[DGI FESTIVAL 2016_PARADE] The True Of Love Story #2-End

cover-unria2

Author : Yussie

Cast : Sandara Park, Kwon Jiyong, Jung Yonghwa, Krystal Jung, Lee Donghae, dll

Genre : love, romance

 .

THE TRUE OF LOVE STORY (part 2)

.

Sudah dua hari semenjak Jiyong dibawa ke rumah sakit. Dan selama dua hari itu pula, Dara selalu menemani Jiyong, tidak beranjak dari sisi tempat tidur Jiyong. Dia merasa sangat menyesal dan sedih karena ternyata selama ini dirinya hanya salah paham. Jiyong tidak pernah bermaksud melukainya, tetapi karena kondisi kesehatannya yang sangat buruklah yang membuat Jiyong terpaksa meninggalkan Dara.

Dara sudah mendengar banyak dari Krystal bahwa selama lima tahun belakangan ini, Jiyong sudah berusaha mencari pengobatan dengan berbagai cara, beberapa kali operasi, dipasang alat-alat di jantungnya bahkan pengobatan alternatif dijalaninya, namun usaha-usaha tersebut belum membuahkan hasil. Akan tetapi Jiyong selama ini belum menyerah, karena dia masih mempunyai semangat untuk hidup, harapan agar dapat sembuh dan bisa bertemu dengan Dara lagi, penyemangat hidupnya selama ini, yeoja yang selalu ada di hati Jiyong.

Melihat wajah Jiyong yang sangat pucat, hati Dara terasa sangat sakit. Jadi selama ini Jiyong selalu berusaha menyembunyikan kesakitannya, pikir Dara. Perlahan dibelainya dengan lembut rambut namja yang sangat dicintainya tersebut. Merasakan sentuhan lembut tangan Dara, Jiyong perlahan membuka matanya.

“Dara-ah.” Ucapnya pelan, Jiyong berusaha bangun, namun Dara melarangnya.

“Ji, kau jangan bangun dulu, neh. Kau masih sangat lemah, berbaringlah.” Ucap Dara sambil membaringkan Jiyong kembali dan menyelimutinya. Jiyong langsung tersenyum mendengarnya, dia merasa sangat senang bisa sedekat ini lagi dengan Dara, setelah lima tahun lamanya mereka berpisah, tidak ada yang berubah dari Dara, masih tetap lembut.

“Dara-ah gomawo karena kau telah menemaniku. Mianhae jika selama lima tahun ini aku selalu membuatmu bersedih.” Ucap Jiyong sambil memegang tangan Dara, merasa bersalah atas kesedihan yang telah dialami Dara.

“Ji, kau tidak usah memikirkan hal tersebut lagi neh. Karena sekarang aku sudah tahu apa alasanmu yang sebenarnya, jadi kau tidak usah merasa bersalah seperti itu. Selama ini aku hanya salah paham kan, jadi aku bersyukur, sangat sangat bersyukur aku masih bisa bertemu denganmu. Dan gomawo karena kau mau bertahan hingga sejauh ini karena diriku. Gomawo karena kau masih dan terus mencintaiku hingga saat ini. Mulai sekarang, kau tidak boleh mengambil keputusan sepihak saja, karena aku yang akan menjagamu mulai sekarang dan semua masalah dapat kita pecahkan berdua, ok!” ucap Dara sambil mengangkat tangannya mengajak Jiyong untuk tos.

“Ok, nyonya Kwon Jiyong.” Jawab Jiyong sambil mengangkat tangannya untuk tos. Mereka berdua tertawa bahagia, berusaha untuk tidak memikirkan yang terburuk, hanya menjalani saja dengan penuh kebahagiaan.

Besoknya, Jiyong sudah diperbolehkan pulang oleh dokter, tapi dengan catatan bahwa dia harus benar-benar menjaga kondisi tubuhnya dengan sangat baik. Dara pun meyakinkan dokter bahwa dia akan mengawasi Jiyong dengan sangat ketat. Setelah keluar dari rumah sakit, Jiyong pulang ke rumah Krystal untuk sementara waktu karena dia sudah berniat untuk menyewa unit apartemen di samping apartemen Dara, yang kebetulan sudah kosong karena penyewa sebelumnya pindah tugas ke luar Seoul. Hari dimana Jiyong pindah ke sebelah apartemen Dara adalah hari yang sangat melelahkan namun membahagiakan untuk Dara. Hari itu, Dara, Krystal, Yonghwa bahkan Donghae membantu Jiyong untuk pindahan. Donghae sudah meminta maaf pada Jiyong atas kejadian waktu itu dan Jiyong pun memahami alasan Donghae memukulnya.

