Disguise [Chap 4]

1522029_773023679379833_1119804122_n

Author : Zhie

Main Cast : Park Sandara (2ne1), Kwon Jiyong (Bigbang), Park Bom (2ne1), Lee Joon (Mblaq)

page

Support Cast  : Choi Seung Hyun (TOP Bigbang), Lee Chaerin (CL 2ne1) Gong Minzy (2ne1), Park Han Byul, Choi Dong Wook (Se7en)

Genre : Drama, Hurt

Length : Chapter

Rating : PG-13

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Kyaaaaaaaaaaa…aku harus mengakui suatu kesalahan dichapter sebelumnya. Satu kata tapi bisa membuat alur ceritaku berantakan ntar kalo gak segera diperbaki…yaitu ‘Pekan’. Ingat dengan kalimat ini >>”Omo…kau tahu, Dara dan Jiyong akan bertunangan pekan depan.”. So…saya melakukan kesalahan, yang benar adalah “Omo…kau tahu, Dara dan Jiyong akan bertunangan bulan depan.”. Kyaaaaaaaa(Histeris lagi), ini kesalahan yang seharusnya tidak perlu. So…mianhe, harap dimaklumi *bow.  >///<

Jiyong Pov

“ANDWAE!!!”

Aku tersentak saat yeoja dihadapanku ini menangkis tanganku dengan keras, sungguh aku tak ada niat buruk dengannya. Hingga akhirnya ia mendongakkan wajahnya dan menatapku tajam.

‘Deg’

Aku seakan berhenti bernapas, mata itu…entah mengapa aku menjadi sesak sekarang. Kami saling menatap satu sama lain, aku juga tak mengerti sebenarnya apa yang kucari disorot matanya itu…tapi pandanganku benar-benar tak bisa lepas darinya. Hingga kami sama-sama tersentak saat pintu ruang kesehatan ini terbuka…

“Bagaimana Ji, apa dia sudah sadar?” Tanya Dara yeojachinguku yang masuk keruangan ini dengan membawa sebotol air mineral.

“Ah…Ne.” Jawabku akhirnya kembali melihat kearah yeoja yang kini kembali menyembunyinyakan wajahnya. Darapun akhirnya melewatiku yang masih terpaku dan duduk dipinggiran tempat tidur dimana yeoja itu berada.

“Anneyong, bagaimana keadaanmu…apa kau baik-baik saja?” Tanya Dara kepada yeoja itu, aku menunggu reaksinya…tapi ia sama sekali tak bergeming. Omo…ada apa dengannya? “Ah…ini, minumlah…mungkin kau akan merasa lebih baik. Kau tadi bertabrakan dengannya, dan kau pingsan…oleh karena itu kami membawamu kesini.” Lanjut Dara lagi menjelaskan dan menyodorkan air mineral yang ia bawa kepadanya.

Dan anehnya aku masih menunggu bagaimana reaksinya, karena aku tak mengerti mengapa ia bersikap seperti itu padaku tadi….dan akhirnya kulihat yeoja itu menerima air mineral yang diberikan Dara. Ah…syukurlah, aku rasa ia tidak apa-apa.

“Gomawo.”

‘Deg’

Suara itu ???

Aku kembali memperhatikan lekat yeoja itu….

“Ne…chonma, ah…mungkin kita perlu berkenalan secara langsung, karena sepertinya kita telah bertemu sebelumnya…bukankah begitu?” Tanya Dara kemudian, membuatku mengerutkan keningku…yeoja itupun akhirnya perlahan mengangkat kembali wajahnya menatap Dara, dan aku yakin…aku tidak mengenal ia sebelumnya tapi tetap saja…

“Aku….Hye Min. Panggil saja aku Hye Min.” Jawabnya lagi lirih.

“Ne…Hye Min-ah, aku Sandara Park tapi kau bisa memanggilku Dara…dan dia Kwon Jiyong…kau bisa memanggilnya Jiyong. Dia namjachinguku.”

