Daragon In Love Part 7 ^Big Bang And 2Ne1^^

2

Cast :

All Of member Big Bang and 2ne1 .

Appa YG

All Of YG Famz

*No Copas and don’t Be Silent Reader please 🙂

yang numpang baca ga di tag, wajib comment juga yaa 🙂

ehh FF ku sekarang di post juga di blog ku loh, numpang promosi ahh XD

visit yo. http://dralyndz.wordpress.com/

i’m back with the best couple in YG famz,kekeke *apller kumat 🙂

rellay lovs YG famz! daebak XD

let’s read 🙂

mian kalo gaje .

Author POV

“sandara park ya?! kau benar-benar marah padaku huh??benar-benar mengusirku dari apartemen mu??” ujar jiyong pelan dengan nada sedikit dibuat-buat, dara terus berjalan menuju kamarnya. Dara tak habis pikir dengan namja itu, sepertinya jiyong tak terlalu peduli jika dara marah padanya. Tak seperti dara yang merasa tak tenang saat jiyong marah dengannya.

“baiklah kalau begitu, aku pergi dulu sampai jumpa lagi besok” ujar jiyong lagi. Dara merengut sekilas mendengar ucapan jiyong, tapi dara mencoba tak mempedulikannya dan terus berjalan masuk ke kamarnya. Sampai dara merasakan ada sebuah tangan memegang tangan kanan dara, menggenggam tangan yeoja itu erat.

“miane” ujar jiyong pelan. dara hendak berbalik, tapi tangan kanan jiyong melingkar memeluk leher dara. Membuat dara tersentak kaget.

“aku tak suka saat kau marah padaku” gumam namja itu pelan. dara terpaku mendengar pernyataan itu keluar dari mulut jiyong, dia tak menyangka seorang jiyong bisa mengatakan itu.

“meski harus ku akui sangat menyenangkan melihat wajah cemburu mu” tambahnya yang membuat dara sontak berbalik dan mendelik, membuat rangkulan jiyong terlepas.

“ya!!” pekik dara.

“waeyo??kau tak mau mengakuinya??” balas jiyong dengan wajah seinnocent mungkin.

”aishhh” desis dara seraya memicingkan matanya, dia hendak berbalik pergi menuju kamarnya lagi.

“ya! yeoja itu dami noona” ujar jiyong cepat tapi dara tak merespon sama sekali dan terus berjalan.

“dara ah! dia itu kakakku, noonaku, jadi kenapa kau harus cemburu dengannya??aku hanya membantunya menjajal beberapa pakaian rancangannya” jiyong menjelaskan dengan cepat untuk menghentikan langkah dara yang hapir memasuki kamar.

“mwo??kau punya noona??” dara berbalik cepat ke arah jiyong, kini wajahnya terlihat penasaran, rasa lega tercetak jelas di wajah yeoja itu.

“ne, jadi tak ada hal yang harus kau cemburui lagi”

“aniyo! Aku tak cemburu! Bagaimana mungkin aku cemburu denganmu” bantah dara tegas. Jiyong mendekatkan tubuhnya ke arah dara, wajah sumringah namja itu berubah tegas dan serius.

“lalu bagaimana kau sendiri?bukankah kau juga membuatku marah dengan berdekatan dengan namja lain??” ujar jiyong, dara menelan ludahnya tanpa sadar. Dahinya berkerut, kenapa saat ini keadaannya jadi terbalik dan kembali seperti semula??baru saja dara merasa dia di atas angin karena dia yang marah pada jiyong bukan sebaliknya seperti ini.

“ituu..”

“gwencahana, aku akan memaafkanmu kali ini dengan satu syarat..” ujar jiyong lambat-lambat, wajahnya di dekatkan lebih dekat ke dara seperti hendak mencium dara, sontak dara memundurkan wajahnya beberapa centi dengan sedikit susah payah. Masalahnya tubuhnya tak mau mengikuti perintahnya saat jiyong berada sangat dekat dengannya seperti ini.

