IF YOU [Chap. 1]

if-you-pic

Author :: Hanny G^dragon (twitter : @Hannytaukand)

Cast     :: Sandara Park (dara), Kwon Jiyong (Gdragon).

  Anyyyoooooooong, ada yang kangen aku gaaaaaa?? Hahaha hanny G^dragon author gesrek is comeback setelah hibernasi. Saya kaget plus terhura banyak yang masih tanyain pw’an di email, hiks aku tuh ga bisa diginiin jadi gatel pengen bikin lagi haha. Mudah-mudahan comeback aku tidak mengecewakan kalian. Walau saya masih sedih sama 2NE1 yang dah jadi kenangan. Udah lah si hany banyak cincong. Selamat menikmati imaginasi sesat saya. Haha pyooong q(*0*)p.

Dara Pov

            Aku berkaca sekali lagi, meneliti satu persatu penampilanku. Sepatu oke, celana oke, baju oke make up tipis dan rambut oke. Ah ini selalu berdebar jantung ini selalu berdetak tak menentu jika ingin bertemu dengannya. Oh ayolah aku mencintainya, sangat mencintainya. Walau..

Tiiiiiiiin

“Dee, Jiyong sudah menjemput. Palliwa” teriak Bomie eonnie dari luar kamarku.

“Neeeee” jawabku dengan terburu. Oh aku hampir lupa kaca mataku. Aku pun segera bergegas turun ke lantai bawah, sangat menyebalkan rumahku mengapa sangat begitu besar dan membuatku lelah hanya ingin menuju ke dapan pintu utama saja.

“kau tak sarapan dulu, hemm?” tanya Bomie eonnie.

“Anniyo eonnie, Jiyongie sudah menjemput aku tak ingin dia menunggu lama, kekeke. Aku berangkat sekarang Bomie eonnie, emmm Cl eon annyeong” ucapku terbata saat sudut mataku melirik sekilas eonnie yang dulu nya sangat dekat denganku kini ia seperti membenciku dan enggan melihat ke arahku. Menyakitkan memang namun aku tahu ia bersikap seperti ini karena apa. aku mengerti.

Flashback

            Aku masih menunduk dengan perban di sekujur tubuh ku. Aku menangis tertahan di saat keluargaku sedang berjalan menuju pemakaman appa aku hanya bisa terbaring bodoh di sini meratapi nasibku, meratapi semua yang terjadi. Braaakkkk. Pintu ruang inapku di buka kasar dan aku mendongakkan wajahku ku lihat wajah Cl eonnie yang merah dan air mata yang tak kunjung berhenti kini menghampiriku. Ingin sekali aku berhambur memeluknya namun itu hanya keinginan semata karena

“Kau pembunuh, apa tak cukup kau membunuh eomma saat kau dilahirkan. Dan sekarang kau membunuh appa!!! Apa kau tak puas dengan kesialanmu ini Dara!!!! mengapa bukan kau saja, waeeee, waeeee!!!!!” ucap Cl eonnie dengan menghempaskan tubuhku yang terbalut perban, aku kesakitan namun perkataan Cl eonnie lebih menyakitkan dari apapun. Dan aku tak bisa menyangkal itu. Perkataannya benar, oemma meninggal karena melahirkanku dan kini appa meninggal karena kecelakaan mobil bersamaku. Oh sungguh sial sekali aku ini. ya pembawa sial.

“Eonie..” ucapku menggantung berusaha menatapnya, namun aku tercekat saat melihat kedalam mata yang selalu teduh dan penuh kasih sayang itu kini terpancar kebencian yang sangat menyakitkan.

“Jangan pernah kau berbicara denganku lagi dan jangan pernah dekat-dekat dengaku, dasar pembunuh” ucap Cl eonnie yang kemudian melangkah menginggalkanku yang  masih tercengang akan perkataannya. Tuhan sampai kapan ini berakhir kenapa bukan aku yang mati saja. ini lebih menyakitkan.

Flashback end

“Mian menunggu lama” ucap ku saat memasuki mobil Jiyong.

“Emm” jawabnya acuh. Aaah tenang aku sudah biasa dengannya yang seperti ini. kalian tidak perlu khawatir readers.

