Rabbit vs dragon part 10

rg1

 

Author : FB>> Nur Destiana Twitter >> nurdestianaa
Main cast : Kwon Jiyong and Sandara park

-Penginapan pukul 09.00 malam KST-

Aku menghempaskan tubuhku ke sofa. Bayangkan saja aku satu rumah dengan Jiyong apa tidak akan ada fitnah nantinya?! Aku harus cepat-cepat mencari apartement. Beberapa menit bersamanya saja sudah membuat hatiku pegal apalagi seharian denganya tak bisa kubayangkan apakah aku bisa bertahan hidup atau tidak. Aku menatap seluruh ruangan dengan detail ternyata semua kembali seperti semula dengan cat putih, sofa putih, tv layar sentuh milikku disertai vas bunga mawar berwarna merah muda. Kejadian di lampu merah saat itu benar-benar membuat kepalaku pusing.

BRUG

Bayanganku buyar setelah sebuah jaket besar mendarat diwajahku, bukankah ini jaket yang Jiyong gunakan tadi? Aku menoleh kearahnya dan menatapnya kesal, dia duduk disampingku sambil melepaskan tali sepatunya.

” Aku ingin mandi, apa kamu ingin mandi bersamaku? ” tanyanya membuatku ingin mendaratkan bom meriam ke dalam kepalanya yang mesum itu.

” Bosan hidup ya? ” tanyaku memasang wajah seperti serigala yang siap melahap mangsanya sampai habis. Dia hanya terkekeh kecil lalu bergegas masuk kedalam kamar mandi. Setelah dia masuk kedalam kamar mandi aku masuk kedalam kamar tidur. Aku merebahkan badanku diatas ranjang dan tak lama setelahnya mataku terpejam. Aku merasa benar-benar lelah setelah seharian menari-nari bersama Park Bom.

-beberapa menit kemudian-

– Ceklek – pintu terbuka

” Hei nenek tua apa kamu akan membiarkan dirimu tidur dalam keadaan bau? Kamu jorok sekali pergilah mandi ” ujar Jiyong.

Aku menutup kupingku dengan bantal. ” Bangun pemalas, mandi sana! Sebagai pacarku kamu tidak boleh bau ” katanya lagi sambil menarik bantal dariku. Aku membuka mataku perlahan, apa tidak bisa sedetik saja dia tidak menggangguku. Aku hanya ingin tidur dan dia selalu saja datang mengganggu seperti setan yang selalu mengganggu manusia. Aku melihat jelas kearah depan dan apa yang aku lihat? Seorang pria bertelanjang dada. Jiyong hanya mengenakan selembar handuk untuk menutupi alat vitalnya. Dadanya terbuka lebar dihadapanku. Dia berani-beraninya membangunkanku! Bahkan Joseph tidak pernah seberani itu memperlihatkan dadanya padaku. Dengan cepat aku lemparkan bantal kearahnya.

” YA! Apa yang kamu lakukan? Cepat kenakan kausmu hei kenapa kamu berani membangunkanku dengan hanya mengenakan handuk! YA! ” aku terus melemparkan bantal kearahnya sambil menutup kedua mataku dengan sebelah tanganku.

” Hei apa aku terlihat terlalu seksi? Bahkan banyak model celana dalam pria berpose hanya memakai celana dalam dan gambarnya tersebar dimana-mana ”  balasnya, apa peduliku soal model pria itu yang jadi masalah adalah dia dihapanku saat ini secara langsung dengan hanya mengenakan selehai handuk. Apa dia sudah tidak punya urat malu.

” Terserah apa katamu! ” kataku bergegas keluar dari kamar. ” Cepat pakai kausmu dasar sinting! ” kataku lagi sebelum menutup pintu.

