Stay in My Heart [Chap. 1]

stay

Author : Cyscha
Cast : Sandara Park, Kwon Jiyong
support cast : 21BANGS

Kyaaaaaaaaaaaa…..dibuatin lagi Coverx ma Dilla, gomawo *bow.

…Happy Reading…

Dara Pov

Aku melirik kearah pintu sekali-kali. Kali ini konsentrasiku benar-benar buyar. Aku tidak bisa fokus pada penjelasan teddy hyung karna sedang bermain dengan ingatanku.

Lagu baru kami membuatku terhanyut dan menangis. Itu sesuai dengan apa yang kurasakan. Aku merindukan dia. Tapi pertengkaran kami membuat hubungan kami sedikit tidak jelas. Terakhir kali kami berkomunikasi saat Donghae me-mention ku di twitter beberapa waktu lalu. Aku tidak bermaksud apapun membalas mentionnya hanya menghargai saja. Mengingat donghae bukan sekedar fanboy ku tapi dia member SJ. Rupanya Jiyong salah paham dan menganggap itu serius. Terlebih lagi dia menuduhku memberi harapan pada donghae.

Kuhela nafas perlahan dan kejadian itu terbayang-bayang dipelupuk mataku.

Flashback

bip bip bip

Aku merasakan handphoneku bergetar saat baru saja mendarat di incheon bandara. Sebuah pesan masuk dan itu dari Jiyong.

From : Baby boy

Ya! Apa kau sengaja membuatku panas? Kenapa kau membalas mention donghae hyung? Kau benar-benar ingin bertemu dia dilondon?

Aku mengerutkan kening tak paham maksudnya. Aku hanya merasa sekarang sifat pencemburunya sedang kumat.

Aku sengaja mengabaikan pesan nya karna aku sangat lelah dan berharap cepat sampai ke apartemen kami.

***

“Seluruh sendiku terasa kaku sekarang” Bom menghempaskan badannya disofa. Chaerin dan Minzy melakukan hal yang sama.

Tapi aku memilih masuk kekamar. Aku benar-benar ingin istirahat. Ketika aku baru saja merebahkan tubuh diranjang. Ponselku berdering. Sebuah panggilan masuk, ku lihat nama Jiyong terpampang.

Aku mengurut pelipisku sebelum mengangkat. Aku yakin 100% sekarang dia akan mengajakku bertengkar.

“yeoboseyo?” aku meletakkan benda tersebut ditelingaku.

“Sandara park? Apa kau benar-benar sedang menguji kesabaranku?” teriak suara diseberang sana.

Aku terlonjak dan langsung bangun dari tidurku.

“Ya! Kenapa harus teriak? Mau membuatku mati jantungan?” jeritku kesal. Aku lelah sekarang dan dia benar-benar menambah rasa lelahku.

“Kenapa tidak membalas pesanku?” akhirnya Jiyong berkata dengan suara datar. Meskipun masih terdengar kemarahannya.

“Aku baru saja mendarat saat kau kirimi pesan. Aishhh kau ini kenapa sih? Apa kau tidak tau aku lelah sekarang! Aku butuh istirahat” rengekku kesal. Aku merasakan kerunyaman saat mendengarnya marah.

“Kau sengaja membuatku cemburu dengan bermesraan bersama donghae hyung di twitter kan?” tembaknya langsung. Aku ternganga kaget. Dia menjadi semarah ini karna sebuat mention?

“Ji.. Kau tidak sedang mengajakku bercanda kan? Kau bisa membaca dengan baik! Dan aku tau matamu sungguh normal. Aku hanya mereplay sekedarnya dan dimana letaknya kemesraan yang kau maksud?” aku menggeram. Kali ini Jiyong sudah benar-benar keterlaluan. Dia membuatku mati kesal karena overprotective nya itu.

“Aku tidak peduli. Aku tidak membaca apa isi mention kalian! Tapi aku tidak suka! Aku TIDAK suka kau berhubungan dengan para fanboy mu meski itu cuma sebuah mention.” bentak Jiyong membuatku sukses tersentak kaget. Mataku berkedip-kedip mencoba mencerna maksud kata-katanya.

“YA! Kenapa tidak sekalian kau suruh aku vakum dari 2NE1 dan sekap dikamarmu!!! Bukankah itu lebih aman supaya fanboyku hilang akal untuk mendekatiku. Errrr kau saraf!” teriakku marah saat aku sudah mampu mencerna maksud perkataannya.

“Ide yang bagus. Akan kupikirkan itu jika sudah benar-benar kepepet” serunya santai.

“a-apa?” aku benar-benar takjub dibuatnya. Apa dia tidak tau aku sedang marah? Tanpa ba-bi-bu lagi aku menutup telponku dan menonaktifkannya.