“Ah…ne, araesso.”….”Aku sepertinya harus pergi sekarang, mianhe…karena merepotkan kalian.” Ucapnya lagi.

“Ah…sama sekali tidak merepotkan.” Jawab Dara cepat menyingkir dari tempat tidur itu untuk memberi ruang…yeoja itupun berusaha untuk turun dan berdiri dari tempat tidur tapi ia kehilangan keseimbangan dan refleks aku segera menangkapnya….mata kami kembali bertemu. Mata itu…lagi-lagi mata itu, Shit!

“Ah…mianhe.” Ucap yeoja yang kini berada dipelukanku dengan cepat menjauhkan dirinya dariku. “Aku akan pergi sekarang, permisi.” Lanjutnya dengan cepat keluar dari kamar ini. Siapa sebenarnya yeoja itu? Mengapa aku benar-benar merasa ia tak asing….

“Omo…apa ini?” Dara menyadarkanku.

“Mwo?” Aku membalas tatapan curiganya padaku.

“Kau melihatnya tanpa berkedip, kau tahu itu Kwon Jiyong.”

“Anio.” Aku berusaha mengelak.

“Ya! Kau terlihat jelas, Ji.”

“Aigo…apa kau cemburu sekarang?”

“Cih!”

“Kekeke….mianhe, kalau itu mengganggumu…aku hanya merasa ia tak asing.”

“Benarkah?”

“Ne. Tapi mungkin hanya perasaanku saja…sudahlah, lupakan…ayo kita pergi makan sekarang. Aku lapar.” Ucapku akhirnya menariknya untuk mengikuti, dan lagi-lagi…aku merasa aneh, Dara dengan tenang berjalan dibelakangku…padahal dulu ia paling tak suka bila aku berjalan di depannya, ia tak suka karena itu membuatnya seakan aku suatu saat akan meninggalkannya…melihat punggungku berjalan menjauh, ia pasti akan menarikku sehingga kami akan berjalan bersebelahan atau ia yang berada didepanku. Dara…banyak perubahan didalam dirinya semenjak kecelakaan yang tragis itu, mungkin itulah alasannya…alasan yang membuat ia terlihat berbeda. Tapi….aigo, sudahlah…bagaimanapun ia sekarang, ia tetaplah Sandaraku.

—–

Dara Pov

Kini aku melangkah gontai, tak tentu arah dan tak tentu tujuan…aku tak tahu harus melakukan apa. Sempat terpikir olehku untuk mengatakan yang sebenarnya, tapi saat aku menatap lekat wajah Bom…aku tak bisa, aku tak bisa melakukannya. Aku memang marah padanya…sangat marah, tapi ia pasti memiliki alasan untuk melakukan itu. Dan Jiyong, sesaat yang lalu aku bisa merasakan hangat tubuhnya saat memelukku…tapi saat kembali mata kami bertemu, aku tahu ia tidak jauh berbeda dengan yang lainnya…menatapku seakan aku adalah orang asing, orang yang tak pernah ada sebelumnya hidupnya.

Sigh!

Dia benar-benar tak menyadari keberadaanku….

Kau berbohong, Ji…

Kau berbohong padaku…

Kau tak menepati janjimu…

Janji dimana kau akan selalu mengetahui diriku, mengetahui keberadaanku…tapi kau bohong, kau tak menepatinya…

Sungguhkah kau tak bisa membedakannya, Ji? Membedakan kami? Membedakan diriku dan Bom?

Aku kembali mendesah, ini benar-benar membebaniku….tapi tunggu, bagaimana dengan orang tuaku….apa mereka juga tak bisa mengenaliku? Mengetahui keberadaanku? Appa…..Eomma….???