“Ji, bisakah kau mengantarku ke festival. Aku ingin ..”

“Bisakah kau berhenti menganggap aku mencintaimu disini. Sampai kapanpun jika bukan karena perusahaan appa tidak sedang diujung tanduk dan appa mu yang super kaya itu tidak mengajukan bantuannya. Hell, aku tidak akan ada di sini bersamamu nerd”ucap Jiyong, aaah aku sudah terbiasa dengan ucapan atau panggilan nerd nya padaku. Ayolah dia memang tunanganku karena perjodohan bisnis tapi aku mencintainya sangat mencintainya, bodoh? Entahlah tapi itu kenyataannya. Dan saat dia mengatakan hal yang menyakitkan aku hanya bisa meremas ujung bajuku, berusaha agar tidak menangis dihadapannya.

“sudah sampai” ucapnya menghentikan lamunanku. Aku pun melihat keluar mobil dan ya benar ini sudah di kampus kami, tapi ini di gerbang kampus masih ber kilo-kilo meter lagi untuk sampai di fakultasku. Yap kalian benar karena dia, Kwon Jiyong rockie idol yang akan debut tidak ingin jika aku diketahui publik jadilah aku seperti ini. diantarkan atau di jemput sembunyi-sembunyi. Aku mengerti dia sudah sangat lelah bekerja membuat lagu dan aku tak akan merepotkannya.

“Yak!!! Cepatlah aku buru-buru dan aku tak ingin ada yang melihat” bentaknya saat aku tak kunjung dari mobilnya. Aku pun mengangguk dan tersenyum manis padanya.

“Gumawo Ji. figthing untuk lagumu. Aku pergi dulu ne, annyeong” ucapku riang namun ku lihat ia hanya memutar matanya malas merespon ucapanku. Aku tak mempermasalahkan itu, aku yakin dia akan mencintaiku. Nanti, entah kapan.

Author Pov

“Appa, aku tak mencintainya. Bisakah kau melepaskan ku dari beban konyol ini?” protes Jiyong pada appa nya yang tengah bergelut dengan kertas-kertas memusingkan dan ditambah dengan rengekan anak laki-laki satu-satunya ini.

“Ji, bisakah kau dewasa sedikit saja. appa akan bangkrut jika kau tak menikah dengannya. Saham tuan Park menentukan di perusahaan kita. Apa kau mau kita jatuh miskin, huh? apa kau mau aku dan eomma mu menderita karena kekurangan uang?” tanya tuan kwon yang sudah muak membicarakan hal ini dengan anaknya.

“Tapi aku akan debut appa, aku akan menghasilkan banyak uang dan kalian tidak akan kekuarangan uang. Jadi batalkan saja semua ini”ucap Jiyong meyakini appanya.

“Kapan?1 tahun lagi? 2tahun lagi kapan Ji?dan saat ketenaranmu sudah diambang batas?apa yang kau lakukan, huh? sudahlah appa sibuk jadi jangan ganggu appa, arraseo?” ucap tuan Kwon final. Dan Jiyong melangkah pergi dengan kesal di hatinya melampiaskan pada pintu ruangan appa nya yang tertutup secara kasar.

~YG Ent~

“Hei broo~wae?kenapa wajahmu ditekuk seperti itu, huh?” tanya Top pada Jiyong yang baru saja sampai di studio.

“Aku hanya mempunyai masalah yang rumit hyung” ucap Jiyong.

“Eeeiii, ayolah kita akan debut sebentar lagi so jangan sampai wajah tampanmu tak menarik pada wanita bermelon besar diluar sana untuk membeli album kita eoh” ucap Top cabul.

“Bisakah kau tak memasukan unsur kemesuman diperkataanmu Top hyung, kan aku jadi “ingin”” ucap Seungri yang tingkat kecabulannya 11-12 dengan Top.

“Ayooo kia latihan, tak ada waktu untuk berimaginasi tentang melon besar”ucap Taeyang menengahi yang akhirnya mereka semua latihan untuk persiapan debut mereka.

“Jiyong, bisa kita bicara sebentar?” ucap sang Ceo YG.

“Ne sajjangnim” ucap Jiyong lalu mengikuti arah sang ceo menuju ruangannya.