Kwon Jiyong alasan kenapa nantinya 2NE1 tampil tidak lengkap! Dia gila!

Flasback End

“Baiklah.. Kalian siap? Sekarang siapa yang akan take vokal duluan?” pertanyaan teddy hyung membuyarkan lamunanku.

Aku menoleh kearah 2NE1, tapi gadis-gadis itu nyengir. Ya aku tau mereka bermaksud menyuruhku duluan. Tak apa lah karna aku pikir part ku hanya 1 bait dan itu tidak terlalu sulit.

***

Jiyong Pov

“oppa kalian bertengkar?” CL bertanya kepadaku, saat aku baru memasuki studio rekaman 2NE1. Aku ada perlu dengan teddy hyung. Tp aku dan Dara tidak saling menyapa bahkan jika diperlukan aku juga tidak akan meliriknya.

Dara beranjak dr samping Teddy hyung saat tau kemana aku akan melangkah.
Member 2NE1 lainnya tampak menaikkan sebelah alisnya tak mengerti dg kondisi kami.

“Aku ketoilet dulu.” Pamitnya melangkah gontai, aku mati-matian menahan kepalaku agar tidak menoleh kepergiannya.

“Huh pertengkaran sepasang kekasih. Tapi kita ikut terkena imbasnya.”cibir Bom kearahku saat melihat Dara yg mendadak keluar ditengah-tengah take vokal lagu baru mereka.

Aku menghela nafas,aku mengambil beberapa kertas dr teddy hyung dan berlalu juga dr tempat itu. Sejujurnya aku sangat merindukan Dara sehingga menggunakan alasan untuk bertemu teddy hyung demi melihat wajah kekasihku.

***

Dara pov

aku berlari masuk kedalam studio rekaman dg tergesa-gesa saat menangkap bayangan Jiyong meninggalkan ruangan itu.

“ouch.. Akhirnya dia pergi” aku menutup pintu studio dan bergerak kearah Member 2NE1 lainnya.

“kau harus profesional Dalong.. ” Bom mendelik kearahku. Aku nyengir. Aku tidak perlu memberitahu mereka tentang pertengkaran kami bukan?

Aku meneruskan take vokal kami yg tertunda. Sebenarnya aku tidak cukup fokus, tp benar kata bom aku harus profesional membedakan pekerjaan dan privacy.

***

Aku berhasil menyelesaikan take vokalku. Sekarang aku sedang mengotak-atik handphoneku.
Aku melihat potonya bersamaku di layar ponsel dan itu membuat rinduku semakin menusuk.

Aku meniup helai rambut yang menjuntai menutupi wajahku. “setidaknya tadi aku sudah melihat wajahnya. Itu lebih dari cukup mengobati rindu ini” Lirihku seolah berbicara pada diri sendiri.

“Apa perlu kutelpon oppa agar dia tau siputri gengsi merindukannya sekarang?” Chaerin tertawa halus dibelakangku. Aku menoleh kebelakang dan mencubit pipinya.

“Jangan berani lakukan itu! Atau aku akan mengganti background PC mu dengan potoku lagi..” ancamku menunjuk batang hidungnya.

“Aigoo eonnie. Andwae!” chaerin menepis telunjukku. Aku terkekeh senang. Dia benar-benar buta dalam menggunakan komputer. Ketika kami masih 1 kamar aku sering menggodanya dengan mengganti background komputernya memakai photoku. Dan chaerin babbo itu akan merayuku untuk mengembalikan background awalnya.

“Apa kau sudah selesai? Aku sangat lelah! Bisakah kita pulang duluan?” tanyaku sambil melirik Bom dan minzy yang masih menghapal bagian mereka.

“Ne, aku sudah selesai. Kajja kita pulang eonn” Chaerin menarik tanganku. Akhirnya kami pamit kepada Bom,minzy dan teddy hyung.

Aku dan Chaerin berjalan beriringan menuju apartemen kami yang berjarak 5 menit dari gedung YG.

Chaerin berjalan dibelakangku. Entah apa yang dia lakukan pada handphonenya hingga jalannya semakin tertinggal olehku.

“Eonnie.. Kau apakan ponselku?” Teriak chaerin. Dia berjalan lebih cepat untuk menyusulku.

“waeyo??” aku melihat wajahnya yang cemberut.

“Aku membuka akun IG ku tapi kenapa malah punyamu yang muncul?” Chaerin memajukan bibirnya beberapa centi dan itu membuatku meringis geli.

“Aku cuma meminjam ponselmu untuk membuka akun ku. Ahh dasar babbo! Kau kan bisa mengeluarkan akunku” Kusambar ponselnya dan melakukan sesuatu sebentar lalu kuserahkan lagi padanya.

“Kekekeke kau tau kan eonnie. Aku benar-benar buta internet. Dan kau selalu menggodaku” Chaerin mencibir. Sementara aku sudah melangkah meninggalkannya.