—–

Bom Pov

Sesekali aku melihat namja dihadapanku memakan ramyunnya dengan lahap, sementara aku…aku selalu berusaha memakan ini semampuku walaupun sebenarnya aku tak menyukainya. Karena ini…adalah makanan kesukaan ‘nya’ bukan diriku.

Banyak hal-hal yang sebelumnya tak kusuka tapi kini aku harus mencoba untuk menyukainya. Tapi tidak dengan satu hal…namja ini, yah…namja ini. Namja yang berada dihadapanku ini…menjadi salah satu alasannya mengapa aku berusaha melakukan apa yang tidak kusuka walaupun itu amatlah berat. Berusaha menjadi yeoja yang selalu ceria, berusaha menjadi yeoja yang selalu menertawakan kebodohannya dan berusaha menjadi yeoja yang seakan tak ada kesedihan dihidupnya dengan selalu tersenyum. Jujur, itu bukan diriku…aku tak mengerti mengapa aku bisa melakukan ini, melakukan sesuatu yang harusnya tak kulakukan tapi bila ada yang bertanya apa aku menyesal jawabannya adalah TIDAK. Tidak karena ini adalah permohonan terakhirku yang tuhan kabulkan. Disaat aku mengatakan ‘Andai aku adalah dia’ dan akhirnya semuanya kini terkabul…aku benar-benar menjadi dia, lalu buat apa aku menyesal….jika ini adalah takdirku, bukankah aku hanya perlu menjalaninya?

“Ya! Apa yang kau pikirkan, hah?” Jiyong menyentuh lenganku lembut.

“Anio…tak ada yang kupikirkan.”

“Jinjja? Lalu mengapa kau hanya memainkan ramyunmu, hah? Kau tak memakannya?”

“Ah…Ne, aku hanya menunggunya dingin…ini tadi terlalu panas untukku.” Jawabku dengan tersenyum. Tapi entah mengapa ia menghentikan makannya dan menatapku tajam…”Mwo?” Tanyaku kemudian.

“Kau….Bom.”

‘Deg’

Aku hampir tersedak saat ia mengatakan itu, tapi kemudian ia membelai kepalaku lembut.

“Kau mengucapkan sesuatu yang selalu dia ucapkan bila berhadapan dengan ramyun, kau pasti sedang memikirkan Bom sekarang.” Jawabnya membuatku bernapas lega.

“Ne…aku memikirkannya, aku pasti sangat merindukannya.” Ucapku akhirnya menutupi kegugupanku dengan mengalihkan pandanganku darinya.

——–

Matahari telah hampir tenggelam, Dara baru saja tiba di kediaman Joon setelah seharian ini ia berjalan tak tentu arah. Entah apa yang harus ia lakukan…ia memikirkan hal itu sepanjang hari ini. Haruskah ia benar-benar muncul sebagai Dara sekarang? Tapi bagaimana dengan Bom? Ia masih tak mengerti mengapa Bom bisa menjadi dirinya, mereka berbeda…seharusnya semua orang bisa menyadari itu.

Dara sempat melihat Mobil Ahjussi telah terparkir di garasi…

“Bukankah itu artinya Joon telah pulang.” Pikirnya memasuki rumah Joon dengan tenang.

“Kau dari mana, Dara?” Langkahnya terhenti saat melihat Joon telah berada diruang tengah…

“Ah…kau sudah pulang? Aku hanya berjalan-jalan mencari udara segar.” Jawab Dara seadanya.

“Bukankah aku sudah mengatakan untuk tinggal dirumah hari ini?” Ucap Joon kemudian.

“Ah…Ne, itu-“

“Bukankah aku sudah mengatakan untuk tak membuatku khawatir?” Tanya Joon lagi, membuat Dara  tak mengerti dengan Joon yang tiba-tiba bersikap tak seperti biasanya.

“Joon-ah-”

“Kau telah membuatku khawatir, Dara.” Ucap Joon tak terdengar seperti biasa, Dara segera mendekatinya.