” Baiklah nenek tua tapi ingat kamu juga harus mandi kalau tidak aku hanya akan mengenakan celana dalam hahahaha ” katanya dari dalam kamar sambil tertawa terbahak-bahak. Dia benar-benar bosan hidup! Lihat saja kamu Kwon. Aku melangkahkan kakiku kedalam kamar mandi mungkin ada baiknya jika aku mandi supaya tidurku bisa lebih nyenyak dan nyaman. Lagipula aku takut pria itu benar-benar nekat akan melakukan hal yang tidak-tidak jika aku tidak bergegas mandi.

***

Aku mengeringkan rambutku dengan handuk kecil tentunya aku sudah mengganti bajuku dikamar mandi tidak seperti Jiyong yang hanya mengenakan sehelai handuk. Aku menggeser knop pintu kamar dan aku lihat Jiyong sedang tertidur nyenyak diatas tempat tidur. Aku datang menghampirinya ternyata dia terlihat sangat manis dan tampan saay tertidur tapi sayang sifatnya selalu membuatku geram. Eh tunggu kalau dia tidur disini lalu aku tidur dimana? YA! PRIA INI!

” Ji pindah! Hei bangun cepat aku ingin tidur ” kataku sambil menggerak-gerakan tubuhnya. Dia bergerak tapi hanya sekedar mengubah posisi tidurnya membelakangiku. Aku menggerak-gerakan tubuhnya lagi. ” Kwon hei aku ingin tidur di kasur jadi cepat kamu pindah ” kataku dan kali ini aku menjambak rambutnya. ” Jiyong hei siapa yang menyuruhmu untuk tidur diatas kasurku YA! Bangun hei ” kataku sambil terus menjambak rambutnya namun tidak begitu erat. Hingga akhirnya dia bangun dari tidurnya dan menatapku dengan mata masih sedikit mengantuk. Dia mendudukan posisi badanya yang tadinya sedang berbaring dengan cepat aku mendorong tubuhnya dari kasur hingga dia terjatuh.

BRUG * suara Jiyong jatuh dari kasur *

Aku terlalu keras mendorongnya sampai-sampai dia terjatuh hihihi tak apa kan mengerjainya. Aku lekas membaringkan tubuhku diatas kasur. Dia sudah kembali berdiri dari posisi jatuh, dia menatapku tajam kali ini tatapanya menyeramkan.

” Apa? ” tanyaku, aku melebarkan lenganku diatas kasur agar kasur ini hanya muat untuk tubuhku.

” Kenapa menjatuhkan aku dari kasur hah? Tidur berdua dikasur ini kan muat lagipula aku tidak akan berbuat macam-macam denganmu aku tidak nafsu ” katanya membuat kupingku panas. Dengan cepat aku melempar guling panjang ke wajahnya.

” Tidurlah di sofa sana mesum! ” kataku memberikan lirikan memanah kearahnya.

” Ouch iya-iya baik aku tidur di sofa dasar nenek tua menyebalkan ” kata Jiyong lalu pergi menuju ruang tamu. Sepertinya aku harus membeli banyak bantal dan guling saat ini.

– Keesokan harinya – pukul 05.00 pagi KST –

Aku membuka mataku dan lekas pergi menuju ruang tamu. Aku melihat di atas sofa tidak ada pria itu. Aku mencium aroma masakan dari arah dapur. Aku berlari kecil kearah dapur dan sesuai dugaanku Jiyong sedang sibuk memasak sambil mengenakan celemek. Aigooo dia sudah seperti suami asliku. Apa pria sinting ini bisa memasak? Di cium dari aromanya sepertinya enak. Aku duduk di bangku makan dan menghadap kearahnya. Aku memperhatikan punggungnya dari sini. Bayanganku melayang-layang ke masa lalu seandainya Joseph masih berpacaran denganku dan seandainya saja jarak tidak memisahkan kita mungkin dia yang akan memasakan sarapan pagi untukku. Aku merindukanya walaupun dari lubuk hatiku aku sudah benar-benar melupakanya.