Hari demi hari berlalu, Jiyong selalu menjemput Dara dari kantornya dan mereka banyak menghabiskan waktu bersama. Dara juga selalu menemani Jiyong untuk cek rutin kondisi kesehatannya di rumah sakit tiap seminggu sekali. Hari itu seperti biasa, Dara sedang menunggu Jiyong menjemputnya di kantor, tetapi sudah tiga puluh menit berlalu namun Jiyong belum juga datang. Rasa khawatir langsung dirasakan oleh Dara karena tidak biasanya Jiyong telat dan tidak memberikan kabar padanya. Dara berusaha menghubungi Jiyong beberapa kali namun ponsel Jiyong tidak aktif. Dara mencoba menghubungi Krystal, siapa tahu dia tahu keberadaan Jiyong.

Yeoboseyo unnie.” Jawab Krystal.

Yeoboseyo, Krys, maaf jika aku mengganggu. Apakah kau sedang bersama Jiyong?” Tanya Dara dengan penuh kecemasan.

“Tidak unnie, bukankah Jiyong oppa harusnya sekarang sudah menjemputmu?” Tanya Krystal yang juga mulai merasa cemas.

Neh, harusnya dia sudah sampai daritadi. Aku juga tidak bisa menghubungi ponselnya. Krys, jika nanti Jiyong menghubungimu, tolong kabari aku ya. Aku mulai cemas Krys, bagaimana jika terjadi sesuatu di jalan ketika Jiyong sedang menuju kesini? Hiks, seharusnya aku tidak memperbolehkan Jiyong menjemputku setiap hari, pasti itu membuatnya lelah, hiks. Jika terjadi sesuatu pada Jiyong, hiks, aku-a-aku, hiks hiks..” Dara tidak mampu melanjutkan ucapannya karena sekarang dia menangis terisak-isak, takut jika terjadi sesuatu pada Jiyong, tapi tiba-tiba ada yang memeluknya dari belakang. Kaget, Dara langsung menoleh ke belakang dan ternyata Jiyong yang memeluknya, syukurlah, ucap Dara dalam hati. Seketika tangisnya kian meledak setelah melihat Jiyong. Senang karena Jiyong baik-baik saja, perasaan lega karena Dara sempat berpikir dia tidak akan bisa melihat Jiyong lagi apabila terjadi sesuatu padanya di perjalanan tadi.

“Halo Krystal, ini aku Jiyong. Neh, aku baik-baik saja. Oke Krys, bye.” Ucap Jiyong pada Krystal setelah tadi mengambil alih ponsel Dara.

Sambil menghapus air mata Dara, Jiyong berkata melalui isyarat mulutnya bahwa dia baik-baik saja sambil tersenyum. Jiyong langsung menggandeng tangan Dara dan membawanya masuk ke mobil Jiyong. Ketika mereka sudah berada di dalam mobil, Jiyong memasangkan sabuk pengaman untuk Dara dan segera melajukan mobilnya. Sadar bahwa mereka tidak menuju ke arah apartemen mereka, Dara segera bertanya pada Jiyong kemana mereka akan pergi, namun Jiyong hanya menjawab bahwa nanti Dara akan tahu sendiri.

“Aku punya kejutan untukmu babe. Kuharap kau akan suka kejutan dariku ini.” Ucap Jiyong sambil tersenyum lebar memamerkan deretan giginya.

“Tapi kau kan tidak harus sampai mematikan ponselmu Ji.” Kata Dara sambil merengut, memanyunkan bibirnya. Jiyong yang melihat hal itu hanya mencubit pipi Dara dengan gemas.

Mianhae babe, aku tidak tahu jika ponselku baterainya habis. Kau jangan cemberut seperti itu, kau jadi semakin imut. Aku jadi ingin menciummu sekarang.” Goda Jiyong yang dibalas cubitan di lengan oleh Dara.

“Aw, sakit babe.” Jiyong berpura-pura kesakitan. Lalu mereka berdua tertawa. Akhirnya mereka tiba di tempat tujuan. Di panti asuhan tempat Dara biasa berkunjung.