“Omo…ada apa denganmu Joon? Kau baik-baik saja?” Tanya Dara berlutut di depan Joon, dan tepat saat itu Joon menariknya kepelukannya. “Joon…waeyo?”

“Sebentar Dara, biarkan seperti ini. Hanya sebentar.” Jawab Joon lirih mempertahankan pelukannya pada Dara.

“Apa ada sesuatu yang terjadi?” Tanya Dara kemudian.

“Ne…aku baru saja menemui seseorang.”

“Lalu?”

“Aku baru bisa meminta maaf padanya dan menemuinya kembali setelah sekian lama aku berusaha menghindar…aku hanya berpikir, apa ia akan benar-benar memaafkanku?”

“Ne…bukankah itu lebih baik dari pada kau tidak pernah mengucapkannya dan menemuinya kembali? Aku rasa dengan kedatanganmu hari ini, ia telah dapat memaafkanmu.”

“Benarkah?”

“Ne.”

“Aku sangat merindukannya.” Ucap Joon mempererat pelukannya pada Dara, Darapun membalasnya dan menepuk-nepuk punggung Joon lembut agar Joon merasa lebih tenang…walaupun ia tak tahu pasti siapa dan apa yang dimaksud Joon, tapi ia tahu bahwa ini membuat Joon sedikit tertekan.

“Ia pasti juga sangat merindukanmu, Joon.” Guman Dara lirih, karena kerinduan yang Joon rasakan sekarang…kini juga tengah menimpanya, kerinduan yang sangat pada orang yang dicinta…itu menyesakkan disaat kerinduan itu tak bisa tersampaikan secara langsung. Dan lagi-lagi itu membuat Dara tak mampu menahan air matanya, ia juga tengah merindukan seseorang…yah, Kwon Jiyong…ia merindukannya.

To be continue…

Please leave comment ! By the way, here’s the link to my daragon fanficts others:

Love Dust (Completed)

Fault It’s True (Ongoing)

When I’m Gone (Ongoing)

Look at Me (New)

Witchlove (New)

Saranghae. Babbo!!! (Oneshoot)

Haru-haru (Oneshoot)

HAPPY NEW YEAR >///<. Welcome 2014>>>Harapan ditaon ini, disini, ditempat ini~~Moga ku bisa nyelesein semua FFku kekekeke XD.  So..selalu tinggalkan jejak y. Hengsho. >.<

<<back next>>

68 thoughts on “Disguise [Chap 4]

  1. jiyong udah ngerasa ada yang aneh. aku fikir ini akan selesai dengan cepat. gak mau nunggu lama, aku lanjutin ke part selanjutnya neee. annyeong!! *bow*

  2. Noh si jenong udh ngrasa da yg aneh ma bom .. duh buruan sadar dong klo ntu bom aiishh jinjja…
    Ok x nih gue bnci ma si bom ..kgk suka ma dia.. bom mmbhongi smua org hanya unt keinginan hati’a sndiri..egois!!
    Dia bkn sdra kembar yg bae ..
    Oh ya ampun ni ff knp bs ngbikin gue benci ma mpok jagung >>> Park Bom..

  3. masasih jiyong teman2nya dan eomma appanya enggk bisa liat perbedaan antara bom dan dara,pasti ada dong yng ngebuat mereka berbeda tingkahnya ,gaya nya bicara atau apalah itu,sebel sma bom disini kok jahat sihh ,,huuuuuu T,T

  4. Dan aku sdikit yakin bom jahat ,atau dia iri (?)
    oh ji…kau harusnya bisa tahu itu bukan dara ~ ini seru.
    semangat author

  5. baper baper
    ngembayangin gimana nyeseknya jadi dara oenni
    .. ff dari zhie oenni memang keren”.. tp sayang kebanyakan masih ongoing,, hppfftt
    semangat untuk lanjuti ff ff nya oenni..

Leave a comment