“Ji, kau sudah ku anggap keluarga ku di sini. Benarkah kau sudah bertunangan, huh? kau membohongiku? Kau mau membodohi ku, hah!!!” bentak sang Ceo sambil melempar artikel yang berisi kabar bahwa trainee YG yang akan didebutkan sudah bertunangan.

“Tidak. ini tidak benar sajjangnim. Bukankah kau tahu bahwa debut merupakan hal yang terpenting sekarang. Aku tidak mungkin membiarkan mimpiku hancur begitu saja karena gosip murahan ini” ucap Jiyong bohong namun memasang wajah meyakinkan untuk sang ceo.

“baiklah jika memang itu adanya. Tapi ku ingatkan, jika saja kau membohongiku ku pastikan kau akan tamat saat itu juga dan mimpimu akan hancur berkeping-keping diwaktu yang bersamaan” ucap sang Ceo final yang hanya direspon anggukan lemah Jiyong.

Seoul University

“Dara-aaah, kau mau pulang?” ucap Lee Hi teman satu kelas desain Dara.

“Ne, Hi-aah. Aku pulang duluan ne. Kau hati-hati di jalan emm” ucap Dara ramah. Memang yeoja dengan kaca mata yang selalu menghias dibalik wajah manisnya selalu bersikap baik pada semua orang walau hanya orang tertentu yang balik bersikap baik bahkan lebih banyak yang mencemoohnya maka dari itu Dara selalu menyendiri dan menjauh dari kebanyakan orang. Seperti saat ini, pewaris kaya itu tidak menggunakan salah satu mobil sport mahal koleksi keluarganya, ia lebih memilih naik bus seperti orang-orang biasa, yah itu dia yeoja baik atau bodoh?entahlah.

“Emm, boleh aku duduk disini nuna?” tanya seseorang dengan suara berat membuat Dara menatap sang sumber suara bass namun masih dikemas dengan seragam SMA.

“Ah, ne silahkan” ucap Dara mempersilahkan. Dara tidak kenal dengan namja pelajar ini, namun wajahnya sudah sangat dia hafal karena ia selalu mendapati namja pelajar itu memperhatikan dia dari ujung kaki hingga ujung kepala jika bertemu di bis dan tak pernah mengalihkan pandangannya dari Dara.

“Ingin sekali aku berteriak kegirangan sekarang. Biasanya aku menikmati wajah cantiknya dari jauh sekarang kami berdekatan ahahah makan apa aku semalam” ini suara hati namja pelajar itu.

~Park’s House~

“Aku pulaaaang” ucap riang Dara menggema.

“kau sudah pulang Dee? Kajja kau harus makan lihat kau sangat pucat. Astaga kau tidak lupa memakan obatmu kan?” tanya Bomie khawatir melihat adiknya sangat pucat.

“Aku sudah meminumnya eonnie. Mungkin obatnya sudah tidak berpengaruh lagi kekeke. Nanti aku akan menghubungi Gummy eonnie untuk menambahkan kadarnya kau jangan khawatir seperti itu, aku oke” ucap Dara berusaha menepis rasa khawatir dari wajah eonnienya.

“Aahhh, kau tersenyum seperti itu mana tega aku memarahimu. Kajja kita makan aku sudah membuatkan makan siang untukmu” perintah Bom sambil menarik Dara.

“Aku pulang” terdegar ucapan lemah dan malas dari pintu utama.

“Cl eonnie sudah pulang? Tumben sekali?” tanya Dara dengan wajah polosnya berusaha berinteraksi dengan sang eonnie yang menjauhinya.

“Tck, kau ingin aku tidak pulang. Oke aku pergi lagi. Puas” ucap Cl dengan kesal.

“Anniyoo eonieee, geumanhae. Jangan pergi. Mian aku berbicara padamu. Bomie eonnie aku bawa makanannya ke kamar saja ya~Cl eonnie biarkan makan di sini” ucap Dara lalu mengambil makanannya bergegas menuju kamarnya dengan hati yang entahlah sulit untuk di jelaskan. Menyakitkan, sangat.