“Ji, ini kan..”

“Yep, ini panti asuhan yang sering kau kunjungi babe. Aku tahu semua tentangmu, jadi jangan kaget begitu.” Cengiran Jiyong membuat Dara langsung memukul lengan Jiyong pelan. Mereka berdua lalu masuk ke dalam panti asuhan dengan bergandengan tangan. Terlihat keduanya sangat bahagia. Dara bahagia karena dia sudah merindukan semua anak-anak di panti, terutama kesayangannya, Eunji. Jiyong bahagia karena melihat Dara tersenyum bahagia. Dia merasa sangat beruntung bisa memiliki wanita sebaik dan selembut Dara.

Ketika mereka sudah berada di dalam panti, Dara merasa kaget karena satu persatu anak panti memberikannya setangkai bunga mawar. Dia segera menoleh ke Jiyong, namun Jiyong pura-pura mengalihkan pandangannya ke arah lain. Mereka berjalan ke taman yang berada di dalam panti, dan alangkah terkejutnya Dara ketika melihat taman tersebut sudah dihias sedemikian rupa dengan bunga dimana-mana serta jalan setapak yang sengaja dibuat dengan bunga di kanan dan kiri jalannya. Dara segera menoleh ke samping untuk bertanya pada Jiyong, namun Jiyong sudah tidak ada lagi di sampingnya. Dara mencari-cari keberadaan Jiyong dan akhirnya melihat Jiyong ada di tengah taman berdiri sambil menggendong seorang bayi mungil di tangannya, yang diyakini Dara adalah Eunji, bayi yang sangat disayanginya. Dia sudah jatuh hati kepada bayi mungil itu ketika pertama kali melihatnya. Karena ibu Eunji sudah tiada dan ayahnya pergi entah kemana, akhirnya Eunji dititipkan di panti asuhan ini oleh bibinya semenjak berumur satu bulan, karena bibinya tidak sanggup bila harus membiayai Eunji, sedangkan dia sudah mempunyai lima anak dan hidup serba kekurangan.

Perlahan Dara berjalan mendekati Jiyong dan Eunji yang ada di dalam gendongan Jiyong. Dia mencium lembut pipi Eunji dan Jiyong sambil tersenyum penuh cinta. Dara merasa mereka seperti sebuah keluarga kecil yang bahagia.

“Dara.” Terdengar suara Ibu Kim, pengurus panti asuhan. Dara langsung berjalan menuju Ibu Kim dan memeluknya. Ibu Kim membalas pelukan Dara dan membisikkan sesuatu di telinga Dara. Dara yang mendengarnya langsung terbelalak kaget namun sangat bahagia, tidak percaya dengan apa yang baru saja diucapkan oleh Ibu Kim.

“Benarkah itu? A-aku bisa mengadopsi Eunji Ibu Kim?” Tanya Dara memastikan bahwa pendengarannya tidak salah. Ibu Kim menjawabnya dengan anggukan dan senyuman.

“Neh, tapi kau harus memberikan jawaban yang tepat atas pertanyaan Jiyong terlebih dahulu. Setelah itu, barulah kalian bisa mengadopsi Eunji.” Tutur Ibu Kim.

“Pertanyaan?? Pertanyaan seperti apa Ibu Kim?” Tanya Dara. Ibu Kim hanya tertawa sambil memberi isyarat kepada Dara untuk melihat ke arah Jiyong. Jiyong kini sedang berjalan ke arah Dara sambil membawa sebuket bunga mawar. Sesampainya di depan Dara, Jiyong langsung berlutut sambil menyodorkan bunga mawar tersebut kepada Dara.

“Dara, maafkan aku bila kali ini aku egois. Aku tahu mungkin aku seharusnya tidak melakukan ini, tapi kumohon biarkan sekali ini saja aku bersikap egois. Aku hanya ingin merasakan bahagia sebelum aku pergi untuk selamanya. Dan bahagiaku adalah bila bersama denganmu dan menghabiskan sisa waktu yang kupunya hanya bersamamu. Sandara Park, maukah kau memberikan kebahagiaan padaku dalam sisa waktu yang kupunya? Maukah kau menjadi ibu dari Eunji dan kita dapat merawatnya bersama?” Tanya Jiyong dengan mata yang berkaca-kaca.

