kepalanya ke kiri dan ke kanan.

Piccolo menaik turunkan bahunya dan berputar-putar.

Si Piccolo ini menyanyikan lagu 3 Bears???

Dara hanya bengong melihatnya dan tak bisa berkata apa-apa. Ia terlalu syok mendapati si Piccolo yang dingin dan menyebalkan bisa melakukan hal ini. Ia tak peduli jika Jiyong bernyanyi dengan nada yang pas-pasan dan ekspresinya sangat datar.

“BWUAHAHAHAHHAAA, aku bersumpah tadi itu epic sekali. HAHAHHAHA.”

“Lupakan. Aku menyesal melakukannya.”

“Bisakah kau melakukannya lagi, puahleaseeee?”

“Tidak.”

“Ayolaaaahhh… Kali ini dengan tariannya?”

“Sudah kubilang tidak.”

“Darling?”

“Sekarang kau memanggilku darling.”

“Hehehe… okay-okay. Tapi yang tadi itu sangat lucu Kwon, hahahahaha.”

“Ayo cepat kita pulang.” Jiyong membuka pintu dan menuntun Dara duduk di kursi depan penumpang. Ia memasangkan sabuk pengaman dan merapihkan rambut Dara yang sedikit berantakan. “Maafkan aku. Mungkin aku terlalu bersikap protektif dan kekanak-kanakan. Aku hanya tidak ingin terjadi sesuatu padamu.” Ucapnya sambil  menyelipkan sisa-sisa rambut Dara ke belakang telinganya. Dara menunduk ke bawah untuk menyembunyikan pipinya yang bersemu merah.

“Jangan terlalu dekat dengan si Super Boo itu maksudku Daniel, sepertinya ia berbahaya. Kau mengerti?” ucapnya lagi.

“A.ra.sso.” ujar Dara menekankan kata-katanya sembari tersenyum.

“Good girl.” Jiyong mengelus-elus kepala Dara lalu beranjak pergi menuju kursi pengemudi. Saat Jiyong baru membuka pintu mobil, Dara mendengar bunyi tembakan yang cukup kencang diletuskan beberapa kali.

 

DORR DORR DORR

Ia melepas sabuk pengaman dan segera keluar dari mobil begitu melihat Jiyong ambruk didepan matanya. “JIYONGG!?” teriaknya.

Jiyong memegangi perutnya yang kini bersimbah darah. Nafasnya terengah-engah. Ia tak sempat mengeluarkan pistol dari sarungnya karena tembakan itu sangat cepat dan tak diduganya. Ia duduk lunglai di atas aspal jalan dan tubuhnya bersandar lemah di ban depan mobil.

BRRMM… CITTT….

Jiyong melihat sekelebat bayangan seorang pria tertawa sinis padanya dengan mengendarai mobil sport berwarna merah yang perlahan meninggalkannya.

 ……………………………………………….

– to be continue –

Okeh chingu, sya perjelas lg yah, Jiyong = Piccolo, Daniel = pria blasteran = Super Boo, biar para readers gk bingung lg, hehehe. Oh y mianhae klo rada kepanjangan, he…

NIS = National Intelligence Service => seperti BIN (Badan Intelijen Negara) klo di Indo.

Masih inget kan adegan ep 5 di drama Full House saat Han Ji Eun (Song Hye Kyo) berkunjung ke rumah mertuanya bersama Lee Young Jae (Rain) dan mereka lupa membawa hadiah utk si nenek? Ji eun menyanyikan lagu 3 Bears (lagu anak-anak korea) dengan tariannya yg epic, XD XD XD, kocak bgtsss…

<< Back Next >>

64 thoughts on “THE PROTECTOR [6] : Piccolo vs Super Boo

  1. Aq tau lagunya 😂😂😂udah membayangkan klu jiyong nyanyi lagunya plus gerakan yg sama kayak ji eun di full house 😂😂😂😂.

  2. Ohh God seunghyun pliisssss kelakuan mu tidak mencerminkan bentuk mu ckckckckkkk,,,
    omoo itu jiyong siapa yg nembak, ishh mana cuma tinggal dara ama jiyong lagi, duhh someone tolong mereka ,,,,

Leave a comment