Miss Sandara The No.1

Sebelumnya maaf kalau jelek, banyak kata yang salah dan kurang huruf 😀

Selamat membaca ~Ceritanya ini, semuanya aku full NGARANG 😀 hehe 

~~~o~~~

Pagi itu, aku duduk bersila di bangku taman sambil mendengarkan Enka dari iPod (Ket: Enka = Lagu Tradisional Jepang)” ♫ Perjalanan wanita seorang diri…♫” aku bernyanyi dengan riang. Tiba-tiba ada tangan yang menarik headphoneku dan berkata “Ternyata Nona Sandara aslinya begitu ya! Kau tau nona? kau membangunkan tidurku.” katanya setengah berbisik di telingaku. Aku menoleh. “!!!!!!!!” 

~~~o~~~

Di Koridor Sekolah

Sepanjang koridor, aku berjalan menuju kelasku. Banyak pujian yang kudpat hari ini. Benar-benar kenyang!

Cewek 1 : Ah, Nona Sandara !Cowok 1 : Hari ini juga anggun~

Cewek 2 : Cantik banget!Cowok 2 : Wooow!

Sejak lahir aku memang cantik dan dipanggil Nona Sandara selama 16 tahun. Hari inipun aku memesona mereka dengan keanggunanku. Sebenarnya aku orang Korea. Tapi, saat Mamaku masih mengandungku, Papa & Mama harus pindah ke Jepang karena urusan kerja. Saat aku masih bayi, aku selalu di dengarkan Enka, supaya bisa lancar bahasa Jepang dan mengenal budaya Jepang. Dan akhirnya aku jadi Enka Lover.Aku berusaha agar tidak ada seorang pun tau, kalau aku suka Enka. Aku berhasil dengan modal wajahku yang cantik. Tapi, semua akting itu terbongkar di depan cowok menyebalkan itu. Tiba-tiba dia sudah dibelakangku dan berkata

“Ngaak capek pura-pura?” Kata-katanya membuatku kaget dan langsung menempel di dinding.

“KWON JIYONG!” (Dia juga orang korea. Pindah ke Jepang karena orang tuanya terlalu sibuk di Korea. Jadi dia pindah kesini dan tinggal di rumah neneknya)”Akan kubocorkan tentang nona Sandara!” katanya dengan wajah tanpa dosa. Lalu dia melanjutkan kalimatnya

“Yang makan cumi kering dengan suara berisik (makan sambil berdiri) dan selera lagunya tradisional. Aku geram dan malu. Untung saja di saat ini sepi.

“K-kau janji akan tutup mulut kan ?!” kataku setengah berbisik setengah teriak.”Iya,ya. Sebagai gantinya kau janji mau jadi pacarku kan?” katanya sambil tersenyum mengejek.

Ya memang, hari ituu…

FLASHBACK

“Jadi itu aslimu ya?” kata cowok aneh itu dengan wajah tanpa dosa-nya.

“Kumohon! Akan kulakukan apapun, tapi jangan bocorkan itu!” aku teriak. Lalu, dengan senyum yang mengejek-nya itu dia mendekatiku dan berkata

“Kalau begitu, jadilah pacarku!”  Senyumnya bertambah lebar.

“Hi-hiaaa!” aku merinding.

END FLASHBACK

Karena kaget, tanpa pikir panjang aku menyetujuinya. Dia meninggalkanku dan berlari kecil menuju teman-temannya yang tidak jauh dari tempat aku berdiri. Jiyong itu susah ditebak, apa yang dipikirkannya sama sekali nggak bisa kumengerti. Dia kelihatannya cukup terkenal di kalangan perempuan maupun laki-laki. Tiba-tiba dia sadar telah ku perhatikan. Lalu dia berkata pelan “BO-DOH”What?! Biarpun dia hanya berbisik aku tau gerak mulutnya. Aku yakin dia cuma mempermainkanku.