” Chagi tolong bantu aku jangan melamun saja. Tolong ambilkan kecap dan bawang merah yang ada di kulkas ” sahut Jiyong menyadarkan lamunanku. Dia memanggilku ‘ chagi ‘ haish menggelikan. Bagaikan sebuah hipnotis aku menurut saja dengan perintahnya. Aku mengambil sebotol kecap dan bawang dari dalam kulkas lalu datang menghampirinya.

” Ini ” kataku lalu memberikan kecap dan bawang kepadanya. Aku melihat kearah wajan yang sedang sibuk dia olah dan wow apa yang aku lihat saat ini? Telur gosong? Bagaimana bisa telur gosong membuat aroma yang begitu semerbak. ” Bisa masak tidak? ” tanyaku dan dia hanya menoleh kearahku sambil menggangguk. Aku memandangnya dengan ragu.

” Duduklah dulu, makananku sebentar lagi akan matang ” katanya tanpa menoleh kearahku sambil terus sibuk memasak.

” Itu bahkan sudah lebih dari matang itu bahkan gosong ” balasku sambil menggelengkan kepala.

” Nenek tua sok tahu! ” katanya, hei aku bahkan selalu membuatkan bento untuk adikku saat masih kecil jadi paling tidak mengerti cara memasak yang benar. Anak tk bahkan tahu makanan yang dia masak itu gosong.

” Duduk dan tunggulah jangan membantah ” katanya, akhirnya aku kembali terhipnotis dan duduk diam diatas bangku makan. Hingga satu menit berlalu dia datang menghampirku membawa satu piring penuh ayam lengkap dengan saus bawang diatasnya. Hei bukanya tadi dia memasak telur kenapa bisa berubah menjadi ayam. Aku menggosok mataku berkali-kali dan hasilnya masih sama itu adalah ayam yang aromanya sangat lezat seperti aroma yang tadi aku cium. Aku menyatukan alisku menatapnya dengan penuh selidik.

” Kenapa bisa berubah makananya? bukanya tadi kamu masak telur kenapa yang kamu sajikan ayam ” tanyaku menatapnya dengan heran.

” Kamu lihat kan tadi aku menggoreng telur dan tarraaaa karena telurnya sudah menetas jadilah ayam ayo makan bersama ” katanya membuatku menjatuhkan rahangku. Apa dia berusaha membuat sulap aish lagipula apa bisa seorang yang tadinya memasak telur tiba-tiba bisa menetas dan menyajikan ayam? absurb it’s very absurb. Aku yakin dia pasti membeli ayam ini di restoran dekat penginapan tercium dari aromanya sangat sama dengan yang aku hirup di restoran tersebut.  ” Kamu beli ayamnya di restoran dekat penginapan? ” tanyaku dan dia menggangguk jadi apa gunanya dia masak tadi aigooooo. Tak habis pikir aku denganya.

” Ingat aku sekarang pacarmu jadi kamu harus mempunyai panggilan sayang untukku ” kata Jiyong sambil mengunyah makanan. Aku memutar bola mataku apa perlu sebuah panggilan sayang? Sepertinya bukan hal yang penting. Aku mengambil makananku beberapa sendok nasi dan juga ayam sepertinya aku benar-benar lapar dan butuh makan.

” Hei apa panggilan sayang darimu untuku? ” tanyanya, aku hanya mengangkat bahu menanggapinya. Aku bahkan tidak mencintainya dasar pria sinting. Aku melanjutkan makanku dengan lahap.

” Nenek tua itulah panggilan sayang dariku untukmu ” katanya lagi membuatku tersedat dan lekas memberikan tatapan tajam kearah matanya. Aku tidak suka jika terus menerus dipanggil nenek tua olehnya.

” YA! Begitukah yang kamu maksud dengan panggilan sayang? Panggil aku hmmm beauty iya benar beauty dan aku akan memanggilmu beast bukankah itu cocok? Beauty and the beast” kataku.