“Bisakah kau rubah sikap buruk mu pada Dara? aku sudah muak melihatnya. Dia sangat menyayangimu Cl-aaah”ucap Bom yang jengah melihat adegan mengenaskan itu.

“Aku akan berubah jika ia bisa mengembalikkan appa, eomma dan kebahaiaanku” ucap Cl sambil berlalu pergi ke kamarnya, meninggalkan Bom yang tak mengerti maksud adiknya itu.

Flashback

“Dara saat kau di Amerika untuk penyembuhan, appa mu sudah menjodohkanmu dengan rekan bisnisnya dan karena appamu sudah tidak ada jadi kakek yang akan meneruskan perjodohan ini. dan ini Kwon Jiyong tunanganmu” ucap kakek Park pada Dara yang tertunduk kemudian sekilas melihat wajah calon tunangannya kemudian menunduk malu lagi.

“Kwon Jiyong Immida” ucap Jiyong mengulurkan tangannya secara malas.

“Sandara park Immida” jawab Dara menjabat uluran tangan Jiyong lalu melepaskan dengan cepat.

“Aku pulang, eoh ada apa ini?” tanya Cl yang baru saja pulang dari perusahaan.

“Cl-aah, kenalkan calon tunangan Dara. Kwon Jiyong” ucap kakek dan saat itu seakan menghantam kepala Cl dan Jiyong.

Saat yang lain sedang berbincang, Cl yang menghindar dari kerumunan orang-orang itu menghampiri sosok namja yang sedang memandang pekarangan luas kediaman Park.

“Lama tak bertemu Ji” ucap Cl membuat Jiyong menoleh keasal suara.

“Cl-aah..”Jiyong terbata.

“Tak bisakah kau menolak pertunangan ini Ji? ini sungguh menyakitkan kau tau. Bahkan aku masih sangat mencintaimu” ucap Cl dengan lirih seakan kata-katanya menyimpan beribu-ribu kesakitan.

“Cl-aah bukankah kita sudah berakhir dan kau yang mengakhirinya, jadi biarkan aku dengan adikmu. Dara-aaaah” ucap Jiyong sambil memanggil Dara yang sedang menata kue membantu Bom mengacuhkan yeoja yang kini tengah mengalirkan buliran air mata kesakitannya.

“Dara-aah, bisakah kita berbincang. Nuna bisa pinjam Dara sebentar?” tanya Jiyong pada Bom yang kemudian mendapat anggukan dari Bom. Merekapun menjauh dari orang-orang, mereka kini berada di taman.

“Pertunangan ini, aku tidak menginginkannya”ucap Jiyong to the point, yang hanya direspon Dara dengan terdiamnya sambil meremas ujung dress selututnya.

“Jika bukan karena perusahaan appaku yang akan bangkrut, aku tidak akan menyutujui pertunangan bodoh ini. tapi aku tak bisa berbuat apa-apa, jadi mau tidak mau aku harus menyetujuinya. Jadi yang ingin ku katakan, Jangan pernah berharap aku akan mencintaimu atau memperlakukanmu dengan baik layaknya seorang yang bertunangan karena aku masih mencintai seseorang dan aku lebih mementingkan karir ku jangan sampai keberadaanmu ini menghancurkan impianku. Ku harap kau mengerti nerd” bisik Jiyong di telinga Dara. sangat terdengar bahkan sangat jelas. Sakit, bukan ini melebihi rasa sakit dan tak bisa diungkapkan hanya dengan satu kata “sakit” saja.

Di lain hati

“Aku akan membalas semua rasa sakit ku yang selama ini mencintaimu namun kau membuangku begitu saja Cl-aah. Melihatku dengan adikmu sendiri, bukankah itu pembalasan yang menarik” gumam Jiyong dalam hati.

-TBC-

            Ini apaaaaaaa, kenapa begini??hahaha mungkin di chap-chap selanjutnya akan lebih terbongkar semua ini. biarkanlah kalian berkomentar di kolom komentar, jika melebihi 20 komen baru author lanjut kalau enggak ya udah author hibernasi lagi wkwkwkw.maaf jika typo bertebaran, tanpa typo ff tak indah kekeke. Sampai jumpa di chap selanjutnya, bow *wink.

31 thoughts on “IF YOU [Chap. 1]

Leave a comment