“ya!!kwon jiyong ah?!” pekik dara lagi, panik. jiyong tersenyum mengeluarkan smirk evil andalannya, dia menoyor kening dara ke belakang lalu merangkul tubuh yeoja itu.

“memangnya apa yang kau pikir akan aku lakukan padamu ppabo” gumam jiyong pelan. dara hanya melirik kesal ke arah namja di sebelahnya yang selalu berhasil mengerjainya itu.

“aku lapar, masakan ramen untukku, ppali.  Setidaknya itu satu-satunya makanan yang bisa kau buat yang layak di makan oleh manusia”perintah jiyong santai seraya terus merangkul dara berjalan ke dapur.

“ne” ujar dara lesu.

***

“ya! sampai kapan kau disini?sudah malam, aku benar-benar lelah, besok appa YG menyuruh kami berkumpul untuk merencanakan debut kami” ucap dara pelan. jiyong bangkit dari tidurnya, dia lalu menegakan tubuhnnya terduduk di sofa. PSP yang tadi di pegangnya di letakkan di meja. Dia melihat ke arah yeoja di hadapannya, dara sedikit berkeringat sehabis memasak dan mencuci piring setelah mereka makan tadi. saat memasak jiyong sedikit membantu dara, jiyong bahkan yang meletakan semua makanan di meja makan. Setelah makan pun, jiyong membantu meletakan piring-piring kotor di belakang untuk dara cuci. Malam ini sekilas mereka terlihat seperti pengantin yang baru menikah. Keduanya saling mebantu sama lain.

Jiyong menarik tangan dara untuk duduk di sampingnya.

“kau benar-benar lelah, tidurlah” ujar jiyong.

“ne aku akan tidur setelah kau pulang nanti” jawab dara santai.

“hmm” jiyong terlihat seperti memikirkan sesuatu.

“aku sedang menunggu seungri menjemputku, kau tak lupa kan kalau aku kemari berlari bersamamu??jadi tidurlah, aku akan pulang setelah seungri tiba nanti” jelas jiyong. dara memanyunkan sedikit bibirnya, dia lalu bersandar di sofa.

“baiklah aku temani kau sebentar lagi”

“ya! masuklah ke kamarmu dan tidurlah!”

“anii, aku tak bisa tidur kalau ada orang disini,lagi pula aku takkan membiarkan kau sendirian” ujar dara keras kepala. Jiyong menggertakan giginya pelan seraya menatap dara. Kalau sudah pada pendiriannya dara pasti akan sangat keras kepala seperti ini. Terkadang mengingatkan jiyong pada dirinya sendiri. jiyong memundurkan tubuhnnya ke samping lalu menarik tubuh kecil dara, jiyong menyuruh dara meluruskan kakiknya dan menyandarkan kepalanya di kaki jiyong.

“ya ?! aku tak mau” tolak dara pada jiyong. jiyong tak mempedulikannya, namja itu menahan tubuh dara untuk tetap bersandar di kakinya, lalu jiyong mengambil bantal sofa untuk dara peluk. Akhirnya dara hanya bisa pasrah menuruti jiyong. kepala yeoja itu bersandar di kaki jiyong. jiyong mengusap lembut bercak keringat yang ada di kening dara. Membuat dara hanya terdiam dan terpaku.

“jiyong ya??”gumam dara pelan.

“ne??tidurlah sekarang” jawab jiyong.

“aku tak bisa tidur jika seperti ini” rutuk dara pelan. jiyong tersenyum simpul.

“kalau begitu biasakanlah mulai sekarang” jawabnya datar

“mwo??”

“haruskah aku menyanyikan sebuah lagu nina bobo untukmu??” gumam jiyong, tak jelas apa namja itu bertanya pada dara atau pada dirinya sendiri.

“baiklah akan ku nyanyikan sebuah lagu nina bobo untukmu” Jiyong lalu mengusap lembut rambut dara, namja itu memejamkan matanya seperti berpikir akan menyanyikan lagu apa untuk dara. Dara menunggu dalam diam, belaian tangan jiyong di rambutnya berhasil mebuat dara diam membisu.