” Enak saja! Lagipula dari mana sisi beauty dari dirimu? Kamu itu menyebalkan seperti nenek-nenek tua ” katanya. Aku rasa dia tidak sadar bahwa dirinya juga menyebalkan bahkan lebih menyebalkan dariku. Namun tiba-tiba saja dia mengangkat sendok makanya lalu berkata ” Hei aku punya ide bagaimana jika aku memanggilmu chagi dan kamu memanggilku yeobo, romantis bukan? “

” Tidak tidak tidak itu terlalu standar banyak orang menggunakan kata-kata tersebut ” kataku sambil menggeleng-gelengkan kepala. Dia dengan tiba-tiba menggenggam tangan kiriku dengan erat membuatku tersontak kaget.

” Chagi chagi chagi itu sudah jadi keputusanku! ” katanya. Dasar pemaksa! Pemaksa yang membuatku gila. ” Chagi buka mulutmu ” katanya sambil memberikan sesendok makanan penuh nasi dan ayam dihadapanku. Aku menatapnya dengan ragu, dia menyuapiku sungguh manis. ” Kenapa melamun ayo makan, ini aku suapi ” katanya. Aku membuka mulutku perlahan ternyata dia romantis juga. Saat aku kunyah makanan yang dia suapi di dalam mulutku seperti mendapatkan panas yang meledak-ledak. Rasa apa in? Rasanya seperti makan cabai mentah.

PEDAS

Aku menenggak semua minuman yang ada. Pria brengsek itu tertawa keras melihat lidahku yang sudah terbakar. Apa dia sengaja memasukkan cabai di dalamnya?! YA! Bagaimana bisa aku percaya mahluk seperti dia aigoooo sungguh menyebalkan seharusnya aku tidak mau saat disuapi dia tadi.

” JIYONG! ” Aku melotot keras kearahnya dan rasanya ingin menjambak rambutnya sampai botak!

” Chagi aku menyukai wajahmu saat sedang kepedesan hahahhaha kabuuuurrr ” katanya beranjak pergi dari meja makan dan aku segera mengejarnya.

***

– YG office pukul 10.00 pagi KST –

” Tuan Yang bilang satu minggu lagi kita akan debut rasanya sudah tidak sabar ” kata Chaerin sambil mengelap keringatnya dengan handuk kecil. Kami baru saja selesai latihan menari dan saat ini sedang istirahat. Semakin cepat 2ne1 debut semakin baik karena itu artinya aku akan semakin mempersingkat waktu bertemuku denganya.

” Wow sungguh menyenangkan aku juga tidak sabar Chaerin ” kata Bom.

– in or out am i in or out  – *ponsel berdering*

 

Kwon leader calling . . .

Pria menyebalkan ini untuk apa menelponku. Aku masih dendam karena dia menyuapiku cabai kalau ingat tadi pagi rasanya ingin makan daging orang. Setiap hari bersamanya rambutku bisa berdiri.  Lagipula bukankah dia sedang shooting? Masih sempat saja menelponku. Aku menekan tombol hijau perlahan.

” Aku sedang sibuk cabe busuk! ” kataku singkat dan lekas mematikan telponya.

Tut tut tut tut *sambungan terputus*

Dalam hati aku tertawa sendiri hahahaha rasanya sangat menyenangkan. Pasti dia sebal aku putus telponya begitu saja.

” Hei kenapa denganmu kenapa tertawa sendiri? Apa Jiyong yang menelponmu? Dasar pasangan kekasih yang suka bertengkar. ” goda Bom sambil menyenggol pundakku. Minji dan Chaerin menatapku bingung. Bom tersenyum nakal kearahku dan itu tampak menggelikan.

” Itu telpon dari Choi Seunghyun ” kataku berusaha menggoda Bom, aku yakin dia pasti cemburu. Bom terlihat sangat menyukai Top dapat dilihat dari gerak-geriknya dan pipinya yang tiba-tiba menjadi merah saat mendengar nama Top.

” Jangan bohongi aku! Memangnya aku tidak tahu hah? untuk apa Top menelponmu tidak penting ” katanya menatapku denga ganas hahaha sepertinya dia mulai cemburu.

