CHEONGDAMDONG HOST CLUB ~ Falling~ [Chap 12]

cheongdamdong host club

Author :: Hanny G^dragon (twitter : @Hannytaukand)
Cast     :: Sandara Park (dara), Kwon Jiyong (Gdragon), All Member Big Bang
Genre  :: WARNING ~~Menjunjung tinggi kemewahan, kekonyolan, dan keromantisan,,,kekeke

“Happy reading chinguuuu…^^”

Jiyong Pov

            Semenjak kejadian kemarin aku berharap aku tidak akan membuat Dara menangis lagi. Aku akan membuat dia nyaman bersamaku dan bahkan aku akan membuatnya tersenyum.

“Annyeong, sekertaris Cha. Perintahkan detective terhandal di cheongdamdong untuk menyelidiki keberadaan seseorang. Aku akan kirim e-mail tentang orang itu berserta fotonya”perintahku pada sekertaris kepercayaan keluarga Kwon. Ku hempaskan tubuhku pada ranjang besar yang terdapat ukiran emas ditiap tepinya, membuatku seperti seorang pangeran dari sebuah kerajaan. Yups aku memang anak seorang raja, raja bisnis.kekeke. ku lihat langit-langit rumah yang amat sangat tinggi menerawang memikirkan yang kini aku rasakan. Dan itu entah apa, yang terngiang hanya satu nama DARA.

“Arrrggghhhh, aku masih tak bisa melupakan kejadian dimana si namja tiang itu mengecup Dara. Tuhan aku tak bisa percaya itu, dia melakukannya di depanku. Sial”gerutuku karena tak bisa melupakan kejadian itu kau tunggu pembalasanku Kim Woo Bin. Ku lihat telefon genggamku, ku telfon seseorang.

“Yeoboseo? Ada apa Ji? Aku masih di apartementku, aku masih ingin tidur sebelum melayani para tamu nanti” ucap Top hyung di seberang telfon.

“Mian mengganggu tidurmu yang ku tahu pasti di sampingmu terdapat bantal yang bergambarkan uang. Ah sudahlah aku menelefon karena ingin memberitahukan bahwa hari ini host club di liburkan. Kita pergi untuk liburan saja ne. Aku sudah menyiapkan semuanya. Beri tahu yang lain”ucapku santai.

“MORAGO? Hari ini libur berarti tidak ada uang??? Ya!!! Apa kau gila?? Berlibur saat bersalju seperti ini?dan yang pasti aku tidak ingin mengeluarkan uang untuk perjalanan ini”ucap Top hyung bertingkah protectif terhadap uangnya.ckckc makhluk absurd.

“Aiissshh, semua aku sudah siapkan hyung kau hanya membawa dirimu dan beritahu semua member host kecuali Dara. Aku yang akan memberi tahunya sendiri.okey aku tunggu di bandara jam 12 siang ini” ucapku memutus sambungan telfon. Dan sesegera mungkin aku menyambar kunci mobil lamborgini putihku, melaju menuju kost Dara.

**

~Kost Dara~

Tok tok tok aku mengetuk pintu kost Dara yang super mungil, karena toilet pesuruhku lebih besar dibanding kost ini *Arogan_Jiyong_mood_on.

“Annyeong, Daraaaaaaa…..YA!!! mengapa kau yang membuka pintu??” aku terkaget saat senyumku berkembang untuk yang ku kira Dara ternyata Woo bin yang membuka pintu.

“Mana Dara, mengapa kau ada di sini huh? Minggir kau pasti ingin berlaku cabul pada Dara” ucapku galak sambil menyingkirkan namja pohon jati itu dan masuk ke dalam mencari Dara. Dan Taddaaaaaaaaaaaa, Tuhan mataku ingin copot dari rongganya. Aku menemukan Dara keluar dari kamar mandi dengan rambut yang basah mengartikan sudah berkeramas. Otakku langsung mencerna kejadian apa yang terjadi. Woo bin di sini, kemudian Dara keluar dari kamar mandi dengan berkeramas, dan mereka sebelum aku datang hanya berduaan, muuungkiiiiinkaaaaaaaah????

“Andweeee(*ala gwangsoo) Dara katakan padaku kau tidak melakukan apapun dengan namja menyebalkan itu?? Kumohon Dara katakan padaku kau tidak melakukannya, huueeee”tangisku yang kini membahana dan merengek seperti bocah kecil, dan di hadapanku Dara berwajah tidak mengerti apa yang aku katakan.