“la..la..la..la..” jiyong mendendangkan sebuah harmonisasi nada yang lembut. Nada yang belum pernah dara dengar sebelumnya. Dara mengurungkan niatnya untuk bertanya darimana jiyong mendengar nada yang begitu lembut karena dara tak ingin mengganggu jiyong yang melantunkan nada itu dengan sangat baik. Desisan Nada itu mengalun dengan indah dan lembut, Sangat cocok untuk pengantar tidur seperti lagu nina bobo. Ya, mungkin ini adalah nada nina bobo versi kwon jiyong.

“everytime i come close to you, feel like i’m gonna dream everytime..” jiyong tiba-tiba memasukan sebuah bait kalimat di nada terakhir yang dia dendangkan. Kalimat yang begitu saja terlontar dari bibirnya. Jiyong membuka matanya, tersadar kalau dia baru saja mendendangkan nada lembut yang sebelumnya tak pernah dia buat. Di liriknya dara yang tengah meringkuk memeluk bantal di sampingnya, Tubuh kecil yeoja itu naik turun bernapas dengan teratur. Di sandarkannya kepala dara pelan ke bantalan sofa, lalu jiyong bangkit berdiri. Dia menatap dara sesaat sampai akhirnya dia melingkarkan tangannya di pinggang dara dan mengangkat tubuh yeoja itu perlahan. Di bawanya dara menuju kamar tidurnya dengan sangat hati-hati. Mungkin ini pertama kalinya jiyong mengangkat seorang yeoja yang tertidur dengan selembut ini. Setibanya di kamar, di letakannya tubuh yeoja itu perlahan di tempat tidur. Jiyong menarik bed covernya untuk menyelimuti tubuh dara. Setelah jiyong yakin dara nyaman malam itu dia kemudian berdiri tegak, menatap dara yang tengah tertidur itu. pandangan mata jiyong meredup, senyum tipis menghiasi bibirnya. Entah apa yang di pikirkan jiyong, namja itu mendekatkan wajahnya kepada dara dan mencium kening yeoja itu lembut. Jiyong mengusap kening dara lagi baru kemudian berbalik pergi dan mematikan lampu kamar itu cepat.

***

Dara POV

Aku berlari dengan cepat menuju bandara seraya menyeret sebuah koper besar. Sepanjang jalan tadi aku sibuk menggerutu. Bagaimana mungkin aku tak kesal??namja itu, ya! Kwon jiyong tiba-tiba menelponku saat aku baru saja menyelesaikan wawancara dengan sebuah majalah bersama teman-teman segrupku, namja itu menyuruhku mengambilkan koper di kamarnya kemudian mengantarkannya ke bandara, sepertinya dia dan grupnya memiliki acara dadakan di jepang. benar-benar mengesalkan! saat aku menolak dan menyuruhnya meminta tolong salah seorang staff, namja itu malah mengancamku dan bilang akan sangat marah kalau bukan aku yang mengantarkannya, dan setelah itu telepon di putus. Alhasil aku dengan sembunyi-sembunyi menyelinap dari pandangan sahabat-sahabatku, lalu mencari taksi untuk mengambil koper di apartemen jiyong.

Langkahku terhenti sesaat dan Mataku mencari-cari sosok namja itu di gerbang keberangkatan tapi dia tak ada. Lagipula tak seperti biasanya airport ini sepi tanpa ada satupun VIP yang mengantar keberangkatan mereka. Apa kepergian ini dirahasiakan??kalau begitu aku harus hati-hati. tiba-tiba handphone di saku jaketku bergetar.

Calling,,

Miss leadah-CL ..

“unni ya?! Dimana kau saat ini??kenapa kau menghilang tiba-tiba??untung saja wawancara tambahan dibatalkan, tapi appa YG menyuruh kita berkumpul di ruang rapat dua jam lagi” lengkingan suara chaerin terdengar dari seberang telpon.