” Karena dia menyukaiku ” bisikku di telinga Bom agar Minji dan Chaerin tidak mendengarnya. Setelah mendengar kata-kataku sebuah pukulan mendarat dikeningku dengan keras.

” YA! Appa Bom ” kataku sambil menghelus keningku dan tiba-tiba ponselku kembali berdering.

– in or out am i in or out – *ponsel berdering*

Kwon Leader calling . . .

Pria ini membuat darahku mendidih. Dengan perlahan aku menekan tombol hijau yang ada dalam ponselku.

” Ada apa sih nelpon terus? ” kataku kesal. Seluruh member 2ne1 menatapku dengan serius. Aku beranjak pergi ke luar ruang dance sambil memasang senyum manis kearah mereka. Aku hanya tidak ingin mereka mendengar pembicaraanku.

” Chagi… Aku rindu kamuuuuuu ” katanya seperti anak kecil kepada ibunya. Rindu? Bahkan baru tadi pagi kita bertemu dasar bocah ini.

” Apa penting untukku hah? ” balasku.

” Sangat penting untukmu harusnya kamu bangga dirindukan oleh artis terkenal sepertiku ” balasnya, kenapa dia selalu menyombongkan diri? Menyebalkan.

” Terserah, hei apa kamu tidak shooting? ” tanyaku.

” Sedang break chagi, soal cabe tadi pagi itu haha itu agar kamu bisa lebih fresh dan tidak mengantuk ” katanya membuatku mengingat kejadian tadi pagi. Dia sungguh menyebalkan dasar cabe busuk!

” Lebih fresh jidatmu! Itu membuat lidahku terbakar. Sudah dulu ya aku ingin kembali latihan setelah itu aku ada rekaman jadi jangan ganggu aku yeobo ” kataku.

” Panggil aku apa? Coba ulang? Yang lebih jelas dong chagi ” katanya merayuku aishh aku menyesal mengatakan kata-kata itu.

” Yeobo ” kataku singkat.

” Ih terdengar menjijikan ketika kamu memanggilku yeobo ” balasnya YA! Pria ini maunya apa sih! Bukankah dia yang menyuruhku memanggilnya yeobo. Dasar brengsek berkepala air! Dengan cepat aku memutus telponku denganya.

Tut tut tut tut *sambunga terputus*

Aku kembali keruang pelatihan dance. Semua member 2ne1 menatapku dengan selidik sambil mengembangkan senyum terbaik mereka, hei ada apa dengan mereka. Cl berteriak lalu menjabat tanganku.

” Jadi kamu sudah jadian dengan Jiyong oppa wah selamat eonni ” kata Cl menggengam tanganku sambil memainkanya kesana-kesini. ” Selamat eonni semoga kalian langgeng ” kata Minji kemudian. Bom menepuk pundakku lalu tersenyum. ” Jadi benarkan kalian pacaran. Aku, Minji dan Cl sudah mendengar percakapanmu di luar tadi sungguh manis ” kata Bom membuatku mendelik. Aish jadi tadi mereka menguping pembicaraanku aigooo mereka ini! Lagipula aku tidak benar-benar berpacaran denganya ini hanya karena sebuah taruhan. Lagipula apa yang manis dari ucapanku tadi -_-

***

– Kedai kopi seoul – pukul 08.00 KST –

Aku, Bom, Cl dan Minzy saat ini duduk bersama disebuah kedai kopi di dekat YG office. Kami datang kesini untuk melepas lelah setelah latihan seharian di kantor. Bom dan Cl sibuk membicarakan debut kami sedangkan aku dan Minzy sibuk bermain mahyong. Tak lama kemudian ponselku berdering.

 

– in or out am i in or out –

– Kwon Leader calling –

” Sepertinya pacarmu menelponmu eonni ” sahut Minzy dan aku hanya menanggapinya dengan wajah malas.