Kami baru akan sampai di depan apartemen kami saat mataku menangkap sosok Jiyong. Aku berhenti mendadak dan..

BHUG

Chaerin menabrakku. Dan kami sukses tersungkur ketanah.

“Aigoo chaerin.. Kau ini apa-apaan sih?” Aku mengomel sambil bangkit.

“Salah sendiri. Mendadak berhenti.”Chaerin menepuk-nepuk bajunya yang kotor oleh tanah.

Aku akan mengomelinya nanti. Saat melihat Jiyong menyeringai melihat kami. Aku mencoba untuk puar-pura tidak melihatnya saat Chaerin berteriak

“Oppa..kau kenapa kemari?”
Chaerin menarikku paksa kearah Jiyong. Aku membiarkan diriku terseret bersamanya.

“Kalian baru pulang?” Jiyong tidak menjawab. Dia malah balik bertanya.

“Ne.. Oppa sendiri?”

aku pura-pura mencari kesibukan lain saat mata Jiyong memperhatikanku.

“Hanya memastikan apa kalian pulang dengan selamat! Oya chaerin aku melihat dengkul eonniemu lecet. Tolong kau obati ya..” Jiyong tersenyum kepada chaerin dan setelah itu dia berbalik arah dan meninggalkan kami.

Aku melihat kebawah dan mendapati dengkulku sedikit berdarah. Aigoo kenapa aku tidak merasa perih tadi?

“Oh so sweet!! Oppa benar-benar perhatian walau kalian sedang bertengkar” Chaerin menatap pada sosok Jiyong yang sudah menjauh.

Aku mengacuhkannya. Sekarang kau mau masuk dan mengobati lukaku sendiri.

***

“Eonnie.. Tidakkah kau merasa Jiyong oppa sangat mencintaimu?” tanya Chaerin saat kami sudah berada di apartemen 2NE1.

Aku belum sempat menjawab karena dia mulai berbicara lagi “Kadang-kadang aku melihat dia menjadi sangat marah pada kami saat sesuatu terjadi padamu. Ahh aku sangat iri”Chaerin melayangkan padangannya pada Luka yang sedang kuobati sendiri.

“Aku bisa menyuruh seungri memarahi stylist 2NE1 saat kau mengenakan baju renang ketika manggung” komentarku tanpa menatap wajahnya. Aku fokus pada perih lukaku.

“Ya! Aku tidak mau sitikus itu mencampuri urusanku” kilah Chaerin cepat. Aku mengangkat bahuku melihat reaksinya.

“Apa perlu aku mnyuruh seungri memarahi YG appa saat kau ditawari CF atau drama yang mengharuskanmu beradegan mesra dengan pria lain” Kali ini aku terkekeh. Chaerin melemparku dengan bantalan sofa.

“Hanya G dragon yang bisa melakukan hal konyol seperti itu”cibir Chaerin dan beranjak mninggalkanku. Aku masih tertawa geli melihat dia marah ketika kugoda.

***

“Jadi akan direlease tepat tanggal 21. Emmm sehari sebelum MAMA. Mungkin kita akan comeback dengan lagu baru kita dipanggung MAMA” Bomie berseru saat manager kami memberikan jadwal terbang kami kehongkong.

“Siapa saja guestnya?” Tanya Chaerin dengan tangan sibuk memainkan ponsel.

“emmm.. Sebentar aku lihat dulu..” Bom meraih ponselnya juga dan melakukan sesuatu disana “Crayon Pop, A Pink, Snsd, Infinite, Bigbang, emmm Exo.. Aigooo Exo????” Bom berteriak exited. Aku,Minzy, chaerin menatapnya heran.

Kenapa dengannya? Kenapa dia begitu exited saat tau Exo menjadi guest? Apa dia sudah menjadi fangirl exo? Sejak kapan selera Bomie berubah menjadi Brownis??

“Eonn.. Sejak kapan kau suka Exo? Aku bahkan tidak tau kau memperhatikan Boyband itu?” Chaerin mengerutkan keningnya heran. Mereka memang tidak pernah tergila-gila pada Boyband. Terutama Chaerin dia memilih bergaul dengan artis-artis hollywood.

“Ahh kalian tidak tau kah kenapa aku berteriak?” Bom menatap kami bergantian Dan meletakkan tangan dipinggulnya.

Kami bertiga menggeleng kompak.

“Aku rasa aku tidak bersemangat. Karena MBLAQ tidak ada” Lirihku lemah. Gantian mereka ber-3 yang menatapku heran.