“mwo??baiklah aku akan segera kembali, saat ini aku sedang ada di bandara”

“mwoya?!unni ya! Apa yang unni lakukan di bandara??” ujar chaerin kaget.

“aishh, aku mengantarkan koper untuk jiyong, sepertinya big bang memiliki acara dadakan ke jepang, dan kopernya tertinggal di dorm” desahku masih sedikit kesal.

“mwo??unni ya, jiyong oppa bersamamu?!tadi top dan taeyang oppa men…tuuut tuuut” suara chaerin terputus, ku lihat layar handphoneku, sepertinya baterai handphoneku habis, benar-benar sial. Aku harus cepat kembali kesana sebelum ada masalah.

“ya?!” ujarku kaget karena tiba-tiba ada yang menarikku. Aku menghembuskan napas lega setelah mengenali sosok dibalik masker itu adalah jiyong.

“apa keberangkatan kalian dirahasiakan??” bisikku pelan. jiyong mengangguk lalu terus menarikku mengikutinya. ku lihat jiyong juga menarik sebuah koper, apa dia ke jepang sangat lama sampai harus membawa dua buah koper??

“dimana yang lain??” bisikku lagi, jiyong hanya melirik sekilas ke arahku tanpa menjawab pertanyaanku. Aku mengatupkan mulutku tak berani banyak bertanya karena sepertinya jiyong terlihat sangat waspada tak ingin satu orangpun tau kepergiannya hari ini. Aku menautkan alisku dalam saat jiyong sepertinya hendak menarikku masuk mengikutinya ke dalam boarding pass.

“ya?!aku tak punya tiket, lagipula buat apa kau mengajakku masuk ke dalam?!aku harus kembali secepat mungkin, chaerin menungguku” bisikku panik ke arah jiyong, tapi namja itu sepertinya tak mengindahkanku.

“kwon jiyong ya?! mana teman-temanmu?apa kau tak pergi bersama mereka?!”pekikku tertahan. Jiyong menoleh ke arahku saat kami sudah dekat untuk memasuki boarding area.

“anii, aku pergi bersamamu…” ujar namja dihadapanku pelan dan seinnocent mungkin. Entah berapa lama aku terpaku berusaha mencerna ucapan jiyong, saat aku tersadar dan mengerti kami sudah masuk ke dalam dan jiyong menyerahkan passport dan surat-suratku. Saat ku lihat tiket pesawat yang ku pegang, ternyata tujuan kami adalah ke jepang?! mwo?! Apa namja ini gila?! Mengajakku tiba-tiba ke jepang tanpa meminta ijin dari appa YG. Omo,,apa yang harus lakukan…

“ya?!kwon jiyong ah?!are you crazy?!?!” pekikku tak dapat lagi ku tahan.

***

CL POV

“omo?! Kenapa telepon unni tidak aktif?!apa yang dilakukannya bersama jiyong oppa di bandara?! Apa mereka berenca pergi keluar negeri??” gumamku dengan wajah panik, masalahnya tak lama lagi kami harus berkumpul bersama appa YG untuk membicarakan tentang rencana album pertama kami. MV dan lagu ‘lollipop’ kami bersama big bang beberapa waktu lalu sangat sukses. Lagu itu merajai hampir semua chart dikorea. Dan produk yang diiklankan pun laris di pasaran. Itulah kenapa appa YG ingin mempercepat perilisan album baru kami. Tapi bagaimana dirinya bisa menjelaskan kemana perginya dara pada appa YG nanti?!

“ya?!chaerin ah?! apa yang kau bilang barusan?! Hyung dan nonna ke luar negeri?!” suara namja tiba-tiba mengagetkanku, aku sontak memelototkan mataku pada namja itu, seungri. dengan refleks aku membekap mulutnya agar berhati-hati dalam berbicara, bagaimana kalau ada orang lain yang mendengar dan membuat ini menjadi gosip?!

“kecilkan suaramu..”desisku. seungri mengangguk mengerti, dia terlihat seperti ingin berbicara sesuatu, jadi ku lepaskan bekapanku.