” Dia bukan pacarku sungguh dia hanya penggemarku. Kenapa kamu terlalu keras kepala, ini saatnya aku jalan ” kataku sambil memajukan salah satu biji mahyongku.

Ponselku terus berdering sepertinya naga sinting itu akan terus menelpon tanpa peduli betapa bosanya aku menghadapi sifatnya yang menyebalkan. Ponselku kini diam dan beberapa detik kemudian kembali berdering Untuk kedua kalinya naga itu menelponku. Aku hanya mendiamkan ponselku terus berdering disampingku. Bermain mahyong 700 kali lipat lebih penting daripada bicara dengan seorang Kwon Jiyong. Kini wajah galak Bom dan Chaerin menghadapku, aku rasa mereka mulai terganggu dengan bunyi ponselku. Baiklah ini saatnya untuk menerima serangan duo maut.

” Dara! Cepat kamu angkat telponya, apa kamu tidak kasihan membuat Jiyong terus menunggu? ” sahut Bom.

” Kamu saja yang angkat Bom aku sedang seru ” kataku tanpa menoleh pandanganku sedikit pun dari kotak mahyong.

” Kasihan Jiyong oppa ” balas Chaerin membuat perutku mual. YA! Kasihan? Apa perlu mengasihani pria seperti Kwon Jiyong. Oh bahkan jika dia tahu siapa Jiyong sebenarnya pasti dia akan mengadakan ritual pengusiran Jiyong dari muka bumi ini.

Bom dengan cepat mengambil ponselku sambil berkata.

” Biar aku yang angkat “

Aku hanya mengidikan bahuku seakan tidak peduli dengan yang dikatakanya. Itu lebih baik jika Bom saja yang mengangkat telponya.

” Hallo ” sahut Bom

” Ya siapa ini? Apa kamu maling yang mencuri ponsel kekasihku? “

” YA! Aku Bom teman Dara! Bisa-bisanya kamu menuduhku seperti itu “

Baru saja beberapa detik menerima telpon dari Jiyong sudah ada teriakan kesal dari Bom. Sungguh pria ini benar-benar menyebalkan.

” Aku ingin bicara dengan Dara ”  

 

Bom menatapku sambil mengatakan.

“ Dara dia ingin bicara denganmu “ aku hanya menggeleng dan melanjutkan permainan mahyongku. Tanpa banyak bicara Bom langsung melanjutkan pembicaraanya dengan Jiyong.

“ Dia tidak ingin bicara denganmu Jiyong, sepertinya dia marah padamu “

 

“ Baiklah katakan padanya suruh dia jaga baik-baik tubuhnya serta bayiku yang ada dalam perutnya “

 

 *Tut tut tut tut * sambungan telpon terputus

Dengan wajah pucat Bom langsung meletakkan ponselku diatas meja. Dia menarik tanganku secara tiba-tiba dan sontak membuatku terkejut. Sebenarnya apa yang terjadi padanya. Dia membawa pergi menjauh dari Chaerin dan Minzy.

“ YA! Apa yang kamu lakukan Bom? “ kataku sedikit membentaknya. Yang dilakukanya memang benar-benar aneh menarik tanganku secara tiba-tiba. Apa dia tidak tahu bahwa sebentar lagi aku akan berhasil mengalahkan Minzy.

“ Apa benar kamu hamil? Hah apa yang telah kamu lakukan dengan Jiyong? Dara aku tidak pernah menyangka itu terjadi “ katanya dengan wajah pucat.

Jangtungku serasa ingin lepas dari tempatnya. Hamil? Aku bahkan belum pernah disentuh siapa pun. Apa yang telah dikatakan pria brengsek itu!!! YA!!!

 

 

next >>

<<back

prolog

1

2

3

4

5

6

7

8

9

terimakasih untuk @218827 yang nanyain kapan ff ini terbit di twitter ku. Dan untuk semua readers setia love youuuu

54 thoughts on “Rabbit vs dragon part 10

Leave a comment