Akan kubuat kau menyesal KWON JIYONG ! 

~~~o~~~

Di Kelas. Waktu makan siang.

“Jiyong makan bareng yuk? Aku bawa banyak nih.” kataku sambil mengeluarkan jurus ku; rambut di kibaskan kebelakang dan tersenyum.”Oke!” kata Jiyong sambil duduk di depan ku. Akan ku taklukkan dia dengan perhatianku! (Dalam banyangan Sandara : Jiyong berlutut dan Sandara tertawa menang) Saat aku asik menghayal, Jiyong berteriak “TERIMAKASIH!” dengan muka tanpa dosa-nya. What?! Bisa-bisa aku kena stroke mendadak nih.”Nona Sandara, Apa yang kau rencanakan” katanya dengan ekspresi datar. Aku kaget. Apakah dia membaca pikiranku?Lalu, agar aku tidak ketahuan. Aku selalu mengandengnya, menulis surat cinta bertubi-tubi dan mengajaknya jalan. Tapi, semuanya gagal~ T^TAku berjalan lesu di koridor. Tiba-tiba ada suara dari kelas yang baru saja aku lewati.Cewek 1 : Akhir-akhir ini Nona Sandara aneh, ya ?A-apa?! Topeng kesempurnaanku aneh?!Cewek 2 : Iya, mencurigakan.

Cewek 1 : Tapi, dia tetap susah didekati.Aku kaget, dan langsung pergi. Jiyong melihatku pegi dan mengikutiku.”Kenapa? Kok loyo?” kata Jiyong smabil mengandeng tanganku. Aku kaget. Aku berontak. Tapi, aku terlalu lemah. Jiyong langsung menarikku, sekarang aku dan Jiyong sangat dekat. Kami berdua tetap berjalan.

“Oh ya?” kataku cuek.Semua ini gara-gara kau ! Aku langsung melepaskan diri. Jiyong hanya menatap datar. Kubiarkan dia jalan dibelakangku. Tiba-tiba, ada anak sekolah. “Ah, Nona Sandara!”Refleks aku memperlihatkan keanggunanku. Jiyong bengong dan langsung menarik tangganku.”Kau, Apa nggak lelah menipu diri sendiri seperti itu ?” katanya cuek. Aku tertunduk dan terigat kata-kata yang tadi  

….Dia susah didekati….

Aku hampir menangis..

“Ha-habisnya aku nggak bisa menghancurkan citraku di depan teman-teman. Aku takut mereka akan tidak tertarik pada diriku yang sebenarnya. Takut..” kataku sambil mengepal tangan

Bodohnya aku bicara hal ini pada Jiyong!

Padahal semua ini cuma seru-seruan buatmu! Kamu nggak mengerti perasaanku!

Aku langsung menarik tangannya.

“Karena kita pacaran, kita kencan, yuk!”

Akan kutunjukkan diriku yang sebenarnya!

~~~o~~~

Aku mengajaknya ke karaoke. Disana aku dengan percaya diri + senyam-senyum memegang mic dan berteriak

“LAGU ENKA KE-80!!”

Jiyong hanya terduduk lemas. “Haduuh, aku nyerah deh” sambil memegang HP

Hahaha Akhirnya Jiyong kalah juga! Rasakan kau! Aku tertawa melihatnya seperti itu.

Jiyong berpaling dari HP-nya “Akhirnya kau tertawa” katanya. Aku kaget.

“Sudah semangat lagi?” katanya tersenyum…hmm…tulus! Apa maksudnya? Huh! Jangn pasang wajah begitu! Aku langdung mengalihkan pembicaraan. “LAGU KE-81!!”

Cklek.

Tiba-tiba pintu ruangan karaoke terbuka. Dan teman-teman muncul dari balik pintu. Mereka kaget. “N-nona Sandara?!”

T-teman sekelas ?! Aku kaget. Lalu, Jiyong berdiri dan mendekati teman-teman “Lama banget” katanya.

Eh ? Jadi Jiyong yang memanggil mereka ? Dia sengaja mau membocorkan rahasiaku?! aku terduduk.

Jahat. Aku tau ada perbuatanku yang bikin orang benci padaku tapi nggak perlu sampai begini kan!