“aku jugaaaa…”seungri sekali lagi memekik keras tapi setelah aku memelototinya lagi suaranya memelan.

“aku juga sedang mencari hyung, tadi ku lihat kopernya yang biasa ia pakai bepergian tak adam jadi mungkin saja dia benar-benar keluar negeri. Hyung memang hobi sekali melarikan diri diam-diam seperti itu ke jepang” bisik seungri menjelaskan. Jepang?!bukankah tadi dara unii…

“ya,seungri ya! kurasa mereka benar-benar ke jepang! Aigoo apa yang mereka lakukan disana?! Dan apa yang harus aku bilang pada appa YG??” aku mendesah frustasi, sebagai leader aku harus sedikit bertanggung jawab. Ya, aku memang terpilih menjadi leader 2ne1 atas kesepakatan kedua unniku dan minzy. Meskipun sebenarnya dalam grup kami istilah itu hanya sebagai formalitas, karena bagi kami semua member adalah leader dalam bidang masing-masing.

“cherin ya??”desah seungri pelan, aku menaikan alisku menunggunya berbicara.

“mari kita susul mereka ke bandara…”

“anii,, ku rasa pesawatnya sebentar lagi berangkat”

“kalau begitu kita harus memiliki plan B” seungri menatapku dengan pandangan ‘percaya padaku’ seraya mengepalkan tangannya seperti menyemangati.

“andwee!! Rencanamu tak pernah ada yang beres!” aku menggelengkan kepalaku kuat-kuat.

“ya! apa kau tak takut mereka menikah disana??chaerin ya! bagaimana kalau jiyong hyung memaksa dara noona untuk menikah dengannya, omo aku tak dapat membayangkannya!” ujar seungri dengan wajah sok yakinnya.

“ya?! apa kau gila huh?! Jaga mulutmu! Jangan asal berbicara sampai ada yang mendengarnya” omelku padanya. Seungri tiba-tiba menatapku tajam dan memegang tanganku, omo?! Apa yang namja ini lakukan?!

“chaerin ya, plan B, ku tunggu kau di gerbang belakang YG 30 menit lagi, percaya pada oppa mu, annyeong! “ seungri langsung berbalik pergi sebelum aku menyetujui ucapannya barusan.

“seungri ya!! apa maksudmu?! Apa kau gila?!”

“29 menit 40 detik lagi! Bawa passportmu !” peringat seungri sebelum sosoknya menghilang di balik pintu.

“omo?!” aku hanya bisa menatap shock dengan pandangan kosong, belum selesai masalah appa YG nanti, seungri sepertinya akan menambah masalahku.

***

Jiyong POV

“dara ya, kita sudah sampai” ujarku pelan seraya menepuk-nepuk tubuh yeoja yang tengah bersandar di pundakku itu. dara bergerak sedikit, masih enggan untuk bangun.

“dimana kita?” ujarnya pelan seraya mengucek matanya.

“apartemen di jepang” jawabku simpel. Tubuh yeoja itu menegang, dia menoleh ke arahku lalu menegakkan tubuhnya yang tadi bersandar kepadaku dengan kaget. Dia menoleh ke belakang taxi, melihat supir taxi tengah menurunkan koper kami, ya saat ini kami sedang ada di bassement apartemen/ dorm big bang di jepang. Yeoja itu menatapku sinis lalu sesegera mungkin turun dari taxi. Sepertinya dia masih kesal denganku karena memaksanya ke jepang bersamaku, sebenarnya bisa saja aku melarikan diri sendiri seperti biasa, tapi saat ini ada dara di sisiku. jadi kenapa tidak aku kesini dengan yeoja itu, meskipun dengan memaksa, kekeke

Masih dengan wajah kesal dara mengambil koper miliknya dan menyeretnya masuk melalui pintu di bassement. Aku mengambil koperku cepat lalu membayar uang taxi dan tips kepada supir taxi itu. aku yakin supir taxi itu tak mungkin mengenali kami.