Author pov

“Ya!! Pabbo, kau masih mengira aku wanita murahan???sehingga aku dapat melakukan itu dengan siapapun?” ucap Dara yang kini mengerti akan pertayaan Jiyong yang sedang menangis seperti bocah yang kehilangan balonnya.

“Jinnja???jinjja?jinnja….emmm jinnjaa???” tanya Jiyong menghentikan sejenak tangisnya dan melap ingus yang bergelayut manja di hidungnya.

“Emmm” ucap Dara singkat.

“hoooosssh, aku lega. Ya kau, kau sedang apa disini? Kau mau menggali kuburanmu sendiri?” ucap Jiyong yang kini berakting cool jika berhadapan dengan Woo bin.

“Aku hanya berkunjung hyung”ucap Woo bin dengan tersenyum khasnya.

“Cih, jangan tersenyum padaku. Penjilat” ucap Jiyong mengacuhkan Woo bin.

“Dara, palli kemasi bajumu kita akan berlibur. Aku sudah menyiapkan semuanya member host club pun ikut” ungkap Jiyong mengajak Dara dengan riang gembira.

“Berlibur? Hari ini??? Shirro aku malas” tolak Dara.

“Ya, tidak ada penolakan dalam kamus hidupku. Baiklah kau tidak perlu berkemas, aku akan menyeretmu ke bandara”ucap Jiyong dengan mata tajamnya.

“Dara-aah kau sebaiknya ikut berlibur dengan hyung. Ku lihat kau perlu refreshingkan otak lugumu ini” ucap Woo bin tersenyum pada Dara sambil mengacak-acak rambut pendek Dara.

“Huaaah, apa yang sedang kau lakukan tengik?”teriak Jiyong menangkis tangan Woo bin yang sedang berada di atas kepala Dara.

“Emm baiklah. Aku ikut. Aku akan siap-siap” ucap Dara tiba-tiba.

“Heol, kau menyetujuinya langsung karena itu ucapan dari si tengik ini, sedangkan sebelumnya kau menolaknya karena itu ajakan dari ku, benar-benar wanita bar-bar ini”gerutu Jiyong yang di acuhkan Dara.

**

~ Di Bandara ~

            Jiyong dan Dara yang sedang duduk menunggu member host club yang lain. Jiyong sudah berulang kali menelefon Top tapi tidak ada jawaban dan begitupun dengan member lainnya.

“Aiisshht, kemana makhluk-makhluk astral itu? Sudah ku bilang jam 12 sudah ada di sini mengapa mereka belum menampakkan batang hidung mereka?” gerutu Jiyong sambil berbicara pada handphonenya.

“Benarkah kau mengajak mereka? Apakah kau sedang menjebakku agar aku berlibur hanya bersama mu?”selidik Dara dengan memincingkan matanya menatap Jiyong.

“Aigoo, kau arogan sekali nona Park. Aku tidak berfikiran seperti itu, tapiiii itu boleh juga, kekeke “ cengir Jiyong.

“Sudahlah aku pulang saja, sudah cukup aku pergi ke Jepang denganmu waktu itu dan itu menyebalkan” ucap Dara sambil beranjak dari duduknya dan tak lama handphone Jiyong berdering dan itu dari Top, Jiyong pun mengangkat telfon itu dan mengaktifkan speakernya agar Dara bisa mendengar percakapan mereka.

“Ji, kau sudah di Bandara? Mian baru menghubungimu, aku dan yang lain sedang berada di Rumah sakit. Panda bodoh tesedak permen yang masih bulat, dan itu menyangkut di tenggorokannya. Mungkin kami akan menyusul setelah panda bodoh ini mengeluarkan permen itu, kau dan Dara berangkat saja. Aku dan yang lain akan menyusul kalian. Kami janji” ucap Top dengan nada tak beraturan karena sambil memegangi panda yang berontak seperti akan di gorok lehernya oleh dokter.

“Apakah panda itu tidak apa-apa? Aku akan mengcancel liburan ini, dan segera ke rumah sakit” ucap Jiyong.

“Sudahlah Ji, panda ini baik-baik saja. Bahkan saat sedang sakitpun dia masih bisa melirik suster sexy di rumah sakit ini. Otak yadongnya masih berjalan dengan sehat Ji, kau tak perlu khawatir. Pergi lah Bali menunggumu” ucap Top di seberang sana.