“Sudah lihat aslinya dia?” katanya sambil berpaling ke arah ku sambil tersenyum. Lalu, dia duduk jongkok di belakangku dan nepuk-nepuk pelan kepalaku “Lihat! Dia benar-benar cantik, kan?” katanya sambil tersenyum. Teman-teman terpesona.

Cewek 1 : Jiyong benar

Cowok 1 : Tapi, tetap saja susah di dekati.

Cowok 2 : Cepat bilang!

Cewek 2 : Kita nyanyi lagi yuk!

Aku hanya bengong. Diam seribu bahasa

~~~o~~~

Semuanya sudah pulang. Tinggal aku dan Jiyong.

“Nah, nggak ada salahnya jadi diri sendiri, kan?” katanya sambil tersenyum. lagi-lagi senyum itu!

Aku hanya bengong.

“Ayo jalan.” katanya

“I-iya” kataku gugup.

Orang aneh. Citraku yang nggak bisa dirusak selama 16 tahun ini dirusak dengan mudah olehnya. Tiba-tiba dia menoleh.

“Aku lewat sini ya?!” katanya.

Aku hanya diam. Tanganku bergerak sendiri, menarik bajunya. “Tunggu!”

Aku kesal…tapi senang.

“Te-terima ka-sih dan maaf, aku sering menyebalkan” katanya gugup dengan mata yang berkaca-kaca. Jiyong mendekat dan tersenyum.

“Ahh, karena sudah ketahuan. Kita nggak perlu pacaran lagi dong. Syukurlah, sudah selesai.” katanya sambil menghela nafas.

A-APA ?!

“Huh! Dasar !” kataku sambil mencubit lengannya pelan.

“Atau mungkin, kau ingin aku saja yang tau sisi manismu itu?!” kata Jiyong lembut sambil menggenggam tanganku. Refleks aku memukul lengannya dengan kuat. “Dasar bodoh! Makanya kutemani sebentar lagi.” kataku dengan wajah panas.

Aneh. Kenapa aku bicara begitu sih ?! DHEG !

~~~o~~~

Di Ruang Keterampilan Kelauarga. Sekolah.

Hari ini ditugaskan memebuat cupcake. Aku memilih tempat yang dekat dengan jendela. Tiba=tiba ada yang berteriak

“Ada yang main bola!” suara cewek 1

“Jiyong lucu!” suara cewek 2

Hah ?! Jiyong ?! aku melihatnya sedang berkumpul dengan teman-temannya. Kemudian, dia melambai padaku. Entah mengapa, mataku ingin sekali menatapnya. Aku termenung. Tiba-tiba aku sadar dengan teriakan.

“Kyaa! Lihat! Untuk siapa?” kata cewek 3

Aku memperhatikan Jiyong. Dia membentuk hati di tanah dengan ranting sambil menjulurkan lidahnya mengejek dan menatapku. Refleks pipiku langsung memanas. “BODOH! MALU TAU!” kataku berteriak kepada Jiyong. teman-temanku bingung. Jiyong hanya tertawa mengejek. DHEG ! Apa-apaan dia ?! Jangan-jangan aku….

Jam di ruangan PKK berakhir. Aku membuat 1 cupcake.  Rencananya untuk kuberikan ke Jiyong. Tapi… Nggak apa-apa. Hanya sebagai rasa terima kasih, kok. Tapi, saat aku tiba di depan kelasnya. Koridor di depan kelas itu, penuh. Penuh dengan perempuam. Samar-samar aku melihat Jiyong di tengah-tengah perempuan-perempuan itu. Dia sibuk menerima hadiah cupcake.

Cewek 1 : Jiyong, ini. Terimalah

Cewek 2 : Punyaku juga

Jiyong : Oh, makasih. Katanya smabil tersenyum.

“Terima kasih atas kasih sayang kalian” dia melanjutkan sambil membungkuk sopan.

Aku nggak suka ini…

Cewek 4 : Ini sebetulnya amburadul.

Jiyong : nggak apa.

Nggak suka… Nggak suka…NGGAK SUKA !

Cewek 4 : Makasih pacarnya Akane!

Hah ?! Akane ?! Jiyong sada aku ada disana.