“ya tunggu aku!!” panggilku kepada dara tapi dara tak mengindahkan ucapanku. Alhasil dengan refleks aku menarik tudung kepala hoodie miliknya, membuat dara tertarik ke belakang. Yeoja itu menatapku dengan wajah yang semakin berkerut, entah kenapa aku menyukai wajah cemberutnya itu, benar-benar lucu, membuatku semakin bersemangat untuk menggodanya.

“tunggu disini sebentar, aku akan mengambil kunci dulu” ujarku lalu beranjak ke arah meja reseptionist. Dara menyembunyikan dirinya di sudut , mungkin tak ingin diketahui bersamaku disini? Secepat mungkin aku kembali ke dara setelah kunci itu di tanganku. Aku lalu masuk ke dalam lift diikuti oleh dara. Di dalam lift pun dara tak berbicara sepatah kata pun kepadaku, meski aku menyukai wajah cemberutnya tapi aku tak menyukai situasi ini karena dara tak pernah marah kepadaku dan mendiamiku selama ini. Dan aku tak ingin dia marah kepadaku.

“dimana aku bisa tidur??” ujarnya dingin setelah kami masuk ke dalam ruangan. aku mengunci pintu apartemen itu lalu menatap dara.

“kau bisa tidur dimana saja kau mau, ada beberapa kamar disini, atau kalau kau takut, kau bisa sekamar denganku” ujarku asal. Dara melotot kepadaku, lalu dia seperti hendak berbicara tapi dara mengurungkannya dan hanya menggertakan giginya kesal.

“ya! ide yang bagus! Kita tidur di kamar yang sama saja! Bukankah kau sudah terbiasa tidur saat di sampingku” ledekku padanya. Wajah dara terlihat memerah, entah karena marah, kesal atau malu karena ucapanku. Aku berjalan menghampirinya, dan seperti perkiraanku, yeoja itu memekik.

“ya!” peringat dara kepadaku, tapi aku tak mengindahkannya.

“ya! jangan coba-coba kau mendekatiku dalam radius 5 meter bila ada di apartemen ini” pekiknya lalu meraih koper miliknya dan menariknya memasuki kamar terdekat dengan cepat. Aku baru akan mengejarnya untuk menahan pintu kamar itu ditutup tapi dara sudah lebih dulu menguncinya.

“yang harus ku takuti itu kau! Jangan coba-coba kau masuk ke kamar ini! Dan aku belum memaafkanmu karena telah menyeret paksa aku ke sini!!” pekiknya dari dalam kamar disertai bunyi keras seperti suara koper jatuh.

“aishh kakikuu” ringis suara di dalam, apa kaki dara tertiban koper. Aigo yeoja itu tetap saja ceroboh.

“apa kau baik-baik saja??”

”ya!! jangan pedulikan aku! Jauhi pintu itu!” pekiknya lagi. Aku tersenyum kecil kemudian berjalan ke sofa dan menghempaskan tubuhku lelah. Aku juga membutuhkan istirahat untuk berpetualang bersama dara besok. ku tutup mataku perlahan…

***

Dara POV

Aku membuka mataku pelan, sinar yang menyeruak dari balik tirai membuat mataku sakit. Dimana aku?? Bukankah saat ini aku bersama jiyong…

“omo?!” pekikku kaget dan langsung bangkit dari tempat tidur. Aku menatap sekelilingku cepat, sesaat kemudian aku baru bisa bernapas lega karena tak melihat jiyong ada disini. Dengan terburu-buru aku membuka pintu kamarku, setidaknya aku harus memastikan kalau namja itu tak meninggalkanku kembali ke korea. Aku tersenyum lega saat melihat namja itu tengah ada di meja makan. Jiyong hanya mengenakan kaos tipis berwarna hitam dengan celana berwarna pink. Kenapa namja itu tetap saja terlihat keren dengan pakaian selusuh itu?? Aku berjalan pelan menghampirinya yang saat ini tengah berdiri membelakangiku, mataku membulat saat melihat apa yang dilakukan jiyong. dia sedang menyiapkan sarapan, untuk kami berdua?? Sekali lagi aku tersenyum, rasa kesal karena jiyong telah menculikku ke jepang sontak sirna terganti perasaan bahagia.