“Baiklah, tapi jaga panda itu ne dan segera kalian menyusul kami” ucap Jiyong setuju.

“Okey. Jangan macam-macam pada Dara Ji,,”goda Top.

“Mana berani aku dengan yeoja preman seperti dia, kami pergi ne, bye”ucap Jiyong sambil memutus percakapan dia dan Top.

“Kau dengar sendiri bukan? Kajja kita berangkat” ucap Jiyong pada Dara.

“Jinjja, kita berangkat saat ini juga? Hanya berdua?kau dan aku?” tanya Dara dengan wajah bodoh.

“Ne, kau dan aku”ucap jiong singkat sambil menyeret tangan Dara menuju pesawat Jet pribadi Jiyong.

Dara Pov

~Pesawat~

            Aku hanya memandang langit biru yang seperti menemaniku dalam perjalanan ini. Lebih baik melihat langit biru yang bisu daripada aku melihat dan mendengarkan ocehan cempreng si kemoceng blink-blink itu. Semenjak dia duduk di pesawat mulutnya tak berhenti mengoceh membicarakan pantai Bali atau pemandangan Bali. Dia itu menyombongkan diri atau apa? Cih menjijikan.

“Hei, dada rata dan tubuh pendek. Kau tak mendengarkan aku bicara?”ucap si kemoceng sialan itu. Dia mengatakan aku pendek. Sial.

“Morago???pendek?? kau kira kau bertubuh tinggi? Heol, tinggimu dengan Woo bin oppa sangat jauh selisihnya, kau juga pendek kemoceng”ucapku tak mau kalah yang kini meladeni ocehan brutalnya.

“Ya!! Jangan bandingkan aku dengan dia. Dia itu tidak normal. Tingginya melebihi manusia biasa kau tahu”ucap si kemoceng tak terima dibandingkan dengan Woo bin oppa.

“Terserah kau saja. Bisakah kau diam, kau terlalu berisik” ucapku malas kembali memandang ke luar jendela pesawat. Aku penasaran Bali itu seperti apa.

**

~Bali~

“Huaaah, daebak”ucapku dengan mulut menganga karena pemandangan indah Bali yang kata si kemoceng kami sedang di daerah Ubud. Hijaaaauuu di mana-mana. Aku suka.

“Kau norak sekali”gerutu kemoceng hidup itu namun aku tidak menghiraukannya.

            Kami menginap di hotel mewah di daerah itu, dan kalian sudah pasti tahu bahwa kamar yang kami akan tempati merupakan kamar termahal di hotel ini siapa lagi kalau bukan karena kemoceng nyentrik itu. Dia mengeluarkan uang seperti ia mengeluarkan keringat dari tubuhnya.

“Kamarmu di 89 dan aku di kamar 88. Ini kuncimu”ucap Jiyong sambil memberikanku kartu yang tidak lain itu adalah kunci kamar hotel.

“Kita bersebelahan?”tanyaku spontan.

“Omo, apakah kau berfikiran kita akan sekamar?” goda kemoceng blink-blink itu dengan wajah kaget dan berusaha menggoda.

“Ya!! Bersebelahan denganmu saja aku tak mau apalagi sekamar denganmu dasar pervert”ucapku sambil memukul lengannya dan berlalu masuk ke dalam kamarku.

“Kyaaaaaaa,,,”teriakku

“Ada apa? Gwencana?”tanya Jiyong dengan khawatir.

“Mwo? Tidak ada apa-apa, aku hanya berteriak karena kamar ini begitu luas dan lihatlah itu, pemandangan yang indah dan aku bisa melihatnya dari kamar ini”ucapku polos.

“Ckckckckc, kau benar-benar norak akut stadium akhir”cibir Jiyong kemudian berlalu pergi.

“Aiisht dia itu kenapa? Seenaknya saja meledekku”ucapku kesal dan kemudian aku menikmati keindahan yang kini kurasakan.