Pabo, tentu saja aku mau menjadi Nyonya Kwon Jiyong. Dan kau, jangan berani-berani kau meninggalkan aku secepat itu, karena kita akan berusaha untuk menyembuhkanmu. Ja-jadi, kau jangan berpikiran untuk pergi lagi dariku, neh. Karena aku akan selalu mencintaimu selamanya Kwon Jiyong.” Ucap Dara mengambil bunga dari tangan Jiyong dan langsung memeluk tubuh Jiyong. Mereka berdua berpelukan sambil menangis, sementara anak-anak panti bertepuk tangan, sedangkan Ibu Kim dan pengurus panti lainnya ikut menangis terharu melihat lamaran Jiyong kepada Dara. Setelah keduanya melepaskan pelukan masing-masing, keduanya berjalan menuju pengurus panti yang sedang menggendong Eunji, lalu sekarang Eunji sudah berada di dekapan Dara dan Jiyong mendekap Dara serta calon buah hati mereka.

Seminggu setelah lamaran, mereka sibuk mengurus dokumen untuk adopsi Eunji. Dara merasa amat bahagia karena sekarang dia bisa mengadopsi Eunji sebagai anaknya dan sebentar lagi dirinya dan Jiyong akan menikah. Jiyong segera melakukan lamaran resmi dengan membawa orangtuanya untuk bertemu dengan orangtua Dara di Busan. Acara pernikahan akan dilaksanakan sebulan lagi di Busan yang merupakan kampung halaman Jiyong dan Dara. Mereka berdua sangat antusias dan berusaha merencanakan yang terbaik untuk acara pernikahan tersebut. Krystal serta Yonghwa juga antusias membantu Jiyong dan Dara untuk mempersiapkan pernikahan mereka, mulai dari mencari desainer sampai membantu menyebarkan undangan. Karena Jiyong dan Dara ingin resepsi yang sederhana, maka mereka hanya mengundang teman serta relasi yang dekat saja. Jiyong mengundang teman dan kliennya yang sering menggunakan jasa desainnya berhubung Jiyong merupakan seorang desain grafis, sedangkan Dara mengundang sahabat serta rekan kerjanya di Seoul. Tak lupa keluarga serta sahabat semenjak sekolah yang tinggal di Busan.

Akan tetapi, ada satu orang yang sangat terluka dan hancur ketika mendengar rencana pernikahan Jiyong dan Dara. Tidak, dia sudah merasa patah hati ketika tahu bahwa Jiyong dan Dara kembali bersama. Orang tersebut adalah Lee Donghae. Walaupun di depan Dara dia berusaha tegar dan menerima bahwa Dara hanya mencintai Jiyong seorang, namun di dasar hatinya, dia masih belum bisa melepaskan Dara ke pelukan Jiyong. Semenjak mengetahui bahwa Jiyong sudah melamar Dara, sejak saat itulah Donghae kembali ke kebiasaannya dahulu, suka minum sampai mabuk dan akhirnya berkelahi di bar. Yonghwa sebagai sahabat Donghae juga Dara selalu berusaha untuk memberi pengertian pada hyungnya itu bahwa mereka berdua harus bisa merelakan Dara untuk Jiyong, karena nyatanya Dara terlihat sangat bahagia saat bersama Jiyong. Tapi ternyata hal itu tidak mudah bagi seorang Donghae, karena perasaannya sudah terlalu dalam untuk Dara. Akhirnya dia melampiaskan patah hatinya pada minuman dan perkelahian. Dara, tentu saja tidak mengetahui hal tersebut karena Donghae selalu berhasil berpura-pura bahagia di depan Dara.