“ya?? Apa kau sudah bangun mrs.kwon??ku rasa kau tak lagi marah padaku seperti semalam” ucap namja itu tanpa menoleh ke arahku, apa dia tau kalau aku memperhatikannya??dan lagi, apa dia bilang barusan??

“mrs.kwon??”

“ne, bukankah itu yang dikatakan oleh seorang suami pada istrinya saat istrinya bangun??” ujar namja itu pelan, namja itu berbalik menatapku lembut. “bukankah aku terlihat seperti suami idealmu??menyiapkan sarapan pagi untuk istrinya tercinta??pasti aku terlihat sangat keren sampai-sampai kau memperhatikanku selama itu” tambahnya dengan wajah yang terlihat meledekku.

“ya! Kauu …” ucapanku terpotong karena jiyong sudah menarik tanganku untuk duduk di bangku yang sudah ditariknya. Dia berdiri di sampingku lalu menarik sepiring roti yang sudah dia buat dan sebuah apel yang sudah ia iris.

“wae??apa kau menginginkan sebuah morning kiss sebelum sarapan??” ujarnya datar dengan senyum tipisnya.

“ya?!” pekikku

“makanlah..” ucapnya lembut seraya mengusap pundakku pelan.

aku menatapnya sekilas lalu mengambil roti dan menggigitnya perlahan. jiyong segera duduk di hadapanku dan mengambil apel miliknya, dia menggigit apel itu besar-besar. Aku memang tau kalau namja di hadapanku ini memang seorang apel freak. Kami memakan makanan kami dalam diam, tapi entah kenapa aku merasa sangat nyaman saat ini, padahal tak seperti biasanya aku menyukai keheningan seperti ini. apa karena namja dihadapanku aku merasa senyaman ini??aishh dara ya! Apa yang kau pikirkan !

“dara ya! Cepatlah habiskan makananmu, cepatlah mandi, ku tunggu kau satu jam lagi disini” jiyong bangkit berdiri lalu berjalan hendak memasuki kamarnya.

“jiyong ah??mau kemana kita??” tanyaku padanya.

“cepatlah, jangan membuat suamimu menunggu” ucapnya sebelum masuk kamar.

“ya!!” pekikku lagi. namja itu selalu saja asal berbicara.

***

“gomawo…” pekik dara kepada jiyong seraya mendorong mangkuk berisi udon ( mie dengan kuah sari pati ikan) yang baru saja dia habiskan.

“cheonmaneyo, apa ada lagi yang ingin kau makan??” tanya jiyong lagi. dara menggeleng cepat.

“apa aku ini terlihat seperti seorang raksasa??kau memesan banyak makanan untuk kita berdua habiskan, aigoo perutku kenyang sekali, aku bahkan mungkin tak kuat berjalan kembali kerumah” gerutu dara pelan. jiyong tersenyum.

“dara ya?bukankah makanmu memang banyak?bom noona mengatakan itu kepadaku, aku tak ingin kau kelaparan saat bersamaku, dan lagi masih ada satu tempat lagi yang akan kita kunjungi sebelum kembali ke apartemen” ujar jiyong seraya bangkit berdiri.

“mwo??jiyong ya… aku sangat lelah seharian ini, kau mengajakku ke tempat-tempat yang menakjubkan di jepang selayaknya kau ini seorang tour guide, jadi bisakah kita melanjutkan ini besok??” dara merajuk kepada jiyong. jiyong menaikan satu alisnya.

“apa kini kau yang tak ingin pulang??bukankah saat tadi kita keluar rumah kau menggerutu dan merengek kepadaku untuk segera pulang siang tadi??” ejek jiyong. dara langsung terdiam dan menatap jiyong dengan pandangan membunuh. Jiyong tersenyum.