**

Author Pov

~Pantai Kuta~

            Setelah Dara dan Jiyong saparan pagi ini, mereka langsung menuju pantai yang terkenal di Bali, yaitu pantai Kuta, di sana Dara mengenakan kaos kebesaran dan celana selututnya bahkan orang-orangpun akan menganggapnya seorang namja berbeda dengan namja asli disebelahnya, ia memakai celana pendek dan bertelanjang dada, memamerkan putih bersih kulitnya yang sebelumnya sudah terbungkus sunblock. Dia memikul papan seluncur yang ia beli tadi sedangkan Dara langsung berhambur bermain pasir pantai dan mencari binatang-binatang yang biasa ditemukan di pantai.

“Hei kau tak ingin berpakaian bikini seperti bule-bule itu?” tanya Jiyong sambil memasang ikatan kaki pada papan seluncurnya.

“Jangan harap”ucap Dara singkat sambil memainkan pasir.

“Cih, kau ini memang yeoja aneh, baiklah aku akan serving, dan kau harus tetap disini hingga aku kembali, okey!” perintah Jiyong pada Dara yang dijawab dengan anggukan kepala saja.

            Jiyong sibuk dengan dirinya, ombak dan papan seluncurnya sedangkan Dara kini sedang bermain dengan ombak. Dara sangat suka pantai dia berlarian kesana kemari seperti bocah innocent dan dengan riang gembira. Bruugh

“Ya!!! Kau ini buta, huh?” ucap seorang yeoja yang tanpa sengaja ditabrak oleh tubuh mungil Dara.

“Ah, mianhae”ucap Dara sambil membungkuk bungkukkan badannya 90 derajat. Dan sepertinya yeoja itu berasal dari korea pula dan wajahnya tak asing bagi Dara.

“Kau ini dari Korea juga?”tanya yeoja berbikini sexy itu.

“Ne”ucap Dara pelan.

“Hwaaah, walaupun aku dan kau satu negara, bukan berarti kau bisa seenaknya saja, kau merusak moodku”ucap yeoja itu dengan mendriskriminasi Dara yang seorang diri sedangkan ia bergerombol dengan teman-temannya.

“Ada apa ini? Dara gwencana?”ucap Jiyong mencari wajah Dara yang menunduk bukan karen ia takut pada yeoja-yeoja itu tapi karena ia merasa sendirian.

“Gwencana Ji”ucap Dara pelan.

“Ya, kau. Jangaaaa… kau?”Jiyong terlihat terkejut dengan yeoja dihadapannya.

“Oppaaa??? Kyaa Jiyong oppaaaa” teriak histeris yeoja berbikini itu dan langsung memeluk tubuh Jiyong yang topless. Dara yang melihat itu langsung memutarkan bola matanya, pemandangan tersebut membuat dia merasa mual diperutnya.

“Aigoo kau Kristal, bagaimana kau bisa di sini?” tanya Jiyong melepaskan dengan lembut pelukan mereka dan Jiyongpun sepertinya sama senangnya bertemu dengan yeoja yang bernama Kristal itu.

“Oppa bogoshippoo… aku disini bersama teman-temanku untuk pemeotretan”ucap Kristal dengan masih bergelayut manja di lengan Jiyong. Melihat pemandangan itu Dara dengan insting kura-kura dalam perahu alias pura-pura tidak tahu, ia langsung berjalan meninggalkan sepasang manusia yang sedang mengobati rasa saling merindukan.

           Dara menuju tempat yang tidak bisa di temukan Jiyong. Ia menusuri pantai sambil menjernihkan otaknya dan hati nya yang bergemuruh saat melihat Jiyong dipeluk mesra oleh yeoja cantik itu. Kaki nya dibiarkan terbasahi ombak, dan rambut pendeknya yang mulai memanjang dibiarkan tersapu angin pantai. Sampai saat terdengar seseorang memanggilnya menghentikan langkahnya.

“Dara?” ucap seseorang dibelakang Dara. Dara pun membalikkan tubuhnya.

“Oppa?” ucap Dara kaget saat melihat sesorang yang tersenyum lembut kepadanya.

            Sedangkan di sisi lain seseorang dengan rambut seperti rainbow cake alias warna-warni seperti orang gila mencari sosok Dara yang menghilang darinya.

TBC

 

 

 <<back next>>

27 thoughts on “CHEONGDAMDONG HOST CLUB ~ Falling~ [Chap 12]

  1. siapa yang manggil dara ???
    jangan bilang itu woo bin dan woo bin ngikutin mereka
    jiyong masih nyariin dara ???
    keterlaluan banget mereka berdua bikin jiyong khawatir

Leave a comment