“Nona Sandara juga mau memberiku?” katanya sambil mendekat.

“N-nggak” aku menunduk.

“Ah, nggak usah pura-pura” katanya sambil ingin meraih cupcake-ku. Aku menghindar.

“Sudah kubilang nggak! Jangan sentuh!” kataku dengan sinis. Jiyong terdiam. Aku lupaa…

“Yasudah” kata Jiyong membuang muka. Aku lupa.. Jiyong hanya mau mempermainkanku. Aku sama sekali nggak istimewa baginya. Tapi aku mlah susah payah membuat ini segala!

GUBRAK!

Aku tersandung. Sakiitt >~

Kubuang cupcakenya. 2 langkah, aku tetap cuek. 5 langkah, masih cuek. 8 langkah, Buang saja! 10 langkah, Buang juga semua perasaanku! Nggak apa-apa belum terlambat.

ZRAK ! Mustahil !

Aku mengambil cupcake yang tadi.

“Huwaaaa ! Aku terlanjur suka padanya!” Aku terduduk dilapangan.

“JIYONG BODOH!” aku menggenggam rumput yang ada di lapangan.

Hhh.. Hhh.. Hhh.. Tiba-tiba ada bayangn didepanku, ketika aku mengangkat wajahku, Jiyong sudah duduk jongkok di depanku sambil berkata “Kau memanggilku?” dia agak malu menatapku.

“Aku nggak sempat makan kue buatan Nona Sandara” katanya lagi sambil mengambil cupcake yang tergeletak di tanah.

Aku menangis.

“Jangan dimakan!” kataku sambil menggenggam rumput.”Karena didalamnya terkandung perasaan dari hatiku yang terdalam! Kau nggak tulus! Nggak pantas memakannya!” kataku sambil menangis.

“Bodoh! Bodoh! Bodoh! Bodoh! Bodoh! Bodoh! Aku Suka!” Jiyong membuka bungkus cupcake dan memakannya. Lalu, dia menggenggam tanganku.

“Pernyataan cinta yang unik. Aku boleh memakannya kan?” katanya sambil tersenyum. Lalu, dia melanjutkan.

“Rasanya  ada kesalahpahaman. Dari awal perasaanku serius padamu. Nggak mungkin aku pacaran kalau nggak suka” katanya lembut.”Kupikir kamu cuma main-main, Lagipula, aku kan nggak anggun” kataku yang masih terisak.

“Aku tau kok” kata-kata Jiyong membuatku kaget.

“Sudah lama aku tau soal itu” katanya lagi… 

FLASHBACK (Author POV)

3 Bulan lalu.Jiyong berjalan ditaman sekolah sambil menguap.

“Aduh, aku kepagian” katanya. Lalu, Jiyong melihat seorang gadis sedang duduk di bangku taman sekolah dengan tenang. Jiyong seperti kenal sosok itu..

“Itu kan si…”

Tiba-tiba gadis itu menarik nafas dan bernyanyi.

“♫ Perjalanan wanita seorang diri…♫ I LOVE  ENKA” kata gadis itu sambil lompat-lompat.

Jiyong shock dengan apa yang baru dilihatnya. Tiba-tiba ada anak sekolah memanggil gadis itu.”Nona Sandara-ah!” Refleks Sandara meng-anggun-kan drinya.

Jiyong yang melihat itu, langsung tertawa.

“Lucunya!” Pikir Jiyong. “Mungkin aku suka padanya” pikirnya lagi.

END FLASHBACK

“Sejak pertama melihatmu kau selalu jadi no.1 di hatiku, Nona Sandara” katanya Jiyong sambil menatapku. Aku gugup dan malu. Pipiku memanas.”A-apa maksudmu?! Jadi sejak awak kamu memang naksir dan mendekatiku ?!” Aku setengah berteriak.”Coba tebak!” kata Jiyong sambil tersenyum mengejek.

Lalu mereka tertawa. Jiyong mengandeng tangan Sandara dan mereka jalan kembali ke sekolah. 

THE END

Credit : http://www.facebook.com/mitha.rahimah

7 thoughts on “Miss Sandara The No.1

Leave a comment