“aku akan membayar makanan ini dulu, setelah ini kita lanjutkan ke tempat yang ku bilang, kau pasti akan sangat menyukainya” ujar jiyong kemudian berbalik keluar dari ruangan berbilik itu meninggalkan dara yang kini sibuk menggerutu, saat ini jam menunjukan pukul 7 malam, tapi jiyong masih ingin mengajaknya ke tempat lain?padahal hari ini dia sudah sangat lelah. Tadi mereka berjalan-jalan dan mengunjungi salah satu kuil tua di jepang dan dari sana mereka berjalan-jalan seperti orang  ‘normal’ di pasar tradisional jepang. memang menyenangkan berjalan-jalan santai tanpa ada yang mengenali seperti tadi. Sayang jiyong tak jadi mengajaknya mengunjungi akuarium terbesar di jepang yang memang ingin sekali dia kunjungi karena sepertinya hari sudah terlalu sore, terlebih tadi ada salah seorang yeoja yang seperti sedikit ‘menyadari’ dara, membuat dara dan jiyong secepat mungkin berlari sepanjang jalan. Untung yeoja itu tak mengejar mereka, bisa gawat kalau sampai itu terjadi.

“dara ya??ppali…” panggil jiyong dari arah pintu.

“ne!”

***

“omo?! Jiyong ya??” tanpa sadar dara tangan kiri dara mencengkeram pundak jiyong erat seraya menggigiti kuku kanannya. Dia terpukau pada pemandangan yang ada di depannya. Dara pernah melihat tempat ini sebelumnya di internet, tenyata keindahan aslinya jauh lebih bagus dari yang ada di gambar. Saat ini mereka ada di daerah mieken dekat nagashima, dan dihadapan dara terdapat puluhan lampu-lampu kota yang berwarna-warni seperti pelangi, tak seperti lampu kota di tempat lain, lampu-lampu disini terlihat berwarna-warni seperti pelangi dan hanya dinyalakan saat musim dingin tiba. Jiyong menatap yeoja disampingnya yang masih mencengkeram pundaknya, namja itu juga tersenyum melihat senyum di wajah dara.

“kau suka dan tak menggerutu udara yang sangat dingin ini??” tanya jiyong lagi. dara menggeleng cepat.

“yang kau lakukan hari ini yang terbaik” ujar dara riang seara mengacungkan jempolnya tinggi-tinggi. Jiyong baru akan mengusap membenarkan syal dara sampai terdengar suara memekik tak jauh dari mereka.

“ya?! Kenapa justru kau yang terlihat sangat betah disini seungri ya?! Apa kau ini seorang yeoja?! Sudah satu jam lebih kita disini, cepat kita kembali ke apartemen sebelum mereka pulang!” omel seorang yeoja kencang.

“ya chaerin ! apa kau tak merasa suasana disini romantis huh saat kau bersamaku??” balas seorang namja.

Dara dan jiyong menyipitkan matanya kearah pasangan disana. Mereka berdua tiba-tiba tersentak kaget.

“seungri, chaerin?! Apa yang kalian lakukan disini?!” pekik dara dan jiyong berbarengan.

***

TBC…

Credit : https://twitter.com/mhelyndzVIP

9 thoughts on “Daragon In Love Part 7 ^Big Bang And 2Ne1^^

  1. Omo,,,,,aku ska bgt ma hbgn antara daragon,,,mrka trikat tnpa ikatan,,,mrka pasangan pi ga prnah ada pngakuan,,,,,,unikkkk bgt ya!! Dnnn seungri dn chaerin bs mngikuti daragon trnyata!! Nexxxttttt

  2. ketunda banget baca lanjutannya, tapi masih kepo sama kisah mereka..
    GD ini susah ditebak, mungkin ini jg yg bikin Dara serba salah kali yaa. Skrg malah diajak kabur ke Jepang. Dan itu WOW semacam kencan impian para gadis sepertinya. And then pasangan yg ga pernah akur menyusul, makin seru ^^

Leave a comment