“Aigoo eonnie.. Aku tau kau benar-benar fangirl sejatinya MBLAQ bahkan melebihi kecintaanmu pada 2NE1” Chaerin cemberut. Dan aku tersenyum melihat reaksinya. Diberbagai kesempatan aku bahkan selalu mempromosikan MBLAQ disetiap wawancara 2NE1. Kekeke jelas saja ada adikku cheondung disana.

“Dan sekarang aku pikir Bom eonnie sama Exitednya saat tau Exo akan tampil. Eonn.. Apa kau benar-benar menyukai mereka? Aku yang seusia mereka saja tidak begitu gila sepertimu” Minzy menyindir Bom. Usia kami berbeda 10 tahun dari sang maknae, tapi kenapa maknae lebih bisa bertingkah layaknya orang dewasa dibandingkan park sister??

“YA! Aku bukan fangirl Exo.. Tapi…” Bom menaik-naikkan alisnya. Dia meliriku dengan senyum jahil.

“Apa?” aku ikut mengerutkan kening menatapnya.

“Aigoo kau lupa dara? Ada chanyeol di Exo.. Bukankah dia fanboy mu? ” Bom bertanya antusias.

“Eh itu.. Entahlah.. Mungkin” Jawabku acuh. Aku tidak tau kemana arah pembicaraan Bom.

“kekekeke aku paham aku paham..” Chaerin tersenyum. Sang maknae pun ikut-ikut menyeringai iseng.

“Ha? Kenapa dengan chanyeol?” Aku memutar bola mataku. Apa sih? Mereka membicarakan chanyeol dan fanboyku? Hubungannya denganku?

“kekeke kalian bisa melihat sang naga mengamuk.. Berani taruhan dia akan membuat Dara terus berada di sisinya selama acara nanti” Bom terkikik membayangkan penderitaanku nanti.

Aku meringis. Sementara Mereka ber-3 sudah tertawa terbahak-bahak.

“Kau ingat MAMA 2009? Atau kau ingat saat Dara shooting etude CF? Dan shooting Kiss bersama lee min hoo.. Bwahahahaha… Si naga babbo itu benar-benar kalap” Bom berucap disela-sela tawanya. Sementara aku cemberut merasa kesal ditertawakan.

“Aigoo jangan ingatkan aku lebih banyak lagi eonn.. Kau membuat perutku sakit.. Aku bisa mengingatnya sendiri terutama saat Jiyong oppa marah-marah tentang pemotretan Dara eonnie waktu itu.. Cuma karna baju yang dikenakan menampakkan bahu eonnie dia bisa berubah jadi monster yang siap menghancurkan gedung YG”Chaerin terkekeh. Dia memegangi perutnya yang sakit akibat terlalu banyak tertawa.

“YA Diam!” teriakku. Seketika mereka menutup mulut masing-masing. Meskipun aku melihat mereka masih kesusahan menahan tawanya tapi aku senang mereka mendengar teriakanku.

“kalian benar-benar senang melihatku sengsara” aku menyipit memandang mereka.

Mereka tidak menjawab tapi justru tawanya meledak kembali.

BWAHAHAHAHA…

Aku menghentakkan kaki kesal dan beranjak keluar studio rekaman kami aku benar-benar kesal melihat kelakuan mereka. Dan aku bisa menjadi meledak karena hal itu.

***

“Noona” seseorang menegurku saat aku sudah berada didepan cermin toilet.

“mwo? Kau sedang apa disini?” Aku membelalak kaget mendapati daesung yang baru saja masuk.

“kau salah toilet noona” Daesung tersenyum geli melihatku.

“Aigo? Benarkah?” Aku setengah terkejut dan panik.

“Kau sudah berapa lama jadi anggota di YG noona? Bisa-bisanya lupa letak toilet wanita dimana?” Well kali ini Daesung yang menertawakanku setelah 3 mahluk sialan tadi. Aku cemberut dan bersiap melangkah menuju pintu saat seseorang membuka pintu itu.

Aku terkesiap. Ternyata Jiyong yang masuk. Daesung juga ikut ternganga kaget.

Jiyong menatap kami bergantian. Lalu meneliti penampilanku. Percaya atau tidak pasti sekarang otaknya sedang mengkonsumsi pikiran-pikiran buruk tentang kejadian ini.

“Kau sedang apa disini?”tanya nya dengan dahi berkerut. Lalu melirik kearah daesung sekilas.

“Emm… A-aku..” Aku gugup. Aku tidak bisa menggerakkan lidahku sekarang. Jiyong menatapku dengan tatapan dingin itu membuatku semakin takut.

Kenapa pria seperti ini menjadi kekasihku? Aku menghembuskan nafas frustasi.

To be continue…..

Next >>

48 thoughts on “Stay in My Heart [Chap. 1]

  1. Jangan sampe jiyong mikir dara sama daesung melakukan hal yang tidak tidakkk. Jiyong, kamu jangan salah paham dulu yahh😞

Leave a comment