Sebulan kemudian, akhirnya hari yang ditunggu-tunggu telah tiba. Hari ini adalah hari dimana Jiyong dan Dara akan mengucapkan janji suci mereka. Dara sangat senang namun juga gugup karena hari ini dia akan resmi menjadi Nyonya Kwon Jiyong. Dara telah memakai gaun pengantin yang sangat cantik serta riasan wajah yang sederhana namun tetap memancarkan aura kecantikannya. Semua mata memandang pada Dara seorang ketika terlihat Dara mulai memasuki altar didampingi oleh ayahnya. Semua sahabat Dara hadir, kecuali Donghae. Terlihat di ujung altar, Jiyong sudah siap menyambut Dara, siap menjadikan Dara sebagai istrinya. Jiyong terlihat sangat tampan dengan jas dan celana putih yang dikenakannya. Bisa dibilang, Dara dan Jiyong adalah pasangan pengantin yang paling cantik dan tampan. Semua orang tersenyum bahagia melihat kebahagiaan pasangan pengantin tersebut. Sahabat serta keluarga pengantin menangis terharu melihat pernikahan mereka. Krystal tak kuasa menahan isak tangisnya. Yonghwa yang berdiri di sampingnya berusaha menguatkannya dengan mendekap tubuh Krystal dari samping. Mereka menjadi sangat dekat setelah membantu persiapan pernikahan Dara dan Jiyong. Tampaknya sudah tumbuh benih cinta diantara mereka berdua.

Tiba saatnya mereka mengucapkan janji setia mereka, namun tiba-tiba tubuh Jiyong limbung. Jiyong tampak kesakitan sembari terus memegangi dadanya. Lalu Jiyong jatuh pingsan. Semua orang yang ada di acara tersebut langsung berteriak histeris. Dara, Krystal dan eomma Jiyong langsung menangis histeris melihat Jiyong tak sadarkan diri. Dara lalu jatuh pingsan juga akibat terlalu histeris dan tidak mampu menerima kenyataan yang terjadi. Padahal hari ini adalah hari yang sudah lama diimpikannya, hari dimana dia akan resmi menjadi istri seorang Kwon Jiyong, pria yang selalu dicintainya. Namun kenapa pada hari yang sangat bahagia tersebut justru berubah menjadi lautan tangis karena kondisi Jiyong yang tiba-tiba melemah.

Jiyong langsung dilarikan ke rumah sakit terdekat dan langsung ditangani oleh dokter di rumah sakit tersebut. Dokter berusaha mengupayakan segala cara untuk menyelamatkan Jiyong, namun kondisi kritisnya belum juga terlewati. Dara yang sudah sadar langsung menuju rumah sakit tempat Jiyong sedang berjuang melewati masa kritisnya. Dara terus menangis, menangis dan menangis. Walaupun dia berusaha untuk tenang dan tidak menangis, tetapi airmatanya seolah keluar begitu saja karena dia sangat mengkhawatirkan keadaan Jiyong. Krystal dan Yonghwa, serta eomma-appa Jiyong dan eomma-appa Dara berusaha menenangkan Dara sebisa mungkin.

Dokter keluar ruangan ICU mengabarkan bahwa kondisi Jiyong semakin kritis dan kemungkinan harapan akan sangat kecil kecuali Jiyong mendapatkan pendonor jantung agar operasi transplantasi jantung bisa cepat dilakukan untuk menyelamatkan nyawanya. Dara yang mendengar hal tersebut semakin histeris, dia terus berteriak memanggil nama Jiyong, memintanya agar jangan meninggalkan Dara sendirian disini. Semua orang berusaha menenangkan Dara.

“Tidaaak…Jiyoong…tolong jangan tinggalkan aku, tolong-hiks..jangan-hiks..tinggalkan aku, hiks..hiks..hiks.” Dara terus menangis histeris seperti itu sampai akhirnya dia kelelahan dan jatuh pingsan.

Sementara itu di rumah sakit yang sama, terlihat beberapa perawat sedang membawa tubuh seorang pria yang terluka parah akibat tusukan dalam di perutnya. Terlihat lukanya sangat dalam karena darahnya terus keluar. Tampak juga goresan benda tajam di beberapa bagian tubuhnya. Pria itu berada di antara sadar dan tidak sadar, namun dia masih dalam posisi sadar ketika dilihatnya seorang yeoja yang sangat dikenalnya, lebih tepatnya yeoja yang sangat dicintainya sedang menangis histeris. Namun dia tidak dapat berbuat apa-apa karena tubuhnya sangat terasa sakit sekarang. Seseorang mengenalinya saat pria itu lewat di depannya, sedang dibawa oleh para perawat menuju ruang operasi.

“Donghae hyung.” Yonghwa tidak percaya dengan matanya saat dia melihat kondisi Donghae yang terluka parah dan sedang dibawa ke ruang operasi. Dengan setengah berlari, Yonghwa mengampiri Donghae dan bertanya pada perawat apa yang telah terjadi padanya. Perawat pun menjelaskan bahwa pria tersebut terlibat perkelahian di bar subuh tadi, lalu orang yang dipukulnya tidak terima dan menyerangnya saat pagi tadi pria tersebut keluar dari bar masih dalam keadaan mabuk. Penyerangnya membawa senjata tajam dan melukai tubuh Donghae dengan sangat dalam.

Donghae yang dalam keadaan hampir tidak sadarkan diri berusaha bertanya pada Yonghwa apa yang sedang terjadi pada Dara. Yonghwa menjelaskan bahwa Jiyong sedang dalam kondisi kritis dan mungkin tidak dapat terselamatkan kecuali dengan operasi transplantasi jantung. Setelah mendengar penjelasan Yonghwa, Donghae pun langsung tidak sadarkan diri dan langsung dibawa masuk ruang operasi.

– Dua Tahun Kemudian –

Hari ini adalah hari ulang tahun Kwon Mingguk yang pertama. Setelah menerima ucapan selamat ulang tahun dari appa, eomma dan noonanya, mereka berencana pergi ke suatu tempat. Tempat dimana setiap tahun Dara dan Jiyong serta Yonghwa selalu pergi kesana untuk mengunjungi sahabat baik mereka.

Setelah sampai di tempat tujuan, Jiyong dan Dara beserta kedua anaknya, Eunji dan Mingguk langsung turun lalu menuju tempat dimana Yonghwa dan Krystal sudah menunggu mereka. Di atas pusara tersebut, terlihat nama sahabat baik mereka, Lee Donghae yang wafat dua tahun silam, tepat disaat Jiyong mendapatkan kesempatan hidupnya yang kedua dengan mendapatkan jantung yang baru. Ya, jantung tersebut adalah jantung milik Donghae. Saat itu, di ruang operasi, dalam keadaan setengah sadar, Donghae bertanya pada dokter apakah kesempatannya untuk hidup masih ada atau hanya kecil. Lalu Donghae meminta pada dokter tersebut untuk mengambil jantungnya dan segera mendonorkannya pada seorang pasien yang bernama Kwon Jiyong yang saat ini dalam kondisi yang sangat kritis setelah Donghae menyadari bahwa seandainya pun dia bertahan hidup, dia akan cacat permanen akibat luka yang dideritanya. Dokter tersebut akhirnya menyanggupi permintaan Donghae karena dia benar-benar bersikukuh bahwa dia ingin menjadi pendonor jantung untuk Kwon Jiyong. Setelah meminta tanda tangan sanak keluarga Donghae yang ada di rumah sakit, yaitu Yonghwa, akhirnya dokter mengabulkan permintaan Donghae.

Dan disinilah Kwon Jiyong sekarang, bahagia bersama keluarga kecilnya bersama Dara dan kedua anak mereka. Dia tidak dapat menyampaikan apa-apa selain rasa terimakasih yang amat sangat kepada Donghae atas pengorbanan yang dilakukannya. Dara juga merasa sangat bahagia, dan itu semua berkat Donghae, dia sekarang bisa bersama dengan Jiyong, walaupun dia merasa amat sedih karena harus kehilangan salah satu sahabat terbaiknya, Lee Donghae.

“Donghae-ah, gomawo karena kau, Jiyong mempunyai kesempatan hidup yang kedua. Karenamu, aku sangat bahagia sekarang Donghae-ah. Dan mianhae karena aku mungkin bukan sahabat yang baik untukmu karena di saat terakhirmu, aku tidak berada disisimu.” Ucap Dara dalam hati sambil menaburkan bunga segar di atas makam Donghae.

– TAMAT –

 

14 thoughts on “[DGI FESTIVAL 2016_PARADE] The True Of Love Story #2-End

  1. Huwwaa …
    kirain mw sad end , trnyata kgk hehehe tp ruz khilangan bang hae 😢😢😢
    keren ff kak , wlaupun nyesek gitu tp brakhir hepi end .. makasih unt ff nya kak 😘😘

  2. Setidaknya ini ending yang kuharapkan. Mereka bahagiaaa tapi agak kurang ngefeel karena kepergian Donghae. Good Job authornim😊

  3. Thx so much for ur beautiful story which was happy ending.ur story really make me so happy.u’r a great author clap ..clap..clap… thumb up:)